DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
MAN Salatiga Tahun Ajaran 2008 / 2009SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi
Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pdl)
dalam Ilmu Tarbiyah
JU R U SA N T A R B IY A H
PR O G R A M ST U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISLAM SE K O L A H T IN G G I A G A M A ISLAM N EG ER I
DEPARTEMEN AGAMA
SEKALAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
JL. Tentara Pelajar 02 Telp.(0298) 323706,323433 Fax 323433 Salatiga 50721
Website : w w ..stainsalatiga.ac.id E-mail: admjnistrasi@stainsalatiga.ac.id
DEKLARASI
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan
bahwa skripsi ini tidak berisi mated yang pemah ditulis oleh orang lain atau
pemah diterbitkan. Demikian juga sripsi ini tidak berisi satupun pikiran -
pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang
dijadikan bahan rujukan.
Apabila dikemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran - pikiran
orang lain luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup
mempertanggungjawabkan kembali keaslian sripsi ini di hadapan siding
munaqosyah skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 10 februari 2009
Peneliti
NAFPATUL UMAM1
N IM : 11104009
Dosen STAIN Salatiga
NOTA PEMBIMBING
Hal : Naskah Skripsi Saudari Nafi’atul Umami
Kepada Yth.
Ketua STAIN Salatiga
di
-Salatiga
Assalamu’alaikum wr. wb.
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka
skripsi saudari:
Nama : Nafi’atul Umami
N1M :11104009
Judul : Hubungan Ujian Nasional Dengan Motivasi Belajar Siswa MAN
Salatiga Tahun Ajaran 2008/2009
Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqosyah.
Demikian surat ini dibuat, harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana
mestinya.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Salatiga, 13 februari 2009
../Pembimbing
k / V M C ^
Dra. SITI FARIKHAH. M.Pd NIP.150 234 916
DEPARTEMEN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl.T en tara P e la ja r 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 S alatiga 50721 W ebsite : w w w .staiiisalatiga.ac.id E - m a il: ad m in istrasi @ stainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN
JUDULSKREPSI : HUBUNGAN UJIAN NASIONAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MAN Salatiga Tahun Ajaran 2008/2009
NAMA : NAFI'ATUL UMAMI
NIM : 11104009
Telah diuji di depan Sidang Munaqosyah pada tanggal 14 M;iret 2009, dan dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam
Salatiga, 14 Maret 2009
Panitia Munaqosyah
Ketua Sidang Sekretaris
Dra. Siti Farikhah, M.Pd NIP. 150 234 916
face
t e f a q a a f t f i K # ,
ntfUcUtani,
T X R S T M B JM A N
-
Untuk Bapak Ibuku tercinta atas kasib sayang
,
cucuran
keringat
,
yang seCaCu mendoakanku baik siang maujmn
maCam tanpa mengenaCCeCab. Ungkapan cCoa anancCa
warbambuma kama Robbayani sogbiro.
-
Untuk Bapak Ibu mertuaku atas kasib sayang yang seCaCu
mendoakanku balk siang maupun maCam tanpa mengenaC
CeCab. Ungkapan dCoa anancCa warbambuma kama Robbayani
sogbiro.
-
Untuk suamiku tersayang yang seCaCu memberi cCorongan
dan dukungan
- Untuk adikku tersayang
-
Sababat - sababatku gank yayank (mbak yob, iir, tiruiy ida,
fa itb danpasangan - pasangan )
-
Teman - temanku TJAI angkatan 2004 yang tidak bisa say a
sebutkan satupersatu.
X u p e rse m b a b k a n k a r y a keciC ini
Dengan menyebut nama Allah yang Maha pemurah lagi Maha penyayang.
Segala puji bagi Allah yang melimpahkan kenikmatan kepada kita sekalian. Semoga
rahmat dan kesejahteraan-Nya senantiasa dilimpahkan atas junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.
Teriring rasa syukur kehadirat Allah SWT, karena atas hidayah dan ridonya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar guna memenuhi syarat untuk
memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Penyusunan skripsi yang berjudul PENGARUH UJIAN NASIONAL
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi korelasi di MAN Salatiga tahun
2008/2009) ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Yang wujud bantuan
tersebut adalah imaterial dan material. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, dengan
segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang tiada terkira kepada:
1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku ketua STAIN Salatiga.
2. Fatchurrahman M.Pd selaku ketua Program Studi PAI.
3. Dra. Siti Farikhah, M.Pd, selaku pembimbing yang dengan ikhlas dan tulus
hati memberikan bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan sripsi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan wawasan dan
pengetahuan selama penulis belajar di STAIN Salatiga.
5. Bapak dan Ibu yang tak henti - hentinya memberikan dorongan dan nasehat
sampai terselesaikannya penulisan skripsi ini.
6. Suamiku yang selalu menyayangiku dan sabar membimbingku
7. Sahabat - sahabatku yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Kepada mereka semua, penyusun tidak dapat memberikan balasan apa - apa
kecuali untaian kata terima kasih yang tiada terkira dengan diiringi doa semoga Allah
SWT membalas semua amal kebaikan mereka.
Setelah melalui proses yang panjang, akhimya penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini yang tentunya masih banyak sekali kekurangan - kekurangan.
Walaupun demikian penyusun berharap tulisan ini dapat membawa wawasan
keilmuan bagi penulis khususnya serta para pembaca pada umumnya.
Akhimya hanya kepada Allah SWT penyusun memohon petunjuk semoga
tulisan ini dapat bermanfaat.Amin.
SalatigaJO februari 2009
HALAMANJUDUL... i A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Penjelasan Istilah... 3
C. Rumusan M asalah... 5
D. Tujuan Penelitian... 5
E. Manfaat Penelitian... 6
F. Hipotesis... 6
G. Metode Penelitian... 7
BAB II LANDASAN TEORI A. U jianN asional... 13
1. Pengertian Ujian Nasional... 13
a. Pengertian M otivasi... 19
b. Macam - macam M otivasi...21
c. Ciri - ciri Motivasi ... 22
d. Fungsi - fiingsi M otivasi...23
e. Bentuk - bentuk Motivasi di Sekolah ...25
2. Belajar ...28
a. Pengertian b elajar... 28
b. Aktivitas Pengalaman B elajar... 30
c. Faktor - faktor yang Mempengaruhi B elajar... 31
d. Pentingnya Motivasi B elaja r... 39
C. Hubungan Ujian Nasional dengan Motivasi Belajar Siswa .... 40
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Situasi MAN Salatiga... 42
B. Data Responden Dan Hasil Angket Tentang Ujian Nasional Dan Motivasi Belajar ... 49
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan ... 57
B. Analisis Tentang Hubungan Ujian Nasional Dengan Motivasi B elajar... 72
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 73
B. S aran -saran ... 74
C. Penutup... 75
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN - LAMPIRAN
Tabel I Struktur O rganisasi... 44
Tabel II Data Sarana dan Prasarana...45
Tabel III Data Guru MAN Salatiga... 45
Tabel IV Data Administrasi MAN Salatiga ... 48
Tabel V Data Jumlah Siswa MAN S alatiga... 49
Tabel VI Daftar Nama Responden Siswa MAN Salatiga... 49
Tabel VII Daftar Jawaban Angket Siswa Tentang Ujian Nasional ... 52
Tabel VIII Daftar Jawaban Angket Motivasi Belajar S isw a... 54
Tabel IX Nilai Angket Siswa Tentang Ujian nasional ... 58
Tabel X Interval Tentang Ujian Nasional ...61
Tabel XI Nilai Nominasi Tentang Ujian Nasional ...62
Tabel XII Nilai Angket Motivasi Belajar Siswa... 64
Tabel XIII Interval Motivasi Belajar S isw a ...66
Tabel XIV Nilai Nominasi Motivasi Belajar S isw a ...67
Tabel XV Tabel Kerja Untuk Mencari Koefisien Korelasi Antara Variabel Ujian Nasional dan Motivasi Belajar S isw a ... 69
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
I Daftar Riwayat Hidup
II Angket
III Daftar SKK
IV Surat ijin Penelitian
V Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan
kualitas manusia. iadi bisa dikatakan bahwa peningkatan kualitas manusia searah
dengan perkembangan pendidikan. Sebagai usaha peningkatan mutu pendidikan
di Indonesia Departemen Pendidikan Nasional menyelenggarakan Ujian Nasional
setiap akhir tahun ajaran pendidikan di masing - masing jenjang pendidikan.
Ujian Nasional merupakan isu hangat dewasa ini. Ada sebagian
masyarakat yang pro ada juga yang kontra terhadap penyelenggaraan Ujian
Nasional. Pelaksanaan Ujian Nasional sejalan dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 45 tahun 2006 / 2007 pasal 1
yang menegaskan bahwa Ujian Nasional adalah kegiatan pengukuran dan
penilaian kompetensi peserta didik secara nasional untuk jenjang pendidikan
dasar dan menengah.1 Kemudian, pada pasal 3 disebutkan bahwa Ujian Nasional
bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada
mata pelajaran yang ditentukan dari kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi dal am rangka pencapaian standar nasional pendidikan.2 Tanpa
diadakan Ujian Nasional, maka pencapaian standar nasional tidak akan pemah
bisa diketahui. Dengan mengetahui pencapaian standar nasional, maka dapat pula
mengetahui peningkatan mutu pendidikan. Jadi, mutu pencapaian standar tersebut
1 Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nom or 77 Tahun 2008 Tentang U jian N asional Sekolah M enengah A tas atau M adrasah A liyah (SM A/M A) Tahun P elajaran 2008/2009.
2 Ibid.
2
dapat pula digunakan untuk mengukur salah satu indikator peningkatan mutu
pendidikan.
Untuk dapat memenuhi standar pemerintah tentang kelulusan siswa pada
jenjang pendidikannya, maka pihak sekolah harus lebih meningkatkan mutu
pengajaran di sekolah. Selain itu siswa sendiri juga harus meningkatkan jam
belajamya dengan harapan dapat lulus Ujian Nasional. Persiapan yang matang
senantiasa dibutuhkan para siswa dalam menghadapi Ujian nasional dengan
sebaik mungkin. Persiapan mental dan intelektual sangatlah dibutuhkan karena
keduanya sama - sama memiliki peran besar dalam mendapatkan kemudahan dan
kelancaran menghadapi Ujian nasional. Persiapan mental dan intelektual yang
paling tepat adalah dengan belajar tekun dan berlatih sungguh - sungguh.
Sifat optimis akan berpengaruh terhadap suatu motivasi. Motivasi adalah
kekuatan tersembunyi dari dalam diri seseorang yang mendorong untuk
berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas. Motivasi seseorang akan
tinggi manakala mempunyai optimisme terhadap sesuatu yang tinggi pula. Siswa
yang mempunyai optimisme menghadapi Ujian nasional akan berpengaruh
terhadap motivasi di dalam belajar, menampakkan minat yang besar dan
perhatian penuh terhadap tugas belajar.
Untuk mengetahui benarkah dengan diadakannya Ujian Nasional akan
dapat lebih memotivasi siswa untuk belajar dengan giat maka penulis tertarik
B. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari salah tafsir dal am memahami judul di atas, maka
perlu adanya pembatasan dan penjelasan istilah terlebih dahulu mengenai judul
tersebut. Adapun penegasan istilah dan penjelasannya adalah sebagai b e rik u t:
1. Ujian Nasional
Ujian adalah sesuatu yang dipakai untuk menguji mutu sesuatu
(kepandaian, kemampuan, hasil belajar, dsb).3
Nasional adalah bersifat kebangsaan.4
Jadi yang dimaksud Ujian Nasional adalah kegiatan pengukuran dan
penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan
menengah.5
2. Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata “m o tif’ diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melaksanakan sesuatu, m otif dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam dan luar. Subyek untuk melaksanakan
aktivitas - aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan bahkan m otif dapat
dikatakan sebagai suatu kondisi intern (kesiap-siagaan). Berawal dari kata
“m o tif’ itu maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah
menjadi aktif.6
3 http://pusat-bahasa.diknas.eo.id/kbbii/index.phD.htm. 4
http://pusat-bahasa.diknas.eo.id/kbbii/index.php.htm.
5 Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional N om or 77 Tahun 2008 Tentang U jian N asional Sekolah M enengah A ta s atau M adrasah A liyah (SM A/M A) Tahun P elajaran 2008 / 2009
p a s a l1.
4
Motivasi merupakan landasan awal seseorang dari niat yang akan
mengantarkan perolehan prestasi atau hasil belajar bagi para siswa di sekolah
untuk juga dijadikan standar bagi keberhasilan dalam mencari ilmu dan
mencapai cita - cita.
Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang
menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pola reaksi yang berupa
kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian / suatu pengertian.7
Belajar adalah suatu aktivitas mental atau fisik, yang berlangsung
dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan -
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap.
Perubahan itu bersifat secara relatif konstan, dan berbekas.8
Sedangkan yang dimaksud motivasi belajar dalam penelitian ini
adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kenyataan belajar, sehingga
tujuan yang dikehendaki tercapai.
Dengan kata lain adanya Ujian N ational, anak akan senantiasa
termotivasi untuk melakukan aktifitas belajar, baik di rum ah maupun di
sekolah.
Adapun indikator - indikator dalam variabel motivasi belajar adalah
sebagai berikut:
a. Raj in membaca buku - buku pelajaran.
b. Konsentrasi dalam mengikuti pelajaran.
d. Mempunyai jadwal khusus untuk belajar.
e. Mengeijakan tugas yang diberikan guru.
f. Menggunakan waktu luang untuk belajar.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas pokok permasalahan yang penulis ajukan
dalam skripsi ini adalah :
1. Bagaimana keberadaan Ujian Nasional MAN Salatiga Tahun ajaran
2008/2009?
2. Bagaimana tingkat motivasi belajar siswa kelas XII MAN Salatiga Tahun
ajaran 2008/2009?
3. Apakah ada hubungan diadakannya Ujian Nasional dengan motivasi belajar
siswa MAN Salatiga Tahun ajaran 2008/2009?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai dasar untuk meningkatkan
pengetahuan serta sasaran yang ingin dicapai untuk menyingkap hal - hal yang
ingin diketahui y a itu :
1. Untuk mengetahui Ujian Nasional MAN Salatiga Tahun ajaran 2008/2009.
2. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat motivasi belajar siswa kelas XII
6
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan diselenggarakannya Ujian Nasional
dengan motivasi belajar siswa di MAN Salatiga Tahun ajaran 2008/2009.
E. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat diambil manfaatnya yaitu :
1. Dapat memberikan informasi pada semua pihak yang ingin mengetahui
bagaimana hubungan diselenggarakannya Ujian Nasional dengan motivasi
belajar siswa.
2. Bagi siswa penelitian ini diharapkan dapat membantu kesulitan siswa dalam
kegiatan belajar.
F. Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah yang
diteliti yang dirumuskan atas dasar terkaan atau
conjecture
penelitian.9Hipotesis merupakan kesimpulan yang ditarik berdasarkan fakta yang
ditemukan, juga merupakan hasil renungan pemikiran logis dan rasional atas
dasar teori ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Berangkat dari permasalahan yang telah peneliti uraikan di atas, untuk
memperoleh jawaban sementara, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut
“Ada Hubungan Positif antara diselenggarakannya Ujian Nasional dengan
Motivasi Belajar Siswa.”
G. Metode Penelitian
Penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan
mengkaji kebenaran suatu ilmu pengetahuan yang dalam proses penelitian, baik
pada waktu mengumpulkan data maupun mengolah data, diperlukan metode yang
sesuai dengan permasalahan.
1. Metode Penentuan Subjek Penelitian
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.10 Adapun yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII
MAN Salatiga Tahun ajaran 2008/2009.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti,11 Suharsimi
Arikunto mengatakan bahwa,“Untuk mengambil sampel yang apabila
subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua dan apabila
subjeknya lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25%.12
Pada penelitian ini peneliti mengambil sampel 25 % dari jumlah populasi
265 orang. Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 65 siswa.
2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam kegiatan penelitian merupakan tahap yang
sangat penting karena berkaitan dengan tersedianya data yang dibutuhkan
10 Suharsimi, Arikimto, P rosedur P enelitian Suatu Pendekatan P raktek, Jakarta, Bina Aksara, 1989, him. 102.
" Ibid., him. 104.
8
untuk menjawab permasalahan dalam penelitian sehingga kesimpulan yang
diambil adalah benar.
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan
ad alah :
a. Metode Angket ( K oesioner)
Koesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal - hal yang ia ketahui.13 Angket ini digunakan untuk
mengungkapkan tentang Ujian Nasional dan Motivasi Belajar Siswa
MAN Salatiga tahun pelajaran 2008/2009.
b. Metode Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang -
barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti
menyelidiki benda - benda tertulis seperti buku - buku, majalah,
dokumen, peraturan - peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan
sebagainya.14
Metode ini digunakan sebagai metode bantu untuk mengumpulkan
data tentang data standar kelulusan, gambaran umum MAN Salatiga,
sejarah singkat berdirinya, letak geografis, struktur organisasi dan lain -
lain.
13 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV, Jakarta, Rineka Cipta, 1998, him 140.
3. Analisis Data
Setelah penulis memperoleh data, penulis akan melakukan rekap data
kemudian analisis data. Dalam menganalisis data ini penulis menggunakan
dua tahapan yaitu:
a. Analisis Pendahuluan
Tahap ini diadakan perhitungan awal dari data yang diperoleh dari
hasil angket tentang Ujian Nasional dan motivasi belajar siswa. Untuk
menganalisisnya peneliti menggunakan rumus prosentase sebagai berikut:
p = f - x ] 0 0 %
N
K eterangan:
P = prosentase
F = frekuensi
N = jumlah responden
b. Analisis Uji Hipotesis
Analisis akhir ini untuk mengetahui apakah Ujian Nasional
berhubungan dengan motivasi belajar pada siswa MAN Salatiga Tahun
ajaran 2008/2009. penulis menggunakan teknik korelasi product moment
dirnana variabel X tentang Ujian Nasional dan varibel Y tentang motivasi
10
EXY -
(E X \E Y )
rxy =
N
15(E X fW
K eterangan:
rxy
= frekuensi koefisien korelasi variabel X dan variabel YX
= variabel Ujian NasionalY
= variabel motivasi belajar siswaN
= jumlah responden4. Sistematika Skripsi
Secara garis besar sistematika skripsi dalam penelitian ini dibagi 3
bagian y a itu :
Pertama : bagian awal atau permulaan meliputi : Judul skripsi, abstrak,
pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi,
daftar tabel, daftar lampiran.
Kedua : merupakan bagian teks atau inti, terdiri dari :
Bab I Pendahuluan, m eliputi:
Latar belakang masalah, Penjelasan istilah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metode
penelitian, sistematika skripsi.
Bab II Landasan Teori, m eliputi:
A. Ujian Nasional, terdiri dari :
Pengertian Ujian Nasional, Tujuan Ujian Nasional,
Kegunaan hasil Ujian Nasional, Standar Kelulusan Ujian
Nasional, Kesiapan Siswa, Guru, dan Orang Tua dengan
adanya Ujian Nasional, Ujian Nasional dan Mutu
Pendidikan.
B. Motivasi Belajar, terdiri dari :
1. Motivasi, membahas tentang pengertian motivasi,
macam - macam motivasi, ciri - ciri motivasi, fungsi -
fungsi motivasi, bentuk - bentuk motivasi.
2. Belajar, membahas tentang pengertian belajar, aktivitas
pengalaman belajar, faktor - faktor yang mempengaruhi
belajar, pentingnya motivasi belajar.
C. Hubungan Ujian Nasional dengan Motivasi Belajar Siswa.
Bab III Laporan Hasil Penelitian, terdiri d a ri:
A. Sejarah singkat, terdiri d a ri:
Letak geografis, sarana dan prasarana, keadaan guru,
keadaan karyawan, keadaan siswa, tujuan lembaga, struktur
organisasi.
B. Penyajian data tentang hasil angket, m eliputi:
Tentang Ujian Nasional, motivasi belajar siswa di sekolah.
Bab IV Analisis Data, terdiri d a r i:
A. Analisis Pendahuluan
BAB V
Penutup, terdiri dari
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Penutup
Daftar Pus taka
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Ujian Nasional
Ujian Nasional adalah kegiatan pengukuran dan penilaian
kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan
menengah.1
Setiap tahun pelajaran pasti akan diakhiri dengan pendadaran
yang kini namanya Ujian nasional (UN). Seluruh peserta didik kelas
terakhir di sekolah dan madrasah mesti mengikuti siklus kegiatan yang
telah di atur oleh Badan Standar Nasional Pendidikan.
Ujian Nasional itu diadakan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan dan kecakapan para peserta didik dalam menyerap berbagai
mata pelajaran selama proses belajar mengajar berlangsung.
2. Tujuan Ujian Nasional
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 77
Tahun 2008 Tentang Ujian Nasional Sekolah Menengah Atas atau
Madrasah Aliyah (SMA/MA) Tahun Pelajaran 2008 / 2009 pasal 2 tujuan
diselenggarakannya Ujian Nasional adalah menilai pencapaian kompetensi A. Ujian Nasional
1 Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nom or 77 Tahun 2008 Tentang U jian N asional Sekolah M enengah A tas atau M adrasah A liyah (SM A/M A) Tahun P elajaran 2 0 0 8 /2 0 0 9 pasal 1.
14
lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.2
Jadi dengan diadakannya ujian secara serentak di tingkat nasional
dapat mengukur tingkat kompetensi pendidikan di Indonesia. Pemerintah
bermaksud meningkatkan kemajuan pendidikan Indonesia secara merata di
setiap wilayah.
3. Kegunaan Hasil Ujian Nasional
Hasil Ujian Nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan
untuk:
a. Pemetaan mutu satuan dan/atau program pendidikan.
b. Dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.
c. Penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan
pendidikan.
d. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam
upaya peningkatan mutu pendidikan.3
Setelah setiap sekolah di Indonesia mengadakan Ujian Nasional
dan diketahui hasilnya, maka pemerintah dapat menentukan tindak lanjut
apa yang akan dilakukan untuk kemajuan pendidikan. Hasil Ujian
Nasional pastilah berbeda antara sekolah satu dengan yang lain. Hal inilah
yang nanti digunakan pemerintah untuk menentukan kebijakan - kebijakan
selanjutnya pada suatu sekolah.
2 Ibid.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, Departemen
Pendidikan Nasional terns meningkatkan standar kelulusan ujian nasional.
Oleh sebab itu, persiapan yang matang senantiasa dibutuhkan para siswa
dalam menghadapi ujian nasional dengan sebaik mungkin. Persiapan
mental dan intelektual sangatlah dibutuhkan. Karena keduanya sama -
sama memiliki peran besar dalam mendapatkan kemudahan dan
kelancaran menhadapi ujian nasional.
Persiapan mental dan intelektual yang paling tepat adalah belajar
tekun dan berlatih sungguh - sungguh.
Peserta UN dinyatakan lulus jika memenuhi standar kelulusan UN
sebagai berikut:
a. Memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran
yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua
mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.
b. Khusus untuk SMK, nilai mata pelajaran Kompetensi Keahlian
Kejuruan minimal 7,00 dan digunakan untuk menghitung rata-rata
UN.4
Pada tahun ajaran 2007/2008 standar kelulusan Ujian Nasional
adalah 5,00, itu berarti pada tahun ajaran 2008/2009 ini standar kelulusan
Ujian Nasional naik 10% menjadi 5,50. Standar kelulusan Ujian Nasional
bisa menjadikan mutu pendidikan di indonesia itu merata.
4 Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional N om or 77 Tahun 2008 Tentang U jian N asional Sekolah M enengah A tas atau M adrasah A liy ah (SM A/M A) Tahun P elajaran
2008 /2 0 0 9 pasal 16 ay at 1.
16
Ujian Nasional 2009 merupakan Ujian Nasional yang berbeda
dibanding tahun - tahun sebelumnya. Untuk mencapai hasil yang terbaik
maka diperlukan kedisiplinan sejak dini.
Kepala sekolah dan guru tidak sekedar mengantar siswa lulus
dalam Ujian Nasional, tetapi lebih besar daripada itu adalah untuk
mengantarkan siswa menjadi anak yang cerdas. Begitu pula bagi siswa dan
wali murid, tujuan belajar bukanlah sekedar mencari ijazah (lulus Ujian
Nasional), tetapi lebih dari itu untuk memperoleh ilmu dan kecerdasan.
Siswa sebagai obyek dari penyelenggaraan Ujian Nasional tentu
memiliki peran yang sangat signifikan dalam menentukan apakah dirinya
mampu meraih kesuksesan dalam tes tersebut. Dialah yang paling tahu
kelemahan dan kekuatan yang ia miliki dalam melaksanakan ujian,
dibawah bimbingan orang tua dan guru - guru nya.
Orang tua siswa hendaknya ikut terlibat dalam memantau dan
mengawasi kegiatan putra - putrinya selepas sekolah serta mengarahkan
anak agar senantiasa berdisiplin dalam belajar.
Kedisiplinan belajar terletak pada bagaimana orang tua dan guru
mengarahkan anak - anaknya dengan pola didik yang baik dan ini
tercermin dengan pola demokratis. Dengan kata lain, tanggung jaw ab dan
kepercayaan orang tua yang dirasakan oleh anak akan menjadi dasar
keberhasilan anak dalam prestasi belajar menghadapi Ujian Nasional.5 5. Kesiapan Siswa, Guru, Orang Tua Dengan Adanya Ujian Nasional
Untuk melaksanakan Ujian Nasional, peran dan keterlibatan aktif
semua pihak baik pemerintah, sekolah, orang tua siswa maupun siswa
sangat diharapkan. Dengan partisipasi dan keterlibatannya secara optimal,
hasil yang akan diperoleh dalam pelaksanaan Ujian Nasional tentu bisa
dicapai secara maksimal.
6. Ujian Nasional Dan Mutn Pendidikan
Setiap tahun pelajaran pasti akan diakhiri Ujian Nasional. Seluruh
peserta didik kelas terakhir di sekolah dan madrasah mesti mengikuti
siklus kegiatan yang telah diatur oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP).
Ujian Nasioanl diadakan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan dan kecakapan para peserta didik dalam menyerap berbagai
mata pelajaran selama proses belajar mengajar berlangsung. Baik para
guru, siswa, orang tua maupun pengelola lembaga pendidikan
berkepentingan dengan hasil pembelajaran tersebut. Sebab inilah wahana
yang merupakan rangkaian usaha mencetak leader - kader bangsa, generasi
penerus masa depan. Mereka diharapkan akan berkembang menjadi
sumber daya manusia (SDM) yang berkulitas.
Kondisi pendidikan kita dewasa ini sangat memprihatinkan yang
ditandai dengan menurunya mutu pendidikan
Permasalahan yang sering dihadapi oleh guru sehingga mutu
18
a. Kesuiitan dalam memperlengkapi perbedaan individu diantara murid -
murid.
b. Kesuiitan dalam metode belajar.
c. Kesuiitan dalam memotivasi, untuk menumbuhkan minat siswa dan
membina keijasama.
d. Kesuiitan dalam disiplin, pengawasan, perkembangan sosial tiap siswa.
e. Kesuiitan earn membimbing dan cara belajar siswa.
f. Kesuiitan dalam mengorganisir dan pengadministrasian siswa.
g. Kesuiitan dalam memilih materi pelajaran yang tepat.
h. Kurangnya waktu selama jam pelajaran untuk melakukan apa yang
harus dikeijakan.
i. Kesuiitan dalam mengorganisir pelajaran.
j. Kesuiitan dalam mengeijakan tugas - tugas.
k. Kesuiitan dalam promosi dan kenaikan pangkat.
l. Ketidak cukupan suplai dan materi pelajaran.
m. Kesuiitan pribadi bagi guru - guru.
n. Kesuiitan yang timbul dari kondisi keija.
o. Kesuiitan dalam tes dan evaluasi.
p. Kesuiitan dalam diagnosa dan memperbaiki para siswa.
q. Kesuiitan dalam mengajar membaca.
r. Kesuiitan dalam merancang rencana pelajaran.6
Setiap tahun pemerintah menaikkan standar kelulusan Ujian
nasional dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Tanpa adanya Ujian nasional, maka kita tidak tahu apakah siswa pada
suatu sekolah sudah memenuhi standar nasional atau belum.
B. Motivasi Belajar 1. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Istilah m otif yang dalam bahasa Inggris
motive
berasal dari katamotion
yang berarti gerak atau sesuatu yang bergerak.7 Kata m otifdiartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu. M otif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam diri
untuk melakukan aktivitas - aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Bahkan m otif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiap siagaan).
Berawal dari kata “m o tif’ itu maka motivasi dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah menjadi aktif.8
Suatu proses akan beijalan lancar kalau disertai dengan niat.
Sebagaimana ditunjukkan dalam hadits nabi:
i S t S y ^ o U iilj (JlJLp'yi LoJl
7 Sardiman A.M, Interaksi dan M otivasi B elajar M engajar Pedom an bagl G uru dan C olon G uru,Rajawali Pers, Ja k a rt 1988, him. 73.
20
“Sesungguhnya setiap amalan disertai dengan niat, dan setiap
amal seseorang tergantung dengan apa yang diniatkannya” 9
Proses belajar akan bcijalan lancar mana kala seseorang
mempunyai niat, dan niat inilah yang akan megantarkan mencapai suatu
tujuan.
Adapun beberapa pengertian motivasi menurut sumber - sumber
yang lain adalah sebagai b erik u t:
a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi adalah dorongan
yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk
melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.10
b. Menurut Me. Donald ’’Motivation is energy change within the person
caracterized affective arousal and anticipatori goal reaction” (motivasi
adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan).11
Jadi motivasi akan menyebabkan teijadinya suatu perubahan energi
yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan
gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi untuk kemudian bertindak atau
melakukan sesuatu.
9 Imam Nawawi, Terjem ah R iyadhus Shalihin J ilid 1, Pustaka Amani, Jakarta, 1999, him. 2.
10 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kam us B esar B ahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakaita, 2001, him. 849.
b. Macam - macam Motivasi
Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dan
berbagai sudut pandang. Dengan demikian motivasi atau m otif - m otif
yang aktif itu sangat bervariasi.
1) Motivasi dilihat dan dasar pembentukannya
2) M o tif-m o tifb aw aan
Yang dimaksud dengan m otif bawaan adalah m otif yang
dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari.
3) M otif - m otif yang dipelajari
Maksudnya m otif - m otif yang timbul karena dipelajari
4) Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis
a) M otif atau kebutuhan organis, m otif ini berhubungan dengan
kebutuhan yang sifatnya pribadi pada din manusia misalnya :
kebutuhan untuk minum, makan, bemafas, dan seksual.
b) M otif - m otif darurat, motivasi jenis ini timbul karena rangsangan
dari luar misalnya dorongan untuk menyelamatkan diri.
c) M otif - m otif objektif, m otif - m otif ini muncul karena dorongan
untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif.
5) Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
a) Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah m otif - m otif yang menjadi aktif
atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam
22
Siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki
tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang
ahli dalam bidang studi tertentu. Satu - satunya jalan untuk nenuju
ke tujuan yang ingin di capai ialah belajar, tanpa belajar tidak
mungkin menjadi ahli. Motivasi muncul dari kesadaran diri sendiri
dengan tujuan segara esnsial, bukan sekedar simbol dan
seremonial.
b) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah m otif - m otif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.
c. Ciri - Ciri Motivasi
Siswa yang berhasrat berprestasi baik, yang mempunyai
achievement motivation biasanya beraspirasi positif dan memiliki taraf
aspirasi yang bersifat realistik.siswa yang demikian itu, mempunyai atau
menunjukkan ciri - ciri sebagai b erik u t:
1) Kecenderungan mengeijakan tugas - tugas belajar yang menantang,
namun tidak berada di atas taraf kemampuanya.
2) Keinginan untuk bekerja dan berusaha sendiri serta menemukan
penyelesaian masalah sendiri tanpa di suapi terns menerus oleh guru.
3) Keinginan kuat untuk maju dan mencari taraf keberhasilan yang sedikit
di atas taraf yang telah di capai sebelumnya.
4) Orientasi pada masa depan, dan kegiatan belajar di pandang sebagai
5) Pemilihan teman keija atas dasar kemampuan teman itu untuk
menyelesaikan tugas belajar bersama, bukan atas dasar rasa simpati
atau perasaan senang terhadap teman itu.
6) Keuletan dalam belajar, biarpun menghadapi rintangan.
Menurut Me Donald yang dikutip oleh Oemar Hamalik motivasi
adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai
dengan timbulnya efektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Yang
memiliki ciri - ciri sebagai berikut:
1) Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi.
2) Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan.
3) Motivasi ditandai oleh reaksi - reaksi untuk mencapai tujuan.12 13
Motivasi dapat berupa dorongan - dorongan dasar diluar diri
individu yang bisa membangkitkan,mempertahankan, dan mengontrol
minat - minat seseorang.
d. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Serangkain kegiatan yang dilakukan oleh seseorang sebenamya
dilatar belakangi oleh sesuatu yang secara umum dinamakan motivasi.
Motivasi inilah yang mendorong mereka melakukan suatu kegiatan, begitu
pula belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Seperti dalam hadits
riwayat Ibnu Abdul Bar:
24
/ / / / /
c_JJajllj L>j *-UJl e-JlkJ
*_vai! a&!>CJl
x ^ / /• / / / ✓
✓ /* 0
“Tuntutlah ilmu pengetahuan sekalipun ke negeri cina, maka
sesungguhnya mencari ilmu itu wajib alas tiap - tiap orang islam,
sesungguhnya malaikat mengembangkan sayapnya bagi orang yang
menuntut ilmu, karena suka kepada yang ia tuntut (ilmu) (Hadits Riwayat
Ibnu Abdul Bar
) . 14Motivasi bertalian dengan suatu tujuan, mendorong timbulnya
kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan.adapun fungsi
motivasi adalah sebagai b erik u t:
1) Mendorong nanusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan di kerjakan.
2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak di capai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang
harus di keijakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan - perbuatan apa
yang harus di kerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,dengan
menyisihkan perbuatan - perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.15
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian
prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi.
Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang
baik. dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya
motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan melahirkan prestasi yang
baik. oleh karena itu motivasi seorang siswa akan sangat menentukan
tingkat pencapaian prestasi belajamya.
e. Bentuk - Bentuk Motivasi Di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar - mengajar peranan motivasi baik
intrinsik maupun ekstrinsik sangat di perlukan. Motivasi bagi pelajar dapat
mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan
memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Dalam kaitan itu perlu di ketahui bahwa cara dan jenis
menumbuhkan motivasi ekstrinsik kadang - kadang tepat, dan kadang -
kadang juga bisa kurang sesuai. Hal ini guru harus hati - hati dalam
menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak
didik. Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar siswa.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi
dalam kegiatan belajar di sekolah.
26
1) M emberiangka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dan nilai kegiatan
belajamya. Angka - angka yang baik bagi para siswa merupakan
motivasi yang sangat kuat.
2) Hadiah
Hadiah dapat ju g a dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah
selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekeijaan,mungkin tidak
akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat
untuk suatu pekeijaan tersebut. Sebagai contoh hadiah yang diberikan
untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seorang
siswa yang tidak memiliki bakat menggambar.
3) Saingan / Kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual
maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa
4) Ego - involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan
pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehinga bekeija
keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu
bentuk motivasi yang cukup penting.penyelesaian tugas dengan baik
adalah simbol kebanggan dan harga diri,para siswa akan belajar
5) Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan
ada ulangan. Oleh karena itu memberi ulangan ini merupakan sarana
motivasi.
6) Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekeijaan, apalagi kalau teijadi
kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar menigkat, maka ada motivasi
pada diri siswa untuk terns belajar,dengan suatu harapan hasilnya turns
menigkat.
7) Pujian
Pujian adalah bentuk
reinforcement
yang positif dan sekaligusmotivasi yang baik. Oleh karena itu supaya pujian ini merupakan
motivasi, pemberianya hams tepat. Dengan pujian yang tepat akan
memupuk suasana yang menyenagkan dan mempartinggi gairah
belajar serta akan sekaligus akan membangkitkan harga diri.
8) Hukuman
Hukuman sebagai
reinforcement
yang negatif tetapi kalaudiberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh
karena itu gum hams memahami prinsip - prinsip pemberian
2 8
9) Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada
maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik
itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu
hasilnya akan lebih baik.
10) Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat
merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar akan beijalan
lancar kalau disertai dengan minat.
11) Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan
merupakan alat motivasi yang sangat penting.dengan memahami
tujuan yang harus dicapai dirasa sangat berguna dan menguntungkan,
maka akan timbul gairah untuk terns belajar.16
Bentuk - bentuk motivasi ini dapat dikembangkan dan
diarahkan untuk dapat melahirkan hasil belajar yang bermakna bagi
kehidupan siswa.
2. Belajar
a. Pengertian Belajar
Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia belajar adalah berusaha
(berlatih) memperoleh kepandaian atau ilmu.17 Pada umumnnya
pengertian belajar dapat kita bagi kedalam dua jenis pandangan, yakni
16 Sardiman A.M, op.cit., him. 90 - 94.
pandangan tradisional dan pandangan modem, menurut pandangan
tradisional belajar adalah usaha memperoleh sejumlah ilmu pengetahuam,
sedangkan menurut pandangan modem , belajar adalah proses perubahan
tingkah laku berkat interaksi dengan lingkungan.18
Belajar juga bisa didefinisikan sebagai berubahnya kemampuan
seseorang untuk melihat, berfikir, merasakan, mengeijakan sesuatu,
melalui berbagai pengalaman - pengalaman yang sebagianya bersifat
perseptual, intelektual, emosional maupun motorik.19
Pendidikan mempakan hal yang terpenting dalam segi kehidupan
manusia, karena itu pendidikan sangatlah berkaitan dengan ilmu.Allah
akan mengangkatkan derajat orang yang berilmu, hal ini sesuai dengan
ayat A1 Qur’an Surat A1 Mujaadalah ayat 11 :
iu
\/J
p
'Ai A '...
4 ' ' / ’ / ✓ V'
Artinya, ...niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberilmu pengetahuan
beberapa derajat... (QS. Al Mujaadalah ayat 11) 20
Belajar tidak hanya terpaku pada mata pelajaran, tetapi juga bisa
pada hal - hal yang lain seperti penguasan, kebiasaan, persepsi,
kesenangan, minat, penyesuaian sosial, dan cita - cita. Belajar mempakan
proses yang panjang pada manusia untuk memahami sesuatu, tidak hanya
di satu bidang saja.
18 O em ar Hamalik, op. cit., him. 27. 19 Tadjab. M. A., op.cit., him. 46.
30
b. Aktivitas Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar adalah segala pengalaman yang diterima dan
dialami oleh murid - murid didalam kelas yang menimbulkan perubahan -
perubahan dalam diri dan perilaku murid - murid. Pengalaman belajar
yang baik adalah pengalaman belajar yang membantu tercapainya tujuan
pengajaran pada umumnya, yaitu membantu tercapainya perkembangan
anak untuk mencapai kedewasaan.
Aktivitas pengalaman belajar diantaranya:
1) Mendengarkan
2) Memandang
3) Pengindraan lainya, seperti meraba, membau dan mencicipi
4) Menulis
5) Membaca
6) Mengingat
7) Berfikir (proses kejiwaan yang aktif yang bertujuan untuk memahami
dan mencari hubungan - hubungan sesuatu dan memecahkan atau
memahami permasalahan - permasalahan)
8) Latihan atau praktek.21
Pengalaman Belajar Penting bagi perubahan perilaku siswa dan
bagi perkembangan kepribadiannya. Suatu proses belajar mengajar
dikatakan baik, bila proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar
yang efektif.
c. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor - faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya,tetapi
dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan
faktor ekstem.faktor intern adalah faktor yang ada dalam individu yang
sedang belajar, sedangkan faktor ektem adalah faktor yang ada di luar
individu.
1) Faktor Intern
Faktor intern dibagi menjadi tiga faktor, yaitu: faktor
jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan.
a) Faktor Jasmaniah
1. Faktor Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan
seseorang berpengaruh terhadap belajamya. Proses belajar
seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu.
Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan
kesehatan badannya tetap teijamin dengan cara selalu
mengindahkan ketentuan - ketentuan tentang bekeija, tidur,
makan, olah raga dan rekreasi.
2. Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik
atau kurang sempuma mengenai tubuh / badan.
Cacat itu dapat berupa buta, setengah buta, tuli, setengah
32
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa
yang cacat juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar
pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat Bantu agar
dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatanya itu.
b) Faktor Psikologis
Ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis
yang mempengaruhi belajar. Faktor - faktor itu adalah: inteligensi,
perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan.
1. Inteligensi
Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis
yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam
situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui /
menggunakan konsep - konsep yang abstrak secara efektif,
mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat
Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar.
Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat
inteligensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada yang
mempunyai tingkat inteligensi yang rendah.
2. Perhatian
Perhatian menurut gazali adalah keaktifan yang dipertinggi,
jiw a itupun semata - mata tertuju kepada suatu subyek (benda /
yang baik, maka siswa hams mempunyai perhatian terhadap bahan
yang dipelajarinya.
3. Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila
bahan pelajaran tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan
belajar dengan sebaik - baik nya, karena tidak ada daya tank
baginya.
4. Bakat
Bakat mempengaruhi belajar, jika bahan pelajaran yang
dipelajari sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajar nya lebih
baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat
lagi dalam belajamya.
5. M otif
Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat
mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya
mempunyai m otif untuk berfikir dan memusatkan perhatian,
merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan /
menunjang belajar.
6. Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat / fase dalam pertumbuhan
seseorang,di mana alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan
34
7. Kesiapan
Kesediaan untuk memberi response atau bereaksi.
Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga
berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti
kesiapan untuk melaksanakan kecakapan.
c) Faktor kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan
tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan
jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh
dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.
Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan
sesuatu hilang.
2) Faktor - faktor ekstem
Faktor - faktor ekstem yang berpengaruh terhadap belajar,
dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor
sekolah, dan faktor masyarakat.22
a) Faktor keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga
bempa: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,
suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
1. Cara orang tua mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar pcngaruhnya
terhadap belajar anak.keluarga adalah lembaga pendidikan yang
pertama dan utama
2. Relasi antar anggota keluarga
Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi
orang tua dengan anaknya.
3. Suasana rumah
Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian -
kejadian yang sering teijadi didalam keluarga dimana anak berada
dan belajar.Suasana rumah juga merupakan faktor yang faktor yang
penting yang tidak termasuk faktor yang disengaja.
4. Keadaan ekonomi keluarga •
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan
belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi
kebutuhan pokoknya, misal makanan, pakaian, perlindungan
kesehatan dan lain- lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti
ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku-
buku dan lain- lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika
keluarga mempunyai cukup uang.
5. Pengertian orang tua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila
36
Kadang- kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib
memberi pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat
mungkin kesulitan yang di alami anak di sekolah.kalau perlu
menghubungi guru anaknya,untuk mengetahui perkembangaannya.
6. Latar belakang kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasan di dalam keluarga
mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak
ditanamkan kebiasaan - kebiasaan yang baik, agar mendorong
semangat untuk belajar.
b) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup
metoda mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,relasi siswa
dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah,
standar pelajaran,keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.
1. Metode Mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara yang harus dilalui
didalam mengajar.
2. Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang
diberikan kepada siswa. Bahan pelajaran itu mempengaruhi belajar
siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik
3. Relasi guru dengan siswa
Proses belajar mengajar teijadi antara guru dengan siswa.
Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses
itu sendiri.jadi proses belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya
dengan gurunya.
4. Relasi siswa dengan siswa
Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana,
tidak akan melihat bahwa di dalam kelas ada grup yang saling
bersaing secara tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina, bahkan
hubungan masing - masing individu tidak tampak. Menciptakan
relasi yang baik an tar siswa adalah perlu agar dapat memberikan
pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.
5. Disiplin sekolah
Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan
siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar.agar siswa belajar
lebih maju, siswa harus disiplin didalam belajar baik di sekolah, di
rum ah dan di perpustakaan.
6. Alat pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa,
karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar
38
7. Waktu sekolah
Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar
mengajar di sekolah,waktu sekolah juga mempengaruhi belajar
siswa.
8. Standar pelajaran di atas ukuran
Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya,
perlu memberi pelajaran di atas ukuran standar. guru dal am
menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan
siswa masing - masing.yang penting tujuan yang telah dirumuskan
dapat tercapai.
9. Keadaan gedung
Dengan jum lah siswa yang luar biasa jumlahnya, keadaan
gedung dewasa ini kurang, mereka duduk ber jejal - jejal di dalam
setiap kelas.bagaimana mungkin mereka dapat belajar dengan baik.
10. Metode mengajar
Banyak siswa melaksanakan earn belajar yang salah. Dalam
hal ini perlu pembinaan dari guru.dengan cara belajar yang tepat
akan efektif pula hasil belajar siswa itu.
11. Tugas rum ah
Waktu belajar adalah di sekolah, waktu di nunah biarlah
digunakan untuk kegiatan — kegiatan lain.maka diharapkan guru
rumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan
lagi.
c) Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstem yang juga
berpengaruh terhadap belajar siswa.pengaruh itu teijadi karena
keberadaannya siswa dalam masyakat.
Proses belajar didorong oleh motivasi siswa, dan akan
bertambah menjadi kuat bila didorong oleh lingkungan siswa.
Aktivitas belajar dapat meningkat bila program pembelajaran disusun
dengan baik.
d. Pentingnya Motivasi Dalam Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar maka motivasi dapat dikatakan
sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arahan pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Pentingnya motivasi belajar bagi siswa adalah sebagai berikut:
1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar,proses dan hasil akhir.
2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya.
3) Mengarah kegiatan belajar.
40
5) Menyadarkan tentang adanya peijalanan belajar dan kemudian bekeija
(disela - selanya adalah istirahatfoermain) yang berkesinambungan,
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa
sehingga dapat berhasil.23
Dalam melakukan segala sesuatu sesorang pasti mempunyai
motivasi, karena tanpa adanya motivasi orang akan kehilangan semangat.
Begitu juga dalam belajar, motivasi berperan sangat penting. Berhasil
tidaknya seorang siswa dalam proses belajamya sangat bergantung pada
motivasi dalam dirinya saat menjalani proses belajamya itu.
C. Hubungan Ujian Nasional Dengan Motivasi Belajar Siswa
Sebagian siswa mungkin menganggap Ujian Nasional sebagai hal yang
biasa, namun ada sebagian lain yang menganggap Ujian Nasional sebagai
momok yang menakutkan. Melihat hasil Ujian Nasional dari tahun ke tahun,
banyak siswa yang tidak berhasil lulus Ujian Nasional. Hal ini menunjukkan
untuk mencapai kelulusan Ujian Nasional bukanlah suatu hal yang mudah,
diperlukan persiapan yang matang dari semua pihak.
Banyak sekali dianlara siswa - siswi yang merasa cemas terhadap
kedatangan Ujian Nasional. Ujian Nasional ini tidak hanya menjadi tanggung
jawab siswa - siswi semata, melainkan dari komite sekolah, Bapak dan ibu
guru. Di sini merupakan titik sentral anak mau dibawa, diarahkan, dikasih apa
dan lain sebagainya, apalagi mereka adalah masa - masa remaja, mereka
sangat memerlukan perhatian dan kasih sayang dari setiap orang. Guru disini
tidak cukup dalam setiap pertemuan pelajaran hanya memberikan materi yang
diajarkan semata, melainkan guru dalam setiap pertemuan hams memberikan
perhatian dan dorongan agar siswa bersemangat tentang suatu hal yang dapat
meningkatkan belajar mereka.
Sekolah - sekolah penyelenggara Ujian Nasional melakukan persiapan
secara intensif guna mempersiapkan siswa - siswinya mengikuti Ujian
Nasional. Persiapan itu diantaranya menambah jam pelajaran untuk mata
pelajaran yang akan di UN kan. Tidak hanya di sekolah saja mereka belajar,
bahkan ada diantara siswa yang mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah
seperti bimbingan belajar di PRIMAGAMA. Dari situ bisa dilihat betapa
Ujian Nasional telah membangkitkan motivasi untuk dapat lulus ujian, tidak
hanya pada diri siswa tetapi juga pada diri gum dan orang tua.
Ujian Nasional mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, hal ini
disebabkan karena naiknya standar nilai kelulusan pada tiap tahun. Banyak
siswa takut kalau tidak lulus karena apabila tidak lulus mereka terpaksa hams
mengulang satu tahun lagi. Hal ini tentu saja membuat para siswa lebih
BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Situasi MAN Salatiga 1. Sejarah Singkat MAN Salatiga
M AN SALATIGA
adalah merupakan sekolah yang berasal dariPendidikan Guru Agama, kemudian pada tahun 1990 berdasarkan keputusan
Menteri Agama Republik Indonesia No. 64 / 1990 berubah status menjadi
M AN SALATIGA.
Berdiri di wilayah Salatiga dengan luas tanah 2.882 m2Hak milik No. 49, dengan luas bangunan 5.1132 di jalan K.H. Wahid Hasyim
No. 12 Telp.(0298) 323031.
Sebagai lembaga pendidikan formal yang berciri khas Islam di
samping membuka jurusan I.P.A, I.P.S dan Bahasa juga Muatan Lokal
Otomotif, Tata Busana dan Komputer.
Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan sekolah
umum, pihak manajemen
M AN SALATIGA
harus menciptakan programpendidikan dengan bertujuan meningkatkan pelayanan kepada pihak
stakeholders.
Sesuai dengan penerapan kurikulum baru yaitu Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan,
M AN SALATIGA
sebagai lembaga pendidikan formalberkomitmen menyelenggarakan pendidikan serta latihan sebagai pemenuhan
kebutuhan pasar keija dengan membentuk sumber manusia yang unggul,
berdaya, sekaligus mandiri dan berwawasan ke depan.
2. Visi Misi
a. Visi
Memadukan dzikir, fikir, dan skill untuk mempersiapkan generasi
islami, berprestasi dan hidup mandiri.
b. Misi
1. Melaksanakan pendidikan yang demokratis dan berkwalitas
2. Mempersiapkan generasi islam kedepan yang menguasai iptek dan
ketrampilan sebagai bekal hidupnya.
3. Mampu mengembangkan kreativitas yang inovatif
4. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik
5. Membentuk perilaku islami dalam kehidupan sehari - hari
c. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan
Sebagai sekolah yang berwawasan keunggulan MAN Salatiga
bertujuan:
1. Meghimpun peserta didik yang memiliki bakat khusus dan
kemampuan luar biasa untuk dapat dikembangkan secara optimal.
2. Menempatkan MAN Salatiga untuk dijadikan pusat keunggulan
sehingga tercapai persaingan yang sehat dan mandiri.
3. Mengupayakan peserta didik yang mempunyai tingkat keberhasilan
ilmiah yang tinggi baik tingkat nasional maupun tingkat intemasional.
4. Mengupayakan peserta didik yang memiliki kemampuan dan
ketrampilan berbahasa arab yang memadai.
Tabel I
DATA STRUKTUR ORGANISASI MAN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009
£
.
S
tr
u
k
tu
r O
rg
an
is
as
4. Sarana dan Prasarana
5. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa
a. Keadaan guru dan karyawan
Jumlah guru MAN Salatiga pada tahun ajaran 2008/2009 adalah
70 yang terdiri dari guru negri (guru tetap), GTT (guru tidak tetap dan
bantu).
TABEL III
DATA GURU M AN SALATIGA TAHUN AJARAN 2008/2009
NO NAMA JABATAN
1 Drs.H.BADARUDDIN, M.Ag Kepala MAN
2 Drs.ISHAK Guru
3 MAHMUDI, BA. Guru
4 Dra.SITI MU'TASIMAH Guru
S a m b u n g a n . . .
46
5 Dra.Hj.SITI AISYAH ZAHIR Guru
6 Dra.NUR NAZILAH Guru
7 Drs.NASUHA Guru
8 Drs.MUCHAMMAD ARIEF GAN1FIANTO Guru
9 Drs.AFIFUDIN Guru
10 Dra.FATHONAH Guru
11 RODJI'UN, S.PdI Guru
12 Dra. Hj. ANIS ROSIQOH Guru
13 Dre. HADI MULYANTO Guru
14 Drs.FAHRUROZI Guru
15 Dra.HARTATlK SRI WAHYUN1 Guru
16 Dra.NURUL ISNAINI Guru
17 Dra.SRI AVRIANITA BUDIANI Guru
18 Drs. SAEFUDIN Guru
19 JOKO SUSILO, S.Pd. Guru
20 Drs.KASTOMO Guru
21 Dra.UMI HAMIMAH Guru
22 Dra.TRI J ATI YAH Guru
23 ARIS HANDOYO WIBOWO, S.Pd. Guru
24 SITI MUDRIKAH, S.Pd. Guru
25 Dra. SUMIYARTI Guru
26 Dra. SITI BAROROH Guru
27 HANIFAH, S.Pd. Guru
28 M. SIDIQ PURNOMO, S.Pd Guru
29 SUKARMAN, S.Pd Guru
30 M. WASTON AL HIKAMI, S.Pd Guru
31 SITI MAESAROH, S.Ag Guru
32 NUR HIDAYATI, S.Pd Guru
33 ALFIAH DYAH ERNANINGSIH, S.Ag Guru
34 AMELIASARI TAURESIA KESUMA, SE Guru
35 NURUL JAZIMAH, S.PdI Guru
36 M. KHOLIL, S.Pd Guru
37 DESY ARSIANTY, S.Pd Guru
38 IRFIAH FIROROH, S.Pd Guru
Sambungan....
39 JUMINAH, S.Pd Guru
40 MUNJIYATI, S.Ag Guru
41 AGUS KIRNO, S.Pd Guru
42 NURICHSAN, S.Pd Guru
43 SOFIANA ROSIDAH, S.Psi Guru
44 FARHAN BUDI SUTRISNO, S.Pd Guru
45 DEWI FITRIA, S.Pd Guru
46 NINING SRI REJEKI, S.Pd Guru
47 MAFTUKHATUL KARIM, S.Si Guru
48 MISBAHUL MUNIR, S.Ag. Guru
49 SITI NUR ROHMAH, S.Ag Guru
50 NUR JADID, S.Pd Guru
51 Dra. EDWINA MEIRIYANTI Guru
52 JAMALUDIN, S.Ag. Guru
53 ULVI KHOIROTUN, S.Pd. Guru
54 SUDARYO, S.Pd Guru
55 SURYO SUWANDITHO, S.Pd Guru
56 MUKTI SRI RAHAYU, S.Pd Guru
57 ANITA NUR UTAMI Guru
58 SITI KHOTIJAH, S.Pdi Guru
59 SARINAH, S.Pd Guru
60 MARYATUL KIPTIYAH, S.Pd Guru
61 TASLIMATUL ATSNA F. Guru
62 INASIAH, S.Pd Guru
63 ANIINDRIJANTI, SPd Guru
64 DYAH NURUL MARTIANA Guru
65 BUDI SURYANTO, S.Pd Guru
66 AGUS JOKO WIDODO, SPd Guru
67 WIWIK HAPSARI, SPd Guru
68 UMI SULISTYORINI, S.Pd Guru
69 MAYANGSARI LISTYOWATI, S.Pd Guru
48
Sedangkan jumlah tenaga administrasi di MAN Salatiga pada
tahun ajaran 2008/2009 adalah 19 dengan data sebagai berikut:
T A B E L IV
DATA TENAGA ADMINISTRASI MAN SALATIGA TAHUN AJARAN 2008/2009
NO NAMA JABATAN
1 EDY PRAMONO, S.Pd Ka. Ur. TU
2 KURNAEDI StafTU
3 M. SUBKHAN StafTU
4 THOHIR StafT U
5 MOH. SOPIAN StafTU
6 NURUL QOMARIAH N, S.Ag StafTU
7 YUNIATI StafTU
8 FAHRUDIN StafTU
9 DAMSUKI StafTU
10 HARNO, A.Md StafT U
11 ANGGUN TARUNA PUTRA StafT U
12 AFIYATI BAROROH, S.E. StafT U
13 RITA MUFLIKHATUN StafT U
14 AGUNG HARYANTO StafT U
15 RAHMADI StafTU
16 SITI MUSLIKHAH StafTU
17 HARTUTIK, S.Ag StafTU
18 BU SLAMET StafTU
19 HARI SUPRAPTONO StafTU
b. Keadaan Siswa MAN Salatiga
Jumlah seluruh siswa MAN Salatiga pada tahun ajaran
2008/2009 adalah sebanyak 649. lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel