• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAKIP 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAKIP 2012."

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAPORAN

AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH

(LAKIP) TA 2012

T.A.2012

(2)

Daftar Isi i

Daftar Tabel ii

Daftar Grafik v

Daftar Lampiran vi

Kata Pengantar 1

Ikhtisar Eksekutif 2

BAB I. PENDAHULUAN 3

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis

B. Rencana Kinerja

C. Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2012

15

15

26

29

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Kinerja

B. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)

B. Evaluasi dan Analisis Kinerja

C. Akuntabilitas Keuangan

33

33

36

49

77

BAB IV. Penutup 87

(3)

Tabel 1 Perkembangan Pegawai Berdasar Jenis Kelamin 11

Tabel 2 Perkembangan Keadaan Pegawai berdasarkan usia 12

Tabel 3 Perkembangan Keadaan Pegawai Berdasar Tingkat Pendidikan 13

Tabel 4 Keadaan Pegawai Berdasar Golongan 14

Tabel 5 Tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan untuk Misi 1

20

Tabel 6 Tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan untuk Misi 2

22

Tabel 7 Tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan untuk Misi 3

24

Tabel 8 Sasaran, Program, dan Kegiatan Tahun 2012 26

Tabel 9 Sasaran strategis, indikator sasaran, dan target tahun 2012 28

Tabel 10 Skala Pengukuran Ordinal 36

Tabel 11 Daftar IKU Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul 37

Tabel 12 Perbandingan Target dan Realisasi IKU Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2012

38

Tabel 13

Perbandingan Realisasi IKU Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2011 sd. 2012

38

Tabel 14

Perbandingan Realisasi IKU Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul tahun 2012 dengan Target Akhir Periode IKU (Tahun 2015) Tahun 2012

39

Tabel 15 Produksi Perikanan Tangkap 40

Tabel 16 Produksi Perikanan Budidaya 41

Tabel 17 Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya 42

Tabel 18 Ketersediaan Ikan Untuk Dikonsumsi) 43

(4)

Tabel 21 Jumlah induk ikan di BBI 45

Tabel 22 Perkembangan Produksi BBI Tahun 2005-2012 46

Tabel 23 Produksi Benih BBI Tahun 2012 47

Tabel 24 Pendapatan Per Bulan Pelaku Usaha Perikanan Tahun 201 dan 2012

48

Tabel 25

Tingkat Capaian Kinerja Sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2012

51

Tabel 26 Kelompok Capaian Kinerja Sasaran DKP 2012 51

Tabel 27 Pencapaian Realisasi Target Tahun 2012 52

Tabel 28 Formulir Penetapan Kinerja 53

Tabel 29 Pencapaian Kinerja Sasaran ke-1 Tahun 2012 57

Tabel 30 Evaluasi Pencapaian Sasaran 1 Tahun 2011-2012 58

Tabel 31 Daftar Nama Kelompok Penerima Bansos Sarana dan

Prasarana Perikanan

59

Tabel 32 Jumlah RTP, Pokdakan, Luas Lahan, dan Produksi Perikanan Budidaya Tahun 2011 dan 2012

62

Tabel 33 Pekerjaan Fisik Kegiatan Peningkatan Produksi Kelauan dan Perikanan TA 2012

63

Tabel 34

Pencapaian Kinerja Sasaran ke-2 Tahun 2012

65

Tabel 35 Evaluasi Pencapaian Sasaran 2 Tahun 2011-2012 65

Tabel 36 Desa Pesisir 67

Tabel 37 Pencapaian Kinerja Sasaran ke-3 Tahun 2012 74

Tabel 38 Evaluasi Pencapaian Sasaran ke-3 Tahun 2011-2012 74

Tabel 39 Lokasi pemasangan papan larangan tahun 2012 76

(5)

Tabel 42 Realisasi PAD 86

Tabel 43 Permasalahan dan Solusi dalam Urusan Kelautan dan Perikanan

(6)

Grafik 1 Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul

8

Grafik 2 Komposisi Pegawai Usia Tahun 2012 12

Grafik 3 Keadaan Pegawai Berdasar Tingkat Pendidikan tahun 2012 13

Grafik 4 Komposisi Pegawai Berdasar Golongan Tahun 2012 14

Grafik 5 Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap 40

Grafik 6 Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya 42

Grafik 7 Komposisi Produksi Perikanan Budidaya per Jenis Ikan 42

Grafik 8 Perkembangan Ketersediaaan Ikan 43

Grafik 9 Komposisi Induk di BBI 45

Grafik 10 Perkembangan Produksi BBI Tahun 2005-2012 46

Grafik 11 Perkembangan Nilai Produksi BBI Tahun 2005-2012 47

Grafik 12 Proporsi Sumbangan PAD Tahun Anggaran 2012 86

(7)

Lampiran 1 Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) Tahun 2012 (SK LAN)

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas karunia-Nya kami dapat menyusun Buku Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2012, dengan baik tanpa suatu hambatan yang berarti.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul telah menyusun LAKIP dengan pedoman yang terbaru yakni berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permen PAN-RB) No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

LAKIP tahun 2012 ini merupakan cerminan prestasi serta evaluasi terhadap berbagai program kerja pada tahun 2012, sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksanaan visi, misi dan strategi instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Lebih jauh LAKIP Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul ini diharapkan berperan sebagai alat kendali, alat penilai kualitas kerja dan alat pendorong terwujudnya Good Governance dan juga berfungsi sebagai media pertanggung jawaban kepada publik.

Dengan disusunnya LAKIP ini, maka diharapkan nantinya akan bermanfaat untuk bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.

Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan LAKIP Tahun 2012 ini. Mudah-mudahan dengan LAKIP ini menjadikan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul adalah instansi yang transparan dan berakuntabilitas serta dapat memberikan pelayanan prima bagi masyarakat.

Bantul, Februari 2013

Kepala Dinas

Ir. Edy Machmud Hidayat

(9)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas darikorupsi, kolusi dan nepotisme.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul disusun sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dalam menjalankan proses pembangunan, baik untuk keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaannya, yang dapat dilihat dari pencapaian Indikator KInerja Utama (IKU), Penetapan Kinerja (PK) , dan perbandingan pencapaian/evaluasi kinerja antara tahun 2011 dan 2012.

Jika dulu keberhasilan instansi dilihat dari anggaran pemerintah yang terserap 100% maka pada tahun ini pengukuran kinerja (keberhasilan dan kegagalan) berdasarkan pada pencapaian sasaran yang tertera pada Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015.

Sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul adalah :

1. Tercapainya ketersediaan produk perikanan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.

2. Tercapainya peningkatan kemampuan masyarakat untuk menghasilkan

komoditas perikanan yang berdaya saing sehingga pendapatan masyarakat perikanan rata-rata diatas UMP dan Terbentuknya kelembagaan kelompok masyarakat perikanan yang mandiri, partisipatif dan dinamis.

(10)

Dari tiga sasaran tersebut, dijabarkan dalam 9 (sembilan) program dan 53 (lima puluh tiga) kegiatan. Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan perencanaan awal (DPA 2012), karena merupakan kegiatan yang dilakukan perubahan melalui DPA Perubahan 2012.

Setelah dilakukan analisis (hasil analisis dilihat pada bab III) maka didapatkan bahwa untuk pencapaian sasaran 1, nilai 90 (sangat berhasil), dan pencapaian sasaran 3, bernilai 92,5 (sangat berhasil). Sehingga jika dirata-ratakan maka pencapaian sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2012 berbobot 89,67 dengan kategori Sangat Berhasil. Jika dibandingkan dengan hasil analisis terhadap pencapaian sasaran pada tahun 2011, maka pada tahun 2012 ini pencapaian sasaran meningkat sebesar 3,87%. Walaupun tingkat pencapaian sasaran tersebut masuk kategori sangat berhasil, namun masih perlu ditingkatkan lagi karena belum sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan dan direncanakan.

Dinas Kelautan dan Perikanan berdasarkan DPPA nomor

914/90/DPKAD/2012 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 5.629.804.660,- yang digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Bantul. Dari jumlah anggaran tersebut sampai dengan akhir Desember 2012 terealisasi sebesar Rp 5.397.796.109,- (95,9%). Meskipun realisasi fisik nya 100%, namun realisasi keuangan tidak mencapai 100% disebabkan oleh karena adanya beberapa efisiensi penggunaannya seperti di perjalanan dinas, makan minum rapat/kegiatan, dan sebagainya.

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan suatu laporan yang memberikan informasi mengenai tingkat keberhasilan yang dicapai oleh instansi pemerintah dari kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan program-program yang telah ditetapkan sebelumnya. Laporan ini sebagaimana yang dimaksud dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 dibangun dan dikembangkan dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah kepada masyarakat, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai.

Tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP adalah untuk mewujudkan akuntabilitas instansi pemerintah kepada pihak-pihak yang memberikan mandat/amanat. Dengan demikian LAKIP merupakan sarana bagi instansi pemerintah untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang sudah dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya berkaitan dengan mandat yang diterima instansi pemerintah tersebut. Selain itu penyampaian LAKIP kepada pihak yang berhak (secara hirarki) juga bertujuan untuk memenuhi antara lain:

a. Pertanggungjawaban dari unit yang lebih rendah ke unit yang lebih tinggi atau pertanggungjawaban dari bawahan kepada atasan. LAKIP ini lebih menonjolkan akuntabilitas manajerialnya;

b. Pengambilan keputusan dan pelaksanaan perubahan-perubahan ke arah perbaikan dalam mencapai kehematan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka pelaksanaan misi instansi;

c. Perbaikan dalam perencanaan, khususnya perencanaan jangka menengah dan jangka pendek.

(12)

kehati-hatian dan sikap arif dari semua pihak agar terjalin pembangunan terkoordinasi dan berdayaguna termasuk pembangunan yang dijalankan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul.

A. Kedudukan

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberikan ruang kepada daerah untuk berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh tiap daerah. Potensi tersebut harus dikelola untuk kesejahteraan masyarakat yang merupakan salah satu tujuan negara yang tercantum dalam konstitusi dasar negara. Pemerintah, dalam hal ini pemerintah daerah berkewajiban melaksanakan urusan pemerintahan daerah dengan berpegang pada asas kepastian hukum; asas tertib penyelenggara negara; asas kepentingan umum; asas keterbukaan; asas proporsionalitas; asas profesionalitas; asas akuntabilitas; asas efisiensi; dan asas efektivitas.

Berdasarkan Pasal (2) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, urusan pemerintahan yang dibagi bersama antar tingkatan dan/atau susunan pemerintahan terdiri atas 31 urusan, salah satunya urusan kelautan dan perikanan. Dasar hukum penetapan urusan pemerintahan di Kabupaten Bantul ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2007 tentang Penetapan Urusan Pemerintahan Wajib Dan Pilihan Kabupaten Bantul. Bagian Kedua, Pasal (3) ayat 1 Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2007 menyebutkan bahwa kelautan dan perikanan masuk dalam urusan pilihan.

(13)

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan di bidang kelautan dan perikanan.

C. Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas pokok DKP Kabupaten Bantul adalah melaksanakan sebagian kewenangan Kabupaten Bantul di bidang kelautan dan perikanan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, DKP Kabupaten Bantul mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijaksanaan teknis pelaksanaan di bidang kelautan dan perikanan

2. Pelaksanaan pembinaan operasional di bidang kelautan dan perikanan berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati.

3. Pengendalian dan pengawasan teknis di bidang kelautan dan perikanan 4. Pemberian bimbingan teknis di bidang kelautan dan perikanan

5. Pengendalian dan pembinaan UPTD dalam lingkup tugasnya

6. Pemberian rekomendasi dan pelaksanaan umum di bidang kelautan dan perikanan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7. Pengelolaan Rumah Tangga dan Tata usaha Dinas Kelautan dan Perikanan

D. Struktur Organisasi

(14)

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 66 Tahun 2009 tentang Rincian tugas, fungsi, dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul. Struktur organisasi pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, sebagai berikut:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, terdiri atas :

- Sub Bagian Umum;

- Sub Bagian Program; dan

- Sub Bagian Keuangan dan Aset;

c. Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap, terdiri atas :

- Seksi Pengembangan Penangkapan dan Sarana Prasarana; dan

- Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir;

d. Bidang Perikanan Budidaya, terdiri atas :

- Seksi Produksi Budidaya dan Perbenihan; dan

- Seksi Pengembangan Kelembagaan, Teknologi dan Sumber

Daya Manusia

e. Bidang Bina Usaha dan Pengawasan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, terdiri atas :

- Seksi Bina Usaha; dan

- Seksi Pengawasan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan

Perikanan. f. UPT;

g. Kelompok Jabatan Fungsional

(15)

Grafik 1. Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul

Sumber : Subag Umum DKP Bantul, Desember 2012

Uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon di bawah Kepala Dinas, sebagai berikut:

a. Sekretariat, mempunyai tugas:

- Menyusun rencana kegiatan; - menyiapkan bahan kerja;

- merumuskan kebijakan teknis dalam menentukan sasaran kegiatan sekretariat;

- mengumpulkan, mengolah dan menyajikan dokumen perencanaan dan

anggaran dari masing-masing unit kerja;

- mengkoordinasikan bidang-bidang dalam rangka kelancaran

pelaksanaan tugas dinas;

- menyelenggarakan urusan umum, urusan hukum, administrasi

(16)

organisasi dan tatalaksana, kepustakaan, surat-menyurat, serta monitoring, evaluasi dan pelaporan;

- memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

- menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;

- melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan

- mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.

b. Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap, mempunyai tugas:

- menyusun rencana kegiatan; - menyiapkan bahan kerja;

- menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan

pengembangan perikanan tangkap dan pengelolaan pesisir;

- menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan penangkapan dan sarana prasarananya;

- menyelenggarakan pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan

masyarakat pesisir;

- menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;

- memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

- melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan

- mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.

c. Bidang Perikanan Budidaya, mempunyai tugas:

(17)

- menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan perikanan budidaya

- menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan perikanan budidaya

- menyelenggarakan pemberdayaan kelembagaan perikanan budidaya

- menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan teknologi dan SDM

- menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;

- memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

- melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan

- mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas .

d. UPT

UPT yang ada di Dinas Kelautan dan Perikanan adalah BBI (Balai Benih Ikan ) yang terdiri dari 4 unit kerja :

-BBI Barongan di Ngentak , Sumberagung, Jetis -BBI Sanden di Ngentak, Murtigading, Sanden -BBI Gesikan, di Gesikan, wijirejo, Pandak

-BBI Krapyak , di Tegal Krapyak , Panggungharjo , Sewon

Sesuai dengan pasal 34 Keputusan Bupati Bantul no 157 Tahun 2000 , BBI mempunyai tugas dan fungsi :

Tugas :

– Melaksanakan pembenihan

– Menyediakan benih

– Menyediakan tempat jual beli benih ikan air tawar – Meningkatkan produksi benih / induk ikan air tawar

– Melaksanakan percontohan pembenihan

(18)

– Melaksanakan urusan tata usaha fungsi :

– Penyelenggarakan pembenihan ikan air tawar – Pelaksanaan penyediaan benih ikan air tawar

– Penyediaan tempat penjualan dan pembelian benih ikan air tawar – Penyelenggaraan percontohan pembenihan ikan air tawar

– Pelaksanaan uji coba teknologi pembenihan ikan air tawar – Pelaksanaan pembinaan ketrampilan pembenihan ikan air tawar

E. Sumber Daya Manusia (SDM)

Untuk mampu mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat diperlukan dukungan aparatur yang memiliki profesional, adaftif respontif, tanggap dan aspiratif serta yang memadai, peralatan/sarana yang lengkap serta organisasi dan manajemen yang kondusif.

Guna memperlancar pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan kelautan dan perikanan, maka Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul didukung oleh potensi sumber daya manusia (SDM) sebanyak 59 orang personel (Data per Desember 2012).

Perkembangan keadaan kepegawaian berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Perkembangan Pegawai Berdasar Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Tahun

2010 2011 2012

1 Laki-Laki 58 55 47

2 Perempuan 16 15 12

Total 74 70 59

(19)

Optimalisasi pegawai dapat berjalan dengan baik, hal tersebut disebabkan karena mayoritas pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul berada pada usia optimal, yaitu pada rentang 25 s/d 45 tahun. Keadaan pegawai apabila dianalisis berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Perkembangan Keadaan Pegawai berdasarkan usia

No Usia Tahun

2010 2011 2012

1 ≤ 25 - 3 2

2 26 - 35 2 22 20

3 36 - 45 42 15 12

4 46 - 56 30 30 25

5 > 56 - - -

Total 74 70 59

Grafik 2. Komposisi Pegawai Usia Tahun 2012

(20)

Tabel 3.Perkembangan Keadaan Pegawai Berdasar Tingkat Pendidikan

No Pendidikan Tahun

2010 2011 2012

1 Magister 8 7 9

2 Sarjana 32 31 25

3 Diploma 16 16 13

4 SLTA 14 13 9

5 SLTP 2 2 2

6 SD 2 1 1

Total 74 70 59

Grafik 3. Keadaan Pegawai Berdasar Tingkat Pendidikan tahun 2012

Dari grafik di atas terlihat bahwa SDM yang ada di Lingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul sudah baik, dengan persentase 57,63% berpendidikan S-1 dan S-2. Diharapkan persentasi ini akan semakin meningkat di tahun-tahun mendatang sebagai bentuk peningkatan kualitas SDM di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul.

(21)

Tabel 4.Keadaan Pegawai Berdasar Golongan

No Golongan Tahun

2010 2011 2012

1 I 1 1 1

2 II 21 20 14

3 III 43 40 37

4 IV 9 9 7

Total 74 70 59

(22)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Pada penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan masih mengacu pada Peraturan Kepala LAN Nomor 239/1X/6/8/2003 Tahun 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan perubahan outline pada Bab II dengan menyampaikan Indikator Kinerja Utama (IKU) serta dokumen Penetapan Kinerja tahun 2012.

A. RENCANA STRATEGIS

Pada prinsipnya Perencanaan Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 merupakan bagian integral dan atau pelaksanaan dari Kebijaksanaan dan Program Pemerintah Kabupaten Bantul dan merupakan landasan serta pedoman bagi seluruh pelaksana pada jajaran aparat Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dalam melaksanakan tugas-tugas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul.

(23)

potensi yang ada dapat didayagunakan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan.

1. VISI

Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi DKP Bantul tahun 2011-2015 yaitu :

2. MISI

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi . Misi DKP Bantul sebagai berikut :

MISI 1 :

Menghasilkan produk perikanan yang cukup baik kualitas maupun kuantitasnya. MISI 2 :

Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM aparatur dan masyarakat perikanan yang berbasis IPTEK guna meningkatkan kesejahteraannya.

MISI 3 :

Melestarikan dan memanfaatkan sumberdaya alam pendukung perikanan secara optimal

3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis. Sedangkan sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 tahun ke depan.

Adapun tujuan yang ingin dicapai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul adalah :

(24)

1. Meningkatkan mutu produksi dan produktivitas perikanan untuk memenuhi pasar.

2. Memperluas kesempatan kerja dan peluang usaha dibidang perikanan.

3. Mengembangkan dan memanfaatkan IPTEK bidang perikanan sehingga dapat

meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat perikanan 4. Meningkatkan peran kelembagaan kelompok perikanan.

5. Memelihara keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya perikanan.

Dengan sasaran :

1. Tercapainya ketersediaan produk perikanan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.

2. Tercapainya peningkatan kemampuan masyarakat untuk menghasilkan

komoditas perikanan yang berdaya saing sehingga pendapatan masyarakat perikanan rata-rata diatas UMP dan Terbentuknya kelembagaan kelompok masyarakat perikanan yang mandiri, partisipatif dan dinamis.

3. Terwujudnya keseimbangan pemanfaatan SDA, produksi dan daya dukung lingkungan secara optimal.

4. Strategi dan Kebijakan

Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran.

Kebijakan Nasional

Kebijakan nasional di bidang kelautan dan perikanan ditekankan pada 4 pendekatan, yaitu: pro-poor, pro-job, pro-growth, dan pro-sustainability. Kebijakan tersebut dilakukan dengan berbagai strategi, yaitu:

(25)

 Ekonomi kelautan dan perikanan berbasis wilayah,  Kawasan ekonomi unggulan,

 Sentra produksi,  Unit usaha,  Penyuluhan,  Lintas sektor;

b. Pengembangan kewirausahaan dan peningkatan skala usaha;

c. Pengembangan jejaring (networking);

d. Pengembangan teknologi dan inovasi;

e. Pemberdayaan masyarakat

f. Penguatan kelembagaan kelompok masyarakat.

Kebijakan Pemda DIY

Kebijakan umum pengembangan kelautan dan perikanan Pemda DIY diarahkan pada beberapa hal, yaitu:

a. Meningkatkan standar manajemen kualitas pelatihan dan penyuluhan secara terpadu.

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan melalui diversifikasi metode

dan saluran informasi bagi masyarakat dalam mengembangkan

pengetahuan berbasis nilai-nilai budaya luhur.

c. Mengembangkan jejaring dan kerjasama dengan berbagai institusi dalam rangka meningkatkan keterlibatan generasi muda dalam mengelola dan melestarikan sumberdaya kelautan dan perikanan.

d. Meningkatkan peran pemerintah serta kelompok masyarakat dalam

membangun kesadaran dan penyelesaian permasalahan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan.

Kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul

a. Memanfaatkan teknologi dan SDM yang tersedia untuk mengelola SDA yang

(26)

b. Memanfaatkan peranan lembaga penelitian yang ada serta mengoptimalkan penggunaan sarana prasarana dalam rangka peningkatan kualitas SDM aparatur dan masyarakat perikanan.

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas induk dan benih ikan yang berdaya saing melalui investasi, pemanfaatan teknologi dan penggunaan input yang memadai serta memanfaatkan sarana prasarana yang ada.

d. Membangun pola pemberdayaan masyarakat perikanan secara partisipatif sehingga terbentuk kelembagaan kelompok yang mandiri, partisipatif, dan dinamis sekaligus mampu memberikan lapangan kerja dibidang perikanan.

e. Mengembangkan sistem pengawasan terhadap upaya pelestarian lingkungan

sumberdaya ikan melalui sosialisasi peraturan kepada masyarakat dan mengefektifkan fungsi pokmaswas.

Strategi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul

 Peningkatan produksi kelautan dan perikanan dengan memanfaatkan teknologi dan SDM yang tersedia

 Peningkatan SDM dengan memanfaatkan peran lembaga penelitian, pelatihan-pelatihan, bintek, dsb, serta mengoptimalkan penggunaan sarana prasarana

 Peningkatan kualitas dan kuantitas induk dan benih ikan

 Penguatan kelembagaan dan memperluas lapangan pekerjaan di bidang perikanan

 Pengawasan terhadap pelestarian lingkungan sumberdaya ikan

5. Sasaran dan Program

Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program dan kegiatan prioritas.

(27)

kedalam beberapa kegiatan untuk masing-masing program tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program ini didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah.

Indikator keluaran program yang telah ditetapkan merupakan indikator kinerja program yang berisi outcome program. Outcome program merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah yang mencerminkan keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program. Sedangkan kelompok sasaran adalah pihak yang menerima manfaat langsung dari kegiatan yang akan dilaksanakan oleh DKP.

Pendanaan indikatif merupakan perkiraan kebutuhan anggaran

pembiayaan/pendanaan untuk melaksanakan program/kegiatan pertahun.

Adapun tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan prioritas berdasarkan masing-masing misi adalah sebagai berikut:

Misi 1

Tabel 5. Tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan untuk Misi 1

Misi 1 : Menghasilkan produk perikanan yang cukup baik kualitas maupun kuantitasnya.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan 1.Meningkatkan produk perikanan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.

1. Peningkatan produksi kelautan dan perikanan dengan memanfaatkan teknologi dan SDM yang tersedia

2.Peningkatan kualitas dan kuantitas induk dan benih ikan

1.Memanfaatkan teknologi 2.Meningkatkan kualitas dan

kuantitas induk dan benih ikan yang berdaya saing melalui investasi, pemanfaatan teknologi dan penggunaan input yang memadai serta memanfaatkan sarana prasarana yang ada.

Pada tahun 2012 ini, pencapaian misi pertama ini dilakukan melalui program dan kegiatan prioritas sebagai berikut:

1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan ikan dalam mutu

dan jumlah yang cukup terjangkau bagi masyarakat melalui

(28)

peningkatan produksi, produktivitas perbaikan distribusi yang terkait dengan perikanan budidaya, dengan prioritas kegiatan adalah:

a) Pengembangan bibit ikan unggul

b) Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan

c) Pembinaan dan Pengembangan perikanan

d) Peningkatan kapasitas pengelolaan PUMP Budidaya e) Peningkatan kapasitas pengelolaan dana bergulir f) Peningkatan sarana dan prasarana perikanan budidaya

2) Program Pengembangan Perikanan Tangkap.

Program ini bertujuan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi produktif yang terkait langsung dengan kegiatan perikanan tangkap, melalui kegiatan sebagai berikut :

a) Fishing Ground PMT (Pemetaan) b) Perijinan kapal ikan

c) Peningkatan kapasitas pengelolaan PUMP Perikanan Tangkap d) Optimalisasi pemanfaatan kapal BIB

3) Pengembangan Bidang Kelautan dan Perikanan

Program ini bertujuan untuk menyediakan sarana dan prasarana baik untuk pengembangan budidaya perikanan, perikanan tangkap, maupun untuk pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan perikanan, melalui kegiatan :

(29)

Misi 2.

Tabel 6. Tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan untuk Misi 2

Misi 2 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM aparatur dan masyarakat perikanan yang berbasis

IPTEK guna meningkatkan kesejahteraannya.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Memperluas

Peningkatan SDM dengan memanfaatkan peran dan memperluas lapangan pekerjaan di bidang perikanan

Memanfaatkan peranan lembaga penelitian yang ada serta mengoptimalkan penggunaan sarana prasarana dalam rangka peningkatan kualitas SDM aparatur dan masyarakat perikanan.

Membangun pola pemberdayaan masyarakat perikanan secara partisipatif sehingga terbentuk kelembagaan kelompok yang mandiri, partisipatif, dan dinamis sekaligus mampu memberikan lapangan kerja dibidang perikanan

Pencapaian misi kedua ini dilakukan melalui program dan kegiatan prioritas sebagai berikut:

1) Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir.

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :

a) Pembinaan Kelompok Ekonomi Masyarakat Pesisir b) Sosialisasi dan Fasilitasi Kawasan Konservasi Penyu

(30)

2) Program Pengembangan Budidaya Perikanan.

Dengan kegiatan :

a) Evaluasi Pokdakan dan UPR

b) Pelatihan teknis dan manajemen budidaya ikan

3) Program Pengembangan Perikanan Tangkap.

Dengan kegiatan :

a) Pelatihan teknis dan manajemen kader nelayan

b) Operasional TPI

c) Operasional kapal ikan

d) Pelatihan teknis operasional kapal ikan

e) Pelatihan teknis dan manajemen KUB

4) Program Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi Perikanan.

Program ini bertujuan untuk mengembangkan usaha pengolahan dan pemasaran perikanan dalam rangka menunjang kemandirian pengelolaan perikanan. Program ini dilaksanakan melalui :

a) Promosi atas hasil produksi kelautan dan perikanan unggulan

daerah

b) Peningkatan kapasitas kelembagaan poklahsar

c) Pelatihan teknis pengolahan hasil perikanan

d) Peningkatan kapasitas pengelolaan PUMP P2HP

e) Pelatihan dan operasional pabrik es

f) Perijinan tanah untuk pembangunan laboratorium Pengolahan

Hasil di Kecamatan Jetis

g) Perijinan tanah untuk pembangunan Pondok Wisata dengan

(31)

Misi 3

Tabel 6. Tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan untuk Misi 3

Misi 3 : Melestarikan dan memanfaatkan sumberdaya alam pendukung perikanan secara optimal

Memelihara pengawasan terhadap upaya pelestarian lingkungan sumberdaya ikan melalui sosialisasi peraturan kepada masyarakat dan mengefektifkan fungsi pokmaswas.

Pencapaian misi ketiga ini dilakukan melalui program dan kegiatan prioritas sebagai berikut:

1) Program Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan ekosistem pesisir sehingga kesejahteraan masyarakat pesisir dan kelompok pelestari ekosistem pesisir tercapai. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :

a) Restocking di Perairan Umum

b) Peningkatan kapasitas kelembagaan Pokmaswas

c) Pengembangan usaha Konservasi Penyu

Program penunjang untuk pelaksanaan program/kegiatan di Dinas Kelautan dan Perikanan antara lain :

a. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

(32)

1) Penyediaan Jasa Surat Menyurat

2) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

3) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional 4) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

5) Penyediaan jasa kebersihan kantor

6) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 7) Penyediaan Alat Tulis Kantor

8) Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan

9) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 10) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

11) Penyediaan Bahan Bacaan, dan Peraturan Perundang-Undangan 12) Penyediaan Makanan Minuman

13) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 14) Rapat-rapat Koordinasi dan konsultasi dalam daerah

15) Penyediaan jasa tenaga teknis pendukung /tenaga perkantoran

b. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

Program ini bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana

pemerintahan guna mendukung optimalisasi pelaksanaan tugas-tugas

pemerintahan, pembangunan serta pelayanan publik sesuai dengan kemampuan daerah. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :

1) Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas / Operasional

2) Pemeliharaan Rutin / Berkala Meubelair

c. PROGRAM PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA KELEMBAGAAN

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :

(33)

B. RENCANA KINERJA

Pada dasarnya rencana kinerja tahun 2012 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai selama tahun 2012, yang mencerminkan rencana kegiatan, program, dan sasaran tahunan dalam rangka mencapai tujuan dan misi yang telah ditetapkan dalam Rencana Stratejik Dinas Kelautan dan Perikanan 2011-2015. Target kinerja pada tingkat sasaran strategis akan menjadi tolak ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam pencapaian visi misi seperti terlihat pada lampiran Rencana Kinerja Tahunan (RKT Tahun 2012).

Implementasi rencana strategis tahun 2011-2015 untuk tahun 2012 mencakup pelaksanaan 53 kegiatan dalam 9 program. Untuk melaksanakan aktivitas ini, melalui DPA Perubahan TA 2012, anggaran Belanja Langsung sebesar Rp. 5.629.804.660,- dan Belanja Tidak Langsung (Belanja Pegawai) sebesar Rp 3.249.437.000,- .

1. Sasaran, Program, dan Kegiatan Tahun 2012

Pada tahun 2012 program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dihubungkan dengan sasaran strategis adalah sebagai berikut :

Tabel 7. Sasaran, Program, dan Kegiatan Tahun 2012

Sasaran Strategis Program Kegiatan

Tercapainya

Pembinaan dan Pengembangan perikanan

Peningkatan kapasitas pengelolaan PUMP Budidaya

Peningkatan kapasitas pengelolaan dana bergulir

Peningkatan sarana dan prasarana perikanan budidaya

Pengembangan Perikanan Tangkap

Fishing Ground PMT (Pemetaan) Perijinan kapal ikan

Peningkatan kapasitas pengelolaan PUMP Perikanan Tangkap

(34)

BIB

Pembinaan Kelompok Ekonomi

Masyarakat Pesisir

Sosialisasi dan Fasilitasi Kawasan Konservasi Penyu

Pelatihan teknis dan manajemen budidaya ikan

Pengembangan Perikanan Tangkap

Pelatihan teknis dan manajemen kader nelayan

Operasional TPI

Operasional kapal ikan

Pelatihan teknis operasional kapal ikan

Pelatihan teknis dan manajemen KUB

Optimalisasi

Pengolahan dan

Pemasaran Produksi Perikanan

Promosi atas hasil produksi

kelautan dan perikanan unggulan daerah

Peningkatan kapasitas

kelembagaan poklahsar

Pelatihan teknis pengolahan hasil perikanan

Peningkatan kapasitas

pengelolaan PUMP P2HP

Pelatihan dan operasional pabrik es

Perijinan tanah untuk

pembangunan laboratorium

Pengolahan Hasil di Kecamatan Jetis

Perijinan tanah untuk

pembangunan Pondok Wisata

(35)

Terbentuknya

Pengembangan usaha Konservasi Penyu

2. Indikator Keberhasilan Kinerja

Indikator atau target kinerja untuk masing-masing sasaran yang hendak dicapai dalam tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Tabel 8 . Sasaran strategis, indikator sasaran, dan target tahun 2012

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

2 4 5

ketersediaan ikan untuk dikonsumsi 19.84 kg/kapita/th

Jumlah benih yg ditebar di PU

(36)

C. PERJANJIAN KINERJA (PENETAPAN KINERJA) TAHUN 2012

Dokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Dalam hal ini SKPD Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul menyusun penetapan kinerja setelah menerima dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) TA 2012 dan ditandatangani oleh Bupati Bantul dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul.

Dokumen Penetapan Kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama, beserta target kinerja dan anggaran. Dokumen ini bermanfaat untuk memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja, laporan capaian realisasi kinerja, dan menilai keberhasilan organisasi.

(37)
(38)
(39)
(40)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA

Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Inpres No. 7 Tahun 1999, Keputusan Kepala LAN No. 239 IX/6/8/2003 Tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul diukur berdasarkan Tingkat Pencapaian indikator sasaran serta menggambarkan pula tingkat capaian pada program/kegiatan. Untuk

mengetahui gambaran mengenai Tingkat Pencapaian Sasaran dan

Program/Kegiatan dilakukan melalui media Rencana Kinerja yang dibandingkan dengan realisasinya. Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan Realisasi Indikator Sasaran melalui media formulir Pengukuran Kinerja. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran.

1. Metode Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi sebagai berikut:

a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus:

Realisasi Realisasi

(41)

b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:

Rencana – (Realisasi – Rencana)

Capaian indikator kinerja = x 100% Rencana

Atau:

(2 x Rencana) – Realisasi

Capaian indikator kinerja = x 100% Rencana

Dalam rangka pengembangan Sistem AKIP pada tahap pengukuran dan evaluasi atas kinerja, maka evaluasi kinerja tersebut juga menyajikan perbandingan dengan capaian kinerja pada tahun sebelumnya.

(42)

2. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran

Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masing-masing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran. Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut :

Tabel 11. Skala Pengukuran Ordinal

Urutan Rencana capaian Kategori Capaian

I >85 Sangat Berhasil

II 70 < X ≤ 85 Berhasil

III 55 < X ≤ 70 Cukup Berhasil

IV ≤ 55 Tidak Berhasil

Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan

berdasarkan “Metode Rata-Rata Data Kelompok”. Penyimpulan capaian

sasaran tersebut dijelaskan berikut ini.

Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah indikator untuk setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil dan tidak berhasil) yang ada disetiap kelompok sasaran dengan nilai mean (rata-rata) skala ordinal dari setiap kategori, dibagi dengan jumlah indikator yang ada di kelompok sasaran tersebut.

Jumlah indikator untuk setiap kategori X Nilai mean setiap kategori

Capaian Sasaran =

Jumlah indikator kinerja sasaran

Nilai mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut:

Sangat Berhasil : 92,5

Berhasil : 77,5

Cukup Berhasil : 62,5

(43)

Hasil perkalian tersebut disimpulkan kembali berdasarkan skala pengukuran ordinal dengan katagori sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil, dan tidak berhasil.

B. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Tujuan pembangunan Kelautan dan Perikanan telah ditetapkan dan dituangkan dalam pernyataan visi dan misi. Hal ini memberikan kejelasan bahwa arah pembangunan telah disusun dalam suatu kebijakan yang bertahap, terstruktur dan berkesinambungan. Oleh karenanya, kebijakan yang telah ditetapkan dalam kerangka kinerja pembangunan harus dapat menginformasikan sejauh mana kebijakan tersebut dalam mendukung tujuan pembangunan itu sendiri. Adapun representasi ketercapaian tujuan pembangunan tersebut dituangkan dalam indikator kinerja utama.

Pada dasarnya, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dalam merencanakan program, kegiatan, dan indikator kinerja mengacu pada Indikator Kinerja Utama RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015. IKU merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah kabupaten Bantul yang berisi indikator kinerja tahunan untuk kurun waktu 2011-2015 yang merupakan penjabaran dari target kinerja RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015. Karena visi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul adalah Terpenuhinya Produksi Perikanan Tahun 2015, maka indikator yang dipakai dalam Kinerja Utama adalah

produksi perikanan dan ketersediaan ikan.

(44)

Tabel 12. Daftar IKU Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2012

No. IKU Target

2 Jumlah produksi perikanan budidaya (ton)

43,491 10.980,7 25,2

3 Jumlah produksi perikanan tangkap (ton)

1.614 1.150,4 71,3

Tabel 14.Perbandingan Realisasi IKU Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2011 sd. 2012

(45)

Tabel 15.Perbandingan Realisasi IKU Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul tahun 2012 dengan Target Akhir Periode IKU (Tahun 2015) Tahun 2012

No. IKU Realisasi

2012

Target IKU 2015

Realisasi 2012 terhadap target

akhir 2015 1 Ketersediaan ikan

(kg/kap/th)

17,55 25,96 67,60%

2 Jumlah produksi perikanan budidaya (ton)

10.980,7 57.630 19,05%

3 Jumlah produksi perikanan tangkap (ton)

1.150,4 1.792 64,19%

Dari 3 (tiga ) tabel diatas, dapat dilihat bahwa tingkat capaian dari IKU belum ada yang 100%. Hal ini disebabkan karena target baik itu target ketersediaan ikan maupun produksi perikanan budidaya dan tangkap yang terlalu tinggi. Target tersebut ditetapkan oleh pusat karena kebijakan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang memiliki visi menjadi Produsen Perikanan Terbesar di Dunia Tahun 2015. Target tersebut itu telah tercantum dalam RPJMD Kabupaten Bantul 2011-2015. Sebagai solusi, karena pada tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Bantul akan mengadakan Review RPJMD 2011-2015, maka merupakan kesempatan untuk mereview kembali target tersebut dan disesuaikan dengan kondisi daerah, meskipun nantinya target yang tercantum dalam RPJMD akan berbeda dengan target dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Meskipun target tidak tercapai, namun pada tabel diatas terlihat bahwa realisasi tahun 2012 mengalami kenaikan dari tahun 2011, dimana ketersediaan ikan meningkat sebesar 0,99%, produksi perikanan budidaya mengalami kenaikan sebanyak 5,08% dan produksi perikanan tangkap naik sebesar 86,23%.

Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap.

(46)

sejalan dengan program/kegiatan yang ditujukan untuk nelayan di Kabupaten Bantul seperti peningkatan SDM, dan sarana prasarananya. Hal yang agak berbeda terjadi dalam produksi di perairan umum, terjadi kecenderungan penurunan produksi. Hal ini sebagai akibat menurunnya kualitas Sumber Daya Perairan di sungai dan genangan di wilayah Kabupaten Bantul. Penurunan kualitas lingkungan di perairan umum tersebut diakibatkan berbagai faktor, salah satunya perkembangan perkotaan di wilayah utara Kabupaten Bantul yang menghasilkan efek negatif tercemarnya air sungai.

Tabel 16. Produksi Perikanan Tangkap

No Jenis 2008 2009 2010 2011 2012

Target Realisasi %

1 Laut 213.083 459.800 518.119 592.524 1.001.196 541.314 54,07

2 Perairan

Umum 525.250 292.400 378.454 399.888 524.104 609.097 116,22

Total 738.333 752.200 896.573 992.412 1.525.300 1.150.411 75,42

Realisasi produksi perikanan tangkap pada tahun 2012 tidak dapat mencapai target seperti yang tercantum dalam tabel 2 diatas. Pencapaian sampai dengan akhir tahun 2012 hanya sebesar 72,07%. Namun apabila dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya, produksi total perikanan tangkap tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 10,68% dengan rincian kenaikan 14,36% untuk tangkap laut dan 5,66% untuk tangkap perairan umum.

(47)

Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya.

Bantul dengan topografi sebagian besar masuk sebagai dataran rendah mempunyai potensi yang sangat besar dalam pengembangan perikanan khususnya perikanan budidaya. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul terus berusaha meningkatkan produksi perikanan budidaya dengan menerapkan berbagai strategi pengembangan seperti peningkatan SDM, aplikasi teknologi, bantuan akses permodalan dan peningkatan kapasitas kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan). Hasil dari pengembangan tersebut dapat dilihat dari produksi yang terus meningkat dari tahun-ke tahun seperti terlihat pada Tabel 3.

Tabel 17. Produksi Perikanan Budidaya

No Produksi Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

1 Kolam 1.206.200 2.015.700

9.708.041

9.945.954 10.428.823

2 Sawah - 314.160 427.554 1.555 14.030

3 Karamba 25.640 21.690 36.243 39.518 33.220

4 Tambak - 228.120 185.000 461.954 504.598

5 Jaring Apung - - 17.550 858 -

Total 1.001.000 1.231.840 2.579.670 10.374.388 10.449.839

Produksi perikanan budidaya tahun 2012 mengalami peningkatan dibanding produksi tahun 2011 sebesar 5,08%. Hal tersebut sejalan dengan visi Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sebagai Indonesia Penghasil Produk Kelautan dan Perikanan Terbesar 2015. Dukungan program/kegiatan yang bersumber dari

dana APBN dan APBD I menjadi motor penggerak peningkatan produksi selama

(48)

Grafik 6. Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya

Produksi per jenis ikan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 18. Produksi Perikanan Budidaya Per Jenis Ikan Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya

No. Jenis Ikan Produksi (kg)

2010 2011 2012

1. Gurami 1.520.836 1.581.221 1.594.478

2. Nila 2.143.206 1.587.779 1.710.900

3. Lele 5.521.621 6.066.367 6.554.066

4. Bawal 692.178 423.848 337.798

5. Ikan lain-lain 496.547 790.624 783.429

Jumlah 10.374.388 10.449.839 10.980.671

(49)

Dari tabel diatas, Jenis ikan yang dominan diusahakan adalah lele, nila,

gurami dan nila. Lele paling banyak dibudidayakan karena lele lebih cepat

dibudidayakan (2-3 kali panen dalam satu tahun), padat tebarnya lebih banyak, dan

lebih tahan terhadap hama penyakit.

Ketersediaan Ikan

Ketersediaan Ikan merupakan salah satu komponen pembentuk konsumsi ikan yang merupakan indikator kualitas hidup manusia. Semakin tinggi konsumsi protein suatu negara mengindikasikan tingginya PDB dan usia harapan hidup warga negaranya. Ketersediaan Ikan Untuk Dikonsumsi di Kabupaten Bantul menunjukkan peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal ini didukung adanya peningkatan daya beli masyarakat yang ditunjang oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya ikan bagi kesehatan. Berkembangnya pariwisata khususnya wisata kuliner dan meningkatnya produksi ikan baik dari perikanan tangkap maupun perikanan budidaya juga mendorong meningkatnya angka Ketersediaan Ikan Untuk Dikonsumsi di Kabupaten Bantul.

Tabel 19.Ketersediaan Ikan Untuk Dikonsumsi)

2007 2008 2009 2010 2011 2012

1 Keters ediaan Ikan

Untuk dikons um s i 8,16 9,19 9,38 16,74 17,38 17,55

No Parameter Tahun

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

2006 2007 2008 2009 2010 2011

(50)

Sarana Prasarana dan Kelembagaan Kelautan dan Perikanan.

Perkembangan sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Bantul tidak bisa terlepas dari ketersediaan sarana dan prasarana serta kelembagaan yang ada di masyarakat. Keterpaduan beberapa hal tersebut menjadi motor penggerak peningkatan produksi.

Tabel 20. Sarana, Prasarana dan Kelembagaan Kelautan Perikanan.

No Sarana Prasarana dan Kelembagaan 2010 2011 2012

1 TPI 4 6 6

2 Pasar Ikan 5 7

3 Kapal 4 5

4 Perahu Motor Tempel (PMT) 77 77 116

5 UPR (Unit Pembibitan Rakyat) 752 974

6 Pokdakan (Kelompok Pembudidaya

Iikan) 480 577

7 Poklahsar (Kelompok Pengolah

Pemasar) 14 29

8 Pokmaswas (Kelompok Masyarakat

Pengawas) 22 26

Untuk mendukung peningkatan produksi perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul juga telah memiliki Balai Benih Ikan (BBI) sebagai unit pelaksana teknis pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul sebanyak 4 unit Balai Benih Ikan yaitu:

1. BBI Barongan

Beralamat di Dusun Ngentak, Sumberagung, Jetis, Bantul. Luas lahan 1,2 Ha dengan luas kolam 0,83 Ha, benih yang dominan yaitu nila hitam, nila merah, tawes dan karper.

2. BBI Sanden

Beralamat di Desa Murtigading, Sanden, Bantul. Luas lahan 1,2 Ha dengan luas kolam 0,74 Ha, benih yang dominan yaitu karper, gurami, nila merah dan nila hitam.

3. BBI Gesikan

(51)

4. BBI Krapyak

Beralamat di Tegal Krapyak, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Status saat ini adalah pinjam pakai. Luas lahan 1 Ha dengan luas kolam 0.68 Ha, benih yang dominan yaitu Nila Hitam.

Sarana pendukung kegiatan BBI dapat dilihar dalam tabel berikut: Tabel 21. Sarana dan Prasarana BBI

No Sarana Prasarana Jumlah (unit)

1. Rumah Jaga 5

2. Kolam 67

3. Bak Penampung Benih 11

4. Gudang Pakan 2

5. Bangsal 3

Tabel 22. Jumlah induk ikan di BBI

Barongan Sanden Gesikan Krapyak

1 Karper 35 15 - - 50 2 Nila Hitam 1.100 700 1.200 1.500 4.500 3 Nila Merah 1.200 1.600 400 - 3.200 4 Tawes 60 40 - - 100 5 Gurami - 150 - - 150 6 Patin 40 - - - 40 7 Lele 95 71 34 36 236

2.530

2.576 1.634 1.536 8.276 BBI

Jenis Ikan No

Jumlah

Jumlah

Karper 1%

Nila Hitam 54% Nila Merah

39% Tawes 1%

Gurami 2% Patin 0% Lele 3%

(52)

Produksi benih di Unit Pelaksana Teknis Balai Benih Ikan (BBI) tahun 2006-2012 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 23. Perkembangan Produksi BBI Tahun 2005-2012

No Tahun Produksi (Ekor) Nilai (Rp)

1 2006 2.750.000 25.000.000 2 2007 1.580.110 15.000.000 3 2008 2.638.160 20.005.000 4 2009 2.818.405 32.396.000 5 2010 3.471.000 35.014.400 6 2011 2.436.916 37.051.000 7 2012 1.710.622 40.864.000

17.405.213

205.330.400 Jumlah

0 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000 3.500.000 4.000.000

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Grafik 10. Perkembangan Produksi BBI Tahun 2005-2012

(53)

0 5.000.000 10.000.000 15.000.000 20.000.000 25.000.000 30.000.000 35.000.000 40.000.000 45.000.000

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Grafik 11. Perkembangan Nilai Produksi BBI Tahun 2005-2012

Produksi benih pada tahun 2012 sebanyak 1.710.622 ekor atau senilai Rp 40.864.000,00 dengan rincian seperti tabel berikut:

Tabel 24. Produksi Benih BBI Tahun 2012

No BBI Produksi (Ekor) Nilai (Rp)

1 Barongan 794.462 16.575.000

2 Sanden 420.060 12.031.000

3 Krapyak 259.470 6.233.000

4 Gesikan 236.630 6.025.000

1.710.622

40.864.000

Jumlah

BBI Barongan menyumbang produksi sebesar 46%, diikuti BBI Sanden 25%, BBI Krapyak 15%, dan BBI Gesikan 14%.

Barongan 46%

Sanden 25% Krapyak

15% Gesikan

14%

(54)

Permasalahan yang ada di BBI serta pemecahannya :

1. Belum tersedianya anggaran pengelolaan BBI yang memadai.

Pemecahannya: melakukan efisiensi pengelolaan dana dan mengajukan tambahan pada Tahun Anggaran berikutnya.

2. Belum tersedianya petugas BBI yang memiliki kompetensi tinggi.

Pemecahannya: mengakses kegiatan yang berhubungan dengan

peningkatan SDM yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan DIY maupun dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

3. Belum tersedianya sarana pembenihan yang memadai. Pemecahannya: meningkatkan alokasi pengadaan sarana dan prasarana pembenihan yang bersumber dari Dana Lokasi Khusus Kelautan dan Perikanan.

Peningkatan produksi akan diikuti dengan peningkatan jumlah pendapatan

bagi pembudidaya/nelayan/pengolah/pemasar produk perikanan. Berikut data

pendapatan tersebut:

Tabel 25. Pendapatan Per Bulan Pelaku Usaha Perikanan Tahun 2011 dan 2012

No. Pendapatan Rata-rata /bulan

2011 (Rp) 2012 (Rp) %ase kenaikan

th. 2012 thd 2011

1 Nelayan 796.456,- 1.200.000,- 50,67%

2 Pembudidaya 1.253.700,- 1.750.000,- 39,58%

3 Pengolah/pemasar

produk ikan

1.500.000,- 1.645.450,- 9,70%

beberapa pencapaian keberhasilan pada tahun 2012 urusan kelautan dan

perikanan adalah sebagai berikut :

1. Mengantarkan lima kelompok pembdidaya ikan memperoleh sertifikat CBIB

(Cara Budidaya Ikan yang Baik).

2. Mampu memacu semangat para pembudidaya ikan sehingga tetap

konsisten dan terus mengembangkan usahannya melalui bantuan-bantuan

baik sarana prasarana maupun permodaan.

3. Meningkatkan kemampuan kelompok pembudidaya ikan baik teknis dan

manajemen melalui pelatihan teknis dan manajemen budidaya ikan

(55)

5. Terbentuknya KUB Inka Bantul II dan KUB Inka Bantul IV yang menerima

bantuan kapal 30 GT sebagai bentuk alih teknologi penangkapan ikan dari

nelayan PMT ke nelayan kapal.

6. Beroperasinya kapal 30 GT (Inka Mina 165) yang dikelola KUB Bantul Purse

Seine I dan memperoleh hasil tangkapan yang cukup memuaskan.

7. Diluncurkannya Kartu Nelayan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan

sebagai identitas nelayan dan mempunyai banyak manfaat untuk kehidupan

masyarakat nelayan.

8. Semakin banyaknya nelayan Kabupaten Bantul yang memiliki sertifikat

ANKAPIN III sebagai syarat untuk menjalankan kapal dengan bobot > 5 GT

9. Jumlah KUB penerima BLM PUMP Perikanan Tangkap Tahun 2012 lebih

banyak dibandingkan dengan Tahun 2011.

10. Pemetaan daerah penangkapan ikan (fishing ground) Jalur 1 Kabupaten

Bantul untuk kali kedua.

11. Berkembangnya Pantai Pandansimo Baru sebagai pantai yang memiliki

pembangkit listrik tenaga angin dan menjadi salah satu objek wisata pantai

di Kab. Bantul.

12. Berkembangnya Pantai Patihan sebagai salah satu objek wisata pantai di

Kab. Bantul.

13. Peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui bentuk – bentuk pemberdayaan masyarakat pesisir.

14. Meningkatnya keterampilan Poklahsar dalam mengemas produk sehingga

menarik dan memenuhi standar pengemasan yang benar serta produk yang

dihasilkan dapat bersaing di pasaran

15. Meningkatnya keterampilan Poklahsar dalam memanfaatkan teknologi

pengolahan ikan sehingga mampu menghasilkan produk dengan kuantitas

dan kualitas yang baik.

16. Meningkatnya pengelolaan dan manajemen kelembagaan Poklahsar,

sehingga mampu menjadi kelompok yang bankable dan feasible.

17. Meningkatnya keterampilan Poklahsar dalam promosi produk sehingga

permintaan akan produk perikanan dari pasar meningkat baik jumlah

maupun harga jual dan meningkatkan pendapatannya.

(56)

19. Semakin bertambahnya jumlah Poklahsar di Kabupaten Bantul dari 35

kelompok pada tahun 2011 Menjadi 50 kelompok pada tahun 2012.

20. Meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga

kelestarian sumber daya ikan dan lingkungan di perairan umum.

21. Meningkatnya populasi ikan di perairan umum sehingga dapat meningkatkan

perbaikan kondisi lingkungan.

22. Menurunnya tingkat pelanggaran yang dilakukan masyarakat dalam

menangkap ikan dengan alat/bahan terlarang.

23. Meningkatnya manajemen kelembagaan Pokmaswas di Kabupaten Bantul.

24. Semakin bertambahnya jumlah Pokmaswas di Kabupaten Bantul dari 24

kelompok pada tahun 2011 Menjadi 26 kelompok pada tahun 2012

Berbagai penjelasan program/kegiatan terhadap peningkatan realisasi indiakor kinerja akan dipaparkan lebih lengkap pada poin C. Evaluasi dan Analisis Kinerja

C. EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA

Tahapan akuntabilitas kinerja berikutnya yaitu evaluasi kinerja. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui capaian realisasi, kemajuan dan kendala-kendala yang dijumpai didalam pelaksanaan kegiatan –kegiatan dalam rangka pencapaian visi misi agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program / kegiatan di masa yang akan datang.

(57)

Tabel 26. Tingkat Capaian Kinerja Sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun

1 Tercapainya ketersediaan produk perikanan untuk

mencukupi kebutuhan

Nilai capaian kinerja sasaran tersebut dapat dikelompokkan pada tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 27 Kelompok Capaian Kinerja Sasaran DKP 2012

(58)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Capaian Kinerja Sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2012 yang diatas 85 dengat predikat Sangat Berhasil ada 3 sasaran, artinya semua sasarannya berpredikat

Sangat Berhasil

pencapaian realisasi terhadap target yang telah ditentukan dapat diketahui sebagai berikut :

Tabel 28. Pencapaian Realisasi Target Tahun 2012

No. Misi Jumlah

indikator sasaran

Sesuai Target Belum mencapai

target

Melampaui target

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Misi 1 5 1 20 3 60 1 20

2 Misi 2 6 1 16,67 1 16,67 4 66,67

3 Misi 3 2 1 50 0 1 50

Jumlah 13 3 23,08 4 30,77 6 46,15

(59)

Tabel 29.

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

(Berdasarkan PERMENPAN-RB No. 29 Tahun 2010)

SKPD : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul

Tahun Anggaran : 2012

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

Tercapainya ketersediaan

Jumlah benih yg ditebar di

PU 60.000 ekor 140.000 Ekor 233,3

Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2012 (DPPA-2012) : Rp.

5.629.804.660

Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2012 : Rp.

(60)

PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA

DENGAN MENGGUNAKAN RUMUS METODE PENYIMPULAN CAPAIAN KINERJA SASARAN

SKPD : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul

Tahun Anggaran : 2012

Capaian Sasaran = jumlah indiktor untuk tiap kategori x nilai mean setiap kategori jumlah indikator sasaran

Sasaran Strategis 1 Indikator Kinerja Target Realisasi %

(61)
(62)

Sasaran Strategis 3 : Indikator Kinerja Target Realisasi %

Kategori Terwujudnya

keseimbangan pemanfaata SDA, produksi dan daya dukung lingkungan secara optimal

1

Jumlah benih yg ditebar di PU

60.000

ekor 140.000 ekor

233,3 sangat berhasil

2 Jumlah kelompok masyarakat pengawas (pokmaswas)

26

kelompok 26 kelompok 100 sangat berhasil

capaian sasaran (kategori sgt berhasil) = (2x92,5)/2 = 92,5 capaian sasaran (kategori berhasil) = 0x77,5)/2 = 0

Total capaian sasaran untuk sasaran strategis 3 = 92,5

Kesimpulan :

Capaian sasaran 1 = 86,5

Capaian sasaran 2 = 90

Capaian sasaran 3 = 92,5

(63)

Dari evaluasi terhadap seluruh kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan yaitu sebanyak 3 sasaran dengan 9 program yang mencakup 53 kegiatan, dengan menggunakan rumus-rumus yang telah ditetapkan dihasilkan

capaian kinerja sasaran rata-rata sebesar 89,67 % (sangat berhasil). Berikut akan dipaparkan uraian dan analisis capaian kinerja masing-masing sasaran, sedangkan untuk realisasi penggunaan anggaran akan dijelaskan pada Akuntabilitas Keuangan.

Berikut uraian sasarannya :

Sasaran tersebut ditetapkan untuk mencapai misi 1, yaitu “Menghasilkan produk perikanan yang cukup baik kualitas maupun kuantitasnya dan

tujuan 1, yaitu “meningkatnya mutu produksi dan produktivitas perikanan

untuk memenuhi pasar”, sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2012.

Tabel 30. Pencapaian Kinerja Sasaran ke-1 Tahun 2012

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Kategori

Capaian untuk kinerja sasaran ke-1 86,5 Sangat berhasil

(64)

Tabel 31. Evaluasi Pencapaian Sasaran 1 Tahun 2011-2012

Indikator Sasaran Satuan

2011 2012

Target Realisasi Capaian Kinerja

untuk dikonsumsi kg/kapita/th 18,04

17

96,3 19.84 17.55 88,5

Berdasarkan tabel diatas, rata-rata persentase capaian kinerja 2012 dibanding dengan 2011, semua indikator mengalami penurunan, namun untuk realisasi tahun 2012 mengalami kenaikan dibanding dengan tahun 2011.

Dari tabel diatas juga dapat dilihat adanya penurunan produksi benih pada tahun 2012 dibanding dengan tahun 2011, hal ini lebih disebabkan karena banyaknya usaha perbenihan dengan komoditas gurame. Ukuran benih gurame lebih besar dibanding lele sehingga jumlah per ekor nya jadi lebih sedikit, dan harganya lebih mahal benih gurame dibanding lele, sehingga lebih menguntungkan jika dijual.

Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan Pembinaan dan Pengembangan perikanan

Peningkatan kapasitas pengelolaan PUMP Budidaya Peningkatan kapasitas pengelolaan dana bergulir Peningkatan sarana dan prasarana perikanan budidaya Pengembangan

Perikanan Tangkap

Fishing Ground PMT (Pemetaan) Perijinan kapal ikan

Peningkatan kapasitas pengelolaan PUMP Perikanan Tangkap

Optimalisasi pemanfaatan kapal BIB Pengembangan Bidang

Kelautan dan Perikanan

Gambar

Grafik 1.    Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Tabel 2. Perkembangan Keadaan Pegawai berdasarkan usia
Tabel 3.Perkembangan Keadaan Pegawai Berdasar Tingkat Pendidikan
Tabel 4.Keadaan Pegawai Berdasar Golongan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gangguan perilaku tidur REM terjadi pada saat fase tidur REM dan sebagian besar (60%) bersifat idiopatik, sisanya kemungkinan disebabkan oleh gangguan sistem

Gedung kantor Pengadilan Negeri Gianyar berdiri diatas tanah seluas 1.812 m² luas tanah untuk bangunan 621 m² berlantai 2, terletak disebelah utara Kantor Pemerintahan

Berhubung fasilitas listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) belum menjangkau keempat desa tersebut, maka sebagai tenaga penggerak dalam proses penyediaan air bersih ini,

Gerakan tiap motor servo pada lengan robot akan dikontrol oleh gabungan antara kontrol RMAC dan PID sehingga lengan bergerak sesuai sudut yang diberikan oleh hasil

a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur perhubungan dan transportasi. Meningkatnya kualitas sarana dan prasana pelayanan kesehatan dasar dan

Dari tabel 4.5 dapat dilihat hasil pengamatan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I yang menggunakan model permainan lacak kartu

Perlu pula digarisbawahi bahwa karena fokus disertasi ini adalah konstruksi patrilineal dalam hukum kewarisan Islam maka yang menjadi bagian dari perhatian disertasi ini

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul