BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Desain alat kerja yang tidak ergonomis akan menimbulkan dampak negatif bagi penggunanya, dampak negatif itu dapat terjadi dalam jangka waktu pendek maupun panjang. Dampak negatif yang dirasakan adalah rasa sakit dan kelelahan bagi yang menggunakannya. Sehingga perancangan ulang suatu produk sangat penting untuk meminimisasi rasa sakit akibat desain alat yang tidak ergonomis. (Sritomo Wignjosoebroto, 2003).
Quality Function Develoyment (QFD) adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas barang atau jasa dengan memahami kebutuhan konsumen, kemudian menghubungkannya dengan karakteristik teknis untuk menghasilkan suatu barang atau jasa pada setiap tahap pembuatan barang atau jasa yang dihasilkan (Rosnani, 2010).
PT. Bakrie Sumatera Plantation (PT. BSP) merupakan perusahaan yang menghasilkan bahan setengah jadi berupa lateks, crumb rubber dan blok skim rubber. Blok Skim Rubber (BSR) merupakan salah satu produk andalah di PT. BSP, karena bahan bakunya berasal dari limbah yang bernilai ekonomis rendah tetapi setelah diolah memiliki kualitas produk yang tinggi.
V-19
lateks didalam bak kougulasi digumpalkan dengan cara menambahkan larutan H2SO4 sehingga cairan limbah lateks berubah menjadi padat. Hasil dari proses
pencampuran limbah lateks dan larutan H2SO4 yang sudah padat dan mengeras di
dalam permukaan bak kougulasi disebut skim.
Gambar 1.1 Skim Dalam Proses Pemotongan
Gambar 1.2 Proses Penggeseran Dan Pegangkatan Skim Keluar Bak
Proses pemotongan skim di bak koagulasi dilakukan secara manual mengunakan alat potong selama 4 jam. Alat potong yang digunakan hanya berupa parang yang bagian gagangnya disambungkan ke batang bambu lalu direkatkan menggunakan karet ban. Alat pemotongan skim rubber dapat dilihat pada Gambar 1.3.
V-21
Wawancara dengan operator serta hasil pengamatan diketahui adanya keluhan rasa sakit dibagian lengan, bahu serta pinggang setelah menggunakan alat pemotong skim. Keluhan rasa sakit ini diindikasikan karena desain alat yang tidak sesuai dengan antropometri operator. Sehingga perlu dilakukan perancangan ulang alat untuk meminimalisir resiko kelelahan otot.
Keluhan kelelahan otot pada pekerja akibat fasilitas kerja yang tidak ergonomis ditujukkan oleh penelitian Dwi Nisa Widhawati dkk (2015) di rumah sakit Muji Rahayu Surabaya, Indonesia. yaitu pengaruh pengguna alat medis pasien terhadap risiko dan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDS) bagi perawat Rumah Sakit Muji Rahayu, terdapat perbedaan yang signifikan antara penilaian postur tubuh sebelum dan setelah menggunakan alat penaganan medis, hal ini disebabkan perbedaan jenis kelamin sehingga menyebabkan Musculoskeletal Disorders (MSDS).
Penelitian selanjutnya ditunjukkan oleh Kemal Lale dan Orhan Korhan (2015) di negara Turki, banyak karyawan mengeluhkan ketidaknyamanan saat menggunakan komputer kantor. Sehingga menyebabkan kerugian produktivitas dan biaya medis. Sebuah kuisioner dibagikan kepada 42 karyawan yang bekerja menggunakan komputer selama 6 jam per hari. Hasil quisioner menunjukkan ketidaknyamanan terdapat pada bahu, leher, punggung dan daerah pergelagan tangan. Sehingga hasil uji membuktikan desain dari komputer kantor tersebut menyebabkan tekanan pada masing – masing otot bagian tubuh.
mempermudah proses pemotongan. Desain alat pemotong skim dirancang dengan menggunakan metode Quality Function Develoyment (QFD) yang disesuaikan dengan antropometri operator pemotong skim.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah operator mengeluhkan rasa sakit dan tidak nyaman selama menggunakan alat pemotong skim rubber karena tidak sesuai dengan dimensi tubuh operator.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mendapatkan rancangan baru alat pemotong skim rubber yang sesuai dengan dimensi tubuh operator. Agar mengurangi kelelahan otot pada saat digunakan.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan dimensi tubuh yang ergonomis pada rancangan alat pemotong skim rubber menggunakan antropometri.
2. Menentukan tingkat kesulitan karakteristik teknik alat pemotong skim rubber menggunakan Quality Function Deployment (QFD)
1.4 Asumsi dan Batasan Masalah
V-23
2. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berada pada kondisi baik dan sesuai standar.
3. Prosedur cara kerja tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung.
Batasan-batasan pada penelitian ini adalah: 1. Penelitian berfokus pada stasiun blok skim rubber.
2. Operator yang diteliti adalah operator pemotong skim di area bak koagulasi. 3. Produk yang dirancang ualang adalah berupa alat pemotong skim rubber. 4. Langkah-langkah pengolahan data menggunakan metode QFD dan
antropometri.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian, antara lain: 1. Manfaat bagi mahasiswa
Meningkatkan kompetensi mahasiswa mengobservasi, menganalisis dan evaluasi terhadap suatu permasalahan dengan menggunakan displin ilmu, khususnya ilmu teknik industri di dalam perusahaan dan membandingkannya dengan teori yang ada.
2. Manfaat bagi perusahaan
3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
Menjalin hubungan kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, USU.
1.6 Sistematika Penulisan Tugas Sarjana
Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bab I pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan. Rumusan masalah yang merupakan permasalahan pokok yang akan dicari solusinya. Tujuan penelitian yang menjelaskan tujuan penelitian secara umum dan secara khusus. Batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian. Batasan dan asumsi ini digunakan untuk menghindari supaya cakupan penelitian tidak meluas, dengan demikian inti pokok permasalahan penelitian dapat dicari. Manfaat dilakukannya penelitian serta sistematika penulisan tugas akhir dijelaskan dalam bab ini.
Bab II Gambaran umum perusahaan berisi mengenai sejarah perusahaan, kegiatan operasional perusahaan, visi misi perusahaan, struktur organisasi, deskripsi tugas dan tanggung jawab karyawan PT. Bakrie Sumatera Plantation jumlah tenaga kerja dan jam kerja perusahaan.
V-25
Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian, rancangan penelitian, objek penelitian, kerangka konseptual, variabel penelitian, instrumen pengumpulan, pengumpulan data, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan sara.
Pada Bab V Pengumpulan dan pengolahan data berisi data primer dan sekunder yang diperoleh dari penelitian serta pengolahan data yang membantu dalam pemecahan masalah. Data primer terdiri dari data hasil Standard Nordic Quistionaire (SNQ), pengukuran dimensi tubuh tenaga kerja, pengumpulan data kuesioner, yang kemudian diolah validitas dan realibilitas data, dikategorikan atribut, serta dikembangkan matriks house of quality. Data sekunder didapat dari hasil wawancara dan dokumentasi perusahaan.
Pada Bab VI Analisis pemecahan masalah memuat analisis dan pembahasan hasil dari pengolahan data kuesioner, analisis atribut, dan analisis matriks house of quality.