• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas penggunaan media pembelajaran komik pada materi persamaan garis lurus ditinjau dari prestasi dan minat belajar siswa SMP Joannes Bosco kelas VIII democracy tahun ajaran 2015/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Efektivitas penggunaan media pembelajaran komik pada materi persamaan garis lurus ditinjau dari prestasi dan minat belajar siswa SMP Joannes Bosco kelas VIII democracy tahun ajaran 2015/2016"

Copied!
234
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI PRESTASI DAN MINAT BELAJAR SISWA SMP JOANNES BOSCO KELAS VIII DEMOCRACY TAHUN AJARAN 2015/2016. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh : LILIK ANDRI SUSANTO NIM: 111414054. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI PRESTASI DAN MINAT BELAJAR SISWA SMP JOANNES BOSCO KELAS VIII DEMOCRACY TAHUN AJARAN 2015/2016. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh : LILIK ANDRI SUSANTO NIM: 111414054. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Hidup dan mati hanyalah sebuah perjalanan yang terjadi di alam semesta ini. Kehidupan yang terjadi pasti akan selalu diakhiri dengan kematian, dimana kehidupan selalu membimbing kita untuk dapat menuju ke jalan kematian yang suci dan dapat tersenyum diakhir perjalanan. Lika – liku kehidupan terkadang menjadi sebuah tekanan yang akan mengakibatkan terjatuh dalam jurang kegagalan, supaya dapat bangkit dan tidak selalu jatuh perlu adanya pedoman dan dorongan yang kuat untuk terus maju dan berdiri diatas puncak kejayaan.. Dengan penuh rasa syukur kupersembahkan karyaku ini kepada: Dosen pembimbingku bapak Dominikus Arif Budi P, M. Si. Bapakku Suparno Ibuku Yustina Pailah, S.Pd. Adikku Darmawan Purnomo Aji Adikku Handika Galih Priambodo Kekasihku Fransiska Selvy Wulandari Terimakasih atas segala doa, dukungan, dan cinta yang selalu menyertaiku.. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan kesungguhan bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 28 April 2016. Penulis. Lilik Andri Susanto. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Name : Lilik Andri Susanto NIM. : 111414054. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI PRESTASI DAN MINAT BELAJAR SISWA SMP JOANNES BOSCO KELAS VIII DEMOCRACY TAHUN AJARAN 2015/2016 Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam. bentuk. pangkalan. data,. mendistribusikan. secara. terbebas,. dan. mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang dibuat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 28 April 2016. Yang menyatakan,. Lilik Andri Susanto. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK Lilik Andri Susanto (2016). Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Komik Pada Materi Persamaan Garis Lurus Ditinjau Dari Prestasi dan Minat Belajar Siswa SMP Joannes Bosco Kelas VIII Democracy Tahun Ajaran 2015/2016. SKRIPSI. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media komik dalam pembelajaran matematika terhadap 1) prestasi belajar siswa dan 2) minat belajar siswa kelas VIII Democracy tahun ajaran 2015/2016, pada pokok bahasan persamaan garis lurus. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatifkuantitatif dimana dalam penelitian ini akan dijelaskan apakah ada peningkatan prestasi dan minat belajar siswa yang terjadi setelah pembelajaran menggunakan komik. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII Democracy tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 26 siswa. Data prestasi belajar siswa diperoleh dari data hasil pre test dan post test siswa dan data minat belajar siswa diperoleh dari hasil angket minat belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media komik serta wawancara. Analisa data prestasi belajar siswa dilakukan dengan membandingkan nilai rata-rata pre test dan post test. Analisa data minat belajar siswa yang dilakukan adalah analisa kualitatif berdasarkan wawancara dan analisa angket minat menggunakan klasifikasi dan membandingkan skor rata-rata minat sebelum dan sesudah menggunakan media komik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penggunaan media komik terhadap pembelajaran matematika dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan minat belajar siswa. Presentase siswa yang memperoleh nilai ≥ 71 pada pre test adalah 7,69% sedangkan post test adalah 19,23%, sehingga terlihat tidak begitu besar peningkatan yang terjadi. Dan dari analisis data minat menunjukan peningkatan minat belajar siswa dari rata-rata 72,885 (sebelum menggunakan komik) menjadi 76,423 (sesudah menggunakan komik) serta peningkatan minat belajar siswa dapat diperkuat dengan data wawancara. Kata kunci: pembelajaran matematika, media pembelajaran komik, prestasi belajar, minat belajar.. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT Lilik Andri Susanto (2016). The Effectivity of Comic usage as The Learning Media in Straight Line Equation Towards The Students' Learning Achievement and Interest of The VIII Democracy Class SMP Joannes Bosco Yogyakarta, Academic Year 2015/2016. Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics Education and Science, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. This research aims to know the influences of comic usage as the learning media in mathematic lesson towards 1) Students’ learning achievement and 2) students’ learning interest of VIII Democracy class, academic year 2015/2016 on Straight Line Equation. The type of this research is descriptive qualitative-quantitative research, which explains about if there are any increasements of the students’ learning achivement and lerarning interest after using comics. In this research, the subjects were the VIII grade students of Democracy class, academic year 2015/ 2016 that consist of 26 students. The learning achievement data was gained from the result of the pre-test and post-test, and the learning interest data was gained from the students’ questionnaire about their interest in learning mathematics before and after using comics. The analysis of learning achievement data was done by comparing the average of pre-test and post- test result. The analysis of learning interest data was done using qualitative analysis based on the students’ interview and questionnaire analysis using classification and comparison of the average score of students’ learning interest before and after using comics. The result shows that the influences of comic as the learning media in mathematics lesson could increase the students’ learning achievement and learning interest. The precentage of the students who got ≥ 71 in the pre-test was 7,69% and 19,23%, in the post-test, which showed the average increasement. From the analysis of Learning Interest data, shows the increasement of student’s learning interest from the average of 72,885 (before using comic) to 76,423 (after using comic) which strenghtens with the interview data. Key word: mathematic lesson, comic as the learning media, learning achivement, learning interest.. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, kesehatan, dan anugrah yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Komik Pada Materi Persamaan Garis Lurus Ditinjau Dari Prestasi dan Minat Belajar Siswa Smp Joannes Bosco Kelas VIII Democracy Tahun Ajaran 2015/2016” dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran, dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S. Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA. 3. Bapak Dr. Hongki Julie, M. Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika. 4. Ibu Veronika Fitri Rianasari, M.Sc., selaku dosen pembimbing akademik yang selalu sabar dan penuh perhatian dalam menghadapi saya selama berada di kampus.. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5. Bapak Dominikus Arif Budi P, M.Si., selaku Dosen Pembimbing skripsi atas waktunya untuk membimbing saya dengan segenap hati, penuh kesabaran dan perhatian. 6. Seluruh dosen Pendidikan Matematika yang dengan penuh kesabaran dalam mendidik dan mendampingi penulis selama menempuh ilmu. 7. Karyawan sekretariat JPMIPA yang dengan sabar memberikan pelayanan dan bantuan kepada penulis dalam menempuh studi dan menyelesaikan tugas akhir sehingga dapat berjalan dengan lancar. 8. Ibu Ag. Nuranisah S, S.Ag, M. Pd selaku Kepala SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang telah memberikan izin peneliti untuk melaksanakan penelitian ini. 9. Bapak Y. Ibnu Sundari, S.Pd selaku guru matematika Kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang senantiasa membantu dan membimbing saya dalam pelaksanaan penelitian. 10. Siswa-siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta khususnya siswa-siswa kelas VIII Democracy yang telah bersedia menjadi subyek dalam penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir ini. 11. Segenap keluarga besar mamake, bapake, lilike, simbah, dan adik-adik yang senantiasa mendoakan dan membantu dalam setiap perjalanan studi. 12. Kekasih hati saya Fransiska Selvy Wulandari yang selalu memberikan semangat, doa, dukungan, dan bantuannya dalam menyusun skripsi ini. 13. Ibu Sri Lestari Widaningsih, S.Pd, selaku calon mertua yang selalu memberikan dorongan dan dukungan untuk menyelesaikan tugas akhir ini.. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 14. Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2011, teman-teman satu bimbingan skripsi yang senantiasa menopang, membimbing, memberi masukan serta bersedia bertukar pikiran selama proses penulisan skripsi. 15. Serta semua pihak dan teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas dukungan dan semangat yang telah diberikan sehingga sangat membantu penyelesaian penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca dan bermanfaat dalam bidang ilmu pengetahuan pada umumnya.. Yogyakarta, 31 Maret 2016. Penulis. Lilik Andri Susanto. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...………………………………………………………….. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .……………………………... ii HALAMAN PENGESAHAN ...……………………………………………….. iii HALAMAN PERSEMBAHAN …………...………………………………….. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………….…………………. v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH …...………. vi ABSTRAK ...…..………………………………………………………………. vii ABSTRACT ...………………………………………………………….……… viii KATA PENGANTAR ...……………………………………………….............. ix DAFTAR ISI ...………………………………………………………………… xii DAFTAR TABEL …...………………………………………………………… xv DAFTAR GRAFIK ...………………………………………………………... xvii DAFTAR LAMPIRAN ...…………………………………………………… xviii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………. 1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………….............. 5 C. Tujuan Penelitian ……...………………………………………………… 5 D. Pembatasan Masalah …………………………………………………….. 6 E. Penjelasan Istilah ………………………………………………………... 7 F. Manfaat Penelitian ………………………………………………………. 9 G. Sistematika Penelitian ………………………………………………….. 10. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ……………….………………………………………… 12 1. Efektifitas ……………….…..…………………………………….. 12 2. Media Pembelajaran ………..……………….…………………….. 12 3. Komik ………...…………………………………………………… 15 4. Komik Sebagai Media Pembelajaran …...……………………….... 16 5. Minat ……………………………………………………………… 18 6. Belajar ………………………………………………………..…… 30 7. Prestasi Belajar ……………………………………………………. 36 8. Persamaan Garis Lurus ……….…………………………………... 39 B. Kerangka Berpikir …………………………………………….. .............. 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ………………………………………………….. ........... 48 B. Subyek Penelitian ……………………………………………….. ........... 48 C. Objek Penelitian …………………………………………………. .......... 49 D. Perumusan Variabel-variabel …………………………………….. ......... 49 E. Bentuk Data ……………………………………………………….......... 50 F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data Penelitian …………………. 50 G. Validitas Instrumen……………………………………………………... 60 H. Teknik Analisis Data …………………………………………………… 61 I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian …………... ........................................... 66 J. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian …………………. ............... 68. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ………………………. 70 B. Penyajian Data Penelitian ……………………………………………… 79 C. Analisa Data dan Pembahasan …………………………………………. 90 D. Keterbatasan Penelitian ……………………………………………….. 103 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan …………………………………………………………… 105 B. Saran …………………………………………………………………... 106 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………...………… 108 LAMPIRAN …………………………………………………...……………... 110. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Pasangan Berurutan. ………………………...…………... 41. Tabel 2.2 Pasangan Berurutan. …………………………......................... 42. Tabel 2.3 Pasangan Berurutan. ………………….………................... 43. Tabel 3.1 Lembar Susunan RPP ……………………………………................... 52 Tabel 3.2 Story Board……………………………………................................... 53 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Pre Test ………………………………….................... 54 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Post Test …………………………………................... 55 Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Hasil Belajar ……………………………………... 55 Tabel 3.6 Angket Minat Sebelum Menggunakan Komik ….…………………... 58 Tabel 3.7 Anget Minat Setelah Menggunakan Komik ……..…………………... 58 Tabel 3.8 Pertanyaan Wawancara …………………………...………................. 60 Tabel 3.9 Skor Angket Minat belajar siswa ………………………….……….... 63 Tabel 3.10 Kriteria Minat Setiap Siswa …………………..………………......... 64 Tabel 3.11 Klasifikasi Minat belajar siswa Secara Keseluruhan ….………….... 64 Tabel 3.12 Jadwal Penelitian ……………………………………........................ 69 Tabel 4.1 Nilai Pre Test ……………………………..……................................. 79 xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4.2 Nilai Post Test …………………………………….............................. 80 Tabel 4.3 Pernyataan Minat Belajar Siswa Sebelum Menggunakan Komik …... 82 Tabel 4.4 Pernyataan Minat Belajar Siswa Sesudah Menggunakan Komik ….... 83 Tabel 4.5 Wawancara Siswa ……………………………………........................ 84 Tabel 4.6 Nilai Pre Test dan Post Test ………………………………………… 90 Tabel 4.7 Statistika Data Nilai Pre Test dan Post Test ……………...……......... 91 Tabel 4.8 Kriteria Minat Belajar Siswa Sebelum Menggunakan Komik ………. 93 Tabel 4.9 Kualifikasi Minat Belajar Siswa Sebelum Menggunakan Komik …... 94 Tabel 4.10 Kualifikasi Minat Belajar Siswa Sebelum Menggunakan Komik Secara Klasikal ……………………………………...………………………. 95 Tabel 4.11 Kriteria Minat Belajar Siswa Sesudah Menggunakan Komik ……... 95 Tabel 4.12 Kualifikasi Minat Belajar Siswa Sesudah Menggunakan Komik ..… 97 Tabel 4.13 Kualifikasi Minat Belajar Siswa Sesudah Menggunakan Komik Secara Klasikal ………………...…………………...…………………….... 97 Tabel 4.14 Minat Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Menggunakan Komik ... 98 Tabel 4.15 Statistika Minat Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Menggunakan Komik …………………………………………………………….... 99 Tabel 4.16 Rangkuman Wawancara Siswa ………………………...…………. 101. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Daftar Grafik Grafik 2.1 Grafik Persamaan. ……………………......………………… 40. Grafik 2.2 Grafik Persamaan x = 2 ………………………………………..…… 42. Grafik 2.3 Grafik Persamaan. ……………………………………...…… 43. Grafik 2.4 Grafik Persamaan. …………………..…………………… 44. xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN A : A.1. Surat Pengantar dari Kampus ………………………………………… 112 A.2. Surat Keterangan Selesai Penelitian dari Sekolah ……………….…… 113 LAMPIRAN B : B.1. RPP …………………………………………………………………… 114 B.2. Kisi-Kisi Pre-test ………………...…………………………………… 128 Soal Pre-test ………………...………………………………………… 129 Jawaban dan Pedoman Penskoran Pre-test …………………………… 130 B.3. Kisi-Kisi Post-test …………………………………………………….. 134 Soal Post-test ………………………………………………………….. 135 Jawaban dan Pedoman Penskoran Post-test …………………….…….. 136 B.4. Validitas Pakar ……………………………………………………...… 140 B.5. Kisi-Kisi Angket Minat Sebelum Menggunakan Komik, Kisi-Kisi Angket Minat Sesudah Menggunakan Komik …………………………………...… 143 B.6. Angket Minat Sebelum Menggunakan Komik ...…………………….. 144 B.7. Angket Minat Sesudah Menggunakan Komik ...……………………... 147. xviii.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LAMPIRAN C : C.1. Jawaban Pre-test Siswa ………………………………………………. 150 C.2. Jawaban Post-test Siswa ……………………………………………… 156 C.3. Jawaban Angket Minat Belajar Siswa Sebelum Menggunakan Komik 163 C.4. Jawaban Angket Minat Belajar Siswa Sesudah Menggunakan Komik . 165 LAMPIRAN D : D.1 Foto Penelitian ………………………………………………………… 167 D.2. Pedoman dan Tabel Wawancara Siswa ……………………...……….. 170 LAMPIRAN E : E. Komik ……………………………………………….…………………... 179. xix.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat penting dan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Matematika juga mempunyai kedudukan serta peran dalam pengembangan ilmu dan pengetahuan, sehingga matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang diajarkan sejak anak mulai masuk di bangku sekolah di jenjang SD, SMP, SMA bahkan bangku perkuliahaan. Melihat kedudukan dan peran matematika yang sangat penting menjadikan mata pelajaran matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional. Menurut Daryanto (2013:155) Hasil nilai matematika pada Ujian Nasioal, pada semua tingkat dan jenjang pendidikan selalu terpaku pada angka yang rendah. Keadaan ini sangat. ironis. dengan. kedudukan. dan. peran. matematika. untuk. pengembangan ilmu dan pengetahuan, mengingat matematika merupakan induk ilmu pengetahuan. Mengingat pendapat dari Daryanto tersebut menjadikan cambuk bagi para guru matematika untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar matematika supaya prestasi siswa tidak selalau berada dalam angka yang rendah terutama di bidang matematika, oleh karena itu salah satu tugas guru adalah membantu siswa supaya dapat belajar dengan baik.. 1.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Dalam membantu siswa untuk dapat belajar matematika dengan baik tidaklah mudah, sebab matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit. Seperti yang dikemukakan oleh Daryanto (2013:155), matematika hingga saat ini belum menjadi pelajaran yang difavoritkan. Rasa takut terhadap pelajaran matematika (fobia matematika) seringkali menghinggapi perasaan para siswa dari tingkat SD sampai dengan SMA bahkan hingga perguruan tinggi. Hal seperti ini merupakan salah satu tantangan bagi guru untuk menggunakan berbagai metode yang dapat membantu siswa dalam belajar dan dapat membantu siswa supaya menjadi senang dengan matematika. Sebelum guru menggunakan metode yang sesuai untuk membantu siswa dalam belajar, guru harus mengetahui dahulu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Ada beragam metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam belajar, salah satunya metode pembelajaran dengan menggunakan media sebagai perantara menyampaikan pesan pembelajaran. Salah satu contohnya adalah penggunaan media CD ONLINE yang diterapkan oleh Claudia (2013) dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Menurut Ruseffendi (1980:5-7), ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar, baik faktor dari dalam diri siswa, diantaranya : kecerdasan siswa, kesiapan siswa dalam belajar, minat siswa, dan bakat siswa. Dan faktor dari luar, diantaranya : kemampuan (kompetensi) yang dimiliki seorang pengajar, cara belajar yang harus diikuti.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. siswa (materi yang harus dipelajari sendiri atau disampaikan oleh guru), situasi pengajaran, dan kondisi lingkungan. Berdasarkan faktor-faktor yang disebutkan di atas dapat diperkuat dengan hasil observasi di SMP Joannes Bosco Yogyakarta, pengalaman PPL di SMP Bopkri 3 Yogyakarta, serta wawancara terhadap siswa di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Dari hasil observasi di SMP Joannes Bosco Yogyakarta didapati bahwa pada saat guru mengajar, guru masih terlalu dominan di dalam kelas. Yang dimaksud guru dominan di dalam kelas adalah guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran yang terjadi, guru monoton dalam mengajar dan memberikan materi, serta sistem yang digunakan guru hanyalah ceramah dan memberikan soal-soal saja, sehingga siswa kurang mampu untuk memahami materi yang diberikan. Serta hasil dari wawancara siswa menyebutkan bahwa siswa banyak yang merasa bosan dan jenuh serta tidak berminat dalam mengikuti pelajaran matematika sebab siswa merasa tidak begitu nyaman dengan metode guru saat mengajar, dan kebanyakan siswa merasa bahwa matematika makin sulit untuk dipahami dan dipelajari sehingga siswa menjadi malas untuk belajar matematika. Apalagi untuk materi yang baru dipelajari oleh siswa yang tergolong dalam materi tidak nyata atau hanya ada di dalam pikiran saja dan susah untuk menggambarkan di dalam kehidupan nyata, contohnya materi persamaan garis lurus dimana materi ini terdapat sebuah persamaan yang membentuk sebuah garis lurus yang abstrak yang hanya ada di dalam pikiran dan hanya dapat digambar pada selembar kertas sehingga banyak.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. siswa yang kesulitan untuk memahami materi ini karena guru tidak memberikan gambaran di dalam kehidupan nyata. Karena siswa merasa kesulitan dalam menangkap dan memahami materi yang diberikan oleh guru di kelas mengakibatkan kebanyakan siswa mendapatkan prestasi yang tidak memuaskan dipelajaran matematika. Banyaknya materi yang harus diajarkan oleh guru disetiap semester yang harus dipenuhi mengakibatkan guru tidak sempat untuk melakukan remidi terhadap semua siswa, sehingga remidi hanya dilakukan dengan memberikan soal kepada siswa untuk dikerjakan dirumah dan jika sudah selesai dikumpulkan kembali. Di sisi lain pada saat peneliti berbincang-bincang dengan beberapa siswa SMP kebanyakan dari siswa mengatakan bahwa mereka lebih suka dalam membaca komik daripada membaca buku-buku pelajaran, karena bagi mereka membaca komik itu lebih asik dan menyenangkan dari pada membaca buku pelajaran atau mempelajari pelajaran sekolah apalagi pelajaran matematika yang menurut mereka membuat pusing kepala. Berdasarkan informasi ini peneliti merasa tertantang dan tertarik untuk membuat sebuah komik pembelajaran matematika. Membuat sebuah media pembelajaran dengan menggunakan komik sebagai salah satu sumber belajar matematika yang mengemas sebuah materi matematika tentang persamaan garis lurus yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Salah satu tujuan dari membuat komik ini adalah memberikan pengalaman.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. baru untuk siswa dalam belajar matematika yang bisa memotifasi siswa dalam belajar dan mengurangi rasa tidak suka terhadap matematika. Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Komik Pada Materi Persamaan Garis Lurus Ditinjau Dari Prestasi dan Minat Belajar Siswa SMP Joannes Bosco Kelas VIII Democracy Tahun Ajaran 2015/2016”.. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah pembelajaran matematika dengan menggunakan media komik efektif meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pokok bahasan persamaan garis lurus? 2. Apakah pembelajaran matematika dengan menggunakan media komik efektif meningkatkan minat belajar siswa pada pokok bahasan persamaan garis lurus?. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas dan untuk memberikan arahan yang jelas tentang maksud dari penelitian ini, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. 1. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan media komik terhadap prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan persamaan garis lurus. 2. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan media komik terhadap minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan persamaan garis lurus.. D. Pembatasan Masalah Agar penelitian dapat lebih terarah berdasarkan latar belakang serta rumusan masalah penelitian yang telah dipaparkan di awal, dan untuk menghindari kesalahan persepsi dan perluasan permasalahan, serta keterbatasan waktu penelitian, kemampuan dan pengetahuan peneliti, maka dalam hal ini peneliti membatasi permasalahan yang akan dibahas adalah : 1. Penelitian ini dibatasi pada siswa SMP Joanes Bosco Yogyakarta kelas VIII Democracy yang berjumlah 26 siswa. 2. Materi yang dijadikan sebagai bahan penelitian ini adalah persamaan garis lurus yang mencakup koordinat cartesius, menggambar grafik garis lurus dengan persamaan yang sudah diketahui dan gradien garis. 3. Penelitian ini dilakukan untuk pengajaran perbaikan pada siswa setelah siswa mendapatkan pembelajaran dari guru. 4. Prestasi yang diperoleh oleh siswa saat ulangan tentang persamaan garis lurus dan minat belajar siswa terhadap pembelajaran matematika yang telah berlangsung..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. 5. Prestasi belajar dilihat dari hasil belajar yang diperoleh dari nilai pre test dan post test, dan dari nilai tersebut akan dilihat apakah ada peningkatan atau tidak. Prestasi belajar dalam penelitian ini tidak megacu dari nilai yang baik dan selalu mendapatkan juara melainkan ditunjukan dari berapapun nilai yang diperoleh masing-masing siswa selama mengikuti pembelajaran yang berlangsung.. E. Penjelasan Istilah Agar penelitian dapat lebih terarah, maka dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan agar tidak menibulkan pengertian yang berbeda-beda. Istilah-istilah yang akan dibahas antara lain : 1. Efektivitas dapat dilihat dari banyaknya siswa (dalam per sen) yang terlibat secara aktif dan yang berhasil, yaitu memperoleh nilai cukup dalam kegiatan pembelajaran dengan strategi tertentu sebagai bentuk keberhasilan atas usaha belajar. 2. Media pembelajaran adalah sumber-sumber belajar selain guru inilah yang disebut sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar yang diadakan dan/atau diciptakan secara terencana oleh para guru atau pendidik (Yudhi,2010:5). 3. Komik adalah suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca (Nana dan Ahmad,1990:64). Dan komik yang dimaksudkan dalam.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. penelitian ini adalah sebuah komik yang disusun oleh peneliti dalam bentuk komik pembelajaran matematika yang berisikan materi persamaan garis lurus secara terangkum. 4. Minat adalah gejala psikologis yang menunjukan bahwa minat minat adanya pengertian subjek terhadap obyek yang menjadi sasaran karena obyek tersebut menarik perhatian dan menimbulkan perasaan senang sehingga cenderung kepada obyek tersebut (Khairani Makmun, 2014:137-138). 5. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterapilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. 6. Persamaan garis lurus merupakan persamaan linear/garis yang mengandung satu atau dua variabel. Persamaan garis mempunyai bentuk umum 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐 (bentuk eksplisit) dan 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝑐 = 0 (bentuk implisit). Berdasarkan makna istilah di atas, maka yang dimaksud dengan Efektifitas Media Komik pada Pembelajaran Persamaan Garis Lurus ditinjau dari Prestasi dan Minat Belajar, akan membahas mengenai media komik yang dapat mengefektifkan prestasi belajar siswa yang ditunjukan dengan nilai tes dan menarik minat belajar siswa selama kegiatan pembelajaran pada materi persamaan garis lurus untuk siswa SMP kelas VIII Democracy semester ganjil. Melalui komik dengan gambar dan alur cerita yang menarik, serta tata bahasa yang tidak baku diharapkan dapat.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. meningkatkan prestasi dan minat belajar siswa. Keberhasilan penggunaan media komik dalam meningkatkan minat belajar siswa selama pembelajaran dilihat dari angket yang telah diisi siswa. Efektivitas penggunaan media komik yang ditinjau dari prestasi belajar siswa dilihat dari hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil pre test dan post test di kelas VIII Democracy SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.. F. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : 1. Peneliti, dapat mengetahui bagaimana dampak yang dihasilkan dari penggunaan media komik dalam pembelajaran matematika baik dari presentase belajar yang diperoleh ataupun minat siswa dalam pelajaran matematika. 2. Guru, dapat digunakan sebagai salah satu masukan untuk meningkatkan proses pembelajaran di dalam kelas dan sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran sehingga siswa tidak merasa takut dan bosan terhadap pelajaran matematika. 3. Siswa, dapat meningkatkan pemahamannya terhadap pelajaran matematika dan termemotivasi dalam belajar matematika serta tidak merasakan bosan dan takut..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. G. Sistematika Penelitian 1. Bagian Awal Skripsi Pada bagian awal penulisan skripsi memuat beberapa halaman terdiri dari halaman judul, halaman persetujuan, halaman persembahan, lembar pernyataan keaslian karya, lembar pernyataan kepentingan akademik, abstrak, kata pengantar, daftar isi. 2. Bagian Isi Bagian isi memuat lima bab, yaitu sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, penjelasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang teori-teori yang melandasi penelitian ini yaitu: pengaruh, media pembelajaran, komik, komik sebagai media pembelajaran, minat, belajar, hasil belajar, persamaan garis lurus, dan kerangka berfikir. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang aspek-aspek metodologi penelitian yang mencakup: jenis penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, perumusan variabel-variabel, bentuk data, metode dan instrumen pengumpulan data penelitian, validitas instrument, teknik analisis data,.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. prosedur pelaksanaan penelitian, dan penjadwalan waktu pelaksanaan penelitian. BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN Bab ini berisi tentang pelaksanaan penelitian dan pembahasan yang meliputi: deskripsi persiapan dan pelaksanaan penelitian, penyajian data penelitian, analisis data dan pembahasan hasil analisis data, dan keterbatasan penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang telah ditarik dari data-data yang telah diperoleh dan dianalisis selama proses penelitian ini berlangsung. 3. Bagian Akhir Skripsi Pada bagian akhir penulis skripsi memuat daftar pustaka dan lampiranlampiran..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Efektivitas Menurut Kartika Budi (2001:48), efektivitas mengacu pada proses dan hasil belajar. Efektivitas proses adalah banyaknya siswa (dalam per sen) yang terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan strategi tertentu. Efektivitas hasil secara kuantitatif adalah banyaknya siswa (dalam per sen) yang berhasil, yaitu memperoleh nilai cukup (6 ke atas). Sementara itu, skor sikap siswa terhadap strategi tersebut diperoleh dari skala pengukuran sikap. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011:352) menyatakan bahwa efektivitas adalah keberhasilan atau usaha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa efektivitas dapat dilihat dari banyaknya siswa (dalam per sen) yang terlibat secara aktif dan yang berhasil, yaitu memperoleh nilai cukup (6 ke atas) dalam kegiatan pembelajaran dengan strategi tertentu sebagai bentuk keberhasilan atas usaha belajar. 2. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’. (Azhar, 2010:3). Menurut Gerlach & Ely (1971, dalam Azhar, 2010:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.. 12.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. Heinich, dkk (1982, dalam Azhar, 2010:4) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi televise, filem, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Menurut Yudhi (2010:5), media pembelajaran adalah sumber-sumber belajar selain guru inilah yang disebut sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar yang diadakan dan/atau diciptakan secara terencana oleh para guru atau pendidik. Menurut Sugiarto (2010:2-4), media pendidikan merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim sehingga proses belajar terjadi pada diri siswa. Menurut Sukiman (2012:29), media pembelajaran adalah. segala. sesuatu yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta kemampuan peserta didik sehingga tujuan pembelajaran tercapai secara efektif. Berdasarkan pengertian media pembelajaran menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu (manusia, materi, sumber-sumber belajar atau kejadian) yang dapat digunakan dalam.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. proses pembelajaran untuk penyalur atau penghubung pesan ajar yang diadakan dan/atau diciptakan secara terencana oleh para guru atau pendidik. Menurut Nana & Ahmad (1990:1-7) ada beberapa jenis media pengajaran yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran. Pertama, media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain. Media grafis sering juga disebut dengan media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Kedua, media tiga dimensi yaitu mediadalam bentuk model seperti model padat (solid model), model penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama dan lainlain. Ketiga, media proyeksi seperti slide, filem, penggunaan OHP dan lainlain. Keempat, media lingkungan sebagai media pengajaran. Dari keempat media yang telah disebutkan oleh Nana & Ahmad, peneliti tertarik terhadap media grafis sebab media grafis ini sangat memadahi untuk menyampaikan informasi dalam bentuk rangkuman. Hal ini diperkuat dengan ungkapan dari Nana & Ahmad (1990:68) bahwa media grafis didefinisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu kombinasi pengungkapan kata-kata, dan gambar-gambar. Media grafis sangat memadahi untuk menyampaikan informasi dalam bentuk rangkuman yang dipadatkan; Penyajian dari hubungan informasi kuantitatif, seperti pada grafik; Gambaran hubunganhubungan misalnya pada bagan, grafik, dan diagram, dan penyajian jenis abstraksi-abstraksi seperti kartun, diagram dan peta. Penyajian pembelajaran.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. dengan menggunakan media grafis memiliki keunikan-keunikan tertentu di dalam penerapan instruksionalnya. 3. Komik Sebelum dijelaskan tentang apa itu komik, alangkah lebih baiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai apa itu kartun. Kartun adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan, atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat. Kebanyakan kartun berfungsi untuk membuat orang tersenyum. Kartun sebagai alat bantu mempunyai manfaat penting dalam pengajaran terutama dalam menjelaskan rangkaian isi bahan dalam satu urutan logis atau mengandung makna. Setelah mengetahui tentang pengertian kartun sekarang melangkah ke definisi komik. Menurut Nana & Ahmad (1990:63-68) komik dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca. Kartun sangat bergantung kepada dampak penglihatan tunggal, dan komik terdiri atas berbaga situasi cerita bersambung. Komik memusatkan perhatian disekitar rakyat. Cerita mengenai diri pribadi sehingga pembaca dapat segera mengidentifikasikan dirinya melalui perasaan serta tindakan dari perwatakanperwatakan tokoh utama. Cerita-cerita yang terdapat dalam komik berbentuk ringkas dan menarik perhatian, dilengkapi dengan aksi, lebih hidup..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. Menurut Yudhi (2010:100) komik mempunyai sifat yang sederhana dalam penyajiannya, dan memiliki unsur urutan cerita yang memuat pesan yang besar tetapi disajikan secara ringkas dan mudah dicerna, terlebih lagi komik dilengkapi dengan bahasa verbal yang dialogis. Dengan adanya perpaduan antara bahasa verbal dan nonverbal ini, mempercepat pembaca paham terhadap isi pesan yang dimaksud, karena pembaca terbentuk untuk tetap fokus dan tetap dalam jalurnya. Toni (2014) mengemukakan bahwa: ketika nama comics dilahirkan, sebenarnya istilah teresebut dipinjam dari dunia teater, maka jika dilihat di dalam kamus comic berarti pelawak atau comedian. Sedangkan imbuhan –s dibelakang kata tersebut hanya untuk membedakan pengertian pelawak dan buku komik atau rentetan kartun. Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa comics adalah kependekan dari comic-strip (kartun baris atau rentetan kartun). Berdasarkan pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa komik adalah rentetan kartun dilengkapi dengan bahasa verbal dan nonverbal yang memiliki perwatakan sama dan berhubungan erat membentuk sebuah cerita yang memuat pesan yang besar tetapi disajikan secara ringkas dan mudah dicerna dan dirancang untuk menghibur para pembaca. 4. Komik Sebagai Media Pembelajaran Banyak orang suka membaca komik, hal ini dapat diperkuat dengan ungkapan dari Nana & Ahmad (1990:63-64) bahwa diperkirakan banyak pembaca komik di Amerika Serikat lebih dari sejuta orang. Antara 400.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. sampai 500 judul buku komik terjual dan kurang lebih 95 juta kopi dijual pula setiap bulannya. Diterjemahkan ke dalam lebih dari 30 bahasa, dan dibaca secara luas oleh lebih dari 100 negara. Hal ini dapat dilihat dari besarnya jumlah orang-orang dari segala umur yang merasa membutuhkan komik sebagai salah satu media hiburan, dan lelucon. Baik pendidik ataupun bukan pendidik serta orangtua cenderung setuju dengan adanya komik sebagai media komunikasi. Dari popularitas komik ini mendorong berbagai pihak terutama guru untuk bereksperimen dengan medium ini sebagai media pengajaran. Banyak komik yang sudah diaplikasikan kedalam media pembelajaran terutama dalam pelajaran bahasa Indonesia, pengaplikasian komik kedalam pelajaran bahasa Indonesia sudah diterapkan dari jenjang SMP dan SMA. Komik yang diaplikasikan sebagai media pembelajaran juga dapat memotivasi minat belajar siswa, serta dapat membuat siswa lebih fokus dan merasa santai dalam belajar, komik juga dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat membaca siswa. Sekali minat telah dibangkitkan, cerita bergambar harus dilengkapi oleh materi bacaan, filem, gambar tetap (foto), model, percobaan serta berbagai kegiatan yang kreatif. Melihat dari hal di atas guru matematika juga harus dapat mengaplikasikan komik sebagai media pembelajaran supaya dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar matematika..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. 5. Minat 1. Pengertian Minat Menurut pandangan para ahli, minat itu dimaknai secara beragam, berbeda-beda, sesuai dengan cara dan sudut pandang mereka masingmasing. Sebagian dari pandangan tersebut adalah sebagai berikut. 1) Menurut Kamisa (1997, dalam Khairani, 2014:136) Minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan. 2) Menurut Gunarso (1995, dalam Khairani, 2014:136) Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar dari prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan menuju ke suatu yang menarik minatnya. 3) Menurut Hurlock (1999, dalam Khairani, 2014:136). Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun. Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetai minat bersifat sementara atau dapat berubahubah. 4) Menurut Sutjipto (2001, dalam Khairani, 2014:136) bahwa minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, orang, masalah, atau situasi yang mempunyai kaitan dengan dirinya. Artinya, minat harus.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. dipandang sebagai sesuatu yang sadar. Karenanya minat merupakan aspek psikologis seseorang untuk menaruh perhatian yang tinggi terhadap kegiatan tertentu dan mendorong yang bersangutan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. 5) Menurut Tampubolon (1993, dalam Khairani, 2014:136) bahwa minat adalah perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi. 6) Menurut Crow and Crow (1984, dalam Khairani, 2014:137) minat dapat menunjukan kemampuan untuk memberi stimulasi yang mendorong kita untuk memperhatikan seseorang, sesuatu barang atau kegiatan, atau sesuatu yang dapat memberi pengaruh terhadap pengalam yang telah distimuli oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain, minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan hasil dari turut sertanya dalam kegiatan itu. 7) Ohn Holland, ahli yang banyak meneliti mengenai minat memberi pengertian. minat. sebagai. aktivitas. atau. tugas-tugas. yang. membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu dimana dia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukan kinerja yang tinggi. Berdasarkan definisi minat tersebut dapat dikemukakan bahwa minat mengandung unsur-unsur sebagai berikut: a. Minat adalah suatu gejala psikologis..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. b. Adanya pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subyek karena tertarik. c. Adanya perasaan senang terhadap obyek yang menjadi sasaran. d. Adanya kemauan atau kecenderungan pada diri subyek untuk melakukan kegiatan guna mencapai tujuan. Akhirnya, berdasarkan beberapa pengertian minat menurut ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa minat adalah gejala psikologis yang menunjukan bahwa minat adanya pengertian subyek terhadap obyek yang menjadi sasaran karena obyek tersebut menarik perhatian dan menimbulkan perasaan senang sehingga cenderung terhadap obyek tersebut. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Minat pada hakekatnya merupakan sebab akibat dari pengalaman. Minat berkembang sebagai hasil daripada suatu kegiatan dan akan menjadi sebab akibat dipakai lagi dalam kegiatan yang sama Crow and Crow (1973, dalam Muhibbin, 2008) Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:  The factor inner urge Rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat. Misalnya kecenderungan terhadap belajar, dalam hal ini seseorang mempunyai hasrat ingin tahu terhadap ilmu pengetahuan..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21.  The factor of social motive Minat seseorang terhadap obyek atau sesuatu hal. Di samping itu juga dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri manusia dan oleh motif social, missal seseorang berminat pada prestasi tinggi agar dapat status social yang tinggi pula.  Emosianal factor Faktor perasaan dan emosi ini mempunyai pengaruh terhadap obyek misalnya perjalanan sukses yang dipakai individu dalam suatu kegiatan tertentu dapat pula mengakibatkan perasaan senang dan dapat menambah semangat atau kuatnya minat dalam kegiatan tersebut. Sebaliknya kegagalan yang dialami akan menyebabkan minat seseorang berkurang. Menurut Milton (1961:387, dalam Muhibbin, 2008) minat dibagi menjadi dua yaitu: a. Minat subyektif: perasaan yang menyatakan bahwa pengalamanpengalaman tertentu yang bersifat menyenangkan. b. Minat obyektif: reaksi yang merangsang kegiatan-kegiatan dalam lingkungannya. Menurut Samsudin (1961:8, dalam Muhibbin, 2008) minat jika dilihat dari segi timbulnya terdiri dari 2 macam yaitu: 1. Minat spontan: minat yang timbul dengan sendirinya secara langsung. 2. Minat yang disengaja: minat yang dimiliki karena dibangkitkan atau ditimbulkan..

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. Faktor-faktor yang menimbulkan minat Minat timbul bila ada perhatian dengan kata lain minat merupakan sebab dan akibat dari perlatihan. Seseorang yang mempunyai perhatian terhadap sesuatu yang dipelajari maka ia mempunyai sikap yang positif dan merasa senang terhadap hal tersebut, sebaliknya perasaan tidak senang akan menghambat. Minat timbul karena adanya faktor interen dan eksteren yang menentukan minat seseorang (H.CWetherrington, 1983:136, dalam Slameto, 1995). 3. Macam-macam Minat Menurut Dewa Ketut Sukardi yang mengutip Carl Safran, bahwa ada tiga cara yang dapat digunakan untuk menentukan minat, yaitu: A. Minat yang diekspresikan/Expressed Interest Seseorang dapat mengungkapkan minat atau pilihannya dengan kata-kata tertentu. Missal: seseorang mungkin mengatakan bahwa dirinya tertarik dalam mengumpulkan mata uang logam, perangko, dan lain-lain. B. Minat yang diwujudkan/Manifest Interest Seseorang dapat mengungkapkan minat bukan melalui kata-kata melainkan dengan tindakan atau perbuatan, yaitu ikut serta dan berperan aktif dalam suatu kegiatan. Missal: kegiatan olahraga, pramuka, dan sebagainya yang menarik perhatian. C. Minat yang diinventariskan/Inventoral Interest.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. Seseorang menilai minatnya agar dapat diukur dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu. Pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur minat seseorang disusun dengan menggunakan angket. 4. Minat Belajar Peserta Didik Menurut Hardjana (1994, dalam Segala, 2009), minat merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu yang timbul karena kebutuhan, yang dirasa atau tidak dirasakan atau keinginan hal tertentu. Menurut Lockmono (1994, dalam Segala, 2009) minat dapat diartikan kecenderungan untuk dapat tertarik atau tergoda untuk memperhatikan seseorang sesuatu barang atau kegiatan dalam bidang-bidang tertentu. Minat dapat menjadi sebab suatu kegiatan dan sebagai hasil dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Karena itu minat belajar adalah kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman Hardjana (1994, dalam Segala, 2009). Menurut Ge (1998, dalam Segala, 2009), minat berarti sibuk, tertarik, atau terlihat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Dengan demikian, minat belajar adalah keterlibatan sepenuhnya seorang siswa dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya disekolah..

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat terhadap biologi akan mempelajari biologi dengan sungguhsungguh seperti rajin belajar, merasa senang mengikuti penyajian pelajaran biologi, dan bahkan dapat menentukan kesulitan-kesulitan dalam belajar menyelesaikan soal-soal latihan dan praktikum karena adanya daya tarik yang diperoleh dengan mempelajari biologi. Siswa akan mudah menghafal pelajaran yang menarik minatnya. Minat berhubungan erat dengan motivasi. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga minat, sehingga tepatlah bila minat merupakan alat motivasi. Proses belajar akan berjalan lancer bila disertai minat. Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat siswa agar pelajaran yang diberikan mudah siswa mengerti Hasnawiyah (1994, dalam Segala, 2009). Kondisi kejiwaan sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Itu berarti bahwa minat sebagai suatu aspek kejiwaan melahirkan daya tarik tersendiri untuk memperhatikan suatu obyek tertentu. Minat sangat erat dengan aktifitas kejiwaan manusia. Menurut Segala (2009:124) mempelajari psikologi berarti mempelajari tingkah laku manusia baik yang teramati maupun yang tidak teramati. Semua tingkah laku manusia mempunyai latar belakang psikologis, oleh sebab itu secara umum aktivitas minat itu dapat dicari hukum psikologis yang mendasari. Berikut ini adalah beberapa aktifitas kejiwaan yang terkait dengan psikologi pendidikan:.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. a. Perasaan Perasaan dapat diartikan sebagai pengalaman yang bersifat efektif yang dihayati sebagai suka atau ketidaksukaan yang timbul karena adanya perangsang-perangsang tertentu. Perasaan yang menyenangkan adalah perasaan yang disukai, yang diinginkan, sehingga diusahakan untuk memperolehnya. Perangsang yang tidak menyenangkan adalah perasaan yang tidak disukai, tidak diinginkan sehingga diusahakan untuk dihindari. Menurut Segala (2009:131), perasaan dapat diartikan sebagai suasana psikis yang mengambil bagian pribadi dalam situasi, dengan jalan membuka diri terhadap sesuatu hal yang berbeda dengan keadaan atau nilai dalam diri. b. Kemauan Kemampuan adalah kekuatan atau kehendak untuk memilih dan merealisasikan suatu tujuan yang merupakan pilihan diantara beberapa tujuan yang bertentangan. Kemampuan dapat bekerja dengan baik secara paksaan maupun dalam bentuk pilihan sendiri. Kekuatan kemampuan dapat diterangkan berupa dorongandorongan pemilihan yang dilatarbelakangi oleh pemilihan nilai-nilai, kebutuhan-kebutuhan, pengetahuan, ketrampilan sikap, dan kebiasaan yang dimiliki pribadi. Kuat atau lemahnya kemampuan seseorang dilatarbelakangi oleh hasil belajarnya sehingga pendidikan mempunyai.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. peran penting dalam mengendalikan kemampuan anak didik untuk belajar lebih lanjut. c. Tanggapan Menurut Hobart (1776-1841, dalam Segala 2009:126), tanggapan merupakan unsur dasar dari jiwa manusia. Tanggapan dipandang sebagai kekuatan psikologis yang dapat menolong, menimbulkan, merintangi maupun merusak keseimbangan. Menanggapi dapat diartikan sebagai mereaksi stimulus dengan membangun kesan pribadi yang berorientasi kepada pengalaman masa lalu, pengamatan masa sekarang, dan pengamatan masa yang akan dating. d. Perhatian Menurut Segala (2009:130) perhatian adalah cara menggerakan bentuk umum cara bergaulnya jiwa dengan bahan-bahan dalam medan tingkah laku. Perhatian terdiri dari beberapa macam: a. Perhatian menurut cara kerja Menurut cara kerjanya perhatian dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Perhatian spontan yaitu perhatian yang tidak disengaja ataupun tidak sekehendak subyek. 2. Perhatian refleksif yaitu perhatian yang disengaja atau sekehendak subyek. b. Perhatian menurut luasnya Menurut luasnya perhatian dibagi menjadi dua, yaitu:.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. 1. Perhatian terpusat atau konsentrasi yaitu perhatian yang tertuju pada lingkup obyek yang sangat terbatas. 2. Perhatian terpancar yaitu perhatian yang suatu saat tertuju pada lingkup obyek yang luas dan tertuju pada bermacam-macam obyek. Berdasarkan hasil penelitian psikologi menunjukan bahwa kurangnya minat belajar dapat mengakibatkan kurangnya rasa ketertarikan pada suatu bidang tertentu, bahkan dapat melahirkan sikap penolakan kepada guru Slameto (1995). Minat merupakan salah satu faktor pokok untuk meraih sukses dalam studi. Penelitian-penelitian di Amerika Serikat mengenai salah satu sebab utama dari kegagalan studi para pelajar menunjukan bahwa penyebabnya adalah kekurangan minat Gie (1998, dalam Slameto 1995). Menurut Gie (1998, dalam Slameto 1995) arti penting minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan studi adalah 1. Minat melahirkan perhatian yang serta merta. 2. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi. 3. Minat mencegah gangguan dari luar 4. Minat memperkuat melekatnya bahan pembelajaran dalam ingatan. 5. Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri. Minat melahirkan perhatian spontan yang memungkinkan tercapainya konsentrasi untuk waktu yang cukup lama dengan demikian, minat merupakan landasan dari konsentrasi. Minat bersifat sangat pribadi, orang.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. lain tidak bisa menumbuhkannya dalam diri siswa, tidak dapat memelihara dan mengembangkan minat itu, setra tidak mungkin berminat terhadap suatu hal sebagai wakil dari masing-masing siswa Gie (1995, dalam Slameto 1995). Minat sebagai salah satu aspek psikologis dipengaruhi oleh beberapa faktof, baik yang sifatnya dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Dilihat dari dalam diri siswa, minat dipengaruhi oleh cita-cita, kepuasan, kebutuhan, bakat dan kebiasaan. Sedangkan bila dilihat dari faktor luarnya minat sifatnya tidak menetap melainkan dapat berubah sesuai dengan kondisi lingkungan. Faktor luar tersebut dapat berupa kelengkapan sarana dan prasarana, pergaulan dengan orang tua dan persepsi masyarakat terhadap suatu obyek serta latar belakang social budaya Slameto (1995). Menurut Slameto (1995), faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat di atasi oleh guru di sekolah dengan cara: 1. Penyajian materi yang dirancang secara sistematis, lebih praktis dan penyajiannya lebih berseni. 2. Memberikan rangsangan kepada siswa agar menaruh perhatian yang tinggi terhadap bidang studi yang sedang diajarkan. 3. Mengembangkan kebiasaan yang teratur. 4. Meningkatkan kondisi fisik siswa. 5. Mempertahankan cita-cita dan aspirasi siswa. 6. Menyediakan sarana penunjang yang memadahi..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. 5. Fungsi Minat Dalam Belajar Tak bisa dibantah bahwa minat merupakan salah satu faktor untuk meraih kesuksesan dalam belajar. Peranan dan fungsi penting minat dengan pelaksanaan belajar atau studi, antara lain, ialah: 1. Minat memudahkan tercapainya konsentrasi. Minat memudahkan tercapainya konsentrasi dalam pikiran seseorang. Perhatian serta merta yang diperoleh secara wajar dan tanpa pemaksaan tenaga kemampuan seseorang memudahkan berkembangnya konsentrasi, yaitu memusatkan pemikiran terhadap sesuatu pelajaran. Jadi, tanpa minat konsentrasi terhadap pelajaran sulit untuk diperhatikan. 2. Minat mencegah gangguan perhatian dari luar. Minat belajar mencegah gangguan perhatian dari sumber luar misalnya, orang bicara. Seseorang mudah terganggu perhatiannya atau sering mengalami pengalihan perhatian dari pelajaran kepada suatu hal yang lain, itu disebabkan karena minat belajarnya kecil. 3. Minat memperkuat melekatnya bahan pembelajaran dalam ingatan. Daya mengingat bahan pelajaran hanya mungkin terlaksana kalau seseorang berminat terhadap pelajarannya. Misalnya, jika kita membaca suatu bacaan dan didukung oleh minat yang kuat maka kita pasti akan bisa mengingatnya dengan baik walaupun hanya dibaca atau disimak sekali. Sebaliknya, suatu bahan bacaan yang berulangulang dihafal mudah terlupakan, apabila tanpa minat..

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. 4. Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri. Segala sesuatu yang membosankan, sepele dan terus menerus berlangsung secara otomatis tidak akan bisa memikat perhatian. Bahwa kebosanan melakukan sesuatu hal juga lebih banyak berasal dari dalam diri seseorang daripada bersumber pada hal-hal di luar dirinya. Oleh karena itu, penghapusan kebosanan dalam belajar dari seseorang juga hanya bisa terlaksana dengan hanya menumbuhkan minat belajar dan kemudian meningkatkan minat itu sebesarbesarnya. 6. Belajar Menurut Muhibbin (2008:63-68), belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidika. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Sebagaian besar beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/materi pelajaran. Orang yang beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga ketika anak-anaknya telah mampu menyebutkan kembali secara lisan (verbal) sebagian besar informasi yang terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan oleh guru..

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. Di samping itu, ada pula sebagian orang yang memandang belajar sebagai latihan belaka seperti yang tampak pada latihan membaca dan menulis. Berdasarkan persepsi semacam ini, biasanya mereka akan merasa cukup puas bila anak-anak mereka telah mampu memperlihatkan keterampilan jasmaniah tertentu walaupun tanpa pengetahuan mengenai arti, hakikat, dan tujuan keterampilan tersebut, berikut ini akan disajikan beberapa definisi dari para ahli disertai komentar dan interpretasi seperlunya. Skinner, seperti yang dikutip Barlow (1985, dalam Muhibbin, 2008:65) dalam bukunya Educational Psychology: The Teaching-Leaching Prosess, berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif. Pendapat ini diungkapkan dalam pernyataan ringkasnya, bahwa belajar adalah: “……….a process of progressive behaviour adaptation”. Berdasarkan eksperimennya, B.F. Skinner percaya bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi penguatan (reinforcer). Skinner, seperti juga Pavlov dan Gruthrie, adalah seorang pakar teori belajar berdasarkan proses conditioning yang pada perinsipnya memperkuat dugaan bahwa timbulnya tingkah laku itu lantaran adanya hubungan antara stimulus (rangsangan) dengan respons. Namun, patut dicatat bahwa definisi yang bersifat behavioristik ini dibuat berdasarkan hasil eksperimen dengan menggunakan hewan, sehingga tidak sedikit pakar yang menentangnya. Chaplin (1972, Muhibbin, 2008) dalam Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi:.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. “…acquisition of any relatively permanent change in behaviour as a result of practice and experience” (Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman). Rumusan keduanya adalah process of acquiring responses as a result of special practice (Belajar ialah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus). Hintzman (1978, Muhibbin, 2008) dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory berpendapat bahwa “Learning is a change in organismdue to experience which can affect the organism’s behaviour” (Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut). Jadi, dalam pandangan Hintzman, perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila mempengaruhi organisme. Dalam. penjelasan. lanjutannya,. pakar. psikologi. belajar. itu. menambahkan bahwa pengalaman hidup sehari-hari dalam bentuk apapun sangat memungkinkan untuk diartikan sebagai belajar. Alasannya, sampai batas tertentu pengalaman hidup juga berpengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian organisme yang bersangkutan. Mungkin, inilah dasar pemikiran yang mengilhami gagasan everyday learning (belajar seharihari) yang dipopulerkan oleh Profesor Jhon B. Biggs. Wittig (1981, Muhibbin, 2008) dalam bukunya Psychology of Learning mendefinisikan belajar sebagai: any relatively permanent change in.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. an organism’s behavioural that occurs as a result of experience (Belajar ialah perubahan. yang. relative. menetap. yang. terjadi. dalam. segala. macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman). Perlu kiranya dicatat, bahwa definisi Wittig tidak menekankan perubahan yang disebut behavioural change tetapi behavioural repertoire change, yakni perubahan yang menyangkut seluruh aspek psiko-fisik organisme. Penekanan yang berbeda ini didasarkan pada kepercayaan bahwa tingkah laku lahiriah organisme itu sendiri bukan indikator adanya peristiwa belajar, karena proses belajar itu tak dapat diobservasi secara langsung. Reber (1989, Muhibbin, 2008) dalam kamusnya, Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua macam definisi. Pertama, belajar adalah The process of acquiring knowledge (proses memperoleh pengetahuan). Pengertian ini biasanya lebih sering dipakai dalam pembahasan psikologi kognitif yang oleh sebagian ahli dipandang kurang representative karena tidak mengikutsertakan perolehan keterampilan nonkognitif. Kedua, belajar adalah A relatively permanent change in respons potentiality which occurs as a result of reinforced practice (suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relative langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat). Dalam definisi ini terdapat empat macam istilah yang esensial dan perlu disoroti untuk memahami proses belajar, istilah-stilah tersebut meliputi: relatively permanent (yang secara umum menetap), response potentiality.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. (kemampuan bereaksi), reinforced (yang diperkuat), practice (praktek atau pelatihan). Istilah relatively permanent, konotasinya ialah bahwa perubahan yang bersifat sementara seperti perubahan karena mabuk, lelah, jenuh, dan perubahan karena kematangan fisik tidak termasuk belajar. Istilah response potentiality, berarti menunjukan pengakuan terhadap adanya perbedaanantara belajar dan penampilan atau kinerja hasil-hasil belajar. Hal ini merefleksikan keyakinan bahwa belajar itu merupakan peristiwa hipotesis yang hanya dapat dikenali melalui kinerja akademik yang dapat diukur. Istilah reinforced, konotasinya alah bahwa kemajuan yang didapat dari proses belajar mungkin akan musnah atau sangat lemah apabila tidak diberi penguatan. Sementara itu, istilah yang terakhir yaitu practice, menunjukan bahwa proses belajar itu membutuhkan latihan yang berulang-ulang untuk menjamin kelestarian kinerja akademik yang telah dicapai siswa. Biggs (1991, Muhibbin, 2008) dalam pendahuluan Teaching for Learning: The View from Cognitive Psychology mendefinisikan belajar dalam tiga macam rumusan, yaitu: rumusan kuantitatif; rumusan institusional; rumusan kualitatif. Dalam rumusan-rumusan ini, kata-kata seperti perubahan dan tingkah laku tak lagi disebut secara eksplisit mengingat kedua istiah ini sudah menjadi kebenaran umum yang diketahui semua orang yang terlibat dalam proses pendidikan. Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-.

Gambar

Tabel 4.2 Nilai Post Test …………………………………….............................. 80
Tabel 2.1 Pasangan Berurutan
Grafik 2.2 Grafik Persamaan x = 2.
Grafik 2.4 Grafik Persamaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji, hormat, dan syukur penulis naikkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, anugrah, serta karunia-Nya yang telah dilimpahkan sehingga

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia, kesehatan, berkat dan anugrah-Nya kepada Penulis, sehingga Penulis

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia, kesehatan, berkat dan anugrah-Nya kepada Penulis, sehingga

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa karena berkat anugerah dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Analisis Kunjungan Ulang

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis diberikan kemampuan untuk menyelesaikan laporan

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan anugrah-Nya skripsi dengan judul “Mitos Permainan Kokkuri