PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 PANCUR BATU
T.P 2012/2013
Oleh: Boston Silaban
409121012 Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkatNya yang memberikan hikmat dan kesehatan kepada penulis
sehingga penyusunan skipsi ini dapat diselesikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Tink-Pair-Share Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik
Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Pancur Batu Tahun Pelajaran 2012/2013” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak
Drs. Japiten Banjarnahor, M.Pd, dan kepada Ibu Dr. Derlina, M.Pd selaku Dosen
pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada
penulis sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd,
Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si, dan Bapak Purwanto, S.Si, M.Pd selaku
Dosen pembanding yang telah memberikan saran-saran mulai dari awal penelitian
sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga kepada Drs.
Sehat Simatupang, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada
seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf pegawai jurusan Fisika FMIPA
UNIMED yang sudah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Ucapan
terimakasih juga penulis sampaikan kepada bapak Porang Siregar, S.Pd selaku
kepala SMA Negeri 1 Pancur Batu, dan Ibu Johani Sinulingga selaku guru Mata
pelajaran Fisika di SMA Negeri 1 Pancur Batu, serta bapak dan ibu guru yang
telah membantu penulis selama pelaksanaan penelitian di SMA N 1 Pancur Batu.
Teristimewa kepada orangtua saya Ayahanda S. Silaban dan Ibunda M. Hutasoit
serta abang dan kakanda dan juga kepada teman-teman yang tidak disebutkan
namanya satu persatu yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dapat memperkaya kasanah pendidikan. Terimakasih
Medan, Agustus 2013
Penulis
ii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II DI SMA NEGERI 1 PANCUR BATU
T. P 2012/2013
Boston Silaban (409121012)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Konvensional dan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Tink-Pair-Share serta adakah perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Konvensional dengan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Tink-Pair-Share pada materi pokok Listrik dinamis di SMA Negeri 1 Pancur Batu kelas X Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancur Batu yang terdiri dari 8 kelas paralel. Sampel penelitian ini ada 2 kelas yaitu kelas X7 sebagai kelas eksperimen yang terdiri dari 40 orang siswa dan X8 sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 38 orang siswa. Teknik pengambilan sampel digunakan secara cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dua yaitu tes hasil belajar dan observasi aktivitas. Sebagai alat pengumpul dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda. Sebelum tes pilihan berganda diberikan kepada siswa yang hendak diteliti terlebih dahulu tes divalidkan oleh dua orang dosen dan satu orang guru sebagai validator.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 39,5 dan kelas kontrol adalah 37,63, kemudian setelah dilakukan perlakuan yang berbeda yaitu Model Pembelajaran Koperatif Tipe Think-Pair-Share pada kelas eksperimen dan Model Pembelajaran Konvensional pada kelas kontrol maka diperoleh nilai rata-rata postes kelas eksperimen adalah 77,50 dan kelas kontrol 65,13. Dan rata-rata nilai keseluruhan aktivitas belajar siswa selama pembelajaran dengan model pembelajaran koperatif TPS adalah 60,26 termasuk kategori aktif. Dari hasil uji t dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung = 7,227 sedangkan ttabel = 1,667 karena thitung > ttabel maka dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Tink-Pair-Share terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Pancur BatuT.P 2011/2012.
vi
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 4
2.1.1. Pengertian Belajar 7
2.1.2. Bentuk-bentuk Belajar 8
2.1.3. Aktivitas Belajar 9
2.1.4 Hasil Belajar 9
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 10
2.2. Model Pembelajaran 12
2.2.1. Pengertian Model Pembelajaran 12
2.2.2. Model Pembelajaran Koperatif 12
2.2.3. Model Pembelajaran Koperatif Tipe TPS 15
2.2.4. Model Pembelajaran Konvensional 20
2.3. Materi Pelajaran 21
2.3.1. Listri Dinamis 21
A. Arus dan Kuat Arus Listrik 21
B. Hukum Ohm Dan Hambatan Listrik 22
C. Rangkaian Listrik Arus Searah 24
D. Alat-alat Ukur Listrik 26
E. Daya Listrik 29
2.4. Kerangka Konseptual 29
2.5. Hipotesis Penelitian 31
BAB III : METODE PENELITIAN 32
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 32
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 32
vii
3.4. Desain Penelitian 33
3.5. Instrumen Penelitian 34
3.6. Prosedur Penelitian 38
3.7. Teknik Pengumpulan Data 39
3.8. Teknik Analisis Data 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 46
4,1 Hasil Penelitian 46
4.1.1. Deskripsi Data aktivitas siswa 46
4.1.1.1. Hasil Observasi 46
4.1.2. Deskripsi hasil Belajar Siswa 48
4.1.2.1. Uji Persyaratan Analisis Data 52
4.1.2.2.Uji Normalitas Data Pretest kelas eksperimen dan control 52 1.1.2.3.Uji Normalitas Data Postest kelas eksperimen dan control 52 4.1.2.4.Uji Homogenitas Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 53 4.1.2.5.Uji Homogenitas Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 54
4.1.3. Hasil Pengujian Hipotesis 54
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 58
5.1 Kesimpulan 58
5.2 Saran 58
DAFTAR PUSTAKA 60
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Arah arus listrik berlawanan dengan aliran elektron. 22
Gambar 2.2. Arah arus listrik 22
Gambar 2.3. Skema penghambat dalam rangkaian listrik 23
Gambar 2.4. Skema diagram untuk Hukum I Kirchoff serta analogi
mekaniknya 25
Gambar 2.5. Susunan hambatan 25
Gambar 2.6. Pengukuran kuat arus dengan amperemeter 27
Gambar 2.7. Skema rangkaian 27
Gambar 2.8. Rangkaian menggunakan amperemeter 27
Gambar 2.9. Pengukuran tegangan dengan voltmeter 28
Gambar 2.10. Mengukur tegangan 28
Gambar 3.1. Skema rancangan penelitian 39
Gambar 4.1. Diagram batang data pretes kelas eksperimen 49
Gambar 4.2. Diagram batang data pretes kelas control 50
Gambar 4.3. Diagram batang data posttest kelas eksperimen 51
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Perbedaan Kelompok Belajar Koperatif dengan Kelompok
Belajar Konvensional 13
Tabel 2.2. Fase-Fase Model Pembelajaran Koperatif 15
Tabel 2.3. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Koperatif tipe TPS 18
Tabel 3.1. Desain penelitian Two Group Pretest-Postest 33
Tabel 3.2. Tabel spesifikasi tes pada materi pokok Listrik Dinamis 35
Table 3.3. Kriteria dan Persentase Nilai 41
Tabel 4.1. Ringkasan aktivitas 47
Tabel 4.2. Hasil belajar siswa kelas eksperimen 48
Tabel 4.3. Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 49
Tabel 4.4. Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 50
Tabel 4.5. Hasil Analisis Uji Normalitas Pretes Kedua Kelompok Sampel 52
Tabel 4.6. Hasil Analisis Uji Normalitas Postes Kedua Kelompok Sampel 53
Tabel 4.7. Hasil Analisis Uji Homogenitas Pretes Kedua Kelompok
Sampel 53
Tabel 4.8. Hasil Analisis Uji Homogenitas Postes Kedua Kelompok
Sampel 54
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 61
1. RPP 1 61
2. RPP 2 75
3. RPP 3 88
Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa 99
Lampiran 3. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 103
Lampiran 4. Tes Hasil Belajar 116
Lampiran 5. Jawaban Tes Hasil Belajar 122
Lampiran 6. Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar siswa 123
Lampiran 7. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 124
Lampiran 8. Tabulasi Nilai Pretest dan Postest 125
Lampiran 9. Data Pretest dan Postest kelas Eksperimen 137
Lampiran 10. Data Pretest dan Postest Kelas Kontrol 139
Lampiran 11. Perhitungan Statistika Dasar 141
Lampiran 12. Perhitungan Normalitas 143
Lampiran 13. Perhitungan Homogenitas 149
Lampiran 14. Perhitungan Uji Hipotesis 151
Lampiran 15. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa 154
Lampiran 16. Table Aktivitas Belajar Siswa 160
Lampiran 17. Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors 162
Lampiran 18. Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 163
Lampiran 19. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 164
Lampiran 20. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 165
Lampiran 21. Dokumentasi 167
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Perbedaan Kelompok Belajar Koperatif dengan Kelompok
Belajar Konvensional 13
Tabel 2.2. Fase-Fase Model Pembelajaran Koperatif 15
Tabel 2.3. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Koperatif tipe TPS 18
Tabel 3.1. Desain penelitian Two Group Pretest-Postest 33
Tabel 3.2. Tabel spesifikasi tes pada materi pokok Listrik Dinamis 35
Table 3.3. Kriteria dan Persentase Nilai 41
Tabel 4.1. Ringkasan aktivitas 47
Tabel 4.2. Hasil belajar siswa kelas eksperimen 48
Tabel 4.3. Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 49
Tabel 4.4. Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 50
Tabel 4.5. Hasil Analisis Uji Normalitas Pretes Kedua Kelompok Sampel 52
Tabel 4.6. Hasil Analisis Uji Normalitas Postes Kedua Kelompok Sampel 53
Tabel 4.7. Hasil Analisis Uji Homogenitas Pretes Kedua Kelompok
Sampel 53
Tabel 4.8. Hasil Analisis Uji Homogenitas Postes Kedua Kelompok
Sampel 54
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara, UU RI No.20 tahun 2003. Pendidikan tidak
diperoleh begitu saja dalam waktu singkat, namun memerlukan suatu proses
pembelajaran sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan proses yang dilalui,
oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola dengan baik.
Belajar mengajar yang baik haruslah sesuai dengan standar proses
pendidikan. Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan, Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
Bab1 Pasal 1 Ayat 6.
Standar proses pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran,
yang berarti dalam standar proses pendidikan berisi tentang bagaimana seharusnya
proses pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini gurulah yang sangat berperan
dalam menentukan bagaimana proses pembelajaran berlangsung. Salah satu tugas
guru ketika proses belajar mengajar berlangsung adalah menyediakan atau
memberikan kegiatan yang dapat merangsang keingintahuan siswa dan membantu
mereka mengekspresikan gagasan-gagasan mereka serta mengkomunikasikan ide
ilmiah siswa. Jadi peranan guru dalam pembelajaran adalah mediator dan
fasilitator dalam pembentukan pengetahuan dan pemahaman siswa.
Kegiatan proses belajar mengajar di sekolah merupakan usaha dalam
meningkatkan kualitas pendidikan nasional, karena sekolah merupakan salah satu
perangkat pendidikan. Mengingat fisika merupakan salah satu mata pelajaran
yang penting diberbagai jenjang pendidikan, maka sudah sewajarnya mata
2
Fisika merupakan salah satu cabang sains, yang menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa
mengerti dan memahami konsep fisika. Pendidikan fisika diarahkan untuk
mencari tahu dan berbuat, sehingga dapat membantu siswa pada pemahaman
yang lebih mendalam. Bagi kalangan siswa sendiri beranggapan bahwa pelajaran
fisika itu sulit dan membosankan, sehingga terhadap hasil belajar yang dicapai
oleh siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai mata pelajaran fisika yang diperoleh
siswa lebih rendah dibandingkan dengan nilai mata pelajaran yang lain.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan melakukan wawancara
terhadap seorang guru fisika di SMA Negeri 1 Pancur Batu, Johani Sinulingga,
menyatakan bahwa hasil belajar siswa terhadap pelajaran fisika masih belum
maksimal. Dimana ketika saya bertanya tentang nilai ujian harian siswa masih
banyak siswa yang belum mencapai nilai Ketuntasan Kompetensi Minimal
(KKM) yaitu 70. Namun demikian sebagian siswa memang telah mencapai nilai
KKM tersebut bahkan ada juga yang jauh melebihi nilai tersebut. Jika dituliskan
persentasinya, 70 % siswa masih belum mencapai nilai KKM yang ditetapkan,
selebihnya 30% siswa telah mencapai nilai tersebut termasuk pencapaian yang
melebihi nilai itu. Namun bila dirata-ratakan secara keseluruhan nilainya
mencapai 50-60, nilai ini belum mencapai nilai KKM yang ditetapkan untuk
pelajaran fisika.
Menurut Ibu Johani banyaknya siswa yang belum mencapai KKM tersebut
disebabkan kurangnya minat siswa dalam belajar fisika. Selain itu kendala yang
sering muncul adalah siswa sering kali bermasalah dalam pemahaman konsep.
Dimana konsep yang dijelaskan oleh guru hanya dipahami oleh guru tersebut
karena siswa kurang terlibat dalam pembelajaran dan berpusat pada guru. Dan
dari hasil wawancara juga saya peroleh bahwa model pembelajaran yang
digunakan kurang bervariasi, artinya model yang digunakan monoton atau yang
disebut pembelajaran langsung atau konvensional.
Permasalahan di atas, perlu diupayakan pemecahannya yaitu dengan
melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengubah suasana pembelajaran yang
3
pembelajaran koperatif merupakan model pembelajaran yang dikembangkan atas
dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep
yang sulit apabila siswa tersebut mendiskusikan masalah itu dengan temannya.
Salah satu tipe model pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk bekerja
sama dalam tim adalah Model Pembelajaran Koperatif Tipe Think Pair Share
TPS. Model pembelajaran koperatif tipe TPS ini memberi siswa kesempatan
bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain, selain itu model ini juga
dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik”.
Selanjutnya, menurut Spancer Kagen dalam Arends (2008), menyatakan bahwa :”Think-Pair-Share merupakan salah satu tipe dari pendekatan struktural dalam model pengajaran koperatif dengan struktur sederhana dan terdiri atas
beberapa tahap yang digunakan untuk mereview fakta- fakta dan informasi dasar
yang memberikan lebih banyak waktu kepada siswa untuk berpikir, merespons,
kemudian mendiskusikan secara berpasangan dan berbagi sesuatu yang sudah
dibicarakan bersama pasangannya masing-masing dengan seluruh kelas sehingga
model ini memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerjasama dengan orang lain”.
Model pembelajaran TPS sudah pernah diteliti sebelumnya Riama (2010)
yang menunjukkan bahwa hasil belajar Fisika siswa dengan model pembelajaran
koperatif Tipe TPS untuk kelas eksperimen mendapat skor rata-rata post-test 70,5,
sedangkan dengan model pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol,
diperoleh skor rata-rata post-test 60,6. Namun, dalam penelitian tersebut masih
terdapat kendala yaitu kurang aktifnya siswa pada fase Pairing dan Sharing.
Model ini juga sudah pernah diteliti Weni (2011) diperoleh rata-rata post-test
68,38 untuk kelas eksperimen, sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh rata-rata
post-test 62,32. Tetapi penelitian ini masih mempunyai kelemahan yaitu, siswa
kurang dikontrol pada saat diskusi, sehingga guru tidak tahu perkembangan
diskusi siswa dan sebagian siswa menjadi ribut. Selain itu model ini juga sudah
pernah diteliti oleh Herbina (2012) diperoleh rata-rata post-test untuk kelas
4
Namun penelitian ini juga masih mempunyai kelemahan yaitu terutama dalam
pengalokasian waktu yang kurang tepat.
Upaya – upaya yang dilakukan untuk memperbaiki kelemahan –kelemahan
tersebut adalah peneliti akan lebih mengoptimalkan alokasi waktu untuk setiap
tahap pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, sehingga alokasi waktu untuk setiap tahap pembelajaran efesien.
Menciptakan suasana kelas yang lebih efektif yaitu dengan cara melakukan
pemantauan ke setiap kelompok ketika proses diskusi sedang berlangsung dengan
tujuan untuk mengetahui perkembangan diskusi setiap kelompok, menyediakan
media/alat–alat demonstrasi sebagai penunjang dalam kegiatan belajar mengajar
serta memperhatikan kegiatan pada setiap fase supaya lebih jelas apa yang harus
dilakukan dan kegiatan berlangsung secara sistematis.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti melakukan penelitian yang
berjudul: “Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe TPS (Think Pair Share) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Pancur Batu Tahun Pelajaran 2012/2013”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
penulis mengidentifikasikan masalah yang ada disekolah tersebut diantaranya:
1. Kurangnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika
2. Kurangnya keterlibatan atau aktivitas siswa dalam kegiatan belajar
mengajar
3. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan konsep
fisika dengan benar.
5
1.3. Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini menjadi terarah dan jelas, maka
penulis memberikan batasan masalah yang akan diteliti yaitu:
1. Model pembelajaran yang diberikan kepada siswa dibatasi pada model
Pembelajaran Koperatif tipe Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
2. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
model Pembelajaran Koperatif tipe Think Pair Share (TPS).
3. Hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis
1.4.Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan model Pembelajaran Koperatif tipe Think Pair Share (TPS)
pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1
Pancur Batu T.P 2012/2013?
2. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan menggunakan
model Pembelajaran Koperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi
pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Pancur Batu
T.P 2012/2013?
3. Adakah perbedaan akibat pengaruh model Pembelajaran Koperatif tipe
Think Pair Share (TPS) dengan model pembelajaran konvensional
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
6
1.5.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan model Pembelajaran Koperatif tipe Think Pair Share (TPS)
untuk materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1
Pancur Batu T.P 2012/2013.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
Pembelajaran Koperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi pokok
listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P
2012/2013.
3. Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh model Pembelajaran
Koperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan model pembelajaran
konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik
Dinamis di kelas X semester I SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P 2011/2012.
1.6.Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah:
1. Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis tentang model
Pembelajaran Koperatif tipe Think Pair Share (TPS) yang nantinya dapat
digunakan dalam mengajar.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi untuk
mempertimbangkan penggunaan Model Pembelajaran Koperatif tipe
Think Pair Share (TPS) dalam proses belajar mengajar.
3. Sebagai bahan informasi alternatif model pembelajaran Koperatif tipe
Think Pair Share (TPS) dalam menentukan proses belajar dan hasil belajar
siswa.
58 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapa kesimpulan dan saran
dalam pelaksanaan model Pembelajaran Koperatif tipe think-pair-share sebagai
berikut:
5.1. Kesimpulan
1. Ada peningkatan aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen. Dimana
hasil observasi aktivitas belajar siswa menunjukkan rata-rata aktivitas pada
pertemuan I adalah 50,16, pertemuan ke II adalah 60,31 dan pertemuan ke
III adalah 70,31 dan diperoleh rata-rata keseluruhan aktivitas siswa 60,26
dengan kategori aktif.
2. Ada peningkatan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan dengan
Model Pembelajaran Koperatif tipe Think-Pair-share. Hasil belajar siswa
secara kelas tuntas dengan nilai rata-rata 77,5 mencapai nilai KKM yang
ditentukan yaitu 70, dan secara individual 87,5% siswa tuntas dengan
mencapai nilai KKM 70.
3. Ada perbedaan akibat pengaruh penggunaan model pembelajaran koperatif
tipe Think-Pair-Share terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
Listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P.
2011/2012..
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diberikan beberapa saran antara lain:
1. Model Pembelajaran Koperatif Tipe Think-Pair-Share dapat dijadikan salah
satu alternative dalam pembelajaran fisika karena pada model ini siswa lebih
aktif dan semangat untuk belajar.
2. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin meneliti lebih lanjut dengan model
pembelajaran yang sama diharapkan dapat mengkondisikan waktu yang
59
mampu untuk melihat bagaimana kemampuan berpikir setiap siswa itu, agar
masalah yang akan disajikan tidak terlalu sulit untuk diselesaikan oleh siswa.
3. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin meneliti lebih lanjut dengan model
pembelajaran yang sama diharapkan sebelum mengakhiri pembelajaran
terlebih dahulu menyampaikan kesimpulan dari pembelajaran itu agar siswa
dapat memahami pengetahuan yang sebenarnya tentang materi yang baru saja
dipelajari.
4. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti permasalahan yang sama
disarankan untuk memperhatikan kemampuan awal siswa dan
mempersiapkan permasalahan yang menggugah rasa ingin tahu siswa
sehingga siswa termotivasi untuk menemukan jawaban dari permasalahan
60
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman., 2003. Evaluasi Hasil Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Arends, Richard.,(2009), Learning to Teach, Penerbit McGraw-Hill Companies, New York.
Arikunto, S., (2004), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Dahar, W.R., (2006), Teori Belajar, Erlangga, Jakarta
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta. Djamarah, Aswan., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta:
Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan., (2009), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan FMIPA UNIMED, Medan, FMIPA UNIMED. Kanginan, M., (2006), Fisika SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta
Naibaho,M., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) disertai dengan Membuat Ringkasan Berformat Mini-Magz terhadap Hasil Belajar Siswa pada Sub Materi Pokok Kinematika Gerak Lurus Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Onan Runggu TA. 2010/2011., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sanjaya, Wina., (2005), Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Penerbit Kencana, Jakarta.
Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Supiyanto, (2007), Fisika untuk Sma Kelas XI, Erlangga, Jakarta Sudjana, M.A., (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito: Bandung.