BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
i
SEKOLAH MENENGAH ATAS
LUAR BIASA
Buku Guru
PROFESI
Tunadaksa Sedang
KELAS X
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
2014
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
ii
Buku Guru
P R O F E S I
SMALB - Tunadaksa Sedang
Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudaya-an, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan kurikulum 2013.
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
iii
Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang – Undang
Kontributor : Nikmah, M.Pd Penyunting materi : (tim pengarah)
Diterbitkan oleh : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kotak katalog dalam terbitan (KDT)
ISBN...(jilid lengkap) ISBN...(jilid I)
Cetakan ke-1, 2014
Disusundenganhuruf Bookman Oldstyle , 12pt
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Profesi - SMALB TUNADAKSA SEDANG : Buku Guru/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. –Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.
viii, 220 hl. : ilus.; 25 cm. Untuk SMALB Kelas X
ISBN 978-602-282-565-4 (jilid lengkap) ISBN 978-602-282-566-1 (jilid 1)
I. Tematik – Studi dan Pengajaran I. Judul Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
iv
KATA PENGANTAR
Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Berdasarkan peraturan ini telah ditetapkan kebijakan baru pendidikan khususnya yang berkaitan dengan kurikulum yang berlanjut dengan penerapan kurikulum 2013. Menurut peraturan ini, struktur kurikulum merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Muatan Pembelajaran, Mata Pelajaran, dan Beban Belajar pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. Khusus struktur Kurikulum untuk satuan pendidikan menengah termasuk untuk SMALB di antaranya terdiri atas muatan umum dan muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat.
Pengembangan Kurikulum 2013 SMALB seperti juga pengembangan kurikulum 2013 SMA dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
v
pengembangan tersebut telah diterbitkan sebanyak 54 jenisbahan ajar pendidikan khusus untuk peserta didik/siswa SMALB kelas X Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Ringan, Tunadaksa Sedang, dan Autis, yang terdiri dari 27 bahan ajar untuk peserta didik/siswa dan 27 bahan ajar untuk guru yang mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Kewarganegaraan, Matematika, dan Seni Budaya.
Akhirnya, saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang berperan dalam penyusunan bahan ajar ini khususnya kepada semua Penulis, Editor, dan Ilustratorserta team professional dari Dit. PPKLK Ditjen Pendidikan Menengah Kemendikbud di bawah koordinasi Direktur Dit. Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, dengan dibantu Kasubdit Pembelajaran, Kasi Pelaksanaan Kurikulum, Kasi Penilaian dan Akreditasi yang telah mengkoordinir penulis, penelaah/ editor, illustrator, dan tim teknis Dit. PPKLK serta staf subdit pembelajaranDit. PPKLK sehingga atas kerja keras dan bekerja dengan penuh konsentrasi dapat dihasilkannya bahan ajar ini. Semoga ketersediaan bahan ajar ini akan mendorong semua guru dan Kepala Sekolah SMALB untuk meningkatkan kapasitasnya dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran dalam mengelola kelas dan mengembangkan sekolah serta bagi guru diharapkan dapat menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian otentik pada setiap kegiatan pembelajaran supaya dihasilkan lulusan SMALB yang kreatif, produktif, inovatif, dan mandiri serta memiliki sikap ilmiah.
Jakarta, Mei 2014.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
MOHAMMAD NUH
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………. iv
DAFTAR ISI ……….. vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………..………. 1
B. Ruang Lingkup ………..………. 4
C. Pengembangan Materi ……….. 4
D. Kalsifikasi Tunadaksa ……….. 5
BAB II MODEL-MODEL PEMBELAJARAN A. PendekatanTematik ……… 16
B. Model-Model Pembelajaran ……….. 16
1. Model Pembelajaran Langsung ……… 16
2. Model Pembelajaran Kooperatif ... 18
3. Model Pembelajaran Kontekstual ……….. 19
4. Kerjasama dengan Orang Tua ……….…… 20
BAB III KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR A. Tujuan Umum ……….. 21
B. Strategi Umum Pembelajaran Mengacu pada Buku Siswa ……… 23
C. Penggunaan Media dan Sarana Prasarana ………. 24
D. Tujuan Pembelajaran Tematik ……… 24
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
vii
BAB IV BAGIAN KHUSUS
A. Pendahuluan ………. 26
B. Materi dan Kegiatan Pembelajaran ……… 27
1. Pembelajaran 1 ………... 32
Sub Tema 2 Barang dan Jasa A. Pembelajaran 1 ………... 91
B. Pembelajaran 2 ………... 104
C. Pembelajaran 3 ………... 113
D. Pembelajaran 4 ………... 121
E. Pembelajaran 5 ………... 129
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
viii
BAB VII REMEDIAL ………. 211
GLOSARIUM ……….. 218
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap
manusia. Hal ini berarti bahwa pendidikan sebagai salah
satu upaya meningkatkan kualitas hidup manusia
dipandang sebagai persoalan fundamental dan sangat
penting untuk dialami dan diperoleh setiap individu
tanpa dibatasi oleh ruang, waktu, dan latar belakang
apapun. Pemahaman tentang kesempatan memperoleh
pendidikan ini merupakan salah satu aspek yang dimuat
dalam Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia yang
menegaskan bahwa, "Setiap orang berhak mendapatkan
kesempatan pendidikan sesuai dengan kemampuan
dirinya."
Berdasarkan pada konsep dasar hak asasi
manusia, yang menekankan pentingnya pendidikan bagi
semua (Educatian for All) di satu pihak, dan nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia di pihak lain, maka pemerintah
Indonesia meyakini dan memandang bahwa pendidikan
merupakan sesuatu yang harus diberikan kepada setiap
warganya dalam rangka memberikan kebebasan untuk
mengembangkan kemampuan atau potensi yang dimiliki
warga negaranya, sebagaimana tertuang dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menegaskan
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
2
memperoleh pendidikan yang bermutu”. Warga Negara
diberikan kebebasan dan kesempatan untuk memperoleh
pendidikan sepanjang hayat sesuai kemampuannya. Oleh
karena itu, pemerintah wajib memfasilitasi terpenuhinya
hak perolehan pendidikan bagi setiap warga Negara.
Dalam rangka ini, pemerintah Indonesia menetapkan
wajib belajar pendidikan dasar bagi setiap warganya serta
bertanggug jawab atas penyelenggaraannya. Dengan
perkataan lain, setiap warga negara diperlakukan untuk
mendapatkan kesempatan perolehan pendidikan tanpa
perlakuan diskriminatif dari segi apapun, baik fisik,
mental, emosional, sosial, maupun dari segi ras, suku,
agama, golongan, atau karakteristik lainnya.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis
kompetensi yang dirancang untuk mengantisipasi
kebutuhan kompetensi Abad 21. Pada abad ini,
kemampuan kreativitas dan komunikasi akan menjadi
sangat penting. Sejalan dengan itu, rumusan kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dipergunakan dalam Kurikulum 2013 mengedepankan
pentingnya kreativitas dan komunikasi. Sejalan dengan
itu, kompetensi yang diharapkan dari seorang lulusan
dirumuskan sebagai memiliki kemampuan pikir dan
tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak
dan konkret sesuai kemampuan peserta didik.
Kemampuan tersebut diperjelas dalam kompetensi inti
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
3
dalam bahasa yang jelas, logis dan sistematis, dalam
karya yang estetis, atau dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak sehat, beriman, berakhlak
mulia. Kompetensi tersebut dirancang untuk dicapai
melalui proses pembelajaran berbasis penemuan
(discovery learning) melalui kegiatan-kegiatan berbentuk
tugas (project based learning) yang mencakup
proses-proses mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
mengomunikasikan.
Buku guru Tunadaksa Sedang (SLB-D1) ini
disusun berdasarkan konsep Buku Pembelajaran
Tematik untuk Siswa Kelas X disusun berdasarkan
konsep di atas. Sebagaimana lazimnya buku teks
pelajaran yang mengacu pada kurikulum berbasis
kompetensi buku ini memuat rencana pembelajaran
berbasis aktivitas. Di dalamnya memuat urutan
pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan
yang harus dilakukan peserta didik. Buku ini
mengarahkan yang harus dilakukan peserta didik
bersama guru dan teman sekelasnya untuk mencapai
kompeten tertentu; bukan buku yang materinya dibaca,
diisi, atau dihafal
Pencapaian kompetensi pembelajaran tematik
seperti rumusan di atas, menuntut pendekatan
pembelajaran tematik juga, yaitu mempelajari semua
mata pelajaran secara terpadu melalui tema-tema
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
4
sehari-hari. Peserta didik diajak mengikuti proses
pembelajaran transdisipliner di mana kompetensi yang
diajarkan dikaitkan dengan konteks peserta didik dan
lingkungannya. Materi-materi pada mata pelajaran-mata
pelajaran dikaitkan satu sama lain sebagai satu
kesatuan membentuk pembelajaran multidisipliner dan
interdisipliner untuk menghindari tumpang tindih dan
ketidakselarasan antarmateri mata pelajaran. Tujuannya
adalah tercapainya efisensi materi yang harus dipelajari
dan efektivitas penyerapannya oleh peserta didik. Buku
ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan
peserta didik untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan.
B. Ruang Lingkup
Buku Guru Tunadaksa Sedang ini membahas tentang
tema "Profesi" dengan ruang lingkup tentang berbagai
mecam pekerjaan yang ada di sekitar anak didik dan
dengan tema ini diharapkan peserta didik dapat
memilih salah satu pekerjaan sesuai dengan
kemampuannya.
C. Pengembangan Materi
Materi yang dikembangkan dalam tema profesi adalah
jenis-jenis pekerjaan, barang dan jasa dan pekerjaan
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
5
D. Klasifikasi Tunadaksa
Klasifikasi anak tunadaksa bermacam-macam. Salah
satu di antaranya dilihat dari sistem kelainannya yang
terdiri atas: (1) kelainan sistem cerebral (otak dengan
segala fungsinya) dan, (2) kelainan sistem musculus
skeletal (jaringan otot dan rangka). Klasifikasi ini
dimaksudkan agar lebih mudah memberikan layanan
pendidikan terhadap anak.
1.Kelainan Pada Sistem Cerebral
Kelainan pada sistem cerebral terletak pada sistem
saraf pusat, seperti cerebral palsy (CP) atau
kelumpuhan otak. Cerebral palsy ditandai adanya
kelainan gerak, sikap atau bentuk tubuh, gangguan
koordinasi, kadang-kadang disertai gangguan
psikologis dan sensoris yang disebabkan oleh adanya
kerusakan atau kecacatan pada masa perkembangan
otak.
Klasifikasi anak tunadaksa ke dalam kelompok ini
didasarkan pada letak penyebab gangguan yaitu
syaraf pusat. Pada kelompok ini adalah cerebral palsy,
biasa disingkat menjadi CP. Cerebral artinya otak,
sedangkan palsy artinya ketidakmampuan motorik,
sehingga CP dimaksudkan sebagai ketidakmampuan
motorik atau bergerak yang disebabkan karena fungsi
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
6
istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan
ketidakmampuan fungsi motorik yang diakibatkan
oleh rusaknya otak (karena sebab-sebab yang ada di
otak). Karena kondisi tersebut anak CP mengalami
masalah dalam koordinasi otot. Sebenarnya otot itu
sendiri normal, akan tetapi otak tidak dapat
mengirimkan sinyal-sinyal yang penting untuk
memerintahkan otot kapan ia harus mengejang
(memendek) dan kapan harus meregang (memanjang).
Pada kondisi CP yang kompleks, dapat disertai
gangguan pendengaran, penglihatan, kecerdasan dan
bicara. CP dapat diklasifikasikan dalam lima tipe,
yaitu: spastik, athetoid, ataxia, rigid, dan tremor.
Menurut derajat kecacatannya, cerebral palsy
diklasifikasikan menjadi:
a. Ringan
Dapat berjalan tanpa alat bantu, bicara jelas, dan dapat menolong diri sendiri.
b. Sedang
Membutuhkan bantuan untuk latihan berbicara, berjalan, mengurus diri, dan alat-alat khusus, seperti brace.
c. Berat
Membutuhkan perawatan tetap dalam ambulasi,
bicara, dan menolong diri.
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
7
Menurut letak kelainan otak dan fungsi geraknya
cerebral palsy dibedakan atas:
a.Spastik
Spastik merupakan kondisi pada CP yang
disebabkan kerusakan pada cortex cerebri yang
ditandai dengan adanya kekejangan atau kekakuan.
Memiliki kekakuan pada sebagian ataupun seluruh
otot (otot yang keras dan kadang-kadang kaku).
Akibat kondisi ini anak tidak dapat menggerakan
anggota tubuh dengan baik, gerakan sering
tersentak-sentak. Dalam kondisi cemas (ketegangan
emosional) kekakuan otot akan semakin bertambah,
bahkan cenderung ekstrim. Namun dalam kondisi
tenang (tidur), gejala kekakuan tersebut cenderung
menjadi berkurang.
Beberapa kondisi di bawah ini juga digolongkan
sebagai cerebral palsy tipe spastik:
1) Monoplegia
Tidak dapat menggerakan satu anggota badan.
2) Diplegia
Tidak dapat menggerakan dua anggota tubuh.
Tidak dapat menggerakan anggota badan pada
sebelah bagian tubuh disebut hemiplegia, jika
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
8 3) Triplegia
Tidak dapat menggerakan tiga anggota badan.
4) Quadriplegia/Tetraplegia/Double Hemiplegia
Tidak dapat menggerakan empat anggota badan.
b.Athetoid
Atethoid merupakan kondisi pada CP yang
disebabkan kerusakan pada basal ganglia yang
ditandai dengan adanya gerakan-gerakan yg
tiba-tiba dan tanpa disengaja (di luar kemauan) pada
tangan atau kaki. Gerakan banyak dan mudah
berubah, sukar sekali mengontrol kaki dan tangan
dalam melakukan aktivitas sehingga mempunyai
gerakan yg tidak beraturan (tidak terkendali dan
tidak terarah), meliuk-liuk yg tidak dapat mereka
control
c. Ataxia
Cerebral Palsy jenis ini terjadi karena adanya
kerusakan pada otak kecil (cerebellum). Tipe CP
jenis ini memiliki keseimbangan yg kurang
(gangguan keseimbangan), sistem koordinasi
keseimbangan mengalami gangguan sehingga
langkahnya tidak teratur. Memperlihatkan seperti
orang pusing (mabuk) pada waktu berjalan dan
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
9
cenderung kelihatan gugup/gelisa dan goyah
dengan pola gerakan yg berlebihan. CP jenis ataxia
tidak dapat (sulit) didiagnosis sampai anak mulai
berjalan.
d.Rigid
Cerebral Palsy jenis ini terjadi karena adanya
gangguan pada basal ganglia. Memperlihatkan
kekakuan yg ekstrim pada anggota tubuh dan
sendi-sendi sehingga sukar bergerak. Kekakuan
terjadi pada seluruh anggota gerak; tangan, kaki,
dan leher sehingga jika bergerak gerakannya
cenderung seperti robot. Cerebral palsy jenis ini
jarang terjadi.
e. Tremor
Cerebral Palsy jenis ini terjadi karena adanya
gangguan pada basal ganglia. Ditandai dengan
adanya gerakan-gerakan kecil dan terus menerus
yang tidak berirama dan tidak terkontrol. Gerakan
(getaran-getaran) dapat terjadi pada kaki, tangan,
mata, bibir, dan lainnya. Gerakan-gerakan akan
meningkat apabila anak berusaha mengontrol
gerakannya.
Selain kelima jenis tersebut di atas, dapat juga
terjadi tipe campuran, yaitu anak mengalami
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
10
yang ada. Cerebral palsy tipe campuran mengalami
keadaan yang lebih berat dibandingkan kelima tipe
yang lainnya. Dengan demikian cerebral palsy tipe
campuran ini memerlukan perhatian dan bantuan
(penanganan) yang lebih komprehensif.
2.Kelainan Pada Sistem Musculus Skeletal
Klasifikasi anak tunadaksa ke dalam kelompok ini
didasarkan pada letak gangguan yang hanya pada
sistem otot dan rangka. Jenis kelainan yang berkaitan
dengan sistem otot dan rangka meliputi:
a.Polio
Merupakan suatu infeksi penyakit yang disebabkan
oleh virus polio. Area yang diserang virus adalah
sel-sel syaraf motorik pada sumsum tulang belakang atau
pada jaringan syaraf pusat (otak). Kondisi ini
menyebabkan terjadinya kelumpuhan atau kelayuan
pada anggota gerak (tangan dan kaki) yang bersifat
menetap. Dilihat dari sel-sel motorik yang rusak,
kelumpuhan anak polio dapat dibedakan menjadi:
1)Tipe Spinal,
Tipe Spinal yaitu kelumpuhan atau kelumpuhan
pada otot-otot leher, sekat dada, tangan dan kaki.
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
11
Tipe Bulbeir yaitu kelumpuhan fungsi motorik pada
satu atau lebih saraf tepi dengan ditandai adanya
gangguan pernapasan.
3)Tipe bulbispinalis,
Tipe bulbispinalis yaitu gabungan antara tipe spinal
dan bulbair.
4)Tipe Encephalitis
Tipe Encephalitis biasanya disertai dengan demam,
kesadaran menurun, tremor, dan kadang-kadang
kejang.
Kelumpuhan pada Polio sifatnya layu dan biasanya
tidak menyebabkan gangguan kecerdasan atau
alat-alat indra. Akibat penyakit Poliomyelitis adalah otot
menjadi kecil (atropi) karena kerusakan sel syaraf,
adanya kekakuan sendi (kontraktur), pemendekan
anggota gerak, tulang belakang melengkung ke salah
satu sisi, seperti huruf S (Scoliosis), kelainan telapak
kaki yang membengkok ke luar atau ke dalam,
dislokasi ( sendi yang ke luar dari dudukannya), lutut
melenting ke belakang (genu recorvatum).
b.Muscular Dystropy
Kelainan yang ditandai oleh melemahnya
pertumbuhan otot. Anak yang mengalami kondisi
ini mengalami kelumpuhan/kelayuan yang bersifat
progresif. Suatu kondisi yang berlangsung lama,
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
12
memperkurus otot-otot tubuh, sehingga otot tidak
dapat berkembang. Masalah lain yang muncul pada
anak dengan kondisi ini adalah sulit buang air
besar, serta lekukan punggung dapat menjadi
parah.
Kelumpuhan yang bersifat progresif mengakibatkan
anak jarang yang dapat mencapai usia dewasa.
Masalah yang dihadapi anak yang mengalami
muscular dystrophy sangat kompleks. Mereka
mengalami hambatan untuk mobilisasi,
perkembangan fisik yang tidak baik (tidak
sempurna), semakin menurun kemampuan fisiknya
dan tidak dapat disembuhkan.
c. Osteogenesis Imperfecta
Kondisi tulang yang tidak sempurna, yaitu suatu
keadaan yang ditandai dengan tulang yang mudah
patah. Pertumbuhan kerangka tulang yang tidak
normal sehingga mudah patah atau retak, sehingga
memerlukan perlindungan yang komprehensif.
Semakin anak tumbuh dan berkembang menjadi
dewasa tulang mereka menjadi kurang rapuh (kuat)
dan tidak lagi memerlukan banyak perhatian
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
13 d.Spina Bifida (Meningocele)
Kerusakan bawaan yang berasal dari masa
perkembangan dini janin. Dalam perkembangan
janin sebagian ruas tulang belakang tidak menutup
sumsum tulang belakang. Akibatnya ada bagian
tidak terlindungi yang lembut menonjol menembus
kulit seperti kantung yang berwarna gelap. Akibat
kondisi ini ada suatu bagian dari susunan syaraf
tulang belakang yang mengatur otot-otot dan daya
perasa pada bagian bawah tubuh tidak berkembang
secara normal.
Spina bifida mengakibatkan lemah otot anggota
gerak dan hilangnya rasa pada anggota gerak
bagian bawah. Anak-anak yang menderita spina
bifida biasanya mengalami kelumpuhan pada
anggota tubuh bagian bawah, kaki lumpuh dan
mati rasa atausedikit saja daya rasanya. Anak
kurang mampu mengontrol secara penuh terhadap
fungsi kandungan air seni dan usus besar, anak
mungkin tidak merasa ketika ia buang air kecil atau
air besar bahkan sampai ia dewasa. Masalah lain
yang mungkin muncul adalah tulang belakang
melengkung, sehingga menghambat/menyulitkan
posisi duduk anak. Dalam banyak hal mereka ini
dapat menggunakan dengan baik tangan mereka
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
14
e. Tunadaksa karena bawaan sejak lahir
Tunadaksa bawaan ini terjadi karena faktor dari
dalam (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
Faktor dari dalam dapat merupakan faktor
keturunan dari ayah, ibu atau keduanya. Faktor
dari luar dapat terjadi karena kecelakaan, racun,
atau karena penyakit.
1)Gangguan yang dibawa sejak lahir
a) Bentuk kaki seperti tongkat (club foot).
b) Bentuk tangan seperti tongkat (club hand).
c) Jari lebih dari lima pada tangan maupun kaki
(polydactylism).
d) Jari yang berselaput atau saling menempel
dengan jari yang lain (syndactylism).
e) Gangguan pada leher, sehingga kepala
terkulai (torticolis).
f) Tubuh kerdil (cretinism).
g) Kepala kecil, tidak normal (mycrocephalus)
h) Kepala membesar berisi cairan
(hydrocephalus).
i) Kelumpuhan pada bagian paha (congenital hip
dislocation).
j) Dilahirkan tanpa memiliki anggota tubuh
tertentu/amputi (congenital amputation).
2)Infeksi/Penyakit
a) TBC tulang, menyerang sendi paha sehingga
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
15
b) Radang di dalam dan di sekeliling tulang
belakang(Osteomyelitis).
c) Radang pada tulang yang menyebabkan
kerusakan permanen (Still’s disease) .
d) Tumor tulang (oxostosis).
3)Kondisi Traumatik (Kecelakaan)
a) Amputasi, pemotongan pada anggota gerak
yaitu kaki atau tangan.
b) Patah tulang.
c) Luka bakar.
4)Kondisi-kondisi Lain
a) Telapak kaki rata (flatfeet) .
b) Tulang belakang bengkok, berputar, bahu dan
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
16
BAB II
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
A. Pendekatan Tematik
Beragam strategi pembelajaran yang akan dikembangkan
(misalnya siswa bermain peran, mengamati, bertanya,
bercerita, bernyanyi, dan menggambar), selain melibatkan
siswa secara langsung, diharapkan juga melibatkan
warga sekolah dan lingkungan sekolah. Guru diharapkan
mengembangkan:
a. Metode Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
dan Menyenangkan (PAIKEM),
b. Keterampilan bertanya yang berorientasi pada
kemampuan berpikir yang disesuaikan dengan kondisi
siswa.
c. Keterampilan menstimulasi dan memotivasi siswa.
Beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran tematik di antaranya sebagai berikut.
B. Model-Model Pembelajaran
1. Model Pembelajaran Langsung
Dalam tema "Profesi" ini guru hendaknya menggunakan
model pembelajaran langsung. Model pembelajaran
langsung merupakan sebuah model pembelajaran yang
bersifat teacher centered (berpusat pada guru). Saat
melaksanakan model pembelajaran langsung, guru
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
17
keterampilan yang akan diberikan kepada siswa,
selangkah demi selangkah. Guru sebagai pusat
perhatian memiliki peran yang sangat dominan. Karena
itu, pada direct instruction, guru harus bisa menjadi
model yang menarik bagi siswa. Beberapa pakar
pendidikan seperti Good dan Grows (1985)
menyebut model pembelajaran langsung (direct
instruction)ini dengan istilah ‘pengajaran aktif’.
Sedangkan Hunter (1982) mengistilahkan sebagai
mengajar tuntas (mastery teaching). Pendapat lain
dikemukakan oleh Rosenshine dan Stevens
(1986)sebagai pengajaran eksplisit (explisit instruction).
Tujuan pembelajaran langsung adalah
mengimplementasikan model pembelajaran yang
dirancang khusus untuk mengembangkan pembelajaran
siswa baik yang berkaitan dengan pengetahuan
prosedural maupun pengetahuan deklaratif.
Pembelajaran hendaknya tersususn dengan baik dan
dapat diajarkan selangkah demi selangkah (task
analysis).
Bila guru ingin menerapkan model pembelajaran
langsung (direct instruction), maka guru harus
melakukan perencanaan yang hati-hati dan matang.
Setiap detil keterampilan yang diajarkan harus
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
18
Lingkungan belajar, walaupun berpusat pada guru
(teacher centered), akan tetapi tetap menuntut siswa
yang aktif belajar baik secara fisik maupun mental.
Pembelajaran langsung tidak akan berhasil jika hanya
guru yang aktif. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru
harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa,
memberikan kesempatan resitasi (tanya jawab) untuk
klarifikasi dan penguatan. Pengelolaan kelas dan
lingkungan belajar yang sesuai akan mendorong
penerapan model pemebelajaran langsung yang
dilakukan oleh guru berjalan dengan baik.
2. Model Pembelajaran Kooperatif
Dalam tema "Profesi" ini guru dapat menggunakan model
pembelajaran Skrip kooperatif yaitu metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian
secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi
yangdipelajari
Langkah-langkah:
a. Guru membagi siswa untuk berpasangan.
b. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk
dibaca dan membuat ringkasan.
c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama
berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
19
d. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap
mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam
ringkasannya.
e. Sementara pendengar:
1) Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide
pokok yang kurang lengkap.
2)Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok
dengan menghubungkan materi sebelumnya atau
dengan materi lainnya.
f. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar
menjadi pendengar dan sebaliknya.
g. Bersama dengan siswa guru membuat kesimpulan.
h. Penutup.
3. Model Pembelajaran Kontekstual
Pendekatan Kontekstual (Contekstual Tiaching Learning)
dapat digunakan untuk bidang studi apa saja, dan kelas
yang bagaimanapun keadaannya.
Pendekatan CTL dalam kelas cukup mudah.
Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a.Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan
mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
20
b.Laksanakan kegiatan inkuiri untuk semua topik.
c. Berikan motivasi kepada anak agar timbul rasa ingin tahun dengan cara bertanya.
d.Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
e. Lakukan refleksi di akhir pertemuan. f. Lakukan penilaian berbasis kelas.
4. Kerjasama dengan orang tua
Pada pembahasan setiap Subtema dalam Buku Siswa,
hendaknya terdapat lembar kerjasam dengan orang tua
yang berjudul Belajar di Rumah. Halaman ini berisi
materi yang harus dipelajari, aktivitas belajar yang
dilakukan anak bersama orang tua di rumah, serta saran
agar anak dan orang tua bisa belajar dari lingkungan.
Orang tua diharapkan terlibat dengan aktivitas belajar
anak. Saran-saran untuk kegiatan bersama antara siswa
dan orang tua dicantumkan juga pada akhir setiap
pembelajaran. Guru diharapkan membangun komunikasi
dengan orang tua sehubungan dengan kegiatan
pembelajaran yang akan melibatkan orang tua dan siswa
di rumah. Setelah siswa mengerjakan tugas, orang tua
hendaknya membubuhkan paraf sebagai bukti
keterlibatan orang tua dalam setiap tugas yang diberikan
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
21
BAB III
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
A. Tujuan Umum
Buku Panduan Guru dalam pembelajaran Tematik
SMALB-D1 disusun untuk mempermudah dan
memperjelas penggunaan buku bagi peserta didik yang
diterbitkan oleh pemerintah. Buku ini terdiri atas dua
bagian. Bagian pertama berisi tentang petunjuk umum
pembelajaran Tematik, Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar mata pelajaran, strategi, model pembelajaran dan
format buku. Bagian kedua tentang petunjuk khusus
pembelajaran tematik, berdasarkan Kurikulum 2013 dan
buku peserta didik. Uraian setiap tema disajikan untuk
setiap rencana tatap muka. Pada setiap tatap muka berisi
materi pengayaan untuk guru beserta potensi
miskonsepsi pada peserta didik pada tema itu,
pembelajarannya, serta alternatif penilaiannya.
Dengan model pengorganisasian seperti ini, diharapkan
guru mendapatkan kemudahan dalam pemahaman lebih
dalam terhadap materi ajar, cara pembelajarannya, serta
cara penilaiannya. Juga, guru mendapatkan gambaran
terhadap rumusan indikator pencapaian kompetensi
dasar (terutama untuk KD pada KI III dan KI IV). Sebagai
muaranya, panduan pembelajaran tematik ini diharapkan
dapat membantu guru dalam memberikan kesempatan
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
22
peserta didik mampu mencapai Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) pada satuan pendidikan yang dijalaninya.
Buku guru SMALB-D1 disusun agar guru mendapat
gambaran yang jelas dan rinci dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran bagi siswa SMALB-D1. Buku ini
berisi:
1. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang
merupakan gambaran kepada guru tentang
kompetensi yang melingkupi beberapa KD dan
indikator dari berbagai matapelajaran.
2. Kegiatan pembelajaran tematik untuk menggambarkan
kegiatan pembelajaran yang menyatu dan mengalir.
3.Pengalaman belajar yang bermakna untuk
membangun sikap dan perilaku positif, penguasaan
konsep, keterampilan berpikir saintifik, dan berpikir
tingkat tinggi. Keseluruhan pengalaman belajar
tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan setiap siswa.
4. Teknik penilaian, informasi yang menjadi acuan
Remedial dan pengayaan, dilakukan dengan memberi
kesempatan kepada orang tua untuk ikut
berpartisipasi aktif melalui kegiatan belajar siswa di
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
23
5. Petunjuk penggunaan buku siswa.Menggunakan
Buku Panduan Guru SMALB-D1 memiliki dua fungsi,
yaitu sebagai petunjuk penggunaan buku siswa dan
sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas.
Mengingat pentingnya buku panduan ini, guru disarankan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Membaca dengan baik dan teliti halaman demi halaman.
2. Memahami setiap Kompetensi Dasar yang dikaitkan
dengan tema.
3. Mengupayakan memasukkan KI I dan KI II dalam semua
kegiatan pembelajaran. Guru diharapkan melakukan
penguatan untuk mendukung pembentukan sikap,
pengetahuan, dan perilaku positif.
4. Mendukung ketercapaian KI I dan KI II dengan kegiatan
pembiasaan, peneladanan, dan pembudayaan sekolah.
B. Strategi Umum Pembelajaran Mengacu pada Buku
Siswa
Kembangkan ide-ide kreatif dalam memilih metode
pembelajaran. Temukan juga kegiatan alternatif apabila
kondisi yang terjadi kurang sesuai dengan perencanaan
(misalnya, siswa tidak dapat mengamati tanaman di luar
kelas pada saat hujan).
Beragam strategi pembelajaran yang akan
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
24
mengamati, bertanya, bercerita, bernyanyi, dan
menggambar), selain melibatkan siswa secara langsung,
diharapkan melibatkan warga sekolah dan lingkungan
sekolah.
C. Penggunaan Media dan Sarana Prasarana
Gunakan media atau sumber belajar alternatif dan adaptif
yang tersedia di lingkungan sekolah. Dalam
pembelajaran, penggunaan media pembelajaran
disesuaikan dengan kondisi siswa dan tidak
membahayakan. Media pembelajaran untuk anak
tunadaksa sedang hendaknya menarik, sederhana, tidak
berbahaya. Akan lebih baik jika alat pembelajaran
memanfaatkan lingkungan sekitar.
Sarana dan prasarana yang ada harus memudahkan
siswa dengan memperhatikan aksesbilitas, baik di dalam
maupun di luar kelas.
D. Tujuan Pembelajaran Tematik
Pembelajaran Tematik dikembangkan untuk mencapai
tujuan pembalajaran yang telah ditetapkan, selain itu
diharapkan siswa juga dapat:
1. Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya
secara lebih bermakna.
2. Mengembangkan keterampilan menemukan,
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
25
3. Menumbuh kembangkan sikap positif, kebiasaan
baik, dan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam
kehidupan.
4. Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti
kerja sama, toleransi, komunikasi, serta menghargai
pendapat orang lain.
5. Meningkatkan minat belajar.
6. Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan
kebutuhannya.
E. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Pengamatan
b. Penilaian Diri
2. Pengetahuan
a. Tulis
b. Lisan
c. Penugasan
3. Keterampilan
a. Unjuk Kerja
b. Projek
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
26
BAB IV
BAGIAN KHUSUS
A. Pendahuluan
Dalam pembelajaran dengan tema "Profesi" membahas
tiga Subtema, yaitu:
1.Subtema 1; Jenis-jenis Pekerjaan
2.Subtema 2; Barang dan Jasa
3.Subtema 3; Pekerjaan Orang Tuaku
Dalam pembelajaran dari Subtema "Jenis-jenis
pekerjaan" siswa diajak berkarya wisata atau outing
class (belajar di luar kelas) ke pasar swalyan atau mini
market. Siswa dikenalkan dengan kegiatan yang
dilakukan di pasar swalayan atau mini market. Ada
kegiatan jual beli, ada orang yang mengambil uang di
ATM dan ada orang yang sekedar melihat-lihat saja.
Namun tujuan dalam pembelajaran di luar kelas saat ini
adalah:
a.Agar siswa mengenal pasar swalayan atau minimarket
lebih dekat.
b.Agar siswa mengenal berbagai macam pekerjaan yang
ada di pasar swalayan atau mini market.
c.Agar siswa dapat mengidentifikasi berbagai macam
pekerjaan yang terdapat di pasar swalayan atau mini
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
27
d.Agar siswa dapat melakukan transaksi jual beli.
B. Materi dan Kegiatan Pembelajaran
Dalam tema ini akan dibahas tentang berbagai macam
pekerjaan yang ada di pasar swalayan atau minimarket
antara lain: kasir, pelayan, Satpam, dan petugas
kebersihan. Di pasar swalayan atau mini market ada
berbagai macam kegiatan antara lain: transaksi jual
beli, mengidentifikasi barang-barang yang dijual,
interaksi penjual dan pembeli. Di dalam kegiatan ini
siswa dianjurkan membeli dan membayar sendiri barang
yang di kehendaki di kasir.
Dalam Subtema jenis-jenis pekerjaan, materi akan
dikemas dengan berbagai macam kegiatan yaitu:
1. Kunjungan Karyawisata
2. Bermain
3. Bernyanyi
4. Menggambar
5. Bermain peran
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
28
TATAP MUKA SUBTEMA
PEMBELAJARAN KE 1 JENIS-JENIS
PEKERJAAN
PEMBELAJARAN KE 2 BARANG DAN
JASA
PEMBELAJARAN KE 3 PEKERJAAN
ORANG TUAKU
PETA
KONSEP
PROFESI
PEKERJAAN ORANG TUAKU BARANG
DAN JASA JENIS-JENIS
PEKERJAAN
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
29
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DAN KOMPETENSI
INTI KELAS X SMALB-D1
DOMAIN SD SMP SMA/SMK
SIKAP
Menerima, Menjalankan, Menghargai,
dan Mengamalkan.
Pribadi yang beriman, berakhlak mulia,
percaya diri dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkunagn sosial, alam sekitar, serta
dunia danperadabannya.
KETERAMPILAN
Menerima, menanya, mencoba,
mengolah, menyaji,menalar, dan
mencipta.
Pribadi yang berkemampuan pikir dan
tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret.
PENGETAHUAN
Mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisa, dan mengevaluasi.
DOMAIN SD SMP SMA/SMK
Pribadi yang menguasai ilmu
pengetahuan, teknologi,seni budaya dan
berwawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan dan peradaban.
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
30
1.Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan khusus.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan khusus.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan khusus berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan khusus terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
31
KOMPETENSI DASAR
TEMA PROFESI
PROFESI
Ilmu Pengetahuan Sosial
3.4 Memahami pengertian dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi. 4.4 Mengadakan kerjasama
dengan lemabaga lenbaga sosial, budaya dan ekonomi.
Bahasa Indonesia
3.1 Menanggapi teks hasil observasi, tanggapandeskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan. 4.1 Menuliskan laporan hasil
observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan.
Seni Budaya
3.4 Memahami ragam hias dari bahan kayu (Seni Rupa). 3.2 Memahami teknik
vokal dalam bernyanyi lagu secara vokal group (Seni Musik).
4.4 Membuat ragam hias dari bahan kayu (Seni rupa). 4.2 Menyanyikan
lagu secara group (Seni Musik)
IPA
3. 4. Memahami karakteristik zat, serta perubahan fisika dan kimia pada zat yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. 4.4 Mengidentifikasi
benda (padat, cair, dan gas) yang memiliki sifat tertentu di lingkungan sekitarnya.
Penjaskes
3.3 Memahami gizi dan menu seimbang dalam menjaga kesehatan tubuh. 3.4 Menyajikan
berbagai menuseimbang yang bergizi untuk keutuhan Negara kesatuan neegara Keastuan Republik Indonesia 4.7 Menunjukkan
contoh perilaku dalam menjaga keutuhan NKRI.
MATEMATIKA 3.1 Memahami konsep
bilangan bulat dan pecahan serta menerapkan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi 4.1 Menyelesaikan soal
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
32
Subtema 1
Jenis-Jenis Pekerjaan
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia, IPS, dan PPKn
Tujuan Pembelajaran:
Dengan mengkaji bacaan tentang hubungan swalayan
dengan pekerjaan siswa mampu menjelaskan
manfaat swalayan.
Setelah menganalisa gambar, siswa mampu
mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang ada di
supermarket.
Setelah mengamati gambar dan berdiskusi, siswa
mampu menyebutkan hubungan antara adanya
supermerket dan kondisi tempat tinggal siswa.
Setelah membaca teks “supermarket” siswa mampu
menjelaskan beberapa profesi yang dapat kita temui di
supermarket.
Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar:
Pasar swalayan jenis profesi masyarakat.
Materi dan Kegiatan Pembelajaran
Guru mengkondisikan kegiatan siswa agar siap menerima
pelajaran. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
sekitar profesi.
1.
Apakah yang dimaksud dengan pekerjaan/profesi? Maka jawaban anak akan sedikit sekali yang tahu tentangprofesi.
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
33
2.
Guru melanjutkan bertanya "Siapa yang tahu pasar swalayan atau mini market?" Maka jawaban anak akanlebih banyak variasinya.
3.
Siapa yang pernah pergi ke "pasar swalayan?" anak akan menjawab "pernah" atau "belum".4.
Apa saja yang dijual di pasar swalayan? Siswa menjawab, misalnya: ada sabun, gula, alat kebersihan dansebagainya.
5.
Bila perhatian siswa sudah terfokus ke pembelajaran ini guru kemudian memasang gambar pasar swalayan.6.
Di pasar swalayan ada pekerjaan apa saja? Siswa menjawab ada kasir, ada satpam, ada tukang sapu dansebagainya.
7.
Mari kita lihat gambar ini. Ini gambar pasar swalayan.8.
Siapa bisa membaca? Ayo kita membaca bergiliran! Siapa berani duluan?9.
Coba bacalah bacaan ini secara bergantian dengan suara yang nyaring biar temannya bisa ikut menyimak.Di awal pembelajaran dengan subtema jenis-jenis pekerjaan,
guru dapat menampilkan video dengan kegiatan di pasar
swalayan atau siswa mengamati gambar dalam pasar
swalayan yang berisi rak-rak barang-barang kebutuhan
sehari-hari, lalu dilakukan tanya jawab tentang pasar
swalayan.
M
Mengamati
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
34
Jenis-Jenis Pekerjaan Ayo Amati!
Gambar 1 Supermarket bagian dalam yang berisi rak-rak barang-barang kebutuhan sehari-hari dan kasir, pembeli, dan pelayan.
Dok. PKLK Dikmen.Dikbud
Pernahkah kalian pergi ke pasar swalayan?
Mayoritas siswa akan mengangkat tangan sambil menjawab
"saya pernah", ada juga siswa yang menjawab belum
pernah, Bu/Pak. ini menandakan bahwa guru sudah
mampu menguasai kelas. Guru harus mampu
mempertahankan kondisi kelas dalam kondisi riang.
Pekerjaan apa saja yang dilakukan di pasar swalayan?
Siswa ada yang menjawab satpam, menyapu, pelayan
dan sebagainya. Setelah diadakan Tanya jawab, guru
menyuruh salah satu siswa membaca bacaan dengan judul
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
35
Pasar Swalayan
Di pasar swalayan terdapat beberapa pekerjaan yang
dapat kita temui, antara lain pelayan, bagian kebersihan,
keamanan, dan kasir.
Adakah pasar swalayan di sekitar rumahmu? Apabila ada datanglah kesana untuk berbelanja.
1. Setelah memperhatikan penjelasan guru, siswa
mengamati gambar yang ada dan mendiskusikannya.
2.Amati gambar di bawah ini! Siswa mengamati gambar
dengan seksama.
3. Masih ingatkah kalian tentang supermarket? Pekerjaan
apa saja yang ada di pasar swalayan? Siswa akan
menjawab dengan spontan.
4.Nah sekarang amati gambar yang ada di bukumu
dengan cermat! Siapa yang sudah tahu jawabannya
harus mengatakan “siaap”
5.Siswa mengamati gambar yang ada dalam buku siswa,
siswa yang sudah siap menjawab akan berteriak "siaap"
lalu guru mendekat sambil mencermati jawaban siswa.
Untuk siswa yang menjawab benar mendapat
penghargaan, berupa pujian.
6.Siswa diberi tugas untuk mengerjakan di rumah,
dengan mengisi kotak gambar yang ada pada buku
siswa. Pekerjaan rumah dikumpulkan keesokan
harinya.
7. Siswa mengamati tiga gambar yang berisi tiga jenis
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
36
8. Siswa menuliskan keterangan tentang tiga jenis
pekerjaan tersebut di bagian bawah gambar.
9. Siswa diingatkan untuk mengisi keterangan tentang
tiga jenis pekerjaan tersebut dengan teliti.
Isilah keterangan tentang masing-masing pekerjaan
tersebut!
Gambar : 1.2 Gambar : 1.3 Gambar : 1.4
Dok. PKLK.Dikmen.Dikbud Profesi: ………
Tugas : ……… Tempat bekerja: ………
Profesi: ……… Tugas : ……… Tempat bekerja: ………
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
37
Lakukanlah!
Tanyakan pada Gurumu!
Siswa distimulasi untuk bertanya tentang gambar yang
diamati. Melalui bimbingan guru siswa mengisi keterangan
tentang masing-masing pekerjaan yang ada pada gambar!
Guru menguatkan materi bahwa ada beberapa
pekerjaan yang sangat berhubungan dengan tempat mereka
berada, seperti yang tinggal di pegunungan yang disebut
sebagai dataran tinggi dan nelayan di pantai yang tinggal di
dataran rendah.
Siswa mencoba melakukan interaksi dengan seorang
pelayan di pasar swalayan, dengan cara sebagai seorang
pembeli yang membutuhkan beberapa barang (dengan
mengambil barang sendiri), guru berpesan agar membeli
barang yang dibutuhkan saja, setelah belanja di lanjutkan
dengan membayar langsung ke kasir, guru mengamati dari
jauh, dan setelah selesai belanja siswa dianjurkan bertanya
dimana seharusnya menunggu kendaraan umum.
Menanya
B
M Mencoba
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
38 Catatan:
Peserta didik diminta menyiapkan uang untuk membeli
beberapa barang yang dibutuhkannya.
Isilah keterangan tentang masing-masing pekerjaan
tersebut!
No Kegiatan yang
dilakukan di pasar swalayan
Komunikasi/interaksi dengan
Pelayan Kasir Satpam
1 Mengambil barang di
rak bagian bawah
2 Mengambil barang di
rak paling atas
3 Membayar belanjaan
4 Bertanya arah jalan ke
tempat angkot
Guru menjelaskan walaupun di pasar swalayan semua
pembeli mengambil sendiri apa yang akan dibeli, namun ada
yang bekerja sebagai pelayan. Pelayan tersebut
pekerjaannya mengambil barang dari gudang, menata dan
merapihkan di rak-rak yang ada serta membantu pembeli
yang membutuhkan barang yang sulit dicari. Guru juga
menjelaskan tugas seorang kasir, kemudian bertanya masih
adakah pekerjaan lain di pasar swalayan selain pelayan dan
kasir, siswa menjawab dengan berbagai jawaban.
Mengasosiasi
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
39
Jawablah !
Apa saja tugas yang dilakukan oleh profesi pelayan di pasar
swalayan?
………
Apa tugas kasir di pasar swalayan ?
………
Selain pelayan dan kasir, pekerjaan apa lagi yang ada di
pasar swalayan?
………
Peserta didik menceritakan hasil kunjungan dan
pengamatannya di supermarket.
Ceritakanlah!
Berikut ini adalah laporan hasil karya wisata kalian ke
pasar swalayan.
Lengkapilah kalimat yang belum selesai di bawah ini!
1. Pasar swalayan adalah salah satu tempat ………..
2. Setelah berbelanja harus membayar di ……….
3. Meminta tolong mengambilkan barang kepada ….. Ini digunakan untuk menstimulasi peserta didik yang pasif agar dapat mengkomunikasikan apa yang dilihat, dialami dan dirasakan dalam kegiatan kujungan ke pasar swalayan.
Menyaji
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
40
4. Yang menyapu lantai di pasar swalayan adalah ……..
5. Yang menjaga keamanan pasar swalayan disebut ….
Sebelum memberi tugas, guru menjelaskan tugas
yang harus dilakukan siswa. Guru dapat menggunakan
buku penghubung tentang tugas yang diberikan siswa,
orang tua hendaknya dapat membantu tugas putra/
putrinya. Setelah siswa mengerjakan tugas rumahnya, orang
tua memberi paraf atau tanda tangan pada buku tugas
siswa.
Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Siswa
No Unjuk Kerja Nilai
1
1) Dapat menjawab dengan benar
2) Dapat menjawab dengan bantuan guru 3) Hanya merespon
3 2 1
2
1) Dapat menjawab dengan benar. 2) Dapat menjawab dengan bantuan
Tanyakan kepada orang tuamu, apakah
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
41
No Unjuk Kerja Nilai
3) Hanya merespon. 1
3
1) Dapat menjawab dengan benar.
2) Dapat menjawab dengan bantuan guru. 3) Hanya merespon.
3 2 1
4
1) Dapat menjawab dengan benar.
2) Dapat menjawab dengan bantuan guru. 3) Hanya merespon.
3 2 1
5
1) Dapat menjawab dengan benar.
2) Dapat menjawab dengan bantuan guru. 3) Hanya merespon.
3 2 1
Penilaian Unjuk Kerja Mata Pelajaran PPKn
Tuliskan interaksi dengan siapa kegiatan dibawah ini !
No. Kegiatan yang dilakukan di pasar swalayan
Komunikasi/inter aksi dengan
Pelayan Kasier Satpam
1. Mengambil barang di rak bagian bawah 2. Mengambil barang di
rak paling atas
3. Membayar belanjaan 4. Bertanya arah jalan ke
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
42
PPKn
NO. Pertanyaan Jawaban Nilai
1. Di pasar swalyan kalau mau ambil barang, bisa minta bantuan kepada …. 2. Pekerja yang menjaga pasar
swalayan…
3. Petugas kebersihan bekerja menjaga ….
4. Kasir bekerja sebagai ….
5. Salah satu tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Bahasa Indonesia
NO. Pertanyaan Jawaban Nilai
1. Apa judul bacaan di atas?
2. Siapa yang bertugas mebantu pembeli mengambil barang?
3. Siapa yang bertugas menjaga kebersihan supermarket?
4. Siapa yang bertugas menjaga keamanan pasar swalayan?
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
43
IPS
NO. Pertanyaan Jawaban Nilai
1. Pasar Swalayan tempat
berbelanja memenuhi kebutuhan
2. Jika kesulitan mengambil barang
dapat meminta bantuan kepada
3. Bila uang kembalian kita
kurang/lebih, maka bertanya
kepada
4. Jika kita tidak tahu angkutan
umum untuk pulang, maka bisa
bertanya kepada
5. Pasar Swalayan merupakan
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
44
Subtema 1: Jenis-Jenis Pekerjaan
Pembelajaran 2
Fokus Pembelajaran : Penjaskes, IPA, dan Matematika
Tujuan Pembelajaran:
1. Dengan mengamati gambar, siswa mampu
menjelaskan tentang makanan sehat (makanan 4
sehat 5 sempurna).
2. Dengan mengamati gambar, siswa mampu
menemukan informasi tentang makanan sehat
(makanan 4 sehat 5 sempurna).
3. Setelah mengamati gambar, siswa mampu menyajikan
makanan sehat (makanan 4 sehat 5 sempurna).
4. Setelah mengamati gambar dan mendengarkan
penjelasan guru, siswa mampu menjelaskan
pentingnya makan untuk bekerja.
Guru mengajak siswa mengamati gambar yang ada
pada buku siswa, atau untuk menarik minat siswa,
guru menayangkan gambar makanan 4
sehat 5 sempurna menggunakan LCD,
setelah mengamati gambar kemudian
diadakan tanya jawab.
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
45
Ayo Amati!
Dok. Penulis
Sebutkan 5 macam jenis makanan yang pernah kamu
makan!
Sebutkan 4 jenis minuman yang pernah kamu
minum!
Masih ingatkah kalian dimana ibu Andi menyiapkan
makanan untuk Andi? Andi makan di meja makan jawab
siswa. Ya makanan Andi disiapkan oleh ibu di meja makan.
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
46
Dari manakah ibu mendapatkan bahan makanan yang
dimakan Andi? Siswa menjawab ibu mendapat makanan
dari pasar, dari pasar swalayan dan sebagainya. Guru
menjelaskan bahwa makanan yang kita makan ada yang
berasal dari hasil pertanian, peternakan dan perikanan.
Makanan yang kita makan hendaknya mengandung unsur 4
sehat 5 sempurna.
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
pekerjaan yang menghasilkan produk. Lalu diadakan tanta
jawab. Dalam buku siswa terdapat gambar yang
menghubungkan antara profesi dan produksi, tugas siswa
menghubungkan antara profesi dan produksi dengan cara
menjodohkan.
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
47 Pasangkan !
Pekerjaan Produk
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
48
Siswa bermain peran seperti yang ada pada buku siswa
dan guru membantu menyiapkan segala sesuatunya yang
dibutuhkan, sehingga dalam pelaksanaan percobaan atau
dalam bermain peran dapat berjalan lancar. Guru
menjelaskan cara menghitung apa yang telah disajikan.
Setelah melakukan permainan, diadakan tanya jawab, lalu
guru menugaskan agar siswa mengerjakan soal yang ada
pada buku siswa.
Gambar 1.6: Makan siang Dok. Google.com Ayo Lakukan!
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
49
1. Sajikanlah di atas meja makan, makanan dalam
bentuk padat sebagai makanan pokok untuk 4
orang.
2. Sajikan makanan yang mengandung air pada
mangkok kecil untuk 4 orang.
3. Sajikan ikan pada satu piring untuk 4 orang,
masing-masing harus mendapatkan 1 ekor.
4. Sajikan goreng tempe pada satu piring untuk 4
orang, masing-masing harus dapat 2 potong tempe.
5. Sajikan buah pisang pada satu piring,
masing-masing harus dapat 1 buah.
6. Sajikan air minum untuk empat orang!
Jawablah!
1. Berapa piring makan yang harus disediakan untuk
4 orang?
2. Sebutkan makanan padat sebagai makanan pokok
orang Indonesia!
3. Apa nama makanan yang berasal dari daun-daun,
dimasak dengan air dan menyehatkan tubuh?
4. Jika Andi membawa satu piring tempe goreng
berisi 4 potong dan Aco membawa sama dengan
Andi, berapa potong jumlah tempe tersebut?
5. Andi minum susu satu gelas, tapi Udin minum
satu setengah gelas, dan Noni setengah gelas, jadi
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
50
Setelah melakukan percobaan dan menjawab
petanyaan yang ada di buku siswa, guru menjelaskan
bagaimana cara mengisi table makanan sehat yang ada
buku siswa. Guru selalu memberi penguat.
Nama makanan Karakteristik
Padat Cair Berwarna
1. nasi
2. sayur asem
3. apel
4. sirup
5. roti
6. teh
7. tempe goreng
8. ikan goreng
9. ayam goreng
10.pisang
11.juice jambu
12. kue donat
Kelompokan makanan sehat di bawah
ini!
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
51
Nama makanan Karakteristik
Padat Cair Berwarna
13. es cream
14. jeruk
15. ikan bakar
Guru bertanya pada siswa siapa yang dapat bercerita?
Bermacam-macam jawaban siswa. Guru menyuruh siswa
yang lancar membaca untuk membacakan cerita yang ada
pada buku siswa dengan suara nyaring.
Abi dan Abu
Di sebuah pulau ada seorang yang sangat rajin
menangkap ikan bernama Abi, setiap hari ikan yang tidak
habis dijualnya, dijakan ikan asin, dan disimpannya.
Abu adalah tetangga Abi yang malas dan suka mencela
pekerjaan Abi.
Musim hujanpun tiba, tidak ada seorangpun yang
berani melaut. Abi tinggal di rumah bersama keluarganya
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
52
dengan nyaman sambil menikmati makanan yang sudah
dipersiapkan dengan baik, tetapi Abu kelaparan dan
menjadi sakit.
Abi mengetahui hal itu dan segera mengambil makanan
dari rumahnya untuk diberikan pada Abu. Sejak saat itu
Abu tidak malas lagi.
Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan bacaan di atas!
1. Di manakah tempat tinggal Abi dan Abu?
2. Apa yang dikerjakan Abi setiap hari?
3. Untuk apa Abi bekerja?
4. Mengapa Abu sakit?
5. Apa yang bisa kamu simpulkan dari cerita di atas?
6. Mengapa orang harus bekerja? Berikan alasannya!
7. Apakah yang dilakukan oleh Abi dapat kita tiru?
Jelaskan!
8. Apakah yang dilakukan oleh Abu dapat kita tiru?
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
53
Gambar : 1.7 Kerjasama Orang Tua Dok. Google.com
Siswa diberi tugas untuk berdiskusi dengan orang tua
di rumah, dengan tujuan agar siswa berani bertanya kepada
orang tuanya, dan berlatih bicara, serta menanamkan sikap
disiplin, kerja keras, dan bertanggung jawab.
Kerjasama dengan orang tua
G. Kerjasama Dengan Orang Tua
Kamu bisa berdiskusi bersama orang tua di rumah
tentang pentingnya bekerja. Minta penjelasan
mengapa setiap orang harus bekerja. Apa hubungan
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
54
Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Siswa
No Unjuk Kerja Nilai
1
1)Dapat menjawab dengan benar
2)Dapat menjawab dengan bantuan
guru
3)Hanya merespon
3
2
1
2
1) Dapat menjawab dengan benar
2) Dapat menjawab dengan bantuan
guru
3) Hanya merespon
3
2
1
3
1) Dapat menjawab dengan benar
2) Dapat menjawab dengan bantuan
guru
3) Hanya merespon
3
2
1
4
1) Dapat menjawab dengan benar
2) Dapat menjawab dengan bantuan
guru
3) Hanya merespon
3
2
1
5
1) Dapat menjawab dengan benar
2) Dapat menjawab dengan bantuan
guru
3) Hanya merespon
3
2
1
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
55
Penilaian Unjuk Kerja Mata Pelajaran IPA
Tuliskan nama makanan di bawah ini !
No. Pertanyaan Jawaban Perolehan
Nilai
1. Gb, makanan 4 sehat
5 sempurna
2. Gb. Sepiring Nasi
3. Gb. Lauk pauk
4. Gb. Segelas susu
5. Gb. Buah-buahan
Penjaskes
Jawablah dengan tepat!
No. Pertanyaan Jawaban Nilai
1. Orang makan makanan
bergizi untuk menjaga ….
2. Orang kekurangan makan
akan ….
3. Makanan yang kita makan
akan menimbulkan ….
4. Bila kekuraangan makanan
yang bergizi badan mudah
….
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
56
No. Pertanyaan Jawaban Nilai
bergizi kita harus menjaga
….
Matematika
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!
No. Pertanyaan Jawaban Nilai
1. Keluarga Abi setiap hari
menjemur 1 kg ikan. Berapa
ikan yang dijemur Abi dalam
satu minggu?
2. Dirumahmu ada 4 anggota
keluarga, bila sehari makan
sepiring nasi 3 kali. Berapa
piring nasi yang dibutuhkan
setiap hari?
3. Ayah membawa 25 biji buah
rambutan, dibagikan kepada
semua anggota keluarga yang
jumlahnya 5 orang. Berapa
rambutan yang diterima oleh
setiap orang dalam keluarga?
4. Adi, Ali dan Hasan
masing-masing mendapat uang sebesar
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
57
No. Pertanyaan Jawaban Nilai
harus mengeluarkan uang
untuk ketiga putranya?
5. Harga sebuar tempe Rp 2500,-
ibu mebeli 2 buah tempe.
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
58
Subtema 1: Jenis-Jenis Pekerjaan Pembelajar 3
Fokus Pembelajaran: Seni Budaya, Bahasa Indonesia, IPA
Tujuan Pembelajaran:
1. Dengan mengamati gambar dan membaca teks, siswa
mampu menjelaskan jenis-jenis pekerjaan.
2. Dengan membaca teks, siswa mampu menemukan
informasi tentang kerajinan dari bambu, dan kayu.
3. Setelah membaca teks, siswa mampu membuat
kerajinan tangan.
4. Setelah membaca teks, siswa mampu menyebutkan
manfaat dari kayu dan bambu.
5. Dengan mengamati alam sekitar, siswa mampu
menceritakan macam-macam keterampilan dari
daerah-daerah di Indosesia.
Setelah guru mengadakan apersepsi dalam pembelajarann,
guru dapat mengajak siswa membaca bacaan yang ada pada
buku siswa.
A.
Ayo Membaca
Kerajinan Tangan
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
59
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
60
Setelah membaca, guru menjelaskan tentang kekayaan
alam Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai kerajianan
yang dapat menghasilkan uang. Guru memberi penguatan
agar siswa bertanya tentang kerajinan tangan di Indonesia.
Tanyakan kepada Gurumu!
1. Apa saja kerajinan tangan khas dari daerah tempat
tinggalmu?
2. Kayu bisa dibuat kerajinan tangan apa saja?
3. Bagaimana caranya bila kita ingin berkunjung ke pusat
kerajinan tangan yang ada di daerahmu?
Bersama siswa, Guru mempersiapkan pembuatan
kerajinan tangan di ruang keterampilan. Setiap siswa
dibantu guru menyediakan alat yang telah ditugaskan
sehari sebelumnya.
Ayo Lakukan!
1. Sediakan papan ukuran 20 cm x 30 cm!
2. Sediakan cat air bermacam-macam warna!
3. Sediakan kuas dan piring cat air!
B.
Menanyakan
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
61
4. Sediakan pola gambar ukiran khas daerah tempat
tinggalmu!
5. Jiplak pola gambar ukiran dengan pinsil!
6. Warnai dengan cat air sesuai dengan warna-warna khas
daerahmu!
Gambar : 1.9 Ukiran Dok google com
Jawablah Pertanyaan di bawah ini
1. Kerajinan tangan apa yang bisa dibuat dari bahan kayu?
2. Bahan kayu termasuk jenis benda apa?
3. Dapatkah bahan kayu berubah warna?
4. Kalau bisa dengan cara bagaimana?
5. Bila dua warna cat air disatukan, maka warnanya akan
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
62
Setelah membuat kerajinan tangan, guru menjelaskan
berbagai macam kerajinan khas dari setiap daerah di
Indonesia. contoh dari Solo terkenal kerajinan batik, dari
Papua terkenal dengan ukiran Suku Asmat. Guru
menceritakan ukiran dari Tana Toraja yang ada di buku
siswa.
Ayo Ceritakan!
Ukiran Tana Toraja
Hari Minggu yang lalu aku pergi ke Tana Toraja
bersama orang tuaku. Kami berjalan-jalan ke berbagai
tempat yang menarik. Ayah membeli cidramata yang terbuat
dari kayu berupa hiasan dinding ukiran khas Tana Toraja.
Ibu membeli nampan, dan aku membeli gantungan kunci.
Ukiran Tana Toraja sangat indah dan dapat digunakan
untuk dinding rumah, alat-alat rumah tangga, hiasan
dinding, dan banyak yang lainnya.
BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG
63
Dalam menjalin kerjasama dengan orang tua, Guru
memberi tugas yang dapat dilakukan siswa di rumah, selain
tugas yang ada pada buku. Misalnya anak diberi tugas
membuat figura foto dari bambu atau dari kayu stik es krim.
KerjKerja
Sama dengan Orang Tuaa Sama dengan Orang TuaKerja
Sama dengan Orang Tua
Tanyakan Kepada orang tuamu, daerah mana saja yang
memiliki kerjinan tangan dari kayu. K
Eam
Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Siswa
No Unjuk Kerja Nilai
1
1) Dapat menjawab dengan benar. 2) Dapat menjawab dengan bantuan
guru.
3) Hanya merespon.
3 2
1
2
1) Dapat menjawab dengan benar. 2) Dapat menjawab dengan bantuan
guru.
3 2