• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FARMASI PRAKT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FARMASI PRAKT"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FARMASI PRAKTIKUM V

ANALISIS MAKANAN NATRIUM NITRIT PADA DAGING OLAHAN

Disusun Oleh :

Kelompok 1 Golongan 1A

1. Nuke Paraswanti (G1F012001) 2. Astri Dea Nuripah (G1F012003) 3. Zakiyatul Fitriyah (G1F012005) 4. Larasati Kartika (G1F012007) 5. Dewi Oktaviana (G1F012009)

Asisten: Sharon Susanto

Dosen Jaga : Sarmoko,M.Sc., Apt.

(2)

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

ANALISIS MAKANAN NATRIUM NITRIT PADA DAGING OLAHAN

I. TUJUAN

Menganalisis dan menetapkan kadar natrium nitrit dengan menggunakan metode spektrofotometri visible.

II. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan adalah spektrofotometri visibel, blender, pisau, talenan, tabung reaksi, gelas ukur 10 mL, gelas ukur 100 mL, labu ukur 50 mL, labu ukur 10 mL, pipet ukur 1, 2 & 3 ml, tabung sentrifugasi, alat vortex, kaca arloji.

filler, kuvet gelas (Visibel), pipet tetes, bunsen, kaki tiga, kasa, gelas beaker 100 mL Bahan yang digunakan adalah Natrium Nitrit Standar, Aquadest, Asam Sulfanilat, NEDTA, Asam Asetat 30%, Asam Asetat Grasial, Sample Daging kornet.

III.PROSEDUR KERJA

1. Pembuatan Pembuatan larutan pereaksi Griess

- Dilarutkan dalam 75 ml as. asetat 30% v/v

250 mg as. sulfanilat 50 mg NEDTA

-Didihkan dalam 10 ml akuades sampai larut -Dituangkan ke dalam 75

ml as. asetat glasial dalam keadaan panas

- Dicampur dengan

(3)

2. Pembuatan Larutan Baku Natrium Nitrit

10 mg NaNO2

Dilarutkan dalam akuades hingga volumenya 10 ml dgn konsentrasi 1000 ppm

Lar. Konsentrasi 1000 ppm

Lar. Konsentrasi 10 ppm

Diambil 1 ml, di ad akuades 10 ml Langkah diatas dilakukan sekali lagi

Lar. Konsentrasi

2 ppm Lar. Konsentrasi 3 ppm

Diambil 5 ml

(4)

3. Penentuan panjang gelombang

4. Pengukuran Kadar Natrium Nitrit dalam Daging Burger

IV. DATA PENGAMATAN

1. Penimbangan NaNO2 standar

W + Z = mg

10 ml lrt. Baku NaNO2 kons. 2 ppm

- Ditambah 2 ml perekasi griess - Di ukur serapannya pada 400-780 nm

Hasil

Sampel daging

- Ditimbang seksama

- Ditambah dengan 50 ml aquades

- Diambil 10 mL larutan sampel dan ditambah 2mL pereaksi griess

- Direplikasi 2 kali pada masing-masing sampel

- Diukur serapannya pada lambda maks. 546,5 nm dalam rentanf operating time (6-18 menit)

(5)

W + sisa = mg

-Zat = mg

(6)

7. Penimbangan sampel

Penimbangan Sampel

1 2

Wadah 25,696 g 23,804 g

Wadah + zat 49,352 g 48,719 g

Wadah + sisa 25,785 g 23,914 g

Zat 23,567g 24,805 g

Total sampel 1+2 48,372 g 8. Penetapan kadar sampel

Rumus Penetapan Kadar Sampel

% Kadar = (ya)x Fp x vol. Sampel(ml) b x1000x mg sampel

(7)

V. PEMBAHASAN

Analisis kadar natrium nitrit dalam praktikum ini dilakukan dengan metode spektrofotometri visible. Metode ini didasarkan pada reaksi diazotasi antara asam nitrit (dari natrium nitrit dalam suasana asam) dengan amin aromatis primer (asam sulfanilat) membentuk garam diazonium.

(8)

pada λ 400 -800 nm. Diperoleh panjang geombang yang memberikan absorbansi maksimum sebesar 522 nm.

Pereaksi Griess dibuat dengan cara mereaksikan asam sulfanilat – naftiletilendiamin. Pembuatan pereaksi asam sulfanilat dilakukan dengan menimbang sebanyak 0,254 g asam sulfanilat dilarutkan dalam 75 mL asam asetat 30 % (Vogel, 1985). Pembuatan pereaksi naftiletilendiamin dilakukan dengan menimbang sebanyak 0,057g naftiletilendiamin kemudian dididihkan dalam 10 mL akuades sampai larut. Kemudian dituangkan kedalam 75 ml asam asetat glasial dalam keadaan panas (Vogel, 1985). Kemudian larutan asam sulfanilat dan larutan naftiletilendiamin dicampur dengan perbandingan 50 : 50 dalam wadah botol berwarna coklat. Metode Griess merupakan salah satu metode Colorimetry yang digunakan untuk menetapkan kadar nitrit dengan reaksi diazotasi yang menghasilkan senyawa azo atau senyawa yang berwarna, sering juga disebut metode pengkoplingan. Dalam medium asam, nitrit bereaksi dengan amin aromatis menjadi bentuk garam diazonium. Garam diazonium ini akan dikopling dengan cinicin aromatis lain yang mengandung gugus– NH2 atau – OH, untuk membentuk zat warna azo sebagai basis dari metode spektrofotometri.

Reaksi nitrit, asam sulfanilat, dan 1-naftilamin dalam metode Griess :

(9)

ungu kebiruan (Sitorus, 2009). LOD metode Griess secara teoretis untuk nitrit harus pada level koncentrasi 106M - 10-7 M (Trojanowicz, 2008). Jadi, warna ungu yang dihasilkan senyawa azo dari reaksi diazotasi nitrit dengan pereaksi Griess dapat terukur dengan spektrofotometer-Vis dengan λ max = 522 nm.

Pengukuran nitrat dan nitrit dengan metode ini digolongkan menjadi dua klasifikasi analisis yaitu:

1.Range besar (0-4.5 mg NO3- N/L) 2. Range kecil (0-0.4 mg NO3- N/L)

(Zhang, 2007). Metode Griess memiliki sensitivitas yang tinggi dan cukup spesifik hanya dengan presisi yang baik. Namun metode ini memiliki kekurangan yaitu nitrat dengan reaksi ini terlebih dahulu membutuhkan reduksi kimia atau enzimatik untuk mengubah nitrat menjadi nitrit sebelum reaksi diazotasi.

(10)

bertujuan untuk memperpanjang ikatan rangkap terkonjugasi, dimana asam nitrit mengkopel sulfanilat dan naftiletilendiamin membentuk senyawa berwarna merah. Perubahan warna ini juga menyebabkan terjadinya pergeseran absorbansi ke arah panjang gelombang yang lebih panjang yang disebut pergeseran merah (pergeseran batokromik). Setelah itu larutan sampel dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 522 nm dan didapatkan absorbansi sebesar 0,28 A.

Hasil praktikum ini menunjukkan bahwa kadar nitrit pada sampel kornet daging sapi merk X yaitu 33 mg/kg, kadar tersebut masih memenuhi batas maksimum penggunaan nitrit pasa produk olahan daging menurut Permenkes RI No 1168/Men/Per/1999 yaitu memiliki kadar sebesar 125 mg/kg. Walaupun kadar nitrit pada sampel kornet masih berada di bawah batas maksimum menurut Permenkes RI No. 1168/Menkes/Per/X/1999 (Depkes RI, 1999), namun konsumsi produk olahan daging yang mengandung nitrit yang beredar di pasaran tetap perlu diperhatikan karena nitrit bersifat kumulatif dalam tubuh manusia.

Saat ini belum ditemukan bahan kimia lain yang dapat menggantikan fungsi nitrit pada proses curing daging olahan. Oleh sebab itu, jalan yang dapat ditempuh untuk mencegah terbentuknya senyawa nitrosamin adalah dengan mengurangi kadar nitrit dalam produk daging olahan tetapi tetap menjaga agar bakteri Clostridium botulinum tidak tumbuh. Caranya antara lain dengan mengurangi jumlah nitrit yang digunakan sebagai bahan pengawet disertai dengan penambahan bahan anti-mikroba seperti sorbat atau menambahkan vitamin C atau vitamin E ke dalam daging olahan yang merupakan penghambat reaksi nitrosasi (Muchtadi, 1989).

(11)

bahan pemanis,bahan pengisi, bahan pengikat atau pengompak, bahan extender serta zat padat susu kering tanpa lemak (Soeparno, 2009).

VI. KESIMPULAN

1. Pada praktikum ini, analisis kualitatif dan kuantitatif natrium nitrit pada daging olahan dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometri. 2. Hasil penentuan analisis dan kadar pada sampel daging olahan dengan

1kali replikasi ditemukan adanya natrium nitrit dalam larutan sampel tersebut.

(12)
(13)

LAMPIRAN

1. Hasil larutan sampel replikasi 1, 2 dan 3

Referensi

Dokumen terkait

Setelah itu, ke dalam garam diazonium ini ditambahkan dimetil anilin dan asam asetat glasial menghasilkan pasta merah yang disebut sebagai helianthin yang

Berdasarkan percobaan, ketiga sampel yang direaksikan dengan reagen etanol dan larutan fenilhidrazin berubah menjadi larutan yang berwarna kuning dan terbentuk dua

Halogen yang bereaksi dengan Pb 2+ , Ag + , dan Hg + akan membentuk garam yang tidak larut dalam air dan menghasilkan endapan berwarna putih dadih. Kemampuan klor untuk

Setelah dipanaskan terdapat endapan berwarna orange yang disebabkan oleh reaksi benedict dengan gula reduksi akan terjadi proses oksidasi yang menghasilkan endapan

Bila ada reaksi oksidasi maupun reduksi pada elektroda kerja, arus yang dihasilkan dilewatkan ke elektroda  pembantu, sehingga reaksi yang terjadi pada elektroda pembantu akan

Perbedaan titik leleh antara senyawa-senyawa pada golongan yang sama dapat dijelaskan dengan perbedaan elektronegativitas unsur- unsur pembentuk senyawa tersebut.. Jika

Prinsip dari metode biuret adalah ikatan peptida dapat membentuk senyawa kompleks berwarna ungu dengan penambahan garam kupri dalam suasana basa (Carprette, 2005)..

Pemeriksaanfungsi hati dapat dilakukan dengan Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT) dimana sampel direaksikan dengan reagen dari kit, lalu diukur absorbansi