UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR TIK
DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES
KELAS X SMA NEGERI 1 SURUH TAHUN PELAJARAN 2016/2017
1)
Gayuh Dwi Harianja Pratrisna,2) Angela Atik Setiyanti, S.Pd. , M.Cs. Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Jawa Tengah, Indonesia E-mail: 1)702012060@student.uksw.edu, 2) angela.setiyanti@staff.uksw.edu
ABSTRACT
The application of an interesting learning model can be used to stimulate students’ interest in
learning activity. It motivate students to be more active in class that can be resulted in a better learning outcomes. This study aims to find out the implementation of Examples and non Example in the methods of cooperative learning on the effort of improving liveliness students in ICT (Information, Communication, and Technology) class. The research method used is One-Shot Case research design..In this study, students were given the treatment andan observationconducted during the learning process. The results showed an increase in learning activeness, the initial conditions of students of class X.A. 58.02% after the treatment became 72,83%. %. The X. D class on the initial conditions of 57.28% after being given the treatment the learning activeness students become 70,11%.
Keywords: Examples Non Examples Learning Model, Learning Activeness.
ABSTRAK
Model pembelajaran yang menarik dapat digunakan untuk merangsang minat siswa dalam kegiatan belajar. Hal ini memotivasi siswa untuk lebih aktif di kelas yang dapat mengakibatkan hasil belajar yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode
pembelajaran kooperatifmodel Examples and Non-Examples dalam upaya meningkatkan
keaktifan siswa dalam pembelajaran TIK (Teknologi, Informasi dan Komunikasi).
Desain penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen One-shot Case Study. Pada desain
ini, siswa diberikan perlakuan dan dilakukan observasi selama proses pembelajaran.Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan keaktifan belajar dari kondisi awal siswa kelas X.A sebesar 58,02% dan setelah diberikan perlakuan menjadi 72,83%. Begitu juga dengan kelas X.D pada kondisi awal sebesar 57,28% dan setelah diberikan perlakuan keaktifan belajar siswa menjadi 70,11%.