• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajerial Kepala Sekolah di SD Negeri Gelangan 6 Kota Magelang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajerial Kepala Sekolah di SD Negeri Gelangan 6 Kota Magelang"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1.

Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri

Gelangan 6 Magelang yang beralamat di Jalan Dr.

Koesen Hiroehusodo Timur No. 227 Kecamatan

Magelang Tengah Kota Magelang Jawa Tengah, Kode

Pos 56112. Kepala Sekolah SD Negeri Gelangan 6

Magelang saat ini adalah Sukati, S.Pd.

Status Sekolah SD Negeri Gelangan 6 Magelang

adalah negeri. Dengan tahun berdiri 1962. SK terakhir

status sekolah SD Negeri Gelangan 6 Magelang adalah

Terakreditasi B (2012). Jasa Pendidikan Dasar

Setingkat Sekolah Dasar (SD) ini dengan lama

pendidikan adalah 6 (enam) tahun. SD Negeri Gelangan

6 Magelang ini memiliki tenaga pengajar dari sebanyak

10 orang dan 1 penjaga sekolah.

SD Negeri Gelangan 6 Magelang yang terletak di

Jalan Dr. Koesen Hiroehusodo Timur No. 227

Kecamatan Magelang Tengah ini memiliki visi dan misi

sekolah.

Visi Sekolah SD Negeri Gelangan 6 Magelang adalah

(2)

“Membentuk peserta didik untuk berperilaku santun, cerdas berpikir dan gemar beramal.”

Misi Sekolah SD Negeri Gelangan 6 Magelang adalah

sebagai berikut:

1. Berusaha membentuk siswa yang peka dan tanggap terhadap lingkungan budaya yang sopan atau berbudi pekerti luhur.

2. Berusaha menciptakan siswa yang peduli terhadap lingkungan diri serta mampu hidup bersama orang lain.

3. Berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa.

4. Meningkatkan profesionalisme guru

5. Menuntaskan hasil belajar siswa.

4.2.

Hasil Penelitian

Evaluasi manajerial Kepala Sekolah di SD Negeri

Gelangan 6 Magelang dilihat dari aspek input, proses

dan output adalah sebagai berikut.

4.2.1. Pelaksanaan Program Manajerial Kepala

Sekolah di SDN Gelangan 6 Kota Magelang

dilihat dari Aspek Input

Evaluasi manajerial kepala sekolah dalam aspek

input pada dasarnya mempunyai untuk mengaitkan

tujuan, konteks, input, dan proses dengan hasil

program. Evaluasi ini juga untuk menentukan

kesesuaian lingkungan dalam membantu pencapaian

tujuan dan objektif program.

Dalam evaluasi input manajerial kepala sekolah

di SDN Gelangan 6 Kota Magelang ini yang

(3)

kepala sekolah sendiri, kinerja tenaga pengajar atau

guru, dan juga pada sarana dan prasarana yang ada

untuk kelengkapan pembelajaran. Seperti yang

diutarakan Kepala Sekolah SD Negeri Gelangan 6

Magelang pada saat wawancara yang dilakukan pada

hari Selasa tanggal 7 April 2015 berikut ini:

“Dalam proses evaluasi manajerial kepala sekolah khususnya pada aspek input saya mencoba untuk mengevaluasi tentang kualitas manajerial dan kinerja saya sendiri sebagai pimpinan di SD Negeri Gelangan 6 Magelang ini. Yang kedua evaluasi pada guru dalam kegiatan belajar mengajar, evaluasi yang diberikan pada guru adalah evaluasi secara langsung melalui pengamatan dan pemantauan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pengajar sehingga saya sebagai kepala sekolah memperoleh fakta yang berupa dokumentasi dan catatan-catatan penting tentang kondisi proses pembelajaran yang dilakukan guru. Yang ketiga evaluasi pada sarana dan prasarana, apakah sudah memadai dalam kegiatan belajar mengajar atau

belum.”

“Pada evaluasi manajerial kepala sekolah di SDN Gelangan 6 Magelang ini saya sebagai kepala sekolah melakukan evaluasi kualifikasi atau kualitas diri saya sendiri terlebih dahulu, kemudian saya akan mengevaluasi para guru dan kemudian pada sarana dan prasarananya. Evaluasi dalam aspek input ini saya lakukan dengan saya melihat

(4)

pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Komitmen tersebut merupakan refleksi dari kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial kepala sekolah.

Begitu juga pada guru.”

“Pada evaluasi manajerial kepala sekolah

aspek input ini saya melakukan rapat yang memiliki tujuan untuk melihat bagaimana antusias guru dan cara dan trik-trik atau pemikiran-pemikiran yang dilakukan guru dalam memberikan pembelajaran yang berkualitas nantinya kepada peserta didik. Selain itu saya juga menyelaraskan dengan sarana dan prasarana pembelajaran yang ada di SDN

Gelangan 6 Magelang ini.”

“Selain itu saya juga melihat dari karakteristik pendidikan atau golongan pendidikan yang dimiliki baik guru maupun saya sebagai kepala sekolah. Karena menurut Permendiknas. 2007 tentang kualifikasi pendidikan kepala sekolah dalam aspek input salah satunya adalah status atau golongan serta tingkatan pendidikan yang telah dimiliki olek Kepala Sekolah yaitu memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi.”

“Dalam kaitannya sarana prasarana sekolah

dalam aspek input ini saya mencoba untuk menilai apakah sudah lengkap atau belum.”

Hal senada juga diungkapkan oleh guru SDN

Gelangan 6 Magelang sesuai dengan hasil wawancara

pada hari yang sama Selasa tanggal 7 April 2015

berikut ini:

“Seperti yang diungkapkan kepala sekolah

(5)

dalam melakukan pembelajaran yang bermutu serta

meningkatkan prestasi peserta didik.”

“Selain itu kepala sekolah juga

mengikutsertakan kami dalam kegiatan workshop atau pelatihan-pelatihan guru untuk menambah wawasan kami dalam kaitannya untuk proses

kegiatan belajar mengajar.”

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa dalam kegiatan evaluasi manajerial

kepala sekolah pada aspek input adalah pada awalnya

kepala sekolah melakukan atau melihat kualifikasi

pada status serta golongan dan tingkatan pendidikan

yang dimiliki guru maupun kepala sekolah sendiri,

kemudian kepala sekolah akan mengadakan rapat

untuk membahas tentang pembelajaran yang gunanya

untuk melihat bagaimana kualitas dan seberapa

aktifnya para guru dalam memberikan pendapat

tentang metode pembelajaran yang tepat untuk

meningkatkan prestasi siswa. Kemudian kepala sekolah

juga akan mengikutsertakan para guru untuk

mengikuti PLPG dan workshop yang gunanya untuk

meningkatkan wawasan guru dan pengetahuan serta

kinerja guru dalam pembelajaran. Untuk sarana dan

prasarana kepala sekolah mengevaluasi kelengkapan

sarana dan prasarana yang disesuaikan dengan

kebutuhan dalam pembelajaran dan bila kiranya ada

sarana dan prasarana yang masih kurang kepala

(6)

4.2.2. Pelaksanaan Program Manajerial Kepala

Sekolah di SDN Gelangan 6 Magelang dilihat

dari Aspek Proses

Pelaksanaan program manajerial kepala sekolah

meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan

dan pengawasan. Dalam kaitannya dengan evaluasi

pelaksanaan program manajerial kepala sekolah pada

aspek proses dijelaskan oleh kepala sekolah SDN

Gelangan 6 Magelang berdasarkan hasil wawancara

pada hari Kamis tanggal 9 April 2015 berikut ini:

“Pada evaluasi manajerial yang saya lakukan dalam aspek proses ini untuk pertama kali saya menilai dalam tahap perencanaan. Pada tahap ini yang saya lakukan adalah saya menilai serta mengumpulksn data-data atau dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kurikulum yang digunakan, Silabus, RPP, RAPBS, APBS serta dokumen-dokumen pendukung lainnya yang sudah dipersiapkan oleh guru dalam perencanaan pembelajaran. Dan jika masih ada kelengkapan pada tahap perencanaan tersebut kurang lengkap makan saya akaan menindaklanjutinya dengan cara menyuruh guru yang bersangkutan untuk membuat dan menyusun kelengkapan yang kurang tersebut. Kemudian dalam tindaklanjut pada tahap perencanaan ini saya akan memberikan pengertian kepada guru tentang perencanaan kualitas pembelajaran yang baik yang harus dilakukan oleh guru dan bagaimana guru harus bertindak.”

Senada dengan yang diuraikan kepala sekolah

SDN Gelangan 6 Magelang di atas berikut ini adalah

(7)

tenaga pengajar di SDN Gelangan 6 Magelang dari hasil

wawancara pada hari yang sama Kamis tanggal 9 April

2015 sebagai berikut:

“Pada evaluasi manajerial kepala sekolah

untuk tahap awal kepala sekolah menilai dan mengevaluasi pada proses perencanaan yang telah kami buat sebagai pengajar yang kaitannya dengan bahan ajar yang telah kami persiapkan seperti

penyusunan Silabus, RPP, dan bahan ajar lainnya.”

Berdasarkan keterangan di atas diketahui bahwa

pada tahap evaluasi manajerial kepala sekolah dalam

tahap pelaksanaan program pada awalnya adalah

mengenai perencanaan yang dilakukan guru. Bahwa

tahap perencanaan ini kepala sekolah membuat

perencanaan pembelajaran dengan para guru dalam

proses pembelajaran yang akan dilakukan nantinya

supaya dapat sesuai dengan kaidah pembelajarean

yang diterapkan di sekolah tersebut atau tidak.

Pada tahap setelah perencanaan adalah tahap

pengorganisasian. Seperti yang dijelaskan oleh kepala

sekolah SDN Gelangan 6 Magelang berikut ini:

“Kedua, tahap pengorganisasian. Pada tahap ini saya selaku kepala sekolah membagi atau membuat struktur organisasi kepengurusan yang mempunyai fungsi untuk membantu para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan yaitu meningkatkan prestasi siswa.”

Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu

(8)

“Dalam evaluasi manajerial tahap pengorganisasian ini kepala sekolah kami membagi atau membuat struktur organisasi kepengurusan yang mempunyai fungsi untuk membantu para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang efektif.”

Berdasarkan keterangan di atas diketahui bahwa

pada tahap pengorganisasian pada aspek proses ini

kepala sekolah membagi atau membuat struktur

organisasi kepengurusan yang mempunyai fungsi

untuk membantu para guru dalam mencapai tujuan

pembelajaran yang efektif yaitu meningkatkan prestasi

siswa.

Setelah pengorganisasian tahap selanjutnya

adalah tahap pengarahan. Pada tahap ini kepala

sekolah memberikan pengarahan kepada guru untuk

tugas-tugas yang harus dilakukan oleh guru. Berikut

ini dijelaskan oleh kepala sekolah SDN Gelangan 6

Magelang dari hasil wawancara:

“Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun organisasinya, langkah berikutnya adalah menugaskan karyawan untuk bergerak menuju tujuan yang ditentukan. Saya memberikan tugas kepada para guru agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik. Yaitu yang berkaitan dengan pendidikan berupa pemberitahuan apa yang dilakukan bidang studi apa yang dipegang, pengenalan kurikulum, pengenalan pada dewan guru pengenalan terhadap siswa dan masyarakat.”

“Kemudian setelah adanya pengarahan maka

(9)

peninjauan yang fungsinya adalah untuk melihat apakah perencanaan yang telah disusun sebelumnya sudah berjalan sesuai dengan yang

diinginkan atau belum.”

Berdasarkan keterangan di atas maka dapat

diambil kesimpulan bahwa dalam evaluasi pelaksanaan

program manajerial kepala sekolah pada aspek proses

yaitu dilakukan dengan cara (1) perencanaan, pada

tahap perencanaan adalah bahwa kepala sekolah

membuat perencanaan pembelajaran dengan para guru

dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan

nantinya supaya dapat sesuai dengan kaidah

pembelajaran yang diterapkan di sekolah tersebut atau

tidak, (2) pengorganisasian, kepala sekolah membagi

atau membuat struktur organisasi kepengurusan yang

mempunyai fungsi untuk membantu para guru dalam

mencapai tujuan pembelajaran yang efektif yaitu

meningkatkan prestasi siswa. (3) pengarahan, kepala

sekolah menugaskan kepada para guru agar

mengerjakan semua tugasnya dengan baik. Tentu

yang berkaitan dengan pendidikan berupa

pemberitahuan apa yang dilakukan, bidang studi apa

yang dipegang, pengenalan kurikulum, pengenalan

pada dewan guru pengenalan terhadap siswa dan

masyarakat. (4) pengawasan, kepala sekolah melihat

apakah perencanaan yang disusun sebelumnya sudah

(10)

yaitu dengan cara pemantauan, pengamatan,

pembinaan dan pengarahan yang dilakukan oleh

pimpinan lembaga pedidikan.

4.2.3. Pelaksanaan Program Manajerial Kepala

Sekolah di SDN Gelangan 6 Magelang dilihat

dari Aspek Output

Pelaksanaan program manajerial kepala sekolah

pada aspek output adalah merupakan hasil akhir dari

pelaksanaan input dan proses.

Seperti yang dijelaskan kepala sekolah SDN

Gelangan 6 Magelang saat wawancara pada hari Kamis

tanggal 9 April 2015 berikut ini:

“Pada tahap akhir ini saya ingin melihat hasil

akhir dari semua pelaksanaam di awal tadi dari input sampai dengan prosesnya, maka dari itu saya ingin melihat outputnya. Pada tahap outpun ini semua upaya yang dilaksanakan sebelumnya dapat dilihat dari nilai atau prestasi yang diperoleh siswa

dari pembelajaran yang telah diberikan guru.”

Berikut ini adalah uraian yang diberikan salah

satu guru SDN Gelangan 6 Magelang dari hasil

wawancara pada hari Kamis tanggal 9 April 2015

sebagai berikut:

“Dengan adanya evaluasi manajerial kepala

sekolah di SDN Gelangan 6 Magelang ini ternyata dalam tahap outputnya berdampak baik bagi para siswa yaitu adanya peningkatan prestasi dalam

(11)

Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu

siswa SDN Gelangan 6 Magelang hasil wawancara

dihari yang sama berikut ini:

“Sekarang kami merasakan adanya kegiatan

pembelajaran yang efektif, sehingga prestasi belajar kami meningkat selain itu proses pembelajaranpun berjalan dengan susunan yang sangat rapi, sehingga kami sangat senang dalam mempelajari pelajaran

yang diberikan.”

Berdasarkan keterangan di atas maka dapat

diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan program

manajerial kepala sekolah pada aspek output ternyata

berdampak baik bagi prestasi siswa di SDN Gelangan 6

Magelang.

4.3.

Pembahasan

4.3.1. Pelaksanaan Program Manajerial Kepala

Sekolah di SDN Gelangan 6 Magelang dilihat

dari Aspek Input

Pelaksanaan program manajerial kepala sekolah

dalam aspek input adalah merupakan program

pelaksanaan kepemimpinan yang dilakukan kepala

sekolah yang berkaitan kualifikasi Kepala Sekolah,

Guru, Sarana Prasarana.

Evaluasi pelaksanaan program manajerial kepala

sekolah pada aspek input adalah meliputi (1) kepala

sekolah melakukan atau melihat kualifikasi pada

(12)

dimiliki guru maupun kepala sekolah sendiri, (2) kepala

sekolah mengadakan rapat untuk membahas tentang

pembelajaran yang gunanya untuk melihat bagaimana

kualitas dan seberapa aktifnya para guru dalam

memberikan pendapat tentang metode pembelajaran

yang tepat untuk meningkatkan prestasi siswa, (3)

kepala sekolah mengikutsertakan para guru untuk

mengikuti PLPG dan workshop yang gunanya untuk

meningkatkan wawasan guru dan pengetahuan serta

kinerja guru dalam pembelajaran, (4) kepala sekolah

mengevaluasi kelengkapan sarana dan prasarana yang

disesuaikan dengan kebutuhan dalam pembelajaran

dan bila kiranya ada sarana dan prasarana yang masih

kurang kepala sekolah akan menindaklanjutinya.

Penelitian ini pernah dilakukan oleh Sopan

Andrianto (2010), yang berjudul Pengaruh Keterampilan

Teknis, Keterampilan Sosial, Keterampilan Konseptual

dan Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah Dasar

Negeri di Wilayah Jakarta Pusat.” Tujuan dari

penelitian kausal ini adalah untuk memperoleh

informasi yang berkaitan dengan kemungkinan bahwa

kinerja pelaku dipengaruhi oleh keterampilan teknis,

keterampilan sosial, keterampilan konseptual, dan

manajerial skills. Survey diterapkan dalam penelitian

ini data yang telah dianalisis dengan analisis jalur

setelah semua variabel dimasukkan ke dalam matriks

(13)

sebagai Unit analisis dan 114 sampel yang dipilih

randomly. Hasil analisis menemukan bahwa kepala

sekolah Kinerja dipengaruhi langsung oleh kemampuan

manajerial, tetapi dilakukan secara tidak langsung

dengan keterampilan teknis, social keterampilan, dan

skills. Based konseptual temuan mereka dapat

disimpulkan bahwa variasi kinerja kepala sekolah

mungkin telah dipengaruhi oleh variasi keterampilan

teknis, keterampilan sosial, keterampilan konseptual,

dan skills.Therefore manajerial, keterampilan teknis,

keterampilan sosial, keterampilan konseptual, dan

keterampilan manajerial harus dimasukkan ke dalam

pertimbangan dalam mengelola kinerja kepala sekolah

'dari Sekolah Dasar Negeri di Jakarta Pusat.

Terdapat persamaan dan perbedaan penelitian

sekarang dengan penelitian yang dilakukan oleh Sopan

Andrianto (2010). Persamaannya adalah kedua

penelitian ini sama-sama melihat kinerja kepala

sekolah. Perbedaannya jika penelitian yang dilakukan

oleh Sopan Andrianto (2010) adalah kinerja kepala

sekolah atau manejerial kepala sekolah dipengaruhi

oleh keterampilan teknis, keterampilan sosial,

keterampilan konseptual, dan manajerial skills.

Sedangkan penelitian sekarang adalah untuk melihat

evaluasi manajerial kepala sekolah dilihat dalam aspek

(14)

4.3.2. Pelaksanaan Program Manajerial Kepala

Sekolah di SDN Gelangan 6 Magelang dilihat

dari Aspek Proses

Pelaksanaan program manajerial kepala sekolah

dilihat pada aspek input adalah bahwa dalam tahap ini

kepala sekolah melihat dan menilai manajerial kepala

sekolah dalam bidang proses pelaksaan pendidikan

sesuai dengan kurikulum yang telah diterapkan di

sekolah yang bersangkutan.

Evaluasi pelaksanaan program manajerial kepala

sekolah pada aspek proses yaitu dilakukan dengan cara

(1) perencanaan, pada tahap perencanaan adalah

bahwa kepala sekolah membuat perencanaan

pembelajaran dengan para guru dalam proses

pembelajaran yang akan dilakukan nantinya supaya

dapat sesuai dengan kaidah pembelajaran yang

diterapkan di sekolah tersebut atau tidak, (2)

pengorganisasian, kepala sekolah membagi atau

membuat struktur organisasi kepengurusan yang

mempunyai fungsi untuk membantu para guru dalam

mencapai tujuan pembelajaran yang efektif yaitu

meningkatkan prestasi siswa. (3) pengarahan, kepala

sekolah menugaskan kepada para guru agar

mengerjakan semua tugasnya dengan baik. Yaitu yang

berkaitan dengan pendidikan berupa pemberitahuan

apa yang dilakukan bidang studi apa yang dipegang,

(15)

pengenalan terhadap siswa dan masyarakat. (4)

pengawasan, kepala sekolah melihat apakah

perencanaan yang disusun sebelumnya sudah berjalan

sesuai dengan yang diinginkan atau belum, yaitu

dengan cara pemantauan, pengamatan, pembinaan dan

pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan lembaga

pedidikan.

Penelitian ini pernah dilakukan oleh I Ketut

Darmada dkk (2013), yang berjudul “Kontribusi

Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah, Iklim Kerja dan

Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Se

Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana”. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi Kompetensi

Manajerial Kepala Sekolah, iklim kerja dan motivasi

kerja terhadap kinerja guru pada SMP Negeri Se

Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana. Penelitian

ini merupakan penelitian Expost Facto. Instrumen

pengumpulan data yaitu menggunakan kuesioner.

Penentuan responden menggunakan sampel random

sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dari

seluruh anggota populasi menjadi responden penelitian

yakni berjumlah 40 orang guru. Analisis data

menggunakan Rumus Product Moment dari Pearson,

Korelasi Parsial dan, korelasi ganda. Hasil analisis data

diperoleh beberapa temuan sebagai berikut : Pertama:

(16)

(Y) dengan persamaan garis regresi Y, Kedua: terdapat

kontribusi yang signifikan antara iklim kerja (X2)

terhadap kinerja guru (Y) dengan persamaan garis

regresi Y, Ketiga: terdapat kontribusi yang signifikan

antara motivasi kerja guru (X3) terhadap kinerja guru

(Y) dengan persamaan garis regresi Y, dan Keempat:

terdapat kontribusi yang signifikan antara manajerial

kepala sekolah (X1), iklim kerja (X2), motivasi kerja

guru (X3) terhadap kinerja guru (Y) dengan persamaan

garis regresi Y.

Terdapat persamaan dan perbedaan penelitian

sekarang dengan penelitian yang dilakukan oleh I Ketut

Darmada dkk (2013). Persamaannya kedua penelitian

ini sama-sama meneliti tentang manajerial kepala

sekolah. Namun perbedaannya jika penelitian srkarang

merupakan penelitian kualitatif tentang evaluasi

manajerial kepala sekolah dalam input, proses dan

output sedangkan penelitian yang dilakukan oleh I

Ketut Darmada dkk (2013) merupakan penelitian

kuantitatif untuk mengukur kompetensi manajerial

kepala sekolah dilihat dari iklim kerja, motivasi kerja

(17)

4.3.3. Pelaksanaan Program Manajerial Kepala

Sekolah di SDN Gelangan 6 Magelang dilihat

dari Aspek Output

Evaluasi pelaksanaan program manajereial

kepala sekolah pada aspek output merupakan tahap

akhir dari tindakan kepala sekolah dalam melihat

dampak dari pelaksanaan evaluasi manajerial kepala

sekolah sebelumnya.

Evaluasi pelaksanaan program manajerial kepala

sekolah pada aspek output ternyata berdampak baik

bagi prestasi siswa di SDN Gelangan 6 Magelang.

Penelitian ini pernah dilakukan oleh Atep

Yogaswara (2010), yang berjudul “Kontribusi Manajerial

Kepala Sekolah dan Sistem Informasi Kepegawaian

terhadap Kinerja Mengajar Guru.” Penelitian ini secara

fokus mengkaji kontribusi kemampuan manajerial

kepala sekolah dan sistem informasi kepegawaian

terhadap kinerja mengajar guru pada sekolah

menengah pertama negeri. Metode penelitian yang

digunakan yaitu deskriptif analisis. Pelaksanaan

penelitian dilakukan pada guru sekolah menengah

pertama negeri di Kecamatan Purwakarta yaitu

sebanyak 128 guru. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antara

kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap

(18)

mengajar guru pada kategori rendah (61,60%) dan

kemampuan manajerial kepala sekolah dan sistem

informasi kepegawaian secara bersama-sama terhadap

kinerja mengajar guru pada kategori sedang (65,30%).

Terdapat persamaan dan perbedaan penelitian

sekarang dengan penelitian yang dilakukan oleh Atep

Yogaswara (2010). Persamaannya kedua penelitian ini

sama-sama mengukur kemampuan manajerial kepala

sekolah. Perbedaannya jika penelitian yang dilakukan

oleh Atep Yogaswara (2010) pengukurannya dilakukan

secara perhitungan atau kuantitatif berdasarkan

kinerja mengajar guru. Sedangkan penelitian sekarang

merupakan evaluasi manajerial kepala sekolah yang

dilakukan secara input, proses dan output dilihat dari

Referensi

Dokumen terkait

Klik menu text – pilih dan dekatkan mouse pada lingkaran tekan dan tahan sesuai dengan posisi Yang diinginkan seperti berikut lepaskan mouse.. Ulangi perintah tersebut diatas

Dengan adanya loyalitas merek yang tinggi terhadap suatu merek perusahaan dapat menjamin konsumen akan memberikan reaksi timbal balik dengan memiliki niat untuk

Ditimbang 0,3151 gram Asam oksalat dengan neraca analitik, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas. Urea 60 gram/mol). Ditimbang 0,1086 gram

berburu. Ia berburu tikus atau hewan kecil lainnya. Untuk menangkap mangsanya diperlukan kuku dan gigi yang tajam. Kucing menyesuaikan diri dengan lingkungan

Hal ini dilihat dari meskipun tingkat kebutuhan wanita karir akan adanya ruang laktasi dan tingkat pengetahuan pemimpin BUMN atau orang yang ditunjuk mengenai PP RI

Dalam melakukan bisnis tidak mungkin pelaku bisnis terlepas dari hukum karena hukum sangat berperan mengatur bisnis agar bisnis bisa berjalan dengan lancar,

Meskipun tidak ada obat yang diketahui dapat menyembuhkan MS, studi Meskipun tidak ada obat yang diketahui dapat menyembuhkan MS, studi klinis menunjukkan bahwa penyakit ini dapat

Fungsi dan cara kerja enzim 4.Faktor-faktor yang empengaruhi kerja enzim VIII 100 menit Dialog interaktif; Diskusi kelompok kecil Menjawab latihan dan soal-soal dari