MOTIVASI PERTEMUAN 9
Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan, dan
Sumanto baru saja melakukan pembunuhan, dengan
alasan balas dendam karena sakit hati yang telah dipendamnya sejak lama
Alia belajar rajin dan tidak pernah absen, karena ingin
lulus tepat waktu
Tono merasa sangat lapar dan pikirannya hanya pada
makanan
Amir aktif dalam kegiatan kemahasiswaan karena ingin
memiliki banyak teman
Secara taksonomi
Motivasi
berasal dari
kata latin
Movere
(bergerak).
Motivasi adalah kekuatan yg
menggerakkan seseorang utk berperilaku,
berpikir, dan merasa seperti apa yg
dilakukan.
Sesuatu yang mendorong seseorang
Motivasi mengandung 3 komponen penting
yang saling berkaitan erat, yaitu :
1.
Kebutuhan (Need)
2.
Dorongan
Kebutuhan yg muncul dalam diri individu, membuat ia
menampilkan perilaku yg mengarah ke tujuan, dalam situasi tertentu guna memenuhi kebutuhan
Faktor penyebab/penggerak individu berperilaku
disebut sebagai MOTIVASI
Tidak semua perilaku, dilandasi oleh motivasi yang
jelas.
T.L selalu diarahkan pada Tujuan/Goal
tertentu dan tingkah laku ini cenderung
menetap.
MOTIVASI
Alasan (inferences/kesimpulan) dari suatu
perilaku
Kekuatan yg mendorong & menarik (driving
& pulling) untuk terjadinya T.L yg menetap,
yg diarahkan pa Tujuan/Goal tertentu
Inferences (menyimpulkan)
o Ciri terpenting dari motives adalah tidak dapat
diobservasi langsung, dapat disimpulkan dari apa yg dikatakan dan apa yg dilakukan individu ke
arah tujuan tertentu
o Individu belum tentu sadar akan motives yang ada
di balik T.Lnya
Explanation (menjelaskan)
o Apabila kesimpulan kita tentang motive benar, maka kita dapat menjelaskan T.L
o Biasanya T.L dapat didasarkan oleh kombinasi
needs
o Dengan memahami motives dapat memahami
mengapa seseorang melakukan T.L tertentu.
Prediction (meramalkan)
o Dari sampel T.L individu dapat disimpulkan
mo-tive.Bila kesimpulan benar, kita dapat meramal- kan apa yg akan dilakukan di masa y.a.d
o Motive tidak secara tepat meramalkan, tetapi
DRIVE THEORIES (Push theories of motivation)
Merupakan teori yg menekankan aspek pendorong
terjadinya perilaku
T.L didorong ke arah tujuan karena adanya “driving
state” (keadaan/kekuatan pendorong) yg ada di dalam diri organisme
Dalam Pendekatan ini, Motivasi berisi : Situasi/kondisi yang mendorong
Perilaku yg mengarah pada tujuan Tercapai tujuan yg diinginkan
Urutan tsb diatas membentuk siklus motivasi
1.Driving State (Kebutuhan)
2.Goal directed (Behavior)
3.Goal (Tujuan)
Sumber Dorongan:
1. Dari lahir (instinctive)
Contoh : teori-teori Freud dan para etheologist 2.Dari proses belajar
INCENTIVE THEORIES (Pull theories of motivation)
“Sesuatu/stimulus” (insentive) sebagai tujuan yg memotivasi perilaku.
Perilaku :usaha mendapatkan insentif positif dan menghindari insentif negatif
Teori ini banyak terlihat dalam kehidupan sehari-hari (usaha mencapai insentif), misalnya gaji, bonus,
OPPONENT PROCESS THEORY
Pandangan HEDONISTIK tentang motivasi, bahwa
manusia termotivasi untuk mencari goal yg memberikan perasaan emosi menyenangkan dan menghindari pera-saan emosi yang menyakitkan
Dikelompokkan juga sebagai teori emosi
Kondisi yang termotivasi dapat diikuti oleh kondisi yg
sebaliknya
Urutan prosesnya : sangat gembira intensitas
gembira berkurang perasaan nyaman tidak
Teori ini membantu menjelaskan “akar motif” yg dipelajari (learned motive)
Contoh : perilaku “kecanduan” dan menyerempet bahaya
OPTIMAL LEVEL THEORIES (Just right theories)
Termasuk teori hedonistik yg menyatakan bahwa
kondisi yg disukai manusia adalah kondisi yg “pas”/optimal.
Individu terdorong untuk mempertahankan “tingkat
Arousal terlalu tinggi, mencari situasi untuk
menurunkan
Arausal terlalu rendah, mencari situasi untuk
meningkatkan
Berkaitan dengan konsep HOMEOSTATIS,ke-
cenderungan tubuh untuk mempertahankan proses internal fisiologis pada tingkat optimal.
KETIDAKSEIMBANGAN akan menimbulkan T.L
motivated yg diarahkan untuk memperbai- ki
Motivasi Biologis dibangkitkan oleh keadaan ketidaksembangan (disequilibrium) :
1. Di dalam tubuh (kondisi fisiologis), sehingga tubuh cenderung mempertahankan keseimbangan
(homeostatis) tjd secara otomatis & disertai
dengan T.L termotivasi
2.Hormon tertentu, khususnya makhluk tingkat rendah.Misal : sexual drive
3.Sensory Stimuli (incentive), mis :bau makanan
Motivasi Rasa Lapar
Motivasi Rasa Haus
Merupakan motive dasar utama untuk mem- pertahankan hidup. Yang mengaktifkan Motivasi Lapar
1. Kontraksi Perut :
Penelitian terakhir, syarat perut dipotong orang tetap lapar
2.Substansi Nutrisi yg larut dalam darah
Bila nutrisi kurang dari batas ttt mencetus- kan drive lapar. Makanan meningkatkan nutrisi kembali ke homeostatis
3.
Glukosa
(kadar gula) dalam darah
Penyuntikan insulin ke sirkulasi gula darah
Rasa lapar
makan
4.Bahan bakar lain dalam
Asam Lemak
Tubuh mempunyai cara mendeteksi,
memoni-tor tingkat penggunaan untuk menunjukkan
lapar
5.
Stimulus Eksternal
. Motivasi lapar tidak
sekedar faktor internal, tetapi juga
pandangan & penciuman terhdp makanan lezat
6.
Proses
Learning
. Motivasi lapar
proses
o Kita berhenti makan sebelum pemulihan bahan bakar
terjadi oleh karenanya tubuh mempunyai cara
menghentikan makan
o DEUTCH (1978) : Usus mempunyai reseptor gizi
merangsang kenyang
o Hormon Cholecystokinin : untuk pemecahan lemak
dilepas saat makanan tiba di usus.
o Penderita Obesitas, makan berlebihan karena
rangsang eksternal, misal: bau makanan, iklan, social ritual(pesta), kondisi kerja overload
KENYANG
:
Otak bagian Hipothalamus
LATERAL HIPOTHALAMUS (L.H)
Merangsang motivasi lapar
Kerusakan L.H malas makan & minum
Tempat “feeding centre”
VETROMEDIAL HIPOTHALAMUS (V.M.H)
Menghentikan rasa lapar /makan
Kerusakan VMH nafsu makan bertambah
T.L minum dipicu oleh kondisi :
1. Sel kehilangan air dehidrasi sel syaraf di
hipothalamus (osmorecepto) merangsang haus
2.Penurunan volume darah.Hilangnya air dari tu- buh
mengakibatkan hipovolemia tekanan da-rah turun
merangsang ginjal melepas enzim renin mengalir
dalam darah merangsang minum
3.Stimulus incentive (indrawi) merangsang un- tuk
Kelebihan cairan tubuh dibuang oleh Ginjal,
namun kadar cairan dalam tubuh perlu diper-
tahankan
hormon ADH (antidireutic
hor-mon) me-ngatur hilangnya airnya melalui ginjal.
ADH mengatur air di tubuh, tetapi tidak seca-
T.L seksual dipicu oleh :
1. Faktor
Biologis
tergantung kondisi faali
2. Faktor
Sosial
menyangkut orang lain,
dasar untuk mengelompok (bersama org lain)
3. Faktor
Psikologis
bagian penting kehidupan
emosi (intense pleasure)
JADI tidak sekedar hormon & respon faali/
biologis,peran hormon adalah mengaktifkan T.L
Ada ciri-ciri yg terlepas dari
drive biologis
a.Tidak selalu untuk mempertahankan hidup, te- tapi untuk kelangsungan species
b.Tidak karena hilangnya cairan /zat di tubuh c. Pada makhluk yg lebih tinggi (manusia), lebih
dipengaruhi oleh informasi sensoris dari ling- kungan
KESIMPULAN : T.L seksual dipicu lebih kare- na
faktor “incentive” bukan biologis
HORMON SEKSUAL
Pada wanita : Estrogen. Dari indung telor & ke- lenjar
adrenalin (estradiol yg terpenting)
Pada pria : Androgen. Dari testis & kelenjar adrenalin
Pada organisme species rendah (hewan), untuk terjadinya T.L sexual sirkulasi hormon sexual di dalam darah harus diatas level normal
Dalam siklus reproduktif : estrogen dalam da- rah meningkat keadaan estrus (heat) hubungan sexual bisa terjadi
Pada Manusia (wanita) masih diperdebatkan PENELITIAN :
1. Di tengah siklus menstruasi estrogen naik motive seksual
meningkat
2. Setelah menstruasi estrogen naik motive seksual naik 3. Menopause (estrogen ) turun, drive seksual tidak berkurang
Untuk Wanita, HABIT & SIKAP jauh lebih penting
daripada hormon
Pada Pria dan species tingkat rendah (jantan), harus
ada level testosteron tertentu untuk terjadinya T.L seksual
KASTRASI akan menyebabkan drive seksual menurun. Bila tingkat Androgen sesuai, akan menjadi pemicu
motive seksual bila ada stimulus eks- ternal (wanita)
Bicara, penampilan, bahasa tubuh dsb) adalah
hal yg terpenting.T.L seksual terjadi karena
stimulus tsb berlaku sebagai “incentive”
LEARNING : dalam hal ekspresi T.L seksual
dan variabilitas T.L seksual lebih karena
pengalaman
1.
Teori kebutuhan untuk maju (
need for
achievement
)
McClelland
2.
Teori hierarki kebutuhan (
hierarchy of
needs
) Abraham
Maslow
3.
Teori ERG Clayton
Alderfer
4.
Teori 2 faktor (
two-factor model of
MOTIF SOSIAL karena dipelajari & berbeda-beda
kekuatannya antar individu merupakan komponen
penting kepribadian
Disebut motif Sosial, karena :
1. Dipelajari dalam kelompok sosial, terutama keluarga 2.Melibatkan orang lain
Motif Sosial merupakan kondisi umum, karena
o Menentukan apa yg akan dilakukan orang membantu
mengerti T.L seseorang
o Persisten, tidak pernah habis-habisnya sepanjang
NEED FOR ACHIEVEMENT
NEED FOR POWER
Ciri-ciri orang dengan N-Ach Tinggi :
Berusaha mencapai goal
Berusaha menghasilkan performance terbaik
Task oriented
Menyenangi tugas-tugas yg menantang
Sumber motivasi berprestasi adalah melalui learning (dipelajari) melalui :
Pengalaman di awal kehidupan yaitu melalui ob-
servational learning (imitasi T.L orang tua)
Melalui penghargaan & support, serta harapan orang
N-Ach bisa terealisasi tergantung pada faktor antara
lain :Fear of Failure
Bila N-Ach tinggi dan Fear of Failure rendah, maka
T.L berprestasi dapat ditampilkan.
Realisasi N-Ach dipengaruhi oleh gender. Pada wanita
menurut (Horner, 1968) memiliki fear of success
(takut sukses), khususnya terjadi pada wanita yg menerima peran tradisional.
Ada belief bahwa wanita yang sukses tidak feminin,
Yaitu kapasitas (kemampuan) seseorang untuk memebri dampak
tertentu yg diinginkan pada tingkah laku atau emosi orang lain (secara sadar atau tidak sadar)
Tujuan N-Power adalah mempengaruhi, membujuk,
mengendalikan, memimpin, memaksa dan menaikkan reputasi diri di mata orang lain.
Ekspresi N-Power tergantung pada
Status Sosial – Ekonomi
Tingkat Kematangan
Jenis Kelamin
Contoh Ekspresi N-Power tinggi :
Perilaku impulsif & agresif
Kegiatan Olahraga yang kompetitif Masuk & mengendalikan organisasi
Peminum & mendominasi wanita secara seksual (pada
pria)
Mengumpulkan harta benda
Berteman dengan orang tidak populer dan mu- dah
dikuasai
MACHIAVELLIANISM tidak sama N-POWER
Machiavellianism yaitu paham yg menghalalkan
cara licik, manipulatif, dan eksploitatif
Orientasinya lebih pada hubungan interpersonal,
berteman, bergaul, membina relasi
Berusaha untuk menjaga ‘keseimbangan’ dengan
lingkungan pergaulan
Tidak menyukai konflik dengan orang lain, lebih
MASLOW mengembangkan teori hierarchy of needs, kebutuhan manusia dengan sendirinya membentuk semacam hierarki kebutuhan.
Physiological needs (kebutuhan fsik)
Safety & security needs (kebutuhan akan rasa aman)
Belongingness & love (kebutuhnan sosial) Self esteem & status (kebutuhan akan
penghargaan & status)
ERG Theory dikembangkan oleh Alderfer, singkatan
dari Existence, Relatedness, Growth (ERG) theory. Merupakan modifkasi & reformulasi dari Maslow’s need hierarchy.
Ada 3 kelompok need yg tersusun secara kontinum
bergerak dari yg plg konkrit hingga kurang konkrit. Seseorang dpt kembali dst dari satu kebutuhan ke kebutuhan yg lain
1. Existence Need (kebutuhan eksistensi) merupakan
kebutuhan akan objek material spt keinginan makan, minum, perumahan, mobil, uang. Kebutuhan ini
mencakup kebutuhan fsiologis & kebutuhan rasa aman
2. Relatednees Need (kebutuhan Hubungan) merup kebutuhan utk membagi pikiran & perasaan org lain, keinginan utk berkomunikasi dg org lain yg dianggap penting dlm kehidupannya &
mempunyai hubungan yg bermakna dg keluarga, teman & rekan kerj
3. Growth Need (kebutuhan Berkembang), merup kebu-tuhan yg dimiliki sso utk mengembangkan kemampu-an/kecakapan secara penuh
Two Factor Theory = Teori Hygiene Motivasi dikembangkan oleh HERZBERG
Dalam penelitiannya menemukan faktor2 yg menimbulkan Kepuasan Kerja BERBEDA dg faktor2 yg menimbulkan
Ketidakpuasan Kerja
Faktor yg menimbulkan Kepuasan Kerja = MOTIVATOR, berkaitan dg Isi (CONTENT) pekerjaan = INTRINSIK dari pekerja yaitu :
1. Responsibility (Tanggung Jawab)
2. Advancement (Kemajuan)
3. Pekerjaan itu sendiri
4. Achievement (Prestasi)
5. Recognition ( Pengakuan)
Faktor lain yg menimbulkan KETIDAKPUASAN berkaitan dng CONTEX pekerjaan = EKSTRINSIK dari pekerjaan = HYGIENE
meliputi :
1. Administrasi / Kebijakan Perusahaan 2. Supervisi
3. Gaji
4. Relasi Interpersonal 5. Lingkungan Kerja
Bila faktor tsb tidak dirasakan kurang / tidak diberikan, maka
pekerja akan merasa TIDAK PUAS, Banyak Mengeluh
Bila faktor Hygiene dirasakan ada atau diberikan, maka yg timbul
bukan kepuasan tetapi NOT DISSATISFIED, TIDAK LAGI TIDAK PUAS
HYGIENE merup kebutuhan tingkat yg rendah yi Kebutuhan