• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Sekolah - Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan SMP Negeri 41 Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Sekolah - Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan SMP Negeri 41 Medan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana yang disediakan sekolah sebagai sumber ilmu pengetahuan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (2000, 4), pengertian perpustakaan sekolah adalah:

Perpustakaan yang berada pada lembaga pendidikan sekolah, yang merupakan bagian integral dari sekolah yang bersangkutan, dan merupakan sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan.

Darmono (2001, 1) menyatakan bahwa: “Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting dari komponen pendidikan yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya dari lingkungan sekolah. Perpustakaan sekolah juga sebagai salah satu sarana pendidikan penunjang kegiatan belajar siswa dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah”.

Sedangkan Sutarno (2006, 39) menyatakan bahwa: “Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana dan fasilitas penyelenggara pendidikan, sehingga setiap sekolah memiliki perpustakaan yang memadai”.

Selain beberapa pendapat tersebut, Reitz yang dikutip oleh Hasugian (2009, 78) menjelaskan perpustakaaan sekolah adalah:

A library in a public or private elementary or secondary school that serves the information needs of its students and curriculum needs of its teachers and staff, usually managed by a school librarian or media specialist. A school library collection usually contains books, periodicals, and educational media suitable for the grade levels served.

Definisi tersebut menyatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah suatu perpustakaan yang berada pada jenjang sekolah dasar sampai dengan sekolah lanjutan baik milik pemerintah (negeri) maupun swasta yang melayani kebutuhan informasi siswanya, kebutuhan kurikulum dari guru dan staf; biasanya dikelola oleh pustakawan sekolah ataupun spesialis media. Koleksi perpustakaan sekolah biasanya berupa buku, terbitan berkala, dan media pendidikan yang sesuai dengan jenjang pendidikan yang dilayaninya.

(2)

membantu siswa dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar yang dikelola oleh pustakawan yang menyajikan berbagai jenis bahan pustaka serta melayani kebutuhan informasi siswa untuk menunjang proses belajar yang baik serta mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang dilayani, sama halnya dengan Perpustakaan SMP Negeri 41 Medan yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan informasi siswa, yang menyajikan seluruh jenis koleksi yang berhubungan dengan kurikulum sekolah.

2.1.1 Tujuan Perpustakaan Sekolah

Sebagai sarana dalam mendukung kegiatan belajar mengajar, perpustakaan sekolah memiliki tujuan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (2000, 5) tujuan perpustakaan sekolah adalah:

Sebagai sumber belajar dan bagian integral dari sekolah bersama-sama dengan sumber belajar lainnya bertujuan mendukung proses kegiatan belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan.

Menurut Yusuf (2007, 8) tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:

1. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa.

2. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan.

3. Menumbuh kembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa. 4. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan

pelaksanan kurikulum.

5. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi para siswa.

6. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan. 7. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui

(3)

Dari uraian sebelumnya dapat diketahui bahwa tujuan perpustakaan sekolah adalah untuk menghimpun sumber ilmu pengetahuan melalui koleksi yang sesuai dengan kurikulum sekolah sehingga menjadi tempat dimana siswa dapat mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan siswa demi tercapainya tujuan pendidikan yang baik di sekolah. Sama halnya pada Perpustakaan SMP Negeri 41 Medan yang bertujuan menghimpun sebanyak-banyaknya sumber ilmu pengetahuan melalui koleksi-koleksi yang dimiliki perpustakaan, kemudian dilayankan kepada siswa, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan yang baik di SMP Negeri 41 Medan.

2.1.2 Fungsi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah juga mempunyai fungsi yang secara garis besar adalah sebagai pusat belajar dan mencari informasi yang dibutuhkan oleh siswa dan guru, baik mengenai masalah yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran (buku teks) maupun buku penunjang buku teks oleh perpustakaan.

Menurut Sutarno (2006, 58) fungsi perpustakaan adalah “Suatu tugas atau jabatan yang harus dilakukan di dalam perpustakaan tersebut. Pada prinsipnya sebuah perpustakaan mempunyai kegiatan utama yaitu: (1) menghimpun, (2) memelihara, (3) memberdayakan semua koleksi bahan pustaka”.

Yusuf (2007, 4) menyatakan fungsi perpustakaan sekolah adalah:

1. Fungsi edukatif. Maksudnya secara keseluruhan segala fasilitas dan sarana yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya banyak membantu para siswa sekolah untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan sehingga di kemudian hari para siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut.

2. Fungsi informatif. Ini berkaitan dengan mengupayakan penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat “memberi tahu” akan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru.

3. Fungsi rekreasi. Dimaksudkan bahwa dengan disediakannya koleksi yang bersifat ringan seperti surat kabar, majalah umum, buku-buku fiksi, dan sebagainya, diharapkan dapat menghibur pembacanya di saat yang memungkinkan.

4. Fungsi riset atau penelitian. Ini maksudnya adalah koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana.

(4)

bertujuan membantu siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari sistem pembelajaran, bukan hanya menjadi sarana pelengkap bagi sekolah. Pada perpustakaan SMP Negeri 41 Medan fungsi perpustakaan yaitu sebagai pusat sumber informasi dan ilmu pengetahuan bagi siswa, dimana siswa dapat memanfaatkan koleksi yang dimiliki perpustakaan dalam membantu proses belajar siswa.

2.2 Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan adalah seluruh bahan pustaka baik berupa bahan buku, maupun bahan bukan buku yang terdapat di perpustakaan. Perpustakaan harus dapat menyediakan koleksi yang dibutuhkan oleh pengguna untuk meningkatkan pemanfaatan perpustakaan.

Menurut Darmono (2001, 48) : “Koleksi Perpustakaan adalah sekumpulan rekaman informasi dalam berbagai bentuk tercetak (buku, majalah, surat kabar) dan tidak tercetak (buku mikro, bahan audio-visual, peta)”.

Sedangkan Yusuf (2007, 9) menyatakan bahwa: “koleksi perpustakaan adalah sejumlah bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah yang bersangkutan”.

Selanjutnya Sutarno (2007, 41) menyatakan bahwa: “Koleksi bahan pustaka adalah sejumlah bahan pustaka yang telah ada di perpustakaan dan sudah diolah (diproses), sehingga siap dipinjamkan atau digunakan oleh pemakai”.

Badan Standardisasi Nasional mengeluarkan SNI 7329, 2009 untuk Perpustakaan Sekolah, “Koleksi perpustakaan sekolah adalah semua materi perpustakaan yang dikumpulkan, diolah, disimpan, ditemukembali dan didayagunakan bagi pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pembelajaran”.

(5)

2.2.1 Fungsi Koleksi Perpustakaan

Setelah mengetahui pengertian dari koleksi perpustakaan, dapat dilihat juga fungsi koleksi perpustakaan yang sebenarnya. Menurut Siregar (2002, 3) fungsi koleksi perpustakaan adalah sebagai berikut :

1. Fungsi pendidikan, yaitu menunjang program pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat umum, kelompok, lembaga yang membutuhkan.

2. Fungsi penelitian, yaitu menunjang penelitian yang dilakukan oleh masyarakat pengguna perpustakaan.

3. Fungsi referensi, yaitu menjadi bahan referensi bagi masyarakat pengguna perpustakaan.

4. Fungsi umum, dimana perpustakaan menjadi pusat informasi bagi masyarakat. Fungsi ini erat hubunganya dengan pengabdian kepada masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil karya dan budaya manusia lainya.

Dari uraian tersebut diketahui bahwa koleksi perpustakaan berfungsi sebagai pendidikan, penelitian, referensi, dan juga umum yang artinya adalah koleksi perpustakaan dapat berupa bahan pustaka yang dilestarikan dari hasil karya budaya masyarakat. Pada perpustakaan SMP Negeri 41 Medan koleksi perpustakaan berfungsi sebagai media untuk membantu siswa dalam menambah wawasan dan ilmu pengetahuan siswa.

.

2.2.2 Jenis Koleksi Perpustakaan

Jenis koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan pengguna harus beragam. Pemenuhan kebutuhan pengguna bergantung kepada jenis koleksi yang bervariasi dan relevan dengan kebutuhan pengguna yang dimiliki oleh perpustakaan.

Menurut Sutarno (2006, 54) secara umum koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan ada dua bagian utama, yaitu:

1. Bahan pustaka yang tercetak, yang termasuk dalam kelompok ini buku teks, surat kabar, majalah, bulletin, pamphlet, kamus, ensiklopedi, direktori, almanak, indeks, bibliografi, buku tahunan, buku pedoman, dan lain-lain.

(6)

Sedangkan Yulia (2010, 3-10) menyatakan bahwa ada empat jenis koleksi perpustakaan yaitu :

1. Karya Cetak

Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak, seperti:

a. Buku

b. Terbitan Berseri 2. Karya Noncetak

Karya noncetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan tidak dalam bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkan dalam bentuk lain seperti:

a. Rekaman Suara

b. Gambar Hidup dan Rekaman Video c. Bahan Grafika

d. Bahan Kartografi 3. Karya Dalam Bentuk Mikro

Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan microreader. Ada tiga macam bentuk mikro yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu:

a. Mikrofilm b. Mikrofis c. Microopaque

4. Karya Dalam Bentuk Elektronik

Dengan adanya teknologi informasi, maka infornasi dapat dituangkan ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti komputer, CD-ROM player, dan sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa secara umum jenis koleksi perpustakaan yaitu meliputi : koleksi tercetak, bahan bukan tercetak, dan audiovisual.

Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (2000, 14), jenis koleksi perpustakaan sekolah meliputi segala jenis buku dan yang tidak termasuk kategori buku. Rincian uraiannya adalah sebagai berikut:

1. Buku pelajaran pokok

(7)

2. Buku pelajaran pelengkap

Buku pelajaran pelengkap adalah buku sifatnya membantu atau merupakan buku tambahan buku pelajaran pokok yang dipakai oleh siswa dan guru, yang sebagian besar atau seluruh isinya sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

3. Buku bacaan

Buku bacaan adalah buku yang digunakan sebagai bacaan, yang menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi bacaan nonfiksi, fiksi ilmiah, dan fiksi.

a. Buku bacaan nonfiksi adalah buku bacaan yang ditulis berdasarkan kenyataan yang bersifat umum. Buku bacaan nonfiksi dapat menunjang atau memperjelas salah satu mata pelajaran atau pokok bahasan dan dapat pula bersifat umum. b. Buku bacaan fiksi ilmiah adalah buku yang ditulis berdasarkan

khayalan dan rekaan pengarang dalam bentuk cerita yang dapat mempengaruhi pengembangan daya pikir ilmiah.

c. Buku bacaan fiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan pengarang dalam bentuk cerita. Buku bacaan fiksi yang baik dapat memberikan pendidikan dan hiburan sehat. 4. Buku sumber/referensi/rujukan

Buku sumber/referensi/rujukan adalah buku yang digunakan sebagai sumber informasi oleh siswa dan atau guru untuk memperoleh pengetahuan tambahan tentang suatu bidang ilmu atau keterampilan. Buku referensi terdiri atas: kamus, ensiklopedia, almanak, direktori, atlas, buku indeks, dan abstrak. Buku sumber lain yang sangat penting sebagai acuan guru mengajar adalah buku kurikulum, buku ilmu pendidikan, dan lail-lain.

5. Terbitan berkala adalah jenis terbitan secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Jenis terbitan berkala ini antara lain adalah surat kabar, majalah dan buletin.

6. Pamflet atau brosur membuat keterangan tentang keadaan atau kegiatan lembaga/orang yang menerbitkannya. Terbitan itu biasanya dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik.

7. Media pendidikan, antara lain slide, film, kaset, dan piringan hitam. 8. Alat peraga, antara lain slide, film, kaset, piringan hitam.

9. Kliping adalah guntingan artikel atau berita dari surat kabar, majalah, dan lain- lain yang dianggap penting untuk disimpan atau didokumentasikan.

Sedangkan menurut Yusuf (2007, 9-24) “Jenis koleksi yang diperlukan untuk suatu perpustakaan sekolah bisa dikelompokkan ke dalam kategori buku dan bahan bukan buku.Yang pertama meliputi segala jenis buku dan yang terakhir meliputi segala jenis bahan yang tidak termasuk ke dalam kategori buku”.

Adapun koleksi yang diperlukan di perpustakaan sekolah adalah: 1. Koleksi Buku

(8)

yang berdasarkan jenis materi buku yang bersangkutan, buku-buku non fiksi, dan buku-buku fiksi.

a. Buku Non-Fiksi

Buku non-fiksi buku yang ditulis berdasarkan fakta atau kenyataan alam dan kebudayaan sekitar kita. Buku-buku non-fiksi ini banyak sekali jenisnya baik dilihat dari segi bentuk penyajian maupun penyajian maupun pola isinya. Berikut adalah contoh-contoh yang tergolong ke dalam buku-buku non-fiksi:

1) Buku teks dan pelajaran 2) Buku teks lengkap 3) Buku penunjang

4) Buku referensi atau rujukan: - Kamus

- Ensiklopedia - Buku tahunan

- Buku pedoman, buku petunjuk - Direktori

2. Koleksi Bahan Bukan Buku

Bahan atau koleksi yang masih dalam bentuk cetakan namun bukan berupa buku. Jenis koleksi yang termasuk ke dalam beberapa kategori yaitu:

a. Terbitan berkala b. Pamflet

c. Brosur

d. Guntingan surat kabar e. Gambar dan lukisan f. Globe

g. Koleksi bahan bukan buku lainnya 3. Koleksi Audiovisual

Koleksi perpustakaan yang dibuta atas hasil teknologi elektronik bukan bahan hasil dari cetakan dari kertas. Berasal dari bahan-bahan konvensional. Contohnya: film suara, kaset video, tape recorder, slide suara, dan sebagainya.

(9)

siswa agar dapat ditemukan dengan mudah sehingga dapat membantu proses belajar siswa di sekolah.

2.2.3 Relevansi Koleksi Perpustakaan

Perpustakaan sekolah dapat dikatakan berhasil apabila dimanfaatkan oleh pengguna serta tersedianya koleksi yang relevan dengan kebutuhan pengguna khususnya siswa. Koleksi yang relevan sangat membantu dalam proses belajar siswa. Penilaian relevansi koleksi yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan dapat dilihat seberapa besar pengguna perpustakaan menggunakan koleksi untuk membantu proses belajar dan mengajar.

Menurut Siregar (2002, 8), “Salah satu prinsip pemilihan buku adalah relevansi atau kesesuaian, yaitu perpustakaan hendaknya mengusahakan agar koleksi perpustakaan relevan dengan fungsi dan tujuan perpustakaan serta tujuan lembaga induknya”.

Sedangkan menurut Purnomo (2006, 9), “Dokumen yang relevan artinya dokumen-dokumen yang didapatkan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang sedang dibutuhkan”.

Kedua pendapat di atas menjelaskan bahwa koleksi yang relevan dengan kurikulum sekolah dan kebutuhan pengguna dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna untuk membantu dalam proses belajar dan mengajar.

2.3 Ketersediaan Koleksi

Ketersediaan koleksi yang beragam di perpustakaan dapat memberikan alternatif bagi pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasi. Koleksi perpustakaan merupakan unsur utama yang sangat penting pada perpustakaan, karena dengan adanya koleksi yang baik, pengguna menjadi lebih sering memanfaatkan perpustakaan untuk membantunya menemukan informasi yang dibutuhkan.

(10)

Sedangkan dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (2000, 1) dijelaskan bahwa ketersediaan koleksi adalah “ Kesiapan suatu sarana (tenaga, barang, modal, anggaran) untuk dapat digunakan atau dioperasikan diwaktu yang telah ditentukan”.

Menurut Sutarno (2006, 104), ketersediaan koleksi mencakup:

1. Ketersediaan koleksi koleksi bahan pustaka seperti informasi, ilmu pengetahuan teknologi dan budaya selalu terjadi setiap informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan para pengguna perpustakaan, dan selalu terjadi setiap saat (explosion of information) 2. Setiap perpustakaan harus efektif untuk menghimpun, mengoleksi, dan

menyajikan koleksi bahan pustaka untuk dilayankan kepada para pemakai, sesuai dengan kebutuhan pengguna

3. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian koleksi bahan pustaka yang tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna serta masyarakat yang dilayani, hanya akan menimbulkan ketidakefisienan dan pemborosan sumber daya perpustakaan.

Menurut Sutarno (2006, 75) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan ketersediaan koleksi sebuah perpustakan antara lain:

1. Kerelevanan, koleksi hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna perpustakaan

2. Berorientasi kepada pengguna perpustakaan. 3. Kelengkapan koleksi.

4. Kemutakhiran koleksi.

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa ketersediaan koleksi adalah adanya sejumlah koleksi atau bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan, dan koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan. Ketersediaan koleksi mempunyai beberapa indikator, diantaranya: relevansi koleksi, berorientasi kepada pengguna, kelengkapan koleksi, dan kemutakhiran koleksi.

(11)

2.3.1 Tujuan Ketersediaan Koleksi

Perpustakaan harus memiliki koleksi yang beragam dan relevan sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna. Pemenuhan kebutuhan informasi pengguna merupakan tujuan dari ketersediaan koleksi agar pengguna dapat memanfaatkan perpustakaan dengan cara menggunakan koleksi yang tersedia di perpustakaan.

Menurut Sutarno (2006, 25) tujuan ketersediaan koleksi perpustakaan adalah “untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan yang akan dilayani sehingga pengguna tersebut senang memanfaatkan koleksi yang telah dimiliki oleh perpustakaan tersebut”.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005, 1216) “Sebagai pusat pemanfaatan informasi perpustakaan harus mampu menyebarluaskan informasi kepada pengguna sehingga tujuan pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat tercapai”.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui tujuan ketersediaan koleksi yaitu mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka untuk dapat memenuhi kebutuhan pengguna yang ada di perpustakaan, sehingga pengguna senang memanfaatkan perpustakaan untuk menggunakan koleksi yang disediakan.

2.4 Pemanfaatan Koleksi

Pemanfaatan koleksi merupakan kegiatan atau aktivitas pengguna menggunakan koleksi untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Informasi dalam koleksi perpustakaan dapat bersifat ilmiah yang mencangkup berbagai ilmu pengetahuan dan dapat pula bersifat hiburan.

Menurut Handoko yang dikutip oleh Handayani (2007, 28) bahwa dari segi pengguna pemanfaatan koleksi di perpustakaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yaitu antara lain:

Faktor internal meliputi: 1. Kebutuhan

Yang dimaksud kebutuhan disini adalah kebutuhan akan informasi. 2. Motif

Motif merupakan sesuatu yang melingkupi semua pengerak, alasan atau dorongan yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.

3. Minat

(12)

Faktor eksternal meliputi: 1. Kelengkapan koleksi

Banyaknya koleksi di perpustakaan yang dapat dimanfaatkan informasinya oleh pengguna.

2. Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna

Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna dapat dilihat melalui kecepatan dan ketepatan mereka memberi layanan.

3. Keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali.

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa pemanfaatan koleksi adalah proses kegiatan pengguna memanfaatkan koleksi yang disediakan perpustakaan untuk membantunya memenuhui kebutuhan informasi. Pemanfaatan koleksi di perpustakaan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: faktor internal yang meliputi kebutuhan, motif, dan minat dan faktor eksternal yang meliputi: kelengkapan koleksi, keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna dan keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali.

2.5 Pemanfaatan Perpustakaan

Kata pemanfaatan berasal dari kata manfaat yang berarti guna, faedah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005, 711) dinyatakan bahwa “Pemanfaatan mengandung arti, proses, cara, perbuatan memanfaatkan”, berarti diketahui bahwa pemanfaatan perpustakaan adalah proses atau cara, perbuatan untuk memanfaatkan perpustakaan dengan menggunakan koleksi yang tersedia.

Proses pemanfaatan perpustakaan dapat dilihat dari pengguna perpustakaan memanfaatkan koleksi perpustakaan. Pengguna perpustakaan dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan berbagai cara yaitu: (1) membaca koleksi di perpustakaan, (2) meminjam koleksi perpustakaan, dan (3) memfotokopi koleksi perpustakaan.

Julianda (2009) menyebutkan secara umum manfaat perpustakaan adalah : 1. Menjadi media antara pemakai dengan koleksi sebagai sumber

informasi pengetahuan.

2. Menjadi lembaga pengembangan minat dan budaya membaca serta pembangkit kesadaran pentingnya belajar sepanjang hayat.

(13)

4. Motivator, mediator dan fasilitator bagi pemakai dalam usaha mencari, memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman.

5. Berperan sebagai agen perubah, pembangunan dan kebudayaan manusia.

6. Penyediaan program layanan informasi yang mampu memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh kustomer, baik sivitas akademika maupun masyarakat umum.

7. Pengembangan SDM melalui penumbuhan budaya kerja dan sikap profesional.

8. Penyediaan sumber informasi di bidang seni, sains, teknologi, manajemen dan bisnis serta humaniora sebagai rujukan sivitas akademika dan umum menuju masyarakat produsen informasi.

9. Penyediaan media penyebarluasan informasi.

10.Mengkaji dan mengaplikasikan bentuk-bentuk kerjasama dengan berbagai instansi baik dari dalam maupun luar negeri, yang memungkinkan untuk memperoleh informasi bagi sivitas akademika dan masyarakat umum.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa pemanfaatan perpustakaan adalah kegiatan menggunakan koleksi perpustakaan sebagai sumber informasi pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dengan cara membaca koleksi di perpustakaan, meminjam koleksi perpustakaan dan memfotokopi koleksi perpustakaan.

Perpustakaan sekolah merupakan suatu fasilitas yang diberikan oleh pihak sekolah untuk menunjang proses belajar siswa sehingga perpustakaan harus dimanfaatkan secara optimal.

Pemanfaatan perpustakaan sekolah mempunyai beberapa indikator untuk mengukur seberapa sering pengguna memanfaatkan perpustakaan. Indikator dalam pemanfaatan perpustakaan menurut Komariah (2009, 10) yaitu:

Indikator suatu perbuatan adalah seberapa sering seseorang melakukan perbuatan tersebut dan apa alasan atau tujuan yang bersangkutan melakukan perbuatan tersebut. Jadi faktor frekuensi (1) seseorang memanfaatkan perpustakaan dan (2) tujuan dia memanfaatkan perpustakaan, merupakan indikator dalam pemanfaatan perpustakaan.

(14)

Menurut Rahayuningsih (2007) pemanfaatan perpustakaan sekolah meliputi:

(1) Meminjam buku atau bahan-bahan dianjurkan untuk penyelesaian pelajaran.

(2) Perpustakaan tempat mencari keterangan dan bahan-bahan yang diperlukan.

(3) Siswa datang untuk memenuhi minat dan mencari rekreasi.

Dari penjelasan tersebut diketahui bahwa pemanfaatan perpustakaan adalah proses atau cara, perbuatan untuk memanfaatkan perpustakaan dengan menggunakan koleksi yang tersedia. Indikator dalam pemanfaatan perpustakaan adalah frekuensi memanfaatkan perpustakaan dan tujuan memanfaatkan perpustakaan.

Pada Perpustakaan SMP Negeri 41 Medan, pemanfaatan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar belum berjalan optimal. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perpustakaan yang sepi pengunjung pada setiap harinya yang tercantum dalam buku kunjungan perpustakaan.

2.5.1 Frekuensi Memanfaatkan Perpustakaan

Setiap perpustakaan mempunyai pengunjung, pengguna dan anggota perpustakaan. Oleh karena itu, kehadiran masyarakat sekolah dan pengguna lain menjadi salah satu kunci keberhasilan perpustakaan.

Sutarno (2006: 123) menyatakan bahwa : “Sebab masyarakat baru mau ke perpustakaan jika mereka; 1) tahu arti dan manfaatnya, 2) mereka membutuhkan sesuatu di perpustakaan, 3) tertarik dengan perpustakaan, 4) merasa senang dengan perpustakaan, 5) dilayani dengan baik.”

(15)

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) menyebutkan bahwa, ”Frekuensi adalah: kekerapan”.

Sedangkan memanfaatkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), ”Memanfaatkan adalah: menjadikan ada manfaatnya (gunanya dan sebagainya)”.

Dari kedua definisi di atas diketahui bahwa frekuensi memanfaatkan perpustakaan adalah kekerapan pengguna dalam memanfaatkan fasilitas perpustakaan dalam waktu tertentu.

Jadi agar perpustakaan dapat dimanfaatkan dengan baik, perpustakaan harus menyediakan fasilitas dan layanan yang baik untuk pengguna, misalnya dengan koleksi yang memadai, mutakhir, dan up to date.

2.5.2 Tujuan Memanfaatkan Perpustakaan

Pengguna perpustakaan pada umumnya memanfaatkan perpustakaan karena memiliki tujuan. Namun tentu saja tujuan tersebut tidak sama, akan tetapi kebanyakan pengguna memanfaatkan perpustakaan karena ingin memanfaatkan dan menggunakan koleksi yang tersedia di perpustakaan. Sebagian besar tujuan pengguna memanfaatkan perpustakaan adalah untuk meminjam buku dan menggunakan koleksi bahan pustaka lainnya, tetapi ada juga pengguna yang mengunjungi perpustakaan hanya untuk membaca atau melihat-lihat saja.

Seodibyo (1998: 53) menyatakan bahwa tujuan pengguna datang ke perpustakaan untuk:

1. Keperluan tugas sekolah. 2. Tugas study fakultasnya. 3. Tugas Penelitian (Research). 4. Recreational reading.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) menyebutkan bahwa, “Tujuan adalah: arah; haluan (jurusan); yang dituju; maksud; tuntutan (yang dituntut)”.

Sedangkan memanfaatkan dalam Kamus Besar Indonesia (2005), “Memanfaatkan adalah: menjadikan ada manfaatnya (gunanya dan sebagainya)”.

(16)

fasilitas dan koleksi perpustakaan dengan cara menggunakan dan membaca di tempat koleksi buku dan bahan pustaka lainnya, dan ada juga yang meminjam untuk dibawa pulang.

Referensi

Dokumen terkait

Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi koleksi

koleksi pustaka yang sesuai dengan kebutuhan kita. Apabila bahan pustaka sudah ditentukan, proses selanjutnya adalah pemesanan. Untuk membeli buku-buku perpustakaan sekolah

Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah bias dilakukan langsung oleh petugas perpustakaan atau guru pustakawan, namun akan lebih baik supaya mempertimbangkan aspek

Jadi pustakawan sekolah harus bisa memenuhi kebutuhan pemakai perpustakaan sekolah melalui penyediaan berbagai bahan dan subjek (mata pelajaran) yang diajarkan di sekolah

Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi

Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah bias dilakukan langsung oleh petugas perpustakaan atau guru pustakawan, namun akan lebih baik supaya mempertimbangkan aspek

Berdasarkan pengertian diatas dijelaskan bahwa perpustakaan sekolah adalah bagian integral dari sekolah dan merupakan sumber belajar yang akan dikelola oleh pustakawan yang

Menurut Prakoso (1996, 10) koleksi perpustakaan sekolah adalah “sekumpulan sumber informasi dalam berbagai bentuk yang telah dipilih sesuai dengan tujuan program