• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengenalan Konsep Matematika Awal Pada A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengenalan Konsep Matematika Awal Pada A"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Pengenalan Konsep Matematika Awal Pada Anak Usia Dini Melalui

Metode Bercerita

Yayuk Rahayu Universitas Negeri Padang

Jl. Air Tawar Padang Sumatera Barat

Email : arif_kuyay48@yahoo.co.id

Abstract: The importance of introduction of early math concepts to early childhood strongly influence on the mindset and skills in analyzing a problem in his life. Mathematics has a great influence in people's lives. A person can not be detached with mathematics. Early childhood learning should be able to give the opportunity to the children to have the opportunity to get a scientific learning. The method of storytelling is one of the many methods used in kindergarten. The method of storytelling is one of the strategies of learning that can provide learning experiences for early childhood. to bring the story to the children orally. The story presented the teacher should be interesting, and invite the attention of the child and the goals of education for early childhood. The method of storytelling can be one alternative in early math concepts introduces early childhood consisting of: numbers and operations, algebra, geometry, measurement.

Abstak : Pentingnya pengenalan konsep matematika awal kepada anak usia dini sangat

berpengaruh terhadap pola pikir dan kemampuan dalam menganalisis sebuah permasalahan dalam kehidupannya kelak. Matematika memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia.Seseorang tidak bisa terlepas dengan matematika. Pembelajaran anak usia dini harus dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk mendapatkan kesempatan kepada anak mendapatkan proses pembelajaran yang ilmiah. Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak dipergunakan di Taman Kanak-kanak. Metode bercerita merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi anak usia dini. dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Cerita yang dibawakan guru harus menarik, dan mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuan pendidikan bagi anak usia dini. Metode bercerita dapat menjadi salah satu alternative dalam mengenalkan konsep matematika awal usia dini yang terdiri atas : angka dan pengoperasian, Aljabar, Geometri, pengukuran.

Keyword :Konsep matematika, anak usia dini, metode bercerit

Pendahuluan

Taman Kanak -kanak menjadi lembaga formal yang melayani anak usia empat sampai enam tahun dengan tujuan untuk mengembangkan setiap aspek perkembangan yang dimiliki anak melalui

(2)

bertanggung jawab tumbuh kembang anak di sekolah.(Suryana, 2013).

Pembelajaran anak usia dini harus dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk mendapatkan kesempatan kepada anak mendapatkan proses pembelajaran yang ilmiah. Hal ini berdampak kepada kemampuan berpikir dan wawasan anak saat mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi .Demikian halnya dalam mengenalkan konsep matematika awal pada anak usia dini.

Pentingnya pengenalan konsep matematika awal kepada anak usia dini sangat perpengaruh terhadap pola pikir dan kemampuan dalam menganalisis sebuah permasalahan dalam kehidupannya kelak.Matematika memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia.Seseorang tidak bisa terlepas dengan matematika.Bagaimana orang-orang dewasa menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada dengan konsep-konsep dan pemikiran matematika.(Pesona & Vol, 2003)

Beberapa ahli berpendapat bahwa matematika pada hakikatnya merupakan system aksiomatis dedukatif formal. Sebagai suatu sistem aksiomatis, matematika memuat komponen-komponen dan aturan komposisi atau pengerjaan yang dapat menjalin

hubungan secara fungsional antar komponen, dan bersifat sistematis. Untuk itu , suksesnya kemampuan matematika seseorang sangat dipengaruhi penguasaan matematika sejak dini (Fitria, 2013) . Anak sejak dini perlu diperkenalkan tentang matematika dan merasakan matematika sebagai bagian dari kehidupannya.

Selama periode preprimary anak belajar dan mulai menggunakan konsep dasar pada matematika dan sains. Setiap anak lahir memilki rasa ingin tahu . Anak ingin tahu tentang lingkungannya . Anak usia dini mulai belajar tentang ukuran , berat, bentuk , waktu dan ruang.(Ii, Teori, & Permulaan, 2008).

Pengenalan Matematika Awal pada Anak

Usia Dini

(3)

dan merupakan pelayan ilmu lainnya.(Fitria, 2013).

Konten Standar Matematika untuk Anak

Usia Dini

Konten standar Matematika untuk anak usia dini menurut NCTM (National Council of teachers of Mathematics )adalah sebagai berikut :

1. Angka dan pengoperasiannya

Adalah salah satu kemampuan bermatematika yang digunakan anak dalam konsep bilangan atau pemahaman angka, yang membuat hubungan antara pengoperasiannya dan angkanya ditandai dengan penambahan dan pengurangan. 2. Aljabar

Adalah salah satu kemampuan bermatematika yang digunakan anak dalam sistematika angka yang memiliki pola secara natural dan terstruktur .

3. Geometri

Anak mengenal bentuk-bentuk geometri (segitiga, persegi Panjang, persegi dan lingkaran )Anak paham tentang pengertian ruang yang dimaksud. Anak belajar tentang posisi /tempat dan letak/posisi seperti ; di atas, di bawah, pada, di dalam, di

luar.Selain itu, anak juga tentang pengertian jarak, seperti dekat, jauh,dll.

4. Pengukuran

Adalah salah satu kemampuan bermatematika yang digunakan anak, yang melibatkan angka untuk mengetahui ukuran suatu benda jadi angka yang merupakan hasil dari pengukuran itu, dapat dibandingkan pada benda yang sejenis.

Tahapan Memperkenalkan Matematika

pada Anak Usia Dini.

Tiga tahapan penguasaan kemampuan berhitung :

1. Penguasaan Konsep.

Penguasaan konsep merupakan tahap yang diawali dengan membentuk pemahaman atau pengertian tentang sesuatu dengan menggunakan benda dan peristiwa konkrit, seperti pengenalan warna, bentuk, dan menghitung benda/bilangan.

2. Masa Transisi

(4)

3. Lambang

Merupakan visualisasi dari berbagai konsep. Misal lambing 7 untuk menggambarkan konsep bilangan 7 , merah untuk melambangkan konsep warna merah. ((Pesona & Vol, 2003)

Tujuan pembelajaran matematika sejak

usia dini

a) Tujuan Umum : Agar anak

mengetahui dasar-dasar pembelajaran

berhitung/ matematika, sehingga

pada saatnya nanti anak akan lebih

siap mengikuti pembelajaran

matematika pada jenjang pendidikan

selanjutnya yang lebih komplek.

b) Tujuan khusus:

• Dapat berpikir logis dan

sistematis sejak dini melalui

pengamatan terhadap

benda-benda kongkrit,

gambar-gambar atau angka-angaka

yang terdapat di sekitar anak.

• Dapat menyesuaikan dan

melibatkan diri dalam

kehidupan masyarakat yang

dalam kesehariannya

memerlukan keterampilan

berhitung.

• Memiliki ketelitian,

konsentrasi, abstraksi dan

daya apresiasi yang tinggi.

• Memiliki kreativitas dan imajinasi dalam menciptakan

sesuatu secara spontan.

Karakteristik Cara Belajar Anak :

1. Anak belajar melalui bermain.

2. Anak belajar dengan cara membangun

pengetahuannya.

3. Anak belajar secara alamiah. ciri – ciri

anak mulai menyukai permainan

berhitung antara lain :

• Anak mulai menyebut urutan

bilangan tanpa pemahaman.

• Anak mulai menghitung benda-benda yang ada di sekitarnya secara

spontan.

• Anak mulai membanding

bandingkan benda- benda dan

peristiwa yang ada di sekitarnya

• . Anak mulai menjumlah-jumlahkan atau mengurangi angka dan

benda-benda yang ada di sekitarnya tanpa

disengaja.

Menurut NTCM (2000), pengenalan aljabar

dimulai dengan menyortir, menggolongkan,

membandingkan, dan menyusun

benda-benda menurut bentuk, jumlah, dan sifat-sifat

lain, mengenal, menggambarkan, dan

(5)

kepada pemahaman anak-anak tentang

penggolongan.

Pengenalan Konsep Bilangan Melalui

Metode Bercerita

Pengenalan matematika pada anak dapat dilakukan melalui aktifitas keseharian anak.Pengembangan matematika permulaan dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu :

1. Metode Bercerita 2. Metode bercakap-cakap 3. Metode pemberian tugas 4. Metode demontrasi 5. Metode Eksperimen.

Metode bercerita untuk pengenalan

Konsep matematika Awal Pada Anak Usia

dini

Cerita adalah salah satu cara untuk menarik perhatian anak. Biasanya cerita disukai anak, yaitu cerita yang berkaitan dengan dunia binatang. Menurut Abudin Nata “Metode bercerita adalah suatu metode yang mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak. Islam. Sifat alamiah manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan. Oleh karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan.

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga, sekolah, dan luar sekolah. Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman bagi anak di PAUD yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas.

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik. Dengan adanya proses belajar mengajar, maka metode bercerita merupakan suatu cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang disesuaikan dengan kondisi anak didik.

(6)

Penggunaan bercerita sebagai salah satu strategi pembelajaran di Taman Kanak-kanak haruslah memperhatikan hal-hal berikut: 1. Isi cerita harus terkait dengan dunia

kehidupan anak PAUD.

2. Kegiatan bercerita diusahakan dapat memberikan perasaan gembira, lucu, dan mengasyikkan sesuai dengan dunia kehidupan anak yang penuh suka cita

3. Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman bagi anak PAUD yang bersifat unik dan menarik.

Beberapa macam teknik bercerita yang dapat dipergunakan antara lain guru dapat membaca langsung dari buku, menggunakan ilustrasi dari buku gambar, menggunakan papan flannel, menggunakan boneka, bermain peran dalam suatu cerita, atau bercerita dengan menggunakan jari-jari tangan,bercerita dengan menggunakan wayang.

Bercerita sebaiknya dilakukan dalam kelompok kecil untuk memudahkan guru mengontrol kegiatan yang berlangsung sehingga akan berjalan lebih efektif. Selain itu tempat duduk pun harus diatur sedemikian rupa, misalnya berbentuk lingkaran sehingga akan terjalin komunikasi yang lebih efektif. Kegiatan bercerita merupakan kegiatan yang memiliki manfaat besar bagi perkembangan anak serta pencapaian tujuan pendidikan.

Sebelum melaksanakan kegiatan bercerita guru terlebih dahulu harus merancang kegiatan bercerita berupa langkah-langkah yang harus ditempuh secara sistematis. Strategi pembelajaran melalui bercerita terdiri dari 5 langkah.

Langkah-langkah dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan tujuan dan tema cerita.

2. Menetapkan bentuk bercerita yang dipilih, misalnya bercerita dengan membaca langsung dari buku cerita, menggunakan gambar-gambar, menggunakan papan flannel, dst.

3. Menetapkan bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan bercerita sesuai dengan bentuk bercerita yang dipilih.

4. Menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan bercerita, yang terdiri dari:

a) menyampaikan tujuan dan tema cerita, b) mengatur tempat duduk,

c) melaksanaan kegiatan pembukaan, d) mengembangkan cerita,

e) menetapkan teknik bertutur,

f) mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita.

5. Menetapkan rancangan penilaian kegiatan bercerita.

(7)

lainnya. Guru memiliki kebebasan untuk menentukan bentuk cerita yang dipilih, sepanjang bisa menggambarkan isi cerita dengan baik. Bahan dan alat yang dipergunakan dalam kegiatan bercerita sangat bergantung kepada bentuk cerita yang dipilih sebelumnya.

Pengaturan tempat duduk, merupakan hal yang patut mendapat perhatian karena pengaturan yang baik membuat anak merasa nyaman dan dapat mengikuti cerita di samping teknik bercerita, dan teknik.

b. Manfaat Cerita dalam Konsep matematika awal

Bagi anak TK mendengarkan cerita yang menarik dan dekat dengan lingkungannya

merupakan kegiatan yang

mengasyikkan.Dalam kegiatan : Angka dan pengoperasiannya :

Guru dapat membuat cerita melalui beberapa media baik itu dari akin flannel atau dari buku gambar.

memulai dalam belajar matematika dari konkrit (nyata) menuju abstraks. Misal, jika guru akan mengajarkan penjumlahan bilangan cacah “2 + 3 = 5”, tahap-tahap:

(1) Guru menyiapkan cerita misal meggunakan kain flannel tergambar yang dapat mewakili bilangan 2 dan bilangan 3, misalnya apel, kelereng, jeruk, dan sebagainya.

(2) Lakukan penggabungan antara dua apel dengan tiga apel menjadi satu dalam wadah kain flannel tapi tetap menggunakan sebuah cerita atau peran tokoh, kemudian dapat kita minta diakhir cerita anak -anak untuk menghitung satu persatu apel yang sudah dijadikan satu kantong flanel tersebut.Dengan menggunakan cerita kita dapat membuat sinkronisasi system kerja otak kanan dan otak kiri.

(3) Lakukan penggunakan lambang

bilangan dan

simbol-simbol/lambang-lambang

matematika yang digunakan, seperti: “2 apel + 3 apel = 5 apel” (catatan: dalam menjumlah atau mengurang jangan mengambil contoh benda yang berbeda, misalnya: 2 apel + 3 jeruk = ?) Kita dapat memvariasikan denagn beberapa cerita.

(8)

matematika “2 + 3 = 5” sementara anak tidak dilatih pemahaman konsep yang sebenarnya. Kegiatan ini dapat kita lakukan timabl balik,artinya anak juga diminta untuk bercerita yang berhubungan dengan konsep matematika tai yang sudah kita contohkan.

Di pihak lain, anak yang akan belajar matematika harus memiliki ”hukum kekekalan”, jika tidak memiliki hukum kekekalan, maka siswa belajar matematikanya melalui hafalan (Ruseffendi, 1992).

Pembelajaran dengan bercerita memberikan memberikan pengalaman belajar untuk mendengarkan.

Dengan dengan mendengarkan cerita anak dimungkinkan untk mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Membantu anak untuk membangun bermacam-macam peran yang mungkin dipilih anak, dan bermacam layanan jasa yang ingin disumbangkan anak kepada masyarakat.

Kelebihan metode ini adalah:

1. Dapat meningkatkan motivasi anak untuk belajar, karena anak sangat senang dengan cerita-cerita.

2. Selain dapat mengembangkan kemampuan otak kanan anak metode bercerita dapat

membuat anak aktif mengkomunikasikan sebuah cerita yang bisa dihubungkan dengan pengenalan konsep matematika dan didalamnya memuat unsur penanaman karakter.

Guru dituntut untuk benar-benar menguasai teknik bercerita yang baik, sehingga anaktertarik dengan cerita yang dibawakannya sekaligus pesan yang ingin disampaikan akan diterima anak dengan baik.

Kesimpulan

(9)

jari-jari tangan,bercerita dengan menggunakan wayang sehingga pembelajaran anak tentang konsepmatematika awal lebih termotivasi dan bermakna.

Daftar Pustaka

Fitria, A. (2013). Mengenalkan dan

Membelajarkan Matematika Pada Anak Usia Dini. Jurnal Studi Gender Dan Anak, 1(2), 45–55.

Ii, B. A. B., Teori, A. K., & Permulaan, K. B. (2008). Pengertian Berhitung . Pesona, J., & Vol, P. (2003). Jurnal Pesona

PAUD Vol. I No. 1, I(20).

Suryana, D. (2013). Pengetahuan Tentang Strategi Pembelajaran, Sikap, dan Motivasi Guru. Jurnal Ilmu Pendidikan. Retrieved from

http://journal.um.ac.id/index.php/jip/art icle/viewArticle/4212

Charlesworth, Rosalind, Karen K, Lind, "Math & Science For Young Children"' USA, Delmar Publishers Inc,1990. Hurlock,Elizabeth. B 2005.Perkembangan

Anak jilid 1.Jakarta: Erlangga. Nariman. "Pengembangan Kemampuan

Matematika Permulaan Melalui Model Pembelajaran Sentra Pada Anak Usia 4-5 Tahun", Laporan Akhir 2005. Jakarta : Fakultas Ilmu, Universitas Negeri Jakarta.

Gambar

gambar-peristiwa yang ada di sekitarnya
gambar. dapat

Referensi

Dokumen terkait

Penambahan ekstrak bunga rosella dalam proses pembuatan yoghurt probiotik berbahan dasar susu kambing tidak berpengaruh nyata terhadap karakteristik kimia pada nilai pH, TAT,

Voila Indonesia yang ditawarkan oleh para account executive kepada para. clientnya yang digunakan dalam media luar ruangan, new media,

Sementara perbedaan aktivitas antibakteri yang signifikan antara sampel N1 dan N4 disebabkan karena pada sampel N1 kain Nylon 6,6 mempunyai kandungan

(1) Wacana lisan memerlukan daya simak yang tinggi agar interaksi tidak terputus; (2) Wacana lisan sulit diulang, dalam artian mengulangi hal yang sama tepat

1 Sumbawa Besar, Kelompok Kerja 43 Pekerjaan Konstruksi Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Sumbawa Tahun Anggaran 2015, telah melaksanakan rapat sehubungan e-lelang pemilihan

• Hrs melihat usaha lain sejenis di sekitar lokasi usaha, agar kita dpt:..

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mendapatkan informasi pemodelan pada konstruksi bangunan gedung Chase Tower, menampilkan bentuk rincian

Abdul Muthalib Sulaiman Drs... Abdul Muthalib Sulaiman