• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL SISWA PADA MASA PANDEMI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK) NEGERI 7 MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL SISWA PADA MASA PANDEMI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK) NEGERI 7 MAKASSAR"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

Management of Islamic education in fostering students' spiritual intelligence In pandemic at Makassar State Vocational High 7 School

TESIS Oleh :

MOH. SALEH BURHAN

Nomor Induk Mahasiswa : 105012000119

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2021

(2)

TESIS

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Magister Program Studi

Magister Manajemen Pendidikan Islam

Disusun Dan Diajukan Oleh MOH. SALEH BURHAN

Nomor Induk Mahasiswa : 105012000119

Kepada

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2021

(3)
(4)
(5)
(6)

v ABSTRAK

Moh. Saleh Burhan, 2021, Manajemen Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Kecerdasan Spiritual Siswa Pada Masa Pandemi Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Makassar yang di bimbing oleh ( Prof.

Dr. H. Abd Rahman Getteng dan Dr. Sumiat M.A )

Tujuan penelitian:1) Untuk menganalisis manajemen Pendidikan Agama Islam pada Masa Pandemi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Makassar.2) Untuk mmenganalisis membina kecerdasan spiritual siswa pada Masa Pandemi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Makassar,3) Untuk menganalisis manajemen Pendidikan Agama Islam dalam membina kecerdasan spiritual siswa pada Masa Pandemi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Makassar.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, lokasi dan objek penelitian yang digunakan bertempat di Sekolah SMK Negeri 7 Makassar, dalam penelitian in meneliti menggunakan fokus penelitian yaitu Manajemen pendidikan agama Islam dan membina kecerdasan spiritual, teknik penarikan dengan menggunakan random sampling, instrument penelitian yang digunakan yakni observasi, pedoman, pedoman wawancara, catatan dokumentasi, tehknik pengumpulan data yang digunakan dan lapangan meliputi observasi, wawancara, tehknik analisis data Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Manajemen pendidikan agama Islam dalam membina kecerdasan spiritual siswa pada masa pandemi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Makassar berjalan sesuai dengan mekanisme manajemen pembelajaran dan tetap di terapkan sebagaimana mestinya meskipun dalam suasana pandemi. Membina kecerdasan spiritual siswa di Sekolah Menengah Kejuran (SMK) Negeri 7 Makassar sangatlah penting. Salah satu upaya yang diterapkan oleh guru pendidikan agama Islam adalah dengan melakukan pemahaman, memberikan contoh kepada siswa dan membina dengan metode pelaksanaan kegiatan-kegiatan di proses pembelajaran secara dalam jaringan (daring). tidak semua siswa merasakan manfaat pembinanan kecerdasan spiritual yang di lakukan guru Pendidikan Agama Islam karena jaringan yang kurang bersahabat, semangat yang timbul dari dalam diri guru untuk membina kecerdasan dan semangat dari siswa untuk belajar terkadang hilang. penunjang dalam belajar tidak ada seperti handphone dan kurangnya kesadaran dan kebiasaan yang dilakukan oleh siswa, maka dari itu perlu kerjasama orang tua dalam membina kecerdasan spiritual siswa,

Kata kunci: manajemen kecerdasan spiritual masa pandemik

(7)
(8)
(9)
(10)

vi

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah Swt, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya juga taufik serta hidayah-Nya sehingga tesis ini dapat penulis selesaikan dengan judul " Manajemen Pendidikan Agama Islam dalam membinaa kecerdasan spiritual siswa pada masa pandemi di sekolah menegah kejuruan (SMK) negeri 7 Makassar

"sholawatdan salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad Saw, kepada keluarga-keluarganya, sahabat-sahabatnya, sampai kepada pengikut- pengikutnya.

Penulis menyadari bahwa tesis ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan bantuan, bimbingan dan nasehat dari berbagai pihak selama penyusunan tesis ini. Pada kesempatan ini menyampaikan terimakasih setulus-tulusnya kepada :

1. BapakProf.Dr.H.Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan perhatiannya terhadap kelangsungan dan kemajuan lembaga ini.

2. Bapak Prof.Dr.Abd Rahman Getteng, ketua program studi Magister Manajemen Pendidikan Islam sekaligus pembimbing I dan Dr Sumiati M.A sebagai pembimbing II yang telah memberikan motivasi, bimbingan dan arahan pada penulis dalam merampungkan tesis ini.

(11)

vii

4. Kepala sekolah, guru dan siswa SMK Negeri 7 Makassar yang telah menerima dan memberikan kesempatan kami untuk melaksanakan kegiatan penelitian ini sampai selesai.

5. nenek, om, tante yang tidak bisa ku sebutkan satu persatu dan Kakanda, Rekan-rekan sahabat dan adek-adek yang tidak bisa ku sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan terbesar dalam penyelesaian tesis ini.

6. Kepada kakandaku Muhammad Wahyu Adam S.Pd.I. dan Anis Mawardani Bakri M.Pd., S.Pd yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam menulis tesis ini.

7. Kepadateman-teman kelas pascasarjana yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menulis tesis ini.

Harapan penulis, semoga tesis ini dapat bermanfaat dan semoga Allah Swt menilai sebagai suatu ibadah dan memberikan pahala yang berlipat ganda di sisinya .Aamiin.

Makassar, 01 April 2021

Moh. Saleh Burhan

(12)

x

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

vii ... ... ... ... ﺓﺭﺻﺗﺧﻣ ﺓﺫﺑﻧ KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Hasil Penelitian ... 8

B. Tinjauan Teori dan konsep ... 12

a. Manajemen Pendidikan Agama Islam ... 12

1. Pengertian Manajemen Pendidikan Agama Islam ... 12

2. Tujuan Manajemen Pendidikan Agama Islam ... 15

3. Prinsip-prinsip Manajemen Pendidikan Agama Islam ... 18

b. Kecerdasan Spiritual ... 22

1. Pengertian Spiritual ... 22

2. Pengertian Kecerdasan Spiritual ... 22

3. Membina Kecerdasan Spiritual ... 30

C. Kerangka Pikir ... 41

(13)

xi

D. Teknik Pengumpulan Data ... 45

E. Teknik Analisis Data ... 46

F. Pengecekan Keabsahan Temuan ... 47

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 49

1. Sejarah Berdirinya SMKN. 7 Makassar ... 49

2. Visi dan Misi ... 53

3. Kebijakan Mutu ... 53

4. Prestasi Yang Pernah Diraih ... 55

5. Produk Dan Jasa Yang Dihasilkan ... 58

6. Tujuan Program Keahlian Diklat ... 58

7. Keadaan Guru Dan Tenaga Pengajar ... 60

8. Keadaan Siswa... 62

9. Keadaan Fasilitas Sarana Dan Prasarana ... 62

10. Kurikum ... 64

11. Sistem Pembelajaran ... 64

B. Paparan Dimensi Penelitian ... 65

1. Observasi ... 65

2. observasi ... 66

a. Bagaimaa Manajemen Pendidikan Agama Islam Pada Masa Pandemik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Makassar ... 66

b. Bagaimana Membina Kecerdasan Spiritual Siswa Pada Masa Pandemik Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Makassar ... 70

c. Bagaimana Membina Kecerdasan Spiritual Siswa Pada Masa Pandemik Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Makassar ... 80.

C. Pembahasan ... 85

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 89

B. Saran-Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA………91

(14)

xii

(15)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Nama-nama kepala sekolah yang perna menjabat………52 Tabel 2 Data Guru SMK Negeri 7 Makassar……….………….60 Tabel 3 Data Guru SMK Negeri 7 Makassar ……….62 Tabel 4 Keadaan sarana dan prasarana SMK Negeri 7 Makassar……....63

(16)

xi

Gambar1.1Bagan Kerangka Pikir ... 42

(17)

xii

Lampiran1.1 Wawancara guru Pendidikan Agama Islam ... 68 Lampiran1.2 Wawancara bersama siswa via whatsapp ... 76

(18)

1 A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Agama Islam memegang peranan yang cukup penting dalam suatu sekolah. Seorang pendidikan agama islam harus mampu menjadi teladan dalam pembentukan watak dan kepribadian siswanya.

Selain itu, dalam berinteraksi dengan masyarakat guru juga dianggap sebagai orang serba bisa. Melalui Pendidikan Agama Islam, guru mampu menanam nilai sosial yang hidup dan dan dipertahankan dalam kehidupan masyarakat.

Kecerdasan Spritual untuk menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna di banding dengan yang lain. Kecerdasan spiritual di butuhkan oleh setiap individu dalam menjalani kehidupan, termasuk anak-anak. Kecerdasan spiritual merupaka inti yang dapat menggerakkan kecerdasan lainnya. Kecerdasan spiritual mempresentasikan motif dasar individu, Guru juga bertanggung jawab memberikan pertologan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai tingkat kedewasa serta mampu berdiri sendiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba Allah swt. Di samping itu dia juga mampu sebagai makhluk sosial dan makhluk hidup yang mandiri. Jika ini semua kita perhatikan maka akan tidak akan terjadi

(19)

kerusakan alam dan tatanan kehidupan, sebagaimana firman Allah Swt.

QS.Ar-Rum(30) ayat 41:

yγsß Š$|¡x ø9$#

ÎhŽy9ø9$# ’Îû ̍óst7ø9$#uρ

$yϑÎ/

ôMt6|¡x.

“ω÷ƒr&

Ĩ$¨Ζ9$#

Νßγs)ƒÉ‹ã‹Ï9 uÙ÷èt/

“Ï©!$#

(#θè=ÏΗxå öΝßγ¯=yès9

tβθãèÅ_ötƒ

∩⊆⊇∪

Terjemahnya:

Telah Nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka,agar mereka kembali (kejalan yang benar).

Begitu penting peningkatan spiritual pada siswa karena salah satu faktor penyebab kegagalan pendidikan islam selama ini adalah banyaknya anak yang masih rendahnya kecerdasan spritualnya. UU Sisdiknas No.

20 tahun 2003 mengamanatkan pendidikan nasional untuk membina aspek pengetahuan, ketrampilan, dan akhlak peserta didik. Dalam bab II pasal 3 UU Sisdiknas disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sedangkan tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Amanat UU Sisdiknas mengenai pembinaan agama dan akhlak peserta didik diimplementasikan melalui keharusan adanya pendidikan agama di semua jenjang pendidikan. Untuk peserta didik yang

(20)

beragama Islam di sekolah dan perguruan tinggi umum diharuskan mempelajari bidang studi atau mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI).3 PAI dinyatakan oleh pemerintah sebagai upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran Islam dari sumber utamanya al-Qur’an dan hadis melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, pembiasaan, serta penggunaan pengalaman. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemerintah berkewajiban menyediakan layanan pendidikan yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya iman dan akhlak peserta didik yang beragama Islam agar mereka menjadi manusia yang bertaqwa dan berakhlak mulia.

pendidikan spiritual seperti dzikir, wirid, berdoa membaca Alquran, tahlil dan lain-lain. sebagaimana merupakan penopang Tarbiyah ruhiyah yang paling penting karena Ia merupakan topik kajian yang tak lepas oleh waktu dan zaman pendidikan spritual itu dapat dikatakan sangat mendasar dan prinsip bagi kehidupan keberagaman manusia hal itu dikarenakan pendidikan spiritual bertujuan untuk merubah manusia dari baik menjadi lebih baik dari kurang beradab menjadi beradab dari kurang dewasa menjadi dewasa baik secara pemikiran maupun perilaku dalam keseharian yang paling utama adalah menjadi manusia sadar akan kedudukannya sebagai seorang hamba yang diciptakan oleh Allah SWT.

dengan tujuan supaya beribadah kepada-nya Salah satu bentuk

(21)

pendidikan spiritual yang sangat penting dilaksanakan di tekan sedini mungkin pada peserta didik adalah pendidikan pendidikan yang memimpin dan membina mental siswa untuk sadar beribadah penekanan dan penerapan pendidikan spiritual diharapkan mampu meningkatkan perilaku kedisiplinan peserta didik dalam mengimplementasikan ajaran syariat Islam. jadi pendidikan spiritual adalah pendidikan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang dilakukan secara sadar untuk mengarahkan rohani agar tetap berjalan sesuai dengan fitrahnya yaitu beriman kepadanya dan mengembangkan potensi dirinya sampai puncak dari keimanan kepada Allah SWT sehingga ia pun dapat mendorong aktivitas fisiknya atau tindakan sehari-hari agar selalu berjalan sesuai dengan syariat Allah SWT.

Membina Kecerdasan Spritual merupakan suatu misi utama yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam kepada anak didik. Misi tersebut akan berhasil apabila ada kerja sama antara semua pihak yang terkait. Strategi dalam pembinaan spiritual merupakan salah satu komponen terpenting dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama strategi tersebut nantinya akan sangat berpengaruh pada tingkat pemahaman dan pengalaman nilai-nilai akhlak itu sendiri. Islam merupakan agama yang diyakini pemeluknya sebagai jalan hidup yang sempurna untuk mencapai hidup bahagia di dunia dan akherat. Akhlak merupakan salah satu aspek penting ajaran Islam untuk terwujudnya kehidupan yang baik di dunia. Urgensi akhlak dalam ajaran Islam

(22)

tercermin dari banyaknya ayat al-quran dan hadits yang menerangkan tentang kedudukan dan pentingnya pembinaan akhlak. Dalam realitasnya, pelaksanaan ajaran Islam tentang akhlak dan pendidikan agama Islam tentang pembinaan akhlak menghadapi beragam persoalan.

Banyak pelanggaran akhlak yang terjadi di masyarakat, baik melibatkan orang dewasa maupun remaja. Problem akhlak yang terjadi pada remaja meliputi kekerasan, pornografi, pergaulan (seks) bebas, penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Beragam persoalan moral tersebut diperparah atau sebagian disebabkan oleh permasalahan pembelajaran PAI.

Menurut pendapat penulis dengan seiring perubahan zaman yang semakain maju, berubah pula tatanan kehidupan masyarakat. Dari hal yang paling kecil, misalnya tegur sapa, dahulu setiap kali bertemu dengan orang lain, mudah menyapa dengan tua, akan tetapi sekarang hal tersebut sudah tidak menjadi tradisi lagi. Perkembangan teknologi dan informasi seringkali berdampak pada tingkah laku siswa, guru dan orang tua hendaknya bekerja sama dalam mengawasi anak didiknya dalam bergaul dan mengikuti perkembangan teknologi. Hal ini menjadi peluang bagi guru pendidikan agama islam untuk melakukan peranannya tersebut.

B. Rumusan Masalah

Untuk memperjelas sasaran dalam penelitian ini, penulis akan mengemukakan beberapa.

(23)

Rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana manajemen Pendidikan Agama Islam pada Masa Pandemik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Makassar ? 2. Bagaimana membina kecerdasan spiritual siswa pada Masa

Pandemik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Makassar ? 3. Apa faktor penghambat membina kecerdasan spiritual siswa pada

Masa Pandemik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Makassar ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas,maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis manajemen Pendidikan Agama Islam pada Masa Pandemi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Makassar.

2. Untuk mmenganalisis membina kecerdasan spiritual siswa pada Masa Pandemi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Makassar

3. Untuk menganalisis manajemen Pendidikan Agama Islam dalam membina kecerdasan spiritual siswa pada Masa Pandemi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

(24)

1. Dapat membina kecerdasan spiritual siswa di Masa Pandemik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Makassar

2. Diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang ingin mengetahui peranan guru pai dalam membina kecerdasan spiritual siswa.

(25)

8 A. Tinjauan Hasil Penelitian

Penelitian ini mengkaji tentang Manajemen Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Kecerdasan Spiritual Siswa pada masa pandemi di Sekolah Menengah Kejuruan 7 Makassar. Banyak karya tulis yang relevan dengan pembahasan tersebut, akan tetapi pembahasannya masih bersifat umum. Karya tulis tersebut adalah antara lain:

Pada penelitan sebelumnya yang dilakukan oleh Mujahidah, Mujahidah (2016) Tanggung Jawab Guru Bidang Studi Agama Islam dan relasinya dalam Perkembangan Nilai-nilai Religi Siswa di Madrasah Aliyah an-Nur Nusa Kecamatan Kahu Kabupaten Bone. Magister (S2) thesis, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:(1) Tanggung jawab guru bidang studi Agama Islam di Madrasah Aliyah an-Nur Nusa Kecamatan Kahu Kabupaten Bone(2) Nilai-nilai religi siswa di Madrasah Aliyah an-Nur Nusa Kecamatan Kahu Kabupaten Bone (3) Relasi tanggung jawab guru bidang studi agama Islam dalam menumbuhkembangkan nilai-nilai religi siswa di Madrasah Aliyah an-Nur Nusa Kecamatan Kahu Kabupaten Bone. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis. Data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Pendekatan yang

(26)

digunakan peneliti, yaitu pendekatan survei. Adapun metode pengumpulan data yang di gunakan adalah metode angket, wawancara terstruktur dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tanggung jawab guru bidang studi agama Islam di Madrasah Aliyah an- Nur Nusa relatif bertanggung jawab yang memiliki rata-rata 61,90 dari 95 responden yang diberi angket tentang tanggung jawab guru bidang studi agama Islam yang meliputi tentang pelaksanaan tugas sebagai guru dan sebagai orang tua kedua di madrasah yang mengarahkan siswa untuk memperbaiki ibadah dan akhlak siswa.

Nilai-nilai religi siswa di Madrasah Aliyah Nusa relatif kurang bernilai yang memiliki skor rata-rata 36,87. Setiap item angket tentang religi responden lebih cenderung menjawab kadang-kadang daripada selalu. Relasi tanggung jawab guru bidang studi agama Islam dalam perkembangan nilai-nilai religi siswa di Madrasah Aliyah Nusa adalah rendah karena memiliki korelasi 0,023 dilihat dari interval koefisien dan berada pada interval 0,000-0,1999. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah menambah informasi dan memperkaya khazanah intelektual baik kepada pendidik maupun kepada siswa di Madrasah Aliyah an-Nur Nusa Kecamatan Kahu Kabupaten Bone. Memberi pengetahuan kepada guru untuk meningkatkan tanggung jawabnya atas setiap nilai-nilai religi siswa baik dari nilai ibadah maupun nilai akhlak.

Selanjutnya Al-Kahfi, Al-Kahfi (2012) Strategi Guru dalam Pendidikan Kecerdasan Spiritual Peserta Didik di SD Negeri 1 Salumpaga

(27)

Kabupaten Tolitoli. Magister (S2) thesis, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) peserta didik SD Negeri 1 Salumpaga memiliki kecerdasan spiritual yang baik; 2) strategi guru dalam pendidikan kecerdasan spiritual peserta didik di SD Negeri 1 Salumpaga kabupaten Tolitoli adalah melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler, pembiasaan, dan keteladanan; 3) hambatannya terletak pada keterampilan teknis guru khususnya yang bertanggung jawab dalam kegiatan ekstrakurikuler, arus globalisasi berupa budaya hedonis dan materialis, keterbatasan sarana tempat kegiatan, dan dana pendukung.

Upaya yang dilakukan guru mengatasi hambatan adalah mengundang/memanfaatkan pihak lain untuk mendapingi pembina dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler, khususnya yang bersifat teknis, memaksimalkan pembiasaan dan keteladanan.

Selain itu Ushoghiroh, Atik. (2020).Implementasi Pendidikan Karakter Spiritual Berbasis Alam. Tesis, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Program Pascasarjana Universitas Islam Malang.

Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan pendidikan karakter spiritual berbasis alam di SMK Alam Pujon yaitu dengan menetapkan standar karakter siswa, membangun sikap spiritual, dan menyediakan fasilitas pendukung.. (2) Implementasi pendidikan karakter spiritual berbasis alam di SMK Alam Pujon dilaksanakan dengan

(28)

mengintegrasikan standar karakter yang ada ke dalam budaya spiritual harian, mingguan dan bulanan, program rutin sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler. (3) Model pendidikan karakter spiritual berbasis alam di SMK Alam Pujon dengan pembiasaan, keteladanan, pemberian motivasi

Selain kajian di atas, masih banyak lagi karya ilmiah dengan tema- tema yang senada dalam bentuk skripsi, tesis, disertasi dan buku. Namun, secara tegas peneliti dapat mengatakan bahwa apa yang di tampilkan dalam persoalan penelitian ini sangat berbeda dengan kajian sebelumnya, terutama objek permaslahannya, ruang lingkup, dan teknik pelaksanaan penelitian.

(29)

B. Tinjauan Teori dan Konsep

a. Manajemen Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Manajemen Pendidikan Agama Islam

Manajemen dalam bahasa Inggris artinya to manage, yaitu mengatur atau mengelola. Dalam arti khusus bermakna memimpin dan kepemimpinan, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengeloa lembaga atau organisasi, yaitu memimpin dan menjalankan kepemimpinan dalam organisasi. Orang yang memimpin organisasi disebut manajer.Manajemen adalah proses sosial yang berkenaan dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia lain serta sumber-sumber lainnya, menggunakan metode yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya (Hamalik, 2010:16).Kemudaian pendapat yang lain yaitu terdapat empat fungsi manajemen yang terpenting yaitu 1) Planning (perencanaan), 2) Organizing (Pengorganisasian), 3) Actuating

(pelaksanaan), 4) Controling atau pengawasan (Terry dalam Ambarita, 2013: 18). Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Banyak ahli memberikan pengertian tentang manajemen sebagai mana dikemukakan oleh beberapa penulis manajemen diantaranya.

Malayu S.P.Hasibun ia mengatakan bahwa manajemen adalah

ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan tenaga dan profesionalitas orang lain.

(30)

Sedangkan menurut G.R Terry mengatakan manajemen merupakan

satu proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisaian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

Dengan demikian manajemen merupakan kemampuan dan keterampilan khusus yang dimiliki seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara perorangan ataupun bersama orang lain atau melalui orang lain dalam upaya mencapai tujuan secara produktif, efektif dan efesian.

Kemudian selain itu Manajemen pendidikan artinya pengelolaan terhadap semua kebutuhan institusional dalam pendidikan dengan cara yang efektif dan efesien. Manajemen pendidikan sebagai salah satu komponen dari sistem yang semua subsistemnya saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Manajemen pendidikan adalah aktivitas-aktifitas untukl mencapai suatu tujuan, atau proses penyelenggraan kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan dalam pendidikan.

Manajemen pendidikan adalah keseluruhan proses penyelenggaraan dalam usaha kerjasama dua orang atau lebih dan atau usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber secara efektif, efesien dan rasional untuk menunjang tercapainya tujan pendidikan. Manajemen pendidikan pada hakikatnya adalah usaha-usaha yang berhubungan

(31)

aktifitas pendidikan yang terjadi proses mempengaruhi, memotivasi kreativitas anak didik dengan menggunakan alat-alat pendidikan, metode, media, sarana dan prasarana yang diungerlukan dalam melaksanakan pendidikan Hakikat manajemen pendidikan terletak pada pengelolaan kependidikan, yaitu pengelolaan lembaga pendidikan yang merupakan sistem. Pendidikan memang berfungsi membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya, yaitu pengembangan semua potensi dan kecakapan, serta karakteristik pribadinya ke arah yang positif, baik bagi dirinya maupun lingkungannya (Nana Syaodih Sukmadinata, 2004: 4).

Kemudian selain itu pendidikan Agama Islam merupakan aktivitas pendidikan yang diselenggarakan atau didirikan dengan hasrat dan niat untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai Islam.Pendidikan Agama Islam proses yang mengarahkan peserta didik kepada titik optimal kemampuannya, dengan tujuan terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan sosial serta hamba Tuhan yang mengabdikan diri kepada-Nya (Arifin, 2009: 12).Selanjutnya pendidikan Islam diartikan sebagai suatu proses penggalian, pembentukan, pendayagunaan dan pengembangan fitrah, dzikirdan kreasi serta potensi manusia, melalui pengajaran, bimbingan, latihan dan pengabdian yang dilandasi dan dinapasi oleh nilai-nilai ajaran Islam (Ahid, 2010: 19).

2. Tujuan Manajemen Pendidikan Agama Islam

(32)

Tujuan Manajemen Pendidikan agama Islam dapat dikelompokkan sebagaiberikut:

a. Tujuan Utama

Tujuan utama manajemen pendidikan agama Islam adalah:

1) Untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraankegiatan operasional pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikanIslam.

2) Untuk dapat mengembangkan karakter dan kemampuan pesertadidik agar menjadi warga negara yang memiliki kualitas, sesuaidengan cita-cita bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-undangDasar 1945.

b. Tujuan Jangka Panjang

Tujuan jangka panjang manajemen pendidikan agama Islam ialah tujuanyang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Tujuanjangka panjang ini telah digariskan GBHN dan SISDIKNAS PendidikanNasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentukwatak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnyapotensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan ber46takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmudan cakap (Bab II pasal 3 ayat 1-6). Butir-butir dalam tujuan Nasionaltersebut terutama yang menyangkut nilai-nilai dan berbagai aspeknya,sepenuhnya adalah nilai-nilai dasar ajaran Islam, tidak ada yang

(33)

bertentangandengan tujuan pendidikan Islam. Oleh karena itu, berkembangnyapendidikan Islam akan berpengaruh sekali terhadap keberhasilanpencapaian tujuan pendidikan nasional di maksud.

c. Tujuan Jangka Menengah

Tujuan Jangka Menengah manajemen pendidikan mengarah kepadapencapaian tujuan jenis dan jenjang serta program pendidikan.

Disuatu sekolah tujuan institutional ini telah digariskan dalam kurikulumbagi sekolah yang bersangkutan.

d. Tujuan Jangka Pendek

Tujuan Jangka Pendek dari manajemen pendidikan adalah agartersusun dan terlaksana suatu sistem pengelolaan komponen instrumentaldari proses pendidikan yang meliputi, peserta didik, pendidik,sarana/prasarana organisasi, pembiayaan, tata usaha dan hubungansekolah dengan masyarakat, agar terlaksananya proses pendidikan disekolah secara efektif yang menunjang tercapainya tujuan pendidikandi sekolah yang bersangkutan.

e. Tujuan Operasional

Tujuan Operasional manajemen pendidikan bertujuan:

1) Memudahkan pekerjaan dalam bidang pendidikan, memudahkanproses pelaksanaannya memanfaatkan potensi manusia danmaterial yang diharapkan akan dapat menghasilkan keputusankeputusanadministrasi dalam bidang pendidikan yang

(34)

sifatnyarealistis, kolektif, dan sehat untuk mencapai penyelesaian masalahadministrasi dalam bidang pendidikan yang dihadapi.

2) Menciptakan iklim ruhaniah, psikologis dan sosial dengan memperhatikandan memupuk kejujuran, amanah, keikhlasan dalambekerja.

3) Meningkatkan moral dan semangat kesetiakawanan di antara individu yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan administrasi pada lembagapendidikan. Begitu juga menimbulkan rasa tentram, aman danstabil di antara mereka serta kegairahan kerja yang berguna danproduktif.

4) Meningkatkan produktivitas kerja para pekerja serta memperbaikikualitas, metode dan media dalam kaitannya untuk mencapai tujuanpendidikan.

5) Meningkatkan kemampuan pekerja dan mempertinggi pengetahuan,keterampilan dan sikap secara terus menerus dalam melakukanpekerjaan yang diemban.

6) Mengadakan perubahan yang diinginkan dalam proses pendidikandengan seluruh aspeknya dan mendorong peserta didik dalammencapai pertumbuhan yang menyeluruh dan utuh serta dapatmelakukan penyesuaian dengan masyarakat yang selalu mengalamiperubahan.

(35)

7) Menghubungkan antara proses pendidikan dan tujuan-tujuan pembangunandalam masyarakat, serta mempererat hubungan pendidikandengan masyarakat/lingkungan.

3. Prinsip-Prinsip Manajemen Pendidikan Agama Islam

Prinsip berarti asas kebenaran yang jadi pokok dasar orang berpikir,bertindak dan sebagainya. Dagobert D. Runes (1977: 250)

mengartikannya kebenaran yang bersifat universal (universal truth) yang menjadi sifat dari sesuatu.

Dikaitkan dengan manajemen pendidikan, agaknya dapat diartikan dengan kebenaran yang universal sifatnya, yang dijadikan dasar dalam merumuskan manajemen pendidikan. Prinsip merupakan sesuatu yang sangat kuat, absolut, dan tidak boleh dinafikan dalam pelaksanaan program tertentu. Hal tersebut tertentu, karena prinsip merupakan acuan dan tujuan substansi pelaksanaan setiap kegiatan. Manajemen pendidikan pun harus berpegang pada prinsip tertentu atau bertitik tolak dari prinsip yang mendasar. Prinsip ini diartikan pula sebagai dasar pijakan, artinya sebagai landasan dan pedoman bertindak. Kaitannya dengan manajemen pendidikan, diartikan sebagai landasan penyelenggaraan administrasi pendidikan.

Prinsip-prinsip manajemen pendidikan adalah sebagai berikut.

1) Prinsip fleksibilitas

(36)

Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah hendaknya dilakukan dengan mengingat faktor-faktor dan kemampuan untuk menyediakan fasilitas bagi berlangsungnya program pendidikan di sekolah.

2) Prinsip kerjasama

Seseorang manager akan berhasil baik dalam tugasnya bila ia mampu mengembangkan kerjasama di antara orang-orang yang terlibat, baik secara horizontal maupun secara vertikal.

3) Prinsip efisiensi

Seorang manager akan berhasil dalam tugasnya bilamana dia efisien dalam menggunakan semua sumber tenaga dana dan fasilitas yang ada.

4) Prinsip kepemimpinan yang efektif

Seorang manager yang berhasil dalam tugasnya apabila ia menggunakan gaya kepemimpinan yang efektif, yakni yang memperhatikan dimensi-dimensi hubungan antar manusia (human relationship), dimensi pelaksanaan tugas dan dimensi situasi dan

kondisi (sikon) yang ada, serta dimensi spiritual.

5) Prinsip berorientasi pada tujuan

Sesuai dengan pendekatan sistem maka semua kegiatan pendidikan harus berorientasi pada tujuan. Karena manager pendidikan di sekolah merupakan komponen dalam sistem pendidikan maka untuk menjamin tercapainya tujuan tersebut,

(37)

tujuan operasional yang sudah dirumuskan itu juga menjadi gantungan orientasi bagi pelaksanaan kegiatan management pendidikan di sekolah.

6) Prinsip Berkelanjutan

Prinsip berkelanjutan ini merupakan landasan operasional dalam melaksanakan kegiatan sebagaimana pendidikan di sekolah.

Karena itu, dalam tiap jenjang pendidikan harus memiliki hirarki yang saling berhubungan.

7) Prinsip Pendidikan Sepanjang Hayat

Setiap manusia Indonesia diharapkan untuk selalu berkembang.

Karena itu baik masyarakat ataupun pemerintah diharapkan dapat menciptakan situasi yang mendukung dalam proses pembelajaran.

Dalam melaksanakan manajemen pendidikan, prinsip tersebut perlu digunakan sebagai landasan operasional.

8) Prinsip Pengelolaan

Administrator akan memperoleh hasil yang paling efektif dan efesien dengan cara melakukan pekerjaan manajemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan melakukan pemeriksaan (pengontrolan).

9) Prinsip Ikhlas

Prinsip ikhlas merupakan motivasi bagi setiap tenaga manajemen dalam melaksanakan tugas yang diambilnya. Dengan prinsip ikhlas karena Allah maka aktivitas manajemen pendidikan akan bernilai

(38)

ibadah. Dengan prinsip ini seorang manager akan mendapat dua imbalan yaitu:

(1) imbalan berupa materil dari organisasi tempat ia bekerja, dan (2)imbalan dari Allah SWT berupa pahala yang akan diterima di akhirat.

b. . Kecerdasan Spiritual 1. Pengertian Spiritual

Dimensi spiritual adalah dimensi yang paling penting dan agung bagimanusia. Bagi seorang anak, perkembangan dimensi ini sangatlah penting. Dimensi ini akan menentukan, apakah kelak dia menjadi pribadi yang bahagia atau menderita.di dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatakan bahwa bermoral adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. W.J.S. poerwadarminta buku kamus umum bahasa indonesia

Spiritualitas adalah dasar bagi tumbuhnya harga diri, nilai-nilai, dan moralitas. Dia memberi arah dan arti bagi kehidupan. Spiritualitas adalah kepercayaan akan adanya kekuatan nonfisik yang lebih besar dibanding kekuatan kita semua. Inilah kesadaran yang menghubungkan kita dengan Tuhan. Apabila manusia dorong naluri dan kebutuhan jasmaninya sesuai perintah Allah dan dan larangannya, berarti ia telah melakukan kebaikan dan berjalan pada jalan taqwa. Namun bila manusia memenuhi dorongan dan naluri kebutuhan jasamnya seraya berpaling dari perintah Allah swt.

(39)

Dan larangannya, berarti ia telah melakukan perbuatan buruk dan berjalan di atas jalan kemaksiatan.

2. Pengertian kecerdasan spiritual

Kecerdasan berasal dari kata cerdas yang secara harfoah berarti sempurna perkembangan akal budinya, panda dan tajam. Selain itu cerdas dapat pula berarti sempurna pertumbuhan tumbuh seperti sehat dan kuat fisiknya. (W.J.S poerwandarminta, 1991)Pengertian Kecerdasan Spiritual Otak merupakan organ tubuh yang paling kompleks. Otak memproduksi pikiran sadar yang menakjubkan kesadaran akan diri dan lingkungan, serta kemampuan menghasilkan dan menstrukturkan pemikiran kita, memungkinkan kita memiliki perasaan dan menjembatani kehidupan spiritual. Kesadaran akan makna, nilai dan konteks yang sesuai untuk memahami pengalaman. (Dana zohar, 2002 )Kecerdasan Spritual adalah kemampuan jiwa yang dimiliki seseorang untuk membangun dirinya secara utuh memalui berbagai kegiatan positif sehingga mampu menyelesaikan berbagai persoalan dengan melihat makna yang terkandung didalamnya. manusia yang cerdas ruhaninya, ia berfikir kedepan dengan meninggalkan kemaksiatan dan tidak terlalu tergiur oleh kenikmatan dunia seperti di lakukan oleh pejabat dan instansi pemerintahan kecerdasan mereka dia gunakan dalam ha lain seperti korupsi, suap dan tidak menegakkan hukum dan mereka harus di iringi dengan cerdas spirtualnya.Dana zohar (2002) menjelaskan Kecerdasan

(40)

manusia terekam dalam kode genesis dan seluruh evolusi kehidupan di bumi. Kecerdasan manusia juga dipengaruhi oleh pengalaman sehari-hari, kesehatan fisik dan mental, porsi latihan yang diterima, ragam hubungan yang dijalin dan berbagai faktor lain. Ditinjau dari segi ilmu saraf, semua kecerdasan itu bekerja melalui atau dikendalikan oleh otak beserta jaringan sarafnya yang bekerja di seluruh tubuh.

Dengan demikian, ia sadar bahwa dunia adalah ladang, yakni tempat menanam benih-benih amal saleh, berkompetisi untuk menyebarkan kedamaian, berkompetisi untuk mengikis habiskan kemaksiatan yang hendak meracuni dirinya, dan berkompetisi pula dalam meningkatkan kualitas kesabarannyaKeutamaan Sabar sebagaimana firman allah, pada surah Ar-Ra’d(13) ayat 22-24

yang berbunyi:

tÏ%©!$#uρ(#ρçŽy9|¹u!$tóÏGö/$#ϵô_uρöΝÍκÍh5u‘(#θãΒ$s%r&uρnο4θn=¢Á9$#(#θà)x Ρr&uρ$£ϑÏΒöΝßγ≈uΖø%y—u‘#uŽÅ Zπu‹ÏΡŸξtãuρšχρâu‘ô‰tƒuρÏπoΨ|¡ptø:$$Î /sπy∞ÍhŠ¡¡9$#y7Íׯ≈s9'ρé&öΝçλm;t<ø)ããÍ‘#¤$!$#∩⊄⊄∪àM≈¨Ζy_5βô‰tã$pκtΞθè=äzô‰tƒtΒuρyxn=|¹ôÏΒöΝÍκÉ″!$t/#uöΝÎγÅ_≡uρø—r&uρöΝÍκÉJ≈−ƒÍh‘èŒuρ(èπs 3Íׯ≈n=yϑø9$#uρtβθè=äzô‰tƒΝÍκöŽn=tãÏiΒÈe≅ä.5>$t/∩⊄⊂∪íΝ≈n=y™/ä3ø‹n=tæ$yϑÎ/÷Λän÷Žy9|¹4zΝ÷èÏΨsùt<ø)ããÍ‘#¤$!$#∩⊄⊆∪

Terjemahnya:

Dan orang-orang yang sabar Karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang Itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),

(yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama- sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-

(41)

isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;

(sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.

Begitu penting kesabaran kerena banyaknya manusia masih kurang kesabarannya. Hal ini karena kegagalan dalam membina kesabaran. Tidak dapat di pungkiri bahwa munculnya tawuran, konflik dan kekerasan lainnya merupakan cermin tidak berdayanya sistem pendidikan negeri ini khususnya dalam hal kesabaran.

Seseorang bisa saja mengantongi keserjanaan (IQ) dan mampu mengendalikan diri, piawai dalam berkomunikasi dan empati, tetapi kalbunya kosong dan kata lain, mereka yang korupsi itu cerdas secara intelektual tetapi bodoh secara moral inilah yang dimaksud dengan sifat dan sikap jahiliah yang menunjukan pada kebodohan ruhaniah.

Kehilangan ruh yang bersifat transenden dan kekuatan spritualnya terkontaminasi oleh berhala-berhala serta mistik walaupun secara intelektual masyarakat moderen bersifat rasional. Berapa banyak orang- orang yang memiliki jabatan dan terdidik secara intelektual. Manusia yang cerdas secara ruhani, ia betul-betul menyibukkan diri untuk intropeksi.

Muhasaba adalah pekerjaan, zikir merupakan senjata paling ampuh. Umar

ibnul khaththab pernah berkata hitunglah dirimu sebelum engkau diperhitungkan. Maka manusia yang cerdas secara ruhani tidak mudah tertipu oleh kasat mata, melainkan menyelami samudra kalbu. Sehingga menentukan mutiara-mutiara hikmah dalam kehidapannya. Nabi musa

(42)

adalah representasi orang yang tidak pernah puas dengan prestasi intelektual, kekuasaan dan materi tetapi ia berusaha menjadi manusia yang utuh (insan kamil) dengan prestasi ruhani. Ia menyadari, tanpa prestasi ruhani, prestasi ruhani, prestasi lainnya tidak akan memberikan makna apa-apa.

Sahabat Rasul Abu Bakar ash-Shiddiq dalam khutbahnya pernah berkata, ketahuilah bahwasanya kecerdaasan yang paling cerdas adalah takwa dan kebodohan yang paling bodoh adalah berbuat maksiat.

Manusia yang cerdas ruhaninya, ia berfikir ke depan dengan meninggalkan kemaksiatan dan tidak terlalu tergiur oleh kenikmatan dunia.

Beberapa para ahli mencoba merumuskan definisi kecerdasan diantaranya:Suharsono menyebutkan bahwa “kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan masalah secara benar, yang secara relatif lebih cepat dibandingkan dengan usia biologisnya.

David Wechsler, seorang penguji kecerdasan. Menurutnya, kecerdasan adalah; “Kemampuan sempurna seseorang untuk berprilaku terarah, berpikir logis, dan berinteraksi secara baik dengan lingkungannya”.

Berdasarkan hasil penelitiannya, J.P. Chaplin merumuskan tigadefinisi kecerdasan, yaitu:

1) Kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasibaru secara cepat dan efektif.

(43)

2) Kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif, yangmeliputi empat unsur, seperti memahami, berpendapat, mengontroldan mengkritik.

3) Kemampuan memahami pertalian-pertalian dan belajar dengancepat sekali.

Orang yang paling cerdas secara rohani, tidak memperlihatkan amal sosialnya kecuali mengharap akan ridhanya. sehingga niat yang suci tidak terkontaminasi oleh sum’ah, yakni mendengarkan kebaikan- kebaikannya kepada orang lain dan riya yaitu mempublikasikan amal perbuatannya kepada masyarakat. Karena dirinya sadar berapa ruginya amal yang selama ini ditabung agar tidak ketahuan oleh semua manusia melainkan hanya Allah Swt.

Kecerdasan Spiritual dapat diketuhui melalui akidah bahwa akidah islam bersifat murni baik dalam isinya maupun prosesnya. Yang di yakini dan diakui sebagai tuhan yang wajib di sembah hanya allah. Keyakinan tersebut sedikitpun tidak boleh di berikan kepada orang lain karena akan berakibat musyrik yang berdampak pada moivasi kerja yang tidak sepenuhnya didasarkan atas panggilan allah dalam proses keyakinan tersebut, harus langsung tidak boleh melalui perantara. Akidah demikian itulah yang akan melahirkan bentuk pengabdian hanya allah, yang selanjutnya berjiwa bebas, merdeka dan tidak tunduk pada manusia dan lainya yang menggantikan posisi tuhan.

Aqidah dalam islam meliputi keyakinan dalam hati tentang allah sebagai tuhan yang wajib disembah, ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimat syahadah yaitu menyatakan tidak ada tuhan selain allah, dan

(44)

nabi Muhammad sebagai utusannya perbuatan dengan amal saleh. Agar tidak salah dalam menilai aqidah sendiri, perlu melihat pada petunjuk- petunjuk yang diberikan oleh Allah swt. Jadi akal dan hati dalam aqidah islam ditempatkan secara proporsional.

Jika terjadi pertentangan antara akal dan hati tentang akidah, maka akan timbul keragu-raguan. Keragu-raguan akan menimbulkan kemunafikan. Kemunafikan adalah tipuan yang paling berbahaya.

Sesunggunya orang munafik telah menipuh allah dan allah akan membalas tipuan tersebut. Allah swt. Berfirman dalam QS An-Nisa (4) ayat 142:

¨βÎ)tÉ)Ï ≈uΖßϑø9$#tβθããω≈sƒä†©!$#uθèδuρöΝßγããω≈yz#sŒÎ)uρ(#þθãΒ$s%’n<Î)Íο4θn=¢Á9$#(#θãΒ$s%4’n<$|¡ä.tβρâ!#tãƒ}¨$¨Ζ9$#Ÿωuρšχρã

ä.õ‹tƒ©!$#āωÎ)WξŠÎ=s%∩⊇⊆⊄∪

Terjemahnya:

Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah tetapi Allah- lah yang hendak menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk shalat mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud riya (ingin dipuji) dihadapan manusia. Mereka tidak mengingat allah kecuali sedikit sekali.

Berdasarkan ayat di atas, orang munafik merasa ragu-ragu terhadap perintah Allah Swt. Shalat diperintahkan oleh Allah Swt. Orang munafik meragu-ragu perintah ini seabagai kewajiban dan sekaligus kebutuhan manusia.Pada mulanya, para ahli beranggapan bahwa kecerdasan hanya berkaitan dengan kemampuan struktur akal (intellect)

(45)

dalam menangkap gejala sesuatu, sehingga kecerdasan hanya bersentuhan dengan aspek-aspek kognitif, Namun pada perkembangan selanjutnya, disadari bahwa kehidupan manusia bukan semata-mata memenuhi struktur akal, melainkan terdapat struktur kalbu yang perlu mendapat tempat tersendiri untuk menumbuhkan aspek-aspek afektif seperti kehidupan emosional, moral, spiritual dan agama.

Yang mencakup aspek-aspek spiritual adalah a. Aqidah

Menurut bahasa Aqidah berasal dari bahasa Arab aqada-ya’qidu- uqdatan-wa ‘aqidatan. Artinya ikatan atau perjanjian, maksudnyasesuatu yang mejadi tempat bagi hati dan hati nurani terikat kepadanya.

Istilah aqidah di dalam istilah umum dipakai untuk menyebut keputusan pikiran yang mantap. Benar maupun salah. Jika keputusan pikiran yang pikiran yang mantap itu benar, itulah yang disebut aqidah yang benar, seperti keyakinan umat islam tentang keesaan allah. Namun jika salah, itulah yang disebut aqidah yang batil, sperti keyakinan umat nashrani bahwa allah adalah sala satu dari tiga oknum tuhan (trinitas).

Istilah aqidah juga digunakan untuk menyebut kepercayaan yang mantap dan keputusan tegas yang tidak bisa dihinggapi kebimbingan yaitu apa- apa yang dipercaya oleh seorang diikat kuat oleh sanubarinya dan dijadikannya sebagai madzhab atay agama yang dianutnya, tanpa melihat benar atau tidaknya.

b. Ibadah

(46)

Pengertian Ibadah secara bahasa, kata ibadah adalah untuk dasar (mashdar) dari fi’il (kata kerja) yang berarti taat, tunduk, dan pengabdian.

Berangkat dari arti ibadah secara bahasa, ibnu taymiyah megartikan ibadah sebagai puncak ketaatan dan ketundukan yang di dalamnya terdapat unsure cinta (al-hubb). Seseorang belum dikatakan beribadah kepada Allah kecuali bila ia mencintai allah lebih dari cintanya kepada apapun dan siapapun juga. Ketataatan tanpa unsur cinta maka tidak bisa diartikan sebagai ibadah dalam arti sebenarnya. Dari sini ula dapat dikatakan bahwa akhir dari perasaan cinta yang sangat tinggi adalah penghambaan diri, sedangkan awalnya adalah ketergantungan.

Sementara itu Ibnu fariz mengatakan bahawa kata Abdun yang mempunyai pengertian bertolak belakang. Kata Abdun memiliki arti :

1. Sesuatu yang dimiliki (hamba sahaya)

2. Tumbuhan yang memiliki aroma yang harum 3. Anak panah yang lebar dan pendek

Arti yang pertama mengambarkan kerendahan, arti yang kedua kelemahlembutan dan yang ketiga adalah kekuatan dan kekikihan.

3. Membina Kecerdasan Spiritual

Sekolah adalah lingkungan kedua dalam pembinaan kecerdasanspiritual setelah lingkungan keluarga. Ini menjadi tugas dan tanggung jawab semua guru, khususnya guru pendidikan agama Islam

(47)

untuk membina kecerdasan spiritual siswanya agar tujuan pendidikan Islam tercapai. Pembinaan kecerdasan spiritual lebih penting daripada hanya menghafal dalil dan hukum-hukum Islam tetapi tidak menghayati dan mengamalkannya. Oleh karena itu dalam pembinaan harus mendapat petunjuk dan nasehat yang terus menerus agar dapat meresap dalam hati serta melekat dalam jiwa dan ingatan, hingga menjadi keyakinannya bahwa iman, kebaikan dan akhlak adalah unsur-unsur yang erat kaitannya , tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya Setiap guru adalah unsur terpenting dalam pendidikan di sekolah. Hari depan anak didik tergantung banyak kepada guru. Seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual mempunyai kesadaran diri yang mendalam dan bekerja hanya untuk menggantungkan dirinya hanya pada tuhan saja.Berikut Beberapa ciri seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual(Ramayulis, 2010:168)

Dalam hal ini bentuk kegiatan pembinaan Kecerdasan Spiritual yang dilakukan guru di sekolah dengan cara:

1) Menumbuh kembangkan dorongan dari dalam, yang bersumber pada taqwa. Untuk itu perlu pendidikan agama.

2) Meningkatkan pengetahuan tentang akhlak, pengetahuan, pengalaman, dan latihan, agar dapat membedakan mana yangbaik dan mana yang buruk.

3) Meningkatkan pendidikan kemauan, yang nantinya akan bisa mempengaruhi pikiran dan perasaan. Sehingga siswa sadar untuk selalumemilih yang baik dan melaksanaknnya.

(48)

4) Pembiasaan dan pengulangan melaksanakan yang baik. Sehingga siswa merasa bahwa perbuatan baik itu menjadi keharusan moral dan perbuatan akhlak terpuji yang akan selalu dilaksanakannya.

5) Di dalam Al-Qur’an di jelaskan bermacam-macam cara untuk membentuk akhlak manusia, misalnya shalat, mengajak orang untuk bebuat baik, mencegah perbuatan mungkar, nasihat yang baik, ajakan kepada keutamaan, kisah-kisah, contoh teladan, dan sebagainya.

Di dalam ajaran agama Islam bahwa adanya kebutuhan terhadap agama disebabkan manusia selaku makhluk tuhan dibekali dengan berbagai potensi yang dibawah sejak lahir. Salah satu fitrah tersebut adalah kecenderungan terhadap agama islam.

Menurut komaruddin hidayat, betapa pentingnya agama meski kekuatan yang sinis dan bahkan anti agama masih tetap hidp dan berkemban, tetapi ternyata para rezim dan beberapa ideologi antiagama itu tidak pernah memenangkan pertempuran. Mungkin hal tersebut di sebabkan amunisi mereka semakin lama semakin menipis, sementara agama tetap hidup di muka bumi.

Guru inspiratif akan senantiasa memberikan motivasi dan modal kepada para siswanya untuk mampu menghadapi perubahan, guru harus terampil menggunakan penngetahuan tentang bagaimana orang berinteraksi dan kumunikasi agar Tantangan demi tantangan akan mampu ditundukkan, walaupun tantangan tersebut tidak ringan.

(49)

Keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting, apalagi bagi suatu bangsa yang sedang membangun, terlebih bagi keberlangsungan hidup bangsa di tengah-tengah lintasan perjalanan zaman dengan teknologi yang kian canggih dan segalah perubahan serta pergeseran nilai yang cenderung member nuansa kepada kehidupan yang menuntut ilmu dan kadar dinamika untuk dapat mengadaptasikan dirinya.

Pendidikan Agama Islam adalah usaha yang dilakukan secara sistematis dalam membimbing anak yang beragama islam, sehingga ajaran islam benar-benar diketahui, dimiliki dan diamalkan oleh peserta didik baik tercermin dalam sikap, tingkah laku maupun cara berfikirnya, melalui Pendidikan Islam terjadi proses pengembangan aspek kepribadian anak yaitu kognitif dan aspek psikomorik dan dapat memberikan bimbingan dan pengarahan kepada manusia agar dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran islam dalam kehidapan sehari-hari sehingga dapat mewujudkan manusia yang beriman dan takwa

Dapat kita pahami bahwa proses pendidikan tersebut mencakup bentuk-bentuk belajar secara formal maupun informal, baik yang berlangsung dalam lingkungan keluarga kehidupan sekolah,pekerja maupun kehidupan masyarakat.

menurut Zakiah Daradjat dalam Aksara menyatakan bahwa:

Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan melalui ajaran-ajaran Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuh terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan itu ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama

(50)

Islam sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat.

Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan agama islam merupakan bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa atau orang tua peserta didik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribaduan muslim yang sejati. Pendidikan agama islam merupakan bagian bagian terpenting yang berkenaan dengan aspesk sikap dan nilai- nilai yang antara lain adalah akhlak. Karena pendidikan agama memberikan motivasi hidup. Peraturan yang bersumber dari allah swt.

Yang berfungsi untuk mengatur kehidupan manusia, baik hubungan manusia dengan sang pencipta maupun hubungan antara sesamanya yang dilandasi dengan mengharap ridha Allah Swt. Untuk mencapai kebahagiaan hidup didunia dan akhirat

Dalam merumuskan landasan pendidikan Islam, ada dua landasan pendidikan Islam yaitu landasan ideal dan landasan operasional.

Landasan ideal berkaitan dengan data autentik sumber pendidikan Islam, sedangkan landasan operasional pendidikan Islam berkaitan dengan perangkat Pendidikan Islam. Keteladanan dalam pendidikan metode yang paling meyakinkan keberhasilnya dalam mempersiapkan dan membentuk anak di dalam moral, spiritual dan sosial.

Hal ini karena pendidikan adalah contoh terbaik dalam pandangan anak yang akan di tirunya dalam tindak tanduknya, dan tata santunannya disadari ataupun tidak disadari, bahkan tercetak dalam jiwa dan perasaan

(51)

suatu gambaran pendidik tersebut, baik dalam ucapan maupun perbuatan, baik materil atau spiritual, diketahui ataupun tidak diketuhui sama sekali.

Contoh guru yang merokok dituntut untuk berhenti merokok apabila ingin anaknya benar-benar tidak merokok, sehingga sang anak bisa belajar tentang pentingnya keinginan yang kuat untuk suatu perubahan. guru yang malas melakukan sholat jama’ah harus merubah menjadirajin melakukannya kalau ia benar-benar ingin anak-anaknya rajin kemasjid.

Guru yang mengiginkan putrinya memakai jilbab sesuai syariah ia harus berusaha dahulu member contoh dengan memakai. membina anak langsung dengan contoh guru adalah sosok teladan bagi siswa. Landasan ideal pendidikan Islam menurut Zubaedi terdiri dari landasan al-Qur‟an, sunnah, kata-kata sahabat (mazhab sahabi), kemaslahatan masyarakat (masalihul mursalah), nilai-nilai dan adat istiadat masyarakat („urf), dan hasil pemikiran muslim (ijtihad)

a. Al-Qur‟an

Al-Qur‟an yang merupakan kitab suci umat Islam, diyakini memiliki seperangkat aturan yang mengatur dan menuntun manusia segala aspek kehidupannya, salah satunya adalah persoalan pendidikan. Sebagai kitab suci yang dipercaya memiliki nilai-nilai absolut, konsep pendidikan yang ideal harus dikembalikan kepada sumber kebenaran sebagai landasan

(52)

ideal pendidikan. Al-Qur‟an sebagai landasan pendidikan seperti termaktub di dalam firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: [2] 185:

ãβ#uöà)ø9$#”W‰èδĨ$¨Ψ=Ïj9;M≈oΨÉit/uρzÏiΒ3“y‰ßγø9$#Èβ$s%öà ø9$#uρ∩⊇∇∈∪

Terjemahannya:

Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan- penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)

Fungsi al-Qur‟an menurut Abuddin Nata, sebagai sumber atau landasan pendidikan Islam, pertama karena al-Qur‟an memperkenalkan dirinya sebagai kitab pendidikan. Al-Qur‟an secara bahasa saja berarti bacaan atau membaca. Kedua, dari segi surat yang pertama kali turun berisi perintah membaca. Ketiga, al-Qur‟an menyebut dirinya sebagai kitab petunjuk yang tidak memiliki keraguan padanya. Keempat, dari segi kandungannya al-Qur‟an isyarat tentang aspek pendidikan, dan kelima dari segi sumbernya dari Allah swt.

b. Sunnah

Nabi saw diutus oleh Allah dalam kapasitasnya sebagai manusia untuk menjadi sumber inspirasi, pendidik dan teladan. Sunah atau hadits diyakini dan disepakati sebagai sumber hukum Islam merupakann satu- satunya sumber referensi penjelas al-Qur‟an. Ia merupakan kumpulan interpretasi al-Quran sekaligus diri Nabi saw bukanlah teks yang hidup tanpa adanya pemahaman.

(53)

Guru sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadian anak didik menjadi sorang yang berguana , bagi agama, nusa dan bangsa. Guru harus bertanggung jawab atas segala sikapnya dan tingkah lakunya dalam rangka membina jiwa dan watak anak didik.

Pendidikan agama islam bertujuan untuk mengubah remaja menjadi lebih baik dan menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan, pengetahuan, penghayatan, serta pengalaman peserta didik tentang agama islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam kehidupan pribadi, bermasyrakat, berbangsa, dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Oleh karena itu pendidikan islam bertujuan menumbuhkan pola kepribadian manusia yang bulat melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak, penalaran, perasaan dan indera. Maka dalam hal ini penulis mengemukakan beberapa tujuan pendidikan yang di kemukakan dalam undang-undang : RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Bab 2 Pasal 2 pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang

(54)

demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan ini harus melayani pertumbuhan manusia dalam semua aspeknya, baik aspek spiritual dan intelektual (secara perorangan maupun secara berkelompok). Pendidikan ini mendorong semua askpek tersebut kea rah utamaan serta pencapaaian kesempurnaan hidup

Dasar untuk semua itu adalah firman Allah dalam QS. Al-An’am ayat 162:

ö≅è%¨βÎ)’ÎAŸξ|¹’Å5Ý¡èΣuρy“$u‹øtxΧuρ†ÎA$yϑtΒuρ¬!Éb>u‘tÏΗs>≈yèø9$#∩⊇∉⊄∪

Terjemahan

Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

Jadi, tujuan akhir pendidikan agama islam adalah membina manusia agar menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah baik secara individual maupun komunal dan bagi umat seluruhnya. Setiap orang semestinya menyerahkan diri kepada Allah Swt. karena penciptaan jin dan manusia oleh Allah Swt. adalah untuk menjadi hambanya (beribadah) kepadanya.

Istilah pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama membawa warga masyarakat yang baru mengenai tanggung jawab bersama di dalam masyarakat

(55)

Agama begitu ampuh dan besar dalam kehidpan manusia. Menurut Zakiah Dardjat, agama memiliki beberapa fungsi yaitu:

1. Memberikan bimbingan dalam hidup 2. Menolong dalam menghadapi kesukaran 3. Menentramkan batin

Pada hakikatnya manusia membutuhkan agama. Hal ini disebabkan agama berfungsi sebagai pembimbing dan petunjuk arah.

Dalam kehipan remaja, agama mempunyai peran yang sangat penting, karena agama dapat membantu para remaja dalam menghadapi segala macam persoalan yang dihadapi dalam hidupnya.

Guru mempunyai peranan sebagai pendidik pada hakikatnya merupakan pelimpahan tanggung jawab dari setiap orang tua. orang tua lah sebagai pendidik pertama dan utama. Jalan yang ditempuh pendidik bukanlah pekerjaan yang mudah dan tugas mereka tidak ringan. Mereka telah sanggup mengemban amanah, walaupun itu sangan berat.

Kewajiban yang diterimah guru dari para orang tua pada hakikatnya adalah perwujudan dari amanah Allah, amanah orang tua, bahkan amanah dari masyarakat dan pemerintah. guru senantiasa harus mencintai anak muridnya sebagaimana Dalam sebuah hadis Rasulullah Saw, beliau bersabda:

ﱡﺏ ِﺣُﻳﺎَﻣ ِﻪْﻳ ِﺧ ﱡﺏ ِﺣُﻳ َِﻷ ﻰﱠﺗَﺣ ْﻡُﻛُﺩَﺣَﺃ ُﻥ ِﻣ ْﺅُﻳ َﻻ َﻝﺎَﻗ َﻡﱠﻠَﺳ: َﻭ ِﻪْﻳَﻠَﻋ ُﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ّ

ِﻲِﺑﱠﻧﻟﺍ ِﻥَﻋ ُﻪْﻧَﻋ َﻲ ِﺿَﺭ ُﷲ ٍﺱْﻧَﺃ ْﻥَﻋ

ِﻪِﺳْﻔَﻧِﻟ) ﻩﺍﻭﺭﺎﺧﺑﻟﺍﻭﻯﺭﺃﻭﻡﻠﺳﻣﺩﻣﺣٔﯨﺎﺳﻧﻟﺍﻭ(

(56)

Artinya:

“ Anas r.a. berkata bahwa Nabi SAW bersabda, “ Tidaklah termasuk beriman seseorang di antara kamu sehingga mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” ( H.R.

Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Nasa’i).

Berdasarkan hadis di atas, sebagai berikut: Mencintai sesama mukmin merupaka bagian dari ajaran islam. Seseorang tidak sempurna imannya kecuali ia mencintai saudaranya sesama mukmin sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. Jadi menurut penulis Guru harus mencintai siswanya sebagaiman ia mencintai anaknya sendiri Dengan demikian, penerimaan guru terhadap amanah para orang tua dalam mendidik anak- anaknya merupakan suatu amanah yang mutlak dan harus dapat dipertanggung jawabkan.

Dalam konstitusi negara Indonesia dikatakan bahwa, pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang- undang. Dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.makna dan substansi ajaran secara inplisit mempunyai

(57)

persamaan yang dapat di pahami dari pernyaan sikap para rasul sebagai mana firman allah dalam Q.S. Al-baqarah/2:132 berikut:

4œ»uρuρ!$pκÍ5ÞΟ↵Ïδ≡tö/Î)ϵ‹Ï⊥t/Ü>θà)÷ètƒuρ¢Í_t6≈tƒ¨βÎ)©!$#4’s∀sÜô¹$#ãΝä3s9tÏe$!$#Ÿξsù£è?θßϑs?āωÎ)ΟçFΡr&uρtβθßϑÎ=ó¡•Β∩⊇⊂⊄∪

Terjemahannya:

dan Ibrahim telah Mewasiatkan Ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku!

Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, Maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".

Agama islam sebagai rahmat allah tidak bergantung pada penerimaan atau penilaian manusia. Substansi rahmat terletak pada fungsi ajaran tsb, dan fungsi itu baru akan dirasakan, baik oleh manusia sendiri maupun oleh makhluk lain, apabila manusia sebagai pengemban amanah allah telah menataati ajaran islam tsb. Fungsi islam sebagai rahmat allah bagi semua alam .

Di dalam al-quran dijelaskan bahwa Allah menciptkan alam smesta ini untuk manusia. Allah juga memberikan hak kepada manusia untuk memanfaatkan alam semesta besrta isinya. Karenanya, manusia memiliki kewajiban untuk menjaga dan memelihara alam beserta isinya. Akan tetapi allah juga member peringatan pada manusia yang melakukan perbuatan yang melampaui batas yang berakibat pada kerusakan alam

C. Kerangka Pikir

Guru pendidikan agama islam peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan agama islam kususnya dalam membina

(58)

SMKN 7 Makassar

spiritual siswa kegiatan proses pembelajaran yang di lakukun oleh guru pendidikan agama islam di sekolah belum cukup memenuhi akan sebuah pemahaman ilmu yang di berikan kebanyakan meningkatkan daya kognitif jadi banyak siswa hanya tingkat pemahaman terhadap materi tapi belum banyak tercapai tehadap efektif dan psikomotorik. banyak anak yang di didik oleh guru hanya memiliki kecerdasan intelektual dan emosional ketimbang kecerdasan spiritual. Guru di pandang turut menentukan kesuksesan belajar siswa, kinerja guru merupakan salah satu faktor penentu, jika guru peranan guru gagal dalam mencapai tujuan pembelajaran akibatnya hasil belajar yang diperoleh siswa jauh dari apa yang diharapkan sedangkan guru harus memiliki kinerja yang bagus dalam proses belajar mengajar pendidikan agama islam akan lebih mudah memperoleh tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Peran sangat penting adalah peran guru pendidikan agama islam, semua guru dan orangtua. Siswa tidak akan memiliki kcerdasan spiritual tanpa saling bersenergi antara semua pihak. Di sinilah peran kita semua dalam membina spiritual siswa..

Gambar1.1 Kerangka Fikir

(59)

Manajemen

Pendidikan Agama Islam

MembinaKecerdasan Spiritual pada masa pandemi

Rajin beribadah

(60)

43 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian yang dipergunakan dalam tesis ini adalah analisis kualitatif, yaitu sumber dari hasil, observasi, wawancara dan dokumentasi.

guna memperoleh sesuatu kesimpulan yang betul-betul akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMKN. 7 Makassar dan yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini adalah guru dan siswa di SMKN. 7 Makassar

C. Unit Analasis dan Penentuan Informasi

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni data primer dan skunder. Dibawa ini penulisan menjelaskan maksud kedua jenis data tersebut. Menurut hadari nawawi (2011:117)

1. Data Primer adalah informasi yang diporoleh langsung dari pelaku yang melihat dan terlibat langsung dalam penelitian yang diberlakukan oleh peneliti. Data primer merupakan sumber data yang di peroleh langusung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara

(61)

individu atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian. Data primer tersebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifatup to date untuk mendapatkan data primer, peneilit harus mengumpulkannya secara langsung.

Data primer dalam penelitian ini adalah guru pendidikan agama islam yang berada di SMK Negeri 7 Makassar.

2. Menurut sugioniyono (2017:225) data skunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data misalnya lewat orang lain atau dokumen.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: Riset lapangan, yaitu cara penghitungan data dengan penulis lagsung turun ke lapangan. Dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri. 7 Makasar guna mengumpulkan data yang diperlukan dalam penyusunan proposal ini. Oleh karena itu data yang dikumpulkan ini bersifat emperis. Kemudian dalam penelitian lapangan ini penulis menggunakan teknik-tekni pengumpulan data, sebagai berikut;.

1. Observasi

Metode observasi adalah pengamatan yang dilakukan dengan sengaja,sistematis mengenai gejala-gejala yang terjadi untuk kemudian

Gambar

Tabel 1 Nama-nama kepala sekolah yang perna menjabat………………52  Tabel 2 Data Guru SMK Negeri 7 Makassar…………………….………….60  Tabel 3 Data Guru SMK Negeri 7 Makassar ……………………………….62  Tabel 4 Keadaan sarana dan prasarana SMK Negeri 7 Makassar……....63
Tabel 1.3 : Sumber data tata Usaha SMK Negeri 7 Makassar tahun 2021
Tabel 1.2 : Sumber data tata Usaha SMK Negeri 7 Makassar Tahun 2021
Tabel 1.4 : Sumber data tata Usaha SMK Negeri 7 Makassar tahun 2021

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian mengenai atribut produk yang diinginkan konsumen, dapat disimpulkan ada 4 atribut yang merepresentasikan keinginan konsumen terhadap produk

Baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), menu dan aplikasi lainnya. 2) Toolbar Document, berisi tombol-tombol yang digunakan untu menampilkan

Hasil pengambilan keputusan: PT Alam Permata Riau telah “MEMENUHI” standar verifikasi legalitas kayu untuk seluruh norma penilaian setiap verifier dan dinyatakan “LULUS”

Hasil observasi awal yang dilakukan, diperoleh beberapa jenis obat yang berinteraksi antara lain captopril dengan antasida (minor), amlodipin dengan simvastatin

Sementara itu 2 (dua) Kota di Provinsi Jawa Tengah, Kota Surakarta memiliki kepadatan penduduk per kilo meter persegi lebih tinggi daripada Kota Semarang yaitu 12.140,36 jiwa/km 2

Mikrokontroler akan menerima identitas objek dari pembaca RFID kemudian menampilkan nama objek di LCD, mengendalikan MP3 player agar memainkan rekaman penjelasan objek

Akan tetapi apabila melihat alasan Salwa lebih lanjut, maka dapat dilihat bahwa alasan pemilihan kedua surat ini bukan hanya berdasarkan pada panjang atau pendeknya surat ataupun