PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk
LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2016 AND 2015
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
LAPORAN KEUANGAN -
31 Desember 2016 dan 2015 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
FINANCIAL STATEMENTS - December 31, 2016
and 2015 and for the years then ended
Laporan Posisi Keuangan 1 Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
3 Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas 4 Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas 5 Statements of Cash Flows
Notes 2016 2015 Rp'000 Rp'000
ASET ASSETS
Kas dan bank 5 Cash on hand and in banks
Pihak berelasi 35 11.593.972 12.517.128 Related party
Pihak ketiga 18.728.559 17.878.651 Third parties
Jumlah 30.322.531 30.395.779 Total
Investasi jangka pendek 6 Short term investments
Pihak berelasi 35 61.041.340 - Related party
Pihak ketiga 20.584.670 - Third parties
Jumlah 81.626.010 - Total
Piutang sewa pembiayaan 7 Finance lease receivables
Pihak berelasi 35 - 536.190 Related party
Pihak ketiga 1.460.705.296 1.382.694.951 Third parties
Jumlah 1.460.705.296 1.383.231.141 Total
Cadangan kerugian penurunan nilai (35.200.908) (27.940.792) Allowance for impairment losses Piutang sewa pembiayaan - bersih 1.425.504.388 1.355.290.349 Total finance lease receivables - net
Piutang pembiayaan konsumen 8 Consumer financing receivables
Pihak ketiga 3.770.758.947 3.692.138.519 Third parties
Cadangan kerugian penurunan nilai (86.969.820) (66.314.054) Allowance for impairment losses Piutang pembiayaan konsumen - bersih 3.683.789.127 3.625.824.465 Consumer financing receivables - net
Tagihan anjak piutang 9 Factoring receivables
Pihak ketiga 1.342.501.134 1.446.443.375 Third parties
Cadangan kerugian penurunan nilai (55.140.525) (18.355.009) Allowance for impairment losses Tagihan anjak piutang - bersih 1.287.360.609 1.428.088.366 Factoring receivables - net
Piutang lain-lain 10 Other receivables
Pihak berelasi 35 12.660.460 10.449.145 Related parties
Pihak ketiga 23.078.116 21.945.720 Third parties
Jumlah 35.738.576 32.394.865 Total
Biaya dibayar di muka 11,35 12.933.229 7.768.489 Prepaid expenses
Aset pajak tangguhan 33 76.354 4.736.600 Deferred tax assets
Properti investasi 12,35 10.437.000 10.437.000 Investment properties
Aset sewa operasi 13,35 18.705.020 20.659.403 Leased assets
Aset tetap 14 117.942.000 101.314.195 Premises and equipment
Aset lain-lain 15 39.755.504 29.762.416 Other assets
JUMLAH ASET 6.744.190.348 6.646.671.927 TOTAL ASSETS
Notes 2016 2015 Rp'000 Rp'000
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Utang bank 16 Bank loans
Pihak berelasi 35 263.220.300 529.165.169 Related party
Pihak ketiga 1.780.675.980 1.647.542.914 Third parties
Jumlah 2.043.896.280 2.176.708.083 Total
Utang usaha kepada pihak ketiga 17 14.519.723 318.415 Trade accounts payable to third parties
Utang premi asuransi Insurance premium payables
Pihak berelasi 35 - 12.105.613 Related parties
Pihak ketiga 18.154.876 164.884 Third parties
Jumlah 18.154.876 12.270.497 Total
Utang lain-lain kepada pihak ketiga 18 121.433.747 121.562.365 Other payables to third parties
Biaya masih harus dibayar 19 Accrued expenses
Pihak berelasi 35 931.432 1.858.726 Related parties
Pihak ketiga 19.291.930 19.522.298 Third parties
Jumlah 20.223.362 21.381.024 Total
Pendapatan ditangguhkan - bersih 20 Deferred income - net
Pihak berelasi 35 1.950.000 2.550.000 Related party
Pihak ketiga 38.917 160.206 Third parties
Jumlah 1.988.917 2.710.206 Total
Utang pajak 21,33 8.635.618 1.173.026 Taxes payable
Surat berharga utang yang diterbitkan 22 Debt securities issued
Pihak ketiga 700.000.000 700.000.000 Third parties
Beban emisi surat berharga yang belum
diamortisasi (1.706.840) (2.912.284) Unamortized securities issuance cost Jumlah surat berharga utang yang
diterbitkan - bersih 698.293.160 697.087.716 Total debt securities issued - net
Liabilitas imbalan pasca kerja 23 18.113.641 14.532.487 Post-employee benefits obligation
JUMLAH LIABILITAS 2.945.259.324 3.047.743.819 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 250 per saham Capital Stock - par value of Rp 250 per shares Modal dasar - 10.412.000.000 saham Authorized capital - 10,412,000,000 shares
Modal ditempatkan dan disetor - Issued and paidup capital
-3.984.520.457 saham pada tanggal 3,984,520,457 shares as of
31 Desember 2016 dan 2015 24 996.130.114 996.130.114 December 31, 2016 and 2015
Tambahan modal disetor 24 351.948.790 351.948.790 Additional paid - in capital
Penghasilan komprehensif lain 46.231.537 54.192.851 Other comprehensive income
Saldo laba Retained earnings
Ditentukan penggunaannya 25 1.250.000 1.100.000 Appropriated Tidak ditentukan penggunaannya 2.403.370.583 2.195.556.353 Unappropriated
JUMLAH EKUITAS 3.798.931.024 3.598.928.108 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 6.744.190.348 6.646.671.927 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan/
Notes 2016 2015
Rp'000 Rp'000
PENDAPATAN INCOME
Sewa pembiayaan 26,35 181.208.043 164.464.339 Finance lease
Pembiayaan konsumen 27 586.112.421 570.304.040 Consumer financing
Anjak piutang 113.456.279 230.732.846 Factoring
Sewa operasi - properti investasi 12,35 600.000 585.000 Operating lease - investment properties
Sewa operasi - kendaraan 13,35 9.389.222 10.771.217 Operating lease - vehicle
Bunga 28,35 4.497.288 4.289.246 Interest
Keuntungan belum direalisasi investasi
jangka pendek 6 350.010 - Unrealized gain on short term investment
Keuntungan kurs mata uang asing - bersih - 6.600.305 Gain on foreign exchange rate - net
Keuntungan penjualan investasi jangka pendek - 264.228 Gain on short term investment
Pendapatan lain-lain 29 139.200.591 123.240.045 Other income
JUMLAH PENDAPATAN 1.034.813.854 1.111.251.266 TOTAL INCOME
BEBAN EXPENSES
Bunga dan pembiayaan lainnya 30,35 323.502.721 368.208.398 Interest and other financing
Umum dan administrasi 31,35 69.756.221 59.699.509 General and administration
Tenaga kerja 32,35 117.064.946 97.601.172 Personnel
Imbalan pasca kerja 23 4.658.474 3.100.003 Employee benefit
Penyusutan properti investasi 12 - 25.813 Depreciation of investment properties
Penyusutan aset sewa operasi 13 1.844.763 4.673.749 Depreciation of leased assets
Kerugian penurunan nilai Impairment losses
Aset keuangan 7,8,9 234.865.720 178.277.462 Financial assets
Aset keuangan lainnya 10 1.968.236 1.076.202 Other financial assets
Kerugian kurs mata uang asing - bersih 1.890.055 - Loss on foreign exchange rate - net
Beban lain-lain 3.350.725 8.860.680 Other expenses
JUMLAH BEBAN 758.901.861 721.522.988 TOTAL EXPENSES
LABA SEBELUM PAJAK 275.911.993 389.728.278 INCOME BEFORE TAX
MANFAAT (BEBAN) PAJAK 33 TAX BENEFIT (EXPENSES)
Pajak kini (71.632.030) (102.968.062) Current tax
Pajak tangguhan 1.081.720 (411.563) Deferred tax
JUMLAH BEBAN PAJAK - BERSIH (70.550.310) (103.379.625) TOTAL TAX EXPENSES - NET
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 205.361.683 286.348.653 NET PROFIT FOR THE YEARS
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN: OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi Items that will not be reclassified subsequently
ke laba rugi: to profit or loss:
Surplus revaluasi aset tetap Surplus revaluation of premises and equipment
dan aset sewa operasi 13,14 - 59.117.406 and leased assets
Pengukuran kembali atas program imbalan pasti 23 (125.157) (19.526) Remeasurement of defined benefit obligation
Manfaat (beban) pajak terkait pos-pos Income tax benefit (expense) relating to items
yang tidak akan direklasifikasi (5.233.610) (2.197.905) that will not be reclassified subsequently
Jumlah penghasilan komprehensif lain Total other comprehensive income for the
tahun berjalan setelah pajak (5.358.767) 56.899.975 current year, net of tax
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 200.002.916 343.248.628 FOR THE YEAR
LABA PER SAHAM 34 EARNINGS PER SHARE
(dalam Rupiah penuh) (in fully Rupiah amount)
Dasar 51,54 71,87 Basic
Dilusian 51,54 71,87 Diluted
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements
Revaluasi aset tetap dan
Modal Tambahan aset sewa operasi/
saham/ modal disetor/ Revaluation of Keuntungan (kerugian) Ditentukan Tidak ditentukan
Catatan/ Paid-up Additional premises and equipment aktuarial/ penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah Ekuitas/
Notes capital stock paid-in capital and leased assets Actuarial gain (loss) Appropriated Unappropriated Total equity
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Saldo per 1 Januari 2015 996.130.114 351.948.790 - (2.482.194) 950.000 1.909.132.770 3.255.679.480 Balance as of January 1, 2015
Cadangan umum 25 - - - - 150.000 (150.000) - General reserve
Laba bersih tahun berjalan - - - 286.348.653 286.348.653 Profit for the year
Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income
Pengukuran kembali program Remeasurement of defined
imbalan pasti - setelah pajak - - - (14.644) - - (14.644) benefit obligation - net of tax
Surplus revaluasi aset tetap Surplus revaluation of premises
dan aset sewa operasi - and equipment and leased assets
-setelah pajak - - 56.914.619 - - - 56.914.619 net of tax
Pemindahan surplus revaluasi Transfer of surplus revaluation to
aset tetap ke saldo laba akibat retained earning arising from
penjualan aset tetap yang telah sales of premises and equipment
direvaluasi - - (224.930) - - 224.930 - carried at revalued amount
Saldo per 31 Desember 2015 996.130.114 351.948.790 56.689.689 (2.496.838) 1.100.000 2.195.556.353 3.598.928.108 Balance as of December 31, 2015
Cadangan umum 25 - - - - 150.000 (150.000) - General reserve
Laba bersih tahun berjalan - - - 205.361.683 205.361.683 Profit for the year
Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income
Pengukuran kembali program Remeasurement of defined
imbalan pasti - setelah pajak - - - (93.868) - - (93.868) benefit obligation - net of tax
Beban pajak terkait surplus Tax expense relating to surplus
revaluasi aset tetap dan revaluation of premises and
aset sewa operasi - - (5.264.899) - - - (5.264.899) equipment and leased assets
Pemindahan surplus revaluasi Transfer of surplus revaluation to
aset tetap ke saldo laba akibat retained earning arising from
penjualan aset tetap yang telah sales of premises and equipment
direvaluasi - - (2.602.547) - - 2.602.547 - carried at revalued amount
Saldo per 31 Desember 2016 996.130.114 351.948.790 48.822.243 (2.590.706) 1.250.000 2.403.370.583 3.798.931.024 Balance as of December 31, 2016
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements
2016 2015
Rp'000 Rp'000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari: Cash receipt from:
Sewa pembiayaan 749.302.389 651.477.621 Finance leases
Pembiayaan konsumen 2.907.650.440 2.716.708.987 Consumer financing
Anjak piutang 579.380.972 1.824.316.241 Factoring
Sewa operasi 10.190.895 15.584.952 Operating lease
Penerimaan dari pendapatan administrasi, Receipts from administration, penalty, denda keterlambatan, pelunasan dipercepat early termination fees and dan aktivitas operasi lainnya 131.697.248 113.297.261 other operating activities
Penerimaan bunga 3.654.093 4.289.246 Interest income received
Pembayaran kas sehubungan dengan kerjasama Cash payments in connection with loan channeling penerusan pinjaman dan pembiayaan bersama (30.002.556) (42.652.952) and joint financing cooperation
Pembayaran kas untuk: Cash paid to:
Sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen (3.040.456.000) (2.736.045.244) Finance lease and consumer financing Anjak piutang (376.085.681) (1.252.158.041) Factoring
Pembayaran aktivitas operasi lainnya (128.123.929) (157.073.214) Payments of other operating activities Pembayaran bunga (309.051.590) (349.997.331) Payments of interest
Pembayaran beban umum dan administrasi (180.519.775) (144.859.528) Payments of general and administration expenses Pembayaran pajak penghasilan (64.414.252) (113.208.986) Payments of income taxes
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 253.222.254 529.679.012 Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Hasil penjualan aset tetap 2.664.391 2.773.330 Proceed from sale of premises and equipment Perolehan aset tetap (28.734.175) (14.684.774) Acquisition of premises and equipment Perolehan aset sewa operasi (1.301.400) - Acquisition of leased assets
Pembayaran aset dalam penyelesaian (9.888.773) - Payment of construction in progress Pembayaran uang jaminan (106.315) (126.000) Payment of security deposit Penerimaan kembali uang jaminan 2.000 - Return of security deposit
Hasil penjualan investasi jangka pendek 15.000.000 20.839.963 Proceed from sale of short term investment Perolehan investasi jangka pendek (96.276.000) - Acquisition of short term investment
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Investasi (118.640.272) 8.802.519 Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Pembayaran surat berharga utang - (800.000.000) Payments of debt securities
Penerimaan surat berharga utang - 700.000.000 Receipt of debt securities Penerimaan utang bank 2.033.965.070 2.353.411.155 Receipt of bank loans Pembayaran utang bank (2.168.152.910) (2.797.744.085) Payments of bank loans
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (134.187.840) (544.332.930) Net Cash Used in Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH
SETARA KAS 394.142 (5.851.399) EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS BEGINNING
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 30.395.779 35.767.746 OF YEAR
Efek dari perubahan kurs (467.390) 479.432 Effect of foreign exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 30.322.531 30.395.779 CASH AND CASH EQUIVALENTS END OF YEAR
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information
PT. Clipan Finance Indonesia Tbk
(“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta No. 47 tanggal 15 Januari 1982, yang diubah dengan akta No. 363 tanggal 29 Juni 1982, keduanya dibuat oleh Ny. Kartini Muljadi, S.H., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan
No. C2-396.HT.01.01.Th.82 tanggal 2 Agustus 1982 dan telah didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturut-turut No. 2771 dan 2772 tanggal 10 Agustus 1982, serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 1982, Tambahan No. 1189.
PT. Clipan Finance Indonesia Tbk ("Company") was established based on Deed No. 47, dated January 15, 1982, then amended by Deed No. 363, dated June 29, 1982, both were prepared by Ny. Kartini Muljadi, S.H., notary in Jakarta. The deed has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. C2-396.HT.01.01.Th.82 dated August 2, 1982, and was registered in
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 116 tanggal 26 Juni 2015 yang dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., Mkn., notaris di Jakarta, dalam rangka
perubahan ketentuan anggaran dasar
Perusahaan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 29/POJK.05/2014 tentang “Penyelenggaraan Usaha Perusahaan
Pembiayaan”, Peraturan OJK No.
32/POJK.04/2014 tentang “Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka” dan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang “Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik”. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0939550.AH.01.02 Tahun 2015 tanggal 24 Juli 2015 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 6 November 2015, Tambahan No. 44018.
The Company’s articles of association have been amended several times, the latest by Deed No. 116 dated June 26, 2015 of Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., Mkn., notary in Jakarta, in order to change Company’s articles of association to conform with Financial
Services Authority Regulation
No. 29/POJK.05/2014 regarding
Implementation Business of Finance Company, Financial Services Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014 regarding “Plan Hold Annual Stockholders’ Meeting of Listed
Company” and Regulation No.
33/POJK.04/2014 regarding “Board of Commissioners and Directors of listed or Public Company”. This amendment has been approved by the Minister of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-0939550.AH.01.02 Year 2015 dated July 24, 2015 and was published in State Gazette No. 89 dated November 6, 2015, Supplement No. 44018.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna dan sewa operasi.
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the Company’s main activities cover investment financing, working capital financing, multifunction financing and operating lease.
Perusahaan memperoleh izin usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.1402/KMK.013/1990 tanggal 3 November 1990. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan 45 kantor cabang dan 5 kantor pemasaran. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Wisma Slipi lantai 6, Jl. Letjen S. Parman Kav 12 Jakarta 11480.
The Company obtained its license to operate as a financial institution from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. 1402/KMK.013/1990 dated November 3, 1990. The Company is located in Jakarta with 45 branch offices and 5 marketing offices. Its head office is located in Wisma Slipi 6thfloor, Jl. Letjen S. Parman
Kav 12 Jakarta 11480.
Perusahaan tergabung dalam kelompok Panin Group dengan entitas induk akhir adalah PT. Panin Investment. Rata-rata jumlah karyawan Perusahaan pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebanyak 1.374 karyawan dan 1.306 karyawan.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi serta Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
As December 31, 2016 and 2015, the Company’s Board of Commissioners and Directors and Audit Committee consist of the following:
2016 2015
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama Mu’min Ali Gunawan Mu’min Ali Gunawan President Commissioner
Komisaris Roosniati Salihin Roosniati Salihin Commissioners
Komisaris
Independen Veronika Lindawati Veronika Lindawati
Independent Commissioners
Lukman Abdullah Lukman Abdullah
Dewan Direksi Board of Directors
Direktur Utama Gita Puspa Kirana Darmawan Gita Puspa Kirana Darmawan President Director
Direktur Independen Jahja Anwar Jahja Anwar Independent Director
Direktur Engelbert Rorong JR Engelbert Rorong JR Directors
Yimmy Weddianto
-Komite Audit Audit Committee
Ketua Lukman Abdullah Veronika Lindawati Chairman
Wakil Ketua Doddy Permadi Syarief - Vice Chairman
Anggota Sahat Maruli Purba Lukman Abdullah Members
- Ditto Nurtanio
- Aris Efendi
Sekretaris
Perusahaan Jahja Anwar Jahja Anwar Corporate Secretary
Audit Intern Irsan Saulus Muhamad Resa Ali Internal Audit
Ruang lingkup Direktur Utama mencakup bidang pemasaran, pengembangan bisnis, teknologi informasi, hukum dan litigasi. Ruang lingkup Direktur Independen mencakup bidang operasional dan administrasi, penagihan, analisa kredit dan standar prosedur operasional. Sedangkan ruang lingkup Direktur lainnya mencakup bidang keuangan dan akuntansi,budgeting, sumber daya manusia, general affair, dan bidang pemasaran khususnya pembiayaan mobil baru.
The scope of President Director’s authority includes marketing, business development, information technology, legal and litigation. The scope Independent Director’s authority includes operation and administration, collection, loan analysis and standard operational procedure. While, the scope of other Director’s authority includes finance and accounting, budgeting, human resources, gerenal affair and marketing specifically focused on new vehicle financing.
Pembentukan Komite Audit Perusahaan
telah sesuai dengan POJK
No. 30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang baik bagi Perusahaan Pembiayaan. Berdasarkan Risalah Rapat Komisaris No.001/KOM-CFI/I/2016 tanggal 15 Januari 2016 dan Surat Keputusan No. 004/SK-DIR/CFI/11/2016 tanggal 19 Februari 2016, Perusahaan menetapkan Perubahan Susunan Anggota Komite Audit.
The establishment of the Company’s Audit Committee is in accordance with POJK No. 30/POJK.05/2014 about Good Corporate Governance for Finance Company. Based on Commisioner’s Minutes of Meeting No.001/KOM-CFI/I/2016 dated January 15, 2016 and Decision Letter No. 004/SK-DIR/CFI/11/2016 dated February 19, 2016, the Company establishes Changes in the Structure of Members of Audit Committee.
Gaji dan kesejahteraan Dewan Komisaris Perusahaan masing-masing sebesar Rp 325.443 ribu dan Rp 276.439 ribu untuk tahun 2016 dan 2015. Gaji dan kesejahteraan Dewan Direksi Perusahaan masing-masing sebesar Rp 9.125.757 ribu dan Rp 6.859.235 ribu untuk tahun 2016 dan 2015.
b. Penawaran Umum Perusahaan b. The Company’s Public Offering
Penawaran Umum Saham
Pada tanggal 26 Juni 1989, Perusahaan memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No. SI-037/SHM/MK.10/1989 untuk melakukan penawaran umum atas 1.500 ribu saham Perusahaan kepada masyarakat.
Public Offering of Shares
On June 26, 1989, the Company obtained the license from Minister of Finance of the Republic of Indonesia through letter No. SI-037/SHM/MK.10/1989 for the Company’s public offering of 1,500 thousand shares.
Penawaran Umum Perdana dan Terbatas yang telah dilakukan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:
The Initial Public Offering and Limited Public Offerings conducted by the Company are as follows:
Nilai Harga
Jumlah nominal penawaran Nomor dan tanggal surat Saham/ per saham/ per saham/ efektif dari Bapepam/ Keterangan/ Number Par value Offering price Number and date of Bapepam's Description of Shares per share per share notice of effectivity
Rp Rp
Penawaran Umum Perdana/ S1-037/SHM/MK.10/1989 26 Juni 1989/
Initial Public Offering 1.500.000 1.000 8.850 S1-037/SHM/MK.10/1989 June 26, 1989 Penawaran Umum Terbatas I/ S-2427/PM/1997 17 Oktober 1997/
Limited Public Offering I 29.600.034 1.000 1.000 S-2427/PM/1997 October 17, 1997 Penawaran Umum Terbatas II/ S-2009/PM/1999 20 Oktober 1999/
Limited Public Offering II 217.211.696 500 500 S-2009/PM/1999 October 20, 1999 Penawaran Umum Terbatas III/ S-1136/PM/2000 23 Mei 2000/
Limited Public Offering III 336.119.485 500 500 S-1136/PM/2000 May 23, 2000 Penawaran Umum Terbatas IV/ S-3216/BL/2007 29 Juni 2007/
Limited Public Offering IV 1.561.085.388 250 350 S-3216/BL/2007 June 29, 2007 Penawaran Umum Terbatas V/ S-10363/BL/2011 23 September 2011
Limited Public Offering V 1.171.488.567 250 400 S-10363/BL/2011 September 23, 2011
Pada tanggal 5 Agustus 1993 dan 24 Juli 1995, Perusahaan melakukan pembagian saham bonus masing-masing sebanyak 2.466.564 saham dan 4.933.453 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang berasal dari agio hasil penawaran umum perdana. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
On August 5, 1993 and July 24, 1995, the Company distributed bonus shares totaling 2,466,564 shares and 4,933,453 shares, respectively, with par value of Rp 1,000 per share, which are originated from additional paid-in capital generated from the initial public offering. All of those shares have been listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchange.
Pada tanggal 9 Desember 1998, Perusahaan melakukan pembagian saham bonus sebanyak 8.705.734 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham yang berasal dari agio hasil penawaran umum saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 10 Desember 1998.
On December 9, 1998, the Company distributed bonus shares totaling 8,705,734 shares, respectively, with par value of Rp 500 per share, which are originated from additional paid-in capital generated from the initial public offering. All of those shares have been listed on the Jakarta Stock Exchange since December 10, 1998.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia masing-masing sebanyak 3.984.520.457 lembar.
Penawaran Umum Obligasi Public Offering of Bonds
Pada tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Bapepam-LK dengan surat
No. S-11740/BL/2011 untuk melakukan penawaran obligasi Clipan Finance Indonesia III Tahun 2011 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 miliar. Pada tanggal 9 November 2011, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Seluruh obligasi tersebut telah dilunasi pada tanggal 8 November 2014.
On October 31, 2011, the Company obtains the notice of effectivity from the Chairman of
Bapepam-LK in the letter
No. S-11740/BL/2011 for the Company’s public offering of Clipan Finance Indonesia III Year 2011 Bonds with a nominal value of Rp 1,000 billion. On November 9, 2011, all of the bonds have been listed on the Indonesia Stock Exchange. All of the bonds have been settled on November 8, 2014.
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (ISAK)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS ( PSAK ) AND
INTERPRETATION OF PSAK ( ISAK )
a. Standar dan amandemen yang berlaku
efektif pada tahun berjalan
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan standar baru, sejumlah amandemen dan interpretasi PSAK yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada 1 Januari 2016. Amandemen PSAK 5 Segmen Operasi (i) mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam menerapkan kriteria penggabungan segmen operasi, termasuk deskripsi singkat tentang segmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik yang telah dinilai dalam menentukan bahwa segmen operasi yang digabungkan memiliki karakteristik ekonomik yang serupa; dan (ii) mengklarifikasi bahwa rekonsiliasi total aset segmen dilaporkan terhadap aset entitas hanya diungkapkan jika aset segmen secara regular disediakan kepada pengambil keputusan operasional. Perusahaan menggabungkan beberapa segmen operasi menjadi satu segmen operasi tunggal dan membuat pengungkapan yang disyaratkan dalam Catatan 37 sesuai dengan amandemen.
a. Standards effective in the current year
In the current year, the Company has applied a new standard, a number of amendments, and an interpretation to PSAK issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2016. The amendments to PSAK 5 Operating Segments (i) require an entity to disclose the judgements made by management in applying the aggregation criteria to operating segments, including a brief description of the operating segments aggregated and the economic indicators assessed in determining whether the operating segments have “similar economic characteristics”; and (ii) clarify that a reconciliation of the total of the reportable segments’ assets to the entity’s assets should only be provided if segment assets are regularly provided to the chief operating decision-maker. The Company has aggregated several operating segments into a single operating segment and made the required disclosures in Note 37 in accordance with the amendments.
Penerapan amandemen dan interpretasi standar berikut tidak memiliki pengaruh signifikan atas pengungkapan atau jumlah yang dicatat di dalam laporan keuangan pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya.
The appllication of the following amendments, and intepretation to standards have not resulted to material impact to disclosures or on the amounts recognized in the current and prior year financial statements.
• Amandemen PSAK 7: Pengungkapan
Pihak-Pihak Berelasi •
Amandements to PSAK 7: Related Party Disclosures
• Amandemen PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK 19: Aset Takberwujud: Model Revaluasi – penyajian kembali secara proporsional depresiasi dan amortisasi
• Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja
• Amendments to PSAK 24: Employee Benefits about Defined Benefit Plans: Employee Contributions
• Amandemen PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan
• Amendments to PSAK 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
• Amandemen PSAK 68: Pengukuran
Nilai Wajar •
Amendments to PSAK 68: Fair Value Measurements
• PSAK 70: Akuntansi Aset dan Liabilitas
Pengampunan Pajak •
PSAK 70: Accounting for Tax Amnesty Assets and Liabilitiy
Standar baru ini secara khusus mengatur perlakuan akuntansi atas aset dan liabilitas pengampunan pajak sesuai dengan Undang-Undang tentang Pengampunan Pajak.
The new standard specifically prescribes the accounting for tax amnesty asset and liability in relation to the application of Tax Amnesty Law.
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan
tapi belum diterapkan
b. Standards and interpretations issued not yet
adopted
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are as follows:
• PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan
tentang Prakarsa Pengungkapan •
PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative • ISAK 31: Interpretasi atas Ruang
Lingkup PSAK 13: Properti Investasi •
ISAK 31, Scope Interpretation of PSAK 13: Investment property.
Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are:
• Amandemen PSAK 16: Aset Tetap • Amendment to PSAK 16: Property, Plant and Equipment
• PSAK 69: Agrikultur • PSAK 69: Agriculture
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, dampak dari standar dan interpretasi tersebut terhadap laporan keuangan tidak dapat diketahui atau diestimasi oleh manajemen.
As of the issuance date of the financial statements, the effect of adoption of these standards, amendments and interpretations on the financial statements is not known nor reasonably estimable by management.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance
Informasi keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The financial information have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis, kecuali properti dan instrumen keuangan tertentu yang diukur pada jumlah revaluasian atau nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini.
Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.
Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statement of cash flows are prepared using the modified direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
c. Transaksi dan Penjabaran Laporan
Keuangan dalam Mata Uang Asing
c. Foreign Currency Transactions and
Translation
Laporan keuangan Perusahaan diukur dan disajikan dalam mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan dan laporan posisi keuangan Perusahaan disajikan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The financial statements of the Company are measured and presented in the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). The financial statements and the statement of financial position of the Company are presented in Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Company.
Dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir periode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing tidak dijabarkan kembali.
In preparing the financial statements of the Company, transactions in currencies other than the entity’s functional currency (foreign currencies) are recognized at the rates of exchange prevailing at the dates of the transactions. At the end of each reporting period, monetary items denominated in foreign currencies are retranslated at the rates prevailing at that date. Non-monetary items carried at fair value that are denominated in foreign currencies are retranslated at the rates prevailing at the date when the fair value was determined. Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated.
Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya.
Exchange differences on monetary items are recognized in profit or loss in the period in which they arise.
d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan:
A related party is a person or entity that is related to the Company:
a) Orang atau anggota keluarga dekatnya yang mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut:
a) A person or a close member of that person’s family is related to the Company if that person:
1) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan;
1) has control or joint control over the Company;
2) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan ; atau
2) has significant influence over the Company; or
3) merupakan personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk dari Perusahaan.
b) Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut:
b) An entity is related to the Company if any of the following conditions applies:
1) entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling terkait dengan entitas lain).
1) the entity and the Company are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
2) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
2) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
3) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
3) both entities are joint ventures of the same third party.
4) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
4) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
5) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.
5) the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the Company.
6) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a).
6) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a).
7) orang yang diidentifikasi dalam huruf a) 1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
7) a person identified in a) 1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). 8) Entitas, atau anggota dari kelompok
yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dari Perusahaan.
8) The entity, or any member of a group of which it is a part, provides key management personnel services to the parent entity or to the parent of the Company.
Transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
Significant transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
e. Aset Keuangan e. Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut:
The Company’s financial assets are classified as follows:
• Nilai wajar melalui laba rugi
• Pinjaman yang diberikan dan piutang
• Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL)
• Loans and Receivable
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan dimiliki untuk kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan apabila:
• diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
A financial asset is classified as held for trading if:
• it has been acquired principally for the purpose of selling it in the near term; or
• pada pengakuan awal merupakan bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
• on initial recognition it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
• merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
• it is a derivative that is neither designated nor effective as a hedging instrument.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
• penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
• such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
• kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Perusahaan disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan Chief Executive Officer.
• a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Company is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel, for example the board of directors and Chief Executive Officer.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang diakibatkan kenaikan atau penurunan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3i.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables
Kas dan bank, piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
Cash on hand and in banks, finance lease receivables, consumer financing receivables, factoring receivables and other receivable that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment losses. Interest income is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Pengukuran awal dan selanjutnya dari piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang dijelaskan pada Catatan 3l, 3m dan 3n.
Initial and subsequent measurement of finance lease receivables, consumer financing receivables and factoring receivables are discussed in Notes 3l, 3m and 3n.
Metode suku bunga efektif Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa datang (termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset/ liabilities (or a group of financial asset and liabilities) and of allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or (where appropriate) a shorter period, to get net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya jika terdapat bukti yang obyektif sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:
• kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
• significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
• pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
• default or delinquency in interest or principal payments; or
• terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya.
• it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.
Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
The Company first assesses individually whether objective evidence of impairments exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
However if the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individual assessed financial asset, the Company includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flow). Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
Allowance for impairment losses on impaired financial assets that was assessed individually by using discounted cash flows method. The calculation of present value of the estimated future cash flows of the collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Perusahaan harus menghitung:
In assessing earning assets collectively, the Company calculate:
• Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
• Probability of default (“PD”) – This model assesses the probability that the customer will fail to make full and timely repayment.
• Recoverable amount– didasarkan pada
identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).
• Recoverable amount – based on identification of future cash flow and estimation of discounted cash flow.
• Loss given default (”LGD”) –
Perusahaan mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Perusahaan apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model Perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
• Loss identification period (”LIP”) -periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas kredit/pembiayaan secara individual.
• Loss identification period (“LIP”) – period from loss event happened in loan group until objective evidence on individual loan/financing receivable can be identified.
• Exposure at default (”EAD”) –
Perusahaan mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.
• Exposure at default (“EAD”) – The Company estimates the expected utilization level of credit facilities/financing receivable in the event of arrears.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun.
PD, LGD and LIP are derived from observation of loan/financing receivable data for at least three years.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet kredit/pembiayaan pada tanggal pelaporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default(LGD).
Allowance for impairment losses that are collectively assessed is performed by multiplying the outstanding loans/financing at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD).
Perusahaan menggunakan model analisa statistik yaitu flow rate method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif.
The Company uses statistical model analysis method, i.e flow rate method to assess financial assets’ impairment collectively.
Jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
The amount of the loss is measured as the difference between the carrying value of financial assets and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the original effective interest rate of the financial assets.
Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Jika pada periode berikutnya jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat aset keuangan pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Pada saat kerugian penurunan nilai diakui, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah kerugian penurunan nilai dengan menggunakan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai.
Perusahaan menghapusbukukan saldo piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan pada saat Perusahaan menentukan bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.
The Company writes-off a consumer financing receivable and finance lease receivable when the Company determines that the asset is uncollectible. Collection or recovery of financial assets which had been written-off is recorded as other income.
Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Company derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralised borrowing for the proceeds received.
Pada penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.
Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Perusahaan masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Perusahaan mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.
f. Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas
f. Financial liabilities and equity
instruments
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Instrumen liabilitas dan ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Classification as liabilities or equity
Financial liabilities and equity instruments issued by the Company are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Company are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified as “at amortized cost”.
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
Financial liabilities measured at amortized costs
At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on the rate of effective return, except for short-term liabilities when the recognition of interest would be immaterial.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
The Company derecognizes financial liabilities when and only when, the Company’s obligations are discharged or cancelled or expires. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.
g. Saling hapus antar Aset Keuangan dan
Liabilitas Keuangan
g. Netting of Financial Assets and
Financial Liabilities
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika:
The Company only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the statement of financial position where it:
• saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
• berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
• intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
h. Reklasifikasi Instrumen Keuangan h. Reclassifications of Financial
Instruments
Reklasifikasi Aset Keuangan Reclassification of Financial Assets
Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL. Perusahaan hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Perusahaan memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap).
The Company shall not reclassify any financial assets into the FVTPL after initial recognition. The Company only reclassifies financial assets into loans and receivables if the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Company has the intention and ability to hold the financial assets for the foreseeable future or until maturity, from financial assets measured at FVTPL or from available for sale. The financial assets are reclassified at fair value, on the date of reclassification which become its new amortized cost. Any gains or losses already recognized in profit or loss are not reversed. Any gains or losses that have been recognized in other comprehensive income are amortized through profit or loss over the remaining life of the financial assets (for financial assets that have fixed maturities) or continue to be recognized in other comprehensive income until the financial assets are sold or otherwise disposed (for financial assets that do not have fixed maturities).
Reklasifikasi Liabilitas Keuangan Reclassification of Financial Liabilities
Perusahaan tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL.
Company is not allowed to reclassify any financial liabilities from or to FVTPL financial liabilities category.
i. Nilai Wajar i. Fair value
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Perusahaan memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.
Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait, Perusahaan melakukan pengukuran nilai wajar yang dimiliki dengan hirarki berikut yang dikategorikan menjadi tiga tingkat teknik pengukuran atas input:
In order to increase consistency and comparability in fair value measurements and related disclosures, the Company measures the fair value held based on the following hierarchy that categorized into three levels the inputs to valuation techniques:
• Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
• Level 1 fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.
• Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
• Level 2 fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices).
• Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
• Level 3 fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
j. Kas dan Bank j. Cash on Hand and in Banks
Kas dan bank diklasifikasi dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Cash on hand and in banks are classified as loans and receivables.
k. Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek merupakan investasi dalam bentuk obligasi yang diperdagangkan di pasar aktif. Investasi jangka pendek diklasifikasi sebagai aset keuangan pada kelompok nilai wajar melalui laba rugi.
k. Short-term Investment
Short-term investments are composed of investment in bonds that are traded in the active market. Short-term investments are classified as fair value through profit or loss.
l. Sewa l. Lease
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the termsof the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Nilai bersih yang dapat diatribusikan terhadap Perusahaan seperti yang dijelaskan di Catatan 39 sehubungan dengan perjanjian kerjasama dicatat sebagai bagian dari piutang sewa pembiayaan.
The net amount attributable to Company as discussed in Note 39 with regards to channeling agreement is accounted as part of finance lease receivables.
SebagaiLessor As Lessor
Dalam sewa pembiayaan,lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi sewa neto Perusahaan. Pengakuan pendapatan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersihlessor.