• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Koperasi Serba Usaha Sinar Cemerlang dalam Kegiatan Usaha Masyarakat Pengrajin Genteng di Desa Tegowanuh Kabupaten Temanggung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Koperasi Serba Usaha Sinar Cemerlang dalam Kegiatan Usaha Masyarakat Pengrajin Genteng di Desa Tegowanuh Kabupaten Temanggung"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Koperasi

Hatta (1994) dalam Subandi (2010:18), menyatakan bahwa koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum lemah untuk membela keperluan hidupnya, mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah-murahnya, itulah yang dituju pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan keuntungan. Koperasi dikatakan berhasil jika koperasi mampu menyejahterakan setiap anggota dan masyarakat serta memperbaiki perekonomian masyarakat. Keberadaan koperasi mempunyai peranan yang sangat penting di dalam suatu daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta memenuhi perekonomian masyarakat.

Sedangkan menurut Mladenata dalam Subandi (2010:19), koperasi merupakan gabungan atas produsen-produsen secara sukarela untuk mencapai tujuan dalam koperasi, aktivitas koperasi adalah dengan saling bertukar jasa secara kolektif dan menanggung resiko bersama, dengan mengerjakan sumber-sumber yang disumbangkan oleh anggota. Koperasi memerlukan usaha dan

kegiatan dibidang tertentu yang dapat memenuhi kebutuhan bersama para anggotanya. Koperasi juga bersifat sukarela karena koperasi merupakan organisasi yang bertujuan untuk menyejahterakan para anggota.

(2)

Berdasarkan uraian tersebut maka yang dimaksud dengan koperasi dalam penelitian ini adalah badan usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, yang dapat memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Koperasi juga sebagai pusat kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan kegiatan simpan-pinjam maupun kegiatan dalam mengembangkan usaha masyarakat.

2.1.1. Jenis-jenis Koperasi

Sebagai sebuah lembaga organisasi, koperasi terbagi menjadi beberapa jenis. Menurut Anoraga dan Widiyanti (2003:20-27) jenis koperasi dibagi ke dalam 5 golongan, yaitu:

1. Koperasi Konsumsi merupakan koperasi yang anggotanya terdiri dari tiap-tiap orang yang mempunyai kepentingan langsung dalam lapangan konsumsi. 2. Koperasi Simpan Pinjam atau Koperasi Kredit yaitu, Koperasi yang didirikan

untuk memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk memperoleh pinjaman modal dengan ongkos (bunga) yang ringan dan mudah.

3. Koperasi Produksi merupakan Koperasi yang bergerak dalam kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang baik yang dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi maupun anggota Koperasi.

4. Koperasi Jasa merupakan, Koperasi yang aktivitas-aktivitasnya bergerak di bidang penyediaan jasa tertentu untuk kebutuhan anggota-anggotanya maupun masyarakat yang membutuhkan koperasi tersebut.

5. Koperasi Serba Usaha/Koperasi Unit Desa merupakan Koperasi yang meningkatkan produksi dan kehidupan rakyat didaerah pedesaan, KSU/KUD juga sebagai pusat pelayanan kegiatan perekonomian pedesaan yang menjadi tulang punggung perekonomian.

(3)

2.1.2. Prinsip Koperasi

Dalam Sulistari (2010:65), Koperasi dapat diterima menjadi anggota dari lembaga tersebut, apabila koperasi itu memenuhi secara khusus sebagai sendi-sendi dasarnya.

a. Anggota sukarela (voluntary member ship)

b. Pengawasan secara demokrasi ( demoratic control)

c. Pembagian SHU perusahaan kepada anggota menurut perbandingan partisipasi anggota masing-masing dalam transaksi sosial atau jasa sosial dari

perkumpulan atau usaha koperasi. d. Pembatasan bunga atas modal.

Prinsip yang dirumuskan oleh pendiri koperasi konsumsi yang pertama di Dunia dipengaruhi oleh pemikiran para pelopor ajaran yang berlaku pada saat itu. Secara garis besar dalam kegiatan koperasi memiliki beberapa prinsip. Menurut Rochdale dalam Sulistari (2010:61-62) adalah sebagai berikut:

a. Keanggotaan yang terbuka, artinya siapa saja dapat diterima menjadi anggota, tidak melihat perbedaan warna kulit, keturunan atau ras.

b. Tiap anggota mempunyai hak suara yang sama (satu orang satu suara), artinya bahwa sistem yang dianut adalah demokrasi didalam menentukan setiap keputusan kebijaksanaan koperasi.

c. Pembatasan bunga atas modal, artinya bahwa koperas tidak memberi kesempatan untuk melakukan pinjaman dari atau oleh koperasi dengan bunga yang terlalu tinggi.

d. Sisa hasil usaha dibagi berdasarkan besarnya jasa masing-masing anggota, artinya bahwa keuntungan akan dibagikan kepada anggota menurut besar kecilnya partisipasi anggota didalam kegiatan usaha koperasi.

e. Transaksi dilakukan secara tunai, artinya bahwa untuk menertibkan

(4)

f. Perdagangan harus dilakukan dengan jujur, artinya bahwa didalam koperasi tiap anggota sudah dianggap sebagai keluarga, dan ajaran kejujuran ditanamkan untuk tidak merugikn tiap anggota.

Prinsip koperasi berdasarkan Undang-Undang Perkoperasian No.25 tahun 1992, termuat dalam Bab III Bagian kedua pasal 5 yang dirumuskan demikian:

1. Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut: a. Keangotaan bersifat sukarela dan terbuka;

b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;

c. Pembagian Sisa hasil usaha dilaksanakan seecara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota;

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal; e. Kemandirian.

2. Dalam mengembangkan koperasi, maka koperasi melaksanakan pula prinsip koperasi sebagai berikut:

a. Pendidikan perkoperasian; b. Kerjasama antar koperasi.

Berdasarkan hal tersebut, kegiatan koperasi berhubungan dengan beberapa hal yaitu meningkatkan produksi, pengendalian harga, memperbaiki kualitas produksi melakukan penyaluran distribusi, menghimpun modal (simpan-pinjam), pengelolaan dilakukan secara demokratis, pembatasan bunga dan memelihara kesejahteraan desa merupakan prinsip utama yang dianut dalam koperasi. Beberapa prinsip dalam koperasi perlu dijalankan dalam setiap aktivitas-aktivitas koperasi.

2.1.3. Fungsi dan Peran Koperasi

Koperasi sebagai badan usaha yang berasaskan kekeluargaan didasari atas beberapa fungsi dan peran. Berdasarkanpasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian adalah untuk:

(5)

b. Meningkatkan kualitas SDM;

c. Mewujudkan koperasi sebagai sokoguru dengan memperkuat perekonomian rakyat yang bertujuan mempertahankan ketahanan perekonomian nasional;

d. Mengembangkan koperasi yang berlandaskan asas kekeluargaan untuk mewujudkan perekonomian nasional.

Fungsi dan peran koperasi dalam hal ini perlu diterapkan dalam setiap organisasi koperasi, agar dapat tercapai tujuan koperasi baik untuk anggota maupun masyarakat umum. Selain itu fungsi dan peran koperasi yang dijalankan

dengan maksimal akan mendapatkan tanggapan positif dari anggota, masyarakat. Fungsi dan peran yang maksimal juga akan berdampak positif terhadap tingkat perekonomian masyarakat.

2.1.4. Pengertian Koperasi Serba Usaha

Meningkatkan produksi dan kehidupan rakyat didaerah pedesaan usaha Koperasi Serba Usaha dibentuk berdasarkan kebutuhan pelayanan seperti usaha simpan pinjam, sarana pertanian, sarana kerajinan, dan memberikan serta mencukupi kebutuhan dana untuk kegiatan masyarakat pedesaan. Menurut Anoraga dan Widiyanti (2003:27), Koperasi Serba Usaha adalah Koperasi yang didirikan untuk meningkatkan produksi dan kehidupan rakyat didaerah pedesaan, KSU juga sebagai pusat pelayanan kegiatan perekonomian pedesaan yang menjadi tulang punggung perekonomian.

Berdasarkan uraian tersebut maka yang dimaksud dengan koperasi serba usaha dalam penelitian ini adalah badan usaha yang didirikan di suatu daerah tertentu untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat pedesaan yang ada disekitar koperasi. Kegiatan KSU merupakan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat desa, di mana KSU berperan dalam meningkatkan kegiatan masyarakat di

(6)

2.1.4.1. Keanggotaan KSU

Kesuksesan organisasi koperasi tidak lepas dari anggota koperasi. Menurut Aziz dalam Anoraga dan Widiyanti (2003:33) keanggotaan koperasi dapat dikelompokan sebagai berikut:

a. Kelompok Ekonomi, ialah untuk kepentingan pelayanan ekonomi dan pembinaan teknis, para anggota dikelompokan sesuai dengan kegiatan usahanya seperti kelompok petani, kelompok pengrajin, kelompok nelayan, peternak, dll. Bagi seorang anggota KSU dimungkinkan untuk masuk dalam

lebih dari satu kelompok, jika secara nyata melakukan lebih dari satu kegiatan usaha, kelompok ekonomi ini tidak memiliki pimpinan kelompok serta ketentuan–ketentuan lain yang mengikat kelompoknya, tetapi dilayani KSU yang bersangkutan.

b. Kelompok organisasi, yaitu apabila dipandang perlu oleh rapat anggota, maka para anggota KSU dapat dikelompokan menurut tempat tinggal mereka. Kelompok organisasi dimaksudkan untuk kepentingan organisasi dan pembinaan anggota, khususnya dalam kaitanya dengan rapat anggota.

2.1.4.2. Peran Koperasi Serba Usaha

Secara garis besar peran KSU menurut Anoraga dan Widiyanti (2003:24) yaitu KSUsebagai pusat pelayanan-pelayanan didaerah pedesaan, KSU memiliki peran sebagai berikut:

1. Perkreditan, KSU mempunyai peran sebagai badan usaha yang mampu menyediakan keperluan produksi dan menyediakan kebutuhan modal investasi dan modal kerja atau usaha bagi anggota KSU dan warga desa umumnya. Serta untuk keperluan dalam kesuksesan usaha. Perkreditan modal dilakukan dengan kaitannya usaha simpan pinjam dana bagi anggota maupun

masyarakat.

(7)

kebutuhan masyarakat sehari-hari. Penyaluran sarana-sarana produksi, KSU diharapkan dapat menjadi agen untuk mencari bahan pokok barang produksi supaya bahan yang dibutuhkan harga lebih murah.

3. Mengolah dan memasarakan hasil produksi/industri, Pengolahan yaitu KSU mampu memproduksi unit kerajinan sendiri di dalam KSU tersebut di mana KSU menggerakan SDM untuk dibina sehingga menghasilkan produk yang lebih berkualitas. Sedangkan penyaluran yaitu KSU mampu melakukan penyaluran penjualan hasil produksi bagi KSU sendiri anggota maupun

masyarakat. Penyaluran hasil produksi dilakukan agar masyarakat lebih mudah dalam menjual hasil produksinya.

4. Kegiatan perekonomian lainya seperti perdagangan, pengangkutan dan sebagainya.

KSU menyediakan sarana bagi anggota, masyarakat untuk kegiatan perdagangan dan pengangkutan. bukan hanya perdagangan untuk barang kerajinan akan tetapi perdagangan untuk kebutuhan pokok masyarakat maupun pengangkutan barang produksi.

Peran KSU dalam hal ini sebagai perkreditan penyedia, pengolahan dan pemasaran serta sebagai pusat kegiatan ekonomi sangat penting untuk kesuksesan wirausaha. KSU sangat berkaitan erat dengan kegiatan usaha masyarakat. Dimana KSU akan membantu dan bermanfaat bagi terciptanya tujuan suatu usaha di daerah KSU tersebut. 4 peran ini yang menjadi dasar utama dalam penelitian ini, fokus dalam penelitian ini merupakan peran koperasi yang telah dikemukan Anoraga dan Widiyanti.

2.1.4.3. Tujuan KSU

Menurut Chaniago dan Sirodjudin (1980:42) KSU berasaskan

kekeluargaan dan gotong-royong, bertujuan untuk mengembangkan:

1. Ideologi dan kehidupan perkoperasian

2. Kesejahteraan anggota khususnya, kemampuan daya kreasi, usaha anggota

(8)

Pada dasarnya tujuan KSU sangat berhubungan dengan peran yang

dijalankan koperasi dimana jika peran dijalankan secara maksimal maka tujuan

akan tercapai dengan baik. Tujuan koperasi juga berakibat terhadap peningkatan

usaha masyarakat.

2.2. Pengertian Kewirausahaan

Setiap orang telah dibekali potensi yang berbeda-beda oleh Tuhan. salah satu penemuan terpenting pada diri seseorang adalah ketika ia mampu

menemukan potensi dirinya yang dapat ditumbuhkan menjadi potensi unggulan untuk mencapai kesuksesan yang akan dicapai dalam kehidupan melalui kewirausahaan. James (1997) dalam Rusdiana (2014:46), mendefinisikan kewirausahaan sebagai kemampuan mengambil faktor-faktor produksi lahan kerja, tenaga kerja, dan modal serta menggunakanya untuk memproduksi barang atau jasa baru. Sedangkan menurut Drucker (1959) dalam Rusdiana (2014:46), kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Adanya kegiatan kewirausahaan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan-ketrampilan dalam berwirausaha.

Berdasarkan uraian tersebut maka yang dimaksud dengan kewiarausahaan dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan untuk menciptakan suatu barang atau jasa. Kewirausahaan juga mengacu pada sesorang yang mampu memanfaatkan peluang bisnis, sehingga peluang tersebut menjadikan orang terebut untuk lebih berinovasi dan lebih kreatif.

2.2.1. Pengertian Wirausaha

Menurut Soesarsono (2002:48) dalam Rusdiana (2014:49), wirausaha mencakup aspek finansial, personal, sosial dan profesional. Seorang wirausaha

(9)

Menurut Schumpeter (1934) dalam Rusdiana (2014:60), wirausahawan merupakan seorang yang mampu berinovasi dan mengimplementasikan perubahan di dalam pasar melalui kombinasi baru. Kombinasi baru bisa dalam bentuk (1) memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru; (2) memperkenalkan metode produksi baru; (3) membuka pasar yang baru; (4) memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru; (5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Wirausaha merupakan faktor yang meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat.

Berdasarkan uraian tersebut maka yang dimaksud dengan wirausaha dalam penelitian ini adalah orang yang melakukan usaha/ kegiatan dengan segala ketrampilan dan potensi yang dimiliki dan berfikiran maju serta mempunyai motivasi untuk berdiri dikaki sendiri. Wirausaha yang baik juga mampu dalam meningkatkan atau mengembangkan usahanya, usaha yang dijalankan juga mempunyai manfaat bagi orang lain.

2.2.1.1. Fungsi dan Peran Wirausaha

Fungsi dan peran wirausaha menurut Rusdiana (2014:50) secara umum, wirausaha memiliki dua peran yaitu:

1. Sebagai seorang penemu, wirausaha menemukan dan menciptakan produk, teknologi, dan cara-cara, ide-ide, dan organisasi usaha.

2. Sebagai seorang perencana, wirausaha berperan merancang usaha, merencanakan strategi perusahaan, merencanakan strategi perusahaan, merencanakan ide-ide dan peluang dalam perusahaan, serta menciptakan organisasi perusahaan baru.

Fungsi dan peran wirausaha bukan hanya sebagai penemu, perencana akan tetapi dalam kaitannya dengan koperasi bagaimana seorang wirausaha agar

(10)

2.2.1.2. Prinsip-prinsip Wirausaha Sukses

Orang yang berwirausaha harus mempunyai prinsip sebagai acuan untuk berwirausaha. Beberapa prinsip menurut Rusdiana (2014:27) wirausahawan yang sukses diantaranya memiliki prinsip sebagai berikut:

1. Orang-orang yang sukses terus bekerja sebelum orang lain berhenti; orang-orang yang gagal berhenti sebelum orang-orang lain.

2. Orang-orang yang sukses menempatkan sumber daya manusia sebagai nilai yang sangat berarti dan dianggap tertinggi; orang-orang yang gagal

menganggap manusia hanya sebagai alat.

Dalam hal ini orang lain bukan hanya sekedar alat untuk kesuksesan usaha, tetapi orang lain dijadikan sebagai rekan atau sesama yang perlu diajak bekerjasama untuk mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan prinsip koperasi.

3. Orang-orang yang sukses berpandangan luas; orang-orang yang gagal berpandangan sempit.

4. Orang-orang yang sukses memecahkan masalah; Orang-orang yang gagal terbawa masalah.

5. orang yang sukses dapat mengatasi hal yang tidak diharapkan, Orang-orang yang gagal tidak mampu menggapai hal yang tidak diharapkan.

Orang-orang yang sukses selalu dapat mengatasi hal yang tidak diharapkan. Wirausaha yang baik itu dapat meningkatkan usahanya, salah satu kunci untuk kesuksesan serta pengembangan usaha wirausaha perlu bekerjasama dengan KSU, modal serta penyaluran barang dapat di fasilitasi menggunakan jasa KSU. Usaha penduduk dibidang kerajinan perlu dikembangkan di berbagai tempat, usaha tersebut perlu dikembangkan oleh masyarakat yang dibantu oleh KSU Setempat.

(11)

2.2.1.3. Bekal Pengetahuan dan Ketrampilan Wirausaha

Menurut Rusdiana (2014:50) selain bekal kemampuan, wirausaha juga perlu memiliki pengetahuan dan ketrampilan antara lain:

1. Bekal pengetahuan seorang wirausaha yang harus dimiliki meliputi:

a. Bekal pengetahuan mengenai usaha mengenai usaha yang akan memasuki/dirintis dan lingkungan usaha yang ada;

b. Bekal pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab;

2. Bekal ketrampilan seorang wirausaha yang harus dimiliki wirausaha meliputi:

a. Bekal ketrampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan resiko;

b. Bekal ketrampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah; c. Bekal ketrampilan dalam memimpin dan mengelola;

2.2.1.4. Tujuan terbentuknya UKM dan Koperasi adalah:

Menurut Sulistari (2017:205) tujuan terbentuknya UKM dan Koperasi

adalah:

a. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota

pada khusunya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi sosial;

b. Teurut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat.

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan koperasi adalah basis ekonomi

bangsa yang menjadi alternatif pilihan guna mengangkat perekonomian kita dari

keterpurukan. Dan menjadi bagian baik lansung maupun tidak langsung dalam

meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat.

2.2.1.5. Usaha Unit Kerajinan

Menurut Chaniago dan Sirodjudin (1980:49-51), usaha industri atau

kerajinan rakyat perlu ditingkatkan. Usaha tersebut dapat menghasilkan alat-alat

pertanian perabotan rumah tangga dan lain sebagainya. Peningkatan usaha para

(12)

disalurkan melalui koperasi. Usaha penduduk dibidang kerajinan perlu

dikembangkan di berbagai tempat, usaha tersebut perlu dikembangkan oleh

koperasi-koperasi kerajinan. Dengan KSU usaha-usaha penduduk dapat

ditingkatkan lagi, KSU dapat memberikan bantuan modal kepada para pengrajin,

KSU dapat mengusahakan alat perkakas dan bahan yang diperlukan para

pengrajin, KSU dapat pula berusaha meningkatkan mutu barang-barang kerajinan.

2.3. Penelitian terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis melakukan penelitian. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan judul dan masalah yang sama seperti judul penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal:

a. Maria Ira, Universitas Mulawarman: “Peran Koperasi Serba Usaha (Ksu) ’’Mitra Maju’’ Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggota Di Kampung Sumber Sari Kabupaten Kutai Barat”. Skripsi 2015

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan sejauh

mana Peran Koperasi Serba Usaha (KSU) Mitra Maju dalam meningkatkan

kesejahteraan anggota di Kampung Sumber Sari Kabupaten Kuta Barat.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif.

Diketahui bahwa Keberadaan KSU Mitra Maju belum dapat sepenuhnya menyejahterakan anggota karena masih terdapat beberapa masalah yang ada didalam koperasi tersebut. Sebagai sarana simpan Pinjam, bidang penyaluran BBM, mempunyai peran yang rendah. Akan tetapi dari hasil penelitian diketahui

bahwa Peran Koperasi Serba Usaha (KSU) Mitra Maju dalam meningkatkan

kesejahteraan anggota di Kampung Sumber Sari Kecamatan Barong Tongkok

Kabupaten Kutai Barat sudah terlaksana dengan baik.

Berdasarkan uraian tersebut, maka kesamaan penelitian Ira dengan

penelitian ini adalah mempunyai jenis dan metode yang sama yaitu kualitatif

selain itu teknik pengumpulan data (wawancara, observasi, dan

dokumentasi)yang digunakan juga mempunyai kesamaan.Perbedaan penelitian

(13)

sama dengan penelitian terdahulu, dimana penelitian terdahulu fokus

penelitiannya adalah peran KSU Mitra Maju sebagai sarana simpan Pinjam,

bidang penyaluran BBM dalam meningkatkan kesejahteraan anggota di

Kampung Sumber Sari Kecamatan Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat.

Sedangkan fokus penelitian dalam penelitian ini ada pada peran koperasi yang

mencakup kegiatan perkreditan, penyedia dan penyaluran sarana produksi,

pengolahan dan pemasaran hasil produksi, perdagangan dan pengangkutan

masyarakat pengrajin genteng di Desa Tegowanuh Kabupaten Temanggung.

b. Depriyanto, IAIN: “Peranan Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Bahari Dalam Pengembangan Ekonomi Masyarakat Nelayan Eretan Kulon- Indramayu”. Skripsi 2015

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui upaya yang dilakukan

Koperasi Unit Desa Mina Bahari untuk mengatasi kendala yang ada dalam

pengembangan ekonomi masyarakat nelayan Eretan Kulon. Metode penelitian

yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif.Dalam menganalisis data,

penulis menggunakan analisis deskriptif.

Diketahui bahwa Keberadaan KUD Mina Bahari sebagai sarana pengembangan ekonomi masyarakat nelayan Eretan Kulon menjadikan pembangunan perekonomian terpacu lebih cepat. Peranan yang dilakukan KUD Mina Bahari dalam pengembangan ekonomi masyarakat nelayan yaitu melalui program kerja yang dilaksanakan dibidang manajemen dan bidang usaha. Kendala yang ada dalam upaya untuk mengembangkan masyarakat nelayan Eretan Kulon selalu diperhatikan dan diatasi dengan baik oleh KUD Mina Bahari.

Berdasarkan uraian tersebut, maka kesamaan penelitian Depriyanto dengan

penelitian ini adalah meneliti mengenai peranan koperasi untuk

pengembangan usaha, dalam penelitian ini juga mempunyai jenis dan metode

yang sama yaitu kualitatif selain itu teknik pengumpulan data (wawancara,

observasi, dan dokumentasi) yang digunakan juga mempunyai kesamaan.

Sedangkan perbedaan penelitian Depriyanto dengan penelitian ini adalah

(14)

berfikir dari peneliti terdahulu. Subjek dalam penelitian terdahulu adalah

masyarakat nelayan Eretan Kulon, sedangkan subjek dalam penelitian ini

adalah warga desa pengrajin genteng di desa Tegowanuh.

2.4. Kerangka Dasar Penelitian

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir

Peran Koperasi Serba Usaha harus sesuai dengan undang-undang perkoperasian yang berlaku di Indonesia, kegiatan Koperasi Serba Usaha harus memiliki peran sebagai penyedia modal, penyedia dan penyaluran sarana produksi, pengolahan dan pemasaran barang produksidan kegiatan ekonomi lain bagi para wirausaha. Para wirausaha diharapkan dapat menggunakan KSU yang ada di daerah mereka,untuk tercapainya kesejahteraan KSU, anggota, dan wirausaha pengrajin genteng

Peran Koperasi Serba Usaha

Sinar Cemerlang

Kesuksesan anggota koperasi pengrajin genteng Penyedia dan Penyaluran

sarana produksi Perkreditan/ Penyedia

modal

Pengolahan dan

Pemasaran

Perdagangan dan

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir

Referensi

Dokumen terkait

Terlihat pada posisi yang sangat tinggi, umumnya lebih dari 5.000 meter dimana suhu sangat dingin, walaupun pada musim panas atau kering.. Nimbostratus

telah dilakukan uji X-ray menggunakan alat Radiography sebagai pendeteksi jenis cacat las yang terdapat pada sambungan

Diagnosa Keperawatan pada klien 1 dan klien 2 berdasarkan hasil pengkajian, hasil pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan diagnostik yang didapatkan menunjukkan masalah

3) Kop Naskah Dinas instansi SKPD/UKPD tanpa alamat bagi Memo yang dipergunakan oleh Kepala SKPD/UKPD yang bersangkutan. Memo ditandatangani oleh pembuat Memo. Memo tidak

Oleh karena itu, edukasi kesehatan memiliki manfaat dalam meningkatkan self-monitoring diabetes melitus yang dapat mengu- rangi lingkar pinggang yang berguna untuk mengurangi

Pengetahuan pasien Terhadap Atrofi Otot Pada Pasien Trauma Kapitis sudah cukup baik namun kebanyakan mereka tidak mau dan masih enggan untuk menggunakan ROM aktif

Desain transaksi SJP digunakan bagi pasien yang mengikuti askes. SJP ini digunakan untuk mencatat segala tindakan yang dilakukan terhadap pasien askes selama berada di RSU Haji

sebagai elite pedesaan ataupun entitas penyebar pesan larn, yar,g memiliki kejelasan dan kebenaran pesan, kesesuaian dengan kepentingan masyarakat desa, serta kriteria