PERBANDINGAN EFEKTIFITAS JARAK FOTOTERAPI PADA NEONATUS DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA INDIREK
TESIS
WINRA PRATITA 087103007 / IKA
PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK – KONSENTRASI ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2010
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS JARAK FOTOTERAPI PADA NEONATUS DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA INDIREK
TESIS
Untuk memperoleh gelar Magister Kedokteran Klinik di Bidang Ilmu Kesehatan Anak / M.Ked (Ped) pada Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
WINRA PRATITA 087103007 / IKA
PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK – KONSENTRASI ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2010
Judul Penelitian : Perbandingan Efektifitas Jarak Fototerapi Pada Neonatus Dengan Hiperbilirubinemia Indirek
Nama Mahasiswa : Winra Pratita
NIM : 087103007
Program Magister : Magister Kedokteran Klinik Konsentrasi : Ilmu Kesehatan Anak
Menyetujui, Komisi Pembimbing
Prof. dr. H. Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A(K) Ketua
dr. Supriatmo, Sp.A(K) Anggota
Ketua Program Magister Ketua TKP-PPDS
Prof. dr. H. Munar Lubis Sp.A(K) dr. Zainuddin Amir, Sp.P(K)
Tanggal lulus : 25 Juni 2010
PERNYATAAN
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS JARAK FOTOTERAPI PADA NEONATUS DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA INDIREK
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka
Medan, Juni 2010
Telah diuji pada
Tanggal: 25 Juni 2010
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. H. Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A(K) ... Anggota : 1. Dr. Supriatmo, Sp.A(K) ... 2. Prof. Dr. Hj. Bidasari Lubis, Sp.A(K) ... 3. Dr. Hj. Melda Deliana, Sp.A(K) ... 4. Fahmi, ST, M.Sc ...
UCAPAN TERIMA KASIH
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya serta telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.
Tesis ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas akhir pendidikan Magister Kedokteran Klinik Konsentrasi Kesehatan Anak di FK-USU / RSUP H. Adam Malik Medan.
Penulis menyadari penelitian dan penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan masukan yang berharga dari semua pihak di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyatakan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Pembimbing utama Prof. Dr. H. Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A(K) dan Dr. Supriatmo, Sp.A(K), yang telah memberikan bimbingan, bantuan serta saran-saran yang sangat berharga dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian tesis ini
2. Dr. H. Emil Azlin, Sp.A, Dr. Pertin Sianturi, Sp.A, Dr. Hj. Bugis Mardina Lubis, Sp.A, dan Dr. Beby S. Hasibuan, M.Ked (Ped), Sp.A yang telah sangat banyak membimbing serta membantu saya dalam menyelesaikan penelitian serta tesis ini
3. Prof. Dr. H. Munar Lubis, Sp.A(K), selaku Ketua Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak FK- USU dan Dr. Hj. Melda Deliana, Sp.A(K), sebagai Sekretaris Program yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tesis ini.
4. Dr. H. Ridwan M Daulay, Sp.A(K), selaku Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran USU/RSUP H. Adam Malik Medan, yang telah memberikan bantuan dalam penelitian dan penyelesaian tesis ini.
5. Seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU / RSUP H. Adam Malik dan RS Dr. Pirngadi Medan yang telah memberikan sumbangan pikiran dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis ini
6. Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. H. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc(CTM), Sp.A(K), serta Rektor Universitas Sumatera Utara sebelumnya Prof. Dr. H. Chairuddin P Lubis, DTM&H, Sp.A(K) dan Dekan FK-USU yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti program pendidikan Dokter Spesialis Anak di FK- USU 7. Seluruh perawat di bagian Perinatologi RSUP H. Adam Malik dan RS
Dr. Pirngadi Medan yang ikut membantu penelitian ini sehingga dapat terlaksana dengan baik
8. Aridamuriany D. Lubis, Linawaty, Ifo F. Sihite, Mars Nasrah, Meirina Daulay, Masyitah Sri Wahyuni, Hafaz Zakky, Marlisye Marpaung, Sri Yanti Harahap, Nuraini, Windya Sari, Ade Amalia, dan Hendri Wijaya
yang telah bersama-sama dalam suka dan duka serta teman sejawat PPDS Departemen Ilmu Kesehatan Anak terutama Ari Kurniasih, Nanda Susanti, Widyastuti, dan semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam terlaksananya penelitian serta penulisan tesis ini.
Teristimewa untuk suami tercinta Faisal Abrany Siregar, ST, terima kasih atas doa, pengertian, dukungan dan pengorbanan tanpa kenal lelah yang telah diberikan hingga penulis mampu menyelesaikan pendidikan, mudah-mudahan Allah senantiasa melimpahkan rahmat, rezeki, dan karuniaNya buat kita semua.
Kepada yang tercinta orangtua, Kolonel (Purn.) Dr. H. Wilmar Y. Lukman, SpB.KBD dan Dr. Hj. Nuryetty Raid, mertua Ir. H. A. Rahim Siregar, dan Ir. Hj. Ruslaini Rinup beserta adik, dr.Dona Wirniaty dan Muhammad Andri, S.Ked, yang selalu mendoakan, memberikan dorongan, bantuan moril dan materil selama penulis mengikuti pendidikan ini. Terima kasih atas doa, pengertian, dan dukungan selama penulis menyelesaikan pendidikan ini, semoga budi baik yang telah diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga penelitian dan tulisan ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Medan, Juni 2010
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan pembimbing i
Lembar Pernyataan ii
Ucapan Terimakasih iv
Daftar Isi vii
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
Daftar Singkatan xi
Daftar Lambang xii
Abstrak xiii BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Rumusan Masalah 3 1.3. Hipotesis 3 1.4. Tujuan Penelitian 3 1.5. Manfaat Penelitian 4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Metabolisme Bilirubin 5
2.2 Hiperbilirubinemia 7
2.3 Pengaruh Sinar Fototerapi Terhadap Bilirubin 8
2.4 Sinar Fototerapi 12
2.5 Jarak Sinar Fototerapi 13
2.6 Penurunan Kadar Bilirubin dengan Fototerapi 13
2.7 Kerangka Konseptual 14
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian 15
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 15
3.3 Populasi dan Sampel 15
3.4 Besar Sampel 15
3.5 Kriteria Inklusi dan Ekslusi 16 3.6 Persetujuan / Informed Consent 17
3.7 Etika Penelitian 17
3.8 Cara Kerja 18
3.9 Identifikasi Variabel 20
3.10 Definisi Operasional 20
3.11 Analisis Data 21
BAB 4. HASIL PENELITIAN 22
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 32 6.2 Saran 32 BAB 7. RINGKASAN 33 Daftar Pustaka 37 Lampiran
1. Lembar Penjelasan Mengikuti Penelitian 2. Lembar Persetujuan Mengikuti Penelitian 3. Lembar Kuesioner Penelitian
4. Lembar Persetujuan Komite Etik 5. Data Pengamatan Fototerapi 6. Radiometer merk Dale 40 7. Riwayat Hidup
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Rekomendasi AAP penanganan hiperbilirubinemia 11
pada neonatus sehat dan cukup bulan
Tabel 2.2. Rekomendasi AAP untuk penanganan 11 hiperbilirubinemia pada neonatus prematur sehat
dan sakit
Tabel 4.1. Karakteristik sampel 23 Tabel 4.2. Perbedaan kadar bilirubin setelah fototerapi berjarak 24
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Metabolisme bilirubin pada neonatus 6
Gambar 2.2. Mekanisme fototerapi 10
Gambar 2.3. Kerangka konsep penelitian 14
Gambar 3.1. Alur Penelitian 19
Gambar 4.1. CONSORT diagram 22
Radiometer merk Dale 40 Lampiran 6
DAFTAR SINGKATAN
AAP : American Academy of Pediatrics ASI : Air Susu Ibu
Cm : sentimeter
cm2 : sentimeter bujur sangkar dL : desiliter dkk : dan kawan-kawan nm : nanometer mg : milligram L : liter % : persen
RSU : Rumah Sakit Umum µW : mikrowatt
DAFTAR LAMBANG
: Kesalahan tipe I : Kesalahan tipe II
n : Jumlah subjek / sampel n1 : Jumlah sampel kelompok A n2 : Jumlah sampel kelompok B
X1-X2 : Perbedaan kadar bilirubin yang diinginkan z : Deviat baku normal untuk
z : Deviat baku normal untuk Sd : Standard deviasi
> : Lebih besar dari
≥ : Lebih besar sama dengan < : Lebih kecil dari
ABSTRAK
Latar belakang : Hiperbilirubinemia merupakan salah satu dari banyak permasalahan pada bayi cukup bulan dan fototerapi merupakan terapi yang banyak digunakan untuk menurunkan kadar bilirubin pada bayi. Fototerapi dengan jarak yang lebih dekat dari bayi dapat meningkatkan efektivitas fototerapi.
Tujuan : Untuk membandingkan efektivitas fototerapi berjarak 20 cm dan fototerapi berjarak 40 cm dalam menurunkan kadar bilirubin dan meningkatkan intensitas sinar
Metode : Uji klinis acak terbuka, dilakukan di 2 RS, RS.H. Adam Malik dan RS. Dr. Pirngadi Medan. Penelitian dimulai bulan Agustus 2009 sampai Maret 2010, sampel dibagi 2 kelompok. Kelompok A dengan menggunakan fototerapi berjarak 20 cm (n=30) dan kelompok B menggunakan fototerapi berjarak 40 cm (n=30). Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah bayi yang secara klinis dijumpai ikterus atau kuning pada minggu pertama kehidupan. Serum bilirubin diukur pada awal, 12 jam dan setelah 24 jam fototerapi. Hasil : Rerata kadar bilirubin awal pada ke dua grup yang menggunakan fototerapi berjarak 20 cm dan berjarak 40 cm saat dimulai fototerapi yaitu 17 sampai 18 mg/dL, tidak ada perbedaan yang signifikan antara ke 2 grup. Setelah 24 jam fototerapi terjadi penurunan kadar bilirubin pada grup fototerapi berjarak 20 cm yaitu 7.62 ( SD 1.01) mg/dL dan grup fototerapi berjarak 40 cm yaitu 1.94 (SD 0.83) mg/dL. Penurunan rerata kadar serum bilirubin berbeda signifikan antara ke 2 grup (p< 0.05). Selama penelitian , intensitas sinar secara signifikan lebih tinggi pada grup fototerapi berjarak 20 cm dibandingkan fototerapi berjarak 40 cm.
Kesimpulan : Pada penelitinan kami didapati bahwa fototerapi dengan jarak sinar lebih dekat ke neonatus lebih efektif dalam menurunkan kadar bilirubin pada bayi-bayi dengan hiperbilirubinemia.
ABSTRACT
Background: Hyperbilirubinemia is one of the most common problems in newborns and the phototherapy is the most widespread treatment for lowering bilirubin concentration in neonates. The phototherapy with near distance to neonates could increase effectiveness of phototherapy.
Objective: To compare the effectiveness of phototherapy with 20 cm distance between light source and neonates and phototherapy with 40 cm distance in decreasing serum bilirubin and increasing spectral irradiance Methods: An open, randomized controlled trial was conducted at both H. Adam Malik Hospital Medan and Pirngadi Hospital Medan since August 2009 to March 2010. Subject divided into 2 group, one group received 20cm distance phototherapy (n=30) and the other received 40 cm distance phototherapy (n=30). The criteria for inclusion in the study were newborns with neonatal jaundice presenting in the first week of life. Serum bilirubin level and average spectral irradiation level measured at baseline and after 12 h, 24 h of phototherapy.
Results: The mean total bilirubin level of 20 cm distance phototherapy and 40 cm distance phototherapy groups at the beginning of therapy were 18.79 (SD 1.01) and 17.68 (SD 0.83) mg/dl respectively, there was no significant difference between the values. After 24 hours of therapy the mean decrease in total serum bilirubin levels of 20 cm distance and 40 cm distance phototherapy group were 7.62 (SD 1.01) and 1.94 (SD 0.83) mg/dl respectively. The mean decreased in total serum bilirubin levels were significant differences between two groups (p < 0.05). During the study period the sum of average spectral irradiance by 20 cm distance phototherapy was significantly higher than of the 40 cm distance phototherapy (p < 0.05).
Conclusion: Our study showed that phototherapy with near distance between light source and neonates is more effective in reduction of bilirubin in newborns with hyperbilirubinemia.
Key words: neonatal jaundice, iradiation spectrum, distance phototherapy, billirubin