• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampah telah lama menjadi masalah besar diberbagai kota besar yang ada di Indonesia, meningkatnya jumlah penduduk berbanding lurus dengan jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya. Kota Bandung yang termasuk kota besar di Indonesia yang banyak didatangi oleh masyarakat baik pendatang maupun wisatawan sehingga volume sampah yang ada di Bandung meningkat setiap tahunnya. Bandung adalah ibu kota dari provinsi Jawa Barat, saat ini Bandung merupakan salah satu kota besar ke tiga di Indonesia yang memiliki tingkat populasi yang tinggi. Jumlah penduduk kota Bandung pada saat ini adalah 2.660.033 Jiwa dengan luas wilayah kota Bandung yang berkisar 167 km2. Jumlah sampah di Bandung berbanding lurus dengan perkembangan populasi yang ada di kota Bandung. Perharinya Bandung menghaslikan lebih dari 1500 ton sampah perhari, namun sampah di Bandung hanya terangkut 1100ton/hari. Kepala Bidang Sumber Daya Manusia PD Kebersihan kota Bandung, Euis Sri Mulyati mengakui volume sampah di Bandung mencapai 1.500 ton per hari. Namun hanya 1.100 sampah yang bisa diangkut karena Pemkot Bandung kekurangan armada. Kota Bandung memerlukan 140 truk pengangkut sampah. Namun nyatanya hanya 102 truk. Itupun banyak truk sampah dalam kondisi tidak layak beroperasi.

Pada dasarnya, Jenis sampah dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik pada umumnya mengalami pembusukan, seperti daun, sisa makanan, dan dapat langsung menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik pada umumnya tidak dapat mengalami pembusukan, seperti plastik, logam, karena sifatnya yang tidak mudah hancur, terkadang sampah anorganik menumpuk dan bersatu dengan sampah organik menjadikan masing-masing sampah tidak terurai dengan sempurna.

(2)

2 Menurut penelitian, Lebih dari 60 persen timbunan sampah dikota Bandung berasal dari pemukiman warga, sisanya sekitar 10% berasal dari pasar, 5% dari pertokoan dan restaurant, 7% dari industri, 6% dari jalan raya, dan 12% dari fasilitas umum. Sampah tersebut nantinya akan dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Sarimukti yang berjarak 45 km dari kota Bandung. Karena pada tahun 2005 gas metana pada TPA leuwigajah menyebabkan ledakan dan TPA leuwi gajah ditutup akhirnya TPA yang digunakan sekarang hanyalah satu yaitu TPA Sarimukti di Desa Sarimukti, sampah yang ada di TPA Sarimukti berasal dari Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Namun sama halnya dengan TPA leuwi gajah, TPA Sarimukti pun memiliki batasan daya tampung. Menurut Penelitian Sekitar 64% sampah organik mendominasi komposisi sampah yang ada di kota Bandung, sisanya 10% berasal dari plastik/karet, 2% berasal dari kain, 1% berasal dari kaca, 1% berasal dari logam, dan 10% berasal dari sampah lain.

Sampah yang menumpuk tersebut menciptakan kondisi yang kurang baik untuk lingkungan sekitar, ditambah lagi sampah dari kota Bandung tidak dapat didistribusikan dengan baik. Pengetahuan dan kepedulian Remaja terhadap sampah harus ditingkatkan, mengingat pentingnya karakter peduli terhadap lingkungan. Pembentukan karakter dapat diartikan membentuk pribadi yang dalam prosesnya lingkungan, masyarakat dan keluarga mempunyai pengaruh yang sangat besar. Pengetahuan ini juga harus ditingkatkan demi membantu kota Bandung yang sedang merencanakan perubahan – perubahan dan penambahan sarana dan prasarana untuk terciptanya Bandung kota bebas sampah, ditambah juga demi mendukung kota Bandung untuk membuat sampah lebih bermanfaat, sekaligus untuk mengurangi sampah yang ada dikota Bandung, seperti sejuta lobang biopori, gerakan pungut sampah sebagai sarana untuk memilah sampah, gerakan 1000 tumbler sebagai sarana mengurangi sampah botol kemasan.

(3)

3 Melihat permasalahan tersebut, penulis ingin membuat sebuah wadah yang memiliki muatan kampanye sosial dan dipadukan dengan kreatifitas dalam mendaur ulang sampah dengan pendekatan produk kreatif untuk memberi informasi kepada masyarakat tentang sampah yang dapat menjadi benda yang lebih bermanfaat dan bernilai jual, barang barang daur ulang tersebut juga demi membantu mempromosikan potensi 7 titik KBS (Kawasan Bebas Sampah) yang ada di kota Bandung. Kampanye ini nantinya berisi informasi – informasi bahaya sampah yang digunakan, ajakan untuk mendaur ulang sampah, dan gerakan lainnya yang semuanya bertujuan agar sampah yang digunakan akan lebih bermanfaat dan tidak menjadi barang tidak terpakai yang nantinya akan mengotori kota, menambah penyakit karena sampah yang tergabung dan memerlambat proses pembusukan sampah organik, dan membantu Kota Bandung yang tengah memperbaiki fasilitas pengelolaan sampah dengan membiasakan diri sejak dini.

1.2 Permasalahan

1.2.1 Identifikasi Masalah

Dari penjabaran latar belakang di atas, dapat di identifikasikan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Sampah yang ada di kota Bandung tidak dapat didistribusikan dengan baik karena kurangnya armada.

2. Kurangnya kesadaran masyarakat atas pemilahan jenis sampah yang ada di rumah, sekolah, dan tempat umum

3. Kurangnya pengetahuan dan kepedulian remaja terhadap jenis sampah.

(4)

4

1.2.2 Rumusan Masalah

Dari penjabaran latar belakang di atas, dapat di dirumuskan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana cara yang baik untuk mempromosikan daur ulang sampah yang menjadi sarana mengurangi sampah di kota Bandung serta meningkatan pengetahuan dan kepedulian remaja terhadap sampah yang ada dikota Bandung?

1.2.3 Ruang Lingkup

Dalam pengerjaan laporan tugas akhir ini, ruang lingkup dari penelitian dan perancangan aplikasi mobile ini, yaitu :

a) Apa

Perancangan aplikasi mobile untuk lebih mengenal manfaat dari sampah untuk remaja usia 18-21 tahun

b) Siapa

Target pasar dari perancangan ini adalah masyarakat Indonesia, sedangkan target audience dari perancangan ini adalah Masyarakat Indonesia yang berdomisili di Bandung khususnya usia 18-21 tahun c) Tempat

Pengumpulan data berupa wawancara, observasi serta perancangan akan dilakukan di Kota Bandung

d) Waktu

Pengumpulan data serta perancangan dilakukan pada bulan Januari hingga Juni 2016

(5)

5 e) Mengapa

Banyaknya sampah di kota Bandung sudah menjadi masalah yang sejak lama ada di kota Bandung sendiri, Hal tersebut disebabkan karena kurangnya rasa kepedulian dan pengetahuan tentang sampah itu sendiri, seringkali remaja yang sudah bersimpati dengan masalah sampah yang ada di kota Bandung harus terbentur dengan pengetahuan dan fasilitas yang mendukung di kota Bandung.

f) Bagaimana

Dengan membuat sebuah Mobile Aplikasi yang menjual barang daur ulang dan juga dapat menginfomasikan manfaat sampah dengan mudah, meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadap manfaat sampah yang ada di Kota Bandung

1.3 Tujuan

Tujuan dari perancangan penelitian ini adalah :

1. Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian remaja terhadap Manfaat Sampah melalui media daur ulang sampah.

1.4 Cara Pengumpulan Data dan Analisis Data

1.4.1 Cara Pengumpulan Data

Untuk memecahkan masalah maka diperlukan data data yang berkaitan dengan topik yang diambil. Cara pengumpulan data yang digunakan adalah Kualitatif dan Kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah:

(6)

6 a) Studi Pustaka

Studi Putaka yaitu penulis berpedoman pada buku-buku atau referensi dan situs internet yang berkaitan dan berhubungan langsung dengan masalah yang diangkat dan isi laporan tugas akhir ini.

b) Wawancara

Metode wawancara adalah metodr dimana bertemu nya dua orang atau lebih untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat di konsentrasi makna dalam suatu topik tertentu. (Sugiyono, 2014 :231 ). Cara ini dilakukan dengan megajukan pertanyaan mengenai permasalahan kepada pihak terkait seperti PD. Kebersihan dan BPLH. c) Observasi

Observasi akan di lakukan ke kawasan bebas sampah yang ada di kota Bandung, guna melihat inovasi produk daur ulang sampah apa saja yang mampu dibuat oleh kawasan bebas sampah yang ada di kota Bandung.

1.4.2 Analisis Data

Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan, berdasarkan pada logika dengan memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun dapat mengurangi kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats) dalam waktu yang bersamaan. (Freddy Rangkuti : 2009: 18)

(7)

7 1.5 Kerangka Pemikiran Penyampaian Ide dari konsep perancangan Permasalahan

1. Sampah dikota bandung tidak dapat didistribusikan dengan baik karna kurangnya armada 2. Kesadaran masyarakat atas pemilahan jenis sampah yang ada di rumah, sekolah, dan tempat

umum

3. Kurangnya pengetahuan dan kepedulian remaja terhadap jenis sampah. 4. Kurangnya pengetahuan remaja terhadap hasil daur ulang sampah

Pengumpulan Data

Studi Pustaka

penulis berpedoman pada buku-buku atau referensi dan situs internet yang berkaitan dan berhubungan langsung dengan masalah yang diangkat dan isi laporan tugas akhir ini.

Wawancara Metode wawancara digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai tugas akhir ini ke beberapa narasumber yang dapat berkaitan, Analisis Data SWOT adalah identifikasi beberapa factor yag secara sistematis dapat meningkatkan kekuatan dan peluang dan dapat meminimalisir kelemahan dan ancaman Observasi

Metode bservasi digunakan untuk mengamati kondisi yang ada di lapangan

(8)

8 Konsep Perancangan Media Konsep perancangan ini adalah membuat sebuah konsep menjual barang daur ulang dengan media Aplikasi Mobile yang bertema asik dan memiliki tema kekinian, untuk lebih menyatu dengan remaja dengan kesukaan remaja saat ini Informasi Informasi yang terdapat pada media ini manfaat dari daur ulang sampah, dan pemanfaatsan sampah Solusi Solusi dari perancangan ini adalah membuat wadah yang bertujuan untuk berjualan barang daur ulang demi meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadap manfaat sampah melalui daur ulang sampah Hasil Perancangan Hasil perancangan berupa Mobile Aplikasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadap manfaat sampah melalui daur ulang sampah Visual Gaya visual dari perancangan ini akan disesuaikan dengan target audiens yang berusia 18-21 tahun.

Tabel 1.1 – Kerangka Pemikiran (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016)

(9)

9

1.6 Pembabakan

A. BAB I Pendahuluan

Pada bab ini menjelaskan latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan perancangan, cara pengumpulan data dan analisi, kerangka perancangan dan pembabakan

B. BAB II Dasar Pemikiran

Pada bab ini menjelaskan dasar pemikiran dari teori - teori yang relevan untuk digunakan sebagai landasan dalam merancang sebuah desain.

C. BAB III Data dan Analisis Masalah

Pada bab ini Berisi dengan kumpulan data pemberi proyek, data yang berhubungan dengan masalah dan analisis masalah yang berkaitan dengan perancangan desain.

D. BAB IV Konsep dan Hasil Perancangan

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai konsep perancangan desain hingga akhir perancangan

E. BAB V

Berisi hasil kesimpulan dan saran dari hasil sidang dengan penguji dan pembimbing

Gambar

Tabel 1.1 –  Kerangka Pemikiran  (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016)

Referensi

Dokumen terkait

Intervensi minuman beroksigen untuk mengkaji pengaruh jangka panjang dimulai tanggal 18 Februari – 10 Maret 2013, yang meliputi pengambilan darah, intervensi sampel, analisis

Memiliki bandwidth yang besar: Semua intermediate node pada jalur yang aktif mengupdate routing table dan memaksimalkan penggunaan bandwidth, walaupun routing tabel

Tujuan penelitian ini adalah: menganalisis pengaruh baik secara parsial dan berganda kegiatan posdaya terdiri dari posyandu, pospaud, dan kegiatan kelompok

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kecemasan calon mahasiswa dalam menghadapi SBMPTN dapat dikurangi dengan menggunakan teknik

Menyatakan ketentuan Pasal 2 huruf (g), Pasal 9 ayat (1), Pasal 10, Pasal 14, Pasal 21 ayat (1), pasal 23 ayat (1), Pasal 40 dan Pasal 42 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang

rerata jumlah daun tanaman sawi yang lebih besar dari perlakuan lain.. Apabila dilihat pada tabel 14 dapat disimpulkan bahwa perlakuan

Sungai Siring (Tersebar) (Bankeu Provinsi APBP-P Tahun 2017) (Pembayaran Kewajiban Kepada Pihak Ketiga Tahun

Hasil penelitian menjelaskan bahwa tidak ada kewajiban bagi Notaris untuk memenuhi setiap keinginan penghadap tanpa terlebih dahulu Notaris memastikan apakah