• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penjadwalan Flowshop dengan Metode Algoritma Genetikdi PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penjadwalan Flowshop dengan Metode Algoritma Genetikdi PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penjadwalan merupakan salah satu hal yang penting dalam sistem manufaktur. Penjadwalan produksi dapat didefinisikan sebagai proses pengalokasian sumber daya dan mesin yang ada untuk menyelesaikan semua pekerjaan dengan mempertimbangkan batasan-batasan yang ada. Pada saat merencanakan suatu jadwal produksi, ketersediaan sumber daya yang dimiliki harus dipertimbangkan dengan baik.

PT. Charoen Pokphand IndonesiaFood Division merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan daging ayam dan berlokasi di Jl. Pulau Solor No.2 Kawasan Industri Medan (KIM) II, Saentis Percut Sei Tuan, Deli Serdang Sumatera Utara. Perusahaan ini memiliki daerah pemasaran produk yang cukup luas yang memenuhi permintaan produk di Pulau Sumatera.PT. Charoen Pokphand IndonesiaFood Division merupakan perusahaan yang menggunakan sistem flowshop dan permintaannya bersifat make to stock.Perusahaan harus mampu menyelesaikan target produksi secara tepat waktu, mutu sesuai harapan, dan harga yang wajar sehingga kompetitif dalam pasar produk olahan daging ayam di Pulau Sumatera.

(2)

Jumat yang terdiri atas General Manager dan perwakilan bagian produksi,

marketing, dan warehouse. Tim marketing menunjukkan hasil penjualanproduk selama 1 minggu, tim PPICmenunjukkan hasil forecasting mengenai produk apa yang diminta beserta jumlah permintaan per produk, tim warehouse akan memberikan status persediaan bahan baku dan produk jadi di gudang. Setelah itu, secara bersama-sama mereka akan menentukan produk apa yang akan diproduksi beserta jumlahnya. Manajer produksi akan membuat jadwal produksi yang terdiri atas urutan-urutan pekerjaan yang akan dikerjakan dalam 1 minggu.

Dalam menyusun rencana produksi mingguan, manajer produksi menentukan penjadwalan berdasarkan persediaan bahan baku baik daging,

seasoning, dan premix. Bila semua bahan baku tersedia maka dilakukan proses

grinding sampai proses packing. Selanjutnya manajer produksi mengurutkan berdasarkan kesamaan penggunaan bahan baku misalnya produk Stick Champ dan Stick Okey memiliki kesamaan bahan baku dalam penggunaan hati ayam dalam proses pembuatan daging giling di mesin Autogrind.Tahap pertama, perusahaan menentukan produksi nugget berdasarkan ketersediaan bahan baku di warehouse.

(3)

Perbandingan hasil produksi per hari dan target produksi mingguan pada periode 20 Februari - 26 Februari 2015 ditunjukkan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Perbandingan Jumlah Produksi dan Rencana Produksi Mingguan Periode 20 Februari – 25 Februari 2015

Daily Report Senin, 20 Januari 2015

Nugget Champ 1600 4402 -2802

Nugget Original Fiesta 1600 4588 -2988

Nugget Champ 1600 4402 -2802

Stick Okey 3000 18416 -15416

Selasa, 21 Januari 2015

Stick Okey 3600 15416 -11816

Stikie Fiesta 2200 4190 -1990

Stick Champ 1600 3605 -2005

Rabu, 22 Januari 2015

Nugget Champ 3000 2802 198

Nugget Original Fiesta 3000 2988 12

Kamis, 23 Januari 2015

Nugget Coin Champ 3000 2806 194

Stick Okey 3400 11816 -8416

Jumat, 24 Januari 2015

Stick Okey 3600 8416 -4816

Nugget Okey 4000 3958 42

Sabtu, 25 Januari 2015

Stikie Fiesta 2000 1990 10

Nugget Champ ABC 3400 3398 2

Nugget ABC Fiesta 2800 2887 -87 Minggu, 26 Januari 2015

Stick Okey 5000 4816 184

Sumber: Departemen Produksi PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division

(4)

mingguan. Oleh karena itu untuk mendapatkan efisiensi utilitas yang tinggi maka dibutuhkan suatu rancangan penjadwalan yang tepat sehingga jadwal penyelesaian rencana produksi mingguan dapat dipenuhi.

Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan hasil optimal terhadap permasalahan minimisasi makespan pada kasus penjadwalan

flowshopseperti yang telah dilakukan oleh Dian Setiya Widodo1 yang menggunakan metode Cross Entropy-Genetic Algorithm (CEGA) untuk mendapatkan nilai makespan yang optimal di perusahaan pembuatan komponen mesin. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan algoritma CEGA memberikan makespan 12,18% lebih singkat dibanding metode yang diterapkan oleh perusahaan. Penjadwalan job shop dilakukan juga oleh Rui Zhang2

1.2. Perumusan Masalah

menggunakan metode Algoritma Genetik untuk meminimisasi total tardiness pada mesin yang mengalami bottleneck.

Pada penelitian ini akan digunakan metode Algoritma Genetik pada penjadwalan flowshop di PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan rancangan jadwal dengan makespan

terkecil yang diharapkan dapat meminimisasi waktu proses.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, pokok permasalahan yang terdapat di PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division adalah

1

Dian Setiya Widodo, Pendekatan Algoritma Cross Entropy-Genetic Algorithm Untuk Menurunkan Makespan Pada Penjadwalan Flowshop, 2014

2

(5)

kegagalan lantai produksi untuk menghasilkan produk tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah disusun perusahaan.

1.3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan urutan pengerjaan

jobyang optimal dengan makespan yang minimum dalam melakukan proses produksi sehingga target produksi dapat dipenuhi.

Tujuan khusus penelitian ini, yaitu:

1. Mendapatkan ramalan jumlah produksi yang akan diproduksi dengan metode yang efektif sehingga diperoleh error yang kecil.

2. Mendapatkan waktu standar operator dengan menggunakan stopwatch time study.

3. Mendapatkan rancangan pengurutan job yang efisien (makespan terendah). 4. Mendapatkan perbandingan performansi antara metode Algoritma Genetik

dengan metode aktual perusahaan.

Manfaat dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah dan meningkatkan wawasan dalam menganalisis dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja khususnya dalam hal penjadwalan produksi dengan menggunakan metode algoritma genetik.

(6)

3. Mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri USU.

1.4. Batasan dan Asumsi Penelitian

Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian dilakukan pada proses produksi nugget dan produk yang diamati adalah Nugget Original Fiesta, Stikie Fiesta, Nugget ABC Fiesta, Nugget Champ, Nugget Coin Champ, Nugget Champ ABC, Stick Champ, Stick Okey, dan Nugget Okey.

2. Data penjualan yang digunakan sebagai objek penelitian adalah data penjualan di PT. Charoen Pokphand Indonesia pada periode 23 Juni 2014 – 18 Januari 2015.

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah :

1. Kondisi mesin/ peralatan produksi selama pengamatan diasumsikan dalam kondisi stabil, tidak rusak, dan tidak terjadi gangguan listrik.

2. Persediaan bahan baku diasumsikan mampu memenuhi kebutuhan produksi sehingga tidak mengganggu kecepatan produksi

1.5. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut :

(7)

manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian dan sistematika penulisan tugas sarjana.

Bab II Gambaran Umum PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division, ruang lingkup perusahaan, lokasi,struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan jam kerja karyawan, dan sistem pengupahan,

Bab III Landasan Teori, memaparkan teori-teori yang digunakan dalam analisis pemecahanmasalah. Teori yang terkait dengan penelitian ini adalah teori mengenai Penjadwalan berupa Terminologi Penjadwalan, Model Penjadwalan, dan Kriteria Penjadwalan untuk menjelaskan objek penelitian, Pengukuran Waktu (Time Study) terdiri atas pengukuran waktu jam henti, tingkat ketelitian dan keyakinan, pengujian keseragaman data, pengujian kecukupan data, rating factor

dan allowance, dan perhitungan waktu standar, dan Algoritma Genetik.

Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka berpikir, metode pengumpulan data, metode pengolahan data, dan metode analisis hasil pengolahan data.

(8)

time study. Flowtime pengerjaan setiap produk dihitung sesuai dengan waktu yang dibutuhkan. Berdasarkan flowtime setiap produk, dilakukan penjadwalan produksi sesuai dengan metode aktual di perusahaan dan metode Algoritma Genetik sebagai metode usulan penelitian ini.

Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, meliputi analisis hasil pengolahan data untuk menghasilkan solusiterhadap masalah yang ada.Analisis masalah terkait analisis metode Algoritma Genetik untuk menentukan seberapa efektif metode ini digunakan untuk penyelesaian masalah. Analisis ini berisi tentang perbandingan antara metode aktual yang digunakan oleh perusahaan dengan metode Algoritma Genetik.

Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi rangkuman hasil penelitian berupa kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi pihak perusahaan.

Gambar

Tabel 1.1. Perbandingan Jumlah Produksi dan Rencana Produksi Mingguan Periode 20 Februari – 25 Februari 2015

Referensi

Dokumen terkait

Performansi hasil algoritma genetika dilihat dari parameter efficiency index sebesar 1,13 menunjukkan metode Algoritma Genetik memiliki performansi yang lebih baik dan

Perbedaan total waktu penyelesaian penjadwalan perusahaan dengan usulan dengan metode LRPT berbeda sebesar 414 menit dan perbedaan waktu tersebut dapat digunakan

Charoen Pokphand Indonesia – Food Division dalam hal pendistribusian produk kepada setiap customer dimana perusahaan menetapkan urutan perjalanan pada setiap tur

Penentuan Rute Distribusi Produk Obat Menggunakan Metode Sequential Insertion dan Clarke & Wright Savings.. Bandung: Jurnal Teknik

Penjadwalan dengan pendekatan Algoritma Genetik diajukan dalam penelitian ini untuk memperoleh urutan penjadwalan produksi lebih optimal dengan kriteria minimisasi

Charoen Pokphand Indonesia - Food Division mengeluarkan kebijakan mutu perusahaan yaitu senantiasa menghasilkan produk yang bermutu tinggi, halal dan aman untuk

Setelah melakukan perhitungan makespan dan total flowtime untuk penjadwalan aktual, maka dibuat juga usulan algoritma penjadwalan yang akan membantu Divisi Produksi di

Maka dari itu kedua metode tersebut dapat diterapkan pada penjadwalan produksi di perusahaan CV.. Kata kunci : penjadwalan produksi, makespan, Ignall-Scharge, Nawaz Enscore