• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk Konsultasi Umum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Untuk Konsultasi Umum"

Copied!
198
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN TERHADAP UNDANG-UNDANG

DISKRIMINASI

Untuk Konsultasi Umum

Anda diundang untuk memberikan komentar

Anda secara tertulis kepada Komisi Persamaan

Kesempatan (Equal Opportunities Commission),

selambat-lambatnya tanggal 7 Oktober 2014

July 2014

(2)

1

Dokumen ini dikeluarkan oleh Komisi Persamaan Kesempatan

(Equal Opportunities Commission – EOC) sehubungan dengan

konsultasi umum atas tinjauan undang-undang diskriminasi.

Silahkan kirim komentar anda atas dokumen ini secara tertulis

kepada Komisi Persamaan Kesempatan selambat-lambatnya

tanggal 7 Oktober 2014.

Alamat : 19/F, Cityplaza Three

14 Taikpp Wan Road, Taikoo Shing

Hong Kong

Tel :

2511 8211

Fax:

2511 8142

Email:

eoc@eoc.org.hk

(3)

2

DAFTAR ISI

PRAKATA ... 6

PENDAHULUAN ... 7

BAB 1: DASAR PEMIKIRAN DAN PRINSIP-PRINSIP TINJAUAN ... 14

Bagian I: Dasar Pemikiran Tinjauan ... 14

A. Tugas berdasarkan undang-undang dan tinjauan sebelumnya terhadap undang-undang diskriminasi ... 14

B. Bukti ketidaksetaraan dan diskriminasi yang berkelanjutan ... 15

C. Pengalaman mengembangkan undang-undang diskriminasi di Hong Kong dan yurisdiksi internasional ... 21

D. Kewajiban Hak Asasi Manusia Internasional dan Domestik ... 23

Bagian II: Prinsip-prinsip tinjauan ... 26

A. Modernisasi ... 27

B. Penyederhanaan dan konsolidasi yang lebih baik ... 28

C. Keselarasan ... 29

D. Mendorong dan mengarusutamakan persamaan kesempatan... 30

BAB 2: TUJUAN UNDANG-UNDANG DAN KARAKTERISTIK YANG

DILINDUNGI ... 32

Bagian I: Tujuan undang-undang ... 32

Bagian II: Memperbaiki definisi dan ruang lingkup karakteristik yang dilindungi ... 35

A. Karakteristik yang dilindungi terkait dengan jenis kelamin, kehamilan dan status perkawinan ... 35

(i) Karakteristik yang dilindungi terkait dengan jenis kelamin ... 35

(4)

3

(iii) Karakteristik yang dilindungi terkait dengan status perkawinan ... 38

B. Karakteristik yang dilindungi terkait dengan kecacatan ... 43

C. Karakteristik yang dilindungi terkait dengan status keluarga ... 46

(i) Mengganti istilah "status keluarga" menjadi tanggung jawab keluarga ... 47

(ii) Tanggung jawab yang timbul dari hubungan de fakto dan mantan hubungan ... 47

(iii) Perlindungan dari diskriminasi yang berhubungan dengan wanita yang menyusui ... 50

D. Karakteristik yang dilindungi terkait dengan ras ... 51

(i) Kewarganegaraan, kependudukan dan kependudukan Hong Kong dan status terkait lainnya ... 55

(ii) Kependudukan di Hong Kong atau status yang terkait ... 55

BAB 3: BENTUK-BENTUK TINDAKAN YANG DILARANG ... 60

Bagian I: Tindakan yang dilarang saat ini ... 60

Bagian II: Proposal untuk memperbaharui tindakan yang dilarang ... 62

A. Diskriminasi langsung ... 62

B. Diskriminasi kehamilan langsung ... 65

C. Diskriminasi tidak langsung ... 68

B. Upah yang setara untuk pekerjaan dengan nilai yang setara bagi perempuan dan laki-laki ... 71

E. Diskriminasi kecacatan ... 75

(i) Diskriminasi atas dasar mempunyai binatang pemandu ... 76

(ii) Diskriminasi yang timbul karena kecacatan ... 77

(iii) Tugas untuk menyediakan akomodasi yang layak ... 79

F. Pelecehan ... 83

(i) Karakteristik di mana pelecehan dilarang ... 84

(ii) Definisi pelecehan ... 85

G. Diskriminasi lintas karakteristik yang dilindungi ... 89

H. Diskriminasi berdasarkan asosiasi ... 91

(5)

4

J. Tindakan melanggar hukum lainnya: ... 96

(ii) Pertanggungjawaban pemberi kerja dan karyawan, prinsipal dan agen ... 96

(ii) Meminta atau memerlukan informasi untuk tujuan diskriminatif . 98

BAB 4: BIDANG TINDAKAN YANG DILARANG ...100

A. Ruang lingkup perlindungan terkait dengan otoritas publik... 101

B. Tidak konsisten, terkait sektor di mana diskriminasi dilarang ... 103

(i) Perlindungan dari diskriminasi ras dalam kaitannya dengan fungsi pemerintah ... 103

(ii) Perlindungan dari diskriminasi kecacatan terkait dengan pemilihan dan pemungutan suara untuk Badan Publik ... 105

(iii) Perlindungan dari diskriminasi terkait kegiatan olahraga ... 106

B. Batasan RDO mengenai bahasa pengantar pembelajaran dalam bidang pendidikan dan pelatihan kejuruan ... 108

D. Memperluas bidang dan ruang lingkup perlindungan dari pelecehan ... 111

BAB 5: MENDORONG DAN MENGARUSUTAMAKAN PERSAMAAN

KESEMPATAN ...123

Bagian I: Tindakan khusus ... 124

A. Konseptualisasi tindakan khusus... 124

B. Definisi tindakan khusus ... 126

Bagian II: Kewajiban otoritas publik untuk mendorong dan mengarusutamakan persamaan kesempatan ... 129

BAB 6: ASPEK-ASPEK SIDANG PENGADILAN, WEWENANG DAN

KONSTITUSI EOC ...138

Bagian I: Aspek-aspek sidang pengadilan ... 138

A. Standar dan beban pembuktian ... 139

(6)

5

C. EOC mendapatkan kembali biaya dalam kasus yang dibantu secara hukum ... 143

D. Persidangan yang hanya dapat diajukan oleh EOC ... 145

Bagian II: Wewenang dan Konstitusi EOC ... 146

A. Wewenang EOC ... 146

(i) Kode etik dan pedoman lainnya ... 146

(ii) Penyelidikan resmi ... 148

(iii) Riset dan Pendidikan ... 152

(iv) Wewenang lain yang ada yang dilaksanakan oleh EOC ... 153

B. Perkara konstitusional ... 157

(i) Rencana Strategis ... 157

(ii) Memastikan kemandirian EOC dari pemerintah ... 158

(iii) Perlindungan anggota dan staf EOC dari pertanggungjawaban pribadi ... 161

(iv) Kerahasiaan pengaduan dan penyelidikan yang dilakukan oleh EOC ... 162

C. Pembentukan Komisi Hak Asasi Manusia Hong Kong ... 163

BAB 7: PENGECUALIAN TERHADAP PRINSIP NON DISKRIMINASI ...165

Bagian I: Ikhtisar ... 165

Bagian II: Permasalahan dengan pengecualian yang berlaku berdasarkan Undang-undang Diskriminasi ... 166

(7)

6

PRAKATA

Kami dengan ini meluncurkan Konsultasi Umum Tinjuan Undang-Undang Diskriminasi.

Sekarang ini sudah 17 tahun, sejak undang-undang diskriminasi pertama diluncurkan dan kita dapat berbangga hati bahwa kita mempunyai perlindungan yang lebih baik atas diskriminasi dibandingkan dengan yurisdiksi lainnya di Asia. Tetapi, jelas dari pengalaman kami di EOC, bahwa diskriminasi berkaitan dengan jenis kelamin, kecacatan, status keluarga dan ras tetap menjadi keprihatinan yang serius. Sebagai tambahan, dalam anggapan kami, undang undang diskriminasi yang berlaku pada saat ini telah menjadi kadaluarsa dan tidak cukup dalam mencegah diskriminasi atau mempromosikan persamaan kesempatan dimasyarakat. Ini, berhubungan dengan kemampuan orang untuk mencapai potensi kehidupan, apakah dalam mendapatkan pendidikan atau kesuksesan dalam pekerjaan.

Oleh karena itu, untuk pertama kali EOC melakukan tinjauan secara menyeluruh dari semua undang-undang diskriminasi yang berlaku untuk melihat, bagaimana mereka bisa dimodernisasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Hong Kong. Dokumen Konsultasi ini mengamati sebagian besar bidang yang mungkin untuk diperbaiki: perlindungan dari pelecehan ditempat kerja yang sama, mengembangkan kewajiban untuk membuat kelonggaran yang masuk akal untuk penyandang cacat dan memperkenalkan kewajiban untuk badan pemerintah untuk mempromosikan persamaan kesempatan ditempat kerjanya.

Konsultasi umum ini, merupakan kesempatan Anda untuk memberikan tanggapan terhadap ide kami, dan juga memberikan usulan Anda bagaimana seharusnya Undang-undang diskriminasi dapat dimodernisasikan dan diperbaiki. Kami mengundang Anda untuk mengirimkan tanggapan Anda secara tertulis dan kami juga akan menyelenggarakan serangkaian pertemuan dengan pemangku kepentingan dalam bulan mendatang untuk melibatkan Anda dalam proses konsultasi ini.

Kami menunggu tanggapan Anda.

York Y.N. Chow

(8)

7

PENDAHULUAN

1. Hong Kong adalah sebuah kota dunia dengan masyarakat yang unik yang merupakan perpaduan antara budaya terbaik Timur dan Barat. Keberhasilan ekonominya dibangun tidak hanya atas dasar ekonomi pasar bebas, tetapi juga sistem hukum yang mengedepankan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia. Hak untuk bebas dari diskriminasi serta hak-hak sipil dan politik pokok lainnya dilindungi berdasarkan Undang-undang Dasar (Basic Law) dan Undang-undang Hak (Bill of Rights Ordinance). Hak-hak tersebut dijunjung tinggi oleh semua lapisan masyarakat dalam mendorong nilai hormat, toleransi, dan keberagaman.

2. Selama lebih dari 17 tahun terakhir, pemerintah telah menetapkan empat Undang-undang untuk lebih meningkatkan persamaan kesempatan dan mencegah diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda. Undang-undang Diskriminasi Jenis Kelamin (Sex Discrimination Ordinance - SDO) dan Undang-undang Diskriminasi Disabilitas (Disability Discrimination Ordinance - DDO) mulai berlaku pada bulan Desember 1996; Undang-undang Diskriminasi Status Keluarga (Family Status Discrimination Ordinance - FSDO) mulai berlaku pada bulan November 1997; dan Undang-undang Diskriminasi Ras (Race Discrimination Ordinance - RDO) mulai berlaku pada bulan Juli 2009.

3. Pemerintah juga telah membentuk Komisi Persamaan Kesempatan (Equal Opportunities Commission - EOC) pada tahun 1996 sebuah badan berdasarkan undang-undang Hong Kong yang bertanggung jawab untuk mendorong persamaan kesempatan dan menghapus diskriminasi di Daerah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR). Tugas dan wewenang lembaga ini meliputi:

- mengupayakan penghapusan diskriminasi, pelecehan dan pencemaran nama baik;

- mendorong persamaan kesempatan antara warga dengan karakteristik yang dilindungi (jenis kelamin, kecacatan, status keluarga dan ras) dengan mereka yang tidak memiliki karakteristik yang dilindungi; - mengupayakan perdamaian antara para pihak sehubungan dengan

(9)

8 tindakan yang diduga melanggar hukum berdasarkan Undang-undang tersebut;

- melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan Undang-undang dan, apabila dirasa perlu, menyusun dan menyerahkan proposal merubah Undang-undang kepada Kepala Pemerintahan.1

4. Dalam menetapkan kerangka kerja yang terperinci untuk melindungi hak asasi setiap orang, mendorong persamaan kesempatan dan menghapus diskriminasi, pemerintah Hong Kong telah memberikan keteladanan di Asia dengan mengaitkan kemakmuran ekonomi dengan penghormatan pada hak-hak asasi manusia, persamaan kesempatan kesempatan, dan penghapusan diskriminasi dalam masyarakat.

5. Namun demikian, menurut kami sekarang adalah saat yang tepat untuk meninjau bagaimana undang-undang diskriminasi dapat dimodernisasi, diselaraskan dan disederhanakan untuk memenuhi kebutuhan khusus masyarakat Hong Kong abad ke-21. Sejumlah faktor mendukung perlunya peninjauan menyeluruh atas undang-undang diskriminasi ini.

6. Pertama, setelah 17 tahun pengalaman pelaksanaan di EOC kami mengetahui sejumlah kekurangan dalam ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Undang-undang diskriminasi. Misalnya, tidak ada persyaratan tersurat dan jelas untuk menyediakan akomodasi yang layak bagi penyandang kecacatan. Hal ini berdampak merugikan bagi para penyandang kecacatan untuk berpartisipasi penuh dalam aspek-aspek penting kehidupan.

7. Kedua, terdapat perubahan sosial dan demografi yang signifikan di Hong Kong selama dekade terakhir untuk memenuhi kebutuhan Hong Kong yang berubah. Misalnya, terdapat peningkatan cepat dalam jumlah penduduk Cina daratan yang berimigrasi ke Hong Kong untuk bekerja dan tinggal di

1 Pasal 64 SDO, http://www.legislation.gov.hk/blis_pdf.nsf/6799165D2FEE3FA94825755E0033E532/A15C32BE97DAF AA6482575EF000D6CA2/$FILE/CAP_480_e_b5.pdf; 62 DDO, http://www.legislation.gov.hk/blis_pdf.nsf/6799165D2FEE3FA94825755E0033E532/D72F7A7DE6892 EEE482575EF000ED92F/$FILE/CAP_487_e_b5.pdf; 44 FSDO, http://www.legislation.gov.hk/blis_pdf.nsf/6799165D2FEE3FA94825755E0033E532/84D0B49D12B9E 7F1482575EF0014A646/$FILE/CAP_527_e_b5.pdf; 59 RDO, http://www.legislation.gov.hk/blis_pdf.nsf/6799165D2FEE3FA94825755E0033E532/7B5C41B095863F 7C482575EF0020F30A/$FILE/CAP_602_e_b5.pdf;

(10)

9 sana; sekarang terdapat lebih dari 300.000 pekerja domestik asing di mana sebagian besar adalah perempuan; dan demografi populasi bergeser drastis dengan lebih banyak orang tua yang lebih mungkin juga menjadi penyandang kecacatan. Perkembangan ini sering terkait dengan isu diskriminasi, prasangka dan toleransi terhadap kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat. Akibatnya, ada kebutuhan untuk mempertimbangkan apakah undang-undang diskriminasi harus diperbaiki untuk memenuhi tantangan-tantangan itu.

8. Ketiga, sejak Undang-undang Diskriminasi diperkenalkan, terdapat modernisasi dan evolusi signifikan pada tataran internasional dalam konsep mendorong persamaan kesempatan dan menghapus diskriminasi. Misalnya, beberapa yurisdiksi memberikan penekanan yang lebih besar pada pengembangan mekanisme untuk menangani ketidaksetaraan sistemik daripada hanya berfokus pada masing-masing tuntutan diskriminasi. Oleh karena itu, adalah tepat untuk mempertimbangkan apakah ada perkembangan internasional itu yang sesuai untuk diadaptasi pada kebutuhan Hong Kong.

9. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, pada bulan Maret 2013, EOC memutuskan untuk melaksanakan untuk pertama kalinya sebuah tinjauan menyeluruh terhadap keempat undang-undang diskriminasi (Tinjauan Terhadap Undang-Undang Diskriminasi (Discrimination Law Review - DLR). EOC akan menggunakan sejumlah sumber untuk menginformasikan posisinya yang meliputi: pengalaman kami sendiri tentang bagaimana pelaksanaan undang-undang diskriminasi yang ada dalam praktik (apakah itu melalui hukum, kebijakan, riset, pendidikan atau pekerjaan lainnya); pengalaman pemangku kepentingan utama yang terpengaruh oleh atau mempunyai kepentingan dalam undang-undang diskriminasi; serta pengalaman perkembangan internasional dalam yurisdiksi lain yang telah memodernisasi undang-undang diskriminasi mereka.

10. DLR tidak dimaksudkan untuk menjadi konsultasi mengenai pengembangan undang-undang diskriminasi yang menyeluruh untuk karakteristik yang dilindungi yang baru misalnya orientasi seksual, identitas gender , status interseks, atau usia. EOC meyakini bahwa konsultasi mengenai pengembangan undang-undang diskriminasi dalam bidang-bidang baru sebaiknya dilaksanakan secara terpisah. Hal ini karena

(11)

10 mengembangkan undang-undang diskriminasi dalam bidang-bidang baru itu akan memerlukan pertimbangan rinci mengenai bagaimana undang-undang akan dibuat untuk karakteristik-karakteristik itu, seperti cara pendefinisian karakteristik itu dan ruang lingkup pengecualian. Namun demikian, kami memperhatikan bahwa apabila ruang lingkup karakteristik yang dilindungi yang ada menimbulkan isu yang secara langsung terkait dengan karakteristik baru, kami membahas isu itu secara luas. Contoh dari hal ini adalah kemungkinan melindungi orang dari diskriminasi di mana mereka menjalin hubungan secara de fakto dan apakah hal itu berlaku untuk hubungan dengan jenis kelamin sama. Hal ini berhubungan dengan karakteristik orientasi seksual. Namun kami juga mencatat bahwa ini bukan konsultasi mengenai apakah kami meyakini bahwa perkawinan dengan jenis kelamin sama akan disahkan.

11. Dalam hubungannya dengan mengembangkan undang-undang

diskriminasi untuk karakteristik yang dilindungi yang baru, kami saat ini sedang melaksanakan dua penelitian. Penelitian pertama mengkaji kelayakan mengembangkan undang-undang diskriminasi orientasi seks, identitas gender dan interseks. Hal ini melibatkan pengkajian pengalaman diskriminasi kelompok lesbian, gay, biseksual, transgender dan interseks serta sikap publik terhadap pelembagaan undang-undang tersebut. Penelitian ketiga mengkaji kelayakan pengembangan undang-undang diskriminasi usia dalam bidang ketenagakerjaan. Hasil penelitian-penelitian tersebut diperkirakan akan diterbitkan di akhir 2014 atau awal 2015.

12. DLR terdiri dari fase-fase berikut:

- Fase 1: Tinjauan internal oleh EOC terhadap undang-undang diskriminasi dan pelaksanaannya dalam praktik;

- Fase 2: Konsultasi publik dengan semua pemangku kepentingan dan masyarakat umum mengenai pandangan mereka sehubungan dengan bagaimana undang-undang diskriminasi akan atau dapat dimodernisasi;

- Fase 3: penilaian terhadap semua proposal dan pandangan yang dinyatakan selama konsultasi publik;

- Fase 4: membuat rancangan proposal dan rekomendasi kepada pemerintah mengenai bagaimana undang-undang diskriminasi akan dimodernisasi;

(12)

11 rekomendasi dapat diterapkan.

13. EOC telah melaksanakan tinjauan internal dalam mengembangkan dokumen konsultasi ini. Kami telah mengidentifikasi bidang-bidang untuk kemungkinan perubahan, tetapi kami belum membentuk posisi pasti. Kami sekarang sedang bergerak ke Fase 2 DLR dan EOC dengan senang meluncurkan dokumen konsultasi publik ini. Dokumen ini ditujukan pada semua pemangku kepentingan utama yang mempunyai kepentingan dalam undang-undang diskriminasi di Hong Kong yang meliputi pemerintah dan otoritas publik, anggota Dewan Legislatif, masyarakat umum, pemberi kerja dan karyawan, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, dan pengacara.

14. EOC meyakini bahwa konsultasi dengan publik adalah sangat penting karena sejumlah alasan. Pertama, konsultasi akan meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat umum dan para pemangku kepentingan utama mengenai mengapa dan bagaimana undang-undang yang sekarang dapat diperbaiki. Kedua, konsultasi akan berfungsi sebagai mekanisme untuk mempertimbangkan semua saran, bukti dan permasalahan pemangku kepentingan. Ketiga, konsultasi diharapkan akan mendorong masyarakat dan pemangku kepentingan untuk terlibat secara langsung pada isu tersebut sebagai bagian dari dialog demokratis.

15. Dokumen konsultasi ini disusun dengan susunan sebagai berikut: BAB 1: Dasar pemikiran dan prinsip-prinsip tinjauan

BAB 2: Tujuan undang-undang dan karakteristik yang dilindungi BAB 3: Bentuk-bentuk tindakan yang dilarang

BAB 4: Bidang tindakan yang dilarang

BAB 5: Mendorong dan mengarusutamakan persamaan kesempatan BAB 6: Aspek-aspek sidang pengadilan, wewenang dan konstitusi EOC

BAB 7: Perkecualian terhadap prinsip nondiskriminasi. Lampiran: Daftar Pertanyaan Konsultasi

16. Dalam Bab 1 kami membahas dasar-dasar pemikiran untuk melaksanakan DLR dan prinsip-prinsip utama yang kami meyakini harus diikuti dalam melakukan tinjauan dan memperbaiki undang-undang diskriminasi.

17. Bab 2 sampai 7 mempertimbangkan beragam elemen undang-undang diskriminasi yang meliputi konsep-konsep utama seperti kategori

(13)

12 karakteristik yang dilindungi, bentuk dan bidang tindakan yang dilarang, serta wewenang EOC. Diskusi isu tersebut secara luas mengiringi apa yang kami yakini menjadi urutan logis dalam memperkenalkan ketentuan-ketentuan dalam undang-undang diskriminasi yang diperbaharui.

18. Bab 2 membahas apakah tujuan undang-undang harus dinyatakan secara tersurat, serta bagaimana karakteristik yang dilindungi akan diperbaharui. Bab 3 membahas cara di mana bentuk-bentuk tindakan yang dilarang akan diperbaharui. Bab 4 membahas ruang lingkup di mana diskriminasi dilarang. Bab 5 membahas metode saat ini dan kemungkinan metode baru yang dapat digunakan untuk meningkatkan dan mengarusutamakan persamaan kesempatan dengan lebih baik. Bab 6 membahas aspek-aspek sidang pengadilan untuk menegakkan undang-undang diskriminasi, serta wewenang dan konstitusi EOC. Bab 7 membahas perkecualian umum pada prinsip-prinsip nondiskriminasi dan bagaimana prinsip-prinsip tersebut diperbaharui atau dibatalkan.

19. Anda dipersilakan untuk mengirim proposal tertulis kepada EOC dalam waktu tiga bulan selambat-lambatnya 3 Oktober 2014 yang memberi tanggapan pada salah satu atau semua pertanyaan konsultasi. Daftar pertanyaan konsultasi dilampirkan di akhir dokumen konsultasi ini. Formulir juga dapat diisi lengkap dan dikirim ke kami secara online di situs web DLR: www.eoc.org.hk

20. Versi Cina, serta versi dalam enam bahasa etnik minoritas Hindi, Urdu, Thai, Tagalog, Nepal dan Bahasa Indonesia juga tersedia di situs web di atas.

21. Terkait dengan penyandang kecacatan, versi Braille tersedia atas permintaan, serta versi yang mudah dibaca dan versi audio yang tersedia di situs web di atas.

22. Jika menurut Anda tepat, Anda dapat memberikan proposal pada isu tambahan yang tidak dibahas secara tersurat dalam dokumen konsultasi di mana Anda meyakini ada bukti untuk kebutuhan untuk perbaikan.

23. EOC juga akan mengadakan serangkaian forum publik (detail dapat ditemukan di situs web di atas). EOC juga akan menyelenggarakan

(14)

13 pertemuan dengan pemangku kepentingan untuk menjelaskan isu-isu penting dalam konsultasi ini.

24. Setelah periode konsultasi ditutup, EOC akan memikirkan isu tersebut dan semua proposal yang diberikan oleh pemangku kepentingan. Dalam melakukan hal itu, EOC juga akan menghasilkan dan menerbitkan laporan yang merangkum sifat umum proposal dan pandangan yang disampaikan sebagai tanggapan terhadap konsultasi tersebut. Detail individu atau organisasi yang mengirimkan proposal dapat diterbitkan dalam laporan. Jika Anda tidak ingin detail Anda diterbitkan, harap informasikan kepada kami dalam proposal tersebut.

25. EOC kemudian akan membuat rancangan dan mengirimkan proposal tertulis kepada pemerintah mengenai bagaimana menurut kami undang-undang diskriminasi akan diperbaharui dan dimodernisasi.

26. Untuk pertanyaan yang terkait dengan konsultasi publik DLR secara umum, harap hubungi EOC melalui:

- Telepon: (+852) 2511 8211 - Email: eoc@eoc.org.hk

(15)

14

BAB 1: DASAR PEMIKIRAN DAN PRINSIP-PRINSIP

TINJAUAN

1.01 Bagian I menjelaskan konteks dasar pemikiran untuk melaksanakan DLR. Bagian II menjelaskan prinsip-prinsip utama EOC dalam melaksanakan tinjauan dan akan membuat proposal kepada pemerintah.

Bagian I: Dasar Pemikiran Tinjauan

1.02 Terdapat sejumlah alasan mengapa EOC meyakini bahwa sekarang adalah saat yang tepat peninjauan menyeluruh dan membuat proposal kepada pemerintah untuk memperbaharui undang-undang diskriminasi. Alasan kami untuk DLR berdasarkan pada: Tugas EOC berdasarkan undang-undang untuk meninjau undang-undang diskriminasi pengalaman peninjauan yang sebelumnya; bukti berkelanjutan tentang ketidaksetaraan dan diskriminasi di masyarakat Hong Kong; pengalaman mengembangkan undang-undang diskriminasi di Hong Kong yurisdiksi internasional; dan kewajiban hak asasi manusia internasional dan domestik Hong Kong. Masing-masing isu ini akan dibahas di bawah ini.

A. Tugas berdasarkan undang-undang dan tinjauan

sebelumnya terhadap undang-undang diskriminasi

1.03 Sebagaimana telah dinyatakan dalam pendahuluan, EOC mempunyai tugas berdasarkan undang-undang untuk melakukan peninjauan dan apabila dirasa perlu, membuat proposal kepada pemerintah untuk merubah Undang-undang Diskriminasi.2

1.04 EOC sebelumnya telah membuat proposal kepada pemerintah untuk merubah ketentuan-ketentuan dalam SDO dan DDO pada tahun 1999 dan yang terbaru adalah pada tahun 2011. Proposal tersebut terkait dengan berbagai aspek dalam Undang-undang itu yang meliputi ruang lingkup

2

(16)

15 perlindungan mulai dari pelecehan seksual; merubah definisi mitra untuk tujuan diskriminasi kecacatan; memberikan perlindungan yang tersurat untuk diskriminasi di antara kecacatan; perkecualian terhadap prinsip nondiskriminasi; memperbaiki ketentuan pelaksanaan hukum; dan merubah ketentuan yang terkait dengan wewenang EOC. Pada tahun 2000, pemerintah secara prinsip setuju dengan sejumlah proposal tahun 1999 dan pada tahun 2003 membuat Rancangan undang-undang (RUU) untuk menerapkan merubah yang disetujui.3

1.05 Tetapi, walaupun demikian, RUU tersebut tidak pernah diterima dan satu-satunya proposal utama yang diterima yang diundang-undangkan adalah perpanjangan ketentuan seksual dalam bidang pendidikan.4

1.06 Pada tahun 2011, EOC menulis surat kepada pemerintah untuk mengulangi permintaan untuk penerapan perubahan undang-undang tersebut. Pada tahun 2014 pemerintah mengajukan RUU Undang-undang Tertulis (Ketentuan Lain-lain) untuk membuat sebagian dari merubah yang diusulkan. Pemerintah juga mengajukan RUU untuk merubah Undang-undang Diskriminasi Jenis Kelamin terkait dengan penyediaan perlindungan dari pelecehan seksual oleh pelanggan penyedia jasa. Proposal untuk merubah SDO dan DDO yang sebelumnya telah dibuat kepada pemerintah dibahas dalam bagian yang relevan dari dokumen konsultasi ini mengenai isu tertentu.

B. Bukti ketidaksetaraan dan diskriminasi yang berkelanjutan

1.07 Dasar pemikiran dan argumen penting lainnya untuk Tinjauan Terhadap Undang-undang Diskriminasi adalah bahwa pengalaman operasional EOC mengindikasikan adanya ketidaksetaraan dan diskriminasi yang berkelanjutan di mana kadang-kadang tidak ada ketentuan yang memadai dalam undang-undang diskriminasi yang berlaku. Ketidaksetaraan dan diskriminasi tersebut berlangsung dalam berbagai bentuk. Misalnya, pelecehan seksual terhadap wanita dalam industri jasa, dan diskriminasi

3 Legislasi RUU Diskriminasi (Amendemen Lain-lain) 2003.

4 Hal ini merubah penerapan pasal 2(5)(b) SDO untuk diterapkan pada pendidikan. Pasal 2(5)(b)

menetapkan bahwa pelecehan seksual terjadi apabila seseorang terlibat dalam tindakan yang bersifat seksual yang menciptakan lingkungan yang rawan permusuhan atau mengintimidasi bagi perempuan. Amendemen tersebut dilegislasikan dalam RUU pada tahun 2007.

(17)

16 langsung serta prasangka terhadap penyandang kecacatan dalam bidang pendidikan. Pada tataran lembaga dan struktur, juga terdapat ketidaksetaraan, misalnya rendahnya jumlah wanita dalam jabatan senior di perusahaan-perusahaan teratas.

1.08 Beberapa contoh ketidaksetaraan dan diskriminasi yang berkelanjutan digambarkan di bawah ini.

(i) Perempuan

1.09 Perempuan di Hong Kong terus menghadapi sejumlah kendala di masyarakat untuk memenuhi potensi mereka dalam kehidupan. Kendala ini mulai dari diskriminasi langsung, diskriminasi kehamilan, pelecehan seksual dan prasangka, sampai masalah struktur yang terkait dengan kurang perempuan dalam peran kepemimpinan senior.

1.10 Diskriminasi kehamilan dan pelecehan seksual perempuan tetap menjadi bidang utama dari pengaduan yang diterima EOC. Pada tahun 2012/ 13, EOC menerima 309 pengaduan yang terkait dengan diskriminasi ketenagakerjaan berdasarkan SDO. Dari pengaduan ini, 40% (124 kasus) melibatkan diskriminasi kehamilan, sedangkan 43% melibatkan seksual (133 kasus.5 Jumlah pelecehan seksual meningkat secara signifikan mulai dari 94 pada tahun 2011/12.6 Perempuan terkena dampak pelecehan seksual secara tidak seimbang dengan rata-rata 94% pengaduan pelecehan seksual mulai Januari 2010 sampai Juni 2013 diajukan oleh perempuan. EOC baru-baru ini juga melaksanakan penelitian mengenai pelecehan seksual di pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang menemukan bahwa 50% siswa telah mengalami berbagai bentuk pelecehan seksual pada tahun sebelumnya.7

1.11 Diskriminasi dan pelecehan seksual tidak hanya melanggar martabat perempuan tetapi juga sangat menghambat perempuan untuk berpartisipasi secara sepenuhnya dalam sektor ekonomi dan sosial di

5 Laporan tahunan EOC 2012/13, halaman 38,

http://www.eoc.org.hk/EOC/Upload/AnnualReport/201213/EOC_AR2012_13.pdf

6

Laporan tahunan EOC 2011/12, halaman 43,

http://www.eoc.org.hk/EOC/Upload/AnnualReport/201112/EOC_AR2011_12.pdf

7 Penelitian EOC mengenai Sikap dan Pandangan Seksual Siswa pada Pelecehan Seksual, Maret 2013,

(18)

17 masyarakat.

1.12 EOC secara teratur menerima pengaduan yang terkait dengan pelecehan seksual yang tidak dilarang menurut undang-undang diskriminasi yang berlaku. Ini paling umum terjadi dalam situasi di tempat kerja tanpa pemberi kerja / karyawan, atau di mana pelanggan melecehkan penyedia jasa. Pengaduan tersebut mendukung argumen bahwa ketentuan pelecehan seksual harus diperkuat dalam kaitannya dengan tempat kerja, serta ketentuan barang dan jasa, perumahan dan klub. Hal ini dibahas lebih lanjut dalam Bab 4.

1.13 Permasalahan struktur seperti jumlah perempuan dalam jabatan kepemimpinan berhubungan dengan kemungkinan tindakan untuk meningkatkan dan mengarusutamakan persamaan kesempatan gender.

1.14 Ada bukti bahwa kemajuan yang signifikan terus dibuat, baik dalam sektor publik maupun swasta untuk memastikan bahwa perempuan terwakili dengan lebih seimbang dan lebih baik dalam jabatan kepemimpinan.8 Misalnya dalam Dewan Legislatif ke-5 saat ini (2012-2016), hanya 11 dari 70 adalah perempuan yang mewakili 15,7%. Secara proporsional, hal ini lebih buruk daripada Dewan Legislatif sebelumnya (2008-2012) di mana 11 dari 60 anggota adalah perempuan, yang mewakili 18,3%. 9 Di pemerintahan, pada bulan Mei 2012, hanya 20% dari Menteri Departemen atau Direktur Biro adalah perempuan.10

1.15 Kemungkinan ketentuan untuk menangani ketidaksetaraan struktural tersebut adalah tugas persamaan kesempatan sektor pemerintah untuk mempromosikan persamaan kesempatan seperti yang telah dikembangkan di Inggris. Hal ini akan mengharuskan otoritas publik untuk menilai dampak dari kebijakan mereka dan praktik pada perempuan, dan apabila ada bukti diskriminasi jenis kelamin atau kurangnya persamaan kesempatan kesempatan, mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketidaksetaraan itu. Hal ini dieksplorasi dalam Bab 5 di bawah ini.

8

Women and Girls in Hong Kong, Current Situations and Future Challenges, Hong Kong Institute of Asia Pacific Studies, Chinese University, 2012, Chapter 8 Women in Power and Decision Making.

9 Ibid halaman 194. 10

(19)

18 (ii) Penyandang kecacatan

1.16 Meskipun DDO telah dilaksanakan selama lebih dari lima belas tahun,survei yang dikomisikan oleh EOC dan diterbitkan pada tahun 2011 menunjukkan bahwa tetap ada prasangka dan stereotipe yang signifikan pada penyandang cacat dalam banyak aspek kehidupan termasuk situasi ketenagakerjaan, pendidikan dan sosial.11 Misalnya, survei tersebut menemukan bahwa 47% dan 33% orang akan menghindari kontak dengan atau ingin agar orang dengan gangguan mental atau pengidap HIV/AIDS dikeluarkan dari Hong Kong.12 Terkait dengan pendidikan penyandang kecacatan, lebih dari 40% orang tidak setuju bahwa untuk para siswa penyandang kecacatan, sekolah terpadu adalah lebih baik daripada sekolah khusus, dengan persentase yang jauh lebih tinggi dinyatakan untuk penyandang kecacatan intelektual (75%) atau gangguan mental (69%).

1.17 Statistik pada diskriminasi kecacatan juga menunjukkan permasalahan yang berkelanjutan. Pada tahun 2012/13 terdapat 522 pengaduan diskriminasi kecacatan yang ditangani oleh EOC, yang secara signifikan lebih tinggi dari angka untuk semua grup yang dilindungi lainnya dan 54% dari semua pengaduan.13

1.18 Riset dan penyelidikan EOC juga telah menyoroti kesenjangan yang ada sekarang dalam undang-undang diskriminasi kecacatan. Misalnya, EOC melaksanakan sebuah penyelidikan formal tentang seberapa jauh bangunan publik dapat diakses oleh penyandang cacat.14 Penyelidikan tersebut menemukan bahwa sekalipun terdapat beberapa perbaikan, kemajuannya sangat lambat dalam memastikan aksesibilitas untuk semua dan mengikuti produk desain universal. 15 Laporan tersebut juga menyimpulkan bahwa salah satu masalah dengan sistem yang berlaku sekarang berdasarkan DDO adalah bahwa tidak ada tugas proaktif untuk

11

Survei dasar tentang Sikap Publik Terhadap penyandang disabilitas 2010, Policy 21 Limited, 2011, http://www.eoc.org.hk/EOC/Upload/UserFiles/File/ResearchReport/201109/DisabilityReport(eng).pd f

12

Ibid halaman vi.

13 Laporan tahunan EOC 2012/13, halaman 36-37 ,

http://www.eoc.org.hk/EOC/Upload/AnnualReport/201213/EOC_AR2012_13.pdf

14

Laporan Investigasi Formal: Aksesibilitas di Properti yang Dapat Diakses Secara Publik, Juni 2010, http://www.eoc.org.hk/EOC/Upload/UserFiles/File/FI_Ass_e.pdf

15

(20)

19 menyediakan kelonggaran/akomodasi yang layak bagi penyandang cacat, tetapi alasan “pembelaan kesulitan yang tidak dapat dibenarkan” untuk pemilik dan pengelola properti. Hal ini tidak sesuai dengan persyaratan Konvensi Hak Penyandang cacat PBB (CRPD), atau dengan praktik terbaik internasional yang berlaku dalam yurisdiksi serupa lainnya dengan undang-undang diskriminasi kecacatan.

1.19 Sebuah penelitian yang dikomisikan oleh EOC dalam Persamaan kesempatan Peluang Pembelajaran untuk Siswa Penyandang cacat juga telah menyoroti permasalahan dalam mencapai sistem pendidikan yang lebih terpadu.16 Laporan itu menemukan bahwa ada kendala yang signifikan dalam sumber daya dan sikap untuk mencapai pendidikan yang terpadu. Misalnya, hampir 40% dari staf pengajar yang diwawancarai kurang mempunyai pengetahuan tentang pendidikan terpadu dan 10-20% staf tidak setuju bahwa siswa penyandang cacat atau mempunyai kebutuhan khusus dapat mengikuti semua jenis kegiatan dan harus diberi tindakan akomodasi yang layak.17 Penemuan ini menyoroti perlunya tugas untuk membuat penyesuaian yang layak bagi siswa penyandang cacat atau yang mempunyai kebutuhan khusus dalam pendidikan, seperti yang ada dalam sejumlah yurisdiksi internasional lainnya.

(iii) Kelompok Rasial

1.20 Ada bukti bahwa kelompok-kelompok ras tertentu di Hong Kong menghadapi diskriminasi yang lebih besar dan tidak mempunyai persamaan kesempatan kesempatan dalam aspek-aspek penting kehidupan seperti ketenagakerjaan dan pendidikan.

1.21 Pada tahun 2012, EOC menerbitkan laporan mengenai diskriminasi ras yang dialami oleh orang-orang Asia Selatan.18 EOC menemukan bahwa mencari pekerjaan adalah area utama di mana orang Asia Selatan menghadapi diskriminasi dan prasangka, misalnya dengan adanya

16 Penelitian mengenai Kesetaraan Peluang Pembelajaran untuk Siswa Penyandang Disabilitas, Pusat

Pendidikan Kebutuhan Khusus dan Pendidikan Inklusif, Hong Kong Institute of Education, 2012, http://www.eoc.org.hk/EOC/Upload/ResearchReport/IE_eReport.pdf

17 Ibid halaman ii, Rangkuman Eksekutif. 18

Penelitian mengenai Pengalaman dan Diskriminasi Ras yang Dialami oleh Orang Asia Selatan, Pusat Masyarakat dan Pemerintah Sipil Hong Kong dan Kebijakan 21 Terbatas, 2012,

http://www.eoc.org.hk/EOC/Upload/UserFiles/File/ResearchReport/201203/Race_eFull%20Report.p df

(21)

20 persyaratan kemampuan tulis bahasa Cina meski untuk pekerjaan manual.

1.22 Permasalahan berkelanjutan selanjutnya yang terkait dengan persamaan kesempatan kesempatan bagi etnik minoritas adalah sistem pendidikan publik. Pada tahun 2010, EOC membentuk sebuah Kelompok Kerja untuk membahas isu-isu tersebut dan mengadakan sesi sharing dengan para pemangku kepentingan seperti guru, orang tua dan siswa etnik minoritas, dan LSM yang bekerja dalam isu-isu tersebut. Pada bulan April 2011, EOC menerbitkan sebuah laporan yang merangkum permasalahan dengan sistem seperti persyaratan kecakapan bahasa Cina; eksistensi sekolah di mana sebagian besar siswanya adalah etnik minoritas; dan tidak adanya kurikulum bahasa Cina sebagai bahasa kedua.19 Riset organisasi lain menyoroti rendahnya prestasi dan tingginya tingkat dropout etnik minoritas dalam pendidikan publik, yang dikaitkan dengan sistem pendidikan di atas.20

1.23 Selain itu, terdapat bukti bahwa ruang lingkup yang dilindungi dari diskriminasi ras saat ini mungkin tidak cukup luas untuk memenuhi kebutuhan khusus Hong Kong. Saat ini tidak ada perlindungan dari diskriminasi berdasarkan status kependudukan di Hong Kong, status imigrasi atau asal wilayah di Cina.

1.24 Anda bukti bahwa imigran baru dan turis dari Cina daratan mendapatkan perlakuan diskriminatif. Misalnya, Society for Community Organisation telah melaksanakan penelitian yang menganalisis isu-isu tersebut. Pada sebuah proposal LSM gabungan untuk Komite RUU mengenai Diskriminasi Ras pada tahun 2007 dinyatakan:

“Dalam sebuah survei yang dilaksanakan oleh Society for Community Organization pada tahun 2001, di mana 90% dari 100 responden berasal dari Provinsi Guangdong, ditemukan bahwa lebih dari 80% responden mengadu bahwa mereka telah mengalami diskriminasi yang dikarenakan identitas imigran baru, perilaku atau penampilan mereka. Angka ini

19 Pendidikan untuk semua: Laporan Kelompok Kerja EOC mengenai Pendidikan untuk Etnik Minoritas,

April 2011.

20

Penelitian mengenai Ketidaksetaraan Pendidikan dan Kemiskinan Anak Di Antara Etnik Minoritas di Hong Kong, Hong Kong Institute of Education, Oktober 2013,

http://www.ied.edu.hk/upload_main/manage/Press%20invitation%202013/131029%20Ethnic%20mi nority.pdf

(22)

21 sekarang meningkat lebih dari 91% pada tahun 2004. Mengenai diskriminasi, hampir 30% dari mereka ditolak melamar pekerjaan ketika pemberi kerja melihat bahwa kartu identitas mereka tidak menunjukkan status penduduk tetap atau karena dialek mereka berbeda dengan dialek orang Hong Kong. Hampir 40% dari mereka menerima upah yang lebih rendah daripada upah pekerja setempat. Hampir 60% dari mereka menerima layanan atau perlakuan yang lebih rendah daripada yang diterima orang setempat ketika penyedia layanan mengetahui mereka adalah imigran baru. 60% dari mereka difitnah berdasarkan ras di area publik. Lebih dari 90% dari mereka merasa bahwa orang Hong Kong mendiskriminasikan imigran baru berdasarkan ras. Juga ditemukan bahwa lebih dari 60% dari mereka menemui diskriminasi ras ketika mencari bantuan dari Departemen Pemerintah yang terkait.”21

1.25 Hal ini menyoroti perlunya pertimbangan bagaimana undang-undang diskriminasi ras dimerubah dalam hal ruang lingkup kelompok yang dilindungi. Hal ini dibahas dalam §2.61 sampai 2.86 Bab 2.

C. Pengalaman mengembangkan undang-undang diskriminasi di

Hong Kong dan yurisdiksi internasional

1.26 Keempat Undang-undang Diskriminasi tersebut sebagian besar didasarkan pada undang-undang diskriminasi yang ada di Inggris dan Australia pada saat SDO ditetapkan. SDO berdasarkan pada gabungan Undang-undang Jenis Kelamin tahun 1975 di Inggris dan Undang-undang Jenis Kelamin tahun 1984 di Australia. Selain itu, DDO, FSDO dan RDO dirancang serupa dengan SDO dalam hal konsep utama diskriminasi.

1.27 Faktor-faktor ini menimbulkan sejumlah pembenaran untuk peninjauan yang menyeluruh. Pertama-tama, Undang-undang Diskriminasi adalah berdasarkan pada konsep diskriminasi yang minimal berusia 18 tahun. Sejak waktu itu undang-undang diskriminasi di Inggris dan Australia telah dimodernisasi secara signifikan. Misalnya, merubah dibuat terhadap undang-undang yang ada di Inggris untuk memperbaiki perlindungan dari diskriminasi, dan mengajukan ketentuan baru untuk mendorong

21 Pandangan pada RUU Diskriminasi Ras, Komisi Hak Asasi Manusia Hong Kong dan lainnya, Februari

(23)

22 persamaan kesempatan di sektor publik dengan tugas sektor publik. Selain itu, ketentuan baru atau undang-undang baru diajukan untuk melindungi kelompok-kelompok lainnya yang ditentukan misalnya menurut orientasi seksual, identitas gender, usia, dan agama atau keyakinan.

1.28 Kedua, Undang-undang Diskriminasi yang berlaku dalam sejumlah aspek tidak dapat memperhatikan kekhususan kelompok-kelompok tertentu dan bagaimana undang-undang diskriminasi harus dibuat khusus secara tersurat untuk kelompok-kelompok tersebut. Hal ini sangat terkait dengan penyandang cacat, misalnya dengan konsep tugas untuk membuat akomodasi yang layak bagi mereka di tempat kerja, dalam pendidikan, atau dalam menyediakan layanan kepada mereka.

1.29 Ketiga, Undang-undang Diskriminasi (sama dengan pembuatan undang-undang diskriminasi di Inggris dan Australia) dikonsep sedikit demi sedikit tanpa melihat totalitas perlindungan dari diskriminasi. Ini berarti terdapat ketidakkonsistenan antara ruang lingkup perlindungan dari diskriminasi antar Undang-undang, serta adanya pengulangan ketentuan-ketentuan umum di seluruh Undang-undang.

1.30 Juga penting untuk diperhatikan bahwa baik di Inggris maupun di Australia, semua undang-undang diskriminasi yang ada, telah ditinjau pada beberapa kesempatan dan beberapa reformasi besar telah dibuat atau diusulkan.

1.31 Di Inggris, belum lama ini pemerintah melaksanakan Tinjauan Terhadap Undang-undang Diskriminasi pada semua bagian terpisah yang ada pada undang-undang diskriminasi. Hal ini akhirnya mengarah ke pengajuan Undang-undang Persamaan kesempatan tahun 2010.22 Undang-undang Persamaan kesempatan tahun 2010 dimodernisasi dan dikonsolidasikan menjadi satu Undang-undang diskriminasi yang ada di Inggris. Undang-undang ini memberi perlindungan dari diskriminasi atas dasar jenis kelamin, kehamilan dan persalinan, penggantian kelamin, status perkawinan dan kemitraan sipil, ras, kecacatan, agama atau keyakinan, orientasi seksual dan usia.

22 Lihat tanggapan pemerintah Inggris pada Peninjauan Undang-undang Diskriminasi, Juli 2008,

(24)

23 1.32 Di Australia, yang terbaru adalah pada tahun 2011, pemerintah Federal melaksanakan konsultasi publik untuk memodernisasi dan mengonsolidasikan semua undang-undang diskriminasi Federal yang ada.23 Pada bulan November 2012, pemerintah Federal menerbitkan konsep RUU Hak Asasi Manusia dan Anti-diskriminasi tahun 2012 (draft Human Rights and Anti-discrimination Bill 2012).24 Belum lama ini RUU tersebut juga menjadi pokok pembahasan di bagian Hukum Senat dan Komite Masalah Konstitusional serta konsultasi publik lebih lanjut.25 Pemerintah Federal telah menunjukkan bahwa diperlukan pengkajian lebih lanjut pada proposal itu untuk mengonsolidasikan semua undang-undang diskriminasi Federal. Namun demikian, adalah juga relevan untuk diperhatikan bahwa pada tingkat Negara Bagian semua undang-undang diskriminasi dikonsolidasikan menjadi beberapa undang-undang tunggal.

1.33 Bersama-sama, faktor-faktor dan perkembangan ini mendukung argumen agar Undang-undang Diskriminasi dimodernisasi dan lebih baik jika dikonsolidasikan. Hal ini sangat menyederhanakan dan meminimalkan pengulangan dalam undang-undang diskriminasi yang berlaku, yang membuat undang-undang lebih mudah diterapkan oleh semua.

D. Kewajiban Hak Asasi Manusia Internasional dan Domestik

1.34 Dasar pemikiran DLR juga berdasarkan pada kewajiban hak asasi manusia domestik dan internasional Hong Kong yang termasuk menjamin semua orang di Hong Kong menikmati persamaan kesempatan dan nondiskriminasi.

(i) Kewajiban hak asasi manusia Internasional

1.35 Pada tingkat internasional, hak atas persamaan kesempatan dan

23 Juga ada sebuah undang-undang diskriminasi pada tingkat Negara Bagian di berbagai Negara

Bagian Australia.

24

Lihat Makalah Diskusi dan Konsep RUU

http://www.ag.gov.au/Consultations/Pages/ConsolidationofCommonwealthanti-discriminationlaws.a spx

25

Laporan Komite Senat, Exposure Draft RUU Hak Asasi Manusia dan Anti-Diskriminasi 2012, 21 Februari 2013,

http://www.aph.gov.au/Parliamentary_Business/Committees/Senate_Committees?url=legcon_ctte/a nti_discrimination_2012/report/index.htm

(25)

24 nondiskriminasi adalah hak asasi manusia yang paling pokok dan sangat penting untuk melindungi kelompok-kelompok yang lebih rentan atau termarginalkan. Deklarasi Hak Asasi Manusia Universal tahun 1948 menyatakan:

“Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan yang tercantum dalam Deklarasi ini, tanpa pembedaan apapun, seperti ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, pendapat politik atau lainnya, asal nasional atau sosial, kekayaan, kelahiran atau status lainnya.”26

1.36 Sejak itu dan selama enam dekade terakhir, PBB telah menyetujui serangkaian Perjanjian yang semakin memberi perlindungan untuk semua orang serta kelompok-kelompok tertentu. Tujuh perjanjian pokok tersebut adalah: Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political Rights - ICCPR), Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya - (International Covenant on Economic Social and Cultural Rights - ICESCR), Konvensi. Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan (Convention on the Elimination of Discrimination Against Women - CEDAW), Konvensi Penghapusan Diskriminasi Rasial (Convention on the Elimination of Racial Discrimination - CERD), Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang cacat - Convention on the Rights of Persons with Disabilities (CRPD), Konvensi tentang Hak-hak Anak - (Convention on the Rights of the Child - CRC) dan Konvensi Anti Penyiksaan (Convention Against Torture - CAT). Republik Rakyat Cina telah menandatangani dan meratifikasi semua Perjanjian itu selain ICCPR yang sampai saat ini hanya ditandatangani. Cina juga telah mengindikasikan dalam komunikasi dengan PBB bahwa ketujuh Perjanjian itu semuanya berlaku untuk Hong Kong.

1.37 Negara-negara peserta Perjanjian harus mengimplementasikan dan secara berkala meninjau kemajuan implementasi ketentuan-ketentuan tersebut. Dalam praktiknya, pemerintah Hong Kong melaporkan mengenai dan memantau kemajuannya di Hong Kong dengan mengingat prinsip “satu negara, dua sistem” di mana Hong Kong tetap mempertahankan tingkat otonomi tinggi dengan sistem eksekutif, legislatif dan yudikatif yang berbeda dengan Cina daratan.

26

(26)

25 1.38 Karena hak atas persamaan kesempatan dan nondiskriminasi adalah hak pokok manusia, selain CAT semua Perjanjian berisi ketentuan yang mengharuskan Negara-negara Peserta Perjanjian untuk menghapus diskriminasi dan meningkatkan persamaan kesempatan bagi semua. Sejumlah Perjanjian dikhususkan untuk melindungi hak kelompok-kelompok tertentu: perempuan, kelompok ras, penyandang cacat dan anak-anak. Sejak 1997, Komite PBB terkait telah memantau kemajuannya terkait dengan implementasinya di Hong Kong sebagai bagian dari ujian Cina. Secara signifikan, Komite tersebut telah membuat sejumlah rekomendasi kepada pemerintah Hong Kong untuk semakin meningkatkan persamaan kesempatan dan menghapus diskriminasi. Hal ini meliputi rekomendasi untuk memperbaharui undang-undang diskriminasi yang ada, atau mengajukan perlindungan bagi kelompok-kelompok yang saat ini tidak dilindungi dari diskriminasi.

1.39 Kesesuaian dengan kewajiban hak asasi internasional, dan rekomendasi terkait yang dibuat oleh Komite PBB sehubungan dengan persamaan kesempatan dan nondiskriminasi, oleh karena itu memberikan pembenaran langsung untuk adanya DLR dan bagi pemerintah untuk memperbaharui undang-undang diskriminasi yang ada.

(ii) Undang-undang Dasar (Basic Law) dan Undang-undang Hak (Bill of Rights Ordinance)

1.40 Undang-undang Dasar Hong Kong ditandatangani pada tahun 1990 dan diberlakukan pada 1 Juli 1997. Undang-undang Dasar dan Undang-undang Hak adalah dokumen konstitusi Hong Kong. Undang-undang Dasar menyertakan hak asasi manusia pokok warga dan lainnya di Hong Kong. Bab 3 Undang-undang Dasar menetapkan bahwa ketentuan-ketentuan Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik (ICCPR) dan Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (ICESCR) PBB adalah berlaku dan harus diterapkan melalui undang-undang domestik (pasal 39).

1.41 Undang-undang Hak Hong Kong diberlakukan pada tahun 1991. Undang-undang ini memasukkan ICCPR ke dalam undang-undang domestik Hong Kong dan menamakannya Bill of Rights (“BOR”). BOR mempunyai

(27)

26 pengaruh konstitusional karena supremasinya di atas undang-undang yang lain dan melarang pemerintah bertindak yang merusak atau secara ilegal membatasi hak dan kebebasan dalam BOR.27 BOR mengikat pemerintah dan semua otoritas publik termasuk semua orang yang bertindak atas nama pemerintah atau otoritas publik. BOR memasukkan semua hak sipil dan politik utama dalam ICCPR, termasuk hak yang terkait dengan persamaan kesempatan dan nondiskriminasi. Hak-hak itu meliputi:

- semua orang adalah setara di depan hukum dan berhak tanpa diskriminasi atas perlindungan hukum yang setara: pasal 22;

- persyaratan bahwa hukum melarang semua diskriminasi atas dasar apa pun “misalnya ras, warna kulit, jenis kelamin, agama, politik atau pendapat lain, asal kebangsaan atau sosial, kekayaan, kelahiran atau status lainnya: pasal 22;

1.42 Pasal 22 BOR mengharuskan pemerintah melarang semua diskriminasi atas dasar “apa pun” lalu memberi contoh dasar-dasar tersebut tetapi menyertakan “status lainnya” yang bersifat terbuka. Perumusan ini penting karena ini lebih luas daripada undang-undang diskriminasi domestik. Ini mengakui kemungkinan adanya perubahan dalam jenis kelompok yang menjamin perlindungan dari diskriminasi yang bergantung pada nilai dan kebutuhan masyarakat yang berubah.

1.43 Hal ini bertalian dengan bagaimana undang-undang diskriminasi yang ada dapat diperbaiki, misalnya berkaitan dengan diskriminasi ras dengan mempertimbangkan apakah perlu menyediakan perlindungan terkait dengan status kebangsaan, kewarganegaraan, kependudukan di Hong Kong atau status terkait lainnya.

Bagian II: Prinsip-prinsip tinjauan

1.44 EOC telah mengembangkan serangkaian prinsip untuk pelaksanaan peninjauan. Kami meyakini prinsip-prinsip ini akan memandu pemerintah dalam memperbaharui dan memodernisasi semua undang-undang

27

Pasal 2(4) Undang-undang Hak Asasi Manusia ,

http://www.legislation.gov.hk/blis_pdf.nsf/6799165D2FEE3FA94825755E0033E532/AE5E078A7CF8E8 45482575EE007916D8/$FILE/CAP_383_e_b5.pdf

(28)

27 diskriminasi.

1.45 Prinsip-prinsip yang sama dikembangkan oleh Inggris selama Tinjauan Terhadap Undang-undang Diskriminasi, yang mengarah ke Undang-undang Persamaan kesempatan tahun 2010, dan pemerintah Australia dalam meninjau semua Undang-undang Diskriminasi Federal yang ada di Australia pada tahun 2012.

A. Modernisasi

1.46 EOC meyakini bahwa undang-undang diskriminasi yang ada sangat penting untuk dimodernisasi. Hal ini sesuai dengan beberapa alasan. Pertama-tama, pengalaman pelaksanaan EOC menunjukkan bahwa terdapat sejumlah area di mana undang-undang diskriminasi yang berlaku tidak cukup untuk melindungi orang dari diskriminasi dan bentuk tindakan yang dilarang lainnya. Lihat contoh berikut:

Contoh 1: Perlindungan yang tidak mencukupi dari undang-undang diskriminasi yang ada

EOC secara berkala menerima pengaduan di mana penyedia layanan dilecehkan secara seksual oleh pelanggan. Misalnya, saat ini tidak ada perlindungan apabila pramugari dilecehkan secara seksual oleh pelanggan dalam penerbangan menggunakan maskapai penerbangan yang berbasis di Hong Kong.28

1.47 Kedua, undang-undang diskriminasi harus berkembang untuk mempertimbangkan perbaikan-perbaikan dalam undang-undang diskriminasi di yurisdiksi internasional yang serupa. Undang-undang Diskriminasi yang berlaku pada saat ini berdasarkan pada ketentuan dan konsep persamaan kesempatan yang telah diperbaiki dalam banyak hal di yurisdiksi lainnya yang meliputi: mengembangkan definisi konsep utama yang lebih jelas misalnya bentuk-bentuk lain dari diskriminasi dan pelecehan; termasuk perlindungan yang tegas dari diskriminasi berdasarkan asosiasi atau persepsi untuk karakteristik yang dilindungi; dan menghapus perkecualian pada prinsip nondiskriminasi yang tidak dapat

28

Namun demikian, kami mencatat bahwa pemerintah sedang berencana untuk mengajukan RUU tahun 2014 guna membuat amendemen pada Undang-undang Diskriminasi Jenis Kelamin untuk memberi perlindungan dari pelecehan seksual oleh pelanggan penyedia pelayanan.

(29)

28 dibenarkan.

B. Penyederhanaan dan konsolidasi yang lebih baik

1.48 Prinsip kedua yang menurut EOC harus diikuti adalah bahwa undang-undang diskriminasi yang berlaku harus jauh lebih sederhana. Banyak ketentuan adalah sama di keempat Undang-undang Diskriminasi yang berlaku (misalnya bentuk-bentuk tindakan yang dilarang, perkecualian pada prinsip nondiskriminasi, penegakan undang-undang diskriminasi serta fungsi dan wewenang EOC). Hal ini membuat undang-undang diskriminasi yang berlaku mempunyai bagian yang berulang-ulang, dan lebih sulit bagi pemangku kepentingan untuk menelusurinya karena mereka harus merujuk pada empat undang-undang terpisah.

1.49 Misalnya, makna diskriminasi langsung mempunyai pengertian serupa di keempat Undang-undang Diskriminasi yang ada. Konsolidasi dari semua Undang-undang Diskriminasi menjadi satu Undang-undang Diskriminasi dapat menyederhanakan undang-undang tersebut dan menghindari pengulangan yang tidak perlu dengan mempunyai definisi tunggal dan seragam tentang diskriminasi langsung yang berlaku bagi semua karakteristik yang dilindungi.

1.50 Konsolidasi juga berhubungan dengan prinsip keselarasan ketentuan-ketentuan (dibahas dalam §1.53 sampai 1.54 di bawah ini) agar terdapat konsistensi yang lebih besar di semua karakteristik yang dilindungi yang berbeda.

1.51 Di yurisdiksi lain yang mempunyai sejumlah undang-undang diskriminasi, terdapat tren konsolidasi. Sebagaimana yang dinyatakan dalam Bagian 1 Bab 1, hal ini telah terjadi di Inggris dengan Undang-undang Persamaan kesempatan tahun 2010, dalam semua undang-undang diskriminasi tingkat negara bagian Australia, dan sedang dipertimbangkan pada tingkat Federal di Australia dengan Konsep Hak Asasi Manusia dan Anti-Diskriminasi tahun 2012 .

1.52 Kemungkinan alternatifnya adalah bagi pemerintah untuk membuat perubahan yang konsisten pada semua konsep yang sama dalam

(30)

29 Undang-undang Diskriminasi yang ada tanpa konsolidasi. Meskipun hal ini adalah mungkin dilakukan, kami tidak meyakini bahwa hal ini akan merupakan pendekatan yang paling efisien. Konsolidasi akan mengurangi pengulangan konsep yang sama dan melibatkan keselarasan ketentuan yang sama. Selanjutnya, jika karakteristik yang dilindungi tambahan ditambahkan di kemudian hari, merubah yang dibuat pada satu Undang-undang Diskriminasi akan jauh lebih mudah.

C. Keselarasan

1.53 Prinsip ketiga adalah bahwa apabila mungkin dan tepat, ketentuan mengenai perlindungan dari diskriminasi harus diselaraskan lebih tinggi dari level yang sama. Hal ini penting karena saat ini terdapat sejumlah ketidakkonsistenan di antara perlindungan terhadap kelompok-kelompok yang berbeda dalam semua Undang-undang Diskriminasi. Perlunya keselarasan dibahas di seluruh dokumen apabila relevan.

Contoh 2: Ketidakkonsistenan dalam perlindungan di semua Undang-undang Diskriminasi

Saat ini menurut Undang-undang Diskriminasi Ras, tidak ada perlindungan dari diskriminasi ras oleh pemerintah dalam pelaksanaan fungsi dan wewenangnya. Hal ini tidak konsisten dengan posisi terkait dengan karakteristik yang dilindungi terkait dengan jenis kelamin, kehamilan, status perkawinan, kecacatan dan status keluarga berdasarkan Undang-undang Diskriminasi Jenis Kelamin, Undang-undang Diskriminasi Kecacatan dan Undang-undang Diskriminasi Status Keluarga. EOC meyakini bahwa perlindungan dari diskriminasi ras oleh pemerintah dalam pelaksanaan fungsi dan wewenangnya harus ada.

1.54 Beberapa persyaratan untuk prinsip keselarasan juga harus dipertahankan. Pertama-tama, semua perubahan pada undang-undang diskriminasi yang berlaku tidak boleh mengakibatkan pengurangan dalam hal perlindungan dari diskriminasi untuk semua kelompok yang dilindungi, kecuali jika pengurangan ini adalah untuk tujuan sah dan proporsional. Kedua, semua perubahan tidak boleh mengakibatkan pelanggaran terhadap kewajiban hak asasi domestik atau internasional. Ketiga, konsep yang tepat yang didesain untuk memenuhi kebutuhan kelompok-kelompok tertentu harus dipelihara dan dikembangkan. Hal ini sangat relevan dengan penyandang

(31)

30 cacat dan konsep-konsep seperti akomodasi yang layak yang dapat mengharuskan bahwa penyandang cacat diperlakukan secara berbeda dengan kelompok lainnya.

D. Mendorong dan mengarusutamakan persamaan kesempatan

1.55 Prinsip terakhir adalah bahwa peninjauan akan mempertimbangkan tindakan-tindakan untuk meningkatkan dan mengarusutamakan persamaan kesempatan, serta menangani ketidaksetaraan sistemik.

1.56 Masalah utama dengan undang-undang diskriminasi yang ada adalah bahwa undang-undang ini terutama bersifat reaktif dan difokuskan pada pencapaian ganti rugi untuk individu dan klaimnya atas diskriminasi. Tetapi, sebagian besar dari isu di masyarakat yang terkait dengan persamaan kesempatan berkaitan dengan isu kelembagaan di mana badan publik dan swasta dikelola. Oleh karena itu untuk alasan inilah “tindakan khusus” (Special Measure) atau ketentuan tindakan positif Undang-undang Diskriminasi itu penting karena tindakan itu mengakui bahwa adalah tepat untuk menyediakan fasilitas, layanan dan pelatihan tertentu bagi kelompok yang kurang beruntung untuk membantu mereka mencapai persamaan kesempatan substantif dengan kelompok lainnya.

1.57 Beberapa yurisdiksi common law yang serupa telah mengembangkan tugas proaktif dalam undang-undang diskriminasi mereka untuk badan publik dan swasta mempertimbangkan isu-isu persamaan kesempatan dalam pengembangan dan penerapan kebijakan dan praktik baru. Dengan cara ini, pertimbangan isu-isu persamaan kesempatan diarusutamakan ke dalam pekerjaan organisasi, dan kemungkinan permasalahan yang terkait dengan persamaan kesempatan lebih mungkin diidentifikasi dalam merencanakan dan menerapkan kebijakan.

1.58 Dalam Bab 5, kami mempertimbangkan sebagian model itu yang dapat diadopsi ke kebutuhan tertentu Hong Kong dan bagaimana model itu berhubungan dengan praktik-praktik Hong Kong.

Pertanyaan Konsultasi 1

Menurut Anda, apakah dalam memperbaharui undang-undang diskriminasi saat ini, pemerintah seharusnya mengonsolidasikan semua

(32)

31 Undang-undang Diskriminasi yang ada ke dalam satu Undang-undang Diskriminasi modern?

(33)

32

BAB 2: TUJUAN UNDANG-UNDANG DAN KARAKTERISTIK

YANG DILINDUNGI

2.01 Bab ini membahas dua isu. Bagian I membahas apakah tujuan luas undang-undang tersebut harus dinyatakan pada pembukaan Undang-undang Diskriminasi atau Undang-undang Diskriminasi yang dikonsolidasikan. Bagian II mempertimbangkan definisi dan ruang lingkup karakteristik yang dilindungi yang ada dalam Undang-undang Diskriminasi dan bagaimana Undang-undang Diskriminasi tersebut harus diperbaharui.

Bagian I: Tujuan undang-undang

2.02 EOC meyakini bahwa adalah penting untuk mempertimbangkan untuk memasukkan dalam pembukaan undang-undang diskriminasi sebuah klausul yang menyatakan tujuan. Hal ini dapat membantu semua pemangku kepentingan yang harus memahami undang-undang tersebut, serta membantu pengadilan dalam menginterpretasikan dan menerapkan undang-undang tersebut dalam kasus-kasus tertentu.

2.03 Di Australia, Undang-undang Diskriminasi Usia tahun 2004 yang berlaku, Undang-undang Diskriminasi Kecacatan tahun 1992, dan Undang-undang Diskriminasi Jenis Kelamin tahun 1984 semua mengandung klausul tujuan dan sasaran. Konsep RUU Hak Asasi Manusia dan Anti-Diskriminasi tahun 2012 yang mengusulkan untuk mengonsolidasikan semua undang-undang diskriminasi Federal yang ada mengandung ketentuan berikut:

“(1) Sasaran Undang-undang ini adalah sebagai berikut:

(a) untuk menghapuskan diskriminasi, pelecehan seksual dan fitnah ras, sejalan dengan kewajiban Australia berdasarkan instrumen hak asasi manusia dan instrumen ILO (lihat subpasal (2) dan (3));

(b) bersama dengan undang-undang lainnya, untuk memberi pengaruh pada kewajiban Australia berdasarkan instrumen hak

(34)

33 asasi manusia dan instrumen ILO (lihat subpasal (2) dan (3)); (c) untuk menetapkan eksistensi Komisi Hak Asasi Manusia yang

keberlanjutan sebagai lembaga hak asasi nasional Australia; (d) untuk mendorong pengakuan dan rasa hormat dalam

masyarakat untuk:

(i) prinsip persamaan kesempatan (yang meliputi baik persamaan kesempatan formal dan substantif); dan (ii) martabat yang bersifat melekat pada semua orang; (e) untuk mengakui bahwa mencapai persamaan kesempatan

substantif dapat memerlukan tindakan khusus atau membuat penyesuaian khusus;

(f) untuk memungkinkan pengaduan yang mengaju pada tindakan yang melanggar hukum diselesaikan dengan cara yang menekankan penyelesaian persengketaan alternatif, mendorong hasil yang adil bagi semua pihak dan rendah biaya serta dapat diakses oleh semua;

(g) untuk mendorong dan memfasilitasi kepatuhan terhadap Undang-undang.”29

2.04 Model ini adalah penting untuk tidak hanya dalam menjelaskan tujuan utama undang-undang, tetapi juga menyoroti elemen-elemen utama persamaan kesempatan: diperlakukan secara bermartabat; rasa hormat; dan persamaan kesempatan baik formal maupun substantif.

2.05 Sejumlah elemen dapat ditarik dari model Australia dan diadaptasi untuk menyesuaikan dengan sistem tertentu undang-undang diskriminasi di Hong Kong. Ketentuan di awal undang-undang, misalnya, dapat menyatakan undang-undang itu bertujuan:

“(a) menghapus diskriminasi, pelecehan dan penghasutan kebencian, serta tindakan melanggar hukum lainnya secara konsisten dengan kewajiban HKSAR berdasarkan Undang-undang Dasar, Undang-undang Hak Asasi Manusia dan instrumen hak asasi manusia internasional;

(b) mendorong pengakuan dan rasa hormat dalam masyarakat

29

Klausul 3, RUU Hak Asasi Manusia dan Anti-Diskriminasi tahun 2012,

http://www.ag.gov.au/Consultations/Documents/ConsolidationofCommonwealthanti-discriminationl aws/Human%20Rights%20and%20Anti-Discrimination%20Bill%202012%20-%20Exposure%20Draft%2 0.pdf

(35)

34 untuk:

(i) prinsip persamaan kesempatan (yang meliputi baik persamaan kesempatan formal dan substantif); dan

(ii) martabat yang bersifat melekat pada semua orang;

(c) mengakui bahwa mencapai persamaan kesempatan substantif dapat memerlukan tindakan khusus atau membuat penyesuaian khusus;

(d) mendorong kepatuhan terhadap Undang-undang;

(e) memungkinkan pengaduan yang menuduh tindakan yang melanggar hukum diselesaikan dengan cara yang menekankan konsiliasi, mendorong hasil yang adil bagi semua pihak dan rendah biaya serta dapat diakses oleh semua;

(f) menjelaskan fungsi dan wewenang Komisi Persamaan kesempatan, yang meliputi:

(i) mengupayakan penghapusan diskriminasi, pelecehan dan pencemaran nama baik;

(ii) mendorong persamaan kesempatan bagi semua;

(iii) mendorong rasa saling menghormati dan keselarasan antara berbagai kelompok yang berbeda dalam masyarakat;

(iv) merundingkan perdamaian pengaduan yang menuduh tindakan yang melanggar hukum; dan

(v) apabila tepat, dan dengan mengingat tujuan (a) sampai (d) di atas, memberi bantuan hukum dalam persidangan yang terkait dengan Undang-undang tersebut.”

Pertanyaan Konsultasi 2

Menurut Anda apakah klausul di pembukaan undang-undang diskriminasi seharusnya dimasukkan untuk menetapkan tujuan atau sasarannya?

(36)

35

Bagian II: Memperbaiki definisi dan ruang lingkup karakteristik

yang dilindungi

2.06 Bagian ini membahas apakah definisi dan ruang lingkup yang berlaku tentang karakteristik yang dilindungi, yang ada dari jenis kelamin, kehamilan, status perkawinan, kecacatan, status keluarga atau ras harus diperbaharui, misalnya untuk memperbaiki efektivitas dan kejelasan. Masing-masing karakteristik yang dilindungi saat ini dibahas di bawah ini.

A. Karakteristik yang dilindungi terkait dengan jenis kelamin,

kehamilan dan status perkawinan

2.07 Saat ini berdasarkan SDO karakteristik yang dilindungi adalah jenis kelamin, kehamilan dan status perkawinan. Diskriminasi terhadap kelompok ini adalah dilarang di semua sektor seperti ketenagakerjaan, pendidikan, ketentuan mengenai barang dan layanan, dan gedung.

2.08 Terkait dengan diskriminasi jenis kelamin dan status perkawinan, baik perempuan maupun laki-laki dilindungi dari diskriminasi. Kehamilan hanya melindungi perempuan karena secara biologis hanya mereka yang dapat menjadi hamil dan melahirkan.

(i) Karakteristik yang dilindungi terkait dengan jenis kelamin

2.09 EOC meyakini bahwa terkait dengan jenis kelamin bahasa yang netral harus digunakan untuk semua ketentuan diskriminasi jenis kelamin. Hal ini akan mempermudah orang untuk mengenali bahwa perlindungan dari diskriminasi jenis kelamin berlaku baik bagi perempuan maupun laki-laki.

2.10 Sekarang ini berdasarkan SDO, ketentuan yang terkait dengan diskriminasi langsung dan tidak langsung, serta pelecehan seksual mengacu pada diskriminasi atau pelecehan seksual perempuan oleh laki-laki.30 Ketentuan tersebut kemudian lebih lanjut menjelaskan bahwa referensi untuk

30

(37)

36 perlakuan perempuan berlaku secara setara bagi laki-laki.31

2.11 Bahasa yang digunakan dalam yurisdiksi lain yang serupa seperti Inggris berdasarkan Undang-undang Persamaan kesempatan tahun 2010 dan di Australia berdasarkan Undang-undang Diskriminasi Jenis Kelamin tahun 1984 adalah bersifat netral dalam hal jenis kelamin. Ketentuan diskriminasi jenis kelamin mengacu pada “seseorang” yang didiskriminasi atas dasar jenis kelamin yang berlaku baik bagi perempuan maupun laki-laki. Kami meyakini bahwa terkait dengan jenis kelamin bahasa yang netral yaitu "seseorang" harus digunakan untuk semua ketentuan diskriminasi jenis kelamin.

Pertanyaan Konsultasi 3

Menurut Anda apakah, berkaitan dengan karakteristik jenis kelamin yang dilindungi, seharusnya menggunakan bahasa netral “seseorang”?

(ii) Karakteristik yang dilindungi terkait dengan kehamilan

2.12 Terdapat dua isu yang timbul berkaitan dengan ruang lingkup perlindungan dari diskriminasi kehamilan: perlindungan dari diskriminasi selama masa kehamilan; dan perlindungan dari diskriminasi yang terkait dengan kemungkinan kehamilan.

(a) Menyediakan perlindungan yang tegas dari diskriminasi selama masa kehamilan

2.13 Di Hong Kong ruang lingkup perlindungan dari diskriminasi kehamilan telah ditafsirkan secara luas sekali. Meskipun tidak ada referensi yang jelas dalam SDO untuk perlindungan dari diskriminasi kehamilan termasuk periode ketika perempuan berada dalam cuti hamil (mulai ketika melahirkan sampai ketika mereka kembali bekerja) atau setelah mereka kembali bekerja, pengadilan Hong Kong memberi penafsiran yang liberal pada diskriminasi kehamilan untuk menyertakan perlakuan yang kurang menyenangkan selama periode ini. Faktor penting adalah apakah ada hubungan sebab akibat antara perlakuan yang kurang menyenangkan dan

31

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengisolasi bakteri yang bersimbiosis dengan spons dan menentukan karakteristik morfologi serta sifat Gram dari isolat

Hingga saat ini pusat perdagangan dan aktivitas ekonomi masyarakat bertumpu di pasar, selaras dengan pernyataan mengenai pasar menjadi bagian penting dalam kehidupan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan intake manifold dengan bahan dasar komposit (serat nanas) terhadap torsi dan daya pada sepeda motor Honda

Dengan kata lain, kalimat adalah satuan bahasa yang umumnya berdiri sendiri yang terdiri atas konstituen dasar yang berupa klausa, satu atau lebih klausa

Raya Bumijawa Kec.. Raya

pembelajaran sehingga tidak terpisah-pisah tercerai berai, hingga suatu bagian nilai dalam acuan pembelajaran dengan bagian lainnya saling kuat menguatkan untuk

Maksud dari cerita ini adalah untuk menegur orang kafir karena mereka mendustai risalah dari Rasul yang dikirim Allah kepada mereka, cerita ini dikhususkan kepada

Keadaan hidrologi di Kabupaten Toraja Utara dapat diamati dengan adanya air tanah yang bersumber dari air hujan yang sebagian mengalir di permukaan (run off) dan sebagian