• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Perseroan berkedudukan di Jakarta dan didirikan dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No. 228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No. 249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2-2915.HT.01.01 Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.12 tanggal 11 Februari 1992, Tambahan No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta.

Anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.37 tanggal 20 Juli 2000, yang dibuat dihadapan Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta, akta tersebut telah dilaporkan dan

(2)

disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.C-17648.HT.01.04.TH.2000 tanggal 14 Agustus 2000 dan Keputusan No.C-17649.HT.01.04.TH.2000 tanggal 14 Agustus 2000, dan Akta Pernyataan No.18 tanggal 21 Mei 2004, yang dibuat dihadapan Endrawila Partama, SH, sebagai pengganti dari Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta, yang telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat Menteri Kehakiman No. C13821. HT. 01. 04. TH. 2004 tanggal 2 Juni 2004. Pada RUPSLB yang diadakan pada tanggal 25 Juni 2004, telah disetujui perubahan pasal 11 ayat1 dan pasal 12 ayat 8 Anggaran Dasar tersebut pelaporannya telah diterima oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 25 Juni 2004 dibawah No. C-16055 HT. 01. 04. TH. 2004. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk beralamatkan di Sudirman Plaza, Indofood Tower, jalan Jenderal Sudirman Kav. (76-78) Jakarta.

Perseroan adalah produsen mi instan yang meliputi pembuatan mi dan pembuatan bumbu mi instan serta pengolahan gandum menjadi tepung terigu. Fasilitas produksi untuk produk mi instan terdiri dari 14 pabrik yang tersebar di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi, sedangkan untuk bumbu mi instan terdiri dari 3 pabrik di pulau Jawa dan untuk pengolahan gandum terdiri dari 2 pabrik di Jakarta dan Surabaya yang didukung oleh 1 pabrik kemasan karung tepung di Citereup. Berawal dari sebuah perusahaan mi instan, Indofood secara progresif telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga

(3)

menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Sebagai perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di Indonesia, Indofood didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya dikenal di seluruh penjuru Nusantara.

Perseroan mengoperasikan empat Kelompok Usaha Strategis (Grup) yang saling melengkapi:

- Produk Konsumen Bermerek (CBP), memproduksi berbagai macam produk makanan dalam kemasan yang tercakup dalam Divisi Mi Instan, Penyedap Makanan, Makanan Ringan serta Nutrisi & Makanan Khusus. Dengan diakuisisinya PT Indolakto (Indolakto) pada tahun 2008, Divisi Dairy merupakan segmen baru di Grup CBP yang akan memperkuat posisi Grup ini di pasar yang memiliki pertumbuhan pesat. Kegiatan Grup CBP didukung oleh Divisi Bumbu dan Kemasan.

- Bogasari, memiliki kegiatan utama memproduksi tepung terigu, pasta dan biskuit. Kegiatan Grup ini didukung oleh unit perkapalan.

- Agribisnis, kegiatan utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan kelapa sawit, pemuliaan, termasuk juga penyulingan, branding, serta pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet, tebu, kakao dan teh.

- Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan produk-produk pihak ketiga.

(4)

Warisan Indofood terbesar saat ini adalah kekuatan merek-merek yang dimilikinya, bahkan banyak di antara merek tersebut melekat di hati masyarakat Indonesia selama bertahun-tahun. Ini termasuk beberapa merek mi instan (Indomie, Supermi dan Sarimi), dairy (Indomilk dan Cap Enaak), tepung terigu (Segitiga Biru, Kunci Biru dan Cakra Kembar), minyak goreng (Bimoli), margarin (Simas Palmia). Meskipun menghadapi kompetisi ketat, merek-merek ini tetap merupakan pemimpin pasar di masing-masing segmennya, dikenal atas produknya yang berkualitas tinggi dan diterima dengan baik oleh berbagai segmen pasar.

(5)
(6)

4.1.3 Job Description 1. Dewan Komisaris

Tugas utama Dewan Komisaris adalah mengawasi Direksi dalam menjalankan kegiatan dan mengelola perseroan. Komisaris Independent tersebut adalah Drs. Utomo Josodirdjo, Torstein Stephansen, dan Prof. Dr. Wahjudi Prakarsa.

2. Direksi

Pereseroan dipimpin oleh Direktur Utama yang dibantu oleh delapan anggota Direksi lainnya yang dalam mengelola usaha Perseroan. Direktur Utama bertanggung jawab dalam mengembangkan arahan strategis Perseroan dan memastikan bahwa seluruh target dan tujuan dapat terjawab. Direktur Utama Perseroan adalah Anthoni Salim, dengan delapan Direksi lainnya yaitu; Fransiscus Welirang, Thomas Thjie, Darmawan Sarsito, Taufik Wiraatmadja, Peter Kradolfer, Moleonoto, Axton Salim, dan Werianty Setiawan.

3. Komite Audit

Dibentuk dan disusun untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK No.29/PM/2004). Misi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris PT Indofood Sukses Makmur, Tbk dalam menjalankan peran pengawasan dengan mengkaji laporan keuangan Perseroan.

(7)

Audit Internal bertanggung jawab untuk mengevaluasi efektifitas sistem pengendalian internal food, memastikan bahwa seluruh prosedur telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu, serta memastikan reliability informasi sesuai operasional dan keuangan serta kepatuhan atas ketentuan dan kebijakan Perseroan. Disamping itu, juga bertanggung jawab kepada Direksi dan bertugas untuk melaksanakan audit, dan mengawasi operasi Perseroan untuk memberikan keyakinan bahwa pengelolaan disemua tingkatan telah dilaksanakan dengan baik. Audit Internal secara berkala disampaikan kepada anggota Komite Audit dan Direksi.

5. Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai penghubung antara Perseroan dengan institusi pasar modal, pemegang saham, dan masyarakat. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhaan pada peraturan dan ketentuan pasar modal, memberikan saran kepada Direksi tentang perubahan peraturan serta mengatur pertemuan Direksi.

6. Manajemen Operasional

Setiap Manajer Operasional bertanggung jawab kepada Direksi atas setiap kegiatan operasional perusahaan, mengkoordinir kegiatan operasional, serta sebagai penentu kebijakan operasional. Divisi operasional meliputi ; Mi Instan, Packaging, Dairy, Food Seassionings, snack foods, Bogasari, Agribisnis, Distribusi Internasional, Nutrisi dan Makanan Khusus.

(8)

Setiap Manajer Korporasi memiliki fungsinya masing-masing sebagai pengelola kegiatan Perseroan. Divisi Korporasi meliputi ; pengelola keuangan, Controller, Corporate Purchasing, Central Marketing, Investor Relations & Corporate Secretary, Corporate Human Resource, Corporate Public Relations, Legal, Corporate Internal Audit, Research and Development, dan Teknologi Informasi.

8. Investor Relations

Tanggung jawab utama Investor Relations adalah untuk mengkomunikasikan secara proaktif kinerja keuangan Perseroan maupun Investor lainnya secara konsisten dan transparan kepada analisis maupun investor.

9. Pengendalian Internal Dan Manajemen Resiko

Manajemen Indofood bertanggung jawab dalam pembentukan dan penerapan pengendalian internal yang memadai, perkiraan resiko melalui sistem yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi Manajemen dan Direksi.

(9)

Susunan Dewan Komisaris :

Komisaris Utama : Manuel V. P

Komisaris : Benny Setiawan S.

Komisaris : Edward A. Tortorici

Komisaris : Ibrahim Risjad

Komisaris : Robert Charles N.

Komisaris : Albert De Rosario

Komisaris Indpendent : Utomo Josodirjo Komisaris Independent : Torstein Stephansen Komisaris Independent : Wahjudi Prakarsa Komisaris Independent : Juan Bernal Santos

Susunan Dewan Direksi :

Direktur Utama : Anthoni Salim Wakil Direktur : Cesar M. Dela Cruz Wakil Direktur : Fransiscus Walirang Wakil Direktur : Darmawan Sarsito

Direktur : Aswan Tukiaty

Direktur : Tjhie Tje Fie

Direktur : Taufik Wiraarmadja

Direktur : Philip Suwardi P.

Direktur : C.M. Djoko Wibowo

(10)

Struktur Manajemen 1. Operasional

Noodles (Mi Instan) : Taufik Wiraatmadja – Division Head

Packaging (Kemasan) : Aswan Tukiaty – Division Head

Abraham George – Deputy Division Head

Dairy (milk/susu) : Axton Salim – Division Head

Penyedap Makanan : Sulianto Pratama – Division Head

Makanan Ringan : Suaimi Suriady – Division Head Nutrisi & Makanan khusus : Robert Arifin – Division Head

Bogasari : Franciscus Welirang – Division Head

Peter Kradolfer – Deputy Division Head

Agribisnis : Mark Julian Wakeford – CEO

Paulus Moleonoto – CFO

Distribusi : Joedianto SP – Division Head

Internasional : Taufik Wiraatmadja – Division Head

Kevin Sietho – Deputy Division Head PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (ISM) dan perusahaan asal Swiss, Nestle S.A, telah mencapai kesepakatan untuk mendirikan perusahaan joint venture yang bergerak di bidang manufaktur, penjualan, pemasaran, dan distribusi produk kuliner di Indonesia maupun untuk ekspor. Kedua perusahaan sama-sama memiliki 50% saham di perusahaan yang diberi nama PT. Nestle Indofood Citarasa Indonesia. Baik ISM maupun Nestle percaya, mereka dapat bersaing secara lebih efektif di Indonesia melalui penggabungan kekuatan dalam bentuk

(11)

perusahaan dan tim yang berdedikasi untuk itu. Menurut Anthoni Salim, Dirut & CEO ISM, pendirian usaha patungan ini akan menciptakan peluang untuk memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki kedua perusahaan yang menjalin usaha patungan tersebut.

PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk (INDF) mendapatkan peningkatan peringkat korporasi dari Pefindo, menjadi dari semula idAA dengan outlook stabil, peringkat ini berlaku hingga 1 Mei 2008. Peringkat yang sama diberikan pada Obligasi II/2003 dan Obligasi III/2004 yang diterbitkan perseroan dengan nilai total Rp 2,2 triliun, serta Obligasi IV/2007 yang bernilai maksimum Rp 2 triliun. Perseroan membagi bidang usaha-nya dalam empat unit usaha yaitu unit produk konsumen bermerek (seperti mie instan, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus termasuk bumbu penyedap), unit produksi tepung terigu (Bogasari), unit minyak goreng dan lemak nabati (perkebunan, minyak goreng dan margarin serta komoditi lainnya) dan unit distribusi. Sementara peringkat menggambarkan bahwa perseroan memiliki pasar yang sangat kuat di industri makanan, dan memiliki portofolio usaha yang sangat terdiversifikasi, memiliki operasional yang terintegrasi secara vertikal dan struktur permodalannya mengalami perbaikan.

Adapun kelompok usaha Indofood Sukses Makmur Tbk memprioritaskan kegiatan CSR pada masyarakat di sekitar pabrik. Setiap tahun disediakan beasiswa bagi 60 anak kurang mampu di satu kelurahan sekitar pabrik selama satu tahun. Tahun berikutnya, giliran kelurahan lainnya. Divisi Bogasari, misalnya, karena hubungan bisnisnya dengan UKM, maka fokus kegiatan CSR pada daerah atau

(12)

desa tempat para UKM berada. Bogasari menyelenggarakan pendidikan untuk tukang roti, pengusaha kecil yang selama ini menjadi mitra bisnis, maupun siapa saja yang ingin mulai berusaha. Targetnya adalah mencetak pengusaha mandiri. Bogasari Baking Center mendidik mereka membuat berbagai makanan, seperti roti, martabak, mi, dan lainnya. Kegiatan ini dimulai sejak tahun 1996. Ketika disadari bahwa negara tak mampu menyediakan anggaran untuk pemberdayaan masyarakat, perusahaan bisa tampil mengambil alih sebagian tanggung jawab itu. Pemerintah tinggal membangun kesadaran perusahaan dan mendorongnya melaksanakan tanggung jawab tersebut.

4.1.4 VISI DAN MISI

Visi: “ Menjadi Total Food Solutions Company” Misi:

1. Untuk terus meningkatkan karyawan kami, proses kami dan teknologi kami. 2. Untuk menghasilkan kualitas tinggi, inovatif, dan terjangkau produk yang

disukai oleh pelanggan.

3. Untuk memastikan ketersediaan produk-produk kami kepada pelanggan domestik dan internasional.

4. Untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia dengan penekanan pada gizi.

(13)

4.1.5 STRATEGI MANAJEMEN Distribusi

Indofood’s Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, menembus ke hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk Indofood sendiri, indofood juga mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga. Jumlah poin saham telah diperluas secara agresif sejak tahun 2005, memberikan penetrasi yang lebih luas dan lebih dalam efisien melalui rantai pasokan dan pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi gerai ritel, termasuk pasar tradisional, memungkinkan masing-masing titik saham untuk melayani konsumen disetiap wilayah yang ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin.

Corporate Social Responsibility (CSR)

Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari komitmen untuk membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat kontribusi yang optimal kepada masyarakat. Selama tahun 2007 Indofood secara keseluruhan program dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang kami CSR filosofi :

1. Membangun Human Capital 2. Mempertahankan Kohesi Sosial 3. Memperkuat Nilai Ekonomi 4. Mendorong Good Governance 5. Melindungi Lingkungan.

(14)

Sumber Daya Manusia

Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan merupakan salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus. Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri.

Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.

4.1.6 STRATEGI MANAJEMEN PADA ELEMEN MARKETING MIX (4P)

1. Product

Brand name yang digunakan yaitu Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram (Anonim, 2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang

(15)

Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.

2. Price

Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 900,- ( Anonim, 2008).

3. Places

Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama).

(16)

4. Promotion

1. Tagline : Indomie Seleraku

2. Iklan : Billboard, iklan TV, sponsor acara

3. Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.

4. Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di Yogyakarta) Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap harus mengadakan promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie masih exsist, dan selalu berinovasi untuk menciptakan produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai “bangkit dari tidur panjangnya”, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar. Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di Indonesia. Indomie juga mengadakan acara ”Indomie Jingle

(17)

Dare” untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand awareness

remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam ”edukasi” mengenai Indomie. Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin.

4.1.7 STRATEGI KUNCI 3A

Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:

a. Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (Product).

b. Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place). c. Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price).

(18)

4.1.8 ANALISIS SWOT Kekuatan:

1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia 2. Produksi rendah biaya

3. Jangkauan distribusi luas

4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen 5. Brand yang sudah terkenal.

Kelemahan:

1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan.

2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood. 3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi

Peluang:

1. Melakukan ekspansi ke luar negeri.

2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis. 3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain.

Ancaman:

1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi. 2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk.

(19)

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1 Trend

a. Return On Equity (Variabel X)

Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Laporan Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, didapatkan informasi Return On Equity Tahun 2006 -2010 sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data Return On Equity PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun 2006-2010

TAHUN Return On Equity (ROE)

PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

2005 12,0% 2006 14,0 % 2007 16,0 % 2008 13,1 % 2009 22,2 % 2010 21,9 %

(Sumber : Data Olahan Laporan Keuangan )

Dari trend perkembangan Return On Equity (ROE), terlihat mengalami peningkatan dan penurunan selama lima tahun penelitian. Dimana pada tahun 2006 Return On Equity mengalami peningkatan sebesar 14,29% dari tahun 2005 sebagai tahun dasar, menjadi 14%. Kemudian mengalami peningkatan sebesar 12,50% di tahun 2007 menjadi 16%. Pada tahun 2008 justru mengalami penurunan sebesar 22,14% menjadi 13,1%. Pada tahun 2009 dan 2010 meningkat dan mengalami penurunan kembali. Dimana peningkatan sebesar 40,99% terjadi di tahun 2009 menjadi 22,2%. Dan penurunan sebesar 1,37% di tahun 2010 menjadi 21,9% Return On Equity PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

BRANCH PERSONAL

MANAGER

PPIC SUPERVISOR

(20)

Berdasarkan data pada tabel 4.1 dan menyimak persentase tren di atas, peneliti menampilkannya dalam bentuk grafik 4.1 sebagai berikut:

(Sumber : Data Olahan)

Grafik 4.1 Return On Equity

b. Harga Saham (Variabel Y)

Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, didapatkan informasi tentang Harga Saham Historis selama tahun penelitian dari tahun 2006 sampai tahun 2010, dimana tahun 2005 dijadikan tahun dasar untuk persentase tren sebagai berikut:

Tabel 4.2

Data Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun 2006-2010

TAHUN Harga Saham

PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

2005 Rp. 1.020,-2006 Rp. 1.094,-2007 Rp. 1.938,-2008 Rp. 1.432,-2009 Rp. 5.800,-2010 Rp.

(21)

Selanjutnya perkembangan harga saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Ini dapat dilihat pada grafik 4.2 di bawah ini:

(Sumber : Data Olahan)

Grafik 4.2 Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

Seiring dengan perkembangan ROE dari tahun ke tahun yang dialami perusahaan yang telah dijelaskan di atas, maka sepintas terlihat adanya pengaruh dari ROE terhadap harga saham.

Dari hasil penelitian diperoleh maka, data persentase perkembangan harga saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Sebagaimana tertera pada table 4.2 menunjukkan harga saham yang cenderung naik turun dari tahun ke tahun sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 seiring dengan naik turunnya ROE, dimana tahun 2005 merupakan tahun dasar. Persentase dari kenaikan ini sebagaimana digambarkan pada table berikut:

(22)

Tabel 4.3

Persentase Perkembangan Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

Tahun Prosentasi

Kenaikan Harga Saham

2005 0% 2006 6,76% 2007 43,55% 2008 35,34% 2009 75,31% 2010 178,31%

(Sumber : Data Diolah)

Berdasarkan data pada tabel 4.2 dan grafik 4.2, serta tabel persentase trend di atas, terlihat jelas perkembangan harga saham yang mengalami peningkatan dan penurunan seiring dengan meningkat dan menurunnya ROE. Pada tahun 2005 merupakan harga tahun dasar dan dinyatakan 0% dan pada tahun 2006 merupakan starting poin, kenaikan sebesar 6,76% mendorong naiknya harga saham menjadi Rp. 1.094,-. Pada tahun 2007 terjadi kenaikan sebesar 43,55%. Kenaikan ini di dorong oleh peningkatan yang terjadi pada Return On Equity sebesar 12,50%. Kemudian pada tahun 2008 terjadi penurunan sebesar 35,34% menjadi Rp. 1.432,. Penurunan ini pula terjadi seiring dengan penurunan yang terjadi pada Return On Equity sebesar 22,14%. Sementara pada tahun 2009 terjadi peningkatan sebesar 75,31% menjadi Rp. 5.800,- serta pada tahun 2010 terjadi penurunan kembali lebih dari 100% menjadi Rp. 2.084,- dibandingkan tahun sebelumnya.

(23)

Peningkatan dan penurunan ini seiring dengan pergerakan Return On Equity PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

4.2.2 Pengujian Hipotesis a. Analisis Regresi Sederhana

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Sederhana melalui program SPSS (Statistical Product Service Solution) versi 16. Dimana persamaan regresinya adalah:

ŷ = a + bx

Berikut ini data hasil SPSS (Statistical Product Service Solution), yang menyatakan hasil persamaan regresi tentang pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk:

Tabel 4.4 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. 95% Confidence

Interval for B Correlations

B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound

Zero-order Partial Part

1 (Constant) 143.949 96.074 1.498 .231 -449.701 161.803

ROE 12.145 5.377 .794 3.258 .000 -4.968 29.258 .794 .794 .794

a. Dependent Variable: HS

Berdasarkan tabel 4.4 Coefficientsa di atas, maka persamaan regresi linear sederhana adalah sebagai berikut:

(24)

Berdasarkan tabel Coefficientsa di atas, maka hasil pengujian hipotesis menunjukkan persamaan ŷ = 143.949 + 12.145 X yang telah teruji keberartiannya pada tingkat signifikan α = 5% (0,05). Hal ini menunjukkan nilai constant sebesar 143,949 merupakan nilai dari variabel Return On Equity. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 12,145 menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel Return On Equity dapat mempengaruhi Harga Saham dengan anggapan bahwa variabel bebas lainnya konstan.

b. Koefisien Determinasi (R Square)

Koefisien Determinasi mencerminkan besarnya pengaruh perubahan variabel independen dalam menjalankan perubahan pada variabel dependen secara bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan antar variabel dalam model yang digunakan. Untuk mengetahui pengaruh Return On Equity terhadap harga saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dapat dilihat pada tabel 4.5 koefisien determinasi ( R Square ) berikut ini:

Tabel 4.5

Koefisien Determinasi (R Square)

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .794a .630 .506 46.65978 .630 5.101 1 3 .109 1.639

a. Predictors: (Constant), ROE b. Dependent Variable: HS

(25)

Mencermati tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dapat dilihat pada kolom R Square yakni hanya sebesar 0,630 atau 63%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 63% dan sisanya sebesar 37% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Faktor yang mempengaruhi Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk tersebut bisa dipengaruhi oleh faktor internal seperti laba per lembar saham, investasi produksi, dividen per lembar saham, tingkat resiko pengembalian, serta faktor eksternal seperti perubahan tingkat suku bunga, gejolak sosial politik dan nilai tukar mata uang.

c. Uji Hipotesis ( Uji t )

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya yakni untuk mengetahui pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, maka peneliti akan melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t.

Uji t dilakukan untuk membandingkan antara t hitung dengan t tabel pada taraf signifikan (α) = 5%, berdasarkan uji dua sisi (two tailed test) dengan kriteria sebagai berikut:

Ho = Return On Equity tidak berpengaruh terhadap Harga Saham PT.

Indofood Sukses Makmur, Tbk.

Hα = Return On Equity berpengaruh terhadap Harga Saham PT. Indofood

(26)

Jika t hitung ≤ t tabel : Ho diterima atau Hα ditolak.

Jika t hitung ≥ t tabel : Ho ditolak atau Hα diterima.

Berdasarkan pernyataan hipotesis sebelumnya, maka dengan memperhatikan hasil olahan SPSS pada tabel 4.4. Coefficient di atas, untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian (HA) yang menyatakan Return On Equity berpengaruh pada

Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, perlu membandingkan besarnya nilai t hitung dengan besarnya nilai t tabel. Dimana nilai t tabel dari koefisien (b1) hasil analisis regresi dapat diikhtisarkan uji dua sisi dan derajat

kebebasan (df) 4 = 2,776. Perbandingan antara t hitung dan t tabeldari koefisien regresi (b1) dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Perbandingan antara t hitung dan t tabel dari koefisien regresi

Pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun 2006 -2010

Koefisien Regresi t hitung t tabel

1 3,258 2.776

Dari tabel 4.6 di atas diketahui bahwa nilai t hitungvariabel X lebih besar dari nilai t tabel yaitu 3,258 > 2.776, dengan demikian Ho ditolak dan HA diterima. Hal

ini berarti terdapat pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

(27)

4.3 Pembahasan

Rentabilitas modal sendiri atau sering juga disebut ROE (Rate of Return on Equity), merupakan perbandingan antara laba sesudah pajak (dikurangi dividen saham preferen, jika ada) dengan ekuitas yang diinvestasikan pemegang saham pada perusahaan. Dimana laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas modal sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan pajak perseroan atau income tax (EAT). Sedangkan modal yang diperhitungkan hanyalah modal sendiri yang bekerja dalam perusahaan.

Return On Equity merupakan indikator yang amat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih berkaitan dengan pembayaran deviden. Rasio ini memberitahukan kemampuan menghasilkan laba pada nilai investasi pemegang saham dan seringkali digunakan dalam membandingkan dua atau lebih perusahaan dalam industri. Pengembalian ekuitas yang tinggi seringkali merefleksikan penerimaan perusahaan atas kesempatan investasi yang kuat dan manajemen biaya yang efektif. Kenaikan dalam rasio ini berarti kenaikan laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan. Selanjutnya kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga saham perusahaan.

Penelitian ini juga didasari oleh teori yang ada dimana Mulyono (1995: 74) mengemukakan bahwa Return On Equity penting bagi para pemilik dan pemegang saham karena rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola modalnya untuk mendapatkan laba bersih (net income). Perusahaan yang memiliki Return On Equity yang rendah atau bahkan negatif akan

(28)

terklasifikasikan sebagai perusahaan yang kurang baik dalam menghasilkan incomenya. Kenaikan Return On Equity biasanya diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan tersebut. Selain itu, juga didasari oleh beberapa penelitian terdahulu tentang permasalahan yang sama. Dimana hasil penelitian oleh beberapa peneliti tersebut di atas membuktikan bahwa terdapat pengaruh Return On Equity terhadap harga saham perusahaan.

Dalam pengujian hipotesis, hasilnya menunjukkan bahwa Ho yang diuji

ditolak dan sebaliknya penelitian HA yang diajukan diterima. Hal ini terlihat dari

hasil t hitung yang lebih besar dari t tabel pada taraf signifikan α = 5% (0.05). Adapun

hipotesis yang diajukan adalah terdapat pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan persamaan ŷ = 143.949 + 12.145 X yang telah teruji keberartiannya pada tingkat signifikan α = 5% (0,05). Hal ini menunjukkan nilai constant sebesar 143,949 merupakan nilai dari variabel Return On Equity. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 12,145 menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel Return On Equity dapat mempengaruhi Harga Saham dengan anggapan bahwa variabel bebas lainnya konstan. Memperhatikan pula hasil olahan SPSS di atas, maka untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian (HA) yang menyatakan Return On Equity berpengaruh pada

Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, perlu membandingkan besarnya nilai t hitung dengan besarnya nilai t tabel. Dimana nilai t tabel dari koefisien (b1) hasil analisis regresi dapat diikhtisarkan uji dua sisi dan derajat

(29)

3,258 > 2,776. Dengan demikian Ho ditolak dan HA diterima. Hal ini berarti

terdapat pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi yang telah dilakukan, diperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,630. Nilai ini menunjukkan bahwa pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 63%. Hasil ini menunjukkan hubungan positif signifikan antara Return On Equity terhadap Harga Saham karena diatas 50%. Dan sisanya 3,7% merupakan faktor lain diluar penelitian yang dapat mempengaruhi Harga Saham. Faktor yang mempengaruhi Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk tersebut bisa dipengaruhi oleh faktor internal seperti laba per lembar saham, investasi produksi, dividen per lembar saham, tingkat resiko pengembalian, serta faktor eksternal seperti perubahan tingkat suku bunga, gejolak sosial politik dan nilai tukar mata uang.

Hasil penelitian ini mendukung dan teori dari Mulyono (1995: 74) mengemukakan bahwa Return On Equity penting bagi para pemilik dan pemegang saham karena rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola modalnya untuk mendapatkan laba bersih (net income). Perusahaan yang memiliki Return On Equity yang rendah atau bahkan negatif akan terklasifikasikan sebagai perusahaan yang kurang baik dalam menghasilkan incomenya. Kenaikan Return On Equity biasanya diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan tersebut. Selain itu juga, penelitian di atas tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu tentang permasalahan

(30)

yang sama. Dimana hasil penelitian oleh beberapa peneliti tersebut di atas membuktikan bahwa terdapat pengaruh Return On Equity terhadap harga saham perusahaan.

Gambar

Grafik 4.1 Return On Equity
Grafik 4.2 Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
Tabel 4.4 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai kesimpulan dari analisis aspek pembiayaan, dilakukan analisis tingkat ketersediaan dana yang ada untuk pembangunan bidang infrastruktur Cipta Karya yang

Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Sehubungan dengan hal tersebut kami mohon ijin dan bantuan bagi mahasiswa yang bersangkutan agar dapat melakukan penyebaran angket di tempat yang Bapakllbu pimpin.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kegiatan panen dilakukan dengan menggunakan tenaga kerja tambahan, produktivitas tenaga kerja tinggi, faktor yang berpengaruh secara

5.2.2 Analisis Kadar Kolesterol Total Sebelum dan Sesudah Perlakuan Pada Penderita Dislipidemia dengan Diberikan Ekstrak Rimpang Kunyit

Perkembangan transportasi yang semakin pesat dengan tingkat persaingan tinggi menuntut maskapai-maskapai di industri penerbangan berupaya untuk memberikan pelayanan

Arsitektur SIA merupakan kerangka model umum yang menggambarkan semua sistem yang digunakan dalam pembelajaran SIA dari mulai sumber data, proses pengumpulan,

NO NAMA DOSEN NIP GOL KMK MATA KULIAH SKS 28 Puspita Yuliandari, S.T.P., M.Si.. Irwan Sukri