DAFTAR ISI
Daftar Isi i
Daftar Tabel ii
Daftar Grafik iii
Daftar Lampiran iv
Kata Pengantar 1
Ikhtisar Eksekutif 2
BAB I. PENDAHULUAN 5
1.1 Kedudukan 6
1.2. Tugas Pokok dan Fungsi 6
1.3. Struktur Organisasi 7
1.4. Sumber Daya Manusia (SDM) 11
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 14
2.1 Penetapan Indikator Kinerja Utama (Iku) 14
2.2 Rencana Strategis 15
2.2.1 VISI 16
2.2.2 MISI 16
2.2.3 Tujuan dan Sasaran 16
2.2.4. Strategi dan Kebijakan 17
2.2.5. Sasaran, Program, dan Kegiatan 19
2.3 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 25
2.3. Perjanjian Kinerja (Penetapan Kinerja) Tahun 2013 27
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 31
3.1. Metode Pengukuran Kinerja 31
3.2. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran 32
3.3. Capaian Indikator Kinerja Utama (Iku) 33
3.4. Pencapaian Sasaran Strategis 36
3.5. Evaluasi Capaian Sasaran Strategis 43
3.6. Akuntabilitas Keuangan
64
3.6.1. Anggaran Dan Realisasi Per Sasaran 71
3.6.2. Pendapatan Asli Daerah (Pad) 72
BAB IV. PENUTUP 74
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Perkembangan Pegawai Berdasar Jenis Kelamin 11
Tabel 2 Perkembangan Keadaan Pegawai berdasarkan usia 12
Tabel 3 Perkembangan Keadaan Pegawai Berdasar Tingkat Pendidikan 12
Tabel 4 Keadaan Pegawai Berdasar Golongan 13
Tabel 5 IKU DKP tahun 2010 sd. 2015 15
Tabel 6 Tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan untuk Misi 1
20
Tabel 7 Tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan untuk Misi 2
21
Tabel 8 Tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan untuk Misi 3
23
Tabel 9 RKT DKP Tahun 2013 25
Tabel 10 Sasaran strategis, indikator sasaran, dan target tahun 2013 26
Tabel 11
Skala Pengukuran Ordinal 32
Tabel 12 Perbandingan Target dan Realisasi IKU Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2013
33
Tabel 13 Perbandingan Realisasi IKU Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2012 sd. 2013
34
Tabel 14 Perbandingan Realisasi IKU Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul tahun 2012 dengan Target Akhir Periode IKU (Tahun 2015) Tahun 2012
34
Tabel 15 Perbandingan Realisasi IKU Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Bantul Tahun 2013 dengan Kabupaten Lainnya di DIY
35
Tabel 16 Prestasi dan Penghargaan dalam Urusan Kelautan dan Perikanan 36 Tabel 17 Tingkat Capaian Kinerja Sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan
Tahun 2013
37
Tabel 18 Kelompok Capaian Kinerja Sasaran DKP 2013 37
Tabel 21 Pencapaian Kinerja Sasaran ke-1 Tahun 2013 43
Tabel 22 Pencapaian Kinerja Sasaran ke-2 Tahun 2013 44
Tabel 23 Pencapaian Kinerja Sasaran ke-3 Tahun 2013 46
Tabel 24 Jumlah RTP, Pokdakan, Luas Lahan, dan Produksi Perikanan Budidaya Tahun 2012 dan 2013
53 Tabel 25 Produksi Perikanan Budidaya menurut Jenis Ikan Tahun 2012-2013 53 Tabel 26 Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Usaha Tahun
2012-2013
54
Tabel 27 Produksi Benih Ikan dari UPR dan BBI Tahun 2012-2013 55
Tabel 28 Produksi Perikanan Tangkap, Jumlah Nelayan dan KUB, dan Sarpras Lainnya Tahun 2012-2013
58
Tabel 29 Realisasi Anggaran Tahun 2013 Berdasarkan Sasaran 71
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
8
Grafik 2 Komposisi Pegawai Usia Tahun 2013 12
Grafik 3 Keadaan Pegawai Berdasar Tingkat Pendidikan tahun 2013 13
Grafik 4 Komposisi Pegawai Berdasar Golongan Tahun 2013 13
Grafik 5 Dominansi Budidaya Lele terhadap Jenis Ikan Lainnya 54
Grafik 6 Perkembangan PAD Tahun Anggaran 2009-2013 72
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas karunia-Nya kami dapat menyusun Buku Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2013, dengan baik tanpa suatu hambatan yang berarti.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul telah menyusun LAKIP dengan pedoman yang terbaru yakni berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permen PAN-RB) No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
LAKIP tahun 2013 ini merupakan cerminan prestasi serta evaluasi terhadap berbagai program kerja pada tahun 2013, sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksanaan visi, misi dan strategi instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Lebih jauh LAKIP Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul ini diharapkan berperan sebagai alat kendali, alat penilai kualitas kerja dan alat pendorong terwujudnya Good Governance
dan juga berfungsi sebagai media pertanggung jawaban kepada publik.
Dengan disusunnya LAKIP ini, maka diharapkan nantinya akan bermanfaat untuk bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan. Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan LAKIP Tahun 2013 ini. Mudah-mudahan dengan LAKIP ini menjadikan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul adalah instansi yang transparan dan berakuntabilitas serta dapat memberikan pelayanan prima bagi masyarakat.
Bantul, Februari 2014 Kepala Dinas
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul disusun sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dalam menjalankan proses pembangunan, baik untuk keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaannya, yang dapat dilihat dari pencapaian Indikator KInerja Utama (IKU), Pencapaian Penetapan Kinerja (PK) , dan perbandingan pencapaian/evaluasi kinerja antara tahun 2012 dan 2013, serta perbandingan pencapaian kinerja dengan kabupaten lain dan Pemda DIY.
Jika dulu keberhasilan instansi dilihat dari anggaran pemerintah yang terserap 100% maka pada saat ini pengukuran kinerja (keberhasilan dan kegagalan) berdasarkan pada pencapaian sasaran yang tertera pada Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015.
Tahun 2013 merupakan tahun ketiga dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran Renstra 2011-2015. Pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran tersebut dijabarkan dalam 12 (dua belas) program dan 59 (lima puluh sembilan) kegiatan. Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan perencanaan awal (DPA 2013), karena merupakan kegiatan yang dilakukan perubahan melalui DPA Perubahan 2013.
Setelah dilakukan analisis (hasil analisis dilihat pada bab III) maka didapatkan bahwa untuk pencapaian sasaran 1, nilai 77,5 (berhasil), dan pencapaian sasaran 2, bernilai 90 (sangat berhasil) serta pencapaian sasaran 3 bernilai 92,5 (sangat berhasil). Sehingga jika dirata-ratakan maka pencapaian sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2013 berbobot 86,67 dengan kategori Sangat Berhasil.
Pencapaian Indikator Sasaran terhadap Misi Tahun 2013
Misi Jumlah
indikator sasaran
Sesuai Target
Belum mencapai
target
Melampaui target
Misi 1 5 0 5 0
Misi 2 6 0 1 5
Misi 3 2 1 0 1
VISI
Terpenuhinya Produksi Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2015
MISI 1
o Mengembangkandanmemanfaatkan IPTEK bidangperikanan ikanan rata-rata diatas UMP
o Terbentuknyakelembagaankelompokm
o Produksi Perikanan Tangkap o Produksi Perikanan Budidaya o Angka Ketersediaan Ikan
INDIKATOR SASARAN 2 o Pendapatan Nelayan
o Jumlah KUB Tangkap o Pendapatan Pembudidaya o Jumlah Pokdakan
o Pendapatan Pengolah dan Pemasar o Jumlah Poklahsar
INDIKATOR SASARAN 3 o Jumlah Benih yang ditebar o Jumlah Pokmaswas
PROGRAM
o Pengembangan Budidaya Perikanan
o Pengembangan Perikanan Tangkap o Pengembangan Bidang Kelautan dan
Perikanan
PROGRAM
o Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir
o Pengembangan Budidaya Perikanan o Pengembangan Perikanan Tangkap o Pengembangan Sistem Penyuluhan
Perikanan
PROGRAM
o Pengembangan Masyarakat dalam Pengawasan
o Pengembangan Kawasan Budidaya,
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan suatu laporan yang memberikan informasi mengenai tingkat keberhasilan yang dicapai oleh instansi pemerintah dari kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan program-program yang telah ditetapkan sebelumnya. Laporan ini sebagaimana yang dimaksud dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 dibangun dan dikembangkan dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah kepada masyarakat, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai.
Tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP adalah untuk mewujudkan akuntabilitas instansi pemerintah kepada pihak-pihak yang memberikan mandat/amanat. Dengan demikian LAKIP merupakan sarana bagi instansi pemerintah untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang sudah dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya berkaitan dengan mandat yang diterima instansi pemerintah tersebut. Selain itu penyampaian LAKIP kepada pihak yang berhak (secara hirarki) juga bertujuan untuk memenuhi antara lain:
a. Pertanggungjawaban dari unit yang lebih rendah ke unit yang lebih tinggi atau pertanggungjawaban dari bawahan kepada atasan. LAKIP ini lebih menonjolkan akuntabilitas manajerialnya;
b. Pengambilan keputusan dan pelaksanaan perubahan-perubahan ke arah perbaikan dalam mencapai kehematan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka pelaksanaan misi instansi;
c. Perbaikan dalam perencanaan, khususnya perencanaan jangka menengah dan jangka pendek.
1.1 Kedudukan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberikan ruang kepada daerah untuk berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh tiap daerah. Potensi tersebut harus dikelola untuk kesejahteraan masyarakat yang merupakan salah satu tujuan negara yang tercantum dalam konstitusi dasar negara. Pemerintah, dalam hal ini pemerintah daerah berkewajiban melaksanakan urusan pemerintahan daerah dengan berpegang pada asas kepastian hukum; asas tertib penyelenggara negara; asas kepentingan umum; asas keterbukaan; asas proporsionalitas; asas profesionalitas; asas akuntabilitas; asas efisiensi; dan asas efektivitas.
Berdasarkan Pasal (2) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, urusan pemerintahan yang dibagi bersama antar tingkatan dan/atau susunan pemerintahan terdiri atas 31 urusan, salah satunya urusan kelautan dan perikanan. Dasar hukum penetapan urusan pemerintahan di Kabupaten Bantul ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2007 tentang Penetapan Urusan Pemerintahan Wajib Dan Pilihan Kabupaten Bantul. Bagian Kedua, Pasal (3) ayat 1 Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2007 menyebutkan bahwa kelautan dan perikanan masuk dalam urusan pilihan.
Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2007 tentang Penetapan Urusan Pemerintahan Wajib Dan Pilihan Kabupaten Bantul, adalah dengan dibentukny Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bantul yang dasar hukumnya tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 15 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan di bidang kelautan dan perikanan.
1.2. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas pokok DKP Kabupaten Bantul adalah melaksanakan sebagian kewenangan Kabupaten Bantul di bidang kelautan dan perikanan.
1. Perumusan kebijaksanaan teknis pelaksanaan di bidang kelautan dan perikanan 2. Pelaksanaan pembinaan operasional di bidang kelautan dan perikanan berdasarkan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati.
3. Pengendalian dan pengawasan teknis di bidang kelautan dan perikanan 4. Pemberian bimbingan teknis di bidang kelautan dan perikanan
5. Pengendalian dan pembinaan UPTD dalam lingkup tugasnya
6. Pemberian rekomendasi dan pelaksanaan umum di bidang kelautan dan perikanan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Pengelolaan Rumah Tangga dan Tata usaha Dinas Kelautan dan Perikanan
1.3. Struktur Organisasi
Penyusunan LAKIP oleh masing-masing instansi pemerintah tidak terlepas dari mandat yang telah dibebankan kepada instansi yang bersangkutan. Dalam hal ini mandat yang dibebankan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 15 Tahun 2009, tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul , dan Rincian Tugas Pokok dan fungsi organisasi di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 66 Tahun 2009 tentang Rincian tugas, fungsi, dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul. Struktur organisasi pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, sebagai berikut:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri atas :
- Sub Bagian Umum;
- Sub Bagian Program; dan
- Sub Bagian Keuangan dan Aset;
c. Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap, terdiri atas :
- Seksi Pengembangan Penangkapan dan Sarana Prasarana; dan
- Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir; d. Bidang Perikanan Budidaya, terdiri atas :
- Seksi Produksi Budidaya dan Perbenihan; dan
- Seksi Pengembangan Kelembagaan, Teknologi dan Sumber Daya
Manusia
e. Bidang Bina Usaha dan Pengawasan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, terdiri atas :
- Seksi Pengawasan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.
f. UPT;
g. Kelompok Jabatan Fungsional
Berikut bagan struktur organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul .
Grafik 1. Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
Uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon di bawah Kepala Dinas, sebagai berikut:
a. Sekretariat, mempunyai tugas:
- Menyusun rencana kegiatan; BINA USAHA DAN WASDAL
- merumuskan kebijakan teknis dalam menentukan sasaran kegiatan sekretariat;
- mengumpulkan, mengolah dan menyajikan dokumen perencanaan dan anggaran dari masing-masing unit kerja;
- mengkoordinasikan bidang-bidang dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas dinas;
- menyelenggarakan urusan umum, urusan hukum, administrasi kepegawaian, perencanaan, administrasi keuangan, sarana dan prasarana, humas dan protokol, kearsipan, tata naskah dinas, organisasi dan tatalaksana, kepustakaan, surat-menyurat, serta monitoring, evaluasi dan pelaporan;
- memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
- menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
- melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan
- mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
b. Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap, mempunyai tugas:
- menyusun rencana kegiatan;
- menyiapkan bahan kerja;
- menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan
pengembangan perikanan tangkap dan pengelolaan pesisir;
- menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan penangkapan dan sarana prasarananya;
- menyelenggarakan pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat pesisir;
- menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
- memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
- melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan
c. Bidang Perikanan Budidaya, mempunyai tugas:
- menyusun rencana kegiatan;
- menyiapkan bahan kerja;
- menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan
pengembangan perikanan budidaya
- menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan perikanan budidaya
- menyelenggarakan pemberdayaan kelembagaan perikanan budidaya
- menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan teknologi dan SDM
- menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;
- memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
- melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan
- mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas .
d. UPT
UPT yang ada di Dinas Kelautan dan Perikanan adalah BBI (Balai Benih Ikan ) yang terdiri dari 4 unit kerja :
- BBI Barongan di Ngentak , Sumberagung, Jetis - BBI Sanden di Ngentak, Murtigading, Sanden - BBI Gesikan, di Gesikan, wijirejo, Pandak
- BBI Krapyak , di Tegal Krapyak , Panggungharjo , Sewon
Sesuai dengan pasal 34 Keputusan Bupati Bantul no 157 Tahun 2000 , BBI mempunyai tugas dan fungsi :
Tugas :
– Melaksanakan pembenihan – Menyediakan benih
– Menyediakan tempat jual beli benih ikan air tawar – Meningkatkan produksi benih / induk ikan air tawar – Melaksanakan percontohan pembenihan
fungsi :
– Penyelenggarakan pembenihan ikan air tawar – Pelaksanaan penyediaan benih ikan air tawar
– Penyediaan tempat penjualan dan pembelian benih ikan air tawar – Penyelenggaraan percontohan pembenihan ikan air tawar
– Pelaksanaan uji coba teknologi pembenihan ikan air tawar – Pelaksanaan pembinaan ketrampilan pembenihan ikan air tawar
1.4. Sumber Daya Manusia (SDM)
Untuk mampu mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat diperlukan dukungan aparatur yang memiliki profesional, adaftif respontif, tanggap dan aspiratif serta yang memadai, peralatan/sarana yang lengkap serta organisasi dan manajemen yang kondusif.
Guna memperlancar pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan kelautan dan perikanan, maka Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul didukung oleh potensi sumber daya manusia (SDM) sebanyak 57 orang personel, terdiri dari 55 PNS dan 2 CPNS (Data per Desember 2013).
Perkembangan keadaan kepegawaian berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Perkembangan Pegawai Berdasar Jenis Kelamin
Terdapat kecenderungan penurunan jumlah pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul. Hal ini disebabkan karena tidak adanya penambahan pegawai baru, padahal terjadi mutasi keluar yang diakibatkan pensiun. Kondisi tersebut tidak mengganggu kinerja organisasi karena adanya kebijakan optimalisasi pegawai.
Optimalisasi pegawai dapat berjalan dengan baik, hal tersebut disebabkan karena mayoritas pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul berada pada usia optimal, yaitu pada rentang 25 s/d 45 tahun. Keadaan pegawai apabila dianalisis berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut.
No Jenis Kelamin Tahun
2010 2011 2012 2013
1 Laki-Laki 58 55 47 41
2 Perempuan 16 15 12 16
Tabel 2. Perkembangan Keadaan Pegawai berdasarkan usia
No Usia Tahun
2010 2011 2012 2013
1 ≤ 25 - 3 2 -
2 26 - 35 2 22 20 3
3 36 - 45 42 15 12 31
4 46 - 56 30 30 25 23
5 > 56 - - - - Total 74 70 59 57
Grafik 2. Komposisi Pegawai Usia Tahun 2013 Keadaan pegawai di lingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul berdasar pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Perkembangan Keadaan Pegawai Berdasar Tingkat Pendidikan No Pendidikan Tahun 2010 2011 2012 2013 1 Magister 8 7 9 9
2 Sarjana 32 31 25 25
3 Diploma 16 16 13 9
4 SLTA 14 13 9 12
5 SLTP 2 2 2 1
Grafik 3 . Keadaan Pegawai Berdasar Tingkat Pendidikan tahun 2013
Dari grafik di atas terlihat bahwa SDM yang ada di Lingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul sudah baik, dengan persentase 59,65% berpendidikan S-1 dan S-2. Hal ini meningkat dibanding tahun 2012 sebesar 56%. Diharapkan persentasi ini akan semakin meningkat di tahun-tahun mendatang sebagai bentuk peningkatan kualitas SDM di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul.
Dilihat dari golongan, pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, sebagian besar merupakan pegawai dengan golongan III, yaitu sebesar 56%.
Tabel 4. Keadaan Pegawai Berdasar Golongan
No Golongan Tahun
2010 2011 2012 2013
1 I 1 1 1 1
2 II 21 20 14 15
3 III 43 40 37 32
4 IV 9 9 7 9
Total 74 70 59 57
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Pada penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan masih mengacu pada Peraturan Kepala LAN Nomor 239/1X/6/8/2003 Tahun 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan perubahan outline pada Bab II dengan menyampaikan Indikator Kinerja Utama (IKU) serta dokumen Penetapan Kinerja tahun 2013.
2.4 PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Tujuan pembangunan Kelautan dan Perikanan telah ditetapkan dan dituangkan dalam pernyataan visi dan misi. Hal ini memberikan kejelasan bahwa arah pembangunan telah disusun dalam suatu kebijakan yang bertahap, terstruktur dan berkesinambungan. Oleh karenanya, kebijakan yang telah ditetapkan dalam kerangka kinerja pembangunan harus dapat menginformasikan sejauh mana kebijakan tersebut dalam mendukung tujuan pembangunan itu sendiri. Adapun representasi ketercapaian tujuan pembangunan tersebut dituangkan dalam indikator kinerja utama (IKU).
Pada dasarnya, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dalam merencanakan program, kegiatan, dan indikator kinerja mengacu pada Indikator Kinerja Utama RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015. IKU merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah kabupaten Bantul yang berisi indikator kinerja tahunan untuk kurun waktu 2011-2015 yang merupakan penjabaran dari target kinerja RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015. Karena visi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul adalah Terpenuhinya Produksi Perikanan Tahun 2015, maka indikator yang dipakai dalam Kinerja Utama adalah produksi perikanan dan beberapa indikator lainnya.
Tabel 5. IKU DKP tahun 2010 sd. 2015
No. Uraian Satuan Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Ketersediaan ikan kg/kapita/th
5 Jumlah pokdakan kelompok
2.5
RENCANA STRATEGIS
Pada prinsipnya Perencanaan Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 merupakan bagian integral dan atau pelaksanaan dari Kebijaksanaan dan Program Pemerintah Kabupaten Bantul dan merupakan landasan serta pedoman bagi seluruh pelaksana pada jajaran aparat Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dalam melaksanakan tugas-tugas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul.
landasan kebijaksanaan operasional bagi seluruh aparat Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan tugas sehari-hari, baik program dan kegiatan sesuai dengan peran, tugas pokok dan sasaran pembangunan kelautan dan perikanan serta tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Disamping itu juga dimaksudkan untuk mewujudkan keterpaduan pelaksanaan, sehingga dapat dicapai hasil yang optimal secara selaras, serasi dan seimbang, dengan demikian semua potensi yang ada dapat didayagunakan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan.
2.5.1 VISI
Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi DKP Bantul tahun 2011-2015 yaitu :
2.5.2 MISI
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi . Misi DKP Bantul sebagai berikut :
MISI 1 :
Menghasilkan produk perikanan yang cukup baik kualitas maupun kuantitasnya.
MISI 2 :
Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM aparatur dan masyarakat perikanan yang berbasis IPTEK guna meningkatkan kesejahteraannya.
MISI 3 :
Melestarikan dan memanfaatkan sumberdaya alam pendukung perikanan secara optimal
2.5.3 Tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis. Sedangkan sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 tahun ke depan.
Adapun tujuan yang ingin dicapai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul adalah :
1. Meningkatkan mutu produksi dan produktivitas perikanan untuk memenuhi pasar. 2. Memperluas kesempatan kerja dan peluang usaha dibidang perikanan.
3. Mengembangkan dan memanfaatkan IPTEK bidang perikanan sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat perikanan
4. Meningkatkan peran kelembagaan kelompok perikanan.
5. Memelihara keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya perikanan.
Dengan sasaran :
1. Tercapainya ketersediaan produk perikanan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.
2. Tercapainya peningkatan kemampuan masyarakat untuk menghasilkan komoditas perikanan yang berdaya saing sehingga pendapatan masyarakat perikanan rata-rata diatas UMP dan Terbentuknya kelembagaan kelompok masyarakat perikanan yang mandiri, partisipatif dan dinamis.
3. Terwujudnya keseimbangan pemanfaatan SDA, produksi dan daya dukung lingkungan secara optimal.
2.3.4. Strategi dan Kebijakan
Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran.
Kebijakan Nasional
Kebijakan nasional di bidang kelautan dan perikanan ditekankan pada 4 pendekatan, yaitu: pro-poor, pro-job, pro-growth, dan pro-sustainability. Kebijakan tersebut dilakukan dengan berbagai strategi, yaitu:
a. Pengembangan minapolitan
Pengembangan minapolitan dilakukan dengan pendekatan: Ekonomi kelautan dan perikanan berbasis wilayah, Kawasan ekonomi unggulan,
Unit usaha, Penyuluhan, Lintas sektor;
b. Pengembangan kewirausahaan dan peningkatan skala usaha; c. Pengembangan jejaring (networking);
d. Pengembangan teknologi dan inovasi;
e. Pemberdayaan masyarakat
f. Penguatan kelembagaan kelompok masyarakat.
Kebijakan Pemda DIY
Kebijakan umum pengembangan kelautan dan perikanan Pemda DIY diarahkan pada beberapa hal, yaitu:
a. Meningkatkan standar manajemen kualitas pelatihan dan penyuluhan secara terpadu.
b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan melalui diversifikasi metode dan saluran informasi bagi masyarakat dalam mengembangkan pengetahuan berbasis nilai-nilai budaya luhur.
c. Mengembangkan jejaring dan kerjasama dengan berbagai institusi dalam rangka meningkatkan keterlibatan generasi muda dalam mengelola dan melestarikan sumberdaya kelautan dan perikanan.
d. Meningkatkan peran pemerintah serta kelompok masyarakat dalam membangun kesadaran dan penyelesaian permasalahan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan.
Kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
a. Memanfaatkan teknologi dan SDM yang tersedia untuk mengelola SDA yang ada secara optimal, guna meningkatkan produksi dan produktivitas secara berkelanjutan.
b. Memanfaatkan peranan lembaga penelitian yang ada serta mengoptimalkan penggunaan sarana prasarana dalam rangka peningkatan kualitas SDM aparatur dan masyarakat perikanan.
d. Membangun pola pemberdayaan masyarakat perikanan secara partisipatif sehingga terbentuk kelembagaan kelompok yang mandiri, partisipatif, dan dinamis sekaligus mampu memberikan lapangan kerja dibidang perikanan.
e. Mengembangkan sistem pengawasan terhadap upaya pelestarian lingkungan sumberdaya ikan melalui sosialisasi peraturan kepada masyarakat dan mengefektifkan fungsi pokmaswas.
f.
Strategi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
Peningkatan produksi kelautan dan perikanan dengan memanfaatkan teknologi dan SDM yang tersedia
Peningkatan SDM dengan memanfaatkan peran lembaga penelitian, pelatihan-pelatihan, bintek, dsb, serta mengoptimalkan penggunaan sarana prasarana
Peningkatan kualitas dan kuantitas induk dan benih ikan
Penguatan kelembagaan dan memperluas lapangan pekerjaan di bidang perikanan Pengawasan terhadap pelestarian lingkungan sumberdaya ikan
2.2.5. Sasaran, Program, dan Kegiatan
Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program dan kegiatan prioritas.
Program yang disusun oleh DKP Bantul merupakan program prioritas RPJMD yang sesuai dengan tugas dan fungsi DKP Bantul yang selanjutnya dijabarkan kedalam beberapa kegiatan untuk masing-masing program tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program ini didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah.
Misi 1
Tabel 6. Tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan untuk Misi 1 Misi 1 : Menghasilkan produk perikanan yang cukup baik kualitas maupun kuantitasnya.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Meningka
1. Peningkatan produksi kelautan dan perikanan dengan memanfaatkan teknologi dan SDM yang tersedia
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas induk dan benih ikan
1. Memanfaatka n teknologi dan SDM yang tersedia untuk kualitas dan kuantitas induk dan benih ikan
Pada tahun 2013 ini, pencapaian misi pertama ini dilakukan melalui program dan kegiatan prioritas sebagai berikut:
1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan ikan dalam mutu dan jumlah yang cukup terjangkau bagi masyarakat melalui rehabilitasi/pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana, peningkatan produksi, produktivitas perbaikan distribusi yang terkait dengan perikanan budidaya, dengan prioritas kegiatan adalah:
a) Pengembangan bibit ikan unggul b) Pengawasan Penyakit Ikan
c) Demplot Budidaya Udang Vanammae
d) Peningkatan kapasitas pengelola dana bergulir
Program ini bertujuan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi produktif yang terkait langsung dengan kegiatan perikanan tangkap, melalui kegiatan sebagai berikut :
a) Fishing Ground PMT (Pemetaan) b) Perijinan kapal ikan
c) Operasional TPI
d) Peningkatan kapasitas pengelolaan PUMP Perikanan Tangkap e) Optimalisasi pemanfaatan kapal BIB
3) Pengembangan Bidang Kelautan dan Perikanan
Program ini bertujuan untuk menyediakan sarana dan prasarana baik untuk pengembangan budidaya perikanan, perikanan tangkap, maupun untuk pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan perikanan, melalui kegiatan :
a) Peningkatan produksi kelautan dan perikanan
Misi 2.
Tabel 7. Tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan untuk Misi 2 Misi 2 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM aparatur dan masyarakat perikanan
yang berbasis IPTEK guna meningkatkan kesejahteraannya.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Memperluas
Pencapaian misi kedua ini dilakukan melalui program dan kegiatan prioritas sebagai berikut:
1) Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :
a) Pembinaan Kelompok Ekonomi Masyarakat Pesisir
b) Pembinaan masyarakat pesisir menuju Desa Pesisir Tangguh c) Pemberdyaan sistem energi hybrid
d) Penguatan kelembagaan keuangan masyarakat pesisir
2) Program Pengembangan Budidaya Perikanan. Dengan kegiatan :
a) Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan b) Evaluasi Pokdakan dan UPR
c) Pelatihan budidaya dan perbenihan
3) Program Pengembangan Perikanan Tangkap. Dengan kegiatan :
a) Pelatihan teknis pengoperasian kapal dan teknis penangkapan ikan b) Pelatihan teknis dan manajemen kader nelayan
4) Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kegemaran masyakarat untuk mengkonsumsi ikan. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :
a) Penyuluhan peningkatan konsumsi hasil perikanan
5) Program Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi Perikanan.
Program ini bertujuan untuk mengembangkan usaha pengolahan dan pemasaran perikanan dalam rangka menunjang kemandirian pengelolaan perikanan. Program ini dilaksanakan melalui :
a) Promosi atas hasil produksi kelautan dan perikanan unggulan daerah b) Peningkatan kapasitas kelembagaan poklahsar
c) Pelatihan pengolahan hasil perikanan
Misi 3
Tabel 8. Tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan untuk Misi 3
Misi 3 : Melestarikan dan memanfaatkan sumberdaya alam pendukung perikanan secara optimal
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Memelihara ikan melalui sosialisasi peraturan kepada
masyarakat dan
mengefektifkan fungsi pokmaswas.
Pencapaian misi ketiga ini dilakukan melalui program dan kegiatan prioritas sebagai berikut:
1) Program Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan ekosistem pesisir sehingga kesejahteraan masyarakat pesisir dan kelompok pelestari ekosistem pesisir tercapai. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :
a) Restocking di Perairan Umum
b) Peningkatan kapasitas kelembagaan Pokmaswas c) Pengembangan usaha Konservasi Penyu
d) Monitoring dan pengujian mutu hasil perikanan
e) Operasi pengawasan sumberdaya ikan di perairan umum
2) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau, dan Air Tawar. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :
a) Pengembangan mangrove dan budidaya air payau
Program penunjang untuk pelaksanaan program/kegiatan di Dinas Kelautan dan Perikanan antara lain :
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya efektivitas sistem manajemen administrasi pemerintahan dan pembangunan. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :
1) Penyediaan Jasa Surat Menyurat
2) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
3) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional 4) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
5) Penyediaan jasa kebersihan kantor
6) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 7) Penyediaan Alat Tulis Kantor
8) Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan
9) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 10) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
11) Penyediaan Bahan Bacaan, dan Peraturan Perundang-Undangan 12) Penyediaan Makanan Minuman
13) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 14) Rapat-rapat Koordinasi dan konsultasi dalam daerah
15) Penyediaan jasa tenaga teknis pendukung /tenaga perkantoran
b. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
Program ini bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana pemerintahan guna mendukung optimalisasi pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan serta pelayanan publik sesuai dengan kemampuan daerah. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :
1) Pengadaan perlengkapan gedung kantor 2) Peningkatan daya listrik
3) Pemasangan listrik
4) Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor
5) Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas / Operasional 6) Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur
7) Pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor
c. PROGRAM PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA KELEMBAGAAN
2) Peningkatan Pendataan dan Statistik 3) Penyusunan Profil Kelautan dan Perikanan
4) Monitoring dan Evaluasi Terpadu Program/Kegiatan Kelautan dan Perikanan
2.6 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)
Pada dasarnya rencana kinerja tahun 2013 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai selama tahun 2013, yang mencerminkan rencana kegiatan, program, dan sasaran tahunan dalam rangka mencapai tujuan dan misi yang telah ditetapkan dalam Rencana Stratejik Dinas Kelautan dan Perikanan 2011-2015. Target kinerja pada tingkat sasaran strategis akan menjadi tolak ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam pencapaian visi misi seperti terlihat pada Rencana Kinerja Tahunan (RKT Tahun 2013) dibawah ini .
Tabel 9. RKT DKP Tahun 2013 No
. Sasaran Strategis
No
. Indikator Kinerja Target
1 2 3 4 5
1 Tercapainya ketersediaan produk perikanan untuk mencukupi
kebutuhan masyarakat 1 Produksi Benih
176.876
x 1.000 ekor
2 Produksi Perikanan Tangkap
1.643
Ton
3 Produksi perikanan budidaya
5 ketersediaan ikan untuk dikonsumsi
21,31 kg/kapita/t perikanan yang berdaya saing sehingga pendapatan
masyarakat perikanan rata-rata diatas UMP dan terbentuknya kelembagaan kelompok masyarakat perikanan yang mandiri, partisipatif, dan dinamis
1 Pendapatan nelayan
3 Pendapatan pembudidaya ikan
1.397.550
Rp
Jumlah kelompok pembudidaya Ikan (Pokdakan)
410
kelompok
4 Pendapatan pengolah/pemasar
1.577.235
Rp
5 Jumlah poklasar
40
kelompok
Terwujudnya keseimbangan pemanfaata SDA, produksi dan daya dukung lingkungan secara optimal
1 Jumlah benih yg ditebar di PU
70.000
ekor
2 Jumlah kelompok masyarakat pengawas (pokmaswas)
27
kelompok
DPPA Perubahan TA 2013, anggaran Belanja Langsung sebesar Rp. 6.453.600.300,- dan Belanja Tidak Langsung (Belanja Pegawai) sebesar Rp 2.795.696.500,- .
2.3.1 Indikator Keberhasilan Kinerja
Indikator atau target kinerja untuk masing-masing sasaran yang hendak dicapai dalam tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Tabel 10 . Sasaran strategis, indikator sasaran, dan target tahun 2013 No
. Sasaran Strategis
No
. Indikator Kinerja Target
1 2 3 4 5
1 Tercapainya ketersediaan produk perikanan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat
1 Produksi Benih 176.876 x 1.000 ekor 2 Produksi Perikanan
Tangkap
1.643 Ton
3 Produksi perikanan budidaya
15.691 Ton 4 Jumlah TPI 6 unit
5 ketersediaan ikan 21,31 kg/kapita/t
h 2 Tercapainya peningkatan
kemampuan masyarakat 9 Jumlah kelompok
pembudidaya Ikan SDA, produksi dan daya dukung lingkungan secara optimal
12 Jumlah benih yg ditebar
70.000 ekor 13 Jumlah kelompok
masyarakat pengawas (pokmaswas)
2.4. PERJANJIAN KINERJA (PENETAPAN KINERJA) TAHUN 2013
Dokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Dalam hal ini SKPD Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul menyusun penetapan kinerja setelah menerima dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) TA 2013 dan ditandatangani oleh Bupati Bantul dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul.
Dokumen Penetapan Kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama, beserta target kinerja dan anggaran. Dokumen ini bermanfaat untuk memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja, laporan capaian realisasi kinerja, dan menilai keberhasilan organisasi.
PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANTUL
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ir. Edy Machmud Hidayat
Jabatan : Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Selanjutnya disebut pihak pertama
Nama : Hj. Sri Surya Widati
Jabatan : Bupati Bantul
Selaku atasan langsung pihak pertama Selanjutnya disebut pihak kedua
Pihak pertama pada tahun 2013 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama.
Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Pihak Kedua
Bantul, 25 Januari 2013
LAKIP DKP BANTUL
PENETAPAN KINERJA Satuan Kerja Perangkat
Daerah : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun Anggaran : 2013
No. Sasaran Strategis No. Indikator Kinerja Target No. Program Kegiatan Anggaran
1 2 3 4 5 6 7 8 2 Produksi Perikanan
Tangkap 3 Produksi perikanan
budidaya 5 ketersediaan ikan 21,31 kg/kapita/th 1 Pengembangan Bidang
Kelautan dan Perikanan
Peningkatan produksi kelautan dan perikanan
3.664.355.000
Pelatihan teknis pengoperasian kapal dan teknis penangkapan ikan
kelompok 1 Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
Pembinaan kelompok ekonomi masyarakat pesisir
Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan
LAKIP DKP BANTUL 9 Jumlah kelompok
pembudidaya Ikan (Pokdakan)
410
kelompok 1 Pengembangan Budidaya Perikanan
Penyuluhan peningkatan konsumsi hasil perikanan (kampanye makan ikan)
Promosi atas hasil produksi kelautan dan perikanan
kelompok 1 Optimalisasi pengelolaan dan
13 Jumlah kelompok masyarakat pengawas (pokmaswas)
27
kelompok 1 Pemberdayaan msyarakat dalam
Bupati Bantul Kelautan dan Perikanan Kab. Bantul
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Inpres No. 7 Tahun 1999, Keputusan Kepala LAN No. 239 IX/6/8/2003 Tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul diukur berdasarkan Tingkat Pencapaian indikator sasaran serta menggambarkan pula tingkat capaian pada program/kegiatan. Untuk mengetahui gambaran mengenai Tingkat Pencapaian Sasaran dan Program/Kegiatan dilakukan melalui media Rencana Kinerja yang dibandingkan dengan realisasinya. Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan Realisasi Indikator Sasaran melalui media formulir Pengukuran Kinerja. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran.
3.7. Metode Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi sebagai berikut:
a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus:
Realisasi Realisasi
Capaian indikator kinerja = x 100%
Rencana
b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:
Rencana – (Realisasi – Rencana)
Capaian indikator kinerja = x 100%
Atau:
(2 x Rencana) – Realisasi
Capaian indikator kinerja = x 100%
Rencana
Dalam rangka pengembangan Sistem AKIP pada tahap pengukuran dan evaluasi atas kinerja, maka evaluasi kinerja tersebut juga menyajikan perbandingan dengan capaian kinerja pada tahun sebelumnya.
Untuk dapat mengetahui tingkat capaian kinerja, Pengukuran kinerja tahun 2013 dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja, melalui pengukuran tingkat pencapaian IKU, dan kinerja sasaran (PK) yang merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator yang telah ditetapkan, sebagaimana dituangkan dalam IKU dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dimana tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan yang berhubungan dengan sasaran tersebut. Pengukuran pencapaian sasaran ini menggunakan formulir Pengukuran Kinerja.
3.8. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran
Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masing-masing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran. Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut :
Tabel 11. Skala Pengukuran Ordinal
Urutan Rencana capaian Kategori Capaian
I >85 Sangat Berhasil
II 70 < X ≤ 85 Berhasil
III 55 < X ≤ 70 Cukup Berhasil
IV ≤ 55 Tidak Berhasil
Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah indikator untuk setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil dan tidak berhasil) yang ada disetiap kelompok sasaran dengan nilai mean (rata-rata) skala ordinal dari setiap kategori, dibagi dengan jumlah indikator yang ada di kelompok sasaran tersebut.
Jumlah indikator untuk setiap kategori X Nilai mean setiap kategori
Capaian Sasaran =
Jumlah indikator kinerja sasaran
Nilai mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut:
Sangat Berhasil : 92,5
Berhasil : 77,5
Cukup Berhasil : 62,5
Tidak Berhasil : 27,5
Hasil perkalian tersebut disimpulkan kembali berdasarkan skala pengukuran ordinal dengan katagori sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil, dan tidak berhasil.
3.9. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Tabel 12. Perbandingan Target dan Realisasi IKU Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2013
No. IKU Target 2013 Realisasi
2013
Tingkat capaian (%)
1 Ketersediaan ikan (kg/kap/th) 23,55 19,61 83,27
2 Pengolah hasil perikanan (orang) 80 240 300
3 Jumlah produksi perikanan budidaya
(ton) 51.282 11.806,94 23,02
4 Jumlah produksi perikanan tangkap
(ton) 1.643 1.202,13 73,17
5 Jumlah pokdakan (klp) 410 815 198,78
6 UPR (unit) 70 61 87,14
7 Armada perikanan tangkap (unit)
- PMT 60 112 186,67
- KM 5-10 GT 5 4 80
- KM 10-30 GT 8 5 62,5
- KM 30-50 GT 8 0 0
- KM >50 GT 8 0 0
8 Jumlah nelayan (orang) 613 537 87,6
9 Pangkalan Pendaratan Ikan/PPI (unit)
Tabel 13. Perbandingan Realisasi IKU Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
3 Jumlah produksi perikanan budidaya
(ton) 10.980,7 11.806,94 7,5
4 Jumlah produksi perikanan tangkap
(ton) 1.150,4 1.202,13 4,5
5 Jumlah pokdakan (klp) 740 815 10,1
6 UPR (unit) 61 61 -
7 Armada perikanan tangkap (unit)
- PMT 89 112 25,8
9 Pangkalan Pendaratan Ikan/PPI (unit)
6 5 (16,7)
Tabel 14. Perbandingan Realisasi IKU Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul tahun 2012 dengan Target Akhir Periode IKU (Tahun 2015) Tahun 2012
No. IKU Realisasi
7 Armada perikanan tangkap (unit)
Tabel 15. Perbandingan Realisasi IKU Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2013 dengan Kabupaten Lainnya di DIY
No. IKU Bantul Sleman Kulonprogo Gunung Kidul Kota
1 Ketersediaan ikan
(kg/kap/th) 21,49 29,79 21,25 22,17 32,14
2
Jumlah produksi perikanan budidaya (ton)
11.806,94 25.710,7 13.810,11 6.509,44 63,55
3
Jumlah produksi perikanan tangkap (ton)
1.202,13 173 2.400,3 1.217,5 3,5
Dari beberapa tabel diatas, dapat dilihat bahwa tingkat capaian dari IKU ada yang tidak mencapai 100%. Hal ini disebabkan karena target baik itu target ketersediaan ikan maupun produksi perikanan budidaya dan tangkap yang terlalu tinggi. Target tersebut ditetapkan oleh pusat karena kebijakan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang memiliki visi menjadi Produsen Perikanan Terbesar di Dunia Tahun 2015. Target tersebut itu telah tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bantul 2011-2015. Sebagai solusi, karena pada tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Bantul akan mengadakan Review RPJMD 2011-2015, maka merupakan kesempatan untuk mereview kembali target tersebut dan disesuaikan dengan kondisi daerah, meskipun nantinya target yang tercantum dalam RPJMD akan berbeda dengan target dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Meskipun target tidak tercapai, namun pada tabel diatas terlihat bahwa realisasi tahun 2013 mengalami kenaikan dari tahun 2012.
Pada tahun 2013 beberapa pencapaian keberhasilan urusan kelautan dan perikanan adalah sebagai berikut:
Tabel 16. Prestasi dan Penghargaan dalam Urusan Kelautan dan Perikanan
No. Urusan Tingkat Nama Prestasi
1 Kelautan dan Perikanan
Tingkat DI Yogyakarta Juara I Penghargaan kelompok
pembudidaya ikan nila an. Kelompok Mino
Lestari (Ngentak Pelem Baturetno
Banguntapan 2 Kelautan dan
Perikanan
Tingkat DI Yogyakarta Juara II Penghargaan untuk Unit Perbenihan Rakyat an. Andi Raharja
3 Kelautan dan Perikanan
Tingkat DI Yogyakarta Juara I Lomba Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) an. Pokmaswas
No. Urusan Tingkat Nama Prestasi
Pengelola pabrik es terbaik se-Indonesia Tahun 2013 an. Koperasi Wisata Mina Bank (KKMB) an. Supartana
6 Kelautan dan Perikanan
Tingkat DI Yogyakarta Juara II Lomba Adi Bhakti Mina Bahari Kategori KUB Teladan an. KUB Mino Samudro (Samas, Srigading, Sanden) 7 Kelautan dan
Perikanan
Tingkat DI Yogyakarta Juara II Lomba Adi Bhakti Mina Bahari Kategori Tokoh Penggerak Perikanan an. Turbinoto (Baros, Tirtohargo, Kretek)
Berbagai penjelasan program/kegiatan terhadap peningkatan realisasi indiakor kinerja akan dipaparkan lebih lengkap pada poin Evaluasi dan Analisis Kinerja.
3.4. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS
Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan pendekatan rumus capaian kinerja pada form capaian kinerja, tingkat pencapaian kinerja sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 17. Tingkat Capaian Kinerja Sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2013
2 Tercapainya peningkatan
Nilai capaian kinerja sasaran tersebut dapat dikelompokkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 18. Kelompok Capaian Kinerja Sasaran DKP 2013
No Capaian Kinerja
Sasaran Predikat
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Capaian Kinerja Sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2013 yang diatas 85 dengan predikat Sangat Berhasil ada 2 sasaran, dan predikat berhasil ada 1 sasaran, dan setelah dirata-rata, maka capaian sasarannya berpredikat Sangat Berhasil (86,67)
Pencapaian realisasi kinerja dan target indikator kinerja terhadap misi dapat diketahui sebagai berikut :
Tabel 19. Pencapaian Realisasi Target terhadap Misi Tahun 2013
No. Misi Jumlah
indikator
Sesuai Target Belum mencapai
target
sasaran
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Misi 1 5 0 0 5 100 0 0
2 Misi 2 6 0 0 1 16,67 5 83,33
3 Misi 3 2 1 50 0 0 1 50
Jumlah 13 1 6 6
Selanjutnya, pengukuran kinerja tiap sasaran tersebut terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan, dengan menggunakan rumus capaian sasaran yakni dengan metode rata-rata kelompok dapat dijelaskan dan diuraikan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 20.
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA
TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
(Berdasarkan PERMENPAN-RB No. 29 Tahun 2010)
SKPD : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
Tahun Anggaran : 2013
produk perikanan
5 ketersediaan ikan 21,31 kg/kapita/th 19,61 kg/kapita/th 92,0
Tercapainya
8 Pendapatan pembudidaya ikan
9 Jumlah kelompok pembudidaya Ikan
LAKIP DKP BANTUL
PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA
DENGAN MENGGUNAKAN RUMUS METODE PENYIMPULAN CAPAIAN KINERJA SASARAN
SKPD : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
Tahun Anggaran : 2013
Capaian Sasaran = jumlah indiktor untuk tiap kategori x nilai mean setiap kategori
jumlah indikator sasaran
Sasaran Strategis 1
: Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
Tercapainya
2 Produksi Perikanan
Tangkap
3 Produksi perikanan
budidaya
5 ketersediaan ikan 21,31 kg/kapita/th 19,61 kg/kapita/th
LAKIP DKP BANTUL
Sasaran Strategis 2 : Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
Tercapainya
kelompok 223,1 sangat berhasil
8 Pendapatan
9 Jumlah kelompok
pembudidaya Ikan
kelompok 198,8 sangat berhasil
10 Pendapatan
kelompok 212,5 sangat berhasil
LAKIP DKP BANTUL
Sasaran Strategis 3 : Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori
Terwujudnya keseimbangan pemanfaata SDA, produksi dan daya dukung lingkungan secara optimal
12 Jumlah benih yg ditebar 70.000 ekor 108.000 ekor
154,3 sangat
berhasil 13 Jumlah kelompok
masyarakat pengawas (pokmaswas)
27 kelompok 27 kelompok
100,0
sangat berhasil
capaian sasaran (kategori sgt berhasil) = (2x92,5)/2 = 92,5
Total capaian sasaran untuk sasaran strategis 3 = 92,5
Kesimpulan :
Capaian sasaran 1 = 77,5
Capaian sasaran 2 = 90
Capaian sasaran 3 = 92,5
3.5. EVALUASI CAPAIAN SASARAN STRATEGIS
Dari evaluasi terhadap seluruh kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan yaitu sebanyak 3 sasaran dengan 12 program yang mencakup 59 kegiatan, dengan menggunakan rumus-rumus yang telah ditetapkan dihasilkan capaian kinerja sasaran rata-rata sebesar 86,67 % (sangat berhasil). Berikut akan dipaparkan uraian dan analisis capaian kinerja masing-masing sasaran, sedangkan untuk realisasi penggunaan anggaran akan dijelaskan pada Akuntabilitas Keuangan.
Berikut uraian sasarannya :
Sasaran tersebut ditetapkan untuk mencapai misi 1, yaitu “Menghasilkan produk perikanan yang cukup baik kualitas maupun kuantitasnya dan tujuan 1, yaitu
“meningkatnya mutu produksi dan produktivitas perikanan untuk memenuhi pasar”,
sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2013.
Tabel 21. Pencapaian Kinerja Sasaran ke-1 Tahun 2013
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 Produksi Benih
2 Produksi Perikanan Tangkap 3 Produksi perikanan
budidaya 5 ketersediaan ikan 21,31 kg/kapita/t
h
19,61 kg/kapita/th
92,0
Untuk mewujudkan sasaran misi ke-1 tersebut dicapai melalui 3 program, yakni:
a) Pengembangan bibit ikan unggul b) Pengawasan Penyakit Ikan
c) Demplot Budidaya Udang Vanammae d) Peningkatan kapasitas pengelola dana
bergulir
e) Peningkatan sarana dan prasarana perikanan budidaya
Pengembangan Perikanan Tangkap
a) Fishing Ground PMT (Pemetaan) b) Perijinan kapal ikan
c) Operasional TPI
d) Peningkatan kapasitas pengelolaan PUMP Perikanan Tangkap
e) Optimalisasi pemanfaatan kapal BIB Pengembangan
Bidang Kelautan dan Perikanan
Peningkatan produksi kelautan dan perikanan
Tabel 22. Pencapaian Kinerja Sasaran ke-2 Tahun 2013
Indikator Kinerja Target Realisasi %
6 Pendapatan nelayan
9 Jumlah kelompok pembudidaya Ikan
Sasaran 2:
Tercapainya
peningkatan
kemampuan
masyarakat
untuk
Untuk mewujudkan sasaran misi ke-2 tersebut dicapai melalui 3 program, yakni:
a) Pembinaan Kelompok Ekonomi Masyarakat Pesisir
b) Pembinaan masyarakat pesisir menuju Desa Pesisir Tangguh
c) Pemberdyaan sistem energi hybrid
d) Penguatan kelembagaan
keuangan masyarakat pesisir c) Pelatihan budidaya dan perbenihan Pengembangan
Perikanan Tangkap
a) Pelatihan teknis pengoperasian kapal dan teknis penangkapan ikan
a) Penyuluhan peningkatan konsumsi hasil perikanan
b) Peningkatan kapasitas kelembagaan
poklahsar
c) Pelatihan pengolahan hasil perikanan
d) Peningkatan kapasitas pengelolaan PUMP P2HP
Tabel 23. Pencapaian Kinerja Sasaran ke-3 Tahun 2013
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1
a) Restocking di Perairan Umum
b) Peningkatan kapasitas kelembagaan
Pokmaswas
c) Pengembangan usaha Konservasi Penyu d) Monitoring dan pengujian mutu hasil
Berikut disampaikan beberapa realisasi program yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Bantul pada tahun 2013 ini.
1)
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat PesisirProgram pemberdayaan masyarakat pesisir bertujuan untuk membina kelompok-kelompok ekonomi masyarakat pesisir agar lebih berkembang dalam kegiatan ekonominya dan menjadi motor penggerak pengembangan pembangunan wilayah pesisir, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Program ini dilaksanakan dengan memanfaatkan SDM dan didukung anggaran sebesar Rp131.400.000,00. Output program adalah terlaksananya pelatihan penyajian warung kuliner, pelatihan budidaya lele padat
3.
Sasaran 3 :
4.
Terwujudnya keseimbangan pemanfaatan SDA, produksi dan daya dukung
pengenalan operasional dan pemeliharaan sistem energi baru terbarukan serta pelatihan pengelolaan keuangan mikro bagi kelompok masyarakat pesisir.
Gambar. Pelatihan penyajian warung kuliner
Gambar. Pelatihan pengelolaan sampah pesisir
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP DIY) juga turut melakukan fasilitasi dan pembangunan kelautan perikanan Kabupaten Bantul. Berbagai kegiatan telah dilakukan untuk mendukung program pemberdayaan kelompok ekonomi masyarakat pesisir. Kegiatan tersebut adalah :
a) Sosialisasi mitigasi bencana alam laut dan prakiraan iklim laut
b) Sosialisasi alat penangkap bibit ikan sidat dan jalur pemasaran bibit ikan sidat yang bertujuan untuk :
Memberikan alternatif sumber pendapatan bagi nelayan Bantul Melestarikan populasi sidat
c) Fasilitasi alat penangkap bibit ikan sidat untuk Kelompok Mina Anguilla, Poncosari, Srandakan
d) Sosialisasi dan fasilitasi konservasi penyu dengan tujuan untuk :
Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat pesisir Kabupaten Bantul dalam upaya konservasi penyu
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM kelompok konservasi penyu dalam teknis dan pengelolaan konservasi penyu
Meningkatkan persentase penetasan telur penyu
e) Sosialisasi penanganan limbah cair domestik dengan sasaran para pemilik warung kuliner di wilayah pesisir Kabupaten Bantul. Tujuannya adalah untuk :
Meningkatkan pengetahuan pemilik usaha kuliner tentang penanganan limbah domestik usahanya
Meningkatkan kesadaran dan partisipasi pemilik usaha kuliner dalam penanganan limbah domestik
Menjaga kebersihan dan kelestarian kawasan pantai di Kabupaten Bantul
f) Fasilitasi papan nama jenis ikan untuk TPI Ngepet dan TPI Patihan, Kabupaten Bantul g) Identifikasi tanaman pantai dalam rangka penguatan mitigasi pesisir, tujuan dari
kegiatan ini adalah untuk:
Mengetahui jenis-jenis tanaman pantai yang dapat dimanfaatkan dalam upaya mitigasi di wilayah pesisir Kabupaten Bantul
Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian tanaman pantai
h) Kegiatan Mitigasi Bencana Alam Laut Dan Pesisir
Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan mitigasi bencana alam laut dan pesisir
i) Gerakan bersih pantai dan laut yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian alam, terutama di wilayah pantai dan laut j) Fasilitasi sarana prasarana konservasi penyu
Memberikan motivasi kelompok-kelompok konservasi penyu dalam upaya pelestarian penyu di Kabupaten Bantul
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelestarian sumberdaya alam, khususnya penyu di wilayah pesisir Kabupaten Bantul
Untuk lebih memperluas kegiatan ekonomi alternatif telah dilakukan studi potensi pembuatan garam. Hasil studi pada tahun 2012 menunjukkan bahwa potensi garam di Pantai Selatan layak untuk dikembangkan, karena dengan prototype teknologi tepat guna menggunakan terpal dapat menghasilkan garam kualitas I yang dapat dikembangkan sebagai garam konsumsi dengan penambahan yodium. Pada tahun 2013 ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan apresiasi kepada Kabupaten Bantul dengan Demplot Pembuatan Garam berupa BLM dari Direktorat Jenderal KP3K, KKP untuk kelompok Sarem Sembada (Ngepet, Srigading, Sanden). Apabila demplot ini berhasil, Kabupaten Bantul akan dijadikan pilot project pengembangan garam di Pantai Selatan.
2)
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya KelautanTujuan dari program ini adalah untuk menjaga kelestarian biota ikan, meningkatkan populasi ikan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar perairan umum. Dengan didukung anggaran sebesar Rp104.050.000,00 output program ini adalah terlaksananya restocking di perairan umum, kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan pokmaswas dan kegiatan pengembangan usaha konservasi penyu. Sedangkan outcome
program adalah peningkatan peran masyarakat dalam pengawasan dan kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan.Untuk menjaga kelestarian biota ikan di perairan umum dilakukan pemasangan 25 (dua puluh lima) buah papan larangan menangkap ikan menggunakan alat/bahan beracun serta sanksi pidananya .
Untuk peningkatan populasi ikan di perairan umum dilaksanakan penebaran benih ikan sebanyak 359.000 ekor ikan, yang ditebar di beberapa lokasi.
Gambar. Kegiatan restocking di perairan umum
Gambar. Pembinaan pokmaswas
Dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat pesisir Bantul dalam upaya konservasi penyu di Kabupaten Bantul serta untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM kelompok konservasi penyu dalam teknis dan pengelolaan konservasi penyu telah dilaksanakan Pelatihan Pengelolaan Konservasi Penyu dengan kelompok sasaran sebagi berikut:
a) Kelompok Konservasi Penyu Mino Raharjo, Patihan b) Forum Komunikasi Penyu Bantul, Samas
c) Kelompok Pemuda Peduli Penyu Pandansimo, Ngentak d) Kelompok Konservasi Penyu Mancingan
3)
Pengembangan Budidaya PerikananProgram ini bertujuan untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pembudidaya ikan, dan menguatkan kelembagaan perikanan. Untuk mencapai tujuan program dilaksanakan dengan mengoptimalkan pemanfaatan SDM dan didukung dana sebesar Rp1.154.300.000,00. Output dari program ini adalah kelompok pembudidaya ikan mendapatkan fasilitasi baik teknologi maupun permodalan, sehingga meningkatkan minat masyarakat dalam budidaya ikan. Hal ini terlihat dari meningkatnya rumah tangga dan kelompok pembudidaya ikan.
Dengan adanya pemantauan penyakit pada ikan bisa dihindari kerugian akibat kematian ikan.
Selain pendampingan berupa pengawasan penyakit ikan, juga telah dilakukan pelatihan untuk pembudidaya yaitu pelatihan budidaya cacing serta pelatihan produksi dan perbenihan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan dan ketrampilan para pembudidaya ikan yang outputnya nanti adalah untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya serta berdampak pada peningkatan kesejahteraan para pembudidaya ikan.
Gambar. Pelatihan Budidaya Cacing Gambar. Pelatihan Produksi dan
perbenihan ikan
Gambar. Kegiatan Studi banding di Kelompok Pembudidaya Ikan Gurami