Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana
i
KATA PENGANTAR
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan
manusia. Namun dalam pengembangan dan aplikasinya, disamping memberi dampak positip juga
berdampak negatip. Dampak negatip ini sering tidak mendapatkan perhatian dan pengembangan
selanjutnya mempengaruhi ketersediaan sumber daya alam dan kondisi lingkungan. Kondisi ini,
sampai tingkat tertentu, dapat mengurangi manfaat yang dituju atau bahkan membahayakan
keberlanjutan eksistensi bumi dan kehidupannya. Kesadaran akan hal ini mendorong ilmuwan,
rekayasawan maupun praktisi dalam berbagai bidang mengembangkan teknologi ramah
lingkungan yang menjamin keberlanjutan bumi dan isinya.
Bidang Teknik Sipil merupakan salah satu pelaku utama dalam pembangunan infrastruktur yang
berperan penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Adanya dampak kemajuan
teknologi di bidang konstruksi mengharuskan pengguna maupun pelaku industri konstruksi agar
tetap menjaga keseimbangan lingkungan. Tak dapat dipungkiri, faktor pelestarian lingkungan
memegang peranan penting untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Untuk mendukung perspektif tersebut, maka Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Udayana pada hari Sabtu tanggal 8 Juli 2017 menyelenggarakan Seminar
Nasional Teknik Sipil (SeNaTS) 2 dengan tema “Menuju Pembangunan Infrastruktur Yang
Berkelanjutan” di Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali.
Kegiatan ilmiah sehari ini diharapkan dapat menjadi salah satu sarana komunikasi dan wadah
tukar informasi bagi pendidik, peneliti dan praktisi di bidang Teknik Sipil maupun mahasiswa
untuk mendukung upaya terlaksananya pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Sejumlah tujuh
puluhan makalah dipresentasikan dalam kegiatan SeNaTS 2 ini dari beberapa bidang keahlian
meliputi bidang keahlian: Struktur dan Material, Geoteknik, Transportasi, Manajemen Proyek dan
Rekayasa Konstruksi, Sumber Daya Air dan Lingkungan. Penulis makalah berasal dari berbagai
institusi di seluruh Indonesia.
Terselenggaranya kegiatan seminar ini berkat peran serta dan bantuan berbagai pihak, dari tahap
persiapan sampai pelaksanaannya. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya. Semoga komunikasi dan kerjasama yang telah terjalin dapat berlanjut di kemudian hari.
Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana
iii
SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa dengan
diselenggarakannya Seminar Nasional Teknik Sipil ke-2 (SeNaTS 2) pada hari Sabtu, tanggal 8
Juli 2017 di Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali. Konferensi ini diselenggarakan oleh Program
Studi Program Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
Tema pada seminar ini “Menuju Pembangunan Infrastruktur Yang Berkelanjutan” dimaksudkan
sebagai salah satu wadah komunikasi dan tukar informasi serta pengalaman bagi ilmuwan,
rekayasawan, mahasiswa maupun praktisi yang memiliki perhatian dan atau pengalaman di bidang
Teknik Sipil. Dengan demikian kegiatan ini dapat dimanfaatkan bagi para peneliti dan praktisi
untuk mempublikasikan pengalaman maupun hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan
pengembangan infrasturktur dalam menunjang sasaran pembangunan yang berkelanjutan. Topik
publikasi mencakup bidang keahlian : Struktur dan Material, Geoteknik, Manajemen Proyek dan
Rekayasa Konstruksi, Transportasi, Sumber Daya Air, Lingkungan serta bidang keahlian sipil
terkait lainnya.
Diharapkan kegiatan SeNaTS 2 ini menjadi media efektif untuk komunikasi dan tempat bertukar
pikiran serta pengalaman antara sesama ilmuwan, rekayasawan, mahasiswa maupun praktisi
Teknik Sipil dari seluruh Indonesia. Dengan demikian dapat memperkaya perkembangan dunia
ketekniksipilan dan memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Semoga acara ini bermanfaat bagi kita semua dan kami mengucapkan terima kasih kepada para
narasumber, pemakalah dan panitia yang telah bekerja keras dalam menyiapkan kegiatan ini
sehingga dapat terlaksana dengan baik. Terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh peserta
dan para sponsor yang telah berpartisipasi dan mendukung penyelenggaraan SeNaTS 2 ini.
Sampai berjumpa lagi pada pertemuan yang akan datang.
Denpasar, Juli 2017
Prof. Putu Alit Suthanaya, ST, MEngSc, Ph.D
Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Udayana
Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana
v
KOMITE ILMIAH
Endah Wahyuni, ST., MSc., Ph.D (ITS)
Ir. Akhmad Suraji, MT, PhD (Unand)
Prof. Ir. I Nyoman Norken, SU, PhD (Unud)
Prof. Ir. I Wayan Redana, MASc, PhD (Unud)
Prof. Ir. I Nyoman Arya Thanaya, ME, PhD (Unud)
Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA (Unud)
Prof. Putu Alit Suthanaya, ST, MEngSc, PhD (Unud)
Ir. Made Sukrawa, MSCE, PhD (Unud)
I Ketut Sudarsana, ST, PhD (Unud)
Ir. I Gusti Bagus Sila Dharma, MT, PhD (Unud)
Dr. Ir. I Gusti Agung Adnyana Putera, DEA (Unud)
Ir. Nyoman Martha Jaya, MConstMgt, PhD, GCinstCES (Unud)
Dr. Ir. Dewa Ketut Sudarsana, MT (Unud)
Kadek Diana Harmayani, ST, MT, PhD (Unud)
Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana
vii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………..
iSAMBUTAN………...
iiiKOMITE ILMIAH ………...
vDAFTAR ISI ………...
viiKEYNOTE SPEAKER
SUSTAINABLE BUILDING MATERIALS ADALAH KEBUTUHAN……… KS-1
PERAN ENERGI TERBARUKAN DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI
INDONESIA……….. KS-11
BIDANG STRUKTUR DAN MATERIAL
PEMANFAATAN STEEL SLAG SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN PADA CAMPURAN BETON
NORMAL ………. SM-1
PERENCANAAN BETON MUTU TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN
SUPERPLASTICIZER SULPHONAT DAN PENAMBAHAN FLY ASH ……… SM-9 ANALISIS STRUKTUR BETON BERTULANG SRPMK TERHADAP BEBAN GEMPA
STATIK DAN DINAMIK DENGAN PERATURAN SNI 1726 2012 ……….. SM-19
EVALUASI SIMPANGAN STRUKTUR AKIBAT PENAMBAHAN LANTAI DENGAN METODE ANALISIS STATIK DAN DINAMIK RESPONSE SPECTRUM (STUDI KASUS :
PEMBANGUNAN GEDUNG DEKANAT FAKULTAS TEKNIK UNTIRTA) ………... SM-27
PENGARUH PENGURANGAN PENAMPANG TERHADAP KERUSAKAN RANGKA
BAJA………. SM-35
STUDI PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MOMENT RESISTING FRAME
DAN ECCENTRICALLY BRACED FRAME PADA GEDUNG CDAST ……… SM-43
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT DRAMIX DAN PERAWATAN TERHADAP KUAT
TEKAN, KUAT TARIK DAN BIAYA BETON ………. SM-49
PENINGKATAN KINERJA BETON HIGH VOLUME FLY ASH DENGAN VARIASI UKURAN
BUTIR MAKSIMUM AGREGAT KASAR ……… SM-55
KEKUATAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MENGGUNAKAN SERBUK BATU
BATA SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN ………. SM-63
STUDI PEMASANGAN PANEL BETON PRACETAK CORRUGATED SEBAGAI BADAN
REL-KERETA API: KASUS JALUR PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG …………. SM-71
ANALISIS PEMBEBANAN SEISMIK STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG DENGAN DAN TANPA INTERAKSI TANAH-STRUKTUR (KASUS GEDUNG 5 LANTAI
DENGAN PONDASI TIANG)………. SM-87
STUDI PERBANDINGAN PERILAKU SEISMIK STRUKTUR RANGKA BETON
STUDI PERBANDINGAN PERILAKU DAN KINERJA STRUKTUR BAJA MENGGUNAKAN KOLOM KOMPOSIT CONCRETE ENCASED DAN CONCRETE FILLED TUBE, SERTA NON
KOMPOSIT………... SM-113
EVALUASI POTENSI ABU TERBANG SISA PEMBAKARAN ASPALT MIXING PLAN (AMP) PT.HARAPAN JAYA BETON BALI SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN
PORTLAND ………. SM-125
STUDI PEMASANGAN PANEL BETON PRACETAK CORRUGATED SEBAGAI BADAN REL-KERETA API: KASUS JALUR PELABUHAN TANJUNG EMAS
SEMARANG…………...……….. SM-135
ANALISIS PERILAKU HUBUNGAN PELAT-KOLOM TEPI STRUKTUR PELAT DATAR
DENGAN CONCRETE DAMAGE PLASTICITY (CDP) DARI ABAQUS……….. SM-151 PENGARUH VARIASI CAMPURAN DAN FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT
TEKAN BETON NON PASIR DENGAN AGREGAT GRANIT PULAU BANGKA ……….. SM-161
ANALISIS PERILAKU STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG TIDAK BERATURAN
DENGAN PENAMBAHAN TINGKAT MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA……… SM-169
PERBANDINGAN KINERJA STRUKTUR RANGKA BREISING KONSENTRIK (SRBK) TIPE
X-2 LANTAI DENGAN STRUKTUR RANGKA PEMIKUL MOMEN BIASA (SRPMB)……….. SM-179
PENGUJIAN LABORATORIUM BETON SERAT DENGAN AGREGAT RINGAN SM-189
BIDANG GEOTEKNIK
ANALISIS KONSOLIDASI PDA TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN METODE
PREFABRICATED VERTICAL DRAIN (PVD) ……… GT-1
ANALISIS WAKTU PENURUNAN KONSOLIDASI PADA KASUS PERBAIKAN TANAH
MENGGUNAKAN STONE COLUMN……….……….. GT-11
ANALISIS PENGARUH PEMERAMAN TERHADAP TANAH LEMPUNG YANG
DICAMPUR DENGAN ASPAL EMULSI……….………... GT-25 PEMANFAATAN LIMBAH BATUBARA SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH LEMPUNG LUNAK………... GT-41 PERBANDINGAN DAYA DUKUNG PONDASI AKIBAT PERBEDAAN METODE KONSTRUKSI PONDASI DALAM... GT-55 KAJIAN EFEK PNGEMBANGAN TERHADAP KUAT GESER DAN PERUBAHAN VOLUME TANAH LEMPUNG BOBONARO... GT-63 PENGARUH KONSOLIDASI TERHADAP DEFORMASI DAN FAKTOR KEAMANAN DENGAN MODEL MATERIAL TANAH LUNAK... GT-75 DAYA LAYAN PILE SLAB BETON BERTULAN SEBAGAI STRUKTUR PERKERASAN
JALAN PADA TANAH LUNAK………...……….. GT-83
BIDANG MANAJEMEN PROYEK DAN REKAYASA KONSTRUKSI
KENDALA DALAM PENERAPAN METODE TERINTEGRASI PADA PROYEK
Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana
ix STUDI KECUKUPAN INFRASTRUKTUR PENUNJANG SOSIAL EKONOMI DAN
LINGKUNGAN DI BALI ……… MK-9
STANDAR GREEN BUILDING INDONESIA: STUDI KOMPARASI ……… MK-17 ANALISIS PENGARUH PENERAPAN TQM (TOTAL QUALITY MANAGEMENT) DAN
KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KONSTRUKSI (STUDI
KASUS: PROYEK KONSTRUKSI DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA) ………. MK-23 PERAN TEKNOLOGI INFORMASI (TI) TERHADAP TOTAL QUALITY MANAGEMENT
(TQM) DAN SUPPLY CHAINT MANAGEMENT (SCM) PADA INDUSTRI KONSTRUKSI
(STUDI KASUS PADA KONTRAKTOR DI DAERAH DKI JAKARTA) ………... MK-31
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS FAKTOR COST OVERRUN DALAM MENINGKATKAN
KINERJA BIAYA KONSTRUKSI DI PERUSAHAAN ”X” ……… MK-39
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS FAKTOR PENYEBAB REWORK PROYEK KONSTRUKSI
BANGUNAN GEDUNG APARTEMEN DI PERUSAHAAN X……… MK-47
IDENTIFIKASI FAKTOR – FAKTOR RISIKO PENTING PERUSAHAAN KONSTRUKSI ”X” DALAM PROYEK KERJA SAMA OPERASI DENGAN PERUSAHAAN ASING DI
INDONESIA ………. MK-57 PENGARUH TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN
REHABILITASI REKONSTRUKSI DALAM RANGKA PERBAIKAN RUMAH TINGGAL DI KOTA PADANG PASCA GEMPA 30 SEPTEMBER 2009 (STUDI KASUS: KOTO TANGAH
DAN KURANJI) ……… MK-65
EVALUASI TEKNIS DAN SISTEM PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR PELAYANAN
PUBLIK “GRAHA SEWAKA DHARMA” PEMERINTAH KOTA DENPASAR……… MK-77
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PELAYANAN IZIN MENDIRIKAN
BANGUNAN DI KOTA DENPASAR……… MK-89
EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI REGULASI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DALAM
PENATAAN PEMBANGUNAN DI KOTA DENPASAR……… MK-95
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONTRAK DAN PENYELESAIANNYA PADA
PROYEK KONSTRUKSI……… MK-105
PERSPEKTIF PEMILIK PROYEK TERHADAP PERMASALAHAN DALAM MANAJEMEN
KLAIM KONSTRUKSI……… MK-113
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) MENGGUNAKAN OHSAS PADA PROYEK PEMBANGUNAN FAVE HOTEL KARTIKA
PLAZA KUTA……….. MK-121
FAKTOR PENUNJANG MANAJEMEN MUTU TERPADU UNTUK MENINGKATKAN
KINERJA KONTRAKTOR KECIL DI KOTA DENPASAR……….. MK-129
BIDANG TRANSPORTASI
JALAN LAYANG SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PRASARANA TRANSPORTASI
RAMAH LINGKUNGAN……… TRANS-1
SKENARIO PENGEMBANGAN SISTEM ANGKUTAN UMUM DI KOTA PALANGKA
POLA PERGERAKAN PEJALAN KAKI ANAK SEKOLAH PADA JALUR PEDESTRIAN……. TRANS-19 ANALISIS KARAKTERISTIK DAN BIAYA KECELAKAAN DI JALAN TOL TANGERANG –
MERAK (KM 31 – KM 72)……….. TRANS-29
EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM DI KOTA SALATIGA ……… TRANS-43
MODEL PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP NILAI KAPASITAS JALAN DAN BIAYA OPERASI KENDARAAN PADA RUAS JALAN JAWA KABUPATEN
JEMBER……….……….……….. TRANS-55
KARAKTERISTIK BANGKITAN PERJALANAN BERBAGAI ODTW DI BALI……….. TRANS-63 ANALISIS KORBAN DAN KECELAKAAN LALU LINTAS FATAL DI KABUPATEN
TABANAN……….……….………. TRANS-71
KARAKTERISTIK VISCO ELASTIC ASPAL AKIBAT PENUAAN DITINJAU DARI NILAI
SUDUT PHASE……….………... TRANS-79
DESAIN JALAN REL UNTUK TRANSPORTASI BATU BARA RANGKAIAN PANJANG
(STUDI KASUS: SUMATERA SELATAN)………... TRANS-87
KARAKTERISTIK CAMPURAN AC-WC MODIFIKASI JENIS BNA BLEND PADA NILAI
ABRASI AGREGAT KASAR YANG BERBEDA YANG TERSEDIA DI BALI………. TRANS-95
EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) UNTUK MENUNJANG PRIORITAS PENANGANAN PERBAIKAN JALAN DI
BEBERAPA RUAS JALAN KOTA SAMARINDA……… TRANS-105 KAJIAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN SIMPANG DENGAN UNDERPASS (STUDI
KASUS SIMPANG TUGU NGURAH RAI DI PROVINSI BALI)………. TRANS-111
ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI BANDARA
INTERNASIONALI GUSTI NGURAH RAI-BALI………... TRANS-119
ANALISIS PERILAKU PEMILIHAN RUTE BERDASARKAN SISTEM INFORMASI LALU
LINTAS REAL TIME (STUDI KASUS: PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI WAZE)…….. TRANS-129
ANALISIS MANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH KABUPATEN TABANAN (STUDI
KASUS : KECAMATAN TABANAN DAN KECAMATAN KEDIRI)………. TRANS-139
KAPASITAS LINGKUNGAN JALAN SEBAGAI PENDUKUNG REKOMENDASI
ANDALALIN PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT METRO MEDIKA MATARAM………. TRANS-149
PENANGANAN JALANDAN PEMASANGAN UTILITASDI WILAYAH KOTA DENPASAR:
KONDISI DAN KENDALA………. TRANS-159
ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL EMULSI DINGIN (CAED) DENGAN
EPOXY SEBAGAI BAHAN TAMBAH………... TRANS-167 KAJIAN EMISI GAS RUMAH KACA AKIBAT SEKTOR TRANSPORTASI DI KOTA
CILEGON………... TRANS-179 ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMILIHAN RUTE JALAN TOL
Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana
xi
BIDANG SUMBER DAYA AIR
KURVA IDF DESAIN KOLAM RETENSI DAN DETENSI SEBAGAI UPAYA KONSERVASI
AIR TANAH………. SDA-1
ANALISA INDEKS DAN SEBARAN KEKERINGAN MENGGUNAKAN METODE STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) DAN GEOGRAPHICAL INFORMATION
SYSTEM (GIS) UNTUK PULAU LOMBOK……… SDA-9 WATER ALLOCATION AND DISTRIBUTION IN JATILUHUR IRRIGATION AREA
INDONESIA : EVALUATION AND CHALLENGES……… SDA-17 IMPLEMENTASI TRI HITA KARANA PADA SUBAK PULAGAN SEBAGAI WARISAN
BUDAYA DUNIA DI KECAMATAN TAMPAKSIRING, KABUPATEN GIANYAR……… SDA-29
SIMULASI OKSIGEN TERLARUT (DO) AKIBAT POLUSI DI ANAK SUNGAI CITARUM
MENGGUNAKAN HEC-RAS………. SDA-41
PEMODELAN BAK PENGENDAP (SETTLING BASIN) UNTUK MEREDUKSI PENGARUH SEDIMENTASI SALURAN IRIGASI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
MIKROHIDRO (STUDI KASUS PADA SALURAN IRIGASI PROVINSI GORONTALO)……... SDA-49
EFEKTIVITAS LUBANG RESAPAN BIOPORI DALAM PENGENDALIAN BANJIR DI
KOTA DENPASAR.………. SDA-57
ANALISIS KETERSEDIAAN AIR PADA BENDUNGAN PANDANDURI KABUPATEN LOMBOK TIMUR UNTUK KEBUTUHAN AIR IRIGASI DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR
BAGIAN SELATAN……….. SDA-69 UNJUK KERJA BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG AMBANG RENDAH BLOK BETON
BERKAIT……….. SDA-79
MANAJEMEN RISIKO PELAKSANAAN UJI MODEL FISIK DI LABORATORIUM PANTAI
BALAI LITBANG TEKNOLOGI PANTAI………. SDA-89
PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN KAWASAN PANTAI DI PANTAI
SANUR……….. SDA-95
BIDANG LINGKUNGAN
PERANAN BAMBU DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN WILAYAH YANG
BERKELANJUTAN....……...……….. LK-1
PENGARUH TANAMAN RAMBAT TERHADAP SUHU RUANG BAWAH ATAP
TRANSPARAN POLIKARBONAT...……….. LK-9
ANALISIS TIMBULAN DAN KOMPOSISI LIMBAH PADAT BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DARI SUMBER KOMERSIL DI KOTA PADANG………... LK-15 PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR HIJAU DALAM MENGURANGI GENANGAN DI
KOTA GORONTALO………... LK-23 BUCKET SYSTEM AS ALTERNATIVE OF URBAN GROWTH SIMULATION USING
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (SMK3) MENGGUNAKAN OHSAS PADA PROYEK PEMBANGUNAN
FAVE HOTEL KARTIKA PLAZA KUTA
Ariany Frederika1, Mayun Nadiasa1, Ida Ayu Putu Mega Prabawati2¹ Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar ² Alumni Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar
Email : [email protected]
ABSTRAK
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi, sehingga akan mengurangi potensi terjadinya kecelakaan kerja pada tenaga kerja. Occupational Health and Safety Assesment
Series-18001 (OHSAS 18001:2007) adalah suatu standar internasional untuk SMK3 yang bertujuan
untuk mengelola aspek SMK3 pada setiap proses kerja di tempat kerja yang digunakan dalam proyek pembangunan Fave Hotel Kartika Plaza Kuta. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan SMK3 dan faktor yang berpengaruh dominan terhadap penerapan SMK3 pada proyek tersebut. Data yang diperlukan meliputi data primer yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan, dan kuesioner yang ditujukan ke proyek tersebut dan data sekunder berupa prosedur dan record penerapan SMK3 pada proyek. Setelah data diperoleh, digunakan metode skor audit dengan skala pengukuran variabel skala likert untuk mengetahui penerapan SMK3 pada proyek. Sedangkan untuk faktor-faktor yang berpengaruh dominan terhadap penerapan SMK3 dilakukan dengan metode analisis faktor menggunakan program SPSS. Hasil analisis penerapan SMK3 dengan menggunakan OHSAS pada proyek pembangunan Fave Hotel Kartika Plaza Kuta adalah sebesar 73,37% dengan kategori baik (61%-80%). Hasil analisis faktor diperoleh bahwa faktor yang paling dominan berpengaruh dalam penerapan SMK3 adalah faktor implementasi dan operasi, dengan bobot faktor sebesar 0,929 dan persentase komunalitas 86,20%.
Kata kunci : SMK3, OHSAS, skala likert, analisis faktor
HEALTH AND SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (SMK3)
IMPLEMENTATION USING OHSAS IN FAVE HOTEL KARTIKA PLAZA KUTA
PROJECTS
Health and safety management system (SMK3) is an important issue that must be considered in the construction project. Accordingly, it can reduce the potential accidents that involve workers. Occupational Health and Safety Assessment Series-18001 (OHSAS 18001: 2007) is an international standard for Health and Safety Management Systems which aims to manage SMK3 on work process in worksite used in Fave Hotel Kartika Plaza Kuta projects. This study aims to understand the implementation of SMK3 and dominant factors that influence the implementation of SMK3 in Fave Hotel Kartika Plaza Kuta projects. The data required include primary data obtained from direct observation and questionnaire addressed to Fave Hotel Kartika Plaza Kuta projects, and secondary data that include procedure and record of the SMK3implementation on the project. Once the data is obtained, the audit score using Likert scale was used to determine the implementation of SMK3 in the project while the dominant factors that influence the implementation of SMK3 was conducted using factor analysis by SPSS. Result of analysis showed that the implementation of SMK3 using OHSAS in Fave Hotel Kartika Plaza Kuta projects 73.37% out of 100 % whereby the value of 61% -80% indicate the implementation is in good category. The results of the factor analysis showed that the most dominant factor in the implementation of SMK3 is implementation and operation, with a loading factor of 0,929 and a percentage of communality of 86.20%.
Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana MK-122
1. PENDAHULUAN
Proyek konstruksi diartikan sebagai proyek yang melibatkan banyak pihak dan terjadi banyak proses yang kompleks sehingga setiap proyek unik adanya (Santoso, 2004). Penerapan SMK3 merupakan salah satu upaya dalam pencegahan kecelakaan kerja di dalam lingkungan kerja. Dalam UU No. 18 Tahun 1999 Pasal 22 dan Pasal 23, telah disebutkan, bahwa kesehatan dan keselamatan kerja serta perlindungan tenaga kerja merupakan kewajiban dan tanggung jawab pihak Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa yang harus menjadi persyaratan pengikatan antara kedua pihak dalam penyelenggaraan jasa konstruksi. Sedangkan berdasarkan UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, bahwa Ahli K3 telah memiliki eksistensi untuk mengawasi penerapan kegiatan K3 di tempat kerja, sedangkan menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga-kerjaan mengatakan, bahwa Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan bagian dari hak asasi manusia yang harus disediakan oleh pengusaha kepada pekerjanya.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 09/PRT/M/2008 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum menyebutkan bahwa di setiap penyelenggaraan proyek konstruksi yang berisiko tinggi harus menempatkan seorang Ahli K3 Konstruksi, baik oleh Pengguna Jasa maupun Penyedia Jasa. Para Ahli K3 Konstruksi tersebut harus mampu menyusun, memonitor, mengawasi pelaksanaan dan menganalisis Rencana dan Program SMK3 Konstruksi suatu proyek konstruksi dalam rangka membantu tugas Pejabat Pembuat Komitmen dan Kepala Satuan Kerja Proyek Konstruksi.
PT. Waskita Karya menerapkan sistem OHSAS 18001 (Occupational Health and Safety Assesment
Series-18001) yang merupakan standar internasional untuk penerapan SMK3 pada proyek pembangunan Fave Hotel
Kartika Plaza Kuta. Dengan latar belakang tersebut menjadi tujuan dalam penelitian yaitu untuk mengetahui penerapan SMK3 dan faktor yang berpengaruh dominan terhadap penerapan SMK3 pada proyek konstruksi.
2. TEORI PENDUKUNG
2.1 Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3)
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah sistem manajemen dalam bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan dari SMK3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan di lingkungan kerja. SMK3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
2.2 OHSAS 18001:2007
Occupational Health and Safety Assesment Series-18001 (OHSAS 18001:2007) adalah suatu standar
internasional untuk SMK3 yang bertujuan untuk mengelola aspek K3 pada setiap proses kerja di tempat kerja. Adapun persyaratan standar
Sistem
Manajemen K3 – OHSAS 18001:2007 :1. Elemen 1 Ruang Lingkup
2. Elemen 2 Publikasi yang menjadi acuan 3. Elemen 3 Istilah dan Definisi
4. Elemen 4 Persyaratan Sistem Manajemen K3 (4.1 Persyaratan Umum ; 4.2 Tinjauan Pustaka; 4.3 Perencanaan; 4.4 Penerapan dan Operasi; 4.5 Pemeriksaan; 4.6 Tinjauan Manajemen)
2.3 Uji Validitas
Menghitung koefisien korelasi antara masing-masing nilai pada nomor pertanyaan dengan nilai total dari nomor pertanyaan tersebut. Bila t hitung > dari t tabel atau r hitung > dari r tabel, maka nomor pertanyaan tersebut valid. Digunakan rumus sebagai berikut :
(1) dimana :
X : Skor yang diperoleh dari hasil kuesioner pertanyaan per butir Y : Skor total semua pertanyaan pada variabel X
∑x : Jumlah skor x; ∑y : Jumlah skor y ∑x2 : Jumlah kuadrat skor x
∑y2: Jumlah kuadrat y n : Banyaknya responden
2.4 Uji Reliabilitas
α = (2) dimana : k = Jumlah item
∑s²t = Jumlah varians skor total
s²ᵢ = Varians responden untuk item ke i ∑s²ᵢ = Jumlah varians responden seluruh item Untuk mendapatkan nilai ∑s²t, digunakan rumus :
∑s²t = (3)
dimana :
∑a, ∑b, ∑c… = Jumlah seluruh skor item responden ∑tot = Total jumlah seluruh skor item responden Untuk mendapatkan nilai s²i digunakan rumus :
s²i = (4)
dimana : n = Jumlah sampel
sᵢa², sᵢb²,…... = Skor item ke-I responden
∑itemᵢ = Jumlah skor item ke-I seluruh responden
2.5 Metoda skor
Digunakan metode skor audit dengan skala pengukuran variabel skala likert dalam pengolahan data. Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau
gejala sosial. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative, yang dapat berupa kata-kata antara lain (Sugiono, 2004):
Skor 5 : Sangat Baik (81% - 100%) Skor 4 : Baik (61% - 80%)
Skor 3 : Sedang (41% -60%) Skor 2 : Buruk (21% - 40%) Skor 1 : Buruk Sekali (0% - 20%)
Untuk perhitungan skor digunakan rumus sebagai berikut
Skor = (5)
dimana : Skor (A) = Nilai skor (1-5)
Skor (B) = Nilai skor maksimum tiap prosedur.
2.6 Analisis faktor
Analisis faktor adalah sebuah teknik yang digunakan untuk mencari faktor-faktor yang mampu menjelaskan hubungan atau korelasi antara berbagai indikator independen yang diobservasi. Tujuan dari analisis faktor adalah untuk menggambarkan hubungan-hubungan kovarian antara beberapa variabel yang mendasari tetapi tidak teramati, kuantitas random yang disebut faktor. Vektor random teramati X dengan p komponen, memiliki rata-rata
μ
dan matrik kovarian. Model analisis faktor adalah sebagai berikut :1 1 2 12 1 11 1 1
F
F
....
mF
m
X
p m pm p p p p F F F X 1 1 2 2.... (6) Atau dapat ditulis dalam notasi matrik sebagai berikut :pxl mxl pxm pxl pxl
μ
L
F
ε
X
( )
( ) ( )
(7)dimana :
i
rata-rata variabel i
i
faktor spesifik ke – i
j
F
common faktor ke- j
j i
loading dari variabel ke – i pada faktor ke-jBagian dari varian variabel ke – i dari m common faktor disebut komunalitas ke – i yang merupakan jumlah kuadrat dari loading variabel ke – i pada m common faktor, dengan rumus :
2 2 2 2 1 2
....
m i i i ih
(8)Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana MK-124 Dilakukan pengujian dengan metode Keiser Meyer Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO-MSA)
and Bartlett’s test of sphericity. Uji KMO bertujuan untuk mengetahui apakah semua data yang telah terambil
telah cukup untuk difaktorkan. Rumus KMO sebagai berikut :
p 1 i p 1 i p 1 j 2 ij p 1 j 2 ij p 1 i p 1 j 2 ij a r r dimana : (9) i = 1, 2, 3, ..., p dan j = 1, 2, ..., prij= Koefisien korelasi antara variabel i dan j
aij= Koefisien korelasi parsial antara variabel i dan j
Apabila nilai KMO > 0,5 maka dapat disimpulkan jumlah data telah cukup difaktorkan. Untuk nilai Bartlett's Test of Sphericity dapat dihitung dengan rumus :
(10) dimana: R = Nilai determinan
n = Jumlah data p = jumlah variabel
Sedangkan rumus df (degree of freedom) yang digunakan adalah
Df = p( p – 1)/2 (11)
dimana :
P = Jumlah pertanyaan
3. METODE
Metode Penelitian yang digunakan dapat dilihat pada kerangka penelitian gambar 1 berikut,
Ya Tidak
Pengolahan
Gambar 1. Kerangka penelitian
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perhitungan ujivValiditas
Perhitungan validitas untuk butir pertanyaan no. 1 pada kuisioner dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Nilai X dan Y (butir pertanyaan no. 1)
Responden X Y XY X² Y² Responden X Y XY X² Y² a 5 25 125 25 625 f 4 19 76 16 361
KMO =
Y a Data Primer
Studi Literatur Menentukan Objek Penelitian
Rancangan Kuesioner
Uji Validitas dan Reliabilitas
Analisis Data :
o Menentukan persentase skor per elemen
o Analisis statistik menggunakan Analisis faktor dengan program SPSS
Data Sekunder Pengolahan Data : Skala likert PengumpulanData Latar Belakang Ide Hasil Penerapan
b 4 19 76 16 361 g 4 20 80 16 400 c 5 25 125 25 625 h 4 18 73 16 324 d 4 20 80 16 400 i 4 20 80 16 400 e 4 19 76 16 361 j 4 19 76 16 361 ∑ 42 204 866 178 4218
Dari tabel 1 maka diperoleh:
Dari hasil uji validitas untuk butir pertanyaan no. 1 diperoleh r hitung sebesar 0,968. Berdasarkan nilai r tabel pada signifikansi 5% dengan jumlah sampel n = 10, diperoleh nilai r tabel 0,632. Jadi, untuk butir pertanyaan no. 1 dinyatakan valid karena r hitung > r tabel yaitu 0,968 > 0,632. Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan alat bantu SPSS, diperoleh hasil yang sama. Dari hasil yang diperoleh menunjukan semua nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,632) sehingga semua item dinyatakan valid.
4.2 Perhitungan uji reliabilitas
Dari tabel 1 maka nilai dari masing-masing variabel untuk elemen 4.1 dapat dicari sebagai berikut :
∑s²t = = = 5,64
Maka nilai varians responden untuk butir pertanyaan no. 1 dapat dicari sebagai berikut :
s²₁ = = = 0,16
Selanjutnya nilai s²₂ sampai dengan s²₅ diperoleh dengan cara yang sama dengan s²₁. kemudian untuk mendapatkan nilai ∑s²ᵢ adalah dengan menjumlahkan semua s²ᵢ
∑s²ᵢ = (s²₁ + s²₂ + s²₃ + s²₄ + s²₅) = ( 0,16 + 0,4 + 0,16 + 0,49 + 0,29 ) = 1,5 Sehingga dari nilai-nilai di atas dimasukkan ke rumus Cronbach Alpha :
α = = 0,918
Jadi nilai α untuk elemen 4.1 adalah 0,918 > 0,70, maka dapat disimpulkan bahwa instrument dikatakan reliabel. Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan alat bantu SPSS, diperoleh hasil yang sama. Dari hasil yang diperoleh menunjukan semua nilai Alpha Cronbach di atas 0,7, sehingga data yang diteliti dikatakan reliabel, sehingga dapat dilanjutkan ketahap selanjutnya.
4.3 Analisis penerapan SMK3
Untuk mengetahui penerapan SMK3 data diolah dengan menentukan persentase skor per elemen. Berikut merupakan analisis untuk penerapan SMK3 dengan menentukan presentase skor per elemen variabel X1, responden 1 :
100 = 100% dimana :
Nilai Skor Maksimum adalah 5
Total nilai skor maksimum adalah 25 (5 x 5 pertanyaan) Jadi, Xp rata-rata untuk 30 responden
Xp rata-rata = 74,27%
dimana :
Variabel X1 merupakan elemen 4.1 Persyaratan Umum X total merupakan jumlah skor dari pertanyaan elemen 4.1 Xp merupakan persentase penerapan K3 per responden
Dilakukan perhitungan yang sama untuk elemen-elemen lainnya, sehingga diperoleh tabel rekapitulasi penerapan SMK3 seperti pada tabel 2.
Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana MK-126 Tabel 2 Rekapitulasi nilai persentase penerapan K3
Elemen 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6
Xp rata-rata (%) 74.27 75.60 75.71 72.79 71.61 70.22
Kriteria Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Total Xp rata-rata (%) 73.37 (Baik)
Dari tabel 2 dapat disimpulkan nilai persentase penerapan OHSAS 18001:2007 setiap elemen memiliki kiteria baik, dengan nilai persentase penerapan rata-rata sebesar 73,37% dengan criteria baik.
4.4 Perhitungan analisis faktor
Pada penelitian ini terdapat enam elemen yang menjadi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penerapan SMK3, yaitu : Elemen 4.1 sampai elemen 4.6. Digunakan analisis faktor untuk mengetahui faktor-faktor yang pengaruhnya dominan terhadap penerapan SMK3 pada proyek. Analisis ini menggunakan SPSS, hasilnya pada Tabel 3. Kemudian dilakukan pengujian variabel dengan metode Keiser Meyer Olkin Measure of Sampling
Adequacy (KMO-MSA) and Bartlett’s test of sphericity dengan angka KMO and Bartlett’s test > 0,5.
Tabel 3 Nilai Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling (KMO)
Dari tabel 3 diperoleh nilai KMO adalah 0,796 > 0,5, nilai Bartlett's Test of Sphericity adalah 136,693, untuk degree of freedom (df) sebesar 15, memiliki signifikasi 0,00. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa data layak untuk dianalisis lebih lanjut. Hasil analisis faktor setiap elemen dirangkum dalam Tabel 4.
Tabel 4 Rekapitulasi Analisis Faktor Semua Elemen
Variabel Component Matrix Communalities %
Elemen 4.1 0,845 71,40 Elemen 4.2 0,739 54,60 Elemen 4.3 0,857 73,50 Elemen 4.4 0,929 86,20 Elemen 4.5 0,919 84,50 Elemen 4.6 0,778 60,60
Pada tabel 4 nilai component matrix dari tiap-tiap variabelnya ≥0.5 yang artinya semakin kuat variabel tersebut membentuk faktornya. Communalities keenam variabel juga memiliki nilai diatas 50% sehingga dapat diinterpretasikan bahwa elemen-elemen tersebut dianggap sebagai variabel-variabel yang mempunyai peran yang tinggi terhadap pembentukan faktornya. Nilai tertinggi ditunjukan elemen 4.4 Implementasi dan operasi.
Nilai component matrix dan communalities elemen 4.1 persyaratan umum dapat dilihat dalam tabel 5. Tabel 5 Rekapitulasi Analisis Faktor Elemen 4.1
Variabel Component Matrix Communalities %
X1.1 0,830 68,90
X1.2 0,828 68,50
X1.3 0,836 69,90
X1.4 0,731 53,40
X1.5 0,804 64,70
Analisis faktor pada elemen ini menunjukkan bahwa variabel X1.3 yaitu Penerapan SMK3 sesuai dengan OHSAS mempunyai component matrix dan communalities yang lebih tinggi daripada variabel lainnya yaitu 0,836 dan 69,50%. Nilai component matrix dan communalities variabel-variabel pembentuk elemen 4.2 Kebijakan K3 yang disajikan pada tabel 6.
Tabel 6 Rekapitulasi Analisis Faktor Elemen 4.2
Variabel Component Matrix Communalities %
X2.1 0,673 50,20
X2.2 0,905 82,00
X2.3 0,879 77,20
X2.5 0,828 68,50
Berdasarkan analisis faktor elemen 4.2 kebijakan SMK3, variabel X2.2 yaitu pendokumentasian kebijakan SMK3 mempunyai nilai component matrix dan communalities lebih tinggi yaitu 0,905 dan 82,00%. Nilai
component matrix dan communalities variabel-variabel elemen 4.3 perencanaan dapat dilihat dalam Tabel 7.
Tabel 7 Rekapitulasi Analisis Faktor Elemen 4.3
Faktor Variabel Component Matrix Communalities %
1 X3.1 0,858 73,70 X3.3 0,800 64,60 X3.4 0,710 56,80 X3.5 0,889 79,20 X3.6 0,882 79,60 X3.10 0,664 70,00 X3.11 0,736 67,70 X3.12 0,828 77,20 X3.13 0,797 73,50 X3.14 0,869 81,70 2 X3.2 0,794 70,60 X3.7 0,662 71,70 X3.8 0,772 59,80 X3.9 0,930 86,90
Dari Tabel 7 dapat dilihat variabel X3.9 yaitu pemeliharaan semua persyaratan tersebut mempunyai nilai
component matrix dan communalities tertinggi yaitu 0,930 dan 86,90%. Component matrix dan communalities
elemen 4.4 Implementasi dan Operasi dapat dilihat dalam rekapitulasi padaTabel 8. Tabel 8 Rekapitulasi Analisis Faktor Elemen 4.4
Faktor Variabel Component Matrix Communalities %
1 X4.3 0,766 83,30 X4.6 0,905 86,90 X4.8 0,761 80,50 X4.13 0,779 74,70 X4.14 0,889 82,00 X4.16 0,650 74,50 2 X4.1 0,553 53,10 X4.7 0,862 89,90 X4.9 0,845 88,10 X4.10 0,764 66,40 X4.11 0,834 76,20 3 X4.2 0,625 78,10 X4.4 0,773 81,00 X4.5 0,758 74,00 X4.12 0,573 53,70 X4.15 0,618 62,40
Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa component matrix variabel X4.6 yaitu pemeliharaan prosedur untuk membina kepedulian tentang SMK3, memiliki nilai tertinggi dengan persentase communalities yaitu 86,90%. Nilai component matrix dan communalities elemen 4.5. pemeriksaan dapat dilihat dalam tabel 9.
Tabel 9 Rekapitulasi Analisis Faktor Elemen 4.5
Faktor Variabel Component Matrix Communalities %
1 X5.3 0,635 75,20 X5.4 0,682 79,30 X5.6 0,885 86,50 X5.7 0,857 80,00 X5.11 0,795 86,40 X5.14 0,883 83,80 2 X5.9 0,921 93,80 X5.10 0,793 81,00 X5.16 0,797 79,60 X5.17 0,821 75,70 3 X5.5 0,575 80,50
Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana MK-128 X5.8 0,753 66,80 X5.12 0,831 87,80 X5.13 0,733 78,10 X5.15 0,653 75,70 4 X5.1 0,891 96,40 X5.2 0,857 95,60
Dari tabel 9 dapat dilihat component matrix tertinggi didapat oleh variabel X5.9 yaitu penetapan prosedur penyelidikan insiden dengan nilai 0,921, dengan persentase communalities yang cukup tinggi 93,80 %. Berikut adalah component matrix dan communalities elemen 4.6 Tinjauan manajemen yang disajikan pada tabel 10.
Tabel 10 Rekapitulasi Analisis Faktor Elemen 4.6
Variabel Component Matrix Communalities %
X6.1 0,883 78,00
X6.2 0,911 82,90
X6.3 0,810 65,50
Hasil analisis faktor pada elemen 4.6 tinjauan manajemen, variabel X6.2 yaitu pengkajian hasil tinjau ulang memiliki nilai component matrix dan communalities yang tertinggi dalam elemen ini yaitu 0,911 dan 82,90%.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Simpulan hasil analisis diperoleh penerapan SMK3 dengan menggunakan OHSAS pada proyek pembangunan Fave Hotel Kartika Plaza Kuta sebesar 73,37% dengan kategori baik (61%-80%). Faktor yang paling dominan berpengaruh dalam penerapan SMK3 dengan menggunakan OHSAS pada proyek tersebut adalah faktor Implementasi dan Operasi, dengan bobot faktor sebesar 0,929 dan persentase komunalitas 86,20%, dengan variabel terkuat pada elemen ini adalah Pemeliharaan prosedur untuk membina kepedulian tentang SMK3
Adapun saran yang diberikan, berdasarkan hasil dalam penelitian ini, yaitu Perencanaan dan penerapan
SMK3 dilapangan hendaknya diimbangi dengan adanya pelatihan-pelatihan dan sosialisasi mengenai SMK3 kepada para personil proyek dengan lebih merata di setiap lapisan pekerja. Selain itu diadakan pemeriksaan, identifikasi kecelakaan, peninjauan SMK3, dan juga diberikan sanksi yang tegas pada tetiap pelanggaran.
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya penelitian ini dapat terselesaikan. Kami ucapkan terimakasih pada PT. Waskita Karya selaku perusahaan jasa konstruksi yang telah membantu data yang diperlukan sehingga penelitian ini dapat terwujud. Banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu diharapkan saran dan kritik yang membangun guna kesempurnaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ervianto. W.I. 2005. Manajemen Proyek Konstruksi, Edisi Revisi, ANDI. Yogyakarta.
Himpunana Peraturan Perundang-undangann Republik Indonesia. 2008. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Nuansa Aulia, Bandung.
OHSAS 18001:2007. Occupation Health and Safety Managemen System Requirements.
Peraturan Menteri No PER-05/MEN/1996 tentang Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Santoso. S. Seri Solusi Bisnis Berbasis TI: Menggunakan SPSS untuk Statistik Multivariat. Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2006.