• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Guru PROFESI SMALB - Tunadaksa Sedang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Buku Guru PROFESI SMALB - Tunadaksa Sedang"

Copied!
228
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

i

SEKOLAH MENENGAH ATAS

LUAR BIASA

Buku Guru

PROFESI

Tunadaksa Sedang

KELAS X

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

2014

(2)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

ii

Buku Guru

P R O F E S I

SMALB - Tunadaksa Sedang

Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudaya-an, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan kurikulum 2013.

(3)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

iii

Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang – Undang

Kontributor : Nikmah, M.Pd Penyunting materi : (tim pengarah)

Diterbitkan oleh : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kotak katalog dalam terbitan (KDT)

ISBN...(jilid lengkap) ISBN...(jilid I)

Cetakan ke-1, 2014

Disusundenganhuruf Bookman Oldstyle , 12pt

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Profesi - SMALB TUNADAKSA SEDANG : Buku Guru/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. –Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.

viii, 220 hl. : ilus.; 25 cm. Untuk SMALB Kelas X

ISBN 978-602-282-565-4 (jilid lengkap) ISBN 978-602-282-566-1 (jilid 1)

I. Tematik – Studi dan Pengajaran I. Judul Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(4)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

iv

KATA PENGANTAR

Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Berdasarkan peraturan ini telah ditetapkan kebijakan baru pendidikan khususnya yang berkaitan dengan kurikulum yang berlanjut dengan penerapan kurikulum 2013. Menurut peraturan ini, struktur kurikulum merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Muatan Pembelajaran, Mata Pelajaran, dan Beban Belajar pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. Khusus struktur Kurikulum untuk satuan pendidikan menengah termasuk untuk SMALB di antaranya terdiri atas muatan umum dan muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat.

Pengembangan Kurikulum 2013 SMALB seperti juga pengembangan kurikulum 2013 SMA dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.

(5)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

v

pengembangan tersebut telah diterbitkan sebanyak 54 jenisbahan ajar pendidikan khusus untuk peserta didik/siswa SMALB kelas X Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Ringan, Tunadaksa Sedang, dan Autis, yang terdiri dari 27 bahan ajar untuk peserta didik/siswa dan 27 bahan ajar untuk guru yang mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Kewarganegaraan, Matematika, dan Seni Budaya.

Akhirnya, saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang berperan dalam penyusunan bahan ajar ini khususnya kepada semua Penulis, Editor, dan Ilustratorserta team professional dari Dit. PPKLK Ditjen Pendidikan Menengah Kemendikbud di bawah koordinasi Direktur Dit. Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, dengan dibantu Kasubdit Pembelajaran, Kasi Pelaksanaan Kurikulum, Kasi Penilaian dan Akreditasi yang telah mengkoordinir penulis, penelaah/ editor, illustrator, dan tim teknis Dit. PPKLK serta staf subdit pembelajaranDit. PPKLK sehingga atas kerja keras dan bekerja dengan penuh konsentrasi dapat dihasilkannya bahan ajar ini. Semoga ketersediaan bahan ajar ini akan mendorong semua guru dan Kepala Sekolah SMALB untuk meningkatkan kapasitasnya dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran dalam mengelola kelas dan mengembangkan sekolah serta bagi guru diharapkan dapat menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian otentik pada setiap kegiatan pembelajaran supaya dihasilkan lulusan SMALB yang kreatif, produktif, inovatif, dan mandiri serta memiliki sikap ilmiah.

Jakarta, Mei 2014.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

MOHAMMAD NUH

(6)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………. iv

DAFTAR ISI ……….. vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………..………. 1

B. Ruang Lingkup ………..………. 4

C. Pengembangan Materi ……….. 4

D. Kalsifikasi Tunadaksa ……….. 5

BAB II MODEL-MODEL PEMBELAJARAN A. PendekatanTematik ……… 16

B. Model-Model Pembelajaran ……….. 16

1. Model Pembelajaran Langsung ……… 16

2. Model Pembelajaran Kooperatif ... 18

3. Model Pembelajaran Kontekstual ……….. 19

4. Kerjasama dengan Orang Tua ……….…… 20

BAB III KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR A. Tujuan Umum ……….. 21

B. Strategi Umum Pembelajaran Mengacu pada Buku Siswa ……… 23

C. Penggunaan Media dan Sarana Prasarana ………. 24

D. Tujuan Pembelajaran Tematik ……… 24

(7)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

vii

BAB IV BAGIAN KHUSUS

A. Pendahuluan ………. 26

B. Materi dan Kegiatan Pembelajaran ……… 27

1. Pembelajaran 1 ………... 32

Sub Tema 2 Barang dan Jasa A. Pembelajaran 1 ………... 91

B. Pembelajaran 2 ………... 104

C. Pembelajaran 3 ………... 113

D. Pembelajaran 4 ………... 121

E. Pembelajaran 5 ………... 129

(8)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

viii

BAB VII REMEDIAL ………. 211

GLOSARIUM ……….. 218

(9)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap

manusia. Hal ini berarti bahwa pendidikan sebagai salah

satu upaya meningkatkan kualitas hidup manusia

dipandang sebagai persoalan fundamental dan sangat

penting untuk dialami dan diperoleh setiap individu

tanpa dibatasi oleh ruang, waktu, dan latar belakang

apapun. Pemahaman tentang kesempatan memperoleh

pendidikan ini merupakan salah satu aspek yang dimuat

dalam Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia yang

menegaskan bahwa, "Setiap orang berhak mendapatkan

kesempatan pendidikan sesuai dengan kemampuan

dirinya."

Berdasarkan pada konsep dasar hak asasi

manusia, yang menekankan pentingnya pendidikan bagi

semua (Educatian for All) di satu pihak, dan nilai-nilai

luhur bangsa Indonesia di pihak lain, maka pemerintah

Indonesia meyakini dan memandang bahwa pendidikan

merupakan sesuatu yang harus diberikan kepada setiap

warganya dalam rangka memberikan kebebasan untuk

mengembangkan kemampuan atau potensi yang dimiliki

warga negaranya, sebagaimana tertuang dalam

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menegaskan

(10)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

2

memperoleh pendidikan yang bermutu”. Warga Negara

diberikan kebebasan dan kesempatan untuk memperoleh

pendidikan sepanjang hayat sesuai kemampuannya. Oleh

karena itu, pemerintah wajib memfasilitasi terpenuhinya

hak perolehan pendidikan bagi setiap warga Negara.

Dalam rangka ini, pemerintah Indonesia menetapkan

wajib belajar pendidikan dasar bagi setiap warganya serta

bertanggug jawab atas penyelenggaraannya. Dengan

perkataan lain, setiap warga negara diperlakukan untuk

mendapatkan kesempatan perolehan pendidikan tanpa

perlakuan diskriminatif dari segi apapun, baik fisik,

mental, emosional, sosial, maupun dari segi ras, suku,

agama, golongan, atau karakteristik lainnya.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis

kompetensi yang dirancang untuk mengantisipasi

kebutuhan kompetensi Abad 21. Pada abad ini,

kemampuan kreativitas dan komunikasi akan menjadi

sangat penting. Sejalan dengan itu, rumusan kompetensi

sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

dipergunakan dalam Kurikulum 2013 mengedepankan

pentingnya kreativitas dan komunikasi. Sejalan dengan

itu, kompetensi yang diharapkan dari seorang lulusan

dirumuskan sebagai memiliki kemampuan pikir dan

tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak

dan konkret sesuai kemampuan peserta didik.

Kemampuan tersebut diperjelas dalam kompetensi inti

(11)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

3

dalam bahasa yang jelas, logis dan sistematis, dalam

karya yang estetis, atau dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak sehat, beriman, berakhlak

mulia. Kompetensi tersebut dirancang untuk dicapai

melalui proses pembelajaran berbasis penemuan

(discovery learning) melalui kegiatan-kegiatan berbentuk

tugas (project based learning) yang mencakup

proses-proses mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan

mengomunikasikan.

Buku guru Tunadaksa Sedang (SLB-D1) ini

disusun berdasarkan konsep Buku Pembelajaran

Tematik untuk Siswa Kelas X disusun berdasarkan

konsep di atas. Sebagaimana lazimnya buku teks

pelajaran yang mengacu pada kurikulum berbasis

kompetensi buku ini memuat rencana pembelajaran

berbasis aktivitas. Di dalamnya memuat urutan

pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan

yang harus dilakukan peserta didik. Buku ini

mengarahkan yang harus dilakukan peserta didik

bersama guru dan teman sekelasnya untuk mencapai

kompeten tertentu; bukan buku yang materinya dibaca,

diisi, atau dihafal

Pencapaian kompetensi pembelajaran tematik

seperti rumusan di atas, menuntut pendekatan

pembelajaran tematik juga, yaitu mempelajari semua

mata pelajaran secara terpadu melalui tema-tema

(12)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

4

sehari-hari. Peserta didik diajak mengikuti proses

pembelajaran transdisipliner di mana kompetensi yang

diajarkan dikaitkan dengan konteks peserta didik dan

lingkungannya. Materi-materi pada mata pelajaran-mata

pelajaran dikaitkan satu sama lain sebagai satu

kesatuan membentuk pembelajaran multidisipliner dan

interdisipliner untuk menghindari tumpang tindih dan

ketidakselarasan antarmateri mata pelajaran. Tujuannya

adalah tercapainya efisensi materi yang harus dipelajari

dan efektivitas penyerapannya oleh peserta didik. Buku

ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan

peserta didik untuk mencapai kompetensi yang

diharapkan.

B. Ruang Lingkup

Buku Guru Tunadaksa Sedang ini membahas tentang

tema "Profesi" dengan ruang lingkup tentang berbagai

mecam pekerjaan yang ada di sekitar anak didik dan

dengan tema ini diharapkan peserta didik dapat

memilih salah satu pekerjaan sesuai dengan

kemampuannya.

C. Pengembangan Materi

Materi yang dikembangkan dalam tema profesi adalah

jenis-jenis pekerjaan, barang dan jasa dan pekerjaan

(13)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

5

D. Klasifikasi Tunadaksa

Klasifikasi anak tunadaksa bermacam-macam. Salah

satu di antaranya dilihat dari sistem kelainannya yang

terdiri atas: (1) kelainan sistem cerebral (otak dengan

segala fungsinya) dan, (2) kelainan sistem musculus

skeletal (jaringan otot dan rangka). Klasifikasi ini

dimaksudkan agar lebih mudah memberikan layanan

pendidikan terhadap anak.

1.Kelainan Pada Sistem Cerebral

Kelainan pada sistem cerebral terletak pada sistem

saraf pusat, seperti cerebral palsy (CP) atau

kelumpuhan otak. Cerebral palsy ditandai adanya

kelainan gerak, sikap atau bentuk tubuh, gangguan

koordinasi, kadang-kadang disertai gangguan

psikologis dan sensoris yang disebabkan oleh adanya

kerusakan atau kecacatan pada masa perkembangan

otak.

Klasifikasi anak tunadaksa ke dalam kelompok ini

didasarkan pada letak penyebab gangguan yaitu

syaraf pusat. Pada kelompok ini adalah cerebral palsy,

biasa disingkat menjadi CP. Cerebral artinya otak,

sedangkan palsy artinya ketidakmampuan motorik,

sehingga CP dimaksudkan sebagai ketidakmampuan

motorik atau bergerak yang disebabkan karena fungsi

(14)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

6

istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan

ketidakmampuan fungsi motorik yang diakibatkan

oleh rusaknya otak (karena sebab-sebab yang ada di

otak). Karena kondisi tersebut anak CP mengalami

masalah dalam koordinasi otot. Sebenarnya otot itu

sendiri normal, akan tetapi otak tidak dapat

mengirimkan sinyal-sinyal yang penting untuk

memerintahkan otot kapan ia harus mengejang

(memendek) dan kapan harus meregang (memanjang).

Pada kondisi CP yang kompleks, dapat disertai

gangguan pendengaran, penglihatan, kecerdasan dan

bicara. CP dapat diklasifikasikan dalam lima tipe,

yaitu: spastik, athetoid, ataxia, rigid, dan tremor.

Menurut derajat kecacatannya, cerebral palsy

diklasifikasikan menjadi:

a. Ringan

Dapat berjalan tanpa alat bantu, bicara jelas, dan dapat menolong diri sendiri.

b. Sedang

Membutuhkan bantuan untuk latihan berbicara, berjalan, mengurus diri, dan alat-alat khusus, seperti brace.

c. Berat

Membutuhkan perawatan tetap dalam ambulasi,

bicara, dan menolong diri.

(15)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

7

Menurut letak kelainan otak dan fungsi geraknya

cerebral palsy dibedakan atas:

a.Spastik

Spastik merupakan kondisi pada CP yang

disebabkan kerusakan pada cortex cerebri yang

ditandai dengan adanya kekejangan atau kekakuan.

Memiliki kekakuan pada sebagian ataupun seluruh

otot (otot yang keras dan kadang-kadang kaku).

Akibat kondisi ini anak tidak dapat menggerakan

anggota tubuh dengan baik, gerakan sering

tersentak-sentak. Dalam kondisi cemas (ketegangan

emosional) kekakuan otot akan semakin bertambah,

bahkan cenderung ekstrim. Namun dalam kondisi

tenang (tidur), gejala kekakuan tersebut cenderung

menjadi berkurang.

Beberapa kondisi di bawah ini juga digolongkan

sebagai cerebral palsy tipe spastik:

1) Monoplegia

Tidak dapat menggerakan satu anggota badan.

2) Diplegia

Tidak dapat menggerakan dua anggota tubuh.

Tidak dapat menggerakan anggota badan pada

sebelah bagian tubuh disebut hemiplegia, jika

(16)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

8 3) Triplegia

Tidak dapat menggerakan tiga anggota badan.

4) Quadriplegia/Tetraplegia/Double Hemiplegia

Tidak dapat menggerakan empat anggota badan.

b.Athetoid

Atethoid merupakan kondisi pada CP yang

disebabkan kerusakan pada basal ganglia yang

ditandai dengan adanya gerakan-gerakan yg

tiba-tiba dan tanpa disengaja (di luar kemauan) pada

tangan atau kaki. Gerakan banyak dan mudah

berubah, sukar sekali mengontrol kaki dan tangan

dalam melakukan aktivitas sehingga mempunyai

gerakan yg tidak beraturan (tidak terkendali dan

tidak terarah), meliuk-liuk yg tidak dapat mereka

control

c. Ataxia

Cerebral Palsy jenis ini terjadi karena adanya

kerusakan pada otak kecil (cerebellum). Tipe CP

jenis ini memiliki keseimbangan yg kurang

(gangguan keseimbangan), sistem koordinasi

keseimbangan mengalami gangguan sehingga

langkahnya tidak teratur. Memperlihatkan seperti

orang pusing (mabuk) pada waktu berjalan dan

(17)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

9

cenderung kelihatan gugup/gelisa dan goyah

dengan pola gerakan yg berlebihan. CP jenis ataxia

tidak dapat (sulit) didiagnosis sampai anak mulai

berjalan.

d.Rigid

Cerebral Palsy jenis ini terjadi karena adanya

gangguan pada basal ganglia. Memperlihatkan

kekakuan yg ekstrim pada anggota tubuh dan

sendi-sendi sehingga sukar bergerak. Kekakuan

terjadi pada seluruh anggota gerak; tangan, kaki,

dan leher sehingga jika bergerak gerakannya

cenderung seperti robot. Cerebral palsy jenis ini

jarang terjadi.

e. Tremor

Cerebral Palsy jenis ini terjadi karena adanya

gangguan pada basal ganglia. Ditandai dengan

adanya gerakan-gerakan kecil dan terus menerus

yang tidak berirama dan tidak terkontrol. Gerakan

(getaran-getaran) dapat terjadi pada kaki, tangan,

mata, bibir, dan lainnya. Gerakan-gerakan akan

meningkat apabila anak berusaha mengontrol

gerakannya.

Selain kelima jenis tersebut di atas, dapat juga

terjadi tipe campuran, yaitu anak mengalami

(18)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

10

yang ada. Cerebral palsy tipe campuran mengalami

keadaan yang lebih berat dibandingkan kelima tipe

yang lainnya. Dengan demikian cerebral palsy tipe

campuran ini memerlukan perhatian dan bantuan

(penanganan) yang lebih komprehensif.

2.Kelainan Pada Sistem Musculus Skeletal

Klasifikasi anak tunadaksa ke dalam kelompok ini

didasarkan pada letak gangguan yang hanya pada

sistem otot dan rangka. Jenis kelainan yang berkaitan

dengan sistem otot dan rangka meliputi:

a.Polio

Merupakan suatu infeksi penyakit yang disebabkan

oleh virus polio. Area yang diserang virus adalah

sel-sel syaraf motorik pada sumsum tulang belakang atau

pada jaringan syaraf pusat (otak). Kondisi ini

menyebabkan terjadinya kelumpuhan atau kelayuan

pada anggota gerak (tangan dan kaki) yang bersifat

menetap. Dilihat dari sel-sel motorik yang rusak,

kelumpuhan anak polio dapat dibedakan menjadi:

1)Tipe Spinal,

Tipe Spinal yaitu kelumpuhan atau kelumpuhan

pada otot-otot leher, sekat dada, tangan dan kaki.

(19)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

11

Tipe Bulbeir yaitu kelumpuhan fungsi motorik pada

satu atau lebih saraf tepi dengan ditandai adanya

gangguan pernapasan.

3)Tipe bulbispinalis,

Tipe bulbispinalis yaitu gabungan antara tipe spinal

dan bulbair.

4)Tipe Encephalitis

Tipe Encephalitis biasanya disertai dengan demam,

kesadaran menurun, tremor, dan kadang-kadang

kejang.

Kelumpuhan pada Polio sifatnya layu dan biasanya

tidak menyebabkan gangguan kecerdasan atau

alat-alat indra. Akibat penyakit Poliomyelitis adalah otot

menjadi kecil (atropi) karena kerusakan sel syaraf,

adanya kekakuan sendi (kontraktur), pemendekan

anggota gerak, tulang belakang melengkung ke salah

satu sisi, seperti huruf S (Scoliosis), kelainan telapak

kaki yang membengkok ke luar atau ke dalam,

dislokasi ( sendi yang ke luar dari dudukannya), lutut

melenting ke belakang (genu recorvatum).

b.Muscular Dystropy

Kelainan yang ditandai oleh melemahnya

pertumbuhan otot. Anak yang mengalami kondisi

ini mengalami kelumpuhan/kelayuan yang bersifat

progresif. Suatu kondisi yang berlangsung lama,

(20)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

12

memperkurus otot-otot tubuh, sehingga otot tidak

dapat berkembang. Masalah lain yang muncul pada

anak dengan kondisi ini adalah sulit buang air

besar, serta lekukan punggung dapat menjadi

parah.

Kelumpuhan yang bersifat progresif mengakibatkan

anak jarang yang dapat mencapai usia dewasa.

Masalah yang dihadapi anak yang mengalami

muscular dystrophy sangat kompleks. Mereka

mengalami hambatan untuk mobilisasi,

perkembangan fisik yang tidak baik (tidak

sempurna), semakin menurun kemampuan fisiknya

dan tidak dapat disembuhkan.

c. Osteogenesis Imperfecta

Kondisi tulang yang tidak sempurna, yaitu suatu

keadaan yang ditandai dengan tulang yang mudah

patah. Pertumbuhan kerangka tulang yang tidak

normal sehingga mudah patah atau retak, sehingga

memerlukan perlindungan yang komprehensif.

Semakin anak tumbuh dan berkembang menjadi

dewasa tulang mereka menjadi kurang rapuh (kuat)

dan tidak lagi memerlukan banyak perhatian

(21)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

13 d.Spina Bifida (Meningocele)

Kerusakan bawaan yang berasal dari masa

perkembangan dini janin. Dalam perkembangan

janin sebagian ruas tulang belakang tidak menutup

sumsum tulang belakang. Akibatnya ada bagian

tidak terlindungi yang lembut menonjol menembus

kulit seperti kantung yang berwarna gelap. Akibat

kondisi ini ada suatu bagian dari susunan syaraf

tulang belakang yang mengatur otot-otot dan daya

perasa pada bagian bawah tubuh tidak berkembang

secara normal.

Spina bifida mengakibatkan lemah otot anggota

gerak dan hilangnya rasa pada anggota gerak

bagian bawah. Anak-anak yang menderita spina

bifida biasanya mengalami kelumpuhan pada

anggota tubuh bagian bawah, kaki lumpuh dan

mati rasa atausedikit saja daya rasanya. Anak

kurang mampu mengontrol secara penuh terhadap

fungsi kandungan air seni dan usus besar, anak

mungkin tidak merasa ketika ia buang air kecil atau

air besar bahkan sampai ia dewasa. Masalah lain

yang mungkin muncul adalah tulang belakang

melengkung, sehingga menghambat/menyulitkan

posisi duduk anak. Dalam banyak hal mereka ini

dapat menggunakan dengan baik tangan mereka

(22)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

14

e. Tunadaksa karena bawaan sejak lahir

Tunadaksa bawaan ini terjadi karena faktor dari

dalam (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).

Faktor dari dalam dapat merupakan faktor

keturunan dari ayah, ibu atau keduanya. Faktor

dari luar dapat terjadi karena kecelakaan, racun,

atau karena penyakit.

1)Gangguan yang dibawa sejak lahir

a) Bentuk kaki seperti tongkat (club foot).

b) Bentuk tangan seperti tongkat (club hand).

c) Jari lebih dari lima pada tangan maupun kaki

(polydactylism).

d) Jari yang berselaput atau saling menempel

dengan jari yang lain (syndactylism).

e) Gangguan pada leher, sehingga kepala

terkulai (torticolis).

f) Tubuh kerdil (cretinism).

g) Kepala kecil, tidak normal (mycrocephalus)

h) Kepala membesar berisi cairan

(hydrocephalus).

i) Kelumpuhan pada bagian paha (congenital hip

dislocation).

j) Dilahirkan tanpa memiliki anggota tubuh

tertentu/amputi (congenital amputation).

2)Infeksi/Penyakit

a) TBC tulang, menyerang sendi paha sehingga

(23)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

15

b) Radang di dalam dan di sekeliling tulang

belakang(Osteomyelitis).

c) Radang pada tulang yang menyebabkan

kerusakan permanen (Still’s disease) .

d) Tumor tulang (oxostosis).

3)Kondisi Traumatik (Kecelakaan)

a) Amputasi, pemotongan pada anggota gerak

yaitu kaki atau tangan.

b) Patah tulang.

c) Luka bakar.

4)Kondisi-kondisi Lain

a) Telapak kaki rata (flatfeet) .

b) Tulang belakang bengkok, berputar, bahu dan

(24)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

16

BAB II

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

A. Pendekatan Tematik

Beragam strategi pembelajaran yang akan dikembangkan

(misalnya siswa bermain peran, mengamati, bertanya,

bercerita, bernyanyi, dan menggambar), selain melibatkan

siswa secara langsung, diharapkan juga melibatkan

warga sekolah dan lingkungan sekolah. Guru diharapkan

mengembangkan:

a. Metode Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,

dan Menyenangkan (PAIKEM),

b. Keterampilan bertanya yang berorientasi pada

kemampuan berpikir yang disesuaikan dengan kondisi

siswa.

c. Keterampilan menstimulasi dan memotivasi siswa.

Beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan dalam

pembelajaran tematik di antaranya sebagai berikut.

B. Model-Model Pembelajaran

1. Model Pembelajaran Langsung

Dalam tema "Profesi" ini guru hendaknya menggunakan

model pembelajaran langsung. Model pembelajaran

langsung merupakan sebuah model pembelajaran yang

bersifat teacher centered (berpusat pada guru). Saat

melaksanakan model pembelajaran langsung, guru

(25)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

17

keterampilan yang akan diberikan kepada siswa,

selangkah demi selangkah. Guru sebagai pusat

perhatian memiliki peran yang sangat dominan. Karena

itu, pada direct instruction, guru harus bisa menjadi

model yang menarik bagi siswa. Beberapa pakar

pendidikan seperti Good dan Grows (1985)

menyebut model pembelajaran langsung (direct

instruction)ini dengan istilah ‘pengajaran aktif’.

Sedangkan Hunter (1982) mengistilahkan sebagai

mengajar tuntas (mastery teaching). Pendapat lain

dikemukakan oleh Rosenshine dan Stevens

(1986)sebagai pengajaran eksplisit (explisit instruction).

Tujuan pembelajaran langsung adalah

mengimplementasikan model pembelajaran yang

dirancang khusus untuk mengembangkan pembelajaran

siswa baik yang berkaitan dengan pengetahuan

prosedural maupun pengetahuan deklaratif.

Pembelajaran hendaknya tersususn dengan baik dan

dapat diajarkan selangkah demi selangkah (task

analysis).

Bila guru ingin menerapkan model pembelajaran

langsung (direct instruction), maka guru harus

melakukan perencanaan yang hati-hati dan matang.

Setiap detil keterampilan yang diajarkan harus

(26)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

18

Lingkungan belajar, walaupun berpusat pada guru

(teacher centered), akan tetapi tetap menuntut siswa

yang aktif belajar baik secara fisik maupun mental.

Pembelajaran langsung tidak akan berhasil jika hanya

guru yang aktif. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru

harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa,

memberikan kesempatan resitasi (tanya jawab) untuk

klarifikasi dan penguatan. Pengelolaan kelas dan

lingkungan belajar yang sesuai akan mendorong

penerapan model pemebelajaran langsung yang

dilakukan oleh guru berjalan dengan baik.

2. Model Pembelajaran Kooperatif

Dalam tema "Profesi" ini guru dapat menggunakan model

pembelajaran Skrip kooperatif yaitu metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian

secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi

yangdipelajari

Langkah-langkah:

a. Guru membagi siswa untuk berpasangan.

b. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk

dibaca dan membuat ringkasan.

c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama

berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan

(27)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

19

d. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap

mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam

ringkasannya.

e. Sementara pendengar:

1) Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide

pokok yang kurang lengkap.

2)Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok

dengan menghubungkan materi sebelumnya atau

dengan materi lainnya.

f. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar

menjadi pendengar dan sebaliknya.

g. Bersama dengan siswa guru membuat kesimpulan.

h. Penutup.

3. Model Pembelajaran Kontekstual

Pendekatan Kontekstual (Contekstual Tiaching Learning)

dapat digunakan untuk bidang studi apa saja, dan kelas

yang bagaimanapun keadaannya.

Pendekatan CTL dalam kelas cukup mudah.

Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

a.Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan

mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan

(28)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

20

b.Laksanakan kegiatan inkuiri untuk semua topik.

c. Berikan motivasi kepada anak agar timbul rasa ingin tahun dengan cara bertanya.

d.Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.

e. Lakukan refleksi di akhir pertemuan. f. Lakukan penilaian berbasis kelas.

4. Kerjasama dengan orang tua

Pada pembahasan setiap Subtema dalam Buku Siswa,

hendaknya terdapat lembar kerjasam dengan orang tua

yang berjudul Belajar di Rumah. Halaman ini berisi

materi yang harus dipelajari, aktivitas belajar yang

dilakukan anak bersama orang tua di rumah, serta saran

agar anak dan orang tua bisa belajar dari lingkungan.

Orang tua diharapkan terlibat dengan aktivitas belajar

anak. Saran-saran untuk kegiatan bersama antara siswa

dan orang tua dicantumkan juga pada akhir setiap

pembelajaran. Guru diharapkan membangun komunikasi

dengan orang tua sehubungan dengan kegiatan

pembelajaran yang akan melibatkan orang tua dan siswa

di rumah. Setelah siswa mengerjakan tugas, orang tua

hendaknya membubuhkan paraf sebagai bukti

keterlibatan orang tua dalam setiap tugas yang diberikan

(29)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

21

BAB III

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

A. Tujuan Umum

Buku Panduan Guru dalam pembelajaran Tematik

SMALB-D1 disusun untuk mempermudah dan

memperjelas penggunaan buku bagi peserta didik yang

diterbitkan oleh pemerintah. Buku ini terdiri atas dua

bagian. Bagian pertama berisi tentang petunjuk umum

pembelajaran Tematik, Kompetensi Inti dan Kompetensi

Dasar mata pelajaran, strategi, model pembelajaran dan

format buku. Bagian kedua tentang petunjuk khusus

pembelajaran tematik, berdasarkan Kurikulum 2013 dan

buku peserta didik. Uraian setiap tema disajikan untuk

setiap rencana tatap muka. Pada setiap tatap muka berisi

materi pengayaan untuk guru beserta potensi

miskonsepsi pada peserta didik pada tema itu,

pembelajarannya, serta alternatif penilaiannya.

Dengan model pengorganisasian seperti ini, diharapkan

guru mendapatkan kemudahan dalam pemahaman lebih

dalam terhadap materi ajar, cara pembelajarannya, serta

cara penilaiannya. Juga, guru mendapatkan gambaran

terhadap rumusan indikator pencapaian kompetensi

dasar (terutama untuk KD pada KI III dan KI IV). Sebagai

muaranya, panduan pembelajaran tematik ini diharapkan

dapat membantu guru dalam memberikan kesempatan

(30)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

22

peserta didik mampu mencapai Standar Kompetensi

Lulusan (SKL) pada satuan pendidikan yang dijalaninya.

Buku guru SMALB-D1 disusun agar guru mendapat

gambaran yang jelas dan rinci dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran bagi siswa SMALB-D1. Buku ini

berisi:

1. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang

merupakan gambaran kepada guru tentang

kompetensi yang melingkupi beberapa KD dan

indikator dari berbagai matapelajaran.

2. Kegiatan pembelajaran tematik untuk menggambarkan

kegiatan pembelajaran yang menyatu dan mengalir.

3.Pengalaman belajar yang bermakna untuk

membangun sikap dan perilaku positif, penguasaan

konsep, keterampilan berpikir saintifik, dan berpikir

tingkat tinggi. Keseluruhan pengalaman belajar

tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan

kemampuan setiap siswa.

4. Teknik penilaian, informasi yang menjadi acuan

Remedial dan pengayaan, dilakukan dengan memberi

kesempatan kepada orang tua untuk ikut

berpartisipasi aktif melalui kegiatan belajar siswa di

(31)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

23

5. Petunjuk penggunaan buku siswa.Menggunakan

Buku Panduan Guru SMALB-D1 memiliki dua fungsi,

yaitu sebagai petunjuk penggunaan buku siswa dan

sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas.

Mengingat pentingnya buku panduan ini, guru disarankan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Membaca dengan baik dan teliti halaman demi halaman.

2. Memahami setiap Kompetensi Dasar yang dikaitkan

dengan tema.

3. Mengupayakan memasukkan KI I dan KI II dalam semua

kegiatan pembelajaran. Guru diharapkan melakukan

penguatan untuk mendukung pembentukan sikap,

pengetahuan, dan perilaku positif.

4. Mendukung ketercapaian KI I dan KI II dengan kegiatan

pembiasaan, peneladanan, dan pembudayaan sekolah.

B. Strategi Umum Pembelajaran Mengacu pada Buku

Siswa

Kembangkan ide-ide kreatif dalam memilih metode

pembelajaran. Temukan juga kegiatan alternatif apabila

kondisi yang terjadi kurang sesuai dengan perencanaan

(misalnya, siswa tidak dapat mengamati tanaman di luar

kelas pada saat hujan).

Beragam strategi pembelajaran yang akan

(32)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

24

mengamati, bertanya, bercerita, bernyanyi, dan

menggambar), selain melibatkan siswa secara langsung,

diharapkan melibatkan warga sekolah dan lingkungan

sekolah.

C. Penggunaan Media dan Sarana Prasarana

Gunakan media atau sumber belajar alternatif dan adaptif

yang tersedia di lingkungan sekolah. Dalam

pembelajaran, penggunaan media pembelajaran

disesuaikan dengan kondisi siswa dan tidak

membahayakan. Media pembelajaran untuk anak

tunadaksa sedang hendaknya menarik, sederhana, tidak

berbahaya. Akan lebih baik jika alat pembelajaran

memanfaatkan lingkungan sekitar.

Sarana dan prasarana yang ada harus memudahkan

siswa dengan memperhatikan aksesbilitas, baik di dalam

maupun di luar kelas.

D. Tujuan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran Tematik dikembangkan untuk mencapai

tujuan pembalajaran yang telah ditetapkan, selain itu

diharapkan siswa juga dapat:

1. Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya

secara lebih bermakna.

2. Mengembangkan keterampilan menemukan,

(33)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

25

3. Menumbuh kembangkan sikap positif, kebiasaan

baik, dan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam

kehidupan.

4. Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti

kerja sama, toleransi, komunikasi, serta menghargai

pendapat orang lain.

5. Meningkatkan minat belajar.

6. Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan

kebutuhannya.

E. Penilaian

1. Penilaian Sikap

a. Pengamatan

b. Penilaian Diri

2. Pengetahuan

a. Tulis

b. Lisan

c. Penugasan

3. Keterampilan

a. Unjuk Kerja

b. Projek

(34)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

26

BAB IV

BAGIAN KHUSUS

A. Pendahuluan

Dalam pembelajaran dengan tema "Profesi" membahas

tiga Subtema, yaitu:

1.Subtema 1; Jenis-jenis Pekerjaan

2.Subtema 2; Barang dan Jasa

3.Subtema 3; Pekerjaan Orang Tuaku

Dalam pembelajaran dari Subtema "Jenis-jenis

pekerjaan" siswa diajak berkarya wisata atau outing

class (belajar di luar kelas) ke pasar swalyan atau mini

market. Siswa dikenalkan dengan kegiatan yang

dilakukan di pasar swalayan atau mini market. Ada

kegiatan jual beli, ada orang yang mengambil uang di

ATM dan ada orang yang sekedar melihat-lihat saja.

Namun tujuan dalam pembelajaran di luar kelas saat ini

adalah:

a.Agar siswa mengenal pasar swalayan atau minimarket

lebih dekat.

b.Agar siswa mengenal berbagai macam pekerjaan yang

ada di pasar swalayan atau mini market.

c.Agar siswa dapat mengidentifikasi berbagai macam

pekerjaan yang terdapat di pasar swalayan atau mini

(35)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

27

d.Agar siswa dapat melakukan transaksi jual beli.

B. Materi dan Kegiatan Pembelajaran

Dalam tema ini akan dibahas tentang berbagai macam

pekerjaan yang ada di pasar swalayan atau minimarket

antara lain: kasir, pelayan, Satpam, dan petugas

kebersihan. Di pasar swalayan atau mini market ada

berbagai macam kegiatan antara lain: transaksi jual

beli, mengidentifikasi barang-barang yang dijual,

interaksi penjual dan pembeli. Di dalam kegiatan ini

siswa dianjurkan membeli dan membayar sendiri barang

yang di kehendaki di kasir.

Dalam Subtema jenis-jenis pekerjaan, materi akan

dikemas dengan berbagai macam kegiatan yaitu:

1. Kunjungan Karyawisata

2. Bermain

3. Bernyanyi

4. Menggambar

5. Bermain peran

(36)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

28

TATAP MUKA SUBTEMA

PEMBELAJARAN KE 1 JENIS-JENIS

PEKERJAAN

PEMBELAJARAN KE 2 BARANG DAN

JASA

PEMBELAJARAN KE 3 PEKERJAAN

ORANG TUAKU

PETA

KONSEP

PROFESI

PEKERJAAN ORANG TUAKU BARANG

DAN JASA JENIS-JENIS

PEKERJAAN

(37)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

29

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DAN KOMPETENSI

INTI KELAS X SMALB-D1

DOMAIN SD SMP SMA/SMK

SIKAP

Menerima, Menjalankan, Menghargai,

dan Mengamalkan.

Pribadi yang beriman, berakhlak mulia,

percaya diri dan bertanggung jawab

dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkunagn sosial, alam sekitar, serta

dunia danperadabannya.

KETERAMPILAN

Menerima, menanya, mencoba,

mengolah, menyaji,menalar, dan

mencipta.

Pribadi yang berkemampuan pikir dan

tindak yang efektif dan kreatif dalam

ranah abstrak dan konkret.

PENGETAHUAN

Mengetahui, memahami, menerapkan,

menganalisa, dan mengevaluasi.

DOMAIN SD SMP SMA/SMK

Pribadi yang menguasai ilmu

pengetahuan, teknologi,seni budaya dan

berwawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan dan peradaban.

(38)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

30

1.Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan khusus.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan khusus.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan khusus berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan khusus terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

(39)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

31

KOMPETENSI DASAR

TEMA PROFESI

PROFESI

Ilmu Pengetahuan Sosial

3.4 Memahami pengertian dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi. 4.4 Mengadakan kerjasama

dengan lemabaga lenbaga sosial, budaya dan ekonomi.

Bahasa Indonesia

3.1 Menanggapi teks hasil observasi, tanggapandeskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan. 4.1 Menuliskan laporan hasil

observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan.

Seni Budaya

3.4 Memahami ragam hias dari bahan kayu (Seni Rupa). 3.2 Memahami teknik

vokal dalam bernyanyi lagu secara vokal group (Seni Musik).

4.4 Membuat ragam hias dari bahan kayu (Seni rupa). 4.2 Menyanyikan

lagu secara group (Seni Musik)

IPA

3. 4. Memahami karakteristik zat, serta perubahan fisika dan kimia pada zat yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. 4.4 Mengidentifikasi

benda (padat, cair, dan gas) yang memiliki sifat tertentu di lingkungan sekitarnya.

Penjaskes

3.3 Memahami gizi dan menu seimbang dalam menjaga kesehatan tubuh. 3.4 Menyajikan

berbagai menuseimbang yang bergizi untuk keutuhan Negara kesatuan neegara Keastuan Republik Indonesia 4.7 Menunjukkan

contoh perilaku dalam menjaga keutuhan NKRI.

MATEMATIKA 3.1 Memahami konsep

bilangan bulat dan pecahan serta menerapkan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi 4.1 Menyelesaikan soal

(40)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

32

Subtema 1

Jenis-Jenis Pekerjaan

Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia, IPS, dan PPKn

Tujuan Pembelajaran:

 Dengan mengkaji bacaan tentang hubungan swalayan

dengan pekerjaan siswa mampu menjelaskan

manfaat swalayan.

 Setelah menganalisa gambar, siswa mampu

mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang ada di

supermarket.

 Setelah mengamati gambar dan berdiskusi, siswa

mampu menyebutkan hubungan antara adanya

supermerket dan kondisi tempat tinggal siswa.

 Setelah membaca teks “supermarket” siswa mampu

menjelaskan beberapa profesi yang dapat kita temui di

supermarket.

Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar:

Pasar swalayan jenis profesi masyarakat.

Materi dan Kegiatan Pembelajaran

Guru mengkondisikan kegiatan siswa agar siap menerima

pelajaran. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan

sekitar profesi.

1.

Apakah yang dimaksud dengan pekerjaan/profesi? Maka jawaban anak akan sedikit sekali yang tahu tentang

profesi.

(41)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

33

2.

Guru melanjutkan bertanya "Siapa yang tahu pasar swalayan atau mini market?" Maka jawaban anak akan

lebih banyak variasinya.

3.

Siapa yang pernah pergi ke "pasar swalayan?" anak akan menjawab "pernah" atau "belum".

4.

Apa saja yang dijual di pasar swalayan? Siswa menjawab, misalnya: ada sabun, gula, alat kebersihan dan

sebagainya.

5.

Bila perhatian siswa sudah terfokus ke pembelajaran ini guru kemudian memasang gambar pasar swalayan.

6.

Di pasar swalayan ada pekerjaan apa saja? Siswa menjawab ada kasir, ada satpam, ada tukang sapu dan

sebagainya.

7.

Mari kita lihat gambar ini. Ini gambar pasar swalayan.

8.

Siapa bisa membaca? Ayo kita membaca bergiliran! Siapa berani duluan?

9.

Coba bacalah bacaan ini secara bergantian dengan suara yang nyaring biar temannya bisa ikut menyimak.

Di awal pembelajaran dengan subtema jenis-jenis pekerjaan,

guru dapat menampilkan video dengan kegiatan di pasar

swalayan atau siswa mengamati gambar dalam pasar

swalayan yang berisi rak-rak barang-barang kebutuhan

sehari-hari, lalu dilakukan tanya jawab tentang pasar

swalayan.

M

Mengamati

(42)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

34

Jenis-Jenis Pekerjaan Ayo Amati!

Gambar 1 Supermarket bagian dalam yang berisi rak-rak barang-barang kebutuhan sehari-hari dan kasir, pembeli, dan pelayan.

Dok. PKLK Dikmen.Dikbud

Pernahkah kalian pergi ke pasar swalayan?

Mayoritas siswa akan mengangkat tangan sambil menjawab

"saya pernah", ada juga siswa yang menjawab belum

pernah, Bu/Pak. ini menandakan bahwa guru sudah

mampu menguasai kelas. Guru harus mampu

mempertahankan kondisi kelas dalam kondisi riang.

Pekerjaan apa saja yang dilakukan di pasar swalayan?

Siswa ada yang menjawab satpam, menyapu, pelayan

dan sebagainya. Setelah diadakan Tanya jawab, guru

menyuruh salah satu siswa membaca bacaan dengan judul

(43)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

35

Pasar Swalayan

Di pasar swalayan terdapat beberapa pekerjaan yang

dapat kita temui, antara lain pelayan, bagian kebersihan,

keamanan, dan kasir.

Adakah pasar swalayan di sekitar rumahmu? Apabila ada datanglah kesana untuk berbelanja.

1. Setelah memperhatikan penjelasan guru, siswa

mengamati gambar yang ada dan mendiskusikannya.

2.Amati gambar di bawah ini! Siswa mengamati gambar

dengan seksama.

3. Masih ingatkah kalian tentang supermarket? Pekerjaan

apa saja yang ada di pasar swalayan? Siswa akan

menjawab dengan spontan.

4.Nah sekarang amati gambar yang ada di bukumu

dengan cermat! Siapa yang sudah tahu jawabannya

harus mengatakan “siaap”

5.Siswa mengamati gambar yang ada dalam buku siswa,

siswa yang sudah siap menjawab akan berteriak "siaap"

lalu guru mendekat sambil mencermati jawaban siswa.

Untuk siswa yang menjawab benar mendapat

penghargaan, berupa pujian.

6.Siswa diberi tugas untuk mengerjakan di rumah,

dengan mengisi kotak gambar yang ada pada buku

siswa. Pekerjaan rumah dikumpulkan keesokan

harinya.

7. Siswa mengamati tiga gambar yang berisi tiga jenis

(44)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

36

8. Siswa menuliskan keterangan tentang tiga jenis

pekerjaan tersebut di bagian bawah gambar.

9. Siswa diingatkan untuk mengisi keterangan tentang

tiga jenis pekerjaan tersebut dengan teliti.

Isilah keterangan tentang masing-masing pekerjaan

tersebut!

Gambar : 1.2 Gambar : 1.3 Gambar : 1.4

Dok. PKLK.Dikmen.Dikbud Profesi: ………

Tugas : ……… Tempat bekerja: ………

Profesi: ……… Tugas : ……… Tempat bekerja: ………

(45)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

37

Lakukanlah!

Tanyakan pada Gurumu!

Siswa distimulasi untuk bertanya tentang gambar yang

diamati. Melalui bimbingan guru siswa mengisi keterangan

tentang masing-masing pekerjaan yang ada pada gambar!

Guru menguatkan materi bahwa ada beberapa

pekerjaan yang sangat berhubungan dengan tempat mereka

berada, seperti yang tinggal di pegunungan yang disebut

sebagai dataran tinggi dan nelayan di pantai yang tinggal di

dataran rendah.

Siswa mencoba melakukan interaksi dengan seorang

pelayan di pasar swalayan, dengan cara sebagai seorang

pembeli yang membutuhkan beberapa barang (dengan

mengambil barang sendiri), guru berpesan agar membeli

barang yang dibutuhkan saja, setelah belanja di lanjutkan

dengan membayar langsung ke kasir, guru mengamati dari

jauh, dan setelah selesai belanja siswa dianjurkan bertanya

dimana seharusnya menunggu kendaraan umum.

Menanya

B

M Mencoba

(46)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

38 Catatan:

Peserta didik diminta menyiapkan uang untuk membeli

beberapa barang yang dibutuhkannya.

Isilah keterangan tentang masing-masing pekerjaan

tersebut!

No Kegiatan yang

dilakukan di pasar swalayan

Komunikasi/interaksi dengan

Pelayan Kasir Satpam

1 Mengambil barang di

rak bagian bawah

2 Mengambil barang di

rak paling atas

3 Membayar belanjaan

4 Bertanya arah jalan ke

tempat angkot

Guru menjelaskan walaupun di pasar swalayan semua

pembeli mengambil sendiri apa yang akan dibeli, namun ada

yang bekerja sebagai pelayan. Pelayan tersebut

pekerjaannya mengambil barang dari gudang, menata dan

merapihkan di rak-rak yang ada serta membantu pembeli

yang membutuhkan barang yang sulit dicari. Guru juga

menjelaskan tugas seorang kasir, kemudian bertanya masih

adakah pekerjaan lain di pasar swalayan selain pelayan dan

kasir, siswa menjawab dengan berbagai jawaban.

Mengasosiasi

(47)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

39

Jawablah !

Apa saja tugas yang dilakukan oleh profesi pelayan di pasar

swalayan?

………

Apa tugas kasir di pasar swalayan ?

………

Selain pelayan dan kasir, pekerjaan apa lagi yang ada di

pasar swalayan?

………

Peserta didik menceritakan hasil kunjungan dan

pengamatannya di supermarket.

Ceritakanlah!

Berikut ini adalah laporan hasil karya wisata kalian ke

pasar swalayan.

Lengkapilah kalimat yang belum selesai di bawah ini!

1. Pasar swalayan adalah salah satu tempat ………..

2. Setelah berbelanja harus membayar di ……….

3. Meminta tolong mengambilkan barang kepada ….. Ini digunakan untuk menstimulasi peserta didik yang pasif agar dapat mengkomunikasikan apa yang dilihat, dialami dan dirasakan dalam kegiatan kujungan ke pasar swalayan.

Menyaji

(48)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

40

4. Yang menyapu lantai di pasar swalayan adalah ……..

5. Yang menjaga keamanan pasar swalayan disebut ….

Sebelum memberi tugas, guru menjelaskan tugas

yang harus dilakukan siswa. Guru dapat menggunakan

buku penghubung tentang tugas yang diberikan siswa,

orang tua hendaknya dapat membantu tugas putra/

putrinya. Setelah siswa mengerjakan tugas rumahnya, orang

tua memberi paraf atau tanda tangan pada buku tugas

siswa.

Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Siswa

No Unjuk Kerja Nilai

1

1) Dapat menjawab dengan benar

2) Dapat menjawab dengan bantuan guru 3) Hanya merespon

3 2 1

2

1) Dapat menjawab dengan benar. 2) Dapat menjawab dengan bantuan

Tanyakan kepada orang tuamu, apakah

(49)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

41

No Unjuk Kerja Nilai

3) Hanya merespon. 1

3

1) Dapat menjawab dengan benar.

2) Dapat menjawab dengan bantuan guru. 3) Hanya merespon.

3 2 1

4

1) Dapat menjawab dengan benar.

2) Dapat menjawab dengan bantuan guru. 3) Hanya merespon.

3 2 1

5

1) Dapat menjawab dengan benar.

2) Dapat menjawab dengan bantuan guru. 3) Hanya merespon.

3 2 1

Penilaian Unjuk Kerja Mata Pelajaran PPKn

Tuliskan interaksi dengan siapa kegiatan dibawah ini !

No. Kegiatan yang dilakukan di pasar swalayan

Komunikasi/inter aksi dengan

Pelayan Kasier Satpam

1. Mengambil barang di rak bagian bawah 2. Mengambil barang di

rak paling atas

3. Membayar belanjaan 4. Bertanya arah jalan ke

(50)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

42

PPKn

NO. Pertanyaan Jawaban Nilai

1. Di pasar swalyan kalau mau ambil barang, bisa minta bantuan kepada …. 2. Pekerja yang menjaga pasar

swalayan…

3. Petugas kebersihan bekerja menjaga ….

4. Kasir bekerja sebagai ….

5. Salah satu tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Bahasa Indonesia

NO. Pertanyaan Jawaban Nilai

1. Apa judul bacaan di atas?

2. Siapa yang bertugas mebantu pembeli mengambil barang?

3. Siapa yang bertugas menjaga kebersihan supermarket?

4. Siapa yang bertugas menjaga keamanan pasar swalayan?

(51)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

43

IPS

NO. Pertanyaan Jawaban Nilai

1. Pasar Swalayan tempat

berbelanja memenuhi kebutuhan

2. Jika kesulitan mengambil barang

dapat meminta bantuan kepada

3. Bila uang kembalian kita

kurang/lebih, maka bertanya

kepada

4. Jika kita tidak tahu angkutan

umum untuk pulang, maka bisa

bertanya kepada

5. Pasar Swalayan merupakan

(52)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

44

Subtema 1: Jenis-Jenis Pekerjaan

Pembelajaran 2

Fokus Pembelajaran : Penjaskes, IPA, dan Matematika

Tujuan Pembelajaran:

1. Dengan mengamati gambar, siswa mampu

menjelaskan tentang makanan sehat (makanan 4

sehat 5 sempurna).

2. Dengan mengamati gambar, siswa mampu

menemukan informasi tentang makanan sehat

(makanan 4 sehat 5 sempurna).

3. Setelah mengamati gambar, siswa mampu menyajikan

makanan sehat (makanan 4 sehat 5 sempurna).

4. Setelah mengamati gambar dan mendengarkan

penjelasan guru, siswa mampu menjelaskan

pentingnya makan untuk bekerja.

Guru mengajak siswa mengamati gambar yang ada

pada buku siswa, atau untuk menarik minat siswa,

guru menayangkan gambar makanan 4

sehat 5 sempurna menggunakan LCD,

setelah mengamati gambar kemudian

diadakan tanya jawab.

(53)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

45

Ayo Amati!

Dok. Penulis

Sebutkan 5 macam jenis makanan yang pernah kamu

makan!

Sebutkan 4 jenis minuman yang pernah kamu

minum!

Masih ingatkah kalian dimana ibu Andi menyiapkan

makanan untuk Andi? Andi makan di meja makan jawab

siswa. Ya makanan Andi disiapkan oleh ibu di meja makan.

(54)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

46

Dari manakah ibu mendapatkan bahan makanan yang

dimakan Andi? Siswa menjawab ibu mendapat makanan

dari pasar, dari pasar swalayan dan sebagainya. Guru

menjelaskan bahwa makanan yang kita makan ada yang

berasal dari hasil pertanian, peternakan dan perikanan.

Makanan yang kita makan hendaknya mengandung unsur 4

sehat 5 sempurna.

Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

pekerjaan yang menghasilkan produk. Lalu diadakan tanta

jawab. Dalam buku siswa terdapat gambar yang

menghubungkan antara profesi dan produksi, tugas siswa

menghubungkan antara profesi dan produksi dengan cara

menjodohkan.

(55)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

47 Pasangkan !

Pekerjaan Produk

(56)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

48

Siswa bermain peran seperti yang ada pada buku siswa

dan guru membantu menyiapkan segala sesuatunya yang

dibutuhkan, sehingga dalam pelaksanaan percobaan atau

dalam bermain peran dapat berjalan lancar. Guru

menjelaskan cara menghitung apa yang telah disajikan.

Setelah melakukan permainan, diadakan tanya jawab, lalu

guru menugaskan agar siswa mengerjakan soal yang ada

pada buku siswa.

Gambar 1.6: Makan siang Dok. Google.com Ayo Lakukan!

(57)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

49

1. Sajikanlah di atas meja makan, makanan dalam

bentuk padat sebagai makanan pokok untuk 4

orang.

2. Sajikan makanan yang mengandung air pada

mangkok kecil untuk 4 orang.

3. Sajikan ikan pada satu piring untuk 4 orang,

masing-masing harus mendapatkan 1 ekor.

4. Sajikan goreng tempe pada satu piring untuk 4

orang, masing-masing harus dapat 2 potong tempe.

5. Sajikan buah pisang pada satu piring,

masing-masing harus dapat 1 buah.

6. Sajikan air minum untuk empat orang!

Jawablah!

1. Berapa piring makan yang harus disediakan untuk

4 orang?

2. Sebutkan makanan padat sebagai makanan pokok

orang Indonesia!

3. Apa nama makanan yang berasal dari daun-daun,

dimasak dengan air dan menyehatkan tubuh?

4. Jika Andi membawa satu piring tempe goreng

berisi 4 potong dan Aco membawa sama dengan

Andi, berapa potong jumlah tempe tersebut?

5. Andi minum susu satu gelas, tapi Udin minum

satu setengah gelas, dan Noni setengah gelas, jadi

(58)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

50

Setelah melakukan percobaan dan menjawab

petanyaan yang ada di buku siswa, guru menjelaskan

bagaimana cara mengisi table makanan sehat yang ada

buku siswa. Guru selalu memberi penguat.

Nama makanan Karakteristik

Padat Cair Berwarna

1. nasi

2. sayur asem

3. apel

4. sirup

5. roti

6. teh

7. tempe goreng

8. ikan goreng

9. ayam goreng

10.pisang

11.juice jambu

12. kue donat

Kelompokan makanan sehat di bawah

ini!

(59)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

51

Nama makanan Karakteristik

Padat Cair Berwarna

13. es cream

14. jeruk

15. ikan bakar

Guru bertanya pada siswa siapa yang dapat bercerita?

Bermacam-macam jawaban siswa. Guru menyuruh siswa

yang lancar membaca untuk membacakan cerita yang ada

pada buku siswa dengan suara nyaring.

Abi dan Abu

Di sebuah pulau ada seorang yang sangat rajin

menangkap ikan bernama Abi, setiap hari ikan yang tidak

habis dijualnya, dijakan ikan asin, dan disimpannya.

Abu adalah tetangga Abi yang malas dan suka mencela

pekerjaan Abi.

Musim hujanpun tiba, tidak ada seorangpun yang

berani melaut. Abi tinggal di rumah bersama keluarganya

(60)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

52

dengan nyaman sambil menikmati makanan yang sudah

dipersiapkan dengan baik, tetapi Abu kelaparan dan

menjadi sakit.

Abi mengetahui hal itu dan segera mengambil makanan

dari rumahnya untuk diberikan pada Abu. Sejak saat itu

Abu tidak malas lagi.

Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan bacaan di atas!

1. Di manakah tempat tinggal Abi dan Abu?

2. Apa yang dikerjakan Abi setiap hari?

3. Untuk apa Abi bekerja?

4. Mengapa Abu sakit?

5. Apa yang bisa kamu simpulkan dari cerita di atas?

6. Mengapa orang harus bekerja? Berikan alasannya!

7. Apakah yang dilakukan oleh Abi dapat kita tiru?

Jelaskan!

8. Apakah yang dilakukan oleh Abu dapat kita tiru?

(61)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

53

Gambar : 1.7 Kerjasama Orang Tua Dok. Google.com

Siswa diberi tugas untuk berdiskusi dengan orang tua

di rumah, dengan tujuan agar siswa berani bertanya kepada

orang tuanya, dan berlatih bicara, serta menanamkan sikap

disiplin, kerja keras, dan bertanggung jawab.

Kerjasama dengan orang tua

G. Kerjasama Dengan Orang Tua

Kamu bisa berdiskusi bersama orang tua di rumah

tentang pentingnya bekerja. Minta penjelasan

mengapa setiap orang harus bekerja. Apa hubungan

(62)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

54

Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Siswa

No Unjuk Kerja Nilai

1

1)Dapat menjawab dengan benar

2)Dapat menjawab dengan bantuan

guru

3)Hanya merespon

3

2

1

2

1) Dapat menjawab dengan benar

2) Dapat menjawab dengan bantuan

guru

3) Hanya merespon

3

2

1

3

1) Dapat menjawab dengan benar

2) Dapat menjawab dengan bantuan

guru

3) Hanya merespon

3

2

1

4

1) Dapat menjawab dengan benar

2) Dapat menjawab dengan bantuan

guru

3) Hanya merespon

3

2

1

5

1) Dapat menjawab dengan benar

2) Dapat menjawab dengan bantuan

guru

3) Hanya merespon

3

2

1

(63)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

55

Penilaian Unjuk Kerja Mata Pelajaran IPA

Tuliskan nama makanan di bawah ini !

No. Pertanyaan Jawaban Perolehan

Nilai

1. Gb, makanan 4 sehat

5 sempurna

2. Gb. Sepiring Nasi

3. Gb. Lauk pauk

4. Gb. Segelas susu

5. Gb. Buah-buahan

Penjaskes

Jawablah dengan tepat!

No. Pertanyaan Jawaban Nilai

1. Orang makan makanan

bergizi untuk menjaga ….

2. Orang kekurangan makan

akan ….

3. Makanan yang kita makan

akan menimbulkan ….

4. Bila kekuraangan makanan

yang bergizi badan mudah

….

(64)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

56

No. Pertanyaan Jawaban Nilai

bergizi kita harus menjaga

….

Matematika

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!

No. Pertanyaan Jawaban Nilai

1. Keluarga Abi setiap hari

menjemur 1 kg ikan. Berapa

ikan yang dijemur Abi dalam

satu minggu?

2. Dirumahmu ada 4 anggota

keluarga, bila sehari makan

sepiring nasi 3 kali. Berapa

piring nasi yang dibutuhkan

setiap hari?

3. Ayah membawa 25 biji buah

rambutan, dibagikan kepada

semua anggota keluarga yang

jumlahnya 5 orang. Berapa

rambutan yang diterima oleh

setiap orang dalam keluarga?

4. Adi, Ali dan Hasan

masing-masing mendapat uang sebesar

(65)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

57

No. Pertanyaan Jawaban Nilai

harus mengeluarkan uang

untuk ketiga putranya?

5. Harga sebuar tempe Rp 2500,-

ibu mebeli 2 buah tempe.

(66)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

58

Subtema 1: Jenis-Jenis Pekerjaan Pembelajar 3

Fokus Pembelajaran: Seni Budaya, Bahasa Indonesia, IPA

Tujuan Pembelajaran:

1. Dengan mengamati gambar dan membaca teks, siswa

mampu menjelaskan jenis-jenis pekerjaan.

2. Dengan membaca teks, siswa mampu menemukan

informasi tentang kerajinan dari bambu, dan kayu.

3. Setelah membaca teks, siswa mampu membuat

kerajinan tangan.

4. Setelah membaca teks, siswa mampu menyebutkan

manfaat dari kayu dan bambu.

5. Dengan mengamati alam sekitar, siswa mampu

menceritakan macam-macam keterampilan dari

daerah-daerah di Indosesia.

Setelah guru mengadakan apersepsi dalam pembelajarann,

guru dapat mengajak siswa membaca bacaan yang ada pada

buku siswa.

A.

Ayo Membaca

Kerajinan Tangan

(67)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

59

(68)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

60

Setelah membaca, guru menjelaskan tentang kekayaan

alam Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai kerajianan

yang dapat menghasilkan uang. Guru memberi penguatan

agar siswa bertanya tentang kerajinan tangan di Indonesia.

Tanyakan kepada Gurumu!

1. Apa saja kerajinan tangan khas dari daerah tempat

tinggalmu?

2. Kayu bisa dibuat kerajinan tangan apa saja?

3. Bagaimana caranya bila kita ingin berkunjung ke pusat

kerajinan tangan yang ada di daerahmu?

Bersama siswa, Guru mempersiapkan pembuatan

kerajinan tangan di ruang keterampilan. Setiap siswa

dibantu guru menyediakan alat yang telah ditugaskan

sehari sebelumnya.

Ayo Lakukan!

1. Sediakan papan ukuran 20 cm x 30 cm!

2. Sediakan cat air bermacam-macam warna!

3. Sediakan kuas dan piring cat air!

B.

Menanyakan

(69)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

61

4. Sediakan pola gambar ukiran khas daerah tempat

tinggalmu!

5. Jiplak pola gambar ukiran dengan pinsil!

6. Warnai dengan cat air sesuai dengan warna-warna khas

daerahmu!

Gambar : 1.9 Ukiran Dok google com

Jawablah Pertanyaan di bawah ini

1. Kerajinan tangan apa yang bisa dibuat dari bahan kayu?

2. Bahan kayu termasuk jenis benda apa?

3. Dapatkah bahan kayu berubah warna?

4. Kalau bisa dengan cara bagaimana?

5. Bila dua warna cat air disatukan, maka warnanya akan

(70)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

62

Setelah membuat kerajinan tangan, guru menjelaskan

berbagai macam kerajinan khas dari setiap daerah di

Indonesia. contoh dari Solo terkenal kerajinan batik, dari

Papua terkenal dengan ukiran Suku Asmat. Guru

menceritakan ukiran dari Tana Toraja yang ada di buku

siswa.

Ayo Ceritakan!

Ukiran Tana Toraja

Hari Minggu yang lalu aku pergi ke Tana Toraja

bersama orang tuaku. Kami berjalan-jalan ke berbagai

tempat yang menarik. Ayah membeli cidramata yang terbuat

dari kayu berupa hiasan dinding ukiran khas Tana Toraja.

Ibu membeli nampan, dan aku membeli gantungan kunci.

Ukiran Tana Toraja sangat indah dan dapat digunakan

untuk dinding rumah, alat-alat rumah tangga, hiasan

dinding, dan banyak yang lainnya.

(71)

BUKU GURU : PROFESI TUNADAKSA SEDANG

63

Dalam menjalin kerjasama dengan orang tua, Guru

memberi tugas yang dapat dilakukan siswa di rumah, selain

tugas yang ada pada buku. Misalnya anak diberi tugas

membuat figura foto dari bambu atau dari kayu stik es krim.

KerjKerja

Sama dengan Orang Tuaa Sama dengan Orang TuaKerja

Sama dengan Orang Tua

Tanyakan Kepada orang tuamu, daerah mana saja yang

memiliki kerjinan tangan dari kayu. K

Eam

Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Siswa

No Unjuk Kerja Nilai

1

1) Dapat menjawab dengan benar. 2) Dapat menjawab dengan bantuan

guru.

3) Hanya merespon.

3 2

1

2

1) Dapat menjawab dengan benar. 2) Dapat menjawab dengan bantuan

guru.

3 2

Kerjasama Dengan Orang Tua

F

. Kerjasama Dengan Orang Tua

Gambar

Gambar 1 Supermarket bagian dalam yang berisi rak-rak barang-barang kebutuhan sehari-hari dan kasir, pembeli, dan pelayan
Gambar 1.6: Makan siang
Gambar  : 1.7 Kerjasama Orang Tua
Gambar : 1.8 Gambar berbagai kerajinan tangan Indonesia yang terbuat dari kayu, bambo, lukisan ukiran kayu, ukiran kayu Tana Toraja, patung kayu
+7

Referensi

Dokumen terkait

dalam memahami materi lewat penggunaan singkatan-singkatan, meminta siswa membuat eksperimen di depan kelas dan guru SMP “X” Bandung yang kurang menerapkan prinsip ini

Berdasarkan hasil wawancara pada guru SMP Negeri di Kecamatan Pacitan, ketika kepala sekolah menerapkan empowering leadership dalam memimpin, semua guru merasakan psychological

Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam lima mata pelajaran SD/MI.. Memahami

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PKM) Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PDGK 4209) S1 PGSD Universitas Terbuka DISUSUN OLEH : NAMA : .....................NIM : .....................SEMESTER: IV (EMPAT) UPBJJ : UT PANGKAL PINANG POKJAR : MUNTOK MASA REGISTRASI : 2015.1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UNIVERSITAS TERBUKA PANGKAL PINANG TAHUN 2015 2 / 9 ii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PELAKSNAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PDGK 4209) Oleh ..................... telah diketahui dan disahkan oleh Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok sebagai salah satu tugas akhir semester IV (Empat). Tempat : Muntok Hari : Minggu Tanggal : Mei 2015 Pembimbing Mahasiswa Sarbudiono, S.Pd ..................... NIP. 19680528 199103 1 005 NIM. ..................... 3 / 9 iii KATA PENGANTAR Alhamdullilah, segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT dan atas berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini dengan baik. Melalui mata kuliah ini, penulis berlatih untuk menerapkan berbagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah dipelajari dalam kegiatan merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran, sehingga penulis dapat mengoreksi diri agar menjadi seorang guru yang profesional. Penyusunan laporan tugas akhir semester IV ini tentu tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya : 1.Bapak Drs. Syarif Fadillah, M.Si, selaku kepala UPBJJ UT Pangkal Pinang; 2.Bapak Hermansyah selaku pengelolah UT pangkal Pinang Pokjar Muntok; 3.Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok; 4.Bapak Mulkan selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 4 Jebus; 5.Bapak Sarmin selaku Kepala sekolah Dasar Negeri 5 Simpang Teritip; 6.Bapak Jhoni Darma Putra, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 6 Parittiga; 7.Bapak Parjana, S.Pd.SD selaku Supervisor 2 yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar; 8.Kedua orang tua dan teman Mahasiswa yang telah memberi bantuan baik moral, maupun materi dan juga semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis telah bekerja dengan maksimal. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan, selanjutnya penulis berharap Laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini akan memberi manfaat bagi pembaca, dan semua pihak yang berkepentingan. Muntok, Mei 2015 Penulis, 4 / 9 iv DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................. iii DAFTAR ISI ........................................................................................ iv BAB I. PENDAHULUAN......................................................................1 A.Latar Belakang ...........................................................................1 B.Deskripsi Profil Mahasiswa .............................................................2 BAB II. PELAKSANAAN PKM.......................................................................... 3 A.Manfaat Mengikuti PKM ...............................................................3 B.Tempat Pelaksanaan PKM ..............................................................3 C.Waktu Pelaksanaan PKM ...............................................................3 BAB III. ULASAN PROSES SELAMA PELAKSANAAN PKM .....................5 A.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Eksakta ........................5 B.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Non Eksakta ..................5 BAB IV. PENUTUP.............................................................................6 A.Kesimpulan ................................................................................. 6 B.Saran ......................................................................................... LAMPIRAN ............................................................................................. oLembar Kelengkapan Berkas Laporan Praktek PKM ...............................oSurat Rekomendasi Kepaka Sekolah ...................................................oSurat Kesediaan Teman Sejawat .......................................................o10 (Sepuluh) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... o3 (Tiga) APKG 1 dan APKG 2 .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Refleksi .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Observasi .......................................................oJurnal Pembimbingan .................................................................... 5 / 9 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Mengajar pada hakekatnya ialah membelajarkan siswa, dalam arti mendorong dan membimbing siswa belajar. Membelajarkan siswa mengandung maksud agar guru berupaya mengaktifkan siswa belajar. Dengan demikian, di dalam proses pembelajaran guru menggunakan berbagai strategi dan media semata-mata supaya siswa belajar (Sri Anitah W, dkk, 2009:1.3). Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Ketegasan di atas menjelaskan bahwa guru harus memiliki sikap keprofesionalisme yang harus dimiliki. Profesional sendiri adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) yang telah dilaksanakan, diharapkan memperoleh pengetahuan dan pengalaman dan untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemammpuan Mengajar (PKM) maka perlu disusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut guna dijadikan acuan untuk pelaksanaan pembelajaran lebih baik. Kegiatan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar dilaksanakan di SD Negeri 4 Jebus yang beralamat di Desa Limbung, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat. SD Negeri 4 Jebus dikepalai oleh bapak Mulkan memiliki 7 tenaga pendidik dan 2 tenaga kependidikan. Sekolah ini memiliki 6 rombel dengan jumlah siswa 108 orang yang kebanyakan merupakan penduduk setempat.

dfLAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PKM) Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PDGK 4209) S1 PGSD Universitas Terbuka DISUSUN OLEH : NAMA : .....................NIM : .....................SEMESTER: IV (EMPAT) UPBJJ : UT PANGKAL PINANG POKJAR : MUNTOK MASA REGISTRASI : 2015.1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UNIVERSITAS TERBUKA PANGKAL PINANG TAHUN 2015 2 / 9 ii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PELAKSNAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PDGK 4209) Oleh ..................... telah diketahui dan disahkan oleh Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok sebagai salah satu tugas akhir semester IV (Empat). Tempat : Muntok Hari : Minggu Tanggal : Mei 2015 Pembimbing Mahasiswa Sarbudiono, S.Pd ..................... NIP. 19680528 199103 1 005 NIM. ..................... 3 / 9 iii KATA PENGANTAR Alhamdullilah, segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT dan atas berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini dengan baik. Melalui mata kuliah ini, penulis berlatih untuk menerapkan berbagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah dipelajari dalam kegiatan merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran, sehingga penulis dapat mengoreksi diri agar menjadi seorang guru yang profesional. Penyusunan laporan tugas akhir semester IV ini tentu tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya : 1.Bapak Drs. Syarif Fadillah, M.Si, selaku kepala UPBJJ UT Pangkal Pinang; 2.Bapak Hermansyah selaku pengelolah UT pangkal Pinang Pokjar Muntok; 3.Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok; 4.Bapak Mulkan selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 4 Jebus; 5.Bapak Sarmin selaku Kepala sekolah Dasar Negeri 5 Simpang Teritip; 6.Bapak Jhoni Darma Putra, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 6 Parittiga; 7.Bapak Parjana, S.Pd.SD selaku Supervisor 2 yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar; 8.Kedua orang tua dan teman Mahasiswa yang telah memberi bantuan baik moral, maupun materi dan juga semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis telah bekerja dengan maksimal. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan, selanjutnya penulis berharap Laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini akan memberi manfaat bagi pembaca, dan semua pihak yang berkepentingan. Muntok, Mei 2015 Penulis, 4 / 9 iv DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................. iii DAFTAR ISI ........................................................................................ iv BAB I. PENDAHULUAN......................................................................1 A.Latar Belakang ...........................................................................1 B.Deskripsi Profil Mahasiswa .............................................................2 BAB II. PELAKSANAAN PKM.......................................................................... 3 A.Manfaat Mengikuti PKM ...............................................................3 B.Tempat Pelaksanaan PKM ..............................................................3 C.Waktu Pelaksanaan PKM ...............................................................3 BAB III. ULASAN PROSES SELAMA PELAKSANAAN PKM .....................5 A.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Eksakta ........................5 B.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Non Eksakta ..................5 BAB IV. PENUTUP.............................................................................6 A.Kesimpulan ................................................................................. 6 B.Saran ......................................................................................... LAMPIRAN ............................................................................................. oLembar Kelengkapan Berkas Laporan Praktek PKM ...............................oSurat Rekomendasi Kepaka Sekolah ...................................................oSurat Kesediaan Teman Sejawat .......................................................o10 (Sepuluh) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... o3 (Tiga) APKG 1 dan APKG 2 .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Refleksi .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Observasi .......................................................oJurnal Pembimbingan .................................................................... 5 / 9 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Mengajar pada hakekatnya ialah membelajarkan siswa, dalam arti mendorong dan membimbing siswa belajar. Membelajarkan siswa mengandung maksud agar guru berupaya mengaktifkan siswa belajar. Dengan demikian, di dalam proses pembelajaran guru menggunakan berbagai strategi dan media semata-mata supaya siswa belajar (Sri Anitah W, dkk, 2009:1.3). Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Ketegasan di atas menjelaskan bahwa guru harus memiliki sikap keprofesionalisme yang harus dimiliki. Profesional sendiri adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) yang telah dilaksanakan, diharapkan memperoleh pengetahuan dan pengalaman dan untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemammpuan Mengajar (PKM) maka perlu disusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut guna dijadikan acuan untuk pelaksanaan pembelajaran lebih baik. Kegiatan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar dilaksanakan di SD Negeri 4 Jebus yang beralamat di Desa Limbung, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat. SD Negeri 4 Jebus dikepalai oleh bapak Mulkan memiliki 7 tenaga pendidik dan 2 tenaga kependidikan. Sekolah ini memiliki 6 rombel dengan jumlah siswa 108 orang yang kebanyakan merupakan penduduk setempat.