• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Peran Guru dalam Proses Pembelajaran Pengajar berdasarkan UU no.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Peran Guru dalam Proses Pembelajaran Pengajar berdasarkan UU no."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

4 BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka

1. Peran Guru dalam Proses Pembelajaran

Pengajar berdasarkan UU no. 14 tahun 2005 “merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, & mengevaluasi siswa dalam pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, & pendidikan menengah.”

Menurut Li dalam (Santoro et al., 2012). Kualitas pendidikan tergantung dalam pengajar, ygadalah faktor krusial yg berkontribusi terhadap keberhasilan pendidikan sekolah. Kompetensi pengajar sangat krusiall antaran pengajar yang berpartisipasi pada pekerjaan pendidikan sangat menghipnotis masa depan perkembangan murid mereka.

Menurut Idzhar (2016) Ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan Dalam proses pendidikan untuk juga meningkatkan mutu guru dalam proses pengajaran siswa adalah proses pendidikan. Mereka adalah sumber daya manusia yang harus menyadari potensinya.

“Teachers encourage their students to find out by providing them with positive feedback, so as to develop competence. Providing feedback allows students to achieve management over their own learning and a way of belief regarding their abilities”

(Bain, 2004; Ferlazzo, 2015).

Oleh karena itu, guru berhak mendorong siswa untuk belajar dengan memberikan umpan balik yang positif kepada siswa dan mengembangkan kemampuan siswa tersebut secara berurutan. Dapat disimpulkan bahwa guru memegang peranan penting dalam keberhasilan pendidikan sekolah.

Guru membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan mendukung masa depan siswa di lingkungannya. Dalam proses kegiatan mengajar, peran guru sangat penting. Peran seorang guru dalam proses mengajar mencakup banyak hal, seperti guru, guru kelas, supervisor, motivator, konsul, explorer,

. commit to user

(2)

“How teachers perceive their students may have a substantial influence on these students’ future educational outcomes and trajectories. Do teachers view their students as young people who need to be fostered and motivated or as troublemakers who need to be contained and controlled? Teachers’ perceptions of students could influence how often they give encouragement or what grades they award their students. When a teacher holds a student in high regard and, for example, promotes and supports that student frequently, the student might in turn be more motivated and eager to learn in class.”

(Brandmiller, C., Dumont, H., & Becker, M. (2020))

Bagaimana guru memandang siswanya mungkin memiliki pengaruh yang substansial pada hasil dan lintasan pendidikan siswa di masa depan.

Guru memandang siswanya sebagai anak muda yang perlu dibina dan dimotivasi atau sebagai pembuat onar yang perlu dikendalikan dan dikendalikan. Persepsi guru tentang siswa dapat memengaruhi seberapa sering mereka memberikan dorongan atau nilai yang mereka berikan kepada siswanya. Ketika seorang guru menjunjung tinggi seorang siswa dan, misalnya, sering mempromosikan dan mendukung siswa tersebut, siswa tersebut mungkin pada gilirannya akan lebih termotivasi dan bersemangat untuk belajar di kelas.

Klasifikasi pengajar berdasarkan Uzer Usman (2007:9) merupakanmenjadi:

a. Pengajar menjadi Demonstrator

Melalui sebagai demonstran, dosen harus selalu menguasai buku teks yang akan diajarkan kepada mahasiswanya dan mengembangkannya dari sisi peningkatan pengetahuan dan kemampuannya, karena hal ini juga peran guru sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

b. Pengajar Sebagai Pengelola Kelas

Mengajaran yang berhasil berarti siswa harus berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Keduanya berjalan berdampingan, tidak ada preseden antara proses belajar mengajar, karena peran masing-masing saling mempengaruhi.

c. Pengajar menjadi Mediator

Sebagai mediator, guru mempunyai pemahaman dan pemahaman yang relatif tentang media pendidikan, karena media pendidikan sangat penting commit to user

(3)

karena merupakan sarana komunikasi yang dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih efektif.

d. Pengajar menjadi Fasilitator

Sebagai fasilitator, guru hendaknya mampu belajar selama bermanfaat dan dapat mendukung terwujudnya tujuan dan proses pembelajaran (baik itu nara sumber, buku teks, majalah atau koran).

e. Pengajar menjadi Evaluator

Dalam dunia pendidikan global, setiap jenis pendidikan atau bentuk pendidikan dalam masa pendidikan eksklusif akan dievaluasi.Orang selalu menilai output yang diperoleh partai politik terdidik dan orang terpelajar dalam masa eksklusif.

f. Pengajar menjadi Motivator

Seperti halnya transformasi metode pembelajaran berbasis pembelajaran guru menjadi pembelajaran siswa, peran guru dalam kegiatan belajar mengajar juga mengalami perubahan, salah satunya dengan memperkuat peran guru sebagai motivator.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa Bagaimana guru memandang siswanya mungkin memiliki pengaruh yang substansial pada hasil dan lintasan pendidikan siswa di masa depan. Sebagai mediator, guru mempunyai pemahaman dan pemahaman yang relatif tentang media pendidikan, karena media pendidikan sangat penting karena merupakan sarana komunikasi yang dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Dalam dunia pendidikan global, setiap jenis pendidikan atau bentuk pendidikan dalam masa pendidikan eksklusif akan dievaluasi.

2. Motivasi Belajar

1.1 Pengertian Motivasi

Motivasi ini terntunya berkaitan menggunakan proses belajar- mengajar. Tidak adanya motivasi tentunya siswa akan malas pada proses pembelajaran. Menurut Idzhar (2016) Motivasi adalah kekuatan yang mendorong orang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan mereka. Hal tersebut dapat dicapai karena dirangsang oleh berbagai keinginan atau commit to user

(4)

keinginan yang perlu dipenuhi. Komponen utama motivasi adalah: a) kebutuhan, b) perilaku/motivasi, dan c) tujuan. Dalam rangka mewujudkan pembelajaran, motivasi menjadi hal yang sangat penting bagi siswa, salah satunya adalah meningkatkan semangat belajarnya.

Menurut (Mifflin, 1995) menyatakan Motivasi adalah frasa Latin karena ini bahwa untuk mengangkut Motivasi adalah tekanan berkendara untuk mendapatkan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Tidak selalu bisa mendapatkan motivasi sampai dia bertindak konsisten dengan gerakan yang dipilih.

Menurut (Hoy et al, 1987) menyatakan Motivasi adalah keinginan, keinginan, bangsa kecemasan atau asosiasi yang memaksa manusia untuk melakukan sesuatu untuk mencapai beberapa tujuan.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan Motivasi adalah kekuatan yang mendorong orang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan mereka. Hal tersebut dapat dilakukan karena dilatarbelakangi oleh berbagai keinginan yang perlu dipuaskan. Komponen utama motivasi adalah: a) kebutuhan, b) perilaku / motivasi, dan c) tujuan. Untuk mencapai hasil belajar, motivasi sangat penting bagi siswa, salah satunya dengan meningkatkan semangat belajar. karena motivasi transportasi dengan cara ini merupakan tekanan pendorong untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dia tidak akan selalu termotivasi sampai perilakunya konsisten dengan tindakan yang dipilih. Motivasi adalah keinginan, keinginan, kecemasan nasional atau pergaulan yang memaksa manusia melakukan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

1.2 Motivasi Belajar

Motivasi belajar merangsang semangat atau semangat belajar, dengan kata lain mendorong belajar (Islamuddin, 2012: 259). Sedangkan menurut Hermine Marshall istilah motivasi belajar mengacu pada makna, nilai dan manfaat kegiatan belajar yang cukup untuk menarik minat siswa dalam kegiatan belajar.

commit to user

(5)

Dari pendapat lain menurut Johnson (2008)menegaskan“motivation is to be constant with the student’s dedication, engagement and fortitude to accomplish educational work. He similarly asserted that the dedication and motivation may beimprovedwith the aid of using collaborative gaining knowledge ofas opposed to mere teaching through lectures. Motivation performs an vitalfunctionwithinside the student's career.”

Jadi disini Motivasi memainkan peran penting dalam karir siswa. Motivasi merangsang peserta didik agar peserta didik bisa bergerak menuju pencapaian tujuan mereka, itu mempertahankan stamina mereka dan memperkuat mereka untuk meningkat potensi mereka juga.

Menurut Sardiman A.M (2011: 83) menyatakan beberapa ciri-ciri motivasiyang terdapat dalam diri siswa di antaranya adalah:

1) Siswa tekun atau rajin dalam mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru yang mana dapat belajar secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama.

2) Siswa ulet dalam menghadapi kesulitan yang tidak memerlukan dorongan eksternal untuk mencapai hasil terbaik.

3) Siswa menunjukkan keinginan terhadap berbagai macam masalah.

4) Siswa lebih senang dalam bekerja mandiri.

5) Siswa lebih cepat bosan pada tugas yang rutin.

6) Siswa dapat mempertahankan akan pendapatnya.

7) Siswa tidak mudah untuk melepaskan hal yang diyakini itu.

8) Siswa senang dalam mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Jika seseorang memiliki ciri-ciri di atas, artinya seseorang memiliki motivasi yang cukup untuk belajar. Ciri-ciri motivasi belajar di atas akan menjadi sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran. Ciri-ciri motivasi belajar di atas akan digunakan untuk menyusun kisi-kisi alat survei angket untuk mengungkap salah satu variabel bebas dalam penelitian ini yaitu motivasi belajar.

Hamzah B. Uno (2011: 23) mengemukakan bahwa berbagai indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Adanya keinginan untuk dapat mencapai keinginan

2) Terdapat dorongan untuk kebutuhan dalam kegiatan belajar commit to user

(6)

3) Adanya harapan untuk mencapai masa depan 4) Adanya apresiasi dalam proses belajar belajar 5) Adanya kegiatan yang menarik dalam proses belajar

6) Lingkungan belajar sangat mendukung sehingga memudahkan siswa untuk belajar dengan efektif.

Motivasi belajar sangatlah penting bagi siswa. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut :

1) Menyadarkan bahwa kedudukan awal, proses dan hasilakhir belajar mengajar.

2) Memberi informasi tentang bagaimana

3) Dibandingkan dengan teman sebaya, kekuatan belajarnya giat.

4) Menumbuhkan semangat belajar siswa.

Menurut Sardiman (2001:60) mengemukakan tiga fungsi motivasi yaitu:

1) Mendorong timbulnya akan tingkah laku atau perbuatan.

Tanpa motivasi, tidak ada tindakan yang akan diambil. Dalam hal ini motivasi adalah motivasi untuk setiap aktivitas yang dilakukan.Tanpa motivasitidak akan timbul suatu perbuatan. Motivasi dalam hal inimerupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akandikerjakan.

2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah dalam pembelajaran.

Ini berarti motivasi untuk memandu perubahan untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Oleh karena itu motivasi dapat memberikan arahan dan kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak tingkah laku.

Ini berarti mengubah perilaku seseorang. Selain itu, motivasi belajar merupakan motor penggerak bisnis dan prestasi.

commit to user

(7)

1.3 Jenis Motivasi

Menurut sifatnya, motivasi dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

1) Motivasi berfungsi sebagai penggerak.

Menurut (Hamalik,2004:46) Motivasi intrinsik adalah motivasi yang meliputi situasi belajar yang didasarkan pada kebutuhan dan tujuan siswa sendiri. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang meliputi situasi belajar berdasarkan kebutuhan dan tujuan siswa sendiri. Sedangkan menurut Sardiman (2006: 78), motivasi intrinsik mengacu pada motivasi yang tidak perlu didasari dari luar untuk merangsang semangat dan fungsinya, karena setiap orang memiliki dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik didasarkan pada motivasi diri sendiri, bukan ditentukan oleh hal-hal di luar diri sendiri, karena setiap orang memiliki motivasi untuk melakukan sesuatu.

2) Motivasi Ekstrinsik

Menurut (Dimyanti:2006:89) Motivasi ekstrinsik dapat berubah sebagai motivasi instrinsik apabilaanak didik menyadari pentingnya belajar. Di sini, karena adanya kemungkinan perubahan keadaan siswa dan faktor-faktor lain, seperti kurangnya minat siswa dalam proses belajar mengajar, siswa juga mengharapkan adanya motivasi eksternal untuk belajar. Motivasi ini disebabkan oleh pengaruh pribadi dan eksternal, baik karena undangan, perintah, maupun penggunaan kondisi yang ingin dipelajari siswa, dan berdasarkan paksaan orang lain. Dari pendapat lain Tanaka (2005) menjelaskan

“asserted that teachers (being an external factor) have a extraeffect on college students’ motivation. In differentphrases we can say that instructor, his conduct and coachingfashion are the principlereassets which have an effect on the motivational excellent of college studentsdefinitelyin addition to negatively.”

Menurut pendapat tersebut guru memiliki berdampak lebih besar pada motivasi siswa. Dengan kata lain kita dapat mengatakan bahwa instruktur, perilakunya dan Gaya mengajar merupakan sumber utama commit to user

(8)

yang mempengaruhi kualitas motivasi siswa secara positif pula sebagai negatif.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Motivasi ekstrinsik dapat berubah sebagai motivasi instrinsik apabila anak didik menyadari pentingnya belajar. Motivasi ini disebabkan oleh pengaruh pribadi dan eksternal, baik karena undangan, perintah, maupun penggunaan kondisi yang ingin dipelajari siswa, dan berdasarkan paksaan orang lain. Dengan kata lain kita dapat mengatakan bahwa instruktur, perilakunya dan Gaya mengajar merupakan sumber utama yang mempengaruhi kualitas motivasi siswa secara positif pula sebagai negatif.

3. Peranan Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Menurut (Idzhar, 2016) setiap orang memiliki potensi kekuatan atau kekuatan untuk bergerak dan membimbing tujuan mereka. Ini juga termasuk energi potensial/kekuatan berprestasi (motivasi berprestasi), dan kekuatan tiap orang berbeda-beda. Jika dipicu maka potensi pencapaiannya akan semakin tinggi, bahkan akan merangsang dan membimbing perilaku belajar.

Oleh karena itu, hal ini bisa membawa harapan kepada guru sebagai berikut:

a. Setiap siswa/siswa memiliki kekuatan yang luar biasa (motivasi berprestasi).

b. Potensi prestasi setiap siswa berbeda-beda.

c. Potensi prestasi setiap siswa dapat ditingkatkan.

d. Setiap siswa dapat mendemonstrasikan perilaku pembelajaran atau upaya mencapai tujuan pembelajaran

e. Guru lebih menghargai perannya sebagai pendidik sehingga dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dan percaya diri saat berhadapan dengan siswa

f. Guru perlu melakukan upaya untuk memotivasi motivasi berprestasi setiap siswa

Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan aspek dinamis yang sangat penting. Siswa dengan nilai yang buruk biasanya bukan karena mereka kurang kemampuan, tetapi karena mereka tidak termotivasi untuk commit to user

(9)

belajar dan tidak akan berusaha sebaik mungkin.

Dalam rangka meningkatkan motivasi belajar anak dalam kegiatan belajar di sekolah,Sardiman (2005: 92) mengemukakan bahwa guru dapat mengambil langkah-langkah sebagai berikut :

a. Memberi siswa angka

Angka pada hal ini menjadi simbol menurut nilai kegiatan belajarnya.

Banyak murid yang justru untuk mencapai nomor/nilai yg baik. Sehingga yg dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yg baik. Angka-nomor yg baik itu bagi para muridadalah motivasi yg sangat kuat. Yang perlu diingat sang guru, bahwa pencapaian nomor -nomor tadi belum adalahoutput belajar yg sejati&bermakna. Harapannya nomor -nomor tadi dikaitkan menggunakan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja.

b. Memberikan hadiah

Dapat menjadi motivasi yg kuat, dimana murid tertarik dalam bidang eksklusifyg akan diberikan bantuan gratis. Tidak demikian bilabantuan gratis diberikan buat suatu pekerjaan yg tidak menarik darimurid.

c. Kompetisi dalam Persaingan

Dapat digunakan sendiri atau berkelompok untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang saat ada kompetitor, siswa akan semakin bersemangat untuk meraih hasil terbaik.

d. Ego-involvement

Menumbuhkan inspirasi siswa adalah merasakan pentingnya pekerjaan rumah dan menerimanya sebagai tantangan, jadi kerja keras adalah cara yang sangat penting untuk memotivasi. Dengan mencari cara untuk meningkatkan motivasi, bentuk perjuangan keras siswa dapat dilibatkan secara kognitif.

e. Memberi Ulangan

Ketika siswa mengetahui bahwa ujian akan diadakan, mereka akan belajar dengan giat. Namun jangan terlalu sering melakukan tes, karena akan membosankan dan akan menjadi rutinitas.

commit to user

(10)

f. Mengetahui Hasil

Memahami hasil belajar dapat digunakan sebagai alat motivasi. Dengan memahami hasil belajar, siswa akan terpacu untuk giat belajar. Apalagi jika hasil belajarnya terus meningkat, niscaya siswa akan berusaha mempertahankannya bahkan memiliki motivasi untuk memperbaikinya.

g. Pujian

Jika beberapa siswa mengerjakan pekerjaan rumahnya dengan baik, mereka harus dipuji. Pujian merupakan salah satu bentuk peningkatan dan motivasi positif kepada siswa. Perlu juga diberikan suasana yang menyenangkan pada waktu yang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan harga diri.

h. Hukuman

Hukuman adalah salah satu bentuk penguatan negatif, tetapi jika ditangani dengan baik dapat menjadi insentif. Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip sanksi.

Dari pendapat diatas dimpulkan bahwa Angka-nomor yg baik itu bagi para muridadalah motivasi yg sangat kuat. Dapat menjadi motivasi yg kuat, dimana murid tertarik dalam bidang eksklusifyg akan diberikan bantuan gratis. Dapat digunakan sendiri atau berkelompok untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang saat ada kompetitor, siswa akan semakin bersemangat untuk meraih hasil terbaik. Dengan mencari cara untuk meningkatkan motivasi, bentuk perjuangan keras siswa dapat dilibatkan secara kognitif. Ketika siswa mengetahui bahwa ujian akan diadakan, mereka akan belajar dengan giat. Namun jangan terlalu sering melakukan tes, karena akan membosankan dan akan menjadi rutinitas. Memahami hasil belajar dapat digunakan sebagai alat motivasi. Dengan memahami hasil belajar, siswa akan terpacu untuk giat belajar. Apalagi jika hasil belajarnya terus meningkat, niscaya siswa akan berusaha mempertahankannya bahkan memiliki motivasi untuk memperbaikinya. Pujian merupakan salah satu bentuk peningkatan dan motivasi positif kepada siswa. Perlu juga diberikan suasana yang menyenangkan pada waktu yang tepat untuk meningkatkan commit to user

(11)

motivasi belajar dan meningkatkan harga diri.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian relevan skripsi yang berjudul “Peran Guru Pai Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Sd Negeri 134 Kalumpang Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba” oleh Masyuni Weka Hery Setiawan yang di terbitkan pada tahun 2017 menunjukkan bahwa masih ada peserta didik yang semangat belajarnya rendah, Tentunya masih ada siswa dan guru yang semangat belajarnya rendah. yang dapat meningkatkan motivasi Belajar dari siswa, dengan meningkatkan motivasi, hasilnya sangat penting, sehingga dapat meningkatkan nilai siswa. Perbedaannya, metode pelaksanaan guru dan metode pengajaran berbeda dengan “pemerataan”, keduanya karena minat belajar siswa lebih rendah.

Penelitian relevan skripsi yang berjudul “Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di Mi Ma’arif Nu 1 Banjaranyar Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas” oleh Widya Iswanjiyang di terbitkan pada tahun 2016 Yang Mana Semua Guru Di MI Ma’arif NU 1 Banjaranyar sudah berupaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan baik. Hal ini terlihat dari fakta bahwa guru selalu berusaha untuk meningkatkan semangat belajar siswa di sekolah maupun di luar sekolah. Perbedaannya, metode pelaksanaan guru dan metode pengajaran berbeda dengan “kesetaraan”, keduanya adalah minat belajar siswa lebih rendah.

Penelitian Relevan Skripsi Yang Berjudul “Peran Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Iii Di Mi Nahdlatul Ulama Terpadu Sumbergempol Tulungagung 2018” oleh Dwi Puji Astuti yang di terbitkan pada tahun 2018 Peran Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas III di MI Nahdlatul Ulama Terpadu Sumbergempol cukup rendah, Fakta membuktikan bahwa masih banyak siswa yang kurang antusias mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas, dan banyak siswa yang suka bermain di dalam kelas.

Perbedaannya adalah metode pelaksanaan dan metode pengajarannya berbeda, kemudian untuk persamaan keduanya memiliki siswa dengan minat belajar yang

rendah commit to user

(12)

Penelitian Relevan Skripsi Yang Berjudul “Peran Guru (Pai) Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di Sdn. 9 Baruga Kel. Watubangga Kec.

Baruga Kota Kendari” oleh Lina Suriani yang di terbitkan pada tahun 2015 yang hasilnya menunjukkan Keadaan Motivasi siswa dalam bidang pendidikan agama Islam SDN 9 Baruga Kel. Kec. Baruga cukup baik, ternyata siswa memiliki motivasi yang kuat untuk menekuni mata pelajaran agama islam, meskipun masih sedikit siswa yang kurang memperhatikan guru saat mengajar mata pelajaran tersebut.. Perbedaannya yaitu cara pelaksanaan dan cara mengajar yang dilakukan oleh guru berbeda lalu untuk Persamaan yaitu sama-sama memiliki peserta didik yang semangat belajarnya rendah.

Penelitian Relevan Skripsi Yang Berjudul “Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di Sd Negeri 03 Metro Barat Kota Metro” oleh MAAuhammad Azam Munasiryang di terbitkan pada tahun 2017 yang hasilnya Peran guru PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa SD Negeri 3 Metro Barat yaitu: membimbing, memberi nasihat, menguasai materi, mengelola kelas, mediator, fasilitator, melakukan evaluasi, melakukan inovasi dan menjadi suri tauladan. Perbedaannya yaitu cara pelaksanaan dan cara mengajar yang dilakukan oleh guru berbeda lalu untuk Persamaan yaitu sama-sama memiliki peserta didik yang semangat belajarnya rendah.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan menggunakan metode kualitatif untuk melakukan penelitian deskriptif. Adapun judul metode tersebut adalah “Analisis Peran Guru Dalam Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas IV SD Negeri I Jeporo Kecamatan Jatipurno Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2020/2021”. Pada kerangka berpikir ini guru berperan berpartisipasi dalam mengasuh anak, mendorong anak-anak untuk lebih aktif dalam pembelajaran serta memberikan fasilitas dan reward untuk anak. Motivasi siswa akan tergugah dengan Minat atau kecenderungan yang dibarengi dengan rasa senang pada

commit to user

(13)

kegiatan belajar sendiri, yang juga menimbulkan perhatian yang besar. Gambar di bawah ini menggambarkan kerangka penelitian ini:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Minat atau kecenderungan yang dibarengi dengan rasa senang pada kegiatan belajar sendiri, yang juga menimbulkan perhatian yang besar.

1. Guru berpartisipasi dalam mengasuh anak

2. Dorong anak-anak

3. Berikan fasilitas dan reward untuk anak PERAN

GURU

MOTIVASI SISWA

PENGARUH

commit to user

Gambar

Gambar  2.1 Kerangka  Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan atau kesempatan

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan adalah suatu pola tingkah laku tertentu yang digunakan oleh pemimpin atau seseorang

Hasdianah (dalam Mawurni, 2014) mengungkapkan, keluarga yang memiliki satu anak autis, memiliki peluang 1-20 kali lebih besar untuk melahirkan anak yang juga mengalami

Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan persiapan.Kegiatan pada tahap ini adalah : (1) penyusunan Rencana Kegiatan Harian (RKH) dan 38cenario pembelajaran dengan

1) Imitasi, adalah suatu tindakan meniru orang lain yang dilakukan dalam bermacam-macam bentuk, seperti gaya bicara, tingkah laku, adat dan kebiasaan, serta apa saja

Pelanggaran lalu lintas adalah perbuatan atau tindakan manusia yang mengemudi kendaraan umum atau kendaraan bermotor juga pejalan kaki, yang berjalan umum dengan

14 Seseorang yang memiliki kecenderungan bahwa melakukan suatu tingkah laku akan menghasilkan hal yang positif atau negatif, akan mendorong niat seseorang untuk

Berdasarkan dari berbagai pendapat tersebut mengenai ketahanan akademik, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ketahanan akademik merupakan kemampuan yang dimiliki individu atau perilaku