• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Guru Bersertifikat Pendidik Di SMP Negeri 2 Boja Tahun 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Guru Bersertifikat Pendidik Di SMP Negeri 2 Boja Tahun 2014/2015"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Gambaran Sekolah

SMP Negeri 2 Boja berdiri sejak 1 Juli 1986, menempati lahan seluas 11.450 m2 yang berlokasi di jalan raya Tampingan-Boja Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. SMP Negeri 2 Boja mempunyai lahan yang cukup strategis untuk mengembangkan diri, terbukti pemerintah telah menetapkan SMP 2 Boja sebagai salah satu Sekolah Standar Nasional (SSN) berdasarkan surat Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas No. 968/03/KU/2009. Sejak tahun 2010 SMP Negeri 2 Boja terakreditasi A. Adapun Tenaga pendidik di SMP Negeri 2 Boja sebanyak 41 orang, yang bersertifikat pendidik ada 31 orang dan tenaga kependidikan ( karyawan ) sebanyak 13 orang. Sedangkan jumlah siswa sebanyak 746 siswa dengan jumlah rombongan belajar sebanyak 24 kelas dengan rincian kelas VII sebanyak 8 rombel, kelas VIII sebanyak 8 rombel dan kelas IX sebanyak 8 rombel.

Visi SMP Negeri 2 Boja adalah Luhur Budi Pekerti Unggul Dalam Prestasi. Adapun misi SMP Negeri 2 Boja adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan pengembangan prestasi akademik dan non akademik;

2. Mewujudkan pengembangan inovasi model pembelajaran;

(2)

4. Melaksanakan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan yang kompeten dan profesional;

5. Mewujudkan kelembagaan dan manajemen sekolah yang handal;

6. Mewujudkan program penggalian pembiayaan sekolah yang memadai;

7. Mewujudkan sistem penilaian yang akurat dan adil;

8. Mewujudkan lingkungan sekolah yang kondusif, bersih, indah, nyaman, rindang dan asri;

9. Melaksanakan budaya sekolah untuk membentuk kepribadian dan karakter building.

4.2

Informan

(3)

4.3

Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian ini dilaksanakan tahap-tahap sebagai berikut:

4.3.1 Persiapan

Persiapan teknis dan administrasi ini ditempuh dengan telah disetujuinya desain penelitian, dengan judul Evaluasi Kinerja Guru Bersertifikat Pendidik di SMP Negeri 2 Boja. Penulis melakukan persiapan dengan melakukan penjajagan ke SMP Negeri 2 Boja untuk memperoleh gambaran tentang kondisi sekolah dan guru bersertifikat pendidik. Langkah berikutnya, penulis mengurus surat ijin penelitian, hingga dikeluarkan ijin penelitian No. 323/PPs-MMP/IP/XII/2014 tanggal 03 Desember 2014 yang ditandatangani Ketua Program Studi Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan UKSW Salatiga.

4.3.2 Pengumpulan Data

(4)

wawancara. Setelah wawancara penulis melakukan observasi terhadap kondisi lingkungan, ketersediaan sarana prasarana, dan pelaksanaan pembelajaran sebagai langkah pengecekan silang kemudian memilah dan merangkum data sesuai rumusan tujuan penelitian.

4.3.3 Analisa Data

Analisis data dilaksanakan setelah pengumpulan data selesai, yaitu pada bulan Maret 2015 minggu I dan II. Dalam analisa data, penulis menentukan teknik analisis data yang tepat sesuai desain penelitian yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk mengembangkan sajian data dengan menggunakan analisis lanjut, kemudian dibandingkan dengan hasil temuan-temuan dilapangan. Setelah direduksi, data yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan penelitian, selanjutnya dilakukan proses verifikasi dan pengayaan dengan mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing. Dari hasil analisa data, penulis kemudian membuat simpulan akhir yang sesuai dengan hasil observasi di lapangan.

4.3.4 Penyusunan Laporan

(5)

disusun dan mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing. Dari hasil konsultasi kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan hasil diskusi dengan dosen pembimbing, selanjutnya dilakukan penyusunan laporan akhir.

4.4

Deskripsi Hasil Penelitian

Dalam bagian ini akan disajikan hasil penelitian dari aspek konteks, masukan, proses, dan hasil dari kinerja guru bersertifikat pendidik di SMP Negeri 2 Boja.

4.4.1 Komponen Konteks (Context)

Komponen konteks ini meliputi dua hal yaitu kondisi lingkungan sekolah, dan ketersediaan sarana prasarana.

a. Kondisi Lingkungan Sekolah 1) Visi dan Misi Sekolah

Dalam wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Boja mengatakan bahwa dalam penyusunan visi dan misi sekolah dirumuskan berdasarkan masukan dari warga sekolah, diputuskan melalui rapat dewan guru beserta komite sekolah dan disosialisasikan kepada segenap warga sekolah.

Seperti yang dikatakan oleh Kepala Sekolah sebagai berikut:

(6)

Pernyataan itu juga didukung oleh Guru SMP Negeri 2 Boja meskipun juga diungkapkan bahwa belum semua warga sekolah hafal akan visi dan misi sekolah.

G1 : ...meskipun sudah disosialisasikan baik itu pada saat rapat-rapat, upacara bendera dan juga sudah ditulis di Hall, namun belum semua warga sekolah hafal akan visi dan misi sekolah, sehingga visi dan misi sekolah kami belum sepenuhnya memberikan inspirasi dan motivasi untuk melaksanakannya.

Dalam penelusuran dokumen ditemukan dalam Rencana Kerja Sekolah (RKS) baik dalam Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) maupun Rencana Kerja Tahunan (RKT) ditemukan adanya visi dan misi sekolah.

2) Budaya Sekolah

Dalam mengembangkan budaya pada proses pembelajaran guru-guru di SMP Negeri 2 Boja mengembangkannya dengan memberi salam ketika membuka dan menutup pelajaran serta memulai dan

mengakhiri pelajaran dengan membaca do’a

memberikan contoh yang baik kepada siswa dengan bersikap sopan, ramah, dan peduli kepada para siswa serta memotivasi mereka agar menumbuhkan sikap tersebut kepada sesama, hal ini sesuai dengan dengan pernyataan salah seorang guru yaitu :

(7)

Dari pemaparan data diatas menunjukan bahwa guru ketika berada didalam kelas tentunya berfungsi sebagai orang yang dapat membantu peserta didik dalam memahami pembelajaran. Untuk memenuhi tugas tersebut guru tidak saja harus dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan harmonis, tetapi seorang guru juga perlu mengembangkan budaya sekolah seperti membiasakan memberi salam serta berdoa ketika akan memulai dan mengakhiri pembelajaran di kelas sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang berkesan bagi peserta didik yang bertujuan untuk menjadikan pembelajaran yang dapat merangsang minat mereka.

Dalam mengembangkan budaya sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan, SMP Negeri 2 Boja dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai kedisiplin, tanggungjawab, kemandirian, kebersamaan, kepemimpinan, serta rasa cinta terhadap alam kepada para siswa. Hal ini diungkapkan salah satu guru dalam wawancara bersamanya yaitu :

G : Pengembangan budaya sekolah melalui kegiatan kepramukaan disekolah, kami lakukan dengan

menanamkan nilai-nilai kedisiplin,

tanggungjawab, kemandirian, kebersamaan,

(8)

perjuangan tujuan pembangunan nasional.

SMP Negeri 2 Boja dalam memperkuat nilai-nilai melalui simbol-simbol dengan menanamkan kebiasaan baik kepada siswa ketika berada dilingkungan sekolah. Hal ini sesuai pernyataan kepala sekolah melalui wawancara yaitu :

KS : Sekolah membuat simbol-simbol budaya sekolah berbentuk tulisan atau gambar yang bertujuan untuk menanamkan kebiasaan baik seperti memberi salam, membuang sampah pada tempatya, mencuci tangan, dll. kepada siswa apabila mereka berada dilingkungan sekolah, sehingga mereka dapat membaca simbol-simbol tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dapat memperkuat nilai-nilai yang ingin dikembangkan sekolah.

Dari pemaparan data diatas menunjukan bahwa simbol-simbol sangat berguna dalam menggantikan guru ketika mereka sedang berada diluar kelas memberikan suatu pengingat kepada siswa agar mereka selalu ingat dengan aturan aturan yang ada disuatu sekolah.

Hasil penelusuran dokumen sekolah menyusun tata tertib sekolah yang terdiri dari tata tertib pendidik, tata tertib tenaga kependidikan, dan tata tertib peserta didik. Dalam setiap tata tertib berisi petunjuk, peringatan, larangan, dan sangsi bagi yang melanggar.

3) Peran Serta Masyarakat

(9)

khususnya dalam pendanaan kegiatan sekolah, karena dengan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) tidak bisa mencukupi semua kegiatan sekolah. Seperti yang dikatakan oleh Kepala Sekolah sebagai berikut:

KS : ...untuk mencapai visi dan misi sekolah kami melibatkan orang tua siswa melalui komite

sekolah dalam pengelolaan pendidikan,

khususnya dalam pendanaan sekolah, karena kalau hanya mengandalkan dana BOS jelas kurang, sehingga kami meminta sumbangan secara sukarela kepada orangtua siswa untuk menutup kekurangan dana BOS.

Pernyataan itu juga didukung oleh salah satu guru SMP Negeri 2 Boja meskipun sudah ada dana BOS dari Pemerintah Pusat yang besarnya Rp. 710.000 per siswa per tahun dan bantuan dari pemerintah Propinsi Jawa Tengah untuk operasional sekolah yang besarnya Rp. 50,000 per siswa per tahun ternyata belum mencukupi untuk semua kebutuhan di SMP Negeri 2 Boja, sehingga agar semua kegiatan yang sudah direncanakan dapat dilaksanakan perlu adanya bantuan pendanaan dari orang tua siswa melalui komite sekolah. Pendanaan dari komite sekolah berupa sumbangan secara sukarela dari orang tua siswa yang disampaikan pada saat rapat pleno komite sekolah awal tahun pelajaran.

G : ... semua kegiatan yang sudah direncanakan ternyata tidak semuanya tercukupi dari dana BOS yang besarnya Rp. 710.000 dan bantuan dari Propinsi yang besarnya Rp. 50,000 per siswa per

tahun, sehingga perlu adanya bantuan

(10)

Dalam penelusuran dokumen ditemukan dokumen rapat pleno komite sekolah pada tahun pelajaran 2014/2015 yang berupa undangan, daftar hadir, dan notula rapat serta ada daftar sumbangan sukarela dari orang tua siswa kelas 7, kelas 8, dan kelas 9.

4) Dukungan Pimpinan

Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Boja dikatakan bahwa kepala sekolah menyusun program supervisi akademik dan melaksanakan supervisi akademik kepada guru dalam pembelajaran. Dalam pelaksanaan supervisi Kepala Sekolah dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah dan Kepala Urusan Kurikulum. Supervisi dilaksanakan untuk tiap semester. Dari hasil pelaksanaan supervisi, akan diketahui kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran yaitu dalam penyusunan RPP, melaksanakan pembelajaran yang terdiri dari kegiatan pembukaan, inti dan penutup. Seperti yang dikatakan oleh Kepala Sekolah sebagai berikut:

KS : ...setiap semester kami selalu menyusun program supervisi akademik, yaitu untuk memonitoring kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mulai dari perencanaan pembelajaran dengan menyusun RPP, melaksanakan pembelajaran di kelas dan penilaian hasil pembelajaran, memang dalam pelaksanaannya kami dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah dan Kaur Kurikulum.

(11)

bahwa setelah pelaksanaan supervisi akademik belum ada tindak lanjut.

G : ...memang setiap semester selalu diadakan supervisi akademik kepada semua guru dan setelah pelaksanaan supervisi selalu diadakan pemberian saran dan masukan dari supervisor tentang hasil supervisi kepada guru yang bersangkutan, namun setelah itu tidak ada tindak lanjut dengan monitoring pembelajaran setelah guru mendapatkan saran dan masukan.

Dalam penelusuran dokumen ditemukan Program Supervisi Akademik yang disusun oleh Kepala Sekolah, Hasil Supervisi Akademik dan Program Tindak Lanjut Supervisi Akademik.

b. Ketersediaan Sarana Prasarana 1) Ruang Belajar

(12)

2) Perpustakaan

Secara umum kondisi perpustakaan SMP Negeri 2 Boja adalah baik. Fasilitas yang terdapat di perpustakaan adalah satu unit komputer yang berfungsi dengan baik, meja baca berjumlah 20 buah untuk kapasitas 40 orang pembaca dalam kondisi baik. Pencahayaan di ruang baca baik. Hasil penulusuran dokumen diperpustakaan diketahui rincian koleksi buku sebagai berikut:

Tabel 4.1 Rekapitulasi Koleksi Buku Perpustakaan SMP Negeri 2 Boja Tahun Pelajaran 2014/2015

No Mata Pelajaran Buku

(13)

Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa jumlah buku sudah memenuhi perbandingan ideal dengan jumlah siswa. Jumlah siswa SMP Negeri 2 Boja adalah 746, menurut Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana, Bagian D, Subbagian 2 tentang kelengkapan sarana dan prasarana poin 2, 3, 4, 5, 6, 7, jumlah buku tersebut memenuhi rasio ideal 1:1.

Aktivitas pelayanan perpustakaan dikelola oleh Kepala Perpustakaan yang sudah bersertifikat dan dua orang pustakawan yang mengatur sirkulasi peminjaman buku. Perpustakaan buka setiap hari sesuai dengan jam pembelajaran siswa. Jadwal buka mulai pukul 07.00 dan tutup mengikuti pembelajaran adalah pukul 14.00. Penyimpanan buku dikelompokkan berdasarkan jenis buku dan tema buku, hal ini dilakukan untuk mempermudah petugas dalam memberikan layanan kepada pengguna. Lama peminjaman untuk siswa adalah enam hari untuk dua buah buku pinjaman dan dapat diperpanjang, dan untuk guru maksimal empat buku dalam semester. 3) Laboratorium

(14)

praktikum tidak mencemari lingkungan. Terdapat kotak P3K dan tabung pemadam kebakaran serta terdapat tralis pada setiap jendela sehingga keamanan pada laboratorium dapat terjaga.

Pengelolaan Laboratorium IPA SMP Negeri 2 Boja dilakukan oleh seorang laboran yang bertugas untuk mengatur, memelihara, mengadakan / membeli alat dan bahan, menjaga disiplin laboratorium serta menjaga keselamatan laboratorium, mengadministrasikan alat dan bahan. Pada Laboratorium IPA terdapat tata tertib yang memuat larangan, anjuran dan petunjuk. Terdapat pula daftar inventaris alat praktikum.

(15)

4) Media Pembelajaran

Hasil observasi dan penelusuran dokumen diketahui alat pembelajaran atau media pembelajaran yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Boja berupa alat-alat praktek untuk mata pelajaran penjasorkes, seni musik dan ketrampilan. Sedangkan untuk media pembelajaran yang dimiliki adalah Tape Recorder, Komputer, dan Laser Cristal Display (LCD) yang semuanya dalam kondisi baik. Media pembelajaran tidak permanen berada di setiap ruang kelas mengingat ruang kelas yang tidak representatif dalam hal keamanan.

4.4.2 Komponen Masukan (Input)

Dalam komponen masukan (input) ini akan mencakup dua hal yaitu karakteristik guru, dan administrasi pembelajaran guru.

a. Karakteristik Guru

Berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran, guru di SMP N 2 Boja berjumlah 41 orang. Terdiri dari guru yang bersertifikat pendidik sebanyak 31 orang, dan 10 orang guru belum bersertifikat pendidik.

(16)

Pencapaian visi dan misi SMP Negeri 2 Boja tidaklah mudah, sehingga dalam penyelenggaraan pendidikan diperlukan tenaga pengajar yang memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Hasil penelitian terhadap kesesuaian antara latar belakang pendidikan dengan mata pelajaran yang diampu oleh guru pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 masih ditemui adanya ketidaksesuaian antara latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu. Dari 31 guru yang bersertifikat pendidik ada satu guru bersertifikat pendidik yang mismatch, mata pelajaran dalam sertifikat tidak sesuai dengan ijasah S1, yaitu guru berijasah S1 BK mengajar Ketrampilan namun saat ini telah mengikuti sertifikasi kedua dengan PLPG sesuai dengan ijasahnya.

(17)

Tabel 4.2 Usia dan Masa Bakti Guru Bersertifikat Pendidik SMP Negeri 2 Boja Tahun Pelajaran 2014/2015

No Usia Masa Bakti

Rentang (Tahun)

Jumlah Rentang (Tahun)

Jumlah

1 25 - 30 - ≤ 05 1

2 31 - 35 - 06 - 10 8

3 36 - 40 2 11 - 15 3

4 41 - 45 11 16 - 20 7

5 46 - 50 12 21 - 25 2

6 51 - 55 5 26 - 30 9

7 56 - 60 1 ≥ 31 1

Pengalaman mengajar guru dalam penelitian ini dilihat dari lamanya guru mengajar. Berdasarkan penelusuran dokumen dan tabel usia dan masa bakti guru bersertifikat pendidik SMP N 2 Boja tahun pelajaran 2014/2015 diatas, dari sejumlah 31 guru bersertifikat pendidik di SMP Negeri 2 Boja ada satu guru yang lebih dari 30 tahun mengajar, sebanyak 11 guru sudah lebih dari 20 tahun, sebanyak 10 guru sudah lebih dari 10 tahun dan sembilan guru dengan pengalaman mengajar kurang dari 10 tahun.

b. Administrasi Pembelajaran Guru

(18)

administrasi pembelajaran sesuai dengan tuntutan tugas dari seorang guru, meskipun dalam penyusunan administrasi masih ada beberapa guru yang melakukan tugas tersebut hanya untuk pemenuhan administrasi. Sedangkan hasil wawancara dengan Pengawas dikatakan bahwa secara administrasi terpenuhi, namun masih ada guru yang hanya mengcopy seperti tahun sebelumnya terutama untuk silabus belum ada pengembangan hasil karya guru sendiri.

Hasil penelusuran dokumen, dari 12 guru bersertifikat pendidik di SMP Negeri 2 Boja, semuanya sudah menyusun administrasi pembelajaran dengan memenuhi sepuluh unsur penilaian administrasi pembelajaran. Dari hasil penelusuran terdapat delapan guru yang mempunyai administrasi pembelajaran sangat baik, dan empat guru mempunyai administrasi pembelajaran dengan kualitas baik. Masih terdapat indikator yang belum baik yaitu, pada agenda mengajar, daftar nilai, penentuan KKM, dan absensi siswa. Secara keseluruhan telaah dokumen tentang administrasi pembelajaran guru bersertifikat pendidik di SMP Negeri 2 Boja hasilnya adalah baik. Hasil telaah dokumen dapat dilihat pada lampiran.

4.4.3 Komponen Proses (Process)

(19)

dibandingkan dengan kriteria yang digunakan dalam evaluasi proses.

a. Perencanaan Pembelajaran

Kegiatan-kegiatan dari perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh para guru bersertifikat pendidik di SMP Negeri 2 Boja tampak dalam perangkat pembelajaran yang meliputi, program tahunan berdasarkan kalender pendidikan, program semester yang dituangkan dalam jadwal pembelajaran, silabus mata pelajaran dan RPP yang dilengkapi dengan instrumen penilaian, bahan ajar dan instrumen evaluasi yang dituangkan dalam kisi-kisi.

Unsur-unsur yang menjadi penilaian perencanaan pembelajaran adalah: 1) Kesesuaian SK, KD, Indikator, dan alokasi waktu; 2) Tujuan pembelajaran; 3) Pengembangan materi dan bahan ajar; 4) Metode pembelajaran; 5) Langkah-langkah pembelajaran; 6) sumber belajar; 7) penilaian hasil belajar.

(20)

masih ada yang menyusun RPP dengan mengcopy RPP tahun sebelumnya hanya diganti tanggal dan tahun saja. RPP boleh mengcopy, namun seharusnya ditelaah atau diperbaiki setiap saat untuk menjaga relevansinya, sehingga RPP tetap relevan dan bias digunakan sesuai kondisinya.

Hasil penelusuran dokumen, dari 12 RPP guru bersertifikat pendidik di SMP Negeri 2 Boja, semuanya sudah menyusun perencanaan pembelajaran dengan memenuhi ketujuh unsur penilaian perencanaan pembelajaran. Dari hasil penelusuran terdapat tujuh guru yang mempunyai RPP dengan kualitas sangat baik, dua guru mempunyai RPP dengan kualitas baik, dan tiga guru dalam pembuatan RPP dengan kualitas cukup. Masih terdapat indikator yang belum direncanakan dengan sangat baik oleh beberapa guru, yaitu pada pengembangan materi dan bahan ajar, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber pembelajaran dan penilaian hasil belajar.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

(21)

dasarnya sudah dilakukan, namun karena manajemen waktu yang tidak diperhatikan terkadang hanya ditutup karena sudah kehabisan waktu.

Hasil wawancara dengan Pengawas Sekolah dikatakan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran guru bersertifikat pendidik SMP Negeri 2 Boja ternyata masih ada yang kurang dalam kegiatan inti pembelajaran, baikitu pada penguasaan materi, metode tidak sesuai dengan RPP, dan kurang menguasai proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Guru bersertifikat pendidik adalah guru professional mestinya hal ini tidak boleh terjadi.

Dari observasi pelaksanaan pembelajaran guru bersertifikat pendidik di SMP Negeri 2 Boja didapatkan hasil lima guru melaksanakan pembelajaran dengan baik, dan empat guru melaksanakan pembelajaran dengan kualitas cukup, dan masih ada tiga guru yang melaksanakan pembelajaran dengan kualitas kurang.

Dalam kegiatan pendahuluan dari hasil observasi yang dilakukan peneliti mendapatkan hasil yaitu, semua guru sudah membuka pembelajaran dengan salam dan doa bersama, lalu melakukan apersepsi dan motivasi. Dalam menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai masih ada guru yang hanya menyampaikan secara lisan tidak ditulis dipapan tulis.

(22)

melibatkan peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Dalam elaborasi, belum semua guru melakukan kegiatan dengan membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis. Masih ada guru yang kurang memberikan kesempatan untuk berpikir kepada siswa menyelesaikan masalah, memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran yang kooperatif dan kolaboratif, dan memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat.

Pada konfirmasi, semua guru sudah memberikan penguatan dan hadiah berupa pujian terhadap keberhasilan siswa, dan memberikan motivasi kepada peserta didik yang belum berpartisipasi aktif. Dalam kegiatan penutup masih ada guru yang tidak membuat rangkuman pelajaran karena kehabisan waktu. Masih ada guru dalam menutup pembelajaran tidak memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan dirumah.

c. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi yang dilaksanakan dalam pembelajaran setidaknya ada lima tahap evaluasi, yaitu: 1) Ulangan Harian (UH); 2) Ulangan Tengah Semester (UTS); 3) Ulangan Akhir Semester (UAS); 4) Ulangan Kenaikan Kelas (UKK); 5) Ujian Sekolah dan Ujian Nasional (US dan UN).

(23)

sementara untuk UTS, UAS, dan UKK diselenggarakan secara bersama-sama dan biasanya soal dibuat oleh MGMP sehingga secara otomatis guru pasti mengadakan evaluasi. Hanya saja setelah evaluasi belum semua guru melaksanakan analisis hasil evaluasi untuk tindak lanjut remidial atau pengayaan.

Hasil telaah dokumen evaluasi pembelajaran didapatkan hasil, lima guru sudah melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan baik, dan empat guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan kualitas cukup, dan ada tiga guru dalam melaksanakan evaluasi dengan kualitas kurang. Secara keseluruhan guru bersertifikat pendidik di SMP 2 Boja dalam evaluasi pembelajaran dengan kualitas cukup. Hasil telaah dokumen dapat dilihat pada lampiran.

4.4.4 Komponen Hasil (Product)

(24)

kategori cukup, dan tiga orang guru dalam kategori kurang. Secara keseluruhan dalam evaluasi pembelajaran dalam kualitas cukup.

Berdasarkan penelusuran dokumen dari nilai rata-rata pencapaian dan daya serap siswa SMP Negeri 2 Boja pada tahun pelajaran 2012/2013 dan 2013/2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Rata-rata Nilai Ujian SMP Negeri 2 Boja Tahun Pelajaran 2012/2013 dan 2013/2014

No Mata Pelajaran Rata-rata Nilai Ujian

2012/2013 2013/2014

1 Pendidikan Agama 7,75 7,77

2 P Kn 7,92 6,96

3 Matematika 6,48 5,10

4 I P A 5,92 5,74

5 I P S 7,52 8,03

6 Bahasa Indonesia 7,88 7,50

7 Bahasa Inggris 5,57 5,87

8 T I K 7,52 7,63

9 Penjasorkes 7,55 7,48

10 Seni Budaya 7,73 7,89

11 Bahasa Jawa 7,78 7,28

(25)

4.5

Pembahasan

4.5.1 Evaluasi Konteks (Context)

Evaluasi konteks dilakukan pada sub komponen kondisi lingkungan sekolah, dan ketersediaan sarana prasarana.

a. Kondisi Lingkungan Sekolah 1) Visi dan Misi Sekolah

(26)

telah disosialisasikan kepada warga sekolah,sehingga menjadi cita-cita warga sekolah pada masa yang akan datang. Namun demikian visi dan misi sekolah perlu ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.

2) Budaya Sekolah

Perbaikan sistem persekolahan pada intinya adalah membangun sekolah dengan kekuatan utama sekolah yang bersangkutan. Perbaikan mutu sekolah perlu adanya pemahaman terhadap budaya sekolah seperti yang disebutkan dalam Permendiknas no. 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan, bagian B, subbagian 9 mengenai budaya dan lingkungan sekolah bahwa sekolah menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pendidikan yang kondusif untuk pembelajaran yang efisien dalam prosedur pelaksanaan.

(27)

melalui simbol-simbol dengan menanamkan kebiasaan baik kepada siswa agar mereka selalu ingat dengan aturan aturan yang ada disuatu sekolah.

SMP Negeri 2 Boja dalam membentuk budaya sekolah telah menyusun tata tertib untuk pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik yang disusun oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang berisi petunjuk, peringatan, larangan, dan sanksi bagi yang melanggar.

Pelaksanaan tata tertib sangat tergantung pada pemahaman pihak-pihak terkait terhadap tata tertib yang disusun. Karena itu sosialisasi tata tertib perlu dilakukan untuk memastikan bahwa semua pihak memahami dengan baik isi tata tertib tersebut. Kegiatan terpenting dalam menguji efektivitas tata tertib adalah pada pelaksanaannya. Di sini terkait dengan sejauh mana upaya pihak sekolah dalam menegakkan tata tertib yang telah disusun. Sebab betapapun baiknya tata tertib tapi jika tidak ditegakkan secara konsekuen maka tidak akan banyak artinya dalam pengembangan budaya dan iklim sekolah.

(28)

di sekolah, serta sangsi bagi warga yang melanggar tata tertib.

3) Peran Serta Masyarakat

Peran serta masyarakat, khususnya orang tua siswa SMP Negeri 2 Boja melalui komite sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini masih minim. Partisipasi masyarakat selama ini pada umumnya lebih banyak bersifat dukungan input (dana), belum pada proses pendidikan (pengambilan keputusan, monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas). Padahal peran serta dan dukungan masyarakat, baik dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan sangat dibutuhkan.

(29)
(30)

Berdasarkan uraian diatas, tuntutan Permendiknas no. 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan, bagian B, subbagian 10 mengenai peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah telah tercapai, karena SMP Negeri 2 Boja telah melibatkan warga dan masyarakat dalam mengelola pendidikan, namun perlu peningkatan peran serta masyarakat tidak hanya dalam pendanaan saja tetapi juga dalam kegiatan non akademik.

4) Dukungan Pimpinan

Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran Glickman dalam Dharma (2008:10). Selain itu, supervisi akademik juga merupakan upaya untuk membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya.

(31)

Penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran sebagai suatu proses pemberian estimasi kualitas unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, merupakan bagian integral dari serangkaian kegiatan supervisi akademik. Apabila sebelumnya dikatakan bahwa supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya, maka dalam pelaksanaannya terlebih dahulu perlu diadakan penilaian kemampuan guru, sehingga bisa ditetapkan aspek yang perlu dikembangkan dan cara mengembangkannya.

Berdasarkan beberapa hal tersebut diatas maka nampaklah peranan penting dukungan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di sekolah. Berdasarkan uraian diatas, dapat dikatakan bahwa dukungan pimpinan sudah sesuai dengan Permendiknas no. 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan, bagian D, subbagian 7 tentang kepala sekolah, poin d dan k mengenai pembuatan RKS dan RKT untuk pelaksanaan peningkatan mutu dan program serta pelaksanaan supervisi akademik untuk meningkatkan kinerja sekolah.

b. Ketersediaan Sarana Prasarana 1) Ruang Belajar

(32)

7 tentang bidang sarana, poin e. Jadwal belajar dimulai dari hari Senin sampai Sabtu. Ruang belajar mencukupi untuk menampung 24 rombongan belajar.

Sesuai dengan Permendiknas no. 24 tahun 2007, bagian D tentang kelengkapan sarana dan prasarana, kondisi ruang kelas digambarkan dalam kondisi cukup nyaman hal ini disebabkan sirkulasi udara yang cukup lancar. Ruang kelas memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar ruangan karena di sebelah kanan dan kiri terpasang jendela. Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dapat dengan mudah keluar masuk ruangan dan dapat dikunci dengan baik saat tidak digunakan.

2) Perpustakaan

Dengan adanya fasilitas komputer, meja baca, daya tampung 40 siswa, pencahayaan yang baik, dan dengan rasio jumlah buku dengan jumlah siswa 1:1, dapat dikatakan bahwa perpustakaan yang ada telah memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai dengan Permendiknas no. 24 tahun 2007, bagian D kelengkapan sarana dan prasarana poin 2, tentang ruang perpustakaan.

3) Laboratorium

(33)

berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran IPA secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.

Ruang laboratorium IPA dapat menampung minimum satu rombongan belajar. Ruang laboratorium IPA dilengkapi dengan fasilitas untuk memberi pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan. Tersedia sumber air bersih dan saluran limbah tersendiri sehingga sisa limbah dari praktikum tidak mencemari lingkungan.

4) Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Media pembelajaran yang digunakan dapat membantu komunikasi dalam pembelajaran.

Dengan keberadaan alat-alat praktek dan media audio seperti seperangkat tape recorder dan media visual seperti LCD maka bisa dikatakan media pembelajaran yang ada di SMP Negeri 2 Boja sudah memenuhi Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana, Bagian D, Subbagian 2 tentang Perpustakaan jenis Sumber Belajar Lain, yaitu memiliki perangkat media pembelajaran.

4.5.2 Evaluasi Masukan (Input)

(34)

hal yaitu karakteristik guru, dan administrasi pembelajaran guru.

a. Karakteristik Guru

Tenaga pendidik adalah sumber daya manusia yang harus selalu ditingkatkan kualitasnya dalam dunia pendidikan. Adanya SDM yang berkualitas tentunya akan meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen telah diatur tentang kualifikasi yang dimiliki oleh guru. Guru, setidaknya seseorang yang harus memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

(35)

menyatakan bahwa guru adalah jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus dalam tugas utamanya seperti mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, menengah.

Karena guru sudah bersertifikat pendidik sesuai dengan undang-undang guru maka guru memiliki kompetensi pedagogik, sehingga guru harus mampu merancang pembelajaran, mengimplementasikan proses pembelajaran dan menilai proses dan hasil pembelajaran, untuk meningkatkan kinerjanya. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Acep Mulyadi (2011) dengan judul Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Guru yang menyimpulkan bahwa kompetensi pedagogik guru memberikan kontribusi yang sangat berarti terhadap peningkatan kinerja guru pendidikan agama Islam di SDN Kecamatan Bekasi Timur.

b. Administrasi Pembelajaran Guru

(36)

Dari hasil wawancara dan telaah dokumen, administrasi pembelajaran guru bersertifikat pendidik SMP Negeri 2 Boja telah melengkapi administrasi pembelajaran dengan membuat program tahunan, program semester, silabus, RPP, kalender pendidikan, jadwal tatap muka, agenda mengajar, daftar nilai, menentukan KKM, dan absensi siswa, sehingga telah memenuhi standar Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses, Bagian II tentang Perencanaan Pembelajaran dan hasilnya adalah baik.

Dengan membuat Administrasi Guru yang baik menjadikan guru mampu mengontrol materi yang disampaikan kepada siswa, berapa jam materi harus disampaikan, berapa hari atau berhubungan dengan materi mana yang akan disampaikan, itu merupakan salah satu fungsi administrasi guru bagi tenaga pendidik. Dengan adanya kontrol yang tepat dan sesuai dengan yang direncanakan diharapkan proses pembelajaran berjalan dengan lancar.

4.5.3 Evaluasi Proses (Process) a. Perencanaan Pembelajaran

(37)

sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Berdasarkan PP diatas yang kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun 2007, Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun dan dapat mengembangkan RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

(38)

Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah dan Pengawas, serta penelusuran dokumen guru bersertifikat pendidik di SMP Negeri 2 Boja, rencana pembelajaran yang tertuang di RPP, setelah dilakukan telaah diperoleh gambaran bahwa kesesuaian SK, KD, Indikator, dan alokasi waktu sudah sangat baik. Perumusan tujuan pembelajaran tidak menimbulkan penafsiran ganda serta mengandung perilaku dari hasil belajar yang diharapkan. Pemilihan materi pembelajaran yang dituangkan dalam bahan ajar sudah baik. Materi yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pengorganisasian materi telah dikemas dengan baik, terlihat dari keruntutan sajian materi disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan alokasi waktu. Sumber dan media pembelajaran juga menunjukkan media dan sumber belajar yang relevan. Langkah-langkah pembelajaran pada kegiatan inti sudah baik. Masih ada beberapa guru, kurang rinci dalam menjabarkan metode pembelajaran. Terkait dengan kelengkapan instrumen evaluasi, masih ada guru yang belum mendeskripsikan secara rinci. Penulisan pertanyaan evaluasi kurang relevan dengan tujuan pembelajaran. Masih ada juga guru yang hanya menuliskan pertanyaan evaluasi, tetapi tidak dilengkapi kunci jawaban dan pedoman penskorannya.

(39)

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses yang komplek, karena dalam pelaksanaan pembelajaran senantiasa mengintegrasikan berbagai komponen dan kegiatan, yaitu siswa dengan lingkungan belajar untuk diperolehnya perubahan perilaku sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Mohammad Surya

(2005:8) menjelaskan “Pembelajaran adalah suatu

proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Dalam paradigma baru bahwa belajar bukan hanya menghafal, akan tetapi dengan pembelajaran harus mampu merekonstruksikan pengetahuannya, proses internalisasi dan memiliki kesiapan untuk mengaktualisasikan pengalaman belajarnya dalam memecahkan masalah yang dihadapi.

(40)

motivasi belajar aktif pada diri siswa, karena keaktifan siswa dalam menjalani proses belajar mengajar merupakan salah satu kunci keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.

Dalam menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai tidak hanya sekedar tujuan pembelajaran saja, tetapi perlu dijelaskan juga kepada siswa untuk apa materi itu harus dipelajari oleh siswa dan keuntungan apa yang akan diperoleh siswa. Bila siswa telah mengetahui tujuan, kegunaan, dan keuntungan dari pembelajaran yang sedang mereka ikuti, maka akan terdorong untuk melaksanakan kegiatan tersebut secara aktif dan kegiatan pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif dan efisien.

Sesuai dengan Permendiknas nomor 41 tahun 2007 menjelaskan bahwa kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

(41)

belajar ketimbang guru mengajar. Menggunakan media pembelajaran yang sesuai, guru dapat menyampaikan materi lebih mudah dan menarik, sehingga siswa dengan senang hati mengikuti dan mampu menyerap materi yang disampaikan. Interaksi guru dengan siswa sudah cukup baik, keaktifan siswa juga sudah cukup baik walaupun masih ada 2 guru yang belum melibatkan keaktifan siswa. Fathurrohman dan Sutikno (2007:70) menjabarkan bahwa pendekatan humanistik memberikan kebebasan bagi pelaku pembelajaran untuk menentukan pilihan dan keyakinannya, karena pembelajaran ini menekankan pada pengembangan kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Keaktifan siswa memberikan gambaran bahwa guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk sebanyak-banyaknya mengenali potensi yang dimiliki serta mengembangkannya.

(42)

Bila strategi elaborasi ini diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan, diharapkan siswa akan dapat mengembangkan potensi kreativitasnya secara maksimal.

Dalam elaborasi, semua guru sudah melakukan kegiatan membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis, memfasilitasi peserta didik berdiskusi, memberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah, dan memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat namun 4 orang guru masih kurang dalam memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan baik lisan atau tertulis, memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat, dan menyajikan hasil kerja.

Konfirmasi adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan bagi peserta didik untuk dinilai, diberi penguatan dan diperbaiki secara terus-menerus. Pada konfirmasi, semua guru sudah memberikan penguatan dan hadiah berupa pujian terhadap keberhasilan siswa, namun masih ada 6 guru yang tidak memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang aktif.

(43)

menyimpulkan dari keseluruhan kegiatan pembelajaran, memberikan umpan balik terhadap evaluasi yang dilakukan dan memberikan kegiatan tindak lanjut yang mendukung terhadap pemahaman materi yang telah diberikan.

c. Evaluasi Pembelajaran

Salah satu tugas dalam profesi guru adalah melakukan penilaian terhadap setiap kegiatan yang terselenggara dalam proses pembelajaran. Penilaian merupakan tuntutan kemampuan yang bersifat intern dalam profesi keguruan, yaitu kemampuan seorang guru untuk mengukur dan menilai kemampuannya dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya.

(44)

semester (UTS) adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 - 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Sedangkan UAS adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan KD pada semester tersebut.

Hasil evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru bersertifikat pendidik di SMP Negeri 2 Boja, semua guru telah melaksanakan kegiatan ulangan sesuai program sekolah, sehingga telah sesuai dengan PP no. 19 tahun 2005, dan Permendiknas no 20 tahun 2007 tentang standar penilaian. Untuk menghindari perilaku guru yang tidak bertanggungjawab sekedar menulis angka-angka di buku penilaian maka perlu diadakan supervisi penilaian. Kegiatan supervisi penilaian yang dilakukan difokuskan pada kegiatan untuk mengetahui seberapa sering guru melaksanakan penilaian tehadap peserta didik. Apakah ada kesesuaian jumlah melaksanakan penilaian dengan prencanaan yang ada di program semester. Dengan kegiatan penilaian akan menghilangkan keraguan dari nilai yang diserahkan guru.

(45)

dalam pelaksanaan supervisi penilaian yaitu adanya sinergi guru dan kepala sekolah untuk melaksanakan kontrol mutu pendidikan di sekolah. Guru memahami apa yang seharusnya dinilai kepada siswa. Apabila ada guru yang tidak melaksanakan penilaian secara maksimal diusahakan mendapat pembinaan secara kontinyu.

4.5.4 Evaluasi Hasil (Product)

Berdasarkan hasil dan pembahasan, unsur-unsur yang membentuk kinerja telah dilakukan oleh guru bersertifikat pendidik di SMP Negeri 2 Boja. Dalam mengimplementasikan perencanaan pembelajaran sudah sesuai dengan Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses bagian II subbagian B dan C dan dilakukan dengan baik. Dalam melaksanakan pembelajaran sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses bagian III subbagian B, poin 1, 2a, 2b, 2c, dan 3, serta telah dilaksanakan dengan kualitas cukup. Dalam mengimplementasikan evaluasi dalam pembelajaran telah sesuai dengan Permendiknas nomor 20 tahun 2007 tentang standar penilaian dan telah dilakukan dengan kualitas cukup.

(46)

Gambar

Tabel 4.1 Rekapitulasi Koleksi Buku Perpustakaan SMP Negeri 2 Boja Tahun Pelajaran 2014/2015
Tabel 4.2 Usia dan Masa Bakti Guru Bersertifikat Pendidik SMP Negeri 2 Boja Tahun Pelajaran 2014/2015
Tabel 4.3   Rata-rata Nilai Ujian SMP Negeri 2 Boja  Tahun

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang

Tidak ada keperawatan: Sihir dan seksualitas perempuan dalam The Winter's Tale.. Penerjemah: WARTIYEM

Kalau dia naik haji atau umroh dan dapat melaksanakan kewaiban yang dilakukan oleh orang yang berakal, maka haji atau umrohnya itu tidak diberi pahala dari

[r]

Setiap pasien baru akan mendapat nomor pasien yang akan digunakan sebagai kartu pengenal, yang harus dibawa pada setiap kunjungan berikutnya ke

The s i gnificant reduction in the muscle and liver glycogen contents of the adult and all three different sizes of fish respectively from the polluted part of the river

Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa pada hari kerja di pagi hari pergerakan pada ruas yang ditinjau didominasi oleh pergerakan luar zona atau dengan kata lain ruas jalan

Di peringkat sekolah pula, didikan moral yang positif dan nilai murni yang diterapkan oleh guru, akan dapat mengelakkan diri pelajar daripada terjebak dalam pelbagai pengaruh