Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh
Teknik Teknik Sipil 90016 Reza Ferial Ashadi, ST, MT
Abstract
Kompetensi
Modul ini membahas mengenai turunan fungsi trigonometri dengan inversnya, yang dinamakan siklometri, turunan fungsi ke-n atau disebut juga turunan tingkat tinggi yaitu turunan kedua, ketiga, keempat dan seterusnya, serta membahas juga mengenai turunan fungsi balikan atau invers dan membahas turunan fungsi lainnya seperti turunan logaritma natural, turunan fungsi nilai euler dan lainnya.
Diharapkan setelah membaca modul ini mahasiswa dapat :
1. Memahami turunan fungsi trigonometri dan inversnya 2. Memahamai bagaimana
mencari turunan fungsi ke-n 3. Memahami turunan fungsi
invers
1. TURUNAN FUNGS
Berikut ini beberapa rumus tur
sin
cos
tan
2. TURUNAN FUNGS
Turunan fungsi invers trigonom
arcsin
√
arccos 1 √1 tan
GSI TRIGONOMETRI
turunan fungsi Trigonometri
cos
cot csc
sin sec sec
sec
csc csc cot
GSI INVERS TRIGONOMETRI
ometri disebut juga turunan fungsi siklometri
1
√1 arccot 1 1
arcsec 1
| |√
1
1 arccsc 1
| |√ cot
1
CONTOH SOAL
Carilah turunan dari
1. f(x) = 3 sin x – 2 co
2. f(x) = tan x
3. f(x) = 3 sin 2x
4. f(x) = !"
5. f(x) = sin3 (4x)
Penyelesaian :
1. D(3 sin x – 2 cos x)
2. D(tan x) = D
#
$%&'($
)
cos * sin
3. D(3 sin 2x) = D(6 s
= 6 D(sin x cos x)
= 6[sin x D(cos x) +
= 6 [(sin x)(- sin x)
= 6 [cos2 x – sin2x]
= 6 cos 2x
4.
* #
'($$%&
)
$%&
+,
cos x
x) = 3 D(sin x) – 2 D(cos x) = 3 cos x + 2 sin
)
sin sin * cos
-+ cos -+-+ sin sin
1
-+ +.
6 sin x cos x)
x) + cos x D(sin x)]
x) + (cos x)(cos x)]
x]
$%& / '($ 0 '($ / $%&
!"1
sin sin 1 cos cos
+, cos -+
+, +, +,-+ cos
1 cos
1 -+ 1 cos1 cos1 cos
5. Dx(sin3 (4x))
Misalkan :
v = 4x dan u = sin v da
= 3u2 . cos v. 4
= 3 sin2 (4x) . cos (4x) . 4
= 12 sin2 (4x) cos (4x)
3.
TURUNAN TING
Operasi pendiferensialan men
baru f’. jika f’ sekarang ki
dinyatakan oleh f” (dibaca “
gilirannya ia boleh diturunka
turunan ketiga, dan seterusn
Sebagai contoh, andaikan
maka
Karena turunan dari fungsi n
akan nol.
1 1 cos
dan y = u3
2 2
3 . 35 . 5
) . 4
INGKAT TINGGI
engambil sebuah fungsi f dan menghasilkan
kita diferensialkan, kita masih menghasilk
“f dua aksen”) dan disebut turunan kedu
kan lagi, dengan demikian menghasilkan f’’
snya.
6 2 8 4 7 8
6′ 6 8 7
6′′ 12 8
6′′′ 12
6′′′′ 0
i nol adalah nol, maka semua turunan tingka
an sebuah fungsi
ilkan fungsi lain,
dua dari f. Pada
f’’’, yang disebut
Kita telah memperkenlakan
turunan pertama) dari y = f(x
Masing-masing disebut, cara p
Terdapat sebuah variasi dari c
pakai juga. Semua cara pen
seerti diperlihatkan dalam bag
yang walaupun ruwet – keliha
wajar dari pada menuliskan
Derivatif Penulisa f’
Pertama f’(x)
Kedua f’’(x)
Ketiga f’’’(x)
Keempat f’’’’(x)
Kelima f(5)(x)
Keenam f(6)(x)
. . . . . .
Ke-n f(n)(x)
n tiga cara penulisan untuk turunan (sekar
f(x). Mereka adalah :
f’(x) Dxy
?@ ?
ra penulisan aksen, cara penulisan d, dan cara
ri cara penulisan aksen – yakni, y’ – yang kad
enulisan ini mempunyai perluasan utnuk turu
agan dibawah ini. Khususnya perhatikan cara
lihatannya paling cocok untuk Leibniz. Yang,
? ?
#
?@
?
)
sebagai
?1@
? 1
isan Penulisan
y’ Penulisan D
y’ DxY
y’’ * 2
y’’’ *82
y’’’’ *A2
y(5) *B2
y(6) *C2
. . . . . .
y(n) *"2
karang disebut juga
ra penulisan Leibniz.
adang kala akan kita
runan tingkat tinggi,
ra penulisan Leibniz,
g, menurutnya, lebih
CONTOH SOAL :
1. y = 6x3 + 12x2 + 5x
2. y = sin 2x , tentuk
Penyelesaian :
1. y = 6x3 + 12x2 + 5x
2. y = sin 2x
KECEPATAN DAN PERCEPA
Dalam modul-4 sebelumnya,
definisi turunan. Kita akan me
5x + 2 , tentukan ?
D@
? D
tukan ?
E@
? E
5x + 2
2
18 24 5
2 36 24
82
8 36
2
2 cos 2
2
4 sin 2
82
8 8 cos 2
A2
A 16 sin 2
PATAN
a, kita memakai pengertian kecepatan sesaa
mengkaji ulang pengertian ini dengan memak
aatuntuk memotivasi
Juga, sejak saat ini kita ak
kecepatan sesaat yang lebih t
CONTOH :
Sebuah benda bergerak se
s = 2t2 – 12t + 8, dengan s di
benda bilamana t = 1 dan t = 6
Penyelesaian:
Jika kita memakai lambang v(t
jadi,
Kecepatan 0 bilamana 4
4 12 > 0, atau pada saat t bawah ini.
Tentu saja, benda tersebut
Tetapi jalur kita memperlihatk
kecepatan negatif; benda ber
kecepatan nol, kemudian m
kecepatan negatif bersesuai
kecepatan positif bersesuaian
-10
t = 3, s = -10, v = 0
akan memakai kata tunggal kecepatan seb
h tidak praktis.
sepanjang garis koordinat sehingga posisi
diukur dalam sentimeter dan t dalam detik. Te
= 6. Kapan kecepatannya 0? kapan ia positif?
v(t) untuk kecepatan pada saat t, maka
5 + 4 12
5 1 4 1 12 8 H/ . ,J
5 6 4 6 12 12 H/ . ,J
12 0, yaitu, pada saat t = 3. Kecepatan t t > 3. Semua ini diperlihatkan secara skema
t bergerak sepanjang sumbu-s, bukan pada
atkan apa yang terjadi pada benda itu. Jika
bergerak ke kiri (mundur). Pada saat t = 3 ia
mulai bergerak ke kanan bila kecepatan
uaian dengan gerakan benda itu ke arah
an dengan gerakan benda itu ke arah bertamba
0
5
-5
t = 0, s = 8, v = t = 6, s = 8, v =
t = 1, s = -2, v = -8
sebagai ganti istilah
si s-nya memenuhi,
Tentukan kecepatan
tan positif bilamana
ma dalam gambar di
da jalur di atasnya.
ika t = 0 dan t = 3,
ia “diperlambat” ke
annya positif. Jadi,
ah berkurangnya s;
Terdapat perbedaan teknis a
kecepatan (velocity) mempun
positif atau negatif. Laju didef
atas, laju pada saat t = 1 adal
adalah pengukur laju (speedom
Sekarang kita ingin memberik
hanya turunan pertama dari
terhadap waktu, yang dinamak
Dalam kasus di atas, s = 2t2 –
ini berarti bahwa kecepatan b
setiap detik, yang kita tuliskan
4. TURUNAN FUNGS
Misalkan fungsi f kontinu d
dan inversnya adalah x =
f’(x) ≠ 0 pada I, maka fung
ditentukan oleh
K
0Ls antara perkataan kecepatan (velocity) den
punyai sebuah tanda yang dihubungkan den
efinisikan sebagai nilai mutlak kecepatan. Jad
dalah | 8| = 8 cm/detik. Pengukur dalam keba
dometer); ia selalu memberikan nilai-nilai tak-ne
rikan tafsiran fisik mengenai turunan kedua ?
?
ari kecepatan. Jadi, ia mengukur laju peru
akan percepatan. Jika dinyatakan oleh a, mak
5 2
– 12t + 8, jadi,
5 + 4 12
+ 4
bertambah dengan suatu tingkat yang tetap s
an sebagai 4 cm/detik/detik atau 4 cm/detik2.
GSI INVERS
u dan satu-satu pada selang I = Df dengan atur
= f-1(y), y ∈ Rf. Jika fungsi f terdiferensialkan
ungsi f-1 juga terdiferensialkan pada Rf, dan at
L
N
O LKP Q
,
atauRQRN RNL RQ
engan laju (speed).
engannya; mungkin
adi, dalam contoh di
banyakan kendaraan
negatif.
?1
?S1 . Tentu saja ini
erubahan kecepatan
aka
p sebesar 4 cm/detik
turan y = f(x), x ∈ I,
an pada I dengan
CONTOH SOAL :
1. Tentukan Turunan dari
6
0bisa juga kita invers kan du
y = 7x, maka x = 1/7 y
sehingga
6
02
O ??@
2. Tentukan Turunan dari
Penyelesaian
2 2
85
,
sehingga?@
?
f
0y
OVP W
,
ataudimana
,
DX
@0B#
@0BYW
YZ [\[] C 1
C^#_`a1 )b/Dc1
ari Invers fungsi
2 7
2 7
2
OdP
,
atau? ?@ e_
ef g
dulu fungsi nya baru setelah itu kita turunkan
?
?@ g
ari Invers fungsi
2 2 8 5
?@
?
6
YW
YZ [\[] C 1
#
B)
/8 sehinggac1 C#_`a1 )
1/D C
#
@0B)
0 /8
5. TURUNAN FUNGS
GSI LAINNYA
y = f(x)
y = f(x)
y = f(x)
y = f(x)
RN
RQ
.
.
.
i( )j
O( ).
i( )(ln )
ln
1
ln j( )
j
O
( )
j( )
log
mSOAL QUIZ PERTEMUAN KE
Soal Essay
1. Tentukan turunan d
2. Jika f(x) = sin x cos
3. Tentukan turunan d
4. Sebuah titik berger
sehingga posisinya
di sini s diukur dala
(a) Kapan kecepata
(b) Kapan percepata
KE-6 (MODUL-6)
n dari y = x
2sin x
os 3x, maka tentukan
f '
#
nC
)
.
n dari invers fungsi y = 3x
5– 7
erak sepanjang garis koordinat menda
ya pada saat t dinyatakan oleh
+
812
36
30
lam meter dan t dalam detik.
tan nya 0?
atannya positif?
1. ____. e-paper. https://e
2. ____. e-paper. http://b turunan-fungsi-trigonom
3. ____. e-paper. htt tinggi-dan-turunan-fung
4. ____. e-paper. http://w
5. Martono, Koko, Drs, M
6. Purcell, Edwin J dan V
Jakarta. Penerbit Erlan
://en.wikipedia.org/wiki/Differentiation_of_trigon ://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/04/
ometri.html
https://www.scribd.com/doc/263646665/makala ungsi-implisit
//www.math.ubc.ca/~feldman/m200/formulae.pd
M.Si. 1999. Kalkulus. ITB Bandung. Penerbit E
Varberg, Dale. 1990. KALKULUS dan Geome
langga.
onometric_functions
4/soal-dan-jawaban-
alah-turunan-tingkat-.pdf
it Erlangga.