Gambaran Umum
Peradilan Nürnberg (selanjutnya disebut dengan Peradilan Nuremberg) adalah suatu rangkaian
persidangan kasus-kasus yang berkaitan dengan para anggota-anggota utama dari kelompok pemimpin
politik, militer dan ekonomi dari NAZI Jerman. Rangkaian persidangan ini dilakukan di kota
Nuremberg, Jerman, dari tahun 1945 sampai tahun
1946, di gedung Pengadilan Nürnberg (Nuremberg
Gambaran Umum (lanjutan)
Dasar hukum pembentukan peradilan tersebut adalah
berdasarkan Piagam London, Agreement for The Prosecution and Punishment of The Major War Criminals of The European Axis, and Charter of The International Military Tribunal, yang
dikeluarkan pada tanggal 8 Agustus 1945 dan ditandatangani oleh 4 (empat) negara pemenang perang, yaitu Inggris Raya dan Irlandia Utara, Amerika Serikat, Uni Sovyet dan Perancis. Jauh sebelum piagam London ditandatangani, keempat negara
Gambaran Umum (lanjutan)
Berdasarkan piagam London tersebut, sebanyak 200 (dua ratus) tersangka kejahatan perang dari jerman diadili di Nuremberg, dan 1.600 (seribu enam ratus) orang lainnya diadili di pengadilan militer biasa. Dasar hukum atas
Gambaran Umum (lanjutan)
Peradilan Nuremberg beranggotakan empat negara pemenang perang, yaitu Inggris Raya dan Irlandia Utara, Amerika Serikat, Perancis dan Uni Sovyet. Piagam London sebagai dasar berdirinya Peradilan
Nuremberg didukung oleh 19 (Sembilan belas) negara lainnya antara lain Australia, Belgia, Cekoslovakia,
Yurisdiksi teritorial
Menurut Pasal 1 piagam London, ... International Military Tribunal (hereinafter called "the Tribunal") for the just and prompt trial and punishment of the major war criminals of the European
Axis.” (Peradilan Militer Internasional, untuk selanjutnya disebut
sebagai peradilan, menyelenggarakan persidangan dan menghukum para pelaku kejahatan perang berat di negara-negara Eropa).
Yurisdiksi temporal
Yurisdiksi waktu dari Peradilan Nuremberg adalah
kejahatan-kejahatan yang merupakan kejahatan perang berat, dimana kejahatan tersebut dilakukan pada masa Perang Dunia II. Pembentukan Peradilan Nuremberg dilandasi oleh Piagam London yang merupakan sebuah deklarasi dari para pemenang Perang Dunia II yang
berniat menghukum para pihak yang kalah perang (dalam hal ini tentara Jerman dan NAZI) atas
Yurisdiksi personal
Berdasarkan ketentuan Pasal 6 dan 7 serta 8 Piagam
London, yang dapat diadili oleh Peradilan
Nuremberg adalah orang perseorangan tanpa
memperhatikan apakah orang perseorangan
tersebut memegang posisi tertentu dalam negara,
baik sebagai kepala negara atau pemerintahan,
maupun sebagai pejabat pemerintah yang
Yurisdiksi Material
Kejahatan yang termasuk dalam yurisdiksi Peradilan Nuremberg sebagaimana disebutkan Pasal 6 piagam London adalah sebagai berikut:
1. Kejahatan terhadap perdamaian (crimes against
peace);
2. Kejahatan perang (war crimes);
3. Kejahatan terhadap kemanusiaan (crimes against
Prinsip dasar Peradilan Nuremberg
•
Prinsip retroaktif;
•
Prinsip individual responsibility (Pasal 6);
•
Non impunity (Pasal 7);
Pelaksanaan Peradilan
Dakwaan yang disusun berisikan secara umum untuk kejahatan:
1. Menyusun rencana bersama atau melakukan konspirasi untuk menyelenggarakan kejahatan terhadap perdamaian, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap
kemanusiaan;
2. Pelaku kejahatan terhadap perdamaian: perencanaan, persiapan, pencetusan perang sebagai bentuk tindak agresi yang juga merupakan perang yang dilarang berdasarkan perjanjian-perjanjian internasional;
3. Pelaku kejahatan perang dari tanggal 1 september 1939 sampai 8 Mei 1945 di Jerman serta seluruh wilayah negara dan teritori yang dikuasai tentara Jerman sejak 1 September 1939, dan di Austria, Cekoslowakia, dan Italia, dan wilayah laut di sekitarnya.
4. Pelaku kejahatan terhadap kemanusiaan sebelum 8 Mei 1945 di Jerman serta seluruh wilayah negara dan teritori yang dikuasai tentara Jerman sejak 1
Pelaksanaan Peradilan (lanjutan)
Sebanyak 200 (dua ratus) tersangka kejahatan perang dari jerman diadili di Nuremberg, dan 1.600 orang
lainnya diadili di pengadilan militer biasa. Selain itu, 24 orang pelaku utama kejahatan perang dan 6 (enam) organisasi kriminal yaitu Pemimpin partai NAZI,
Schutzstaffel (SS) dan Sicherheitsdienst (SD), Gestapo,
Sturmabteilung (SA) dan Komandan Tertinggi dari
Hakim Peradilan Nuremberg
No Nama Negara Posisi
1. Kol. Rt. Hon Sir Geoffrey Lawrence Inggris Ketua Hakim Hakim Utama
2. Sir Norman Birkett Inggris Hakim Cadangan
3. Francis Biddle Amerika Serikat Hakim Utama
4. John John Parker Amerika Serikat Hakim Cadangan
5. Prof. Henri Donnedieu de Vabres Perancis Hakim Utama
6. Robert Robert Falco Perancis Hakim Cadangan
7. Mayjen Iona Nikitchenko Uni Sovyet Hakim Utama
Penuntut Umum Peradilan Nuremberg
No Nama Negara Posisi
1. Robert H. Robert H. Jackson Amerika Serikat Ketua Jaksa Penuntut Umum
2 Sir Hartley Shawcross Inggris Jaksa Penuntut Umum
3 Letjen RA Rudenko Uni Sovyet Jaksa Penuntut Umum
4 Francois de Menthon Perancis Jaksa Penuntut Umum
Gambaran Umum
Jika di dunia barat dibentuk Peradilan Nürnberg
untuk mengadili para penjahat perang yang
berkaitan dengan para anggota-anggota utama
dari kelompok pemimpin politik, militer dan
ekonomi dari NAZI Jerman, maka, di dunia timur
dibentuklah peradilan serupa, untuk kejahatan
perang yang terjadi pada perang dunia II,
Gambaran Umum (lanjutan)
Sebagaimana diketahui bersama, pada masa perang dunia II, Jepang melakukan agresi ke beberapa negara di Asia dan Pasifik, dan dalam masa agresinya tersebut Jepang banyak melakukan tindakan-tindakan yang
dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang sebagaimana tercantum dalam Piagam London.
Gambaran Umum (lanjutan)
Pada tanggal 19 Januari 1946, Komandan Tertinggi
Sekutu di Timur Jauh, Jendral MacArthur memunculkan ide pembentukan International Military Tribunal for
The Far East (IMTFE) yang kemudian dikenal sebagai
Tokyo Trial atau Tokyo Tribunal.
Peradilan Tokyo beranggotakan 11 (sebelas) negara sekutu, antara lain Australia, Kanada, Cina, Perancis,
Gambaran Umum (lanjutan)
Ide pembentukan Peradilan Tokyo tercetus pada saat Konferensi Kairo, 01 Desember 1943. Pada saat itu, tiga sekutu yaitu Cina, Amerika Serikat dan Inggris Raya
memutuskan untuk mengakhiri perang dan
menghukum tindakan agresi Jepang. Dilanjutkan
dengan adanya Deklarasi Postdam yang di dalamnya berisi pula perjanjian penyerahan Jepang. Akhirnya pada Konferensi Moskow diputuskan untuk
pembentukan Peradilan di Tokyo dan disusunlah
Yurisdiksi teritorial
Menurut Pasal 1 CIMTFE, The International Military Tribunal for the Far East is hereby established for the just and prompt trial and punishment of the major war criminals in the Far East. The permanent seat of the Tribunal is in Tokyo . (Peradilan Militer Internasional untuk Timur Jauh dibentuk, untuk mengadili dan menghukum para pelaku kejahatan perang berat di Timur Jauh. Peradilan diselenggarakan di Tokyo).
Selain Cina, Jepang melakukan agresi di Birma, Vietnam,
Yurisdiksi temporal
Sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 5
Yurisdiksi personal
Di dalam Peradilan Tokyo, prinsip ini tercantum dalam Pasal 5 dan Pasal 6 CIMTFE.
Pasal 5
Peradilan memiliki kemampuan untuk mengadili dan
menghukum pelaku kejahatan di Timur Jauh baik sebagai individu maupun sebagai anggota organisasi yang didakwa melakukan perbuatan yang termasuk dalam kejahatan
terhadap perdamaian Pasal 6
Yurisdiksi Material
Yurisdiksi material Peradilan Tokyo sebagaimana
tercantum dalam Pasal 5 CIMTFE termasuk diantaranya:
1. kejahatan terhadap perdamaian;
2. kejahatan terhadap konvensi Jenewa (kejahatan perang);
Prinsip dasar Peradilan Nuremberg
•
Prinsip retroaktif;
•
Prinsip individual responsibility (Pasal 5);
Pelaksanaan Peradilan
Peradilan Tokyo atau International Military Tribunal for The Far East (IMTFE) dibuka tanggal 03 Mei 1946 sampai dengan 12 Nopember 1948. Masing-masing dari sebelas negara anggota mengirimkan hakim dan juga jaksa
penuntut, sembilan hakim dari negara penandatangan instrumen penyerahan dan dua dari negara
Pelaksanaan Peradilan (lanjutan)
Putusan persidangan yang berlangsung antara 03 Mei 1946 sampai dengan 12 Nopember 1948 adalah sebagai berikut, 2 (dua) orang terdakwa meninggal selama proses persidangan berlangsung, 1 (satu) orang terdakwa
menderita gangguan jiwa pada hari pertama sidang dan dikirim ke psikiater. Dua puluh lima sisanya terbukti
bersalah, banyak diantaranya terbukti melakukan
beberapa kejahatan, 7 (tujuh) terdakwa dihukum mati dengan digantung, 16 (enam belas) dihukum penjara
Hakim Peradilan Tokyo
No Nama Negara
1. Sir William Webb Australia
2. Edward Stuart McDougall Kanada
3. Mayor Jenderal Mei Juao Cina
4. Henri Bernard Perancis
5. Radhabinod Pal India
6. Profesor Bert Röling Belanda
7. Harvey Northcroft Selandia Baru
8. Kolonel Delfin Jaranilla Filipina
9. Hon Lord Patrick Inggris
10. John P. Higgins Amerika
Penuntut Umum Peradilan Tokyo
7. WG. Frederick Borgerhoff-Mulder Belanda
8. Brigadir Ronald Henry Quilliam Selandia Baru
9. Pedro Lopez Filipina
10. Arthur Strettell Comyns Carr Inggris
Daftar Referensi
1. Agung Yudhawiranata, Tentang Pengadilam HAM