• Tidak ada hasil yang ditemukan

HPI 9&10 Recent site activity teeffendi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HPI 9&10 Recent site activity teeffendi"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Gambaran Umum

Peradilan Nürnberg (selanjutnya disebut dengan Peradilan Nuremberg) adalah suatu rangkaian

persidangan kasus-kasus yang berkaitan dengan para anggota-anggota utama dari kelompok pemimpin

politik, militer dan ekonomi dari NAZI Jerman. Rangkaian persidangan ini dilakukan di kota

Nuremberg, Jerman, dari tahun 1945 sampai tahun

1946, di gedung Pengadilan Nürnberg (Nuremberg

(4)

Gambaran Umum (lanjutan)

Dasar hukum pembentukan peradilan tersebut adalah

berdasarkan Piagam London, Agreement for The Prosecution and Punishment of The Major War Criminals of The European Axis, and Charter of The International Military Tribunal, yang

dikeluarkan pada tanggal 8 Agustus 1945 dan ditandatangani oleh 4 (empat) negara pemenang perang, yaitu Inggris Raya dan Irlandia Utara, Amerika Serikat, Uni Sovyet dan Perancis. Jauh sebelum piagam London ditandatangani, keempat negara

(5)

Gambaran Umum (lanjutan)

Berdasarkan piagam London tersebut, sebanyak 200 (dua ratus) tersangka kejahatan perang dari jerman diadili di Nuremberg, dan 1.600 (seribu enam ratus) orang lainnya diadili di pengadilan militer biasa. Dasar hukum atas

(6)

Gambaran Umum (lanjutan)

Peradilan Nuremberg beranggotakan empat negara pemenang perang, yaitu Inggris Raya dan Irlandia Utara, Amerika Serikat, Perancis dan Uni Sovyet. Piagam London sebagai dasar berdirinya Peradilan

Nuremberg didukung oleh 19 (Sembilan belas) negara lainnya antara lain Australia, Belgia, Cekoslovakia,

(7)

Yurisdiksi teritorial

Menurut Pasal 1 piagam London, ... International Military Tribunal (hereinafter called "the Tribunal") for the just and prompt trial and punishment of the major war criminals of the European

Axis.” (Peradilan Militer Internasional, untuk selanjutnya disebut

sebagai peradilan, menyelenggarakan persidangan dan menghukum para pelaku kejahatan perang berat di negara-negara Eropa).

(8)

Yurisdiksi temporal

Yurisdiksi waktu dari Peradilan Nuremberg adalah

kejahatan-kejahatan yang merupakan kejahatan perang berat, dimana kejahatan tersebut dilakukan pada masa Perang Dunia II. Pembentukan Peradilan Nuremberg dilandasi oleh Piagam London yang merupakan sebuah deklarasi dari para pemenang Perang Dunia II yang

berniat menghukum para pihak yang kalah perang (dalam hal ini tentara Jerman dan NAZI) atas

(9)

Yurisdiksi personal

Berdasarkan ketentuan Pasal 6 dan 7 serta 8 Piagam

London, yang dapat diadili oleh Peradilan

Nuremberg adalah orang perseorangan tanpa

memperhatikan apakah orang perseorangan

tersebut memegang posisi tertentu dalam negara,

baik sebagai kepala negara atau pemerintahan,

maupun sebagai pejabat pemerintah yang

(10)

Yurisdiksi Material

Kejahatan yang termasuk dalam yurisdiksi Peradilan Nuremberg sebagaimana disebutkan Pasal 6 piagam London adalah sebagai berikut:

1. Kejahatan terhadap perdamaian (crimes against

peace);

2. Kejahatan perang (war crimes);

3. Kejahatan terhadap kemanusiaan (crimes against

(11)

Prinsip dasar Peradilan Nuremberg

Prinsip retroaktif;

Prinsip individual responsibility (Pasal 6);

Non impunity (Pasal 7);

(12)

Pelaksanaan Peradilan

Dakwaan yang disusun berisikan secara umum untuk kejahatan:

1. Menyusun rencana bersama atau melakukan konspirasi untuk menyelenggarakan kejahatan terhadap perdamaian, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap

kemanusiaan;

2. Pelaku kejahatan terhadap perdamaian: perencanaan, persiapan, pencetusan perang sebagai bentuk tindak agresi yang juga merupakan perang yang dilarang berdasarkan perjanjian-perjanjian internasional;

3. Pelaku kejahatan perang dari tanggal 1 september 1939 sampai 8 Mei 1945 di Jerman serta seluruh wilayah negara dan teritori yang dikuasai tentara Jerman sejak 1 September 1939, dan di Austria, Cekoslowakia, dan Italia, dan wilayah laut di sekitarnya.

4. Pelaku kejahatan terhadap kemanusiaan sebelum 8 Mei 1945 di Jerman serta seluruh wilayah negara dan teritori yang dikuasai tentara Jerman sejak 1

(13)

Pelaksanaan Peradilan (lanjutan)

Sebanyak 200 (dua ratus) tersangka kejahatan perang dari jerman diadili di Nuremberg, dan 1.600 orang

lainnya diadili di pengadilan militer biasa. Selain itu, 24 orang pelaku utama kejahatan perang dan 6 (enam) organisasi kriminal yaitu Pemimpin partai NAZI,

Schutzstaffel (SS) dan Sicherheitsdienst (SD), Gestapo,

Sturmabteilung (SA) dan Komandan Tertinggi dari

(14)

Hakim Peradilan Nuremberg

No Nama Negara Posisi

1. Kol. Rt. Hon Sir Geoffrey Lawrence Inggris Ketua Hakim Hakim Utama

2. Sir Norman Birkett Inggris Hakim Cadangan

3. Francis Biddle Amerika Serikat Hakim Utama

4. John John Parker Amerika Serikat Hakim Cadangan

5. Prof. Henri Donnedieu de Vabres Perancis Hakim Utama

6. Robert Robert Falco Perancis Hakim Cadangan

7. Mayjen Iona Nikitchenko Uni Sovyet Hakim Utama

(15)

Penuntut Umum Peradilan Nuremberg

No Nama Negara Posisi

1. Robert H. Robert H. Jackson Amerika Serikat Ketua Jaksa Penuntut Umum

2 Sir Hartley Shawcross Inggris Jaksa Penuntut Umum

3 Letjen RA Rudenko Uni Sovyet Jaksa Penuntut Umum

4 Francois de Menthon Perancis Jaksa Penuntut Umum

(16)
(17)

Gambaran Umum

Jika di dunia barat dibentuk Peradilan Nürnberg

untuk mengadili para penjahat perang yang

berkaitan dengan para anggota-anggota utama

dari kelompok pemimpin politik, militer dan

ekonomi dari NAZI Jerman, maka, di dunia timur

dibentuklah peradilan serupa, untuk kejahatan

perang yang terjadi pada perang dunia II,

(18)

Gambaran Umum (lanjutan)

Sebagaimana diketahui bersama, pada masa perang dunia II, Jepang melakukan agresi ke beberapa negara di Asia dan Pasifik, dan dalam masa agresinya tersebut Jepang banyak melakukan tindakan-tindakan yang

dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang sebagaimana tercantum dalam Piagam London.

(19)

Gambaran Umum (lanjutan)

Pada tanggal 19 Januari 1946, Komandan Tertinggi

Sekutu di Timur Jauh, Jendral MacArthur memunculkan ide pembentukan International Military Tribunal for

The Far East (IMTFE) yang kemudian dikenal sebagai

Tokyo Trial atau Tokyo Tribunal.

Peradilan Tokyo beranggotakan 11 (sebelas) negara sekutu, antara lain Australia, Kanada, Cina, Perancis,

(20)

Gambaran Umum (lanjutan)

Ide pembentukan Peradilan Tokyo tercetus pada saat Konferensi Kairo, 01 Desember 1943. Pada saat itu, tiga sekutu yaitu Cina, Amerika Serikat dan Inggris Raya

memutuskan untuk mengakhiri perang dan

menghukum tindakan agresi Jepang. Dilanjutkan

dengan adanya Deklarasi Postdam yang di dalamnya berisi pula perjanjian penyerahan Jepang. Akhirnya pada Konferensi Moskow diputuskan untuk

pembentukan Peradilan di Tokyo dan disusunlah

(21)

Yurisdiksi teritorial

Menurut Pasal 1 CIMTFE, The International Military Tribunal for the Far East is hereby established for the just and prompt trial and punishment of the major war criminals in the Far East. The permanent seat of the Tribunal is in Tokyo . (Peradilan Militer Internasional untuk Timur Jauh dibentuk, untuk mengadili dan menghukum para pelaku kejahatan perang berat di Timur Jauh. Peradilan diselenggarakan di Tokyo).

Selain Cina, Jepang melakukan agresi di Birma, Vietnam,

(22)

Yurisdiksi temporal

Sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 5

(23)

Yurisdiksi personal

Di dalam Peradilan Tokyo, prinsip ini tercantum dalam Pasal 5 dan Pasal 6 CIMTFE.

Pasal 5

Peradilan memiliki kemampuan untuk mengadili dan

menghukum pelaku kejahatan di Timur Jauh baik sebagai individu maupun sebagai anggota organisasi yang didakwa melakukan perbuatan yang termasuk dalam kejahatan

terhadap perdamaian Pasal 6

(24)

Yurisdiksi Material

Yurisdiksi material Peradilan Tokyo sebagaimana

tercantum dalam Pasal 5 CIMTFE termasuk diantaranya:

1. kejahatan terhadap perdamaian;

2. kejahatan terhadap konvensi Jenewa (kejahatan perang);

(25)

Prinsip dasar Peradilan Nuremberg

Prinsip retroaktif;

Prinsip individual responsibility (Pasal 5);

(26)

Pelaksanaan Peradilan

Peradilan Tokyo atau International Military Tribunal for The Far East (IMTFE) dibuka tanggal 03 Mei 1946 sampai dengan 12 Nopember 1948. Masing-masing dari sebelas negara anggota mengirimkan hakim dan juga jaksa

penuntut, sembilan hakim dari negara penandatangan instrumen penyerahan dan dua dari negara

(27)

Pelaksanaan Peradilan (lanjutan)

Putusan persidangan yang berlangsung antara 03 Mei 1946 sampai dengan 12 Nopember 1948 adalah sebagai berikut, 2 (dua) orang terdakwa meninggal selama proses persidangan berlangsung, 1 (satu) orang terdakwa

menderita gangguan jiwa pada hari pertama sidang dan dikirim ke psikiater. Dua puluh lima sisanya terbukti

bersalah, banyak diantaranya terbukti melakukan

beberapa kejahatan, 7 (tujuh) terdakwa dihukum mati dengan digantung, 16 (enam belas) dihukum penjara

(28)

Hakim Peradilan Tokyo

No Nama Negara

1. Sir William Webb Australia

2. Edward Stuart McDougall Kanada

3. Mayor Jenderal Mei Juao Cina

4. Henri Bernard Perancis

5. Radhabinod Pal India

6. Profesor Bert Röling Belanda

7. Harvey Northcroft Selandia Baru

8. Kolonel Delfin Jaranilla Filipina

9. Hon Lord Patrick Inggris

10. John P. Higgins Amerika

(29)

Penuntut Umum Peradilan Tokyo

7. WG. Frederick Borgerhoff-Mulder Belanda

8. Brigadir Ronald Henry Quilliam Selandia Baru

9. Pedro Lopez Filipina

10. Arthur Strettell Comyns Carr Inggris

(30)

Daftar Referensi

1. Agung Yudhawiranata, Tentang Pengadilam HAM

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam mempelajari ilmu hukum terdapat ilmu bantu untuk dapat mempelajari hukum secara utuh, diantaranya adalah sejarah hukum, sosiologi hukum dan perbandingan hukum. Dengan

orang-orang tertentu karena jabatan yang dia miliki, misalnya Kepala Negara dan Perwakilan Diplomatik, Sedangkan Impunitas adalah keadaan tidak dapat dituntut secara

[r]

Leone since 30 November 1996, ... memiliki kewenangan untuk melakukan penuntutan terhadap setiap orang yang paling bertanggungajwab atas terjadinya pelanggaran berat terhadap

• Di dalam suatu wilayah negara atau di atas kapal laut atau pesawat terbang yang didaftarkan di negara tersebut, dan negara tersebut adalah negara pihak dalam Statuta Roma 1998

menjalankan kekuasaan kehakiman tersebut adalah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum,.. lingkungan peradilan agama,

[r]

[r]