• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Makna Kataكَتَبَ Kataba Dan Kata Bentukannya Dalam Al-Qur’an

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Makna Kataكَتَبَ Kataba Dan Kata Bentukannya Dalam Al-Qur’an"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan sesuatu yang khas, yang hanya dimiliki oleh manusia

(Aminuddin,1988 : 28). Menurut Tarigan (1985: 18) dalam Hamidi (2010: 73)

Bahasa pada awalnya merupakan bunyi-bunyi abstraks yang mengacu pada

lambang-lambang tertentu sebagai sebuah sistem yang mengasumsikan adanya

makna. Melalui lambang atau simbol-simbol bahasa manusia mengadakan kontak

dengan realitas kehidupan di luar dirinya. Melalui simbol-simbol bahasa manusia

melangsungkan kegiatan berfikir, menafsirkan, dan memahami keseluruhan

pengalaman batin seseorang; mereduksikan kembali keseluruhan pengalaman

batin tersebut sesuai dengan fenomena di dunia sekitarnya; mengatur sejumlah

fenomena dalam berbagai kelas kategori sesuai dengan jenis objek, ciri proses

maupun lakuan, bentuk masyarakat, institusi, dan sebagainya.

Bahasa sebagai sistem lambang atau simbol arbitrer (a system of arbitrary

vocal symbols), bahasa, Halliday, “ memiliki fungsi: (1) instrumental, alat untuk

memenuhi kebutuhan material; (2) regulatory, mengatur dan mengontrol perilaku

individu yang satu dengan yang lain dalam suatu hubungan sosial; (3)

interaksional, menciptakan jalinan hubungan antara individu yang satu dengan

yang lain; (4) personal, media identifikasi dan ekspresi diri; (5) heuristik, untuk

menjelajahi,mempelajari, memahami dunia sekitar; (6) imajinatif,

mengekspresikan dunia dalam kesadaran dunia batin seseorang; (7) informatif,

media penyampaian pesan dalam kegiatan komunikasi “. ( Halliday, 1978: 21).

(2)

Kemampuan menguasai dan menggunakan bahasa merupakan ciri yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Dengan bahasa, manusia dapat berfikir dan mengkomunikasikan pikirannya. Manusia berinteraksi dengan sesamanya juga dengan menggunakan bahasa.Ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan keberadapan pun pada dasarnya dipelajari dan diwariskan dari generasi ke generasi dengan menggunakan bahasa (Asrori, 2004:4).

Analisis Makna Kata َﺐَﺘَﻛ/kataba/ merupakan suatu kajian yang menarik

untuk diteliti dimana kata َﺐَﺘَﻛ/kataba/ memiliki berbagai macam variasi makna .

kata َﺐَﺘَﻛ/kataba/ di dalam alqur’an memiliki variasi bentuk dan makna yang

bermacam macam, selain itu kata َﺐَﺘَﻛ/kataba/ juga tersebar didalam 21 surat yang

ada didalam al qur’an hal ini yang membuat tertarik untuk meniliti kata َﺐَﺘَﻛ

/kataba/ .

Menurut etimologi kata َﺐَﺘَﻛ/kataba/ berasal dari bahasa arab dalam kamus

Al-Bisri berarti menulis, mewajibka n, memerintahkan, mengajari (Bisri, 1999:

626). Sedangkan dalam kamus Mahmud Yunus kata َﺐَﺘَﻛ/kataba/ berarti menulis,

mentakdirkan, menetapkan, mengajar, mengucapkan (Yunus, 2007: 366).

Ilmu tentang kajian makna dalam istilah linguistik disebut Semantik. Menurut Tarigan (1985 :7) semantik yaitu tela’ah makna. Aminuddin (1985 :50) mengatakan “ Dalam pemakaian sehari-hari, kata makna digunakan dalam berbagai bidang maupun konteks pemakaian. Apakah pengertian khusus kata makna tersebut serta perbedaannya dengan ide, misalnya, tidak begitu diperhatikan. Sebab itu, sudah sewajarnya bila makna juga disejajarkan pengertiannya dengan arti, gagasan, konsep, pernyataan, pesan, informasi, maksud, firasat, isi, dan pikiran.

Kridalaksana ( 1982: 15) dalam Aminuddin (1985: 50) menjelaskan dari

sekian banyak pengertian yang diberikan itu, hanya arti yang paling dekat

pengertiannya dengan makna. Meskipun demikian, bukan berarti keduanya

sinonim mutlak. Disebut demikian karena arti adalah kata yang telah mencakup

makna dan pengertian. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas bahwasanya arti

dan makna mempunyai perbedaan dan ada juga yang mengatakan arti dan makna

(3)

Al-Qur’an adalah firman Allah SWT, yang diturunkan kepada umat

manusia dengan bahasa Arab. Sebagai kitab suci umat Islam, maka selayaknyalah

bagi umatnya untuk mempelajari bahasa Arab dan mengetahui makna serta ajaran

yang terkandung di dalamnya.

Sebagaimana firman Allah berikut ini :



/`innāanzalnāhu qur`ānan ‘arabiyyᾱn la‘allakum ta‘qilūna/. “Sesungguhnya

Kami menurunkannya berupa Al-Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya” (QS. Yusuf : 2).

Allah memerintahkan manusia menghayati kandungan ayat Al-Qur’an,

sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an pada surat An-Nisa : 82.

﴿ ًﺍﺮﻴِﺜَﻛ ًﺎﻓَﻼِﺘْﺧﺍ ِﻪﻴِﻓ ْﺍﻭُﺪَﺟَﻮَﻟ ِ ّﷲ ِﺮْﻴَﻏ ِﺪﻨِﻋ ْﻦِﻣ َﻥﺎَﻛ ْﻮَﻟَﻭ َﻥﺁْﺮُﻘْﻟﺍ َﻥﻭُﺮﱠﺑَﺪَﺘَﻳ َﻼَﻓَﺃ

۸۲

/afalᾱyatadabbarūna al-qur’ᾱna walau kᾱna min ‘indi ghairi allahi lawajadū fihi ikhtilᾱfᾱn kaṡīrᾱn/. Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an?Kalau kiranya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya”. (QS. An-nisa: 82).

Maka untuk memahami arti Al Qur’an agar dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari hari sangat penting bagi setiap muslim mengetahui makna kata -

kata dalam rangakaian ayat suci Al Qur’an.

Contoh makna kata َﺐَﺘَﻛ/kataba yakni diwajibkan

(4)

/Yā ayyuhā allaẕīna āmanū kutiba ‘alaykumu ash-shiyāmu, kamā kutiba ‘alā

allaẕīna min qablikum la’allakum tattaqūna/. “Wahai orang-orang yang beriman,

diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (Q.S Al-Baqarah: 183).

Alasan peneliti memilih judul ini sebagai berikut: makna Kata

َﺐَﺘَﻛ

/kataba/

yang terdapat dalam Al-Qur’an berjumlah 50 kata dari 21 surat yang memiliki arti yang

beragam, dari hasil penelitian yang peneliti lakukan. Sehingga penulis mengetahui

perbedaan antara makna satu dengan makna yang lain.

1.2Perumusan Masalah

Agar pembahasan ini tidak menyimpang dari pembahasan yang

dikehendaki maka peneliti membuat batasan masalah yaitu

1 . Apa saja makna kata َﺐَﺘَﻛ/kataba/ yang terdapat dalam Al-Qur’an ?

2. Apa saja makna leksikal kata َﺐَﺘَﻛ/kataba/ yang terdapat dalam Al-Qur’an?

3. Apa saja makna gramatikal kata َﺐَﺘَﻛ/kataba/ dan bentukannya yang terdapat

dalam Al-Qur’an ?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui bentuk makna kata َﺐَﺘَﻛ/kataba/ yang terdapat dalam

Al-Qur’an .

2. Untuk mengetahui makna leksikal kata َﺐَﺘَﻛ/kataba/ yang terdapat dalam

Al-Qur’an.

3. Untuk mengetahui makna gramatikal kata َﺐَﺘَﻛ/kataba/ dan bentukannya yang terdapat dalam Al-Qur’an.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberi sumbangan bagi ilmu bahasa dan Sastra Arab tentang berbagai

perubahan bentuk dan makna kata َﺐَﺘَﻛ/kataba/ yang terdapat dalamAl-Qur’an.

2. Penelitian ini dapat memberikan informasi bagi peneliti selanjutnya dan

(5)

1.5Metode Penelitian

Metode penelitan pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan,

dan kegunaan. (Sugiyono, 2010: 2).Penelitian berdasarkan lokasi atau tempat

dibedakan menjadi tiga, yaitu penelitian lapangan (field research), penelitian

kepustakaan (library research), dan penelitian laboratorium (laboratory

research).Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library Research).

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metodologi

kualitatif dengan analisis deskriptif, yaitu suatu metode mengumpulkan dan

menganalisis data seperti kondisi apa adanya dan dideskripsikan sesuai dengan

cirri alamiah naskah tersebut dan juga dengan menggunakan kamus.Menurut

Muleong(2007:3) dalam Iskandar (2009: 11) “Metodologi kualitatif merupakan

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati”.Penelitian kualitatif

dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan.

Dalam memindahkan tulisan Arab ke dalam tulisan Latin, peneliti

menggunakan Sistem Transliterasi Arab Latin berdasarkan SKB Menteri Agama

dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.158/1987. Sumber data dalam

penelitian ini diambil dari Al-Qur’an Al-Karim sebagai data primer. Penelitian ini

dilakukan dengan empat tahapan, yaitu:

1. Mengumpulkan buku-buku referensi yang berhubungan dengan

pembahasan penelitian ini di antaranya adalah Al- Qur’an dan

Terjemahannya dengan transliterasi. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia

karya Abdul Chaer, Pengajaran Semantik karya Henry Guntur, Tafsir

Qur’anul Karim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan Kamus –Kamus

Bahasa Arab .

2. Mengumpulkan ayat-ayat kata َﺐَﺘَﻛ/katabadi dalam Al-Qur’an dengan

menggunakan Software Al Kalam 1.0 copyright c 2009Penerbit

Dipenorogo. Berdasarkan software ini memudahkan peneliti untuk

(6)

3. Mengklasifikasikan dan menganalisis data yang telah terkumpul.

4. Menyusun hasil penelitian secara sistematis sehingga terbentuk menjadi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kata /wajhun/ dan /wuj ū hun/ yang mengalami proses makna gramatikal ada 25 ayat yang terdapat dalam surat :. Surat Al-

Pada ayat ini, terlihat bahwa kata /a - ikru bermakna wahyu Makna ini muncul ketika berada dalam konteks ayat yang menceritakan bahwa orang-orang kafir berkata “apakah

Pada langkah kerja yang pertama ini, dilakukan pencarian kata-kata yang berkomponen makna umum. Hal utama yang harus ditentukan pada awal langkah ini adalah

\ Dalam menafsirkan Al-Qur‟an dan memahaminya dengan sempurna, bahkan untuk menterjemahkannya diperlukan ilmu-ilmu Al- Qur‟an karena dengan ilmu-ilmu Al-Qur‟an

Panduan Praktis Menemukan Ayat dan Hadis, al-Qur‟an al-Karim yang dikaji dengan asal kata dan derivasinya yang bermakna kewirausahaan dalam 3 bentuk kata

Untuk memperoleh data, digunakan teknik pengumpulan data yaitu mengumpulkan ayat-ayat al-Qur’an yang mengandung kata al-nūr dan al-zhulumāt, mengidentifikasi makna

Dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, pemaknaan kata ḍayq al-ṣadr dalam al-Qur‟an secara teori denotasi dan konotasi Roland Barthes menghasilkan, 1 Surah Hud ayat 12, makna

Pembahasan Istilah Wasathiyyah dan Penggunaannya dalam Al-Qur`an Secara bahasa, kata wasath dipadankan dengan makna tengah-tengah tawassuth, adil, berimbang tawazun.7 Kata wasath