• Tidak ada hasil yang ditemukan

130677828 Laporan Kasus Liken Simpleks Kronik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "130677828 Laporan Kasus Liken Simpleks Kronik"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1.

1.1. Latar BelakangLatar Belakang Lik

Liken en sisimplmpleks eks krkronionik k adadalalah ah peradaperadangangan kun kulit lit krokronisnis, ga, gatal, sirtal, sirkumkumskriskrip, dan p, dan khakhass ditandai dengan likenifikasi. Keluhan dan gejala dapat mucul dalam waktu hitungan ditandai dengan likenifikasi. Keluhan dan gejala dapat mucul dalam waktu hitungan minggu sampai bertahun-tahun. Liken simpleks kronik merupakan penyakit yang minggu sampai bertahun-tahun. Liken simpleks kronik merupakan penyakit yang ser

serining g diditemtemui ui papada da mamasysyaraarakakat t umumum um terterututamama a papada da ususia ia dedewawasa, sa, pupuncncak ak  insidennya antara 30-50 tahun.

insidennya antara 30-50 tahun.1,2,31,2,3

Keluhan utama yang dirasakan pasien dapat berupa gatal dan seringkali Keluhan utama yang dirasakan pasien dapat berupa gatal dan seringkali  bersifat

 bersifat paroksismal. paroksismal. Gatal Gatal biasanya biasanya dikatakan dikatakan lebih lebih parah parah pada pada saat saat periodeperiode dimana pasien tidak ada aktivitas, seperti pada waktu tidur dan pada saat malam dimana pasien tidak ada aktivitas, seperti pada waktu tidur dan pada saat malam sehingga mempengaruhi kualitas tidur pasien. Liken simpleks kronik memiliki sehingga mempengaruhi kualitas tidur pasien. Liken simpleks kronik memiliki gambaran yang khas dibanding penyakit lain. Lesi pada liken simpleks kronis gambaran yang khas dibanding penyakit lain. Lesi pada liken simpleks kronis dapat terinfeksi secara sekunder akibat ekskoriasi yang terjadi akibat garukan. dapat terinfeksi secara sekunder akibat ekskoriasi yang terjadi akibat garukan.2,32,3

Li

Likeken n sisimpmpleleks ks krkrononik ik memerurupapakakan n pepenynyakakit it yyanang g seseriring ng beberurulalangng.. Patogenesis terjadinya liken simpleks kronik belum dapat dijelaskan secara pasti. Patogenesis terjadinya liken simpleks kronik belum dapat dijelaskan secara pasti. Liken simpleks kronik dapat juga terjadi akibat komplikasi dari penyakit lain, Liken simpleks kronik dapat juga terjadi akibat komplikasi dari penyakit lain, namun kebanyakan terjadi akibat adanya faktor pencetus stres.

namun kebanyakan terjadi akibat adanya faktor pencetus stres.44

Pada laporan kasus ini akan dibahas mengenai bagaimana cara menegakkan Pada laporan kasus ini akan dibahas mengenai bagaimana cara menegakkan diagn

diagnosis osis liken simpleks kronik. Dengan liken simpleks kronik. Dengan demidemikian kian dihardiharapkan dapat apkan dapat menjamenjadidi su

sumbmber er ininfoformrmasasi i memengngenenai ai lilikeken n sisimpmpleleks ks krkrononik ik dadan n didijajadidikakan n babahahann  pembelajaran selanjutnya.

(2)

BAB II

LAPORAN KASUS

Identitas Pasien

 Nama : Tn. P

Umur : 40 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Desa Nusa Makmur  

Pekerjaan : Petani

Kunjungan Rawat Jalan : 26 April 2012 Pemeriksaan : 26 April 2012

Keluhan Utama :

Bercak kehitaman yang menebal disertai rasa gatal di kedua punggung kaki sejak  1 bulan yang lalu.

Riwayat Perjalanan Penyakit:

Tn.P datang ke RSK Rivai Abdullah dengan keluhan bercak kehitaman yang menebal disertai rasa gatal di kedua punggung kaki sejak 1 bulan yang lalu. 1  bulan yang lalu pasien merasakan gatal pada kedua punggung kakinya dan timbul  bintil-bintil berisi cairan berwarna putih. Pasien sering menggaruknya sehingga  bintil-bintilnya pecah dan menimbulkan luka. Kulit yang luka menjadi terasa kering dan menebal. Rasa gatal muncul saat pasien sedang banyak pikiran dan stres.

Pasien pernah mengalami penyakit yang sama 3 tahun yang lalu. Keluhan  pertama yang dirasakan pasien adalah terdapat bintil-bintil kemerahan dan gatal di

kedua punggung kaki. Gatal dirasakan sering kambuh, lebih sering jika pasien sedang beristirahat, jika terasa sangat gatal pasien menggaruknya. Pasien sebelumnya pernah datang berobat ke poliklinik kulit dan kelamin RSK dr. A. Rivai Abdullah dan diberi obat makan dan obat salep tapi pasien lupa namanya, namun pasien hanya satu kali berobat dan tidak pernah kontrol lagi. Lama kelamaan pasien merasakan kulit di kedua punggung kakinya semakin lama semakin menebal dan kehitaman.

(3)

Gatal tidak bertambah pada saat pasien berkeringat. Gatal tidak menyebar  ke tempat lain khususnya di daerah lipatan-lipatan kulit. Tidak ada riwayat gatal setelah mengkonsumsi makanan tertentu. Tidak ada riwayat digigit serangga.

Riwayat Penyakit Dahulu

• Pernah mengalami keluhan seperti ini.

• Tidak ada riwayat penyakit ginjal, hati atau diabetes.

• Tidak ada riwayat asma, rinitis alergi.

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang serupa seperti pasien

Pemeriksaan Fisik 

Keadaan Umum : Baik  

Kesadaran : Compos Mentis.

Tanda Vital : Tekanan darah :130/80 mmHg RR : 26 kali / menit.

Nadi : 90 kali / menit. Temperatur : 36,5°C Tinggi badan : 158 cm Berat badan : 50 kg

Status gizi : IMT = BB/(TB)2 = 20 ( baik) Kepala

Mata : anemis (-), sklera ikterik (-) Hidung : NCH (-), sekret (-)

Telinga : nyeri tekan tragus (-) Mulut : sianosis (-)

Tenggorokan : pembesaran tonsil (-)

Leher : pembesaran KGB (-)

Dada

(4)

Palpasi : stem fremitus (-), iktus kordis tidak teraba Perkusi : batas jantung dan paru normal, sonor  Auskultasi : vesikular, murmur (-), wheezing (-)

Abdomen

Inspeksi : datar  

Palpasi : nyeri tekan (-), hepar dan lien sukar teraba Perkusi : timpani

Auskultasi : bising usus normal

Ekstremitas : tidak ada kelainan. Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran. Kulit : lihat status dermatologikus

Status Dermatologikus

Lokasi : Regio dorsum pedis dextra dan sinistra

Efloresensi : ada lesi hiperpigmentasi ukuran plakat, batas tidak tegas, pada  permukaan dijumpai erosi ukuran lentikular, multiple, sekitarnya dijumpai krusta  berwarna hitam tidak mudah lepas, dijumpai skuama berwarna putih, halus, tidak   berlapis-lapis, dan likenifikasi ukurannya plakat, batas tidak tegas.

(5)

Gambar 2.1. Lesi di regio dorsum pedis sinistra Resume :

Tn. P, seorang laki-laki 40 tahun bekerja sebagai petani datang ke RSK dr. A Rivai Abdullah dengan keluhan bercak kehitaman yang menebal disertai rasa gatal di kedua punggung kaki sejak 1 bulan yang lalu. Pasien merasakan gatal  pada kedua punggung kakinya dan timbul bintil-bintil berisi cairan berwarna  putih. Pasien sering menggaruknya sehingga bintil-bintilnya pecah dan menimbulkan luka. Kulit yang luka menjadi terasa kering dan menebal. Rasa gatal muncul saat pasien sedang banyak pikiran dan stres.

Pasien pernah mengalami penyakit yang sama 3 tahun yang lalu. Keluhan  pertama yang dirasakan pasien adalah terdapat bintil-bintil kemerahan dan gatal di

kedua punggung kaki. Gatal dirasakan sering kambuh, lebih sering jika pasien sedang beristirahat, jika terasa sangat gatal pasien menggaruknya. Pasien sebelumnya pernah datang berobat ke poliklinik kulit dan kelamin RSK dr. A. Rivai Abdullah dan diberi obat makan dan obat salep tapi pasien lupa namanya, namun pasien hanya satu kali berobat dan tidak pernah kontrol lagi. Lama kelamaan pasien merasakan kulit di kedua punggung kakinya semakin lama semakin menebal dan kehitaman.

Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan. Pada status dermatologis ditemukan plak hiperpigmentasi, multiple, bentuk tidak beraturan,  batas tidak tegas, terdapat erosi, krusta, likenifikasi dan ditutupi skuama halus.

Diagnosa Banding :

1. Liken simpleks kronik  2. Psoriasis

3. Dermatitis Atopik 

Pemeriksaan penunjang : Tes fenomena koebner dan tes auspitz sign Pemeriksaan anjuran : Pemeriksaan dermatopathology

(6)

Penatalaksanaan Umum:

a. Menghindari faktor pencetus, seperti menghindari faktor stres.

b. Mengurangi menggaruk daerah gatal tersebut karena akan menimbulkan  perlukaan.

c. Makan obat secara teratur. d. Kontrol ke dokter teratur. Khusus:

1. Sistemik  Antihistamin 2. Topikal

- Kortikosteroid dengan potensi tinggi seperti Clobetassol Propionat 0,05%

- Preparat tar : LCD 5%

- Asam salisil 3%

- Emolien 10%

Prognosis

Quo ad vitam : dubia ad bonam Quo ad fungsionam: dubia ad bonam Quo ad sanationam : dubia

(7)

BAB III PEMBAHASAN

Liken simpleks kronik adalah peradangan kulit kronis, gatal, sirkumskrip, dan khas ditandai dengan likenifikasi. Likenifikasi merupakan pola yang terbentuk dari respon kutaneus akibat garukan dan gosokan yang berulang dalam waktu yang cukup lama. Likenifikasi timbul secara sekunder dan secara histology memiliki karakteristik berupa akantosis dan hiperkeratosis, dan secara klinis tampak berupa penebalan kulit, dengan peningkatan garis permukaan kulit pada daerah yang terkena sehingga tampak seperti kulit batang kayu.

Pada kasus ini pasien Tn. P berusia 40 tahun, dengan keluhan adanya bercak  kehitaman yang menebal dan terasa gatal di kedua punggung kaki sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan tersebut disertai rasa gatal dan timbul apabila pasien mengalami stres. Diagnosis liken simpleks kronik pada pasien ini didasarkan pada anamnesis dan status dermatologikus.

Anamnesis

Fakta Teori 2,3

- Keluhan bercak kehitaman yang menebal disertai rasa gatal di kedua  punggung kaki

- Gatal dirasakan kumat-kumatan lebih sering jika pasien sedang  beristirahat, sekali kumat akan terasa sangat gatal sehingga pasien menggaruknya. Rasa gatal muncul saat pasien sedang banyak pikiran dan stres.

- Lesi hanya terdapat pada kedua  punggung kaki

- Keluhan utama yang dirasakan  pasien dapat berupa gatal dan sering kali bersifat paroxismal. Lesi kulit yang mengalami likenifikasi umumnya akan dirasakan sangat nyaman bila digaruk sehingga terkadang pasien secara refleks menggaruk dan menjadi kebiasaan yang tidak disadari

- Etiologi pasti neurodermatitis sirkumskripta belum diketahui, namun diduga pruritus memainkan  peranan karena pruritus berasal dari  pelepasan mediator atau aktivitas

(8)

enzim proteolitik. Disebutkan juga  bahwa garukan dan gosokan mungkin respon terhadap stres emosional.

- Area predileksi liken simpleks kronik antara lain berada ditengkuk, occiput (liken Simpleks Nuchea), sisi leher, tungkai bawah, pergelangan kaki dan punggung kaki, skalp, paha  bagian medial, lengan bagian

ekstensor, skrotum dan vulva, juga diatas alis atau kelopak mata dan  periauricle

Pada anamnesis pasien ini didapatkan adanya rasa gatal yang dialami besifat terus-menerus dan dialami setelah ada faktor stres, dirasakan di daerah punggung kaki. Berdasarkan teori, anamnesis di atas adalah sesuai untuk mendukung ke arah diagnosis liken simpleks kronik.

Status Dermatologikus

Fakta Teori5,6

- Pada regio dorsum pedis sinistra dan dextra terdapat plak   hiperpigmentasi, multiple, berbatas tidak tegas, bentuk tidak beraturan, ditutupi oleh skuama halus, terdapat erosi, krusta dan likenifikasi

- Pada stadium awal kelainan kulit yang terjadi dapat berupa eritem dan edema atau kelompok   papul, selanjutnya karena garukan  berulang, bagian tengah menebal, kering dan berskuama serta  pinggirnya hiperpigmentasi. Ukuran lesi lentikular sampai  plakat, bentuk umum lonjong atau

tidak beraturan. Kemudian lesi juga dapat berupa plak solid dengan likenifikasi, seringkali disertai  papul kecil di tepi lesi, dan

(9)

 berskuama tipis. Kulit yang mengalami likenifikasi teraba menebal, dengan garis-garis kulit yang tegas dan meninggi, serta dapat pula disertai ekskoriasis. Warna lesi biasanya merah tua, kemudian menjadi coklat atau hiperpigmentasi hitam. Distribusi lesi biasanya tunggal.

Pada status dermatologikus terdapat plak hiperpigmentasi berbatas tidak  tegas ditutupi oleh skuama sedang, dan terdapat likenifikasi. Lesi kulit terbatas  pada daerah punggung kaki. Keadaan di atas sesuai dengan teori yang ada.

Pemeriksaan Penunjang

Fakta Teori1,2

- Tes auspitz sign dan fenomena koebner 

- Pemeriksaan Auspitz sign dan fenomena Koebner. Fenomena Koebner atau goresan lilin adalah skuama yang berubah warnanya menjadi putih pada goresan, seperti lilin yang digores. Pada fenomena Auspitz, setelah skuama habis dikerok  dilakukan pengerokan perlahan hingga tampak serum atau darah berbintik  yang disebabkan oleh papilomatosis. Hal ini dilakukan untuk   menyingkirkan diagnosis banding  psoriasis.

- Pemeriksaan dermatophatology dapat memberikan gambaran yang bervariasi mengenai derajat hiperkeratosis dengan paraorthokeratosis dan orthokeratosis, serta psoriasiform

(10)

epidermal hiperplasia.

Kebutuhan untuk dilakukannya pemeriksaan tambahan sangat bergantung  pada kondisi masing-masing pasien berdasarkan riwayat perjalanan penyakitnya,  penyakit penyerta, dan komplikasi yang mungkin berkaitan.

Diagnosis Banding

Liken simplek  kronik 1,2,3

Psoriasis1,2 Dermatitis atopik 1,4

Definisi Peradangan kulit kronis, gatal,

sirkumskrip, dan khas ditandai dengan likenifikasi.

Penyakit autoimun  bersifat kronik dan

residif, ditandai adanya hiperproliferatif kulit.

Peradangan

kulit kronis

residif disertai

gatal, sering

berhubungan

dengan

peningkatan

kadar IgE

dalam serum

dan riwayat

atopi pada

penderita atau

keluarganya.

Anamnesis Keluhan dan gejala dapat mucul dalam waktu hitungan minggu sampai  bertahun-tahun.

Keluhan utama  berupa gatal dan

seringkali bersifat  paroxismal.

Lesi kulit sangat nyaman bila digaruk 

Gatal ringan, hampir  di seluruh tubuh, pada lesi yang kronik dapat menetap tidak berubah selama berbulan-bulan  bahkan

bertahun-tahun. Pada lesi yang akut dapat timbul lesi-lesi baru yang

mendadak dalam  jangka waktu  beberapa hari. Gatal- gatal, gelisah sampai tidak bisa tidur,sering kambuh, dan terdapat riwayat atopik 

Etiologi belum diketahui, namun diduga  pruritus

memainkan  peranan central.

Autoimun ada warisan genetik   dari orang tua

dan dipicu faktor  lingkungan, cuaca, makanan, maupun  psikologis (emosi,

stres).

(11)

kelainan kulit yang terjadi dapat berupa eritem dan edema atau kelompok   papul, selanjutnya karena garukan  berulang, bagian tengah menebal, kering dan  berskuama serta  pinggirnya hiperpigmentasi. Ukuran lesi lentikular sampai  plakat, bentuk 

umum lonjong atau tidak beraturan. lesi  juga dapat berupa  plak solid dengan

likenifikasi, disertai  papul kecil di tepi

lesi, dan berskuama tipis.

skuama berlapis-lapis, kasar dan berwarna  putih seperti mika

serta transparan. Ukuran lentikular, nummular, plakat, dan  berkonfluensi.

Dapat dilakukan  pemeriksaan goresan

lilin dan auspitz sign.

dengan likenifikasi, skuama, hipo dan hiperpigmentasi Akibat garukan dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta, dan likenifikasi

Predileksi Tungkai bawah,  pergelangan kaki

dan punggung kaki, skalp, paha bagian medial, lengan  bagian ekstensor,

skrotum dan vulva,  juga diatas alis atau

kelopak mata dan  periauricle Scalp, perbatasan daerah tersebut dengan muka, ekstremitas bagian ekstensor terutama siku serta lutut, dan daerah lumbosacral.

Pada bayi lesi kulit tampak pada wajah dan bokong. Pada anak atau dewasa lesi tampak muncul di kaki, tangan,  belakang lutut, dan

lipat siku. Pemeriksaan Histopatologi hiperkeratosis dengan  paraorthokeratosis dan orthokeratosis, serta psoriasiform epidermal hiperplasia. Rete redges memanjang dan melebar. Pada stratum spinosum tampak  kelompok leukosit yang disebut abses munro. Terdapat  parakeratosis, akantosis,  papilomatosis, vasodilatasi di subepidermis. Akantosis ringan, hiperplasia  psoriasiform,  parakeratosis. Mitosis keratinosit, fibroblas, dan sel endotelial

meningkat

(12)

Fakta Teori7,8

1. Umum

- Menghindari faktor pencetus, seperti menghindari faktor stres

- Mengurangi menggaruk daerah gatal tersebut karena akan menimbulkan perlukaan.

- Makan obat secara teratur  - Kontrol ke dokter teratur  2. Khusus

Sistemik  Antihistamin Topikal

- Kortikosteroid dengan potensi tinggi seperti Clobetassol Propionat 0,05%

- Preparat tar : LCD 5% - Asam salysil 3%

- Emolien 10%

Umum

 bertujuan untuk memutus itch-scratch cycle, karena pada dasarnya tindakan menggaruk lesi yang terasa gatal justru akan memperberat lesi, dan memperberat gatal yang dirasakan. Penyebab sistemik dari gatal harus diidentifikasi

Khusus

a. Sistemik 

- Pemberian antihistamin oral secara luas digunakan untuk mengurangi keluhan pruritus namun peran dan keuntungannya dalam mengatasi  pruritus lokal sangat rendah.

- Kortikosteroid  b. Topikal

- Kortikosteroid : Yang menjadi  pilihan adalah kortikosteroid dengan  potensi tinggi seperti Clobetassol Propionat, Diflorasone Diasetat, atau bethamethason dipropionat

- Preparat tar :

mempunyai efek

anti

pruritus

dan

anti

inflamasi pada kulit. Sediaan

dalam bentuk salap hidrofilik

misalnya mengandung

liquor  carbonat detergent 

5% - 10%

atau

crude coaltar 

1% - 5%.

- Anti histamin

Terapi liken simpleks kronik bertujuan untuk memutus itch-scratch cycle, karena pada dasarnya tindakan menggaruk lesi yang terasa gatal justru akan

(13)

memperberat lesi, dan memperberat gatal yang dirasakan. Penyebab sistemik dari gatal harus diidentifikasi. Hal ini lah yang menyebabkan penatalaksanaan liken simpleks kronik menjadi sangat sulit. Harus dijelaskan berkali-kali untuk tidak  menggaruk atau menggosok lesi nya.

Prognosis

Liken simpleks kronik dapat menjadi lesi yang persisten dan bersifat berulang. Eksaserbasi dapat terjadi bila dipicu adanya respon terhadap stres emosional.

• Quo ad vitam : dubia ad bonam

• Quo ad fungsionam: dubia ad bonam

• Quo ad sanationam : dubia • Quo ad kosmeticam : dubia

BAB IV KESIMPULAN

(14)

Liken simpleks kronik adalah peradangan kulit kronis dengan keluhan utama rasa gatal, dan ditandai dengan likenifikasi. Liken simpleks kronik merupakan penyakit yang sering ditemui pada masyarakat umum terutama pada usia dewasa, puncak  insidennya antara 30-50 tahun. Dari hasil anamnesis ditemukan seorang laki-laki  berusia 40 tahun dengan keluhan bercak kehitaman yang menebal disertai rasa gatal di kedua punggung kaki sejak 1 bulan yang lalu. Pasien mengeluhkan gatal  pada kedua punggung kakinya dan timbul bintil-bintil berisi cairan berwarna  putih. Rasa gatal muncul saat pasien sedang banyak pikiran dan stres. 3 tahun yang lalu pasien mengalami hal serupa yaitu terdapat bintil-bintil kemerahan dan gatal di kedua punggung kaki. Gatal dirasakan sering kambuh dan membuat  pasien menggaruknya sehingga kulit dirasakan semakin menebal dan kehitaman. Pada efloresensi ditemukan di regio dorsum pedis sinistra dan dextra terdapat plak  hiperpigmentasi, multiple, berbatas tidak tegas, bentuk tidak beraturan, ditutupi oleh skuama halus, terdapat erosi, krusta dan likenifikasi. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami liken simpleks kronik.

Terapi yang utamanya adalah menghindari menggaruk lesi yang terasa gatal karena akan melukai kulit dan memperberat lesi. Untuk mengurangi rasa gatal dapat digunakan obat antihistamin sedatif. Dan mengkonsumsi obat-obatan topikal dengan kortikosteroid, asam salisilat, preparat tar, dan emolien.

(15)

1. Sularsito SA, Djuanda Suria. Neurodermatitis sirkumskripta. Dalam Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.Edisi Keempat. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia:2006:147-1482.

2. Susan Burgin, MD. Numular Eczema and Lichen SimplexChronic/Prurigo  Nodularis. Dalam: Fitzpatrick TB, Eizen AZ, Woff K,Freedberg IM,

Auten KF, penyunting: Dermatology in generalmedicine, 7th ed, New York: Mc Graw Hill. 2008: 158-162.

3. Odom RB, James WD, Berger TG. Atopic dermatitis, eczema, and noninfectious immunodeficiency disorders. Dalam: Andrew’s Diseases of  The Skin: Clinical Dermatology. 9th ed. Philadelphia: WB Saunders: 2000: 69-94.

4. Hogan D J, Mason S H. Lichen Simplex Chronicus. Diakses dari www.emedicine.com, 5 Mei 2012.

5. C.A. Holden & J. Berth-Jones. Lichen Simplex Chronic. Dalam: Rook’s Text Book of Dermatology. Blackwell Publishing. 2004:17.41-17.43.

6. Gulsum Gencoglan et al. Therapeutic Hotline: Treatment of prurigo nodularis and lichen simplex chronicus with gabapentin. Dermatologic Therapy Volume 23, Issue 2, March/April 2010:194–198 .

7. Stewart KM. Clinical care of vulvar pruritus, with emphasis on one common cause, lichen simplex chronicus.  Dermatol Clin 2010 Oct; 28(4):669-80.

8. Richards RN. Update on intralesional steroid: focus on dermatoses.  J  Cutan Med Surg 2010 Jan-Feb; 14(1):19-23.

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Seorang laki-laki 35 tahun datang dengan keluhan bercak merah tebal pada siku sejak 8 bulan, bercak sedikit gatal, rambut serta kulit kepala cepat kotor oleh sisik halus, tetapi

Seseorang perempuan berusia 20 tahun datang ke tempat praktik dokter dengan keluhan timbul bercak merah pada seluruh tubuh sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan kulit tidak disertai

Seorang laki-laki berusia 58 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sering mengalami lemas sejak 1 bulan ini.. Dokter melakukan anamnesis didapatkan keluhan air

A laki-laki 2,5 tahundengan keluhan sulit makan dan tubuh terlihat sangat kurus sejak 1,5 tahun yang lalu Pasien didiagnosis Gizi buruk didasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik

Seorang anak laki-laki usia 18 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan gatal-gatal di daerah lengan dan tungkai disertai luka garukan dan bernanah pada daerah yang gatala.

Bercak diawali oleh bercak kemerahan, gatal yang berukuran 3 x 2 cm, berbentuk oval dengan 2arna merah di pinggir !ebih #a dari 2arna di #engah..   Karena mengeluh gatal

Rasa penuh pada telinga merupakan keluhan yang umum pada tahap awal dari otitis eksterna difusa dan sering mendahului terjadinya rasa sakit dan nyeri tekan daun telinga.. Gatal

Penyakit Sekarang • Pasien datang ke Poli Kulkel dengan keluhan utama yaitu gatal pada bagian punggung kaki sejak 5 hari yang lalu.. • Gatal dirasakan terutama