• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - SETIYADI BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - SETIYADI BAB I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Menulis puisi merupakan salah satu keterampilan bersastra yang harus dikuasai oleh siswa SMP pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Sebagaimana keterampilan berbahasa, keterampilan bersastra mencakup empat aspek keterampilan, yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat jenis keterampilan ini harus dikembangkan selaras dengan tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

Pertama, berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis. Kedua, menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara. Ketiga, memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. Keempat, menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial. Kelima, menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Keenam, menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia (Suryaman, 2013).

(2)

sebagai berikut.―Mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas. ‖ Standar kompetensi ini dijabarkan dalam salah satu rumusan kompetensi dasar ‖Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai.‖

(Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.)

Untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar tersebut, guru sudah semestinya dapat memberikan pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Pembelajaran hendaknya memenuhi syarat (1) sesuai dengan kompetensi yang hendak dicapai, (2) membangkitkan minat siswa, (3) mengembangkan kreativitas siswa, dan (4) meningkatkan keterampilan menulis siswa.

Agar pembelajaran memenuhi keempat syarat tersebut, guru harus memiliki penguasaan yang memadai terhadap materi ajar, media pembelajaran yang tepat, perencanaan pembelajaran, pengelolaan pembelajaran, model pembelajaran, dan teknik penilaian. Selain itu, kreativitas dan kompetensi serta kesungguhan guru menjadi syarat yang mutlak yang harus dimiliki guru agar pembelajaran dapat berlangsung secara kreatif, efektif, dan menyenangkan.

(3)

Kaitannya dengan media pembelajaran, guru juga sering tidak menggunakan media pembelajaran yang sesuai. Guru hanya melaksanakan pembelajaran dengan hanya menggunakan buku paket yang ada tanpa menggunakan media pembelajaran yang dapat menarik dan memperjelas pemahaman siswa terhadap puisi.

Strategi pembelajaran yang belum inovatif kerapkali diterapkan guru dalam pembelajaran menulis puisi. Strategi yang diterapkan belum mampu membangkitkan siswa berkreasi. Siswa belum tergugah mendapatkan inspirasi dalam penulisan puisi. Siswa masih kurang mendapatkan rangsangan baru yang membangkitkan daya imajinasinya.

Dampak selanjutnya siswa menjadi bosan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung. Siswa menjadi tidak termotivasi dan tidak berminat terhadap pembelajaran.

(4)

perpustakaan, minimnya ketersediaan media pembelajaran, dan model pembelajaran yang kurang menarik.

Faktor tersebut mengakibatkan siswa kurang bergairah dalam mengikuti kegiatan belajar, dan hal ini berimbas pada pemerolehan hasil belajar siswa yang rendah terutama dalam kemampuan menulis puisi.

Melihat kondisi rendahnya minat siswa terhadap pembelajaran sastra dan kurangnya daya tarik pembelajaran sastra, menjadikan alasan sekaligus dorongan peneliti untuk menemukan model pembelajaran yang kreatif dan efektif. Model pembelajaran sastra, khususnya menulis puisi, yang ideal adalah pembelajaran yang membangkitkan minat dan motivasi siswa menulis puisi, merangsang imajinasi, menyenangkan, memberikan peluang siswa lebih terampil menulis puisi. Dalam hal ini, model yang dianggap peneliti tepat untuk pembelajaran menulis puisi adalah Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) dan Model Pembelajaran Reproduksi Puisi.

Secara khusus, Slavin dalam Suyitno (2005:6) menyebutkan bahwa kelebihan model pembelajaran CIRC sebagai berikut.

1. Amat tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah.

2. Dominasi guru dalam pembelajaran berkurang.

3. Siswa termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam kelompok.

4. Para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaannya.

5. Membantu siswa yang lemah.

6. Meningkatkan hasil belajarkhususnya dalam menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan masalah.

(5)

Soedjarwo dalam Wahyudi (2013: 71) adalah model pembelajaran yang memanfaatkan cerpen sebagai ide, gagasan atau pikiran yang masih berupa embrio yang harus diolah, dibentuk, dan dikembangkan untuk menjadi karya cipta puisi. Dengan demikian model pembelajaran Reproduksi Puisi merupakan model pembelajaran yang memanfaatkan puisi sebagai bahan ajar yang merangsang siswa untuk berimajinasi dan menjadi sumber inspirasi.

Selain itu dalam pembelajaran Reproduksi Puisi juga diterapkan pembelajaran terpadu yang tidak hanya meningkatkan keterampilan menulis, melainkan juga keterampilan menyimak, membaca, dan berbicara suatu kesatuan aspek keterampilan berbahasa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut.

1. Adakah pengaruh model pembelajaran CIRC terhadap kemampuan menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Tegal?

2. Adakah pengaruh model pembelajaran model Reproduksi Puisi terhadap kemampuan menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Tegal?

3. Manakah yang lebih berpengaruh positif antara model pembelajaran CIRC dan model pembelajaran Reproduksi Puisi terhadap kemampuan menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Tegal?

C. Tujuan Penelitian

(6)

1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembeajaran CIRC terhadap kemampuan menulis puisi.

2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Reproduksi Puisi terhadap kemampuan menulis puisi.

3. Untuk mengetahui manakah yang berpengaruh positif anatara model pembelajaran CIRC dan model pembelajaran Reproduksi Puisi terhadap kemampuan menulis puisi.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan mendapatkan hasil yang dapat bermanfaat bagi pendidikan pada umumnya dan bagi mata pelajaran bahasa Indonesia pada khususnya. Manfaat penelitian ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.

1. Manfaat teoretis yaitu:

a. dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan dan menyusun rencana, pelaksanaan, bahan, metode, dan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan;

b. dapat dijadikan dasar untuk melakukan penelitian yang berkait dengan model pembelajaan menulis puisi selanjutnya;

c. dapat dijadikan sebagai perbendaharaan model pembelajaran menulis puisi yang efektif bagi siswa SMP.

(7)

a. Bagi guru, khususnya guru bahasa Indonesia, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai panduan untuk mengaplikasikan model pembelajaran menulis puisi di SMP;

b. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat membantu meningkatkan kemampuan menulis puisi;

c. Bagi peneliti, hasil penelitian ini bermanfaat untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman;

d. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pengambilan kebijakan sekolah berkaitan dengan pemilihan dan penerapan model pembelajaran sehingga dapat memberikan pelayanan pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan sehingga kreativitas siswa terasah dan hasil belajar siswa meningkat.

E. Ruang Lingkupdan Batasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 8 Kota Tegal pada kelas VIII. Yang diteliti adalah kemampuan menulis puisi karena masih banyak siswa yang memiliki kesulitan dalam menulis puisi pada Standar Kompetensi keenam belas yang berbunyi ―Mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas.‖ Hal ini berdampak pada hasil belajar yang masih di bawah KKM

pada Standar Kompetensi tersebut. Oleh karena itu, akan dilakukan eksperimen dengan model pembelajaran CIRC dan Reproduksi Puisi.

(8)

Kompetensi mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas dengan Kompetensi Dasar menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas dapat dikemukakan tiga variabel penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Model pembelajaran CIRC.

2. Model pembelajaran Reproduksi Puisi. 3. Kemampuan menulis puisi.

Variabel di atas dapat dikelompokkan ke dalam variabel terikat dan variabel bebas (independen). Adapun variabel terikatnya adalah kemampuan menulis puisi. Variabel bebasnya yaitu:

1. model pembelajatan CIRC dan

2. model pembelajaran Reproduksi Puisi.

Selanjutnya variabel terikat disimbolkan dengan Y dan variabel bebas disimbolkan dengan X. Karena variabel bebas terdiri atas dua hal, maka model pembelajaran CIRC disimbolkan dengan X1 dan model pembelajaran Reproduksi Puisi disimbolkan dengan X2.

F. Definisi Operasional 1. Kemampuan Menulis Puisi

(9)

indah dengan memperhatikan pilihan kata yang sesuai dengan topik, majas, dan rima.

2. Model Pembelajaran CIRC

Yang dimaksud dengan model pembelajaran CIRC adalah model pembelajaran yang mengupayakan adanya kerjasama, penggalian ide, menemukan data dan fakta melalui pemahaman terhadap puisi model yang disediakan oleh guru, mendiskusikan hasil temuan kolaboratif, refleksi, dan perwujudan ke dalam karya berbentuk puisi.

3. Model Pembelajaran Reproduksi Puisi

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan khusus dilaksanakannya kuliah kerja lapang ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang dunia kerja, khususnya pada bidang yang berkaitan dengan pengolahan

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel minat baca secara parsial terhadap prestasi belajar mahasiswa, (3) Berdasarkan hasil uji t

kadar bilirubin serum total lebih dari 10 mg/dl pada minggu pertama yang.. ditandai berupa warna kekuningan pada bayi atau di sebut

Pengaturan layout ini d ibuat deng:u1 mcmperhatikan kritcria proses produksi dan pengaturan yang optimal yallu proses produksi dan pengaturan yang mcmpunyai kemampuan

Select relevant indicators from a candidate list of environmental, economic, and socio-cultural criteria.. Measure and monitor

bahwa faktor teknikal yang terdiri atas harga saham masa lalu dan volume. saham masa lalu mempunyai pengaruh signifikan terhadap

kinerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Semoga Pedoman Perkuliahan daring Universitas Medan Area ini dapat dipedomani oleh seluruh dosen di masing- masing program studi di lingkungan Universitas Medan Area