• Tidak ada hasil yang ditemukan

JU R U SA N T A R B IY A H PR O G R A M ST U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISLAM SE K O L A H T IN G G I A G A M A ISLAM N EG ER I SA L A TIG A 2008 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "JU R U SA N T A R B IY A H PR O G R A M ST U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISLAM SE K O L A H T IN G G I A G A M A ISLAM N EG ER I SA L A TIG A 2008 2009"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

MAN Salatiga Tahun Ajaran 2008 / 2009

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi

Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pdl)

dalam Ilmu Tarbiyah

JU R U SA N T A R B IY A H

PR O G R A M ST U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISLAM SE K O L A H T IN G G I A G A M A ISLAM N EG ER I

(2)

DEPARTEMEN AGAMA

SEKALAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

JL. Tentara Pelajar 02 Telp.(0298) 323706,323433 Fax 323433 Salatiga 50721

Website : w w ..stainsalatiga.ac.id E-mail: admjnistrasi@stainsalatiga.ac.id

DEKLARASI

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan

bahwa skripsi ini tidak berisi mated yang pemah ditulis oleh orang lain atau

pemah diterbitkan. Demikian juga sripsi ini tidak berisi satupun pikiran -

pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang

dijadikan bahan rujukan.

Apabila dikemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran - pikiran

orang lain luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup

mempertanggungjawabkan kembali keaslian sripsi ini di hadapan siding

munaqosyah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 10 februari 2009

Peneliti

NAFPATUL UMAM1

N IM : 11104009

(3)

Dosen STAIN Salatiga

NOTA PEMBIMBING

Hal : Naskah Skripsi Saudari Nafi’atul Umami

Kepada Yth.

Ketua STAIN Salatiga

di

-Salatiga

Assalamu’alaikum wr. wb.

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka

skripsi saudari:

Nama : Nafi’atul Umami

N1M :11104009

Judul : Hubungan Ujian Nasional Dengan Motivasi Belajar Siswa MAN

Salatiga Tahun Ajaran 2008/2009

Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqosyah.

Demikian surat ini dibuat, harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana

mestinya.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Salatiga, 13 februari 2009

../Pembimbing

k / V M C ^

Dra. SITI FARIKHAH. M.Pd NIP.150 234 916

(4)

DEPARTEMEN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl.T en tara P e la ja r 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 S alatiga 50721 W ebsite : w w w .staiiisalatiga.ac.id E - m a il: ad m in istrasi @ stainsalatiga.ac.id

PENGESAHAN

JUDULSKREPSI : HUBUNGAN UJIAN NASIONAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MAN Salatiga Tahun Ajaran 2008/2009

NAMA : NAFI'ATUL UMAMI

NIM : 11104009

Telah diuji di depan Sidang Munaqosyah pada tanggal 14 M;iret 2009, dan dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam

Salatiga, 14 Maret 2009

Panitia Munaqosyah

Ketua Sidang Sekretaris

Dra. Siti Farikhah, M.Pd NIP. 150 234 916

(5)

face

t e f a q a a f t f i K # ,

ntfUcUtani,

(6)

T X R S T M B JM A N

-

Untuk Bapak Ibuku tercinta atas kasib sayang

,

cucuran

keringat

,

yang seCaCu mendoakanku baik siang maujmn

maCam tanpa mengenaCCeCab. Ungkapan cCoa anancCa

warbambuma kama Robbayani sogbiro.

-

Untuk Bapak Ibu mertuaku atas kasib sayang yang seCaCu

mendoakanku balk siang maupun maCam tanpa mengenaC

CeCab. Ungkapan dCoa anancCa warbambuma kama Robbayani

sogbiro.

-

Untuk suamiku tersayang yang seCaCu memberi cCorongan

dan dukungan

- Untuk adikku tersayang

-

Sababat - sababatku gank yayank (mbak yob, iir, tiruiy ida,

fa itb danpasangan - pasangan )

-

Teman - temanku TJAI angkatan 2004 yang tidak bisa say a

sebutkan satupersatu.

X u p e rse m b a b k a n k a r y a keciC ini

(7)

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pemurah lagi Maha penyayang.

Segala puji bagi Allah yang melimpahkan kenikmatan kepada kita sekalian. Semoga

rahmat dan kesejahteraan-Nya senantiasa dilimpahkan atas junjungan kita Nabi

Muhammad SAW.

Teriring rasa syukur kehadirat Allah SWT, karena atas hidayah dan ridonya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar guna memenuhi syarat untuk

memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Penyusunan skripsi yang berjudul PENGARUH UJIAN NASIONAL

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi korelasi di MAN Salatiga tahun

2008/2009) ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Yang wujud bantuan

tersebut adalah imaterial dan material. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, dengan

segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang tiada terkira kepada:

1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku ketua STAIN Salatiga.

2. Fatchurrahman M.Pd selaku ketua Program Studi PAI.

3. Dra. Siti Farikhah, M.Pd, selaku pembimbing yang dengan ikhlas dan tulus

hati memberikan bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan sripsi ini.

4. Bapak dan Ibu dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan wawasan dan

pengetahuan selama penulis belajar di STAIN Salatiga.

5. Bapak dan Ibu yang tak henti - hentinya memberikan dorongan dan nasehat

sampai terselesaikannya penulisan skripsi ini.

(8)

6. Suamiku yang selalu menyayangiku dan sabar membimbingku

7. Sahabat - sahabatku yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Kepada mereka semua, penyusun tidak dapat memberikan balasan apa - apa

kecuali untaian kata terima kasih yang tiada terkira dengan diiringi doa semoga Allah

SWT membalas semua amal kebaikan mereka.

Setelah melalui proses yang panjang, akhimya penyusun dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini yang tentunya masih banyak sekali kekurangan - kekurangan.

Walaupun demikian penyusun berharap tulisan ini dapat membawa wawasan

keilmuan bagi penulis khususnya serta para pembaca pada umumnya.

Akhimya hanya kepada Allah SWT penyusun memohon petunjuk semoga

tulisan ini dapat bermanfaat.Amin.

SalatigaJO februari 2009

(9)

HALAMANJUDUL... i A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Penjelasan Istilah... 3

C. Rumusan M asalah... 5

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Manfaat Penelitian... 6

F. Hipotesis... 6

G. Metode Penelitian... 7

BAB II LANDASAN TEORI A. U jianN asional... 13

1. Pengertian Ujian Nasional... 13

(10)

a. Pengertian M otivasi... 19

b. Macam - macam M otivasi...21

c. Ciri - ciri Motivasi ... 22

d. Fungsi - fiingsi M otivasi...23

e. Bentuk - bentuk Motivasi di Sekolah ...25

2. Belajar ...28

a. Pengertian b elajar... 28

b. Aktivitas Pengalaman B elajar... 30

c. Faktor - faktor yang Mempengaruhi B elajar... 31

d. Pentingnya Motivasi B elaja r... 39

C. Hubungan Ujian Nasional dengan Motivasi Belajar Siswa .... 40

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Situasi MAN Salatiga... 42

B. Data Responden Dan Hasil Angket Tentang Ujian Nasional Dan Motivasi Belajar ... 49

BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan ... 57

B. Analisis Tentang Hubungan Ujian Nasional Dengan Motivasi B elajar... 72

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 73

B. S aran -saran ... 74

C. Penutup... 75

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN - LAMPIRAN

(11)

Tabel I Struktur O rganisasi... 44

Tabel II Data Sarana dan Prasarana...45

Tabel III Data Guru MAN Salatiga... 45

Tabel IV Data Administrasi MAN Salatiga ... 48

Tabel V Data Jumlah Siswa MAN S alatiga... 49

Tabel VI Daftar Nama Responden Siswa MAN Salatiga... 49

Tabel VII Daftar Jawaban Angket Siswa Tentang Ujian Nasional ... 52

Tabel VIII Daftar Jawaban Angket Motivasi Belajar S isw a... 54

Tabel IX Nilai Angket Siswa Tentang Ujian nasional ... 58

Tabel X Interval Tentang Ujian Nasional ...61

Tabel XI Nilai Nominasi Tentang Ujian Nasional ...62

Tabel XII Nilai Angket Motivasi Belajar Siswa... 64

Tabel XIII Interval Motivasi Belajar S isw a ...66

Tabel XIV Nilai Nominasi Motivasi Belajar S isw a ...67

Tabel XV Tabel Kerja Untuk Mencari Koefisien Korelasi Antara Variabel Ujian Nasional dan Motivasi Belajar S isw a ... 69

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

I Daftar Riwayat Hidup

II Angket

III Daftar SKK

IV Surat ijin Penelitian

V Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

(13)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

kualitas manusia. iadi bisa dikatakan bahwa peningkatan kualitas manusia searah

dengan perkembangan pendidikan. Sebagai usaha peningkatan mutu pendidikan

di Indonesia Departemen Pendidikan Nasional menyelenggarakan Ujian Nasional

setiap akhir tahun ajaran pendidikan di masing - masing jenjang pendidikan.

Ujian Nasional merupakan isu hangat dewasa ini. Ada sebagian

masyarakat yang pro ada juga yang kontra terhadap penyelenggaraan Ujian

Nasional. Pelaksanaan Ujian Nasional sejalan dengan Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 45 tahun 2006 / 2007 pasal 1

yang menegaskan bahwa Ujian Nasional adalah kegiatan pengukuran dan

penilaian kompetensi peserta didik secara nasional untuk jenjang pendidikan

dasar dan menengah.1 Kemudian, pada pasal 3 disebutkan bahwa Ujian Nasional

bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada

mata pelajaran yang ditentukan dari kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan

dan teknologi dal am rangka pencapaian standar nasional pendidikan.2 Tanpa

diadakan Ujian Nasional, maka pencapaian standar nasional tidak akan pemah

bisa diketahui. Dengan mengetahui pencapaian standar nasional, maka dapat pula

mengetahui peningkatan mutu pendidikan. Jadi, mutu pencapaian standar tersebut

1 Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nom or 77 Tahun 2008 Tentang U jian N asional Sekolah M enengah A tas atau M adrasah A liyah (SM A/M A) Tahun P elajaran 2008/2009.

2 Ibid.

(14)

2

dapat pula digunakan untuk mengukur salah satu indikator peningkatan mutu

pendidikan.

Untuk dapat memenuhi standar pemerintah tentang kelulusan siswa pada

jenjang pendidikannya, maka pihak sekolah harus lebih meningkatkan mutu

pengajaran di sekolah. Selain itu siswa sendiri juga harus meningkatkan jam

belajamya dengan harapan dapat lulus Ujian Nasional. Persiapan yang matang

senantiasa dibutuhkan para siswa dalam menghadapi Ujian nasional dengan

sebaik mungkin. Persiapan mental dan intelektual sangatlah dibutuhkan karena

keduanya sama - sama memiliki peran besar dalam mendapatkan kemudahan dan

kelancaran menghadapi Ujian nasional. Persiapan mental dan intelektual yang

paling tepat adalah dengan belajar tekun dan berlatih sungguh - sungguh.

Sifat optimis akan berpengaruh terhadap suatu motivasi. Motivasi adalah

kekuatan tersembunyi dari dalam diri seseorang yang mendorong untuk

berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas. Motivasi seseorang akan

tinggi manakala mempunyai optimisme terhadap sesuatu yang tinggi pula. Siswa

yang mempunyai optimisme menghadapi Ujian nasional akan berpengaruh

terhadap motivasi di dalam belajar, menampakkan minat yang besar dan

perhatian penuh terhadap tugas belajar.

Untuk mengetahui benarkah dengan diadakannya Ujian Nasional akan

dapat lebih memotivasi siswa untuk belajar dengan giat maka penulis tertarik

(15)

B. Penjelasan Istilah

Untuk menghindari salah tafsir dal am memahami judul di atas, maka

perlu adanya pembatasan dan penjelasan istilah terlebih dahulu mengenai judul

tersebut. Adapun penegasan istilah dan penjelasannya adalah sebagai b e rik u t:

1. Ujian Nasional

Ujian adalah sesuatu yang dipakai untuk menguji mutu sesuatu

(kepandaian, kemampuan, hasil belajar, dsb).3

Nasional adalah bersifat kebangsaan.4

Jadi yang dimaksud Ujian Nasional adalah kegiatan pengukuran dan

penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan

menengah.5

2. Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari kata “m o tif’ diartikan sebagai daya upaya yang

mendorong seseorang untuk melaksanakan sesuatu, m otif dapat dikatakan

sebagai daya penggerak dari dalam dan luar. Subyek untuk melaksanakan

aktivitas - aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan bahkan m otif dapat

dikatakan sebagai suatu kondisi intern (kesiap-siagaan). Berawal dari kata

“m o tif’ itu maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah

menjadi aktif.6

3 http://pusat-bahasa.diknas.eo.id/kbbii/index.phD.htm. 4

http://pusat-bahasa.diknas.eo.id/kbbii/index.php.htm.

5 Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional N om or 77 Tahun 2008 Tentang U jian N asional Sekolah M enengah A ta s atau M adrasah A liyah (SM A/M A) Tahun P elajaran 2008 / 2009

p a s a l1.

(16)

4

Motivasi merupakan landasan awal seseorang dari niat yang akan

mengantarkan perolehan prestasi atau hasil belajar bagi para siswa di sekolah

untuk juga dijadikan standar bagi keberhasilan dalam mencari ilmu dan

mencapai cita - cita.

Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang

menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pola reaksi yang berupa

kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian / suatu pengertian.7

Belajar adalah suatu aktivitas mental atau fisik, yang berlangsung

dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan -

perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap.

Perubahan itu bersifat secara relatif konstan, dan berbekas.8

Sedangkan yang dimaksud motivasi belajar dalam penelitian ini

adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan

kegiatan belajar dan memberikan arah pada kenyataan belajar, sehingga

tujuan yang dikehendaki tercapai.

Dengan kata lain adanya Ujian N ational, anak akan senantiasa

termotivasi untuk melakukan aktifitas belajar, baik di rum ah maupun di

sekolah.

Adapun indikator - indikator dalam variabel motivasi belajar adalah

sebagai berikut:

a. Raj in membaca buku - buku pelajaran.

b. Konsentrasi dalam mengikuti pelajaran.

(17)

d. Mempunyai jadwal khusus untuk belajar.

e. Mengeijakan tugas yang diberikan guru.

f. Menggunakan waktu luang untuk belajar.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas pokok permasalahan yang penulis ajukan

dalam skripsi ini adalah :

1. Bagaimana keberadaan Ujian Nasional MAN Salatiga Tahun ajaran

2008/2009?

2. Bagaimana tingkat motivasi belajar siswa kelas XII MAN Salatiga Tahun

ajaran 2008/2009?

3. Apakah ada hubungan diadakannya Ujian Nasional dengan motivasi belajar

siswa MAN Salatiga Tahun ajaran 2008/2009?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai dasar untuk meningkatkan

pengetahuan serta sasaran yang ingin dicapai untuk menyingkap hal - hal yang

ingin diketahui y a itu :

1. Untuk mengetahui Ujian Nasional MAN Salatiga Tahun ajaran 2008/2009.

2. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat motivasi belajar siswa kelas XII

(18)

6

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan diselenggarakannya Ujian Nasional

dengan motivasi belajar siswa di MAN Salatiga Tahun ajaran 2008/2009.

E. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat diambil manfaatnya yaitu :

1. Dapat memberikan informasi pada semua pihak yang ingin mengetahui

bagaimana hubungan diselenggarakannya Ujian Nasional dengan motivasi

belajar siswa.

2. Bagi siswa penelitian ini diharapkan dapat membantu kesulitan siswa dalam

kegiatan belajar.

F. Hipotesis

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah yang

diteliti yang dirumuskan atas dasar terkaan atau

conjecture

penelitian.9

Hipotesis merupakan kesimpulan yang ditarik berdasarkan fakta yang

ditemukan, juga merupakan hasil renungan pemikiran logis dan rasional atas

dasar teori ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Berangkat dari permasalahan yang telah peneliti uraikan di atas, untuk

memperoleh jawaban sementara, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut

“Ada Hubungan Positif antara diselenggarakannya Ujian Nasional dengan

Motivasi Belajar Siswa.”

(19)

G. Metode Penelitian

Penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan

mengkaji kebenaran suatu ilmu pengetahuan yang dalam proses penelitian, baik

pada waktu mengumpulkan data maupun mengolah data, diperlukan metode yang

sesuai dengan permasalahan.

1. Metode Penentuan Subjek Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.10 Adapun yang

menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII

MAN Salatiga Tahun ajaran 2008/2009.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti,11 Suharsimi

Arikunto mengatakan bahwa,“Untuk mengambil sampel yang apabila

subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua dan apabila

subjeknya lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25%.12

Pada penelitian ini peneliti mengambil sampel 25 % dari jumlah populasi

265 orang. Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 65 siswa.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam kegiatan penelitian merupakan tahap yang

sangat penting karena berkaitan dengan tersedianya data yang dibutuhkan

10 Suharsimi, Arikimto, P rosedur P enelitian Suatu Pendekatan P raktek, Jakarta, Bina Aksara, 1989, him. 102.

" Ibid., him. 104.

(20)

8

untuk menjawab permasalahan dalam penelitian sehingga kesimpulan yang

diambil adalah benar.

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan

ad alah :

a. Metode Angket ( K oesioner)

Koesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal - hal yang ia ketahui.13 Angket ini digunakan untuk

mengungkapkan tentang Ujian Nasional dan Motivasi Belajar Siswa

MAN Salatiga tahun pelajaran 2008/2009.

b. Metode Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang -

barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti

menyelidiki benda - benda tertulis seperti buku - buku, majalah,

dokumen, peraturan - peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan

sebagainya.14

Metode ini digunakan sebagai metode bantu untuk mengumpulkan

data tentang data standar kelulusan, gambaran umum MAN Salatiga,

sejarah singkat berdirinya, letak geografis, struktur organisasi dan lain -

lain.

13 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV, Jakarta, Rineka Cipta, 1998, him 140.

(21)

3. Analisis Data

Setelah penulis memperoleh data, penulis akan melakukan rekap data

kemudian analisis data. Dalam menganalisis data ini penulis menggunakan

dua tahapan yaitu:

a. Analisis Pendahuluan

Tahap ini diadakan perhitungan awal dari data yang diperoleh dari

hasil angket tentang Ujian Nasional dan motivasi belajar siswa. Untuk

menganalisisnya peneliti menggunakan rumus prosentase sebagai berikut:

p = f - x ] 0 0 %

N

K eterangan:

P = prosentase

F = frekuensi

N = jumlah responden

b. Analisis Uji Hipotesis

Analisis akhir ini untuk mengetahui apakah Ujian Nasional

berhubungan dengan motivasi belajar pada siswa MAN Salatiga Tahun

ajaran 2008/2009. penulis menggunakan teknik korelasi product moment

dirnana variabel X tentang Ujian Nasional dan varibel Y tentang motivasi

(22)

10

EXY -

(E X \E Y )

rxy =

N

15

(E X fW

K eterangan:

rxy

= frekuensi koefisien korelasi variabel X dan variabel Y

X

= variabel Ujian Nasional

Y

= variabel motivasi belajar siswa

N

= jumlah responden

4. Sistematika Skripsi

Secara garis besar sistematika skripsi dalam penelitian ini dibagi 3

bagian y a itu :

Pertama : bagian awal atau permulaan meliputi : Judul skripsi, abstrak,

pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi,

daftar tabel, daftar lampiran.

Kedua : merupakan bagian teks atau inti, terdiri dari :

Bab I Pendahuluan, m eliputi:

Latar belakang masalah, Penjelasan istilah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metode

penelitian, sistematika skripsi.

Bab II Landasan Teori, m eliputi:

A. Ujian Nasional, terdiri dari :

(23)

Pengertian Ujian Nasional, Tujuan Ujian Nasional,

Kegunaan hasil Ujian Nasional, Standar Kelulusan Ujian

Nasional, Kesiapan Siswa, Guru, dan Orang Tua dengan

adanya Ujian Nasional, Ujian Nasional dan Mutu

Pendidikan.

B. Motivasi Belajar, terdiri dari :

1. Motivasi, membahas tentang pengertian motivasi,

macam - macam motivasi, ciri - ciri motivasi, fungsi -

fungsi motivasi, bentuk - bentuk motivasi.

2. Belajar, membahas tentang pengertian belajar, aktivitas

pengalaman belajar, faktor - faktor yang mempengaruhi

belajar, pentingnya motivasi belajar.

C. Hubungan Ujian Nasional dengan Motivasi Belajar Siswa.

Bab III Laporan Hasil Penelitian, terdiri d a ri:

A. Sejarah singkat, terdiri d a ri:

Letak geografis, sarana dan prasarana, keadaan guru,

keadaan karyawan, keadaan siswa, tujuan lembaga, struktur

organisasi.

B. Penyajian data tentang hasil angket, m eliputi:

Tentang Ujian Nasional, motivasi belajar siswa di sekolah.

Bab IV Analisis Data, terdiri d a r i:

A. Analisis Pendahuluan

(24)

BAB V

Penutup, terdiri dari

A. Kesimpulan

B. Saran

C. Penutup

Daftar Pus taka

(25)

LANDASAN TEORI

1. Pengertian Ujian Nasional

Ujian Nasional adalah kegiatan pengukuran dan penilaian

kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan

menengah.1

Setiap tahun pelajaran pasti akan diakhiri dengan pendadaran

yang kini namanya Ujian nasional (UN). Seluruh peserta didik kelas

terakhir di sekolah dan madrasah mesti mengikuti siklus kegiatan yang

telah di atur oleh Badan Standar Nasional Pendidikan.

Ujian Nasional itu diadakan untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan dan kecakapan para peserta didik dalam menyerap berbagai

mata pelajaran selama proses belajar mengajar berlangsung.

2. Tujuan Ujian Nasional

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 77

Tahun 2008 Tentang Ujian Nasional Sekolah Menengah Atas atau

Madrasah Aliyah (SMA/MA) Tahun Pelajaran 2008 / 2009 pasal 2 tujuan

diselenggarakannya Ujian Nasional adalah menilai pencapaian kompetensi A. Ujian Nasional

1 Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nom or 77 Tahun 2008 Tentang U jian N asional Sekolah M enengah A tas atau M adrasah A liyah (SM A/M A) Tahun P elajaran 2 0 0 8 /2 0 0 9 pasal 1.

(26)

14

lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata

pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.2

Jadi dengan diadakannya ujian secara serentak di tingkat nasional

dapat mengukur tingkat kompetensi pendidikan di Indonesia. Pemerintah

bermaksud meningkatkan kemajuan pendidikan Indonesia secara merata di

setiap wilayah.

3. Kegunaan Hasil Ujian Nasional

Hasil Ujian Nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan

untuk:

a. Pemetaan mutu satuan dan/atau program pendidikan.

b. Dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.

c. Penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan

pendidikan.

d. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam

upaya peningkatan mutu pendidikan.3

Setelah setiap sekolah di Indonesia mengadakan Ujian Nasional

dan diketahui hasilnya, maka pemerintah dapat menentukan tindak lanjut

apa yang akan dilakukan untuk kemajuan pendidikan. Hasil Ujian

Nasional pastilah berbeda antara sekolah satu dengan yang lain. Hal inilah

yang nanti digunakan pemerintah untuk menentukan kebijakan - kebijakan

selanjutnya pada suatu sekolah.

2 Ibid.

(27)

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, Departemen

Pendidikan Nasional terns meningkatkan standar kelulusan ujian nasional.

Oleh sebab itu, persiapan yang matang senantiasa dibutuhkan para siswa

dalam menghadapi ujian nasional dengan sebaik mungkin. Persiapan

mental dan intelektual sangatlah dibutuhkan. Karena keduanya sama -

sama memiliki peran besar dalam mendapatkan kemudahan dan

kelancaran menhadapi ujian nasional.

Persiapan mental dan intelektual yang paling tepat adalah belajar

tekun dan berlatih sungguh - sungguh.

Peserta UN dinyatakan lulus jika memenuhi standar kelulusan UN

sebagai berikut:

a. Memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran

yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua

mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.

b. Khusus untuk SMK, nilai mata pelajaran Kompetensi Keahlian

Kejuruan minimal 7,00 dan digunakan untuk menghitung rata-rata

UN.4

Pada tahun ajaran 2007/2008 standar kelulusan Ujian Nasional

adalah 5,00, itu berarti pada tahun ajaran 2008/2009 ini standar kelulusan

Ujian Nasional naik 10% menjadi 5,50. Standar kelulusan Ujian Nasional

bisa menjadikan mutu pendidikan di indonesia itu merata.

4 Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional N om or 77 Tahun 2008 Tentang U jian N asional Sekolah M enengah A tas atau M adrasah A liy ah (SM A/M A) Tahun P elajaran

2008 /2 0 0 9 pasal 16 ay at 1.

(28)

16

Ujian Nasional 2009 merupakan Ujian Nasional yang berbeda

dibanding tahun - tahun sebelumnya. Untuk mencapai hasil yang terbaik

maka diperlukan kedisiplinan sejak dini.

Kepala sekolah dan guru tidak sekedar mengantar siswa lulus

dalam Ujian Nasional, tetapi lebih besar daripada itu adalah untuk

mengantarkan siswa menjadi anak yang cerdas. Begitu pula bagi siswa dan

wali murid, tujuan belajar bukanlah sekedar mencari ijazah (lulus Ujian

Nasional), tetapi lebih dari itu untuk memperoleh ilmu dan kecerdasan.

Siswa sebagai obyek dari penyelenggaraan Ujian Nasional tentu

memiliki peran yang sangat signifikan dalam menentukan apakah dirinya

mampu meraih kesuksesan dalam tes tersebut. Dialah yang paling tahu

kelemahan dan kekuatan yang ia miliki dalam melaksanakan ujian,

dibawah bimbingan orang tua dan guru - guru nya.

Orang tua siswa hendaknya ikut terlibat dalam memantau dan

mengawasi kegiatan putra - putrinya selepas sekolah serta mengarahkan

anak agar senantiasa berdisiplin dalam belajar.

Kedisiplinan belajar terletak pada bagaimana orang tua dan guru

mengarahkan anak - anaknya dengan pola didik yang baik dan ini

tercermin dengan pola demokratis. Dengan kata lain, tanggung jaw ab dan

kepercayaan orang tua yang dirasakan oleh anak akan menjadi dasar

keberhasilan anak dalam prestasi belajar menghadapi Ujian Nasional.5 5. Kesiapan Siswa, Guru, Orang Tua Dengan Adanya Ujian Nasional

(29)

Untuk melaksanakan Ujian Nasional, peran dan keterlibatan aktif

semua pihak baik pemerintah, sekolah, orang tua siswa maupun siswa

sangat diharapkan. Dengan partisipasi dan keterlibatannya secara optimal,

hasil yang akan diperoleh dalam pelaksanaan Ujian Nasional tentu bisa

dicapai secara maksimal.

6. Ujian Nasional Dan Mutn Pendidikan

Setiap tahun pelajaran pasti akan diakhiri Ujian Nasional. Seluruh

peserta didik kelas terakhir di sekolah dan madrasah mesti mengikuti

siklus kegiatan yang telah diatur oleh Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP).

Ujian Nasioanl diadakan untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan dan kecakapan para peserta didik dalam menyerap berbagai

mata pelajaran selama proses belajar mengajar berlangsung. Baik para

guru, siswa, orang tua maupun pengelola lembaga pendidikan

berkepentingan dengan hasil pembelajaran tersebut. Sebab inilah wahana

yang merupakan rangkaian usaha mencetak leader - kader bangsa, generasi

penerus masa depan. Mereka diharapkan akan berkembang menjadi

sumber daya manusia (SDM) yang berkulitas.

Kondisi pendidikan kita dewasa ini sangat memprihatinkan yang

ditandai dengan menurunya mutu pendidikan

Permasalahan yang sering dihadapi oleh guru sehingga mutu

(30)

18

a. Kesuiitan dalam memperlengkapi perbedaan individu diantara murid -

murid.

b. Kesuiitan dalam metode belajar.

c. Kesuiitan dalam memotivasi, untuk menumbuhkan minat siswa dan

membina keijasama.

d. Kesuiitan dalam disiplin, pengawasan, perkembangan sosial tiap siswa.

e. Kesuiitan earn membimbing dan cara belajar siswa.

f. Kesuiitan dalam mengorganisir dan pengadministrasian siswa.

g. Kesuiitan dalam memilih materi pelajaran yang tepat.

h. Kurangnya waktu selama jam pelajaran untuk melakukan apa yang

harus dikeijakan.

i. Kesuiitan dalam mengorganisir pelajaran.

j. Kesuiitan dalam mengeijakan tugas - tugas.

k. Kesuiitan dalam promosi dan kenaikan pangkat.

l. Ketidak cukupan suplai dan materi pelajaran.

m. Kesuiitan pribadi bagi guru - guru.

n. Kesuiitan yang timbul dari kondisi keija.

o. Kesuiitan dalam tes dan evaluasi.

p. Kesuiitan dalam diagnosa dan memperbaiki para siswa.

q. Kesuiitan dalam mengajar membaca.

r. Kesuiitan dalam merancang rencana pelajaran.6

(31)

Setiap tahun pemerintah menaikkan standar kelulusan Ujian

nasional dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Tanpa adanya Ujian nasional, maka kita tidak tahu apakah siswa pada

suatu sekolah sudah memenuhi standar nasional atau belum.

B. Motivasi Belajar 1. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Istilah m otif yang dalam bahasa Inggris

motive

berasal dari kata

motion

yang berarti gerak atau sesuatu yang bergerak.7 Kata m otif

diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu. M otif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam diri

untuk melakukan aktivitas - aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.

Bahkan m otif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiap siagaan).

Berawal dari kata “m o tif’ itu maka motivasi dapat diartikan sebagai daya

penggerak yang telah menjadi aktif.8

Suatu proses akan beijalan lancar kalau disertai dengan niat.

Sebagaimana ditunjukkan dalam hadits nabi:

i S t S y ^ o U iilj (JlJLp'yi LoJl

7 Sardiman A.M, Interaksi dan M otivasi B elajar M engajar Pedom an bagl G uru dan C olon G uru,Rajawali Pers, Ja k a rt 1988, him. 73.

(32)

20

“Sesungguhnya setiap amalan disertai dengan niat, dan setiap

amal seseorang tergantung dengan apa yang diniatkannya” 9

Proses belajar akan bcijalan lancar mana kala seseorang

mempunyai niat, dan niat inilah yang akan megantarkan mencapai suatu

tujuan.

Adapun beberapa pengertian motivasi menurut sumber - sumber

yang lain adalah sebagai b erik u t:

a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi adalah dorongan

yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk

melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.10

b. Menurut Me. Donald ’’Motivation is energy change within the person

caracterized affective arousal and anticipatori goal reaction” (motivasi

adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan).11

Jadi motivasi akan menyebabkan teijadinya suatu perubahan energi

yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan

gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi untuk kemudian bertindak atau

melakukan sesuatu.

9 Imam Nawawi, Terjem ah R iyadhus Shalihin J ilid 1, Pustaka Amani, Jakarta, 1999, him. 2.

10 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kam us B esar B ahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakaita, 2001, him. 849.

(33)

b. Macam - macam Motivasi

Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dan

berbagai sudut pandang. Dengan demikian motivasi atau m otif - m otif

yang aktif itu sangat bervariasi.

1) Motivasi dilihat dan dasar pembentukannya

2) M o tif-m o tifb aw aan

Yang dimaksud dengan m otif bawaan adalah m otif yang

dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari.

3) M otif - m otif yang dipelajari

Maksudnya m otif - m otif yang timbul karena dipelajari

4) Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis

a) M otif atau kebutuhan organis, m otif ini berhubungan dengan

kebutuhan yang sifatnya pribadi pada din manusia misalnya :

kebutuhan untuk minum, makan, bemafas, dan seksual.

b) M otif - m otif darurat, motivasi jenis ini timbul karena rangsangan

dari luar misalnya dorongan untuk menyelamatkan diri.

c) M otif - m otif objektif, m otif - m otif ini muncul karena dorongan

untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif.

5) Motivasi intrinsik dan ekstrinsik

a) Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah m otif - m otif yang menjadi aktif

atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam

(34)

22

Siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki

tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang

ahli dalam bidang studi tertentu. Satu - satunya jalan untuk nenuju

ke tujuan yang ingin di capai ialah belajar, tanpa belajar tidak

mungkin menjadi ahli. Motivasi muncul dari kesadaran diri sendiri

dengan tujuan segara esnsial, bukan sekedar simbol dan

seremonial.

b) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah m otif - m otif yang aktif dan

berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.

c. Ciri - Ciri Motivasi

Siswa yang berhasrat berprestasi baik, yang mempunyai

achievement motivation biasanya beraspirasi positif dan memiliki taraf

aspirasi yang bersifat realistik.siswa yang demikian itu, mempunyai atau

menunjukkan ciri - ciri sebagai b erik u t:

1) Kecenderungan mengeijakan tugas - tugas belajar yang menantang,

namun tidak berada di atas taraf kemampuanya.

2) Keinginan untuk bekerja dan berusaha sendiri serta menemukan

penyelesaian masalah sendiri tanpa di suapi terns menerus oleh guru.

3) Keinginan kuat untuk maju dan mencari taraf keberhasilan yang sedikit

di atas taraf yang telah di capai sebelumnya.

4) Orientasi pada masa depan, dan kegiatan belajar di pandang sebagai

(35)

5) Pemilihan teman keija atas dasar kemampuan teman itu untuk

menyelesaikan tugas belajar bersama, bukan atas dasar rasa simpati

atau perasaan senang terhadap teman itu.

6) Keuletan dalam belajar, biarpun menghadapi rintangan.

Menurut Me Donald yang dikutip oleh Oemar Hamalik motivasi

adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai

dengan timbulnya efektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Yang

memiliki ciri - ciri sebagai berikut:

1) Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi.

2) Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan.

3) Motivasi ditandai oleh reaksi - reaksi untuk mencapai tujuan.12 13

Motivasi dapat berupa dorongan - dorongan dasar diluar diri

individu yang bisa membangkitkan,mempertahankan, dan mengontrol

minat - minat seseorang.

d. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Serangkain kegiatan yang dilakukan oleh seseorang sebenamya

dilatar belakangi oleh sesuatu yang secara umum dinamakan motivasi.

Motivasi inilah yang mendorong mereka melakukan suatu kegiatan, begitu

pula belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Seperti dalam hadits

riwayat Ibnu Abdul Bar:

(36)

24

/ / / / /

c_JJajllj L>j *-UJl e-JlkJ

*_vai! a&

!>CJl

x ^ / /• / / / ✓

✓ /* 0

“Tuntutlah ilmu pengetahuan sekalipun ke negeri cina, maka

sesungguhnya mencari ilmu itu wajib alas tiap - tiap orang islam,

sesungguhnya malaikat mengembangkan sayapnya bagi orang yang

menuntut ilmu, karena suka kepada yang ia tuntut (ilmu) (Hadits Riwayat

Ibnu Abdul Bar

) . 14

Motivasi bertalian dengan suatu tujuan, mendorong timbulnya

kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan.adapun fungsi

motivasi adalah sebagai b erik u t:

1) Mendorong nanusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor

penggerak dari setiap kegiatan yang akan di kerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak di capai.

Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang

harus di keijakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan - perbuatan apa

yang harus di kerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,dengan

(37)

menyisihkan perbuatan - perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

tersebut.15

Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian

prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi.

Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang

baik. dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya

motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan melahirkan prestasi yang

baik. oleh karena itu motivasi seorang siswa akan sangat menentukan

tingkat pencapaian prestasi belajamya.

e. Bentuk - Bentuk Motivasi Di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar - mengajar peranan motivasi baik

intrinsik maupun ekstrinsik sangat di perlukan. Motivasi bagi pelajar dapat

mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan

memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.

Dalam kaitan itu perlu di ketahui bahwa cara dan jenis

menumbuhkan motivasi ekstrinsik kadang - kadang tepat, dan kadang -

kadang juga bisa kurang sesuai. Hal ini guru harus hati - hati dalam

menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak

didik. Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak

menguntungkan perkembangan belajar siswa.

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi

dalam kegiatan belajar di sekolah.

(38)

26

1) M emberiangka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dan nilai kegiatan

belajamya. Angka - angka yang baik bagi para siswa merupakan

motivasi yang sangat kuat.

2) Hadiah

Hadiah dapat ju g a dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah

selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekeijaan,mungkin tidak

akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat

untuk suatu pekeijaan tersebut. Sebagai contoh hadiah yang diberikan

untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seorang

siswa yang tidak memiliki bakat menggambar.

3) Saingan / Kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual

maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa

4) Ego - involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan

pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehinga bekeija

keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu

bentuk motivasi yang cukup penting.penyelesaian tugas dengan baik

adalah simbol kebanggan dan harga diri,para siswa akan belajar

(39)

5) Memberi ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan

ada ulangan. Oleh karena itu memberi ulangan ini merupakan sarana

motivasi.

6) Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekeijaan, apalagi kalau teijadi

kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar menigkat, maka ada motivasi

pada diri siswa untuk terns belajar,dengan suatu harapan hasilnya turns

menigkat.

7) Pujian

Pujian adalah bentuk

reinforcement

yang positif dan sekaligus

motivasi yang baik. Oleh karena itu supaya pujian ini merupakan

motivasi, pemberianya hams tepat. Dengan pujian yang tepat akan

memupuk suasana yang menyenagkan dan mempartinggi gairah

belajar serta akan sekaligus akan membangkitkan harga diri.

8) Hukuman

Hukuman sebagai

reinforcement

yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh

karena itu gum hams memahami prinsip - prinsip pemberian

(40)

2 8

9) Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada

maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik

itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu

hasilnya akan lebih baik.

10) Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat

merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar akan beijalan

lancar kalau disertai dengan minat.

11) Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan

merupakan alat motivasi yang sangat penting.dengan memahami

tujuan yang harus dicapai dirasa sangat berguna dan menguntungkan,

maka akan timbul gairah untuk terns belajar.16

Bentuk - bentuk motivasi ini dapat dikembangkan dan

diarahkan untuk dapat melahirkan hasil belajar yang bermakna bagi

kehidupan siswa.

2. Belajar

a. Pengertian Belajar

Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia belajar adalah berusaha

(berlatih) memperoleh kepandaian atau ilmu.17 Pada umumnnya

pengertian belajar dapat kita bagi kedalam dua jenis pandangan, yakni

16 Sardiman A.M, op.cit., him. 90 - 94.

(41)

pandangan tradisional dan pandangan modem, menurut pandangan

tradisional belajar adalah usaha memperoleh sejumlah ilmu pengetahuam,

sedangkan menurut pandangan modem , belajar adalah proses perubahan

tingkah laku berkat interaksi dengan lingkungan.18

Belajar juga bisa didefinisikan sebagai berubahnya kemampuan

seseorang untuk melihat, berfikir, merasakan, mengeijakan sesuatu,

melalui berbagai pengalaman - pengalaman yang sebagianya bersifat

perseptual, intelektual, emosional maupun motorik.19

Pendidikan mempakan hal yang terpenting dalam segi kehidupan

manusia, karena itu pendidikan sangatlah berkaitan dengan ilmu.Allah

akan mengangkatkan derajat orang yang berilmu, hal ini sesuai dengan

ayat A1 Qur’an Surat A1 Mujaadalah ayat 11 :

iu

\/J

p

'Ai A '...

4 ' ' / ’ / ✓ V'

Artinya, ...niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang

beriman di antaramu dan orang-orang yang diberilmu pengetahuan

beberapa derajat... (QS. Al Mujaadalah ayat 11) 20

Belajar tidak hanya terpaku pada mata pelajaran, tetapi juga bisa

pada hal - hal yang lain seperti penguasan, kebiasaan, persepsi,

kesenangan, minat, penyesuaian sosial, dan cita - cita. Belajar mempakan

proses yang panjang pada manusia untuk memahami sesuatu, tidak hanya

di satu bidang saja.

18 O em ar Hamalik, op. cit., him. 27. 19 Tadjab. M. A., op.cit., him. 46.

(42)

30

b. Aktivitas Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar adalah segala pengalaman yang diterima dan

dialami oleh murid - murid didalam kelas yang menimbulkan perubahan -

perubahan dalam diri dan perilaku murid - murid. Pengalaman belajar

yang baik adalah pengalaman belajar yang membantu tercapainya tujuan

pengajaran pada umumnya, yaitu membantu tercapainya perkembangan

anak untuk mencapai kedewasaan.

Aktivitas pengalaman belajar diantaranya:

1) Mendengarkan

2) Memandang

3) Pengindraan lainya, seperti meraba, membau dan mencicipi

4) Menulis

5) Membaca

6) Mengingat

7) Berfikir (proses kejiwaan yang aktif yang bertujuan untuk memahami

dan mencari hubungan - hubungan sesuatu dan memecahkan atau

memahami permasalahan - permasalahan)

8) Latihan atau praktek.21

Pengalaman Belajar Penting bagi perubahan perilaku siswa dan

bagi perkembangan kepribadiannya. Suatu proses belajar mengajar

dikatakan baik, bila proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar

yang efektif.

(43)

c. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Belajar

Faktor - faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya,tetapi

dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan

faktor ekstem.faktor intern adalah faktor yang ada dalam individu yang

sedang belajar, sedangkan faktor ektem adalah faktor yang ada di luar

individu.

1) Faktor Intern

Faktor intern dibagi menjadi tiga faktor, yaitu: faktor

jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan.

a) Faktor Jasmaniah

1. Faktor Kesehatan

Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan

seseorang berpengaruh terhadap belajamya. Proses belajar

seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu.

Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan

kesehatan badannya tetap teijamin dengan cara selalu

mengindahkan ketentuan - ketentuan tentang bekeija, tidur,

makan, olah raga dan rekreasi.

2. Cacat tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik

atau kurang sempuma mengenai tubuh / badan.

Cacat itu dapat berupa buta, setengah buta, tuli, setengah

(44)

32

Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa

yang cacat juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar

pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat Bantu agar

dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatanya itu.

b) Faktor Psikologis

Ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis

yang mempengaruhi belajar. Faktor - faktor itu adalah: inteligensi,

perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan.

1. Inteligensi

Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis

yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam

situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui /

menggunakan konsep - konsep yang abstrak secara efektif,

mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat

Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar.

Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat

inteligensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada yang

mempunyai tingkat inteligensi yang rendah.

2. Perhatian

Perhatian menurut gazali adalah keaktifan yang dipertinggi,

jiw a itupun semata - mata tertuju kepada suatu subyek (benda /

(45)

yang baik, maka siswa hams mempunyai perhatian terhadap bahan

yang dipelajarinya.

3. Minat

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila

bahan pelajaran tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan

belajar dengan sebaik - baik nya, karena tidak ada daya tank

baginya.

4. Bakat

Bakat mempengaruhi belajar, jika bahan pelajaran yang

dipelajari sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajar nya lebih

baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat

lagi dalam belajamya.

5. M otif

Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat

mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya

mempunyai m otif untuk berfikir dan memusatkan perhatian,

merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan /

menunjang belajar.

6. Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat / fase dalam pertumbuhan

seseorang,di mana alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan

(46)

34

7. Kesiapan

Kesediaan untuk memberi response atau bereaksi.

Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga

berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti

kesiapan untuk melaksanakan kecakapan.

c) Faktor kelelahan

Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan

tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan

jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).

Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh

dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.

Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan

kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan

sesuatu hilang.

2) Faktor - faktor ekstem

Faktor - faktor ekstem yang berpengaruh terhadap belajar,

dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor

sekolah, dan faktor masyarakat.22

a) Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga

bempa: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,

suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.

(47)

1. Cara orang tua mendidik

Cara orang tua mendidik anaknya besar pcngaruhnya

terhadap belajar anak.keluarga adalah lembaga pendidikan yang

pertama dan utama

2. Relasi antar anggota keluarga

Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi

orang tua dengan anaknya.

3. Suasana rumah

Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian -

kejadian yang sering teijadi didalam keluarga dimana anak berada

dan belajar.Suasana rumah juga merupakan faktor yang faktor yang

penting yang tidak termasuk faktor yang disengaja.

4. Keadaan ekonomi keluarga •

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan

belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi

kebutuhan pokoknya, misal makanan, pakaian, perlindungan

kesehatan dan lain- lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti

ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku-

buku dan lain- lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika

keluarga mempunyai cukup uang.

5. Pengertian orang tua

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila

(48)

36

Kadang- kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib

memberi pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat

mungkin kesulitan yang di alami anak di sekolah.kalau perlu

menghubungi guru anaknya,untuk mengetahui perkembangaannya.

6. Latar belakang kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasan di dalam keluarga

mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak

ditanamkan kebiasaan - kebiasaan yang baik, agar mendorong

semangat untuk belajar.

b) Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup

metoda mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,relasi siswa

dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah,

standar pelajaran,keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

1. Metode Mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara yang harus dilalui

didalam mengajar.

2. Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang

diberikan kepada siswa. Bahan pelajaran itu mempengaruhi belajar

siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik

(49)

3. Relasi guru dengan siswa

Proses belajar mengajar teijadi antara guru dengan siswa.

Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses

itu sendiri.jadi proses belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya

dengan gurunya.

4. Relasi siswa dengan siswa

Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana,

tidak akan melihat bahwa di dalam kelas ada grup yang saling

bersaing secara tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina, bahkan

hubungan masing - masing individu tidak tampak. Menciptakan

relasi yang baik an tar siswa adalah perlu agar dapat memberikan

pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.

5. Disiplin sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan

siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar.agar siswa belajar

lebih maju, siswa harus disiplin didalam belajar baik di sekolah, di

rum ah dan di perpustakaan.

6. Alat pelajaran

Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa,

karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar

(50)

38

7. Waktu sekolah

Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar

mengajar di sekolah,waktu sekolah juga mempengaruhi belajar

siswa.

8. Standar pelajaran di atas ukuran

Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya,

perlu memberi pelajaran di atas ukuran standar. guru dal am

menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan

siswa masing - masing.yang penting tujuan yang telah dirumuskan

dapat tercapai.

9. Keadaan gedung

Dengan jum lah siswa yang luar biasa jumlahnya, keadaan

gedung dewasa ini kurang, mereka duduk ber jejal - jejal di dalam

setiap kelas.bagaimana mungkin mereka dapat belajar dengan baik.

10. Metode mengajar

Banyak siswa melaksanakan earn belajar yang salah. Dalam

hal ini perlu pembinaan dari guru.dengan cara belajar yang tepat

akan efektif pula hasil belajar siswa itu.

11. Tugas rum ah

Waktu belajar adalah di sekolah, waktu di nunah biarlah

digunakan untuk kegiatan — kegiatan lain.maka diharapkan guru

(51)

rumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan

lagi.

c) Faktor Masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstem yang juga

berpengaruh terhadap belajar siswa.pengaruh itu teijadi karena

keberadaannya siswa dalam masyakat.

Proses belajar didorong oleh motivasi siswa, dan akan

bertambah menjadi kuat bila didorong oleh lingkungan siswa.

Aktivitas belajar dapat meningkat bila program pembelajaran disusun

dengan baik.

d. Pentingnya Motivasi Dalam Belajar

Dalam kegiatan belajar mengajar maka motivasi dapat dikatakan

sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arahan pada kegiatan belajar, sehingga tujuan

yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Pentingnya motivasi belajar bagi siswa adalah sebagai berikut:

1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar,proses dan hasil akhir.

2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan

dengan teman sebaya.

3) Mengarah kegiatan belajar.

(52)

40

5) Menyadarkan tentang adanya peijalanan belajar dan kemudian bekeija

(disela - selanya adalah istirahatfoermain) yang berkesinambungan,

individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa

sehingga dapat berhasil.23

Dalam melakukan segala sesuatu sesorang pasti mempunyai

motivasi, karena tanpa adanya motivasi orang akan kehilangan semangat.

Begitu juga dalam belajar, motivasi berperan sangat penting. Berhasil

tidaknya seorang siswa dalam proses belajamya sangat bergantung pada

motivasi dalam dirinya saat menjalani proses belajamya itu.

C. Hubungan Ujian Nasional Dengan Motivasi Belajar Siswa

Sebagian siswa mungkin menganggap Ujian Nasional sebagai hal yang

biasa, namun ada sebagian lain yang menganggap Ujian Nasional sebagai

momok yang menakutkan. Melihat hasil Ujian Nasional dari tahun ke tahun,

banyak siswa yang tidak berhasil lulus Ujian Nasional. Hal ini menunjukkan

untuk mencapai kelulusan Ujian Nasional bukanlah suatu hal yang mudah,

diperlukan persiapan yang matang dari semua pihak.

Banyak sekali dianlara siswa - siswi yang merasa cemas terhadap

kedatangan Ujian Nasional. Ujian Nasional ini tidak hanya menjadi tanggung

jawab siswa - siswi semata, melainkan dari komite sekolah, Bapak dan ibu

guru. Di sini merupakan titik sentral anak mau dibawa, diarahkan, dikasih apa

dan lain sebagainya, apalagi mereka adalah masa - masa remaja, mereka

(53)

sangat memerlukan perhatian dan kasih sayang dari setiap orang. Guru disini

tidak cukup dalam setiap pertemuan pelajaran hanya memberikan materi yang

diajarkan semata, melainkan guru dalam setiap pertemuan hams memberikan

perhatian dan dorongan agar siswa bersemangat tentang suatu hal yang dapat

meningkatkan belajar mereka.

Sekolah - sekolah penyelenggara Ujian Nasional melakukan persiapan

secara intensif guna mempersiapkan siswa - siswinya mengikuti Ujian

Nasional. Persiapan itu diantaranya menambah jam pelajaran untuk mata

pelajaran yang akan di UN kan. Tidak hanya di sekolah saja mereka belajar,

bahkan ada diantara siswa yang mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah

seperti bimbingan belajar di PRIMAGAMA. Dari situ bisa dilihat betapa

Ujian Nasional telah membangkitkan motivasi untuk dapat lulus ujian, tidak

hanya pada diri siswa tetapi juga pada diri gum dan orang tua.

Ujian Nasional mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, hal ini

disebabkan karena naiknya standar nilai kelulusan pada tiap tahun. Banyak

siswa takut kalau tidak lulus karena apabila tidak lulus mereka terpaksa hams

mengulang satu tahun lagi. Hal ini tentu saja membuat para siswa lebih

(54)

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Situasi MAN Salatiga 1. Sejarah Singkat MAN Salatiga

M AN SALATIGA

adalah merupakan sekolah yang berasal dari

Pendidikan Guru Agama, kemudian pada tahun 1990 berdasarkan keputusan

Menteri Agama Republik Indonesia No. 64 / 1990 berubah status menjadi

M AN SALATIGA.

Berdiri di wilayah Salatiga dengan luas tanah 2.882 m2

Hak milik No. 49, dengan luas bangunan 5.1132 di jalan K.H. Wahid Hasyim

No. 12 Telp.(0298) 323031.

Sebagai lembaga pendidikan formal yang berciri khas Islam di

samping membuka jurusan I.P.A, I.P.S dan Bahasa juga Muatan Lokal

Otomotif, Tata Busana dan Komputer.

Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan sekolah

umum, pihak manajemen

M AN SALATIGA

harus menciptakan program

pendidikan dengan bertujuan meningkatkan pelayanan kepada pihak

stakeholders.

Sesuai dengan penerapan kurikulum baru yaitu Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan,

M AN SALATIGA

sebagai lembaga pendidikan formal

berkomitmen menyelenggarakan pendidikan serta latihan sebagai pemenuhan

kebutuhan pasar keija dengan membentuk sumber manusia yang unggul,

berdaya, sekaligus mandiri dan berwawasan ke depan.

(55)

2. Visi Misi

a. Visi

Memadukan dzikir, fikir, dan skill untuk mempersiapkan generasi

islami, berprestasi dan hidup mandiri.

b. Misi

1. Melaksanakan pendidikan yang demokratis dan berkwalitas

2. Mempersiapkan generasi islam kedepan yang menguasai iptek dan

ketrampilan sebagai bekal hidupnya.

3. Mampu mengembangkan kreativitas yang inovatif

4. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik

5. Membentuk perilaku islami dalam kehidupan sehari - hari

c. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan

Sebagai sekolah yang berwawasan keunggulan MAN Salatiga

bertujuan:

1. Meghimpun peserta didik yang memiliki bakat khusus dan

kemampuan luar biasa untuk dapat dikembangkan secara optimal.

2. Menempatkan MAN Salatiga untuk dijadikan pusat keunggulan

sehingga tercapai persaingan yang sehat dan mandiri.

3. Mengupayakan peserta didik yang mempunyai tingkat keberhasilan

ilmiah yang tinggi baik tingkat nasional maupun tingkat intemasional.

4. Mengupayakan peserta didik yang memiliki kemampuan dan

ketrampilan berbahasa arab yang memadai.

(56)

Tabel I

DATA STRUKTUR ORGANISASI MAN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009

£

.

S

tr

u

k

tu

r O

rg

an

is

as

(57)

4. Sarana dan Prasarana

5. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa

a. Keadaan guru dan karyawan

Jumlah guru MAN Salatiga pada tahun ajaran 2008/2009 adalah

70 yang terdiri dari guru negri (guru tetap), GTT (guru tidak tetap dan

bantu).

TABEL III

DATA GURU M AN SALATIGA TAHUN AJARAN 2008/2009

NO NAMA JABATAN

1 Drs.H.BADARUDDIN, M.Ag Kepala MAN

2 Drs.ISHAK Guru

3 MAHMUDI, BA. Guru

4 Dra.SITI MU'TASIMAH Guru

(58)

S a m b u n g a n . . .

46

5 Dra.Hj.SITI AISYAH ZAHIR Guru

6 Dra.NUR NAZILAH Guru

7 Drs.NASUHA Guru

8 Drs.MUCHAMMAD ARIEF GAN1FIANTO Guru

9 Drs.AFIFUDIN Guru

10 Dra.FATHONAH Guru

11 RODJI'UN, S.PdI Guru

12 Dra. Hj. ANIS ROSIQOH Guru

13 Dre. HADI MULYANTO Guru

14 Drs.FAHRUROZI Guru

15 Dra.HARTATlK SRI WAHYUN1 Guru

16 Dra.NURUL ISNAINI Guru

17 Dra.SRI AVRIANITA BUDIANI Guru

18 Drs. SAEFUDIN Guru

19 JOKO SUSILO, S.Pd. Guru

20 Drs.KASTOMO Guru

21 Dra.UMI HAMIMAH Guru

22 Dra.TRI J ATI YAH Guru

23 ARIS HANDOYO WIBOWO, S.Pd. Guru

24 SITI MUDRIKAH, S.Pd. Guru

25 Dra. SUMIYARTI Guru

26 Dra. SITI BAROROH Guru

27 HANIFAH, S.Pd. Guru

28 M. SIDIQ PURNOMO, S.Pd Guru

29 SUKARMAN, S.Pd Guru

30 M. WASTON AL HIKAMI, S.Pd Guru

31 SITI MAESAROH, S.Ag Guru

32 NUR HIDAYATI, S.Pd Guru

33 ALFIAH DYAH ERNANINGSIH, S.Ag Guru

34 AMELIASARI TAURESIA KESUMA, SE Guru

35 NURUL JAZIMAH, S.PdI Guru

36 M. KHOLIL, S.Pd Guru

37 DESY ARSIANTY, S.Pd Guru

38 IRFIAH FIROROH, S.Pd Guru

(59)

Sambungan....

39 JUMINAH, S.Pd Guru

40 MUNJIYATI, S.Ag Guru

41 AGUS KIRNO, S.Pd Guru

42 NURICHSAN, S.Pd Guru

43 SOFIANA ROSIDAH, S.Psi Guru

44 FARHAN BUDI SUTRISNO, S.Pd Guru

45 DEWI FITRIA, S.Pd Guru

46 NINING SRI REJEKI, S.Pd Guru

47 MAFTUKHATUL KARIM, S.Si Guru

48 MISBAHUL MUNIR, S.Ag. Guru

49 SITI NUR ROHMAH, S.Ag Guru

50 NUR JADID, S.Pd Guru

51 Dra. EDWINA MEIRIYANTI Guru

52 JAMALUDIN, S.Ag. Guru

53 ULVI KHOIROTUN, S.Pd. Guru

54 SUDARYO, S.Pd Guru

55 SURYO SUWANDITHO, S.Pd Guru

56 MUKTI SRI RAHAYU, S.Pd Guru

57 ANITA NUR UTAMI Guru

58 SITI KHOTIJAH, S.Pdi Guru

59 SARINAH, S.Pd Guru

60 MARYATUL KIPTIYAH, S.Pd Guru

61 TASLIMATUL ATSNA F. Guru

62 INASIAH, S.Pd Guru

63 ANIINDRIJANTI, SPd Guru

64 DYAH NURUL MARTIANA Guru

65 BUDI SURYANTO, S.Pd Guru

66 AGUS JOKO WIDODO, SPd Guru

67 WIWIK HAPSARI, SPd Guru

68 UMI SULISTYORINI, S.Pd Guru

69 MAYANGSARI LISTYOWATI, S.Pd Guru

(60)

48

Sedangkan jumlah tenaga administrasi di MAN Salatiga pada

tahun ajaran 2008/2009 adalah 19 dengan data sebagai berikut:

T A B E L IV

DATA TENAGA ADMINISTRASI MAN SALATIGA TAHUN AJARAN 2008/2009

NO NAMA JABATAN

1 EDY PRAMONO, S.Pd Ka. Ur. TU

2 KURNAEDI StafTU

3 M. SUBKHAN StafTU

4 THOHIR StafT U

5 MOH. SOPIAN StafTU

6 NURUL QOMARIAH N, S.Ag StafTU

7 YUNIATI StafTU

8 FAHRUDIN StafTU

9 DAMSUKI StafTU

10 HARNO, A.Md StafT U

11 ANGGUN TARUNA PUTRA StafT U

12 AFIYATI BAROROH, S.E. StafT U

13 RITA MUFLIKHATUN StafT U

14 AGUNG HARYANTO StafT U

15 RAHMADI StafTU

16 SITI MUSLIKHAH StafTU

17 HARTUTIK, S.Ag StafTU

18 BU SLAMET StafTU

19 HARI SUPRAPTONO StafTU

b. Keadaan Siswa MAN Salatiga

Jumlah seluruh siswa MAN Salatiga pada tahun ajaran

2008/2009 adalah sebanyak 649. lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

Gambar

DATA STRUKTUR ORGANISASI MAN SALATIGATabel I TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009. Struktur Organisasi
TABEL IIDATA SARANA DAN PRASARANA
TABEL VDATA JUMLAH SISWA MAN SALATIGA
DAFTAR JAWABAN ANGKETTABEL VIII
+7

Referensi

Dokumen terkait

Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha untuk dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar

outdoor activities yaitu:.. 1) Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, karena kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan. 2) Siswa dapat memahami

proses konseling dan membuat strategi yang dipilih oleh responden untuk membantunya menemukan solusi dari permasalahannya, selanjutnya pada pertemuan ketiga peneliti melakukan

Prestasi belajar fiqih siswa kelas III MI Al-Iman Senobayan Kecamatan Secang Kabupaten Magelang pada materi salat sunat rawatib dapat ditingkatkan melalui metode

Jadi, yang penulis maksud di sini adalah tampilan seorang dosen dalam mengajar yang merupakan hasil dari pelaksanaan mengajar dan terjadi dalam proses belajar

Pada interaksi pola pengairan dan beberapa umpan perangkap menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap jumlah populasi keong mas, intensitas serangan, serta pada berat gabah

kuat dibanding kristal tunggal, karena kendala geometris dan kebutuhan tekanan yield yang lebih

Baik jika menunjukkan sudah kritis bertanya dan memberikan pendapat dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsistena. Sangat baik jika menunjukkan sudah kritis bertanya