• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isolasi Senyawa Flavonoida Biji Buah Pinang (Areca catechu L)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Isolasi Senyawa Flavonoida Biji Buah Pinang (Areca catechu L)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Flavonoida sebenarnya terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk akar, kayu, kulit, tepung sari, nektar, bunga, buah, dan biji. Hanya sedikit saja catatan yang melaporkan adanya flavonoida pada hewan (Markham,1988).

Flavonoida merupakan senyawa bahan alam dengan karakteristik struktur memiliki dua cincin hidroksil aromatik A dan B, yang dihubungkan oleh tiga atom karbon (Torssell, 1981).

Pohon pinang banyak ditanam diseluruh nusantara, dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya untuk mendapatkan buah, yang digunakan untuk campuran makan sirih. Orang yang makan buah pinang diyakini memiliki gigi yang kuat, meski usia telah lanjut (Heyne, 1987).

Biji pinang disebut dengan betel nut dan ditanam secara luas di India, Sri Langka sampai ke Cina dan Philipina, di Malaysia dan Indonesia, juga diperoleh di Afrika sebelah Timur (Tanzania) (Bruneton, 1995). Bijinya dapat dikomsumsi dalam keadaan segar atau telah dididihkan dengan air atau setelah dikeringkan (Heyne, 1987).

Biji buah pinang berbentuk bulat telur terbalik memanjang, berwarna merah orange, memiliki panjang 3,5-7cm, dengan dinding buah berserabut. Sedangkan biji buah pinang berbentuk telur ada gambaran seperti jala (Steenis, 2003).

Kandungan kimia dari biji pinang adalah gula 50-60%, lipid 15%, tanin 15% dan0,2-0,5 % alkaloid (arekolin, arekaidin, guvasin (tetrahidronicotinic acid) dan guvakolin(Bruneton, 1995), juga golongan tanin, sitosterol,karbohidrat, saponon dan karotenoid (Eisenbrand dan Tang 1992).

(2)

2

Penelitian terhadap biji buah pinang (Areca cathecu L) telah dilakukan oleh (Meiyanto et all, 2008) melaporkan bahwa Areca catehcu L mengandung antioksidan tinggi yang berpotensi sebagai antikanker. Hasilnya menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak etanolik dari biji buah Areca cathecu L (25-100 µg/ml) selama 48 jam menghambat pertumbuhan sel sebesar 13-84%. Rafiqua et al, (2014) menguji antimikroba dari ekstrak etanol biji buah Areca Catechu L dapat menghambat pertumbuhan bakteri Methichillin Resistant Staphylococcus Aureus. Qingli Wu, et al (2007), telah mengidentifikasi senyawa proanthocyanidins pada biji buah pinang dengan menggunakan HPLC/MS secara kualitatif dan kuantitatif. Bogoriani (2010) melakukan penelitian mengenai ekstraksi zat warna alami campuran biji pinang, daun sirih, gambir dan pengaruh penambahan KMnO4 terhadap pewarnaan kayu jenis

albasia.

Dari uraian penelitian diatas, peneliti tertarik untuk mengisolasi senyawa flavonoida dari biji buah pinang (Areca catehcu L).

1.2 Permasalahan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara mengisolasi senyawa flavonoida yang terdapat dalam biji buah pinang.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi senyawa flavonoida yang terdapat dalam biji buah pinang.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah pada bidang Kimia Bahan Alam bahwa dari biji buah pinang terkandung senyawa flavanoida.

1.5 Lokasi Penelitian 1. Sampel

Sampel yang digunakan diperoleh dari Area Marihat Mayang Kecamatan Hutabayu, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

2. Penelitian

a. Isolasi senyawa flavonoida dilakukan di Laboratorium Kimia Bahan Alam Hayati Universitas Sumatera Utara, Medan.

(3)

3

b. Identifikasi Senyawa Hasil Isolasi

Analisis Spektrofotometer Inframerah (FT-IR), dan Spektrometer Resonansi Magnetik Inti Proton (1H-NMR) dilakukan di Pusat Penelitian Kimia- LIPI. Analisis Spektrofotometer UV-Visible dilakukan di Laboratorium Penelitian Kimia Organik FMIPA UGM.

1.6 Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, isolasi senyawa flavonoida dilakukan terhadap biji buah pinang berupa serbuk halus yang kering sebanyak 2000 gram. Tahap awal yaitu dilakukan uji skrining fitokimia untuk senyawa flavonoida dari ektrak metanol dan etil asetat dengan menggunakan pereaksi serbuk Mg-HCl, FeCl3 5%, NaOH 10%, dan H2SO4(p).

Tahap isolasi yang dilakukan: 1. Ektraksi Maserasi

2. Hidrolisis (Pemutusan Gula) 3. Analisis Kromatografi Kolom 4. Analisis Senyawa Hasil Isolasi

Tahapan analisis senyawa hasil isolasi yang dilakukan adalah: 1. Analisis Kromatografi Lapis Tipis

2. Identifikasi dengan menggunakan Spektrofotometer Inframerah (FT-IR), Spektrofotometer UV-Visible (UV-Vis), dan Spektrometer Resonansi Magnetik Inti Proton (1H-NMR).

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak biji buah pinang (Areca catechu L.) terhadap perubahan profil lipid (HDL, LDL, TG, Kolesterol

Telah dilakukan penelitian tentang identifikasi ekstrak buah pinang sebagai inhibitor korosi baja lunak dalam air laut buatan yang jenuh dengan gas CO 2.. Buah

Dalam penelitian ini telah dilakukan penambahan inhibitor senyawa ekstrak biji pinang pada kerak kalsium sulfat (CaSO 4 ) menggunakan metode tanpa penambahan

Proses isolasi senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada kulit biji pinang sirih dapat dilakukan dengan metode kromatografi Vakum Cair (KVC) sehingga

Isolasi senyawa flavonoida yang terdapat pada daun tumbuhan jambu biji Australia ( Psidium guajava L.) dilakukan secara ekstraksi maserasi dengan pelarut

penelitian dengan judul “Efektivitas Penggunaan Obat Kumur Ekstrak Biji Buah Pinang ( Areca catechu L.) 3% Terhadap Akumulasi Plak”.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

Isolasi senyawa flavonoida yang terdapat pada daun tumbuhan jambu biji (Psidium guajava L.) dilakukan secara maserasi dengan pelarut metanol.. Ekstrak pekat metanol ditambahkan

Tabel 5.4 Hasil uji daya lekat emulgel chitosan-ekstrak biji pinang Formulasi Waktu lepas Emulgel ekstrak biji pinang 10% 12 detik Emulgel ekstrak biji pinang 20% 30 detik Dari