• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Evaluasi Index Card Match dengan Pendekatan Scientific Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Evaluasi Index Card Match dengan Pendekatan Scientific Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

41 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Hasil Kondisi Pra Siklus

Pembelajaran IPS kelas 4 SDN Semowo 01 Kecamatan Pabelan Semarang semester II tahun pelajaran 2014/2015 pra siklus, pembelajaran IPS yang belangsung dengan KD 2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya nampak guru tidak melakukan apersepsi dan tidak menyampaikan tujuan pembelajaran, tetapi guru hanya melakukan absensi. Dalam kegiatan inti, pembelajaran yang berlangsung tidak mengacu pada perencanaan, tidak ada kegiatan yang mengarah pada langkah-langkah pembelajaran scientific, seperti mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring. Yang nampak menonjol hanyalah ceramah guru, siswa melaksanakan tugas dari guru, misalnya mencatat dan membaca materi. Selama pembelajaran berlangsung, keterlibatan siswa dalam belajar masih kurang. Saat guru menjelaskan materi pembelajaran, hanya 8 siswa yang duduk di depan, yang mendengarkan penjelasan dari guru, 9 siswa yang duduk di belakang lebih sibuk berbicara dengan temannya.

(2)

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Tunggal Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2015 Pra Siklus

No

(3)

yang seperti inilah yang menjadi permasalahan pembelajaran yang terkait dengan hasil belajar.

Sumber: olahan data sekunder

Gambar 4.1

Grafik Garis Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Pra Siklus

Permasalahan pembelajaran juga nampak melalui skor minimum, skor maksimum, dan skor rata-rata kelas. Deskripsi skor, secara rinci ditunjukkan melalui tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2

Deskripsi Skor Minimum, Skor Maksimum dan Skor Rata-Rata Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Pra Siklus

Deskripsi Skor

Skor Minimum 17

Skor Maksimum 32

Skor Rata-rata 24,94

Sumber: olahan data sekunder

Deskripsi skor minimum, skor maksimum, dan skor rata-rata hasil belajar IPS siswa kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang semester II tahun pelajaran

(4)

2014/2015 Pra Siklus yang telah disajikan dalam tabel 4.2 nampak bahwa skor berada di bawah KKM yang telah ditetapkan, yaitu 90. Skor minimum yang dicapai sebesar 17, skor maksimum sebesar 32, dan skor rata-rata hasil belajar IPS mencapai 24,94. Pengukuran hasil belajar diperoleh dari hanya dari skor tes , tidak ada skor unjuk kerja. Rendahnya ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Semowo 01 perlu adanya upaya untuk menindak lanjutinya melalui penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian tindakan kelas menerapkan pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan scientific dengan metode evaluasi index card match yang akan dilaksanakan dalam dua siklus (I siklus 2 pertemuan).

4.1.2 Hasil Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan siklus 1 sesuai dengan rencana yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dengan rancangan penelitian menggunakan metode evaluasi index card match melalui pendekatan scientific yang akan dilaksanakan dalam 2 siklus (setiap siklus 2 kali pertemuan). Pelaksanaan siklus I dengan KD 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

Perencanaan

(5)

mengenai KD 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya dengan indikator menyimak gambar alat transportasi; membuat pertanyaan terkait alat transportasi; mencari informasi alat transportasi melalui video alat transportasi; membuat tabel jenis alat transportasi dan teknologi alat transportasi; mengambil 1 kartu pertanyaan atau kartu jawaban tentang materi perkembangan teknologi transportasi; mencari pasangan kartu pertanyaan dan kartu jawaban tentang materi perkembangan teknologi transportasi; membacakan pertanyaan tentang perkembangan teknologi transportasi secara bergantian; menjawab pertanyaan tentang perkembangan teknologi transportasi. Kemudian menentukan tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator pembelajaran.

Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus I Pertemuan 1

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada hari Senin, 13 April 2015 pada mata pelajaran IPS dengan materi jenis alat transportasi dan perkembangannya. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga langkah pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

(6)

setelah itu siswa dipersilahkan mengambil 1 kartu yang sudah dipersiapkan oleh guru, guru memberikan waktu 2 menit kepada siswa untuk mencari pasangan kartu yang benar, jika siswa sudah menemukan pasangan maka siswa duduk berdampingan dengan pasangan, secara bergantian setiap pasangan maju ke depan kelas untuk membacakan pertanyaan dan siswa yang lain menjawab pertanyaan yang dibacakan. Saat pembelajaran siklus I pertemuan 1 berlangsung, dilakukan pengamatan oleh 2 observer. Observer bertugas untuk mengamati proses pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran, dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi meliputi indikator – indikator untuk mengamati aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran, dan kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dari hasil observasi, dapat diketahui apa yang menjadi kelamahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung.

Pertemuan 2

Pelaksanaan pembelajaran siklus I, pada pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 14 April 2015, dengan materi perbedaan teknologi transportasi modern dan teknologi transportasi tradisional selama 2 x 35 menit. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini, dimulai dengan memberikan motivasi dan apersepsi melalui tanya jawab tentang materi pada pertemuan pertama, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi yang sudah disiapkan oleh guru. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan memberi evaluasi kepada siswa untuk mengukur pengetahuan siswa dari materi pertemuan 1 sampai pertemuan 2. Pada saat evaluasi, juga dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran.

(7)

sebagian besar siswa sudah berani menjawab, walaupun masih ada siswa yang malu dan takut dalam menjawab, guru memberikan pengertian kepada siswa bahwa tak ada jawaban yang salah, tapi yang ada hanya jawaban yang kurang tepat. Siswa sudah mulai bisa untuk menuliskan kesimpulan, meskipun masih membutuhkan bimbingan guru.

Kegiatan pembelajaran pertemuan ke 2 ini dari keseluruhan aspek, siswa sudah melaksanakan dengan baik dibandingkan dengan pertemuan 1. Kekurangan guru yang nampak masih dalam pengaturan waktu. Kelebihan guru pada saat mengajar adalah guru sudah lebih optimal dalam membimbing siswa menggunakan media pembelajaran, pada saat membuat kesimpulan guru telah melibatkan siswa, dan secara keseluruhan langkah-langkah pembelajaran telah terlaksana dengan baik. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode evaluasi index card match serta pendekatan scientific ini akan dilanjutkan ke siklus II sebagai pemantapan keberhasilan siklus I.

Refleksi

Tahapan selanjutnya setelah kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan 1 dilaksanakan adalah refleksi. Tahapan ini dilakukan dengan menganalisis hasil pengamatan dari lembar observasi. Efektivitas perlakuan tindakan metode evaluasi index card match terhadap respon siswa, secara rinci dapat disajikan melalui tabel 4.3.

Tabel 4.3

Distribusi Aktivitas Tindakan Metode Evaluasi Index Card Match dan Pendekatan Scientific Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01

Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I

No Aktivitas Tindakan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak

(8)

Hasil dari pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan metode evaluasi index card match dan pendekatan scientific yang dilakukan siswa pada siklus I, meliputi pengamatan terhadap kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada kegiatan awal, pelaksanaan kegiatan menyimak apersepsi, dan menyimak tujuan pembelajaran, sudah dilaksanakan dengan baik, namun pada kegiatan menjawab pertanyaan siswa canderung diam dan tidak menjawab pertanyaan yang disampaikan guru. Hasil pengamatan, menunjukkan 2 kegiatan awal dilakukan dan 1 kegiatan awal tidak dilakukan oleh siswa.

Kegiatan inti meliputi 11 kegiatan yang menjadi fokus dalam pengamatan. Dari 11 kegiatan tersebut, 5 diantaranya termasuk dalam pendekatan scientific, dan 6 kegiatan termasuk dalam metode evaluasi index card match. Dari 6 kegiatan dalam pendekatan scientific hanya 4 kegiatan yang telah dilaksanakan, yang meliputi kegiatan mengambil 1 kartu pertanyaan, mencari pasangan kartu pertanyaan dan kartu jawaban tentang materi perkembangan teknologi transportasi, duduk berdampingan dengan pasangan, membacakan pertanyaan, dan menjawab pertanyaan. Kegiatan yang belum dilakukan adalah membuat kesimpulan dari permainan kartu. Dari keseluruhan kegiatan yang belum dilaksanakan menjadi kekurangan pada pertemuan 1. Catatan observer yang merupakan kelebihan yang nampak dalam pelaksanaan tindakan adalah perhatian siswa dalam proses belajar sudah tumbuh, keberanian siswa dalam mengeluarkan gagasan sudah cukup baik, kemampuan siswa ada tetapi tidak sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran dan siswa sudah mulai ada perhatian pada pembelajaran.

(9)

Tabel 4.4

Distribusi Aktivitas Tindakan Metode Evaluasi Index Card Match dan Pendekatan Scientific Guru Kelas 4 SDN Semowo 01

Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 siklus 1

No Aktivitas Tindakan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak

1 Kegiatan Awal 3 1 4 0

2 Kegiatan Inti

Pendekatan scientific 4 1 5 0

Metode ICM 5 1 6 0

3 Kegiatan Akhir 2 0 2 0

Jumlah 14 3 17 0

Sumber : olahan data primer

Aktivitas tindakan metode evaluasi index card match serta pendekatan scientific yang dilakukan guru pada siklus I, nampak ada kekurangan dalam pengelolaan pembelajaran yakni, pada saat awal pembelajaran, guru kurang optimal dalam menjelaskan tujuan pembelajaran, dan dalam membimbing siswa untuk membuat kesimpulan. Kelebihan guru dalam pembelajaran, adalah telah melakukan seluruh aktivitas sesuai RPP, dan hanya 3 kegiatan saja yang pelaksanaannya kurang optimal. Pada kegiatan awal guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. Dalam kegiatan inti, guru tidak meminta siswa untuk membuat kesimpulan dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan scientific maupun pada saat pelaksanaan metode evaluasi index card match. Sedangkan dari catatan observer yang diberikan adalah, bahwa guru memberikan apersepsi tidak relevan dengan materi yang akan diberikan; guru menggunakan metode pembelajaran kurang efektif; guru membimbing siswa secara klasikal, guru mengelola waktu kurang tepat, dan guru menggunakan media belajar kurang efektif.

(10)

Hasil Belajar Siklus I

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode evaluasi index card match serta pendekatan scientific. Pendekatan scientific yang merupakan unjuk kerja meliputi kegiatan menyimak, menanya, menalar, mencoba, dan membuat kesimpulan. Serta metode evaluasi index card match yang meliputi mengambil 1 kartu pertanyaan atau kartu jawaban, mencari pasangan kartu yang sesuai, membacakan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan membuat kesimpulan. Hasil belajar diperoleh dari tes dan non tes. Tes diperoleh dari kegiatan evaluasi akhir pembelajaran pada pertemuan 2 siklus I. Penilaian non tes dilakukan melalui unjuk kerja. Penilaian unjuk kerja dilakukan melalui pendekatan scientific, yang meliputi menyimak gambar alat transportasi; membuat pertanyaan terkait alat transportasi; mencari informasi alat transportasi melalui video alat transportasi. Serta melalui metode evaluasi index card match, meliputi membuat tabel jenis alat transportasi dan teknologi alat transportasi; mengambil 1 kartu pertanyaan atau kartu jawaban tentang materi perkembangan teknologi transportasi; mencari pasangan kartu pertanyaan dan kartu jawaban tentang materi perkembangan teknologi transportasi; membacakan pertanyaan tentang perkembangan teknologi transportasi secara bergantian. Di bawah ini merupakan distribusi frekuensi tunggal hasil belajar IPS siswa, secara rinci disajikan melalui tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Tunggal Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I

(11)

Melihat tabel 4.5 distribusi frekuensi tunggal hasil belajar IPS, terlihat bahwa distribusi skor hasil belajar IPS siklus I nampak mengalami peningkatan dari pra siklus. Skor hasil belajar diperoleh dari skor tes dan skor unjuk kerja. Skor hasil belajar yang diperoleh siswa siklus I antara 70 – 98. Hasil belajar siklus I ini, menunjukkan adanya kenaikan skor dari pra siklus yakni 52 – 82.

Skor hasil belajar terendah antara 73 dicapai oleh 3 siswa (17,65% dari belajar yang tertinggi ini merupakan skor minimum yang dicapai untuk ketuntasan belajar yakni minimal 90. Dengan demikian ada 11 siswa yang tuntas belajar dalam siklus I. Distribusi skor rendah ke yang tinggi dicapai oleh siswa yang semakin banyak, menunjukkan adanya indikasi yang baik untuk kenaikan hasil belajar. Grafik garis hasil belajar siklus I disajikan melalui gambar 4.2 berikut.

Sumber : olahan data primer

Gambar 4.2

Grafik Garis Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semester II Pelajaran 2014/2015 Siklus I

(12)

Deskripsi skor hasil belajar siklus I ini, secara rinci ditunjukkan melalui tabel 4.6 Deskripsi skor minimum, skor maksimum, dan skor rata-rata hasil belajar IPS siswa kelas 4 SDN Semowo 01 Semester II Tahun 2014/2015 Siklus 1 berikut ini.

Tabel 4.6

Deskripsi Skor Minimum, Skor Maksimum dan Skor Rata-Rata Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I

Sumber: olahan data primer

Nampak dari tabel 4.6, bahwa skor minimum hasil belajar yang dicapai siswa kelas 4, pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi transportasi sebesar 73, sebelumnya hanya 17. Perolehan skor maksimum sebesar 98, sebelumnya skor maksimum pra siklus 32, dan skor rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 88,47, sebelumnya mencapai 24,94. Perolehan skor ini, menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya yang tidak menggunakan desain pembelajaran tertentu. Artinya peningkatan ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran siklus 1 adalah signifikan atau bermakna. Distribusi ketuntasan skor hasil belajar kelas 4 SD Negeri Semowo 01 pada mata pelajaran IPS berikut ini.

Tabel 4.7

Distribusi Skor Hasil Belajar IPS Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Kabupaten Semarang

Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I

Skor Kriteria Frekuensi Persentase (%)

< 90 Tidak Tuntas 6 35,29

≥ 90 Tuntas 11 64,71

Jumlah 17 100

Sumber : olahan data primer

Deskripsi Skor

Skor Minimum 73

Skor Maksimum 98

(13)

Mendasarkan hasil belajar dari tabel 4.5 dan tabel 4.6, maka distribusi ketuntasan belajar akan ditunjukkan melalui gambar 4.3, Diagram lingkaran hasil belajar berdasarkan ketuntasan belajar IPS siswa kelas 4 SDN Semowo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I berikut ini.

Sumber: olahan data primer

Gambar 4.3

Diagram Lingkaran Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4 SD Negeri Semowo 01 Pabelan Semarang

Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa, hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan belajar siswa kelas 4, pada siklus 1 mencapai 64,71% (11 siswa dari 17 siswa, dan 35,29% (6 siswa dari 17 siswa), tidak tuntas dalam belajar IPS. KKM yang ditentukan sebesar lebih dari atau sama dengan 90 (KKM ≥ 90). Keadaan ini menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar yang signifikan, yakni dari 0 % meningkat menjadi 64,71%, yang merupakan peningkatan ketuntasan belajar yang signifikan.

4.1.3 Hasil Pelaksanaan Siklus II

Perencanaan dan pelaksanaan PTK dalam Siklus II, mendasarkan pada hasil refleksi siklus I, yakni mengacu kelemahan dan kelebihan yang terjadi. Adapun perencanaan yang disiapkan sama dengan yang dilakukan dalam siklus I.

35,30% 64,70%

(14)

Perbedaan yang muncul terletak pada kompetensi dasar dan materi pembelajaran yang diberikan. Pada siklus II menggunakan kompetensi dasar yang digunakan adalah KD 2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya. Materi pembelajarannya yaitu permasalahan sosial yang ada di lingkungan setempat. Soal evaluasi dalam siklus II menyesuaikan dengan materi yang digunakan.

Perencanaan

(15)

Pelaksanaan Tindakan dan observasi Siklus II Pertemuan 1

Pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Rabu, 29 April 2015 selama 2 x 35 menit. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga langkah pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

Guru kelas 4 melaksanakan pembelajaran berpedoman dengan RPP yang sudah disediakan dan dipelajari. Kegiatan awal guru memulai dengan melakukan apersepsi, mengajak siswa untuk bertanya jawab tentang permasalahan sosial yang ada di lingkungan setempat, dan kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Pembelajaran dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan scientific dan metode evaluasi index card match yang telah dirancang.

Pertemuan 2

Pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan 2 dilaksanakan hari Kamis, 30 April 2015 selama 2x35 menit. Pembelajaran dalam pertemuan 2 berlangsung nampak bahwa guru telah melaksanakan semua aktivitas baik kegiatan awal, kegiatan inti yang menggunakan pendekatan scientific maupun metode evaluasi index card match. Hasil observasi menunjukkan bahwa seluruh kegiatan pembelajaran baik dari mulai kegiatan awal, kegiatan inti maupun kegiatan akhir, sudah dilaksanakan dengan baik, baik yang dilakukan oleh guru maupun yang dilakukan oleh siswa kelas 4 SDN Semowo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus II.

Refleksi

(16)

pertanyaan. Mengatasi hal tersebut, guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam menjawab pertanyaan. Di akhir kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan 2, dilaksanakan evaluasi dengan menggunakan tes objektif berbentuk pilihan ganda.

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode evaluasi index card match serta pendekatan scientific guru kelas 4 SDN Semowo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus II disajikan melalui tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.8

Distribusi Aktivitas Tindakan Pendekatan Scientific dan Metode Evaluasi Index Card Match Guru Kelas 4 SDN Semowo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 pertemuan 1 dan 2 Siklus II

No Aktivitas Tindakan

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak

1 Kegiatan Awal 4 0 4 0

2 Kegiatan Inti

Pendekatan scientific 5 0 5 0

Metode ICM 5 1 6 0

3 Kegiatan Akhir 2 0 2 0

Jumlah 16 1 17 0

Sumber : olahan data primer

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode evaluasi index card match serta pendekatan scientific yang dilakukan oleh guru dalam siklus II, nampak ada kekurangan dalam hal menuliskan kesimpulan. Kelebihan guru, adalah telah melaksanakan seluruh aktivitas pembelajaran sesuai dengan RPP, dan pelaksanaan hampir optimal.

Hasil Belajar Siklus II

(17)

kartu pertanyaan atau kartu jawaban, mencari pasangan kartu yang sesuai, membacakan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan membuat kesimpulan. Hasil belajar diperoleh dari tes dan non tes. Pengukuran non tes dilakukan dengan unjuk kerja melalui pendekatan scientific yang meliputi kegiatan menyimak gambar permasalahan sosial, membuat pertanyaan terkait permasalahan sosial, mencari informasi permasalahan sosial melalui video permasalahan sosial yang ada di lingkungan setempat, dan membuat tabel contoh permasalahan sosial yang ada di lingkungan setempat. Serta melalui metode evaluasi index card match yang meliputi kegiatan mengambil 1 kartu pertanyaan atau kartu jawaban tentang materi permasalahan sosial yang ada di lingkungan setempat, mencari pasangan kartu pertanyaan dan kartu jawaban tentang materi permasalahan sosial yang ada di lingkungan setempat, membacakan pertanyaan tentang permasalahan sosial yang ada di lingkungan setempat secara bergantian, dan menjawab pertanyaan tentang permasalahan sosial yang ada di lingkungan setempat. Hasil belajar IPS siswa siklus II, secara rinci disajikan melalui tabel 4.9 berikut ini.

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Tunggal Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus II

No Skor Frekuensi Siswa Persentase (%)

1 90 3 17,65

2 92 2 11,76

3 93 2 11,76

4 97 5 29,41

5 98 1 5,88

6 100 4 23,54

Jumlah 17 100,00

Sumber: olahan data primer

(18)

Skor hasil belajar terendah antara 90 dicapai oleh 3 siswa (17,65% dari seluruh siswa). Skor 92 dicapai 2 siswa (11,76% dari seluruh siswa). Sedangkan skor 93 dicapai 2 siswa (11,76% dari seluruh siswa). Skor 97 dicapai oleh 5 siswa (29,41% dari seluruh siswa). Skor 98 dicapai oleh 1 siswa (5,88% dari seluruh siswa), dan skor tertinggi antara 100 dicapai oleh 4 siswa (23,54% dari seluruh siswa). Grafik garis berdasarkan peningkatan ketuntasan skor hasil belajar disajikan dalam gambar 4.4 berikut ini.

Sumber : Data Primer

Gambar 4.4

Grafik Garis Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus II

Mendasarkan gambar 4.4 grafik garis hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan belajar siswa kelas 4 menunjukkan peningkatan skor hasil belajar, peningkatan ketuntasan skor hasil belajar karena dalam pembelajaran menggunakan metode evaluasi index card match serta pendekatan scientific, dan siswa terlibat langsung dalam pembelajaran. Peningkatan Skor minimum, skor maksimum, dan skor rata-rata hasil belajar IPS siklus II secara rinci dapat disajikan melalui tabel 4.10 berikut ini.

(19)

Tabel 4.10

Deskripsi Skor Minimum, Skor Maksimum dan Skor Rata-Rata Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus II

Deskripsi Skor

Skor Minimum 90

Skor Maksimum 100

Skor Rata-rata 95,35

Sumber: olahan data primer

Nampak dari tabel 4.10, bahwa skor minimum hasil belajar yang dicapai siswa kelas 4, pada mata pelajaran IPS materi permasalahan sosial yang ada di lingkungan sekitar sebesar 90, sebelumnya siklus 1 hanya 73. Perolehan skor maksimum sebesar 100, sebelumnya skor maksimum siklus 1 adalah 98, dan skor rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 95,35, sebelumnya mencapai 88,47. Perolehan skor ini, menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya yang tidak menggunakan desain pembelajaran tertentu. Artinya peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus II adalah signifikan atau bermakna.

Hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan belajar siswa kelas 4, pada siklus II mencapai 100%, hal ini berarti 17 siswa atau semua siswa memenuhi KKM yang ditentukan sebesar lebih dari atau sama dengan 90 (KKM ≥ 90). Keadaan ini menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar yakni dari 64,70% meningkat menjadi 100%, yang merupakan peningkatan ketuntasan belajar yang signifikan.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

(20)

Tabel 4.11

Perbandingan Aktivitas Tindakan Pendekatan Scientific dan Metode Evaluasi Index Card Match Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan

Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I dan Siklus II

Aktivitas

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir

S 1 S 2 S 1 S 2 S 1 S 2

Mendasarkan tabel 4.11 nampak bahwa, dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific dan metode evaluasi index card match ada peningkatan jumlah aktivitas yang dilakukan siswa dari siklus I ke siklus II, baik dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

(21)

Tabel 4.12

Perbandingan Aktivitas Tindakan Pendekatan Scientific dan Metode Evaluasi Index Card Match Guru Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan

Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I dan Siklus II

Aktivitas

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir

S 1 S 2 S 1 S 2 S 1 S 2

(22)

semua. Sedangkan kegiatan akhir pembelajaran, dari siklus I dan siklus II nampak 2 aktivitas sudah dilaksanakan semua.

Hasil penelitian yang diperoleh dari hasil belajar IPS siswa kelas 4 SD Negeri Semowo 01 Pabelan Semarang semester II tahun pelajaran 2014/2015, ditunjukkan melalui tabel 4.13 perbandingan hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan belajar pra siklus, siklus I dan siklus II berikut ini.

Tabel 4.13

Perbandingan Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar siswa kelas 4 SD Negeri Semowo 01 Pabelan Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Siklus Frekuensi Persentase

Pra Siklus 0 0%

Siklus I 11 64,70%

Siklus II 17 100%

Sumber: olahan data primer

(23)

Sumber : olahan data primer

Gambar 4.5

Diagram Batang Peningkatan Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Diagram batang peningkatan hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan belajar siswa kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semester II seperti gambar 4.5, menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar berdasarkan ketuntasan belajar IPS siswa kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan pada pra siklus, siklus I, dan siklus II yakni dari 0 % meningkat menjadi 64,71%, dan siklus II mencapai 100%. Adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar IPS terjadi setelah dilaksanakannya siklus I dan siklus II yang menggunakan desain pembelajaran dengan pendekatan scientific dan metode evaluasi index card match. Dalam pendekatan scientific siswa secara langsung terlibat dalam pembelajaran. Seperti halnya dengan dilaksanaknnya pendekatan scientific, pelaksanaan pembelajaran dengan metode evaluasi index card match nampak juga melibatkan siswa secara langsung.

Pembelajaran pada pra siklus, siswa tidak dilibatkan secara langsung dalam pembelajaran. Hasil belajar diukur hanya melalui skor tes yang merupakan aspek kognitif, sedangkan 2 aspek yakni aspek afektif dan psikomotor tidak pernah dilakukan pengukuran. Nampak dari hasil belajar IPS siswa kelas 4 SD Negeri Semowo 01 Pabelan Semester II tahun pelajaran 2014/2015, jauh di bawah

(24)

Perbandingan hasil belajar IPS juga terlihat dalam skor minimum, skor maksimum, dan skor rata-rata pra siklus, siklus I, dan siklus II yang disajikan melalui tabel 4.14 berikut ini.

Tabel 4.14

Perbandingan Hasil Belajar IPS berdasarkan Skor Minimum, Maksimum dan Skor Rata-Rata Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semester II

Tahun Pelajaran 2014/2015 Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Deskripsi Pra Siklus Siklus I Siklus II

Skor Minimum 17 73 90

Skor Maksimum 32 98 100

Skor Rata-rata 24,94 88,47 95,35

Sumber: Data Primer

Terlihat dari tabel 4.14 bahwa hasil belajar yang ditinjau dari perbandingan skor minimum, skor maksimum, dan skor rata-rata dari pra siklus, ke siklus 1, dan ke siklus 2 selalu mengalami peningkatan. Hal ini sesuai dengan teori tentang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific dan metode evaluasi index card match.

(25)

Sumber : Olahan Data Primer

Gambar 4.6

Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar IPS Berdasarkan Skor Minimum, Skor Maksimum, dan Skor Rata-Rata Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang

Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Gambar 4.6 menunjukkan bahwa perbandingan hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan belajar dengan KKM ≥ 90 antara pra siklus, siklus I, dan siklus II adalah 0 %; 64,71%; dan 100%. Perbandingan hasil belajar IPS berdasarkan skor minimum antara pra siklus, siklus I, dan siklus II adalah 17 : 73 : 90. Perbandingan hasil belajar IPS berdasarkan skor maksimum antara pra siklus, siklus I, dan siklus II adalah 32 : 98 : 100. Perbandingan hasil belajar IPS berdasarkan skor rata-rata antara pra siklus, siklus I, dan siklus II adalah 24,94 : 88,47 : 95,35.

Mendasarkan uraian di atas, hasil belajar dari pra siklus, siklus I, dan ke siklus II menunjukkan ketuntasan belajar pra siklus 0% meningkat menjadi 100%. Skor minimal pra siklus 17, meningkat pada siklus II menjadi 90. Skor maksimal pra siklus 32, dan siklus II mencapai 100. Skor rata-rata pra siklus 24,94, siklus II mencapai 95,53. Karena ketuntasan belajar siklus II adalah 100%, maka telah melebihi syarat penelitian yang ditetapkan yaitu 90%. Oleh sebab itu, pelaksanaan perbaikan siklus ini dapat diakhiri pada siklus II.

(26)

Peningkatan ketuntasan belajar dari pra siklus, siklus I, dan siklus II sesuai dengan teori pembelajaran yang menggunakan pendekatan scientific dan metode evaluasi index card match. Teori yang dikemukakan oleh Daryanto (2014:51) pendekatan scientific adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan

mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Sedangkan

metode evaluasi metode evaluasi index card match merupakan cara menyenangkan dan aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran dengan tukar-menukar kartu index, memperbolehkan peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis dengan media kartu dengan kawan sekelas (Silberman, 2011:250).

Pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan scientific dan metode evaluasi index card match, dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa terlibat langsung dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan antusias, senang dan aktif. Mendasarkan penjelasan tersebut, didapatkan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan scientific dan metode evaluasi index card match.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ratih Ariyanti (2013), berjudul “Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match Siswa Kelas 4 SD Negeri Tugurejo 01 Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah digunakannya metode Index Card Match ketuntasan hasil belajar pada pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 mengalami peningkatan. Ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus menunjukkan siswa yang tuntas

(27)

dari 37 siswa masuk dalam kategori tuntas. Skor minimum pra siklus sebesar 50, siklus 1 sebesar 51, dan siklus 2 sebesar 70. Skor maksimum yang diperoleh saat pra siklus sebesar 87, siklus I sebesar 100, dan siklus 2 sebesar 100. Sedangkan skor rata-rata pra siklus 67,3, siklus 1 sebesar 75,7, dan siklus 2 sebesar 78,5.

Hasil penelitian juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Indah Rakhmandona (2013), berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Pembelajaran Scientific Siswa Kelas 4 SDN Pasucen 02 Trangkil Pati

Semester 1 Tahun 2013/2014”. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Hasil belajar

Gambar

Tabel 4.1
Gambar 4.1 Grafik Garis Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4
Tabel 4.4
tabel 4.5 berikut.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Agar pelaksanaan pendekatan pembelajaran aktif tipe Index Card Match ini dapat berjalan sesuai waktu yang telah direncanakan, guru dapat memberikan batasan waktu kepada

Kegiatan Inti 6. Guru mengulang menjelaskan materi tentang pembelajaran yang telah dilakukan pada pertemuan lalu. Guru menyiapkan sebuah dadu besar. Guru akan melemparkan

Pada tahap refleksi, kegiatan yang dilakukan yaitu menganalisis hasil observasi berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dengan pembelajaran pendekatan Inkuiri

Adapun aktivitas tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem based learning , ditunjukan melalui tabel 4.8 perbandingan tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I akan dilaksanakan 3 kali pertemuan. Dalam setiap pertemuan akan dilaksanakan tiga kegiatan, diantaranya adalah kegiatan awal,

Pertemuan kedua, hasil dari lembar observasi aktivitas guru pada pelaksanaan pembelajaran guru sudah melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan langkah- langkah

Pada kegiatan inti guru mengulas kembali materi yang sudah dipelajari pada pertemuan I tentang badan usaha yang terbentuk di Indonesia dan selanjutnya menjelaskan

Kemampuan siswa dalam kegiatan pada siklus II pertemuan I terlihat mengalami peningkatan yang cukup banyak, guru lebih lancar dalam menerapkan model pembelajaran aktif tipe Index Card