• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.56044/PP/M.VIA/13/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.56044/PP/M.VIA/13/2014"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.56044/PP/M.VIA/13/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26 ayat (4) Final

Tahun Pajak : 2009

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar Pengenaan Pajak sebesar Rp 1.568.398.073,00 sebagai akibat dari koreksi sebagai berikut :

1. Koreksi Positif atas Kompensasi Kerugian sebesar Rp 3.271.308.871,00, 2. Koreksi Negatif atas Kredit Pajak sebesar Rp 1.702.910.798,00,

Koreksi Positif Kompensasi Kerugian sebesar Rp 3.271.308.871,00

Menurut Terbanding : bahwa koreksi kompensasi kerugian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2008 dimana disebutkan pada Pasal 10 ayat (2) bahwa kerugian dari usaha Jasa Konstruksi yang masih tersisa sampai dengan Tahun Pajak 2008 hanya dapat dikompensasikan sampai dengan Tahun Pajak 2008.

Menurut Pemohon : bahwa Terbanding seharusnya memahami bahwa ketentuan perpajakan yang berlaku untuk jasa konstruksi dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu: (1) perhitungan PPh Badan yang dikenakan PPh Final sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2009 dan, (2) perhitungan PPh Pasal 26 ayat (4) sebagaimana yang diatur dalam PMK Nomor 257/PMK.03/2008;

(2)

Menurut Majelis : bahwa koreksi Terbanding atas kompensasi kerugian sebesar Rp.3.271.308.871,00 dengan dalil kompensasi kerugian dari usaha Jasa Konstruksi yang masih tersisa sampai dengan Tahun Pajak 2008 hanya dapat dikompensasikan sampai dengan Tahun Pajak 2008;

bahwa Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 26 ayat (4) berbunyi, "Penghasilan Kena Pajak sesudah dikurangi pajak dari suatu bentuk usaha tetap di Indonesia dikenai pajak sebesar 20% (dua puluh persen), kecuali penghasilan tersebut ditanamkan kembali di Indonesia, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan".

bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 257/PMK.03/2008 mengatur sebagai berikut :

bahwa Pasal 1 berbunyi, "Atas Penghasilan Kena Pajak sesudah dikurangi Pajak Penghasilan dari suatu Bentuk Usaha Tetap (BUT) di Indonesia dikenai Pajak Penghasilan Pasal 26 ayat (4) Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa Kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008".

bahwa Pasal 5 berbunyi, "Dalam hal penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak BUT dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final, dasar pengenaan PPh Pasal 26 ayat (4) Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa Kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 adalah Penghasilan Kena Pajak yang dihitung berdasarkan pembukuan yang sudah dikoreksi fiskal dikurangi Pajak Penghasilan yang bersifat final".

bahwa Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 mengatur sebagai berikut :

bahwa Pasal 16 ayat (3) berbunyi , “Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak luar negeri yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui suatu bentuk usaha tetap di Indonesia dalam suatu tahun pajak dihitung dengan cara mengurangkan dari penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dengan memerhatikan ketentuan dalam Pasal 4 ayat (1) dengan pengurangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2), serta Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf e, dan huruf g”.

bahwa Pasal 16 ayat (3) Undang-Undang Pajak Penghasilan aquo menyebutkan pengurangan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) yaitu mengenai pengurangan kompensasi kerugian.

bahwa Pasal 16 ayat (2) secara keseluruhan berbunyi ,” Apabila penghasilan bruto setelah pengurangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didapat kerugian, kerugian tersebut dikompensasikan dengan penghasilan mulai tahun pajak berikutnya berturut-turut sampai dengan 5 (lima) tahun”.

bahwa kompensasi kerugian yang dilakukan oleh Pemohon Banding masih dalam jangka waktu 5 (lima) Tahun.

bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas Majelis berkesimpulan koreksi Terbanding tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku oleh karenanya tidak dipertahankan.

Koreksi Negatif Kredit Pajak sebesar Rp 1.702.910.798,00

Menurut Terbanding : bahwa koreksi negatif atas Pengurangan PPh Badan sebesar Rp1.702.910.798,00 adalah berdasarkan atas hasil pemeriksaan PPh Badan untuk tahun pajak yang sama.

(3)

Menurut Pemohon : bahwa koreksi negatif atas pengurang PPh Badan sebesar Rp1.702.910.798,00 adalah berhubungan dengan koreksi yang dilakukan oleh Terbanding di perhitungan PPh Badan sebagaimana yang tertuang dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar PPh Badan Nomor 00003/206/09/053/11 tanggal 11 Juli 2011 yang Pemohon Banding ajukan Keberatan dan telah diputus dengan Keputusan Terbanding Nomor KEP-1820/WPJ.07/2012 tanggal 04 Oktober 2012, karena Pemohon Banding mengajukan Banding atas KEP-1820/WPJ.07/2012 tersebut, dengan demikian Pemohon Banding juga tidak setuju dengan koreksi ini dan sudah seharusnya koreksi ini juga dibatalkan.

Menurut Majelis : bahwa koreksi Terbanding berupa koreksi negatif atas kredit pajak sebesar Rp.1.702.910.798,00 terkait dengan koreksi Terbanding atas sengketa Pajak Penghasilan Badan, dengan perhitungan sebagai berikut :

Uraian Menurut Koreksi (Rp)

Pemohon Banding (Rp) Terbanding (Rp) Pajak

Penghasilan Badan Yang Terutang

10.883.926.200,00 12.586.837.006,00 (1.702.910.806,00)

bahwa nilai Pajak Penghasilan Badan yang terutang tersebut menjadi faktor pengurang dalam menghitung Dasar Pengenaan Pajak Pajak Penghasilan Pasal 26 ayat (4) atas Branch Profit Tax.

bahwa penyelesaian sengketa ini tergantung dengan penyelesaian sengketa banding PPh Badan Tahun Pajak 2009 atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Nomor 00003/206/09/053/11 tanggal 11 Juli 2011.

bahwa keputusan banding atas sengketa banding PPh Badan Tahun Pajak 2009 atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Nomor 00003/206/09/053/11 tanggal 11 Juli 2011 adalah mengabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding, sehingga perhitungan Pajak Penghasilan Badan yang terutang Tahun Pajak 2009 menurut Majelis menjadi Rp 10.883.926.200,00.

bahwa menurut pendapat Majelis koreksi negatif atas kredit Pajak Penghasilan Pasal 26 ayat (4) yang berasal dari perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 25 yang terutang menjadi sebesar Rp.10.883.926.200,00.

bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas Majelis berkesimpulan koreksi negatif Terbanding atas Pengurangan Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp.1.702.910.798,00 tidak dapat dipertahankan.

bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, rekapitulasi pendapat Majelis atas pokok sengketa adalah sebagai berikut :

No Uraian Koreksi Total Sengketa (Rp)

Tidak Dipertahankan

(Rp)

Dipertahankan (Rp) 1 Kompensasi

Kerugian

3.271.308.871,00 3.271.308.871,00 0,00 2 Koreksi

Negatif atas pengurang DPP Pajak

Penghasilan Pasal 26 ayat (4)

(1.702.910.798,00) (1.702.910.798,00) 0,00

(4)

Menimbang : bahwa berdasarkan kesimpulan Majelis terhadap sengketa di atas, maka dengan kuasa Pasal 80 ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, Majelis memutuskan untuk mengabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding, sehingga Penghasilan Neto Pajak Penghasilan Pasal 25 Badan Tahun Pajak 2009 dihitung kembali sebagai berikut:

Dasar Pengenaan Pajak menurut Terbanding Koreksi yang tidak dapat dipertahankan : - Koreksi Positif Kompensasi Kerugian - Koreksi Negatif atas Kredit/Pengurang DPP PPh Pasal 26 ayat (4)

Dasar Pengenaan Pajak menurut Majelis

Rp 39.187.509.879,00 Rp 3.271.308.871,00 (Rp 1.702.910.798,00) Rp 37.619.111.806,00

Memperhatikan : Surat Banding, Surat Uraian Banding, serta hasil pemeriksaan dan pembuktian dalam persidangan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak,

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009.

3. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008.

4. ketentuan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan perkara ini.

(5)

Memutuskan : Menyatakan mengabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding terhadap keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-1821/WPJ.07/2012 tanggal 04 Oktober 2012, tentang Keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 26 ayat (4) Final Nomor 00001/245/09/053/11 tanggal 11 Juli 2011 Masa Pajak April 2009 sampai dengan Maret 2010, dengan perhitungan menjadi sebagai berikut:

Uraian Nilai (Rp)

Dasar Pengenaan Pajak 37.619.111.806,00

PPh Pasal 26 ayat (4) yang terutang 3.761.911.181,00

Kredit Pajak 3.726.429.615,00

PPh Pasal 26 ayat (4) yang kurang/

(Lebih) dibayar

35.481.566,00 Sanksi Administrasi : Pasal 13 ayat

(2) UU KUP

10.644.470,00 Jumlah PPh Pasal 26 ayat (4) yang

masih harus dibayar

46.126.036,00

Demikian diputus di Jakarta berdasarkan musyawarah setelah pemeriksaan dalam persidangan dicukupkan pada hari Selasa tanggal 27 Agustus 2013 oleh Hakim Majelis VIA Pengadilan Pajak, dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut :

ABC,Ak.,M.B.A...

Drs. DEF, Ak...

GHI, Ak.,M.Sc...

sebagai Hakim Ketua,

sebagai Hakim Anggota, sebagai Hakim Anggota,

Yang dibantu oleh Ir. JKL, M.M., sebagai Panitera

Pengganti.

Putusan nomor Put 56044/PP/MVIA/15/2014 diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua pada hari Jumat tanggal 10 Oktober 2014 dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut :

ABC,Ak.,M.B.A...

Drs. MNO,M.Si...

GHI, Ak.,M.Sc...

Ir. JKL, M.M., ...

sebagai Hakim Ketua,

sebagai Hakim Anggota, sebagai Hakim Anggota, sebagai Panitera Pengganti,

dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, Panitera Pengganti, serta tidak dihadiri oleh Terbanding dan dihadiri oleh Pemohon Banding.

Referensi

Dokumen terkait

Apriyanti dkk (2013:7) dalam Fitriah (2014) mengemukakan penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang dikenakan PPh bersifat final menurut

Menurut Majelis : bahwa yang menjadi sengketa dalam banding ini adalah koreksi Terbanding atas besarnya Pajak Penghasilan Pasal 21 sebesar Rp1.739.380.932,00 yang dihitung

bahwa berdasarkan SPT tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2012 dan fakta yang terungkap dalam persidangan CTP adalah Wajib Pajak Luar Negeri yang memiliki hubungan istimewa dengan

bahwa berdasarkan amanat Pasal 18 ayat (3) UU PPh yang memberikan wewenang kepada Terbanding untuk menentukan kembali besarnya penghasilan atas transaksi yang

2.802.839.704,00 berdasarkan tanggapan Pemohon Banding atas koreksi Objek Pajak Penghasilan Pasal 26 bahwa sesuai Pasal 5 ayat (3) huruf b Undang-undang Nomor 7

: bahwa sesuai dengan penjelasan atas Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1996 tentang PPh atas penghasilan berupa bunga atas diskonto obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek pasal

PEGAWAI TIDAK TETAP / PENERIMA HONORARIUM DAN PENGHASILAN LAINNYA / PENERIMA PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh PASAL 21 BERSIFAT FINAL / PEGAWAI DENGAN STATUS WAJIB PAJAK LUAR

(tarif umum) Dikenakan Pajak bersifat final (Pasal 4 ayat (2) UU PPh) Dikecualikan dari Objek Pajak (Pasal 4 ayat (3) UU PPh) Tidak digabung dengan penghasilan yang