• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH GEOMETRI TRANSFORMASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH GEOMETRI TRANSFORMASI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

GEOMETRI TRANSFORMASI

MATERI

SETENGAH PUTARAN

DISUSUN OLEH : Nama : Listiana Saputri Rini Puji Astuti Ridu Novriansyah

Dewi Susiana Suprayitno

Arsih

Program Studi : Pend. Matematika

Dosen Pengampu : Fadli, S.Si,M.Pd.

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU

(2)

SETENGAH PUTARAN

Gambar 1

Definisi : Sebuah setengah putaran pada sruatu titik A adalah suatu padanan S yang A didefinisikan untuk setiap titik pada bidang sebagai berikut :

1. Apabila PA maka SA

( )

P =P' , sehingga A titik tengah ruas garis ' PP . 2. SA

( )

A = A .

Teorema 7.1 : Andaikan A sebuah titik g dan h dua garis tegak lurus yang berpotongan di A . Maka SA =MgMh .

Bukti : Oleh karena gh , maka kita dapat membuat sebuah system sumbu orthogonal dengan g sebagai sumbu X dan h sebagai sumbu Y . A dipakai sebagai titik asal ( gambar 2)

A g P SA

( )

P

( )

g SA X Y ) , ( ' y x P − g ) , (x y P h g A

(3)

Harus dibuktikan bahwa setiap P berlaku SA(P)=MgMh(P). Andaikan P(x,y)≠ A dan andaikan pula bahwa SA(P)=P"(x,y) . Oleh karena A titik tengah "

PP maka       + + = 2 , 2 ) 0 , 0 ( x1 x y1 y , sehingga

(

x1 +x=0

)

dan

(

y1 +y=0

)

atau x1 =−x dan y1 =−y. Jadi SA(P)=P(−x,y) .

Perhatikan sekarang komposisi pencerminan

[

( )

]

[

( , )

]

( , )

) )(

(MgMh P =Mg Mh P =Mgx y = −xy Jadi kalau PA maka

) ( ) (P M M P SA = g h Jika P=A maka A A S P M Mg h( )= g( )=

Sedangkan SA(A)= A jadi juga MgMh(A)=SA(A) sehingga untuk setiap P pada bidang

berlaku : ) ( ) (A S P M Mg h = A Ini berarti : MgMh =SA .

Teorema 7.2 : Jika g dan h dua garis yang tegak lurus maka MgMh =MhMg

Bukti : kalau P= A( lihat gambar 2 ) maka MgMh(A)=Mg(A)= A Juga MhMg(A)=Mh(A)= A , sehingga MgMh(A)=MhMg(A) Untuk PA , maka MgMh =SA .

Selanjutnya MhMg(P)=Mh((x,−y))=(−x,−y)=SA(P). Jadi MhMg =SA ,

Sehingga diperoleh MgMh =MhMg

Catatan : ini berarti bahwa komposisi pencerminan terhadap dua garis yang tegak lurus adalah komutatif .

Teorema 7.3 : Jika S setengah putaran, maka A SA−1 =SA

Bukti : Andaikan g dan h dua garis yang tegak lurus maka MgMh =SA dengan A titik potong antara g dan h . Jadi

(

MgMh

)

−1 =Mh−1Mg−1 =SA−1 .

(4)

Oleh karena Mh =Mh

−1

dan Mg =Mg

−1

maka MhMg =SA−1. Menurut teorema 7.2 g

h h

gM M M

M = , oleh karena gh . Jadi SA =MgMh =SA

−1

Teorema 7.4 : Jika A=( ba, ) dan P=(x,y) maka SA(P)=(2ax,2by)

LANJUTAN SETENGAH PUTARAN

Dalam Bab III telah kita bicarakan transformasi yang kita sebut refleksi pada sebuah garis g kalau refleksi ini kita namakan M . Maka seperti anda ingat . definisinya adalah : g

1. Mg(A)= A , AP

2. Mg(P)=P', yang bersifat bahwa g adalah sumbu ruas garis ' PP

Kalau kita lihat untuk semua titik Ag . A berimpit dengan petanya. Titik demikian dinamakan titik tetap ( invarian ) refleksi pada umumnya .

Definisi : A dinamakan titik tetap (invarian) transformasi T. apabila berlaku T(A)= A.

Jadi sebuah refleksi pada garis g memiliki tak hingga banyaknya titik-titik tetap, yaitu semua titik pada sumbu refleksi g . Pada sebuah setengah putaran di P. S , maka satu-satunya titik invarian P

adalah P. sebab SP(P)=P dan Sx(X)= X' dengan XP dan P titik tengah ruas garis ' XX .

Telah kita ketahui bahwa apabila adalah setengah putaran dengan A sebagai pusat. Maka S A

dapat disajikan sebagai hasil kali dua refleksi. Pada g dan h dengan titk potong A dan gh, jadi SA =MgMh .

Oleh karena setiap refleksi suatu isometri, maka S juga suatu isometri. A

Anda juga masih ingat bahwa oleh suatu isometri. Setiap garis dipetakan menjadi suatu garis pula

Definisi : Sebuah trasformasi T yang bersifat bahwa sebuah garis petanya juga garis dinamakan kolineasi. Oleh karena refleksi adalah kolineasi maka setengah putaran juga suatu kolineasi. Ini tidak sebab setiap isometri adalah kolineasi.

Definisi : Suatu kolineasi ∆ dinamakan suatu dilatasi apabila untuk setiap garis g berlaku sifat )

(g

(5)

Teorema 7.5 : Andaikan S suatu setengah putaran dan g sebuah garis. Apabila A Ag, maka ) (g S // ' g . Bukti :

• Andaikan Pg maka A titik tengah ruas PP dengan ' P' =SA(P)

• Andaikan Qg maka A titik tengah ruas QQ dengan ' Q' =SA(Q).

Maka ∆APQAP'Q' , sehingga PQP'Q' sebuah jajaran genjang ini berarti PQ //P'Q' jadi g'// )

(g SA =

Teorema 7.6 : Hasil kali dua setengah putaran dengan pusat-pusat yang berbeda tidak memiliki titik tetap.

Bukti : Andaikan A dan B pusat-pusat setengah putaran tersebut. Andaikan g= AB dan andaikan h dan k garis-garis tegak lurus pada AB di A dan B. Maka berturut-turut kita peroleh :

) )( ( h g g k B AS M M M M S =

[

]

[

]

k h k h k h k g g h k g g h M M M I M IM M M M M M M M M M = = = = = ) ( ) ( ) ( Gambar g Q P ) ( ' g S g = A ' ) (Q Q SA = ' ) (P P SA = A g A B h k

(6)

Andaikan X titik invarian SASB jadi SASB(X)= X . sehingga (MhMk)(X)= X . Jadi pula ) ( ) ) ((M M X M X Mh h k = h , atau

[

(MhMh)Mk(X)

]

=Mh(X) ΙMk(X)=Mh(X) sehingga Mk(X)=Mh(X) Andaikan Mk(X)=X1

Andaikan XX1. Dalam hal ini h dan k adalah sumbu dari ruas garis . oleh karena ruas garis memiliki hanya satu sumbu maka h=k,

Andaikan X =X1 maka Mk(X)=X dan Mh(X)= X . Jadi Xk dan Xh yang berarti bahwa h dan k berpotongan di X ini tidak mungkin ada sebuah titik X sehingga

) ( )

(X M X

Mk = h atau SASB(X)= X. Jadi hasil kali SASB tidak memiliki titik tetap.

Teorema 7.7 : Jika ABadalah dua titik makan hanya ada satu setengah putaran yang memetakan A pada B .

Bukti : Andaikan ada 2 setengah putaran S dan D S sehingga E SE(B)= A dan SE(B)=A.

Jadi SD(A)=SE(A)maka

[

( )

]

[

( )

]

1 1 A S S A S SD D D E − − = karena SD−1 =SD , maka A=SD

[

SE( A)

]

. Jadi apabila D dan E berbeda, maka ini berarti bahwa A adalah titik tetap dari hasil kali SDSE.

Ini tak mungkin. Jadi tak mungkin ada lebih dari satu setengah putaran yang memetakan A pada B. Satu-satunya setengah putaran adalah ST(A)=B dengan T titik tengah ruas garis AB .

Teorema 7.8 : Suatu setengah putaran adalah suatu dilatasi yang bersifat involutorik. Bukti : Andaikan P pusat setengah putaran S . Harus dibuktikan 2 hal : P

1. Kalau g sebuah garis, maka SP(g)// g . 2. S .P SP =Ι, dengan I transformasi identitas .

A ' A B ' B P g g SP( )=

(7)

1).Jelas bahwa ' ) (g g

SP = suatu garis. Andaikan ' ' ' ' ,B g g A ∈ ∈ dan ' ' ,PB PB PA PA= = . Sedangkan (∠APB)=(∠A'PB'). Sehingga ∆PAB=∆PA'B'. jadi (∠B'A'P) ini berarti g //

) (g

SP , jadiS sebuah dilatasi. P

2).Oleh karena SPSP(A)=SP(A)= A , ∀ titik Ag maka SPSP(g)=I(g)

Jadi SPSP =I.⇒ ini berarti S bersifat involutorik. P

Teorema 7.9 : Apabila T suatu transformasi. H himpunan titik-titik dan A sebuah titik . Maka H A T H T A∈ ( )⇔ −1( )∈ . Bukti :

1. Andaikan AT(H). jadi adaXH sehingga A=T(X) maka X X I X T T X T T A T−1( )= −1( ( ))=( −1 )( )= ( )= , jadi T−1(A)∈H

2. Andaikan T−1(A)∈H. Ini berarti bahwa T(T−1(A))∈T(H)atau AT(H)

Contoh : Dibawah ini dikemukakan sebuah contoh bagaimana kita dapat menggunakan transformasi balikan . Diketahui himpunan E =

[

(x,y)x2 +4y2 =15

]

.Andaikan A=(4,-3) dan C(3,1) . jika g adalah sumbu y .selidiki apakah AMgSC(E) ?

Penyelesaian :

Kita ketahui bahwa MgSC =SC Mg =SCMg

− −

−1 1 1

)

( Apabila P =(x,y) maka Mg(P)=(x,−y) sedangkan SC(P)=(2x3−x.2x1−y)=(Ex.2−y) jadi ( ) ( ) (2, 1) 1 = − − A S Mg C

Oleh karena titik B=(2,−1)<E maka MgSC A <E

) ( )

( 1 . Ini berarti bahwa A<(MgSC)(E). Dengan cara yang serupa. Kita dapat menentukan persamaan peta suatu himpunan itu, telah diketahui dalam contoh diatas kita tahu Teorema 7.9 bahwa P<(MgSC)(E)jika dan hanya jika

E P y S Mg C − ( )< ( 1 kalau P=(x,y) Soal Latihan 1.Apabila A=(2,3) , tentukanlah : a. SA(C).Apabila C =(2,3) c. SA−1(E).Apabila E=(4,−1) b. SA(D).Apabila D=(−2,7) d. SA(P).Apabila P=(x,y)

(8)

Penyelesaian : a. A=(2,3) dan C=(2,3) c. A=(2,3) dan E=(4,−1) ∴SA(C)=(2ax,2by) ∴ = − ) ( 1 E SA SA(E)

[

]

) 3 6 , 2 4 ( 3 ) 3 . 2 ( , 2 ) 2 . 2 ( − − = − − =

[

]

) 1 6 , 4 4 ( ) 1 ( ) 3 . 2 ( , 4 ) 2 . 2 ( ) 2 , 2 ( + − = − − − = − − = a x b y ) 3 , 2 ( ) (C = SA ( ) (0,7) 1 =E SA b. A=(2,3) dan D=(−2,7) d. A=(2,3) dan P=(x,y) ∴SA(D)=(2ax,2by) ∴SA(P)=(2ax,2by)

[

]

) 7 6 , 2 4 ( 7 ) 3 . 2 ( ), 2 ( ) 2 . 2 ( − + = − − − =

[

]

) 6 , 4 ( ) 6 , 4 ( ) 3 . 2 ( , ) 2 . 2 ( − = − = = − − = − − = y x y x y x ) 1 , 6 ( ) (D = − SA SA(P)=(−4,−6)

Referensi

Dokumen terkait

Garis putus-garis putus yang diperoleh dengan cara menghubungkan setiap titik dengan bayangannya adalah invariant dalam translasi ini, sama seperti semua garis yang paralel

Pada transformasi pergeseran (translasi), pencerminan (refleksi) dan perputaran (rotasi), tampak bahwa bentuk bayangan sama dan sebangun (kongruen) dengan bentuk aslinyaa.

Isometri adalah suatu transformasi atas Refleksi (pencerminan), Translasi (pergeseran), dan Rotasi (perputaran) pada sebuah garis yang mempertahankan jarak (panjang

Refleksi adalah menggambarkan pencerminan cermin suatu bangun yang memiliki Refleksi adalah menggambarkan pencerminan cermin suatu bangun yang memiliki sifat yaitu jarak suatu

Penjumlahan &amp; Pengurangan Matriks Perkalian Matriks TRANSFORMA SI Translasi (Pergeseran) T=(a,b) Pengertian Refleksi (Pencermina n) Terhadap sumbu x atau sumbu y Terhadap

Sebuah bangun ruang, dalam konteks geometri ruang, adalah himpunan semua titik, garis, dan bidang dalam ruang berdimensi tiga yang terletak dalam bagian tertutup beserta

Telah kita lihat sebelumnya bahwa suatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak atau juga dinamakan suatu

Penjumlahan & Pengurangan Matriks Perkalian Matriks TRANSFORMASI Translasi Pergeseran T=a,b Pengertian Refleksi Pencerminan Terhadap sumbu x atau sumbu y Terhadap titik 0,0