Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif
BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring perkembangan zaman membuat berbagai hal di dunia ini semakin maju dengan Seiring perkembangan zaman membuat berbagai hal di dunia ini semakin maju dengan pesatnya.
pesatnya. Modernitas Modernitas itu itu terjadi terjadi bukan bukan hanya hanya mencakup mencakup media media yang yang menjadi menjadi alatalat penyampaiaannya
penyampaiaannya saja saja melainkan melainkan mencakup mencakup semua semua aspek aspek kehidupan kehidupan sehari-hari; sehari-hari; dunia dunia politik,politik, sampai pada dunia keilmuan.
sampai pada dunia keilmuan.
Dalam perkembangannya, keilmuan yang mengkaji tentang sains memiliiki peranan Dalam perkembangannya, keilmuan yang mengkaji tentang sains memiliiki peranan penting
penting dalam dalam perkembangan perkembangan zaman zaman itu itu sendiri. sendiri. Keilmuan Keilmuan yang yang terus terus berkembang berkembang membuatmembuat manusia yang memiliki fitrah dengan rasa keingin tahuannya terus menerus berinovasi baik atas manusia yang memiliki fitrah dengan rasa keingin tahuannya terus menerus berinovasi baik atas hal-hal yang baru maupun mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang belum terpecahkan. hal-hal yang baru maupun mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang belum terpecahkan. Dalam prosesnya, manusia menggunakan keilmuan sebagai alat mencari kebenaran. Dalam prosesnya, manusia menggunakan keilmuan sebagai alat mencari kebenaran. Kebenaran keilmuan dapat dibenarkan melalui berbagai cara, salah satunya dengan penelitian. Kebenaran keilmuan dapat dibenarkan melalui berbagai cara, salah satunya dengan penelitian.
Penelitian merupakan kegiatan keilmuan yang urgen dan sangat diminati dalam berbagai Penelitian merupakan kegiatan keilmuan yang urgen dan sangat diminati dalam berbagai aktivitas keilmuan, terlebih dalam dunia akademik. Penelitian menjadi hal penting yang harus aktivitas keilmuan, terlebih dalam dunia akademik. Penelitian menjadi hal penting yang harus dilakukan oleh insan akademis guna menunjang tugas-tugas akademikaya. Namun bukan hanya dilakukan oleh insan akademis guna menunjang tugas-tugas akademikaya. Namun bukan hanya itu, penelitian menjadi tolak ukur keberhasilan suatu proses pendidikan dan lebih luasnya lagi itu, penelitian menjadi tolak ukur keberhasilan suatu proses pendidikan dan lebih luasnya lagi menjadi tolak ukur kemajuan suatu bangsa dalam bidang pembangunan sumber daya mausia. menjadi tolak ukur kemajuan suatu bangsa dalam bidang pembangunan sumber daya mausia. Yang menjadi salah satu penghambat kemajuan budaya meneliti adalah kurangnya pengetahuan Yang menjadi salah satu penghambat kemajuan budaya meneliti adalah kurangnya pengetahuan tentang metode penelitian itu sendiri sehingga banyak orang terutama para insan akademis tentang metode penelitian itu sendiri sehingga banyak orang terutama para insan akademis melakukan penelitian yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah metodologi penelitian yang benar. melakukan penelitian yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah metodologi penelitian yang benar. Oleh karena itu, penulis dalam makalah ini akan membahas tentang salah satu bentuk metodologi Oleh karena itu, penulis dalam makalah ini akan membahas tentang salah satu bentuk metodologi penelitian yang sering digunakan
penelitian yang sering digunakan dalam proses penelitian dalam proses penelitian yaitu metodologi penelitian kuantitatif.yaitu metodologi penelitian kuantitatif. Penulis juga akan membahas tentang keunggulan dan kelemahan dari penelitian kuantitatif.
Penulis juga akan membahas tentang keunggulan dan kelemahan dari penelitian kuantitatif.
1.2 Rumusan Masalah 1.2 Rumusan Masalah a)
a) Apa yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif?Apa yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif? b)
c)
c) Apa Saja Syarat yang menetapkan suatu Metode Penelitian Kuantitatif?Apa Saja Syarat yang menetapkan suatu Metode Penelitian Kuantitatif? d)
d) Apa Kelebihan dan Kekurangan Metode Penelitian Kuantitatif?Apa Kelebihan dan Kekurangan Metode Penelitian Kuantitatif?
1.3 Tujuan Penulisan 1.3 Tujuan Penulisan a)
a) Mengetahui Pengertian Penelitian KuantitatifMengetahui Pengertian Penelitian Kuantitatif b)
b) Mengetahui Langkah-Langkah Penelitian dengan Metode KuantitatifMengetahui Langkah-Langkah Penelitian dengan Metode Kuantitatif c)
c) Mengetahui Syarat yang Menetapkan suatu Metode Penelitian KuantitatifMengetahui Syarat yang Menetapkan suatu Metode Penelitian Kuantitatif d)
d) Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Metode Penelitian KuantitatifMengetahui Kelebihan dan Kekurangan Metode Penelitian Kuantitatif
BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN
2.1 Pengertian 2.1 Pengertian
Menurut Ari Kunto penelitian kuantitatif adalah penelitian
Menurut Ari Kunto penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakanyang menggunakan angkaangka mulai
mulai daridari pengumpulan pengumpulan data,data, penafsiran penafsiran terhadapterhadap data serta terhadap hasilnya (Ari Kunto, 1992).data serta terhadap hasilnya (Ari Kunto, 1992). Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang data-datanya berupa angka dan data-data yang diangkakan kemudian data dikumpulkan dalam bentuk datanya berupa angka dan data-data yang diangkakan kemudian data dikumpulkan dalam bentuk angka dan ditafsirkan kedalam bentuk angka juga.
angka dan ditafsirkan kedalam bentuk angka juga.
2.2. Langkah-Langkah Penelitian 2.2. Langkah-Langkah Penelitian
Setiap metode penelitian pasti memilki langkah-langkah untuk melaksanakan Setiap metode penelitian pasti memilki langkah-langkah untuk melaksanakan penelitiannya
penelitiannya begitu begitu juga juga dengan dengan penelitian penelitian kuantitatif. kuantitatif. Langkah-langkah Langkah-langkah penelitian penelitian kauntitatifkauntitatif adalah sebagai berikut:
adalah sebagai berikut:
2.2.1 Latar Belakang Masalah 2.2.1 Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah memuat hal-hal yang menarik untuk melakukan penelitian, biasanya Latar belakang masalah memuat hal-hal yang menarik untuk melakukan penelitian, biasanya kerana adanya kesenjangan antara yang seharusnya dan kenyataan. Dalam bagian ini dimuat kerana adanya kesenjangan antara yang seharusnya dan kenyataan. Dalam bagian ini dimuat deskripsi singkat wilayah penelitian dan juga jika diperlukan hasil penelitian penyelidik deskripsi singkat wilayah penelitian dan juga jika diperlukan hasil penelitian penyelidik sebelumnya. Secara rinci latar belakang (Wardi Bachtiar:1997) b
sebelumnya. Secara rinci latar belakang (Wardi Bachtiar:1997) b erisi:erisi:
a. Argumentasi mengapa masalah tersebut menarik untuk diteliti dipandang dari bidang a. Argumentasi mengapa masalah tersebut menarik untuk diteliti dipandang dari bidang keilmuan/maupun kebutuhan praktis.
keilmuan/maupun kebutuhan praktis.
b. Penjelasan akibat-akibat negatif jika masalah tersebut tidak dipecahkan. b. Penjelasan akibat-akibat negatif jika masalah tersebut tidak dipecahkan.
c. Penjelasan dampak positif yang timbul dari hasil-hasil penelitian c. Penjelasan dampak positif yang timbul dari hasil-hasil penelitian
d. Penjelasan bahwa masalah tersebut relevan, aktual dan sesuai dengan situasi dan kebutuhan d. Penjelasan bahwa masalah tersebut relevan, aktual dan sesuai dengan situasi dan kebutuhan zaman
zaman
e. Relevansinya dengna penelitian-penelitian sebelumnya e. Relevansinya dengna penelitian-penelitian sebelumnya
f. Gambaran hasil penelitian dan manfaatnya bagi masyarakat atau negara dan bagi f. Gambaran hasil penelitian dan manfaatnya bagi masyarakat atau negara dan bagi perkembangan ilmu.
perkembangan ilmu.
2.2.2 Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah 2.2.2 Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah a.
a. Identifikasi MasalahIdentifikasi Masalah
Masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai adanya kesenjangan antara apa yang seharusnya Masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai adanya kesenjangan antara apa yang seharusnya dan apa yang ada dalam kenyataan, adanya kesenjangan informasi atau teori dan sebagainya. dan apa yang ada dalam kenyataan, adanya kesenjangan informasi atau teori dan sebagainya.
b. Pemilihan Masalah b. Pemilihan Masalah
1). Mempunyai nilai penelitian (asli, penting dan
1). Mempunyai nilai penelitian (asli, penting dan dapat diuji)dapat diuji) 2). Feasible/dapat dilaksanakan (biaya, waktu dan kondisi) 2). Feasible/dapat dilaksanakan (biaya, waktu dan kondisi) 3). Sesuai dengan kualifikasi peneliti.
3). Sesuai dengan kualifikasi peneliti.
4). Menghubungkan dua variabel atau lebih (Nazir: 1988) 4). Menghubungkan dua variabel atau lebih (Nazir: 1988) c.
c. Sumber MasalahSumber Masalah
Bacaan, seminar, diskusi, pengamatan, pengalaman, hasil penelitian terdahulu, dan lain-lain. Bacaan, seminar, diskusi, pengamatan, pengalaman, hasil penelitian terdahulu, dan lain-lain. d.
d. Perumusan MasalahPerumusan Masalah 1).
1). Dirumuskan Dirumuskan dalam dalam bentuk bentuk kalimat kalimat tanyatanya 2).
2). Jelas Jelas dan dan padatpadat
3). Dapat menjadi dasar dalam merumuskan hipotesis dan judul penelitian. 3). Dapat menjadi dasar dalam merumuskan hipotesis dan judul penelitian.
Selain dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, suatu masalah dapat dirumuskan dengan Selain dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, suatu masalah dapat dirumuskan dengan menggunakan kalimat berita. Keduanya sama baiknya akan tetapi ada perbedaan dalam menggunakan kalimat berita. Keduanya sama baiknya akan tetapi ada perbedaan dalam kemampuannya mengkomunikasikan pesan yang ada di dalamnya. Kalimat berita lebih bersifat kemampuannya mengkomunikasikan pesan yang ada di dalamnya. Kalimat berita lebih bersifat memberikan gambaran tentang karakteristik masalah yang bersangkutan. Sedangkan kalimat memberikan gambaran tentang karakteristik masalah yang bersangkutan. Sedangkan kalimat tanya dapat lebih mengakibatkan adanya tantangan untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut. tanya dapat lebih mengakibatkan adanya tantangan untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut.
2.2.3 Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian 2.2.3 Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian 1) Tujuan
1) Tujuan penelitian adalah penelitian adalah suatu pernyataan suatu pernyataan tentang apa yang tentang apa yang akan kita akan kita cari/ cari/ capai dari capai dari masalahmasalah penelitian.
penelitian. Cara Cara merumuskan merumuskan yang yang paling paling mudah mudah adalah adalah dengan dengan mengubah mengubah kalimat kalimat pertanyaanpertanyaan dalam rumusan masalah menjadi kalimat pernyataan.
dalam rumusan masalah menjadi kalimat pernyataan. 2) Manfaat penelitian mencakup manfaat teoritis dan
2) Manfaat penelitian mencakup manfaat teoritis dan praktis (Arikunto:1992).praktis (Arikunto:1992). 2.2.4 Telaah Pustaka
2.2.4 Telaah Pustaka 1) Manfaat Telaah Pustaka 1) Manfaat Telaah Pustaka
2) Untuk memperdalam pengetahuan tentang masalah yang diteliti 2) Untuk memperdalam pengetahuan tentang masalah yang diteliti 3) Menyusun kerangka teoritis yang menjadi landasan pemikiran 3) Menyusun kerangka teoritis yang menjadi landasan pemikiran
4) Untuk mempertajam konsep yang digunakan sehingga memudahkan perumusan hipotesa 4) Untuk mempertajam konsep yang digunakan sehingga memudahkan perumusan hipotesa
5) Untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian 5) Untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian
2.2.5 Pembentukan Kerangka Teori 2.2.5 Pembentukan Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan landasan pemikiran yang membantu arah penelitian, pemilihan Kerangka teori merupakan landasan pemikiran yang membantu arah penelitian, pemilihan konsep, perumusan hipotesa dan memberi kerangka orientasi untuk klasifikasi dan analisis data konsep, perumusan hipotesa dan memberi kerangka orientasi untuk klasifikasi dan analisis data (Koentjaraningrat:1973). Kerangka teori dibuat berdasarkan teori-teori yang sudah ada atau (Koentjaraningrat:1973). Kerangka teori dibuat berdasarkan teori-teori yang sudah ada atau berdasarkan pemikiran logis yang dibangun oleh peneliti sendiri.
berdasarkan pemikiran logis yang dibangun oleh peneliti sendiri.
Teori yang dibahas atau teori yang dikupas harus mempunyai relevansi yang kuat dengan Teori yang dibahas atau teori yang dikupas harus mempunyai relevansi yang kuat dengan permasalahan
permasalahan penelitian. penelitian. Sifatnya Sifatnya mengemukakan mengemukakan bagaimana bagaimana seharusnya seharusnya tentang tentang masalah masalah yangyang diteliti tersebut berdasar konsep atau teori-teori tertentu. Khusus untuk penelitian hubungan dua diteliti tersebut berdasar konsep atau teori-teori tertentu. Khusus untuk penelitian hubungan dua variabel atau lebih maka dalam landasan teori harus dapat digambarkan secara jelas bagaimana variabel atau lebih maka dalam landasan teori harus dapat digambarkan secara jelas bagaimana hubungan dua variabel tersebut.
hubungan dua variabel tersebut.
2.2.6
2.2.6 Perumusan HipotesisPerumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling
paling mungkin mungkin dan dan paling paling tinggi tinggi tingkat tingkat kebenarannya. kebenarannya. Hipotesa Hipotesa merupakan merupakan kristalisasi kristalisasi daridari kesimpulan teoritik yang diperoleh dari telaah pustaka. Secara statistik hipotesis merupakan kesimpulan teoritik yang diperoleh dari telaah pustaka. Secara statistik hipotesis merupakan pernyataan
pernyataan mengenai mengenai keadaan keadaan populasi populasi yang yang akan akan diuji diuji kebenarannya kebenarannya berdasarkan berdasarkan data data yangyang diperoleh dari sampel penelitian.
diperoleh dari sampel penelitian. 2.2.7
2.2.7 Definisi Operasional Variabel PenelitianDefinisi Operasional Variabel Penelitian
Konsep merupakan definisi dari sekelompok fakta atau gejala (yang akan diteliti). Konsep Konsep merupakan definisi dari sekelompok fakta atau gejala (yang akan diteliti). Konsep ada yang sederhana dan dapat dilihat seperti konsep meja, kursi dan sebagainya dan ada konsep ada yang sederhana dan dapat dilihat seperti konsep meja, kursi dan sebagainya dan ada konsep yang abstrak dan tak dapat dilihat seeprti konsep partisipasi, peranan dan sebagainya. Konsep yang abstrak dan tak dapat dilihat seeprti konsep partisipasi, peranan dan sebagainya. Konsep yang tak dapat dilihat disebut construct. Karena construct bergerak di alam abstrak maka perlu yang tak dapat dilihat disebut construct. Karena construct bergerak di alam abstrak maka perlu diubah dalam bentuk yang dapat diukur secara empiris, atau dalam kata lain perlu ada definisi diubah dalam bentuk yang dapat diukur secara empiris, atau dalam kata lain perlu ada definisi operasional.
operasional.
Definisi operasional adalah mengubah konsep dengan kata-kata yang menggambarkan Definisi operasional adalah mengubah konsep dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan dapat diuji kebenarannya oleh orang lain.
perilaku atau gejala yang dapat diamati dan dapat diuji kebenarannya oleh orang lain.
2.2.8 Validitas/Keabsahan dan Reliabilitas/Keabsahan Instrumen 2.2.8 Validitas/Keabsahan dan Reliabilitas/Keabsahan Instrumen
Pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur variabel yang kita teliti sebelumnya harus dilakukan Pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur variabel yang kita teliti sebelumnya harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Bila instrumen/alat ukur tersebut tidak valid maupun reliabel, maka uji validitas dan reliabilitas. Bila instrumen/alat ukur tersebut tidak valid maupun reliabel, maka tidak akan diperoleh hasil penelitian yang baik.
Validitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur betul-betul Validitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur betul-betul mengukur apa yang akan diukur.
mengukur apa yang akan diukur.
Ada beberapa jenis validitas, namun yang paling banyak dibahas adalah
Ada beberapa jenis validitas, namun yang paling banyak dibahas adalahvaliditas konstruk validitas konstruk .. Konstruk atau kerangka konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk Konstruk atau kerangka konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian
perhatian penelitian. penelitian. Konsep Konsep itu itu kemudian kemudian seringkali seringkali masih masih harus harus diubah diubah menjadi menjadi definisi definisi yangyang operasional, yang menggambarkan bagaimana mengukur suatu gejala. Langkah selanjutnya operasional, yang menggambarkan bagaimana mengukur suatu gejala. Langkah selanjutnya adalah menyusun pertanyaan-pertanyaan/ pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan definisi itu adalah menyusun pertanyaan-pertanyaan/ pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan definisi itu Untuk mencari definisi konsep tersebut dapat ditempuh dengan berbagai cara sebagai berikut Untuk mencari definisi konsep tersebut dapat ditempuh dengan berbagai cara sebagai berikut ::
1.
1. Mencari definisi konsep yang dikemukakan para ahli. Untuk ini perlu dipelajari buku-bukuMencari definisi konsep yang dikemukakan para ahli. Untuk ini perlu dipelajari buku-buku referensi yang relevan.
referensi yang relevan. 2.
2. Jika dalam literatur tidak dapat diperoleh definisi konsep-konsep penelitian, maka peneliti harusJika dalam literatur tidak dapat diperoleh definisi konsep-konsep penelitian, maka peneliti harus mendefinisikan sendiri konsep tersebut. Untuk tujuan ini peneliti dapat mendiskusikan dengan mendefinisikan sendiri konsep tersebut. Untuk tujuan ini peneliti dapat mendiskusikan dengan ahli-ahli yang kompeten dibidang konsep yang akan diukur.
ahli-ahli yang kompeten dibidang konsep yang akan diukur.
3. Menanyakan definisi konsep yang akan diukur kepada calon responden atau orang-orang yang 3. Menanyakan definisi konsep yang akan diukur kepada calon responden atau orang-orang yang
memiliki karakteristik yang sama dengan responden (Ancok: 1989). memiliki karakteristik yang sama dengan responden (Ancok: 1989).
Cara yang paling banyak dipakai untuk mengetahui validitas konstruk suatu instrumen/alat Cara yang paling banyak dipakai untuk mengetahui validitas konstruk suatu instrumen/alat pengukur
pengukur ialah ialah dengan dengan mengkorelasikan mengkorelasikan skor/nilai skor/nilai yang yang diperoleh diperoleh pada pada masing-masingmasing-masing pertanyaan/pernyataan
pertanyaan/pernyataan dari dari semua semua responden responden dengan dengan skor/nilai skor/nilai total total semuasemua pertanyaan/pernyataan
pertanyaan/pernyataan dari dari semua semua responden. responden. Korelasi Korelasi antara antara skor/nilai skor/nilai setiapsetiap pertanyaan/pernyataan
pertanyaan/pernyataan dan dan skor/nilai skor/nilai total total haruslah haruslah signifikan signifikan berdasarkan berdasarkan ukuran ukuran statistikstatistik tertentu misalnya dengan menggunakan teknik korelasi product moment.
tertentu misalnya dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengkur dapat adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengkur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan kemantapan/konsistensi hasil dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan kemantapan/konsistensi hasil pengukuran.
pengukuran. Suatu Suatu alat alat pengukur pengukur dikatakan dikatakan mantap mantap atau atau konsisten, konsisten, apabila apabila untuk untuk mengukurmengukur sesuatu berulang kali, alat pengukur itu menunjukkan hasil yang sama, dalam kondisi yang sama. sesuatu berulang kali, alat pengukur itu menunjukkan hasil yang sama, dalam kondisi yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang mantap atau konsisten. Pada alat pengukur fenomena fisik seperti berat dan panjang suatu yang mantap atau konsisten. Pada alat pengukur fenomena fisik seperti berat dan panjang suatu benda,
Tetapi untuk pengukuran fenomena sosial, seperti sikap, pendapat, persepsi, kesadaran Tetapi untuk pengukuran fenomena sosial, seperti sikap, pendapat, persepsi, kesadaran beragama, pengukuran yang mantap atau konsisten, agak sulit dicapai.
beragama, pengukuran yang mantap atau konsisten, agak sulit dicapai.
Berhubung gejala sosial tidak semantap fenomena fisik, maka dalam pengukuran fenomena Berhubung gejala sosial tidak semantap fenomena fisik, maka dalam pengukuran fenomena sosial selalu diperhitungkan unsur kesalahan pengukuran. Dalam penelitian sosial kesalahan sosial selalu diperhitungkan unsur kesalahan pengukuran. Dalam penelitian sosial kesalahan pengukuran
pengukuran ini ini cukup cukup besar. besar. Karena Karena itu itu untuk untuk mengetahui mengetahui hasil hasil pengukuran pengukuran yang yang sebenarnya,sebenarnya, kesalahan pengukuran ini perlu diperhitungkan. Makin kecil kesalahan pengukuran, semakin kesalahan pengukuran ini perlu diperhitungkan. Makin kecil kesalahan pengukuran, semakin reliabel alat pengukurnya. Semakin besar kesalahan pengukuran, semakin tidak reliabel alat reliabel alat pengukurnya. Semakin besar kesalahan pengukuran, semakin tidak reliabel alat pengukur tersebut.
pengukur tersebut.
Teknik-teknik untuk menentukan reliabilitas ada tiga yaitu: a. teknik ulangan, b. teknik Teknik-teknik untuk menentukan reliabilitas ada tiga yaitu: a. teknik ulangan, b. teknik bentuk
bentuk pararel pararel dan dan c. c. teknik teknik belah belah dua. dua. Dalam Dalam tulisan tulisan ini ini akan akan dijelaskan dijelaskan satu satu teknik teknik saja saja yaituyaitu teknik belah dua.
teknik belah dua.
Teknik belah dua merupakan cara mengukur reliabilitas suatu alat ukur dengan membagi alat Teknik belah dua merupakan cara mengukur reliabilitas suatu alat ukur dengan membagi alat ukur menjadi dua kelompok. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
ukur menjadi dua kelompok. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Mengajukan instrumen kepada sejumlah responden kemudia dihitung validitas itemnya. Item a. Mengajukan instrumen kepada sejumlah responden kemudia dihitung validitas itemnya. Item yang valid dikumpulkan menjadi satu, item yang tidak valid dibuang.
yang valid dikumpulkan menjadi satu, item yang tidak valid dibuang. b.
b. Membagi Membagi item item yang yang valid valid tersebut tersebut menjadi menjadi dua dua belahan. belahan. Untuk Untuk mebelah mebelah instrumen instrumen menjadimenjadi dua, dapat dilakukan dengan salah satu cara berikut: 1). Membagi item dengan cara acak dua, dapat dilakukan dengan salah satu cara berikut: 1). Membagi item dengan cara acak (random). (2) membagi item berdasarkan nomor genap-ganjil. Untuk menghitung reliabilitasnya (random). (2) membagi item berdasarkan nomor genap-ganjil. Untuk menghitung reliabilitasnya skor total dari kedua belahan itu dikorelasikan.
skor total dari kedua belahan itu dikorelasikan.
2.2.9
2.2.9 Penetapan Metode PenelitianPenetapan Metode Penelitian
Penetapan metode penelitian mencakup : (i) penentuan subyek penelitian (populasi dan Penetapan metode penelitian mencakup : (i) penentuan subyek penelitian (populasi dan sampel), (ii) metode pengumpulan data(penyusunan angket) dan (iii) metode analisis data sampel), (ii) metode pengumpulan data(penyusunan angket) dan (iii) metode analisis data (pemilihan analisis statistik yang sesuai dengan jenis data).
(pemilihan analisis statistik yang sesuai dengan jenis data).
2.2.10 Pembuatan Rancangan Penelitian 2.2.10 Pembuatan Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah pedoman yang disusun secara sistematis dan logis tentang apa Rancangan penelitian adalah pedoman yang disusun secara sistematis dan logis tentang apa yang akan dilakukan dalam penelitian.
yang akan dilakukan dalam penelitian.
2.2.11 Pengumpulan Data 2.2.11 Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data diperlukan kemampuan melacak peta wilayah, sumber informasi Dalam pengumpulan data diperlukan kemampuan melacak peta wilayah, sumber informasi dan keterampilan menggali data. Untuk itu diperlukan pelatihan bagi para tenaga pengumpul dan keterampilan menggali data. Untuk itu diperlukan pelatihan bagi para tenaga pengumpul data.
data.
2.2.12
2.2.12 Pengolahan
Pengolahan, Analisis dan
, Analisis dan Interpr
Interpretasi
etasi
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Pengolahan data meliputi editing, coding, katagorisasi dan tabulasi data. Analisis data Pengolahan data meliputi editing, coding, katagorisasi dan tabulasi data. Analisis data bertujuan menyederhanakan data sehingga mudah dibaca dan
bertujuan menyederhanakan data sehingga mudah dibaca dan ditafsirkan. Dalam penelitianditafsirkan. Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik.
kuantitatif analisis data menggunakan statistik.
Interpretasi bertujuan menafsirkan hasil analisis secara lebih luas untuk menarik kesimpulan. Interpretasi bertujuan menafsirkan hasil analisis secara lebih luas untuk menarik kesimpulan.
2.2.13 Menyusun Laporan Penelitian
2.2.13 Menyusun Laporan Penelitian
Untuk memudahkan menyusun laporan maka diperlukan kerangka laporan out line. Untuk memudahkan menyusun laporan maka diperlukan kerangka laporan out line.
2.3 Syarat-Syarat Penelitian Metode Kuantitatif 2.3 Syarat-Syarat Penelitian Metode Kuantitatif a. Sistematis
a. Sistematis
Dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai dengan yang Dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai dengan yang kompleks sehingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.
kompleks sehingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien. b. Berencana
b. Berencana
Dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan dan sebelum dilakukan penelitian, sudah Dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan dan sebelum dilakukan penelitian, sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaanya.
dipikirkan langkah-langkah pelaksanaanya. c. Mengikuti Konsep Ilmiah
c. Mengikuti Konsep Ilmiah
Mulai dari awal sampai dengan akhir kegiatan, penelitian dilakukan dengan mengikuti Mulai dari awal sampai dengan akhir kegiatan, penelitian dilakukan dengan mengikuti cara-cara atau langkah-langkah yang sudah ditentukan, yaitu prinsip yang digunakan untuk cara atau langkah-langkah yang sudah ditentukan, yaitu prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan (taraf berpikir ilmiah oleh John Dewey di dalam
memperoleh ilmu pengetahuan (taraf berpikir ilmiah oleh John Dewey di dalamreflectivereflective thinking
thinking ) yang antara lain meliputi:) yang antara lain meliputi: 1)
Penelitian dilakukan karena diawali oleh adanya kebutuhan atau tantangan untuk Penelitian dilakukan karena diawali oleh adanya kebutuhan atau tantangan untuk menyelesaikan suatu masalah.
menyelesaikan suatu masalah. 2)
2) The ProblemThe Problem
Merumuskan masalah agar suatu masalah penelitian menjadi jelas batasan, kedudukan, dan Merumuskan masalah agar suatu masalah penelitian menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkan masakah tersebut.
alternatif cara untuk memecahkan masakah tersebut.
3)
3) The hypothesisThe hypothesis
Menetapkan hipotesis sebagai titik tolak mengadakan kegiatan pemecahan masalah. Menetapkan hipotesis sebagai titik tolak mengadakan kegiatan pemecahan masalah. 4)
4) Collection of data as evidenceCollection of data as evidence
Mengumpulkan data untuk menguji hipotesis. Mengumpulkan data untuk menguji hipotesis. 5)
5) Concluding belief Concluding belief
Menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data dan dikembalikan kepada hipotesis Menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data dan dikembalikan kepada hipotesis yang sudah dirumuskan.
yang sudah dirumuskan. 6)
6) General value of the conclusionGeneral value of the conclusion
Menentukan kemungkinan untuk mengadakan generalisasi dari kesimpulan tersebut dan Menentukan kemungkinan untuk mengadakan generalisasi dari kesimpulan tersebut dan implikasinya di masa yang akan datan
implikasinya di masa yang akan datang (Sutrisno Hadi di dalam Suharsimi Arikunto, 1998: 15g (Sutrisno Hadi di dalam Suharsimi Arikunto, 1998: 15 ).).
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Penelitian Kuantitatif 2.4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Penelitian Kuantitatif
2.4.1 Kelebihan 2.4.1 Kelebihan a)
a) Banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya lebih akurat dan sulitBanyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya lebih akurat dan sulit dibantah
dibantah b)
b) Banyak objek yang hanya bersedia diambil datanya hanya dengan observasi, misalnya terlaluBanyak objek yang hanya bersedia diambil datanya hanya dengan observasi, misalnya terlalu sibuk dan kurang waktu untuk diwawancarai atau menisci kuisioner
sibuk dan kurang waktu untuk diwawancarai atau menisci kuisioner c)
c) Kejadian serempak dapat diamati dan dicatat serempak pula dengan memperbanyak observerKejadian serempak dapat diamati dan dicatat serempak pula dengan memperbanyak observer d)
d) Banyak kejadian yang dipandang kecil yang tidak dapat ditangkap moleh alat pengumpul dataBanyak kejadian yang dipandang kecil yang tidak dapat ditangkap moleh alat pengumpul data yang lain, yang ternyata sangat menentukan hasil penelitian
yang lain, yang ternyata sangat menentukan hasil penelitian
2.4.2 Kelemahan 2.4.2 Kelemahan a)
a) Observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingatObservasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat b)
c)
c) Banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi, terutama yang menyangkutBanyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi, terutama yang menyangkut kehidupan pribadi yang sangat rahasia
kehidupan pribadi yang sangat rahasia d)
d) Observasi sering menemukan observer yang bertingkah laku baik dan menyenangkan karenaObservasi sering menemukan observer yang bertingkah laku baik dan menyenangkan karena tahu dia sedang di observasi
tahu dia sedang di observasi e)
e) Banyak gejala yang hanya dapat diamati dalam keadaan tertentu sehingga dapat terjadiBanyak gejala yang hanya dapat diamati dalam keadaan tertentu sehingga dapat terjadi gan
gan gguggu an an yang yang menmen yebayeba bkan bkan obsobs ervaerva si si titidak dak dadapapat t didilalakukkukanan..
BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP
3.1 Kesimpulan 3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan berikut:berikut: 1.
1. Metode Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka mulai dariMetode Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta terhadap hasilnya.
pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta terhadap hasilnya. 2.
2. Metode Penelitian Kuantitatif berpacu pada syarat-syarat tertentu dimana aspek satu denganMetode Penelitian Kuantitatif berpacu pada syarat-syarat tertentu dimana aspek satu dengan yang lainnya saling menguatkan satu sama lain, yaitu; sistematis, berencana, dan mengikuti yang lainnya saling menguatkan satu sama lain, yaitu; sistematis, berencana, dan mengikuti konsep ilmiah
konsep ilmiah 3.
3. Metode Penelitian Kuantitatif dapat digunakan pada penelitian yang bersifat observasi secaraMetode Penelitian Kuantitatif dapat digunakan pada penelitian yang bersifat observasi secara langsung pada objek, yang memiliki keunggulan hasil data yang lebih akurat dan sulit dibantah. langsung pada objek, yang memiliki keunggulan hasil data yang lebih akurat dan sulit dibantah. 4.
4. Metode Penelitian Kuantitatif memiliki proses pengolahan data yang lebih spesifik (rumit)Metode Penelitian Kuantitatif memiliki proses pengolahan data yang lebih spesifik (rumit) sehingga dalam aplikasinya masih jarang digunakan.
sehingga dalam aplikasinya masih jarang digunakan.
3.2
3.2 SaranSaran 1)
1) Meninjau penggunaan metode penelitian kuantitatif ini dengan perbandingan aplikasinya,Meninjau penggunaan metode penelitian kuantitatif ini dengan perbandingan aplikasinya, penulis berharap d
penulis berharap dalam dunia alam dunia akademis menyediakan akademis menyediakan suatu pembinaan suatu pembinaan khusus untuk khusus untuk menunjangmenunjang terlahirnya insan-insan akademis yang unggul dengan hasil karya ilmiahnya.
terlahirnya insan-insan akademis yang unggul dengan hasil karya ilmiahnya.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Fajar, Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Jurnal Penelitian Agama Nomor: 1 Juni Abdullah Fajar, Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Jurnal Penelitian Agama Nomor: 1 Juni
–
–
Agustus 1992. Balai Penelitian P3M
Agustus 1992. Balai Penelitian P3M IAIN Sunan KalijagaIAIN Sunan Kalijaga
Ace Suryadi, Teori dan Praktek Perumusan Masalah Dalam Penelitian Sosial Keagamaan, Makalah Ace Suryadi, Teori dan Praktek Perumusan Masalah Dalam Penelitian Sosial Keagamaan, Makalah
Tidak Diterbitkan, 2000. Tidak Diterbitkan, 2000.
Djamaluddin Ancok, Teknik Penyusunan Skala Pengukuran; PPK UGM, Yogyakarta, 1989. Djamaluddin Ancok, Teknik Penyusunan Skala Pengukuran; PPK UGM, Yogyakarta, 1989. Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta, 1973.
Harahap, Nasruddin, Penelitian Sosial : Latar Belakang, Proses : Persiapan Pelaksanaannya, dalam Harahap, Nasruddin, Penelitian Sosial : Latar Belakang, Proses : Persiapan Pelaksanaannya, dalam
Jurnal Penelitian Agama Nomor: 1 Juni
Jurnal Penelitian Agama Nomor: 1 Juni
–
–
Agustus 1992. Balai Penelitian P3M IAIN Sunan Agustus 1992. Balai Penelitian P3M IAIN Sunan KalijagaKalijaga
Moh. Nasir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1988 Moh. Nasir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1988.. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Su
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta, 1985.rvai, LP3ES, Jakarta, 1985.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1992. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1992. Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Logos: Jakarta, 199