• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH NASABAH PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG MAKASSAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH NASABAH PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG MAKASSAR."

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP

PENINGKATAN JUMLAH NASABAH PADA

PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

CABANG MAKASSAR.

NURMI RAHMAWATI

10572 030 8611

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

(2)

ANALISIS PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP

PENINGKATAN JUMLAH NASABAH PADA

PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

CABANG MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

NURMI RAHMAWATI

105720308611

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

(3)
(4)
(5)

MOTTO

Pendidikan Merupakan Akar Yang Pahit, Tapi Buahnya

Manis (Arisoteles)

Hidup Adalah Keberanian Menghadapi Tanda Tanya

(Soe Hok Gie)

Jangan Pernah Menyerah Pada Apapun Sebelum

Kamu Mencoba Dan Berusaha Sebisamu Dan

Tetaplah

Berikhtiar

Kepada

Allah

Swt.

(Nurmi)

Kupersembahkan Karya Sederhana Ini Untuk Kedua

Orang Tuaku, Yang Selalu Membimbingku Dengan

Penuh Kesabaran Dan Senantiasa Menyebut Namaku

Dalam Setiap Do’anya.

Keluarga, Terutama Kakak-Kakak Ku Yang

SlaluMenemaniku,

Serta Temen-Temanku Yang Selalu Menjadi Spirit

Bagiku

(6)

ABSTRAK

Nurmi Rahmawati. 2015. ANALISIS PENGARUH BIAYA PROMOSI

TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH NASABAH PADAPT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)CABANG MAKASSAR. Skripsi, Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar (dibimbing oleh Bapak Muhammad Rusydi dan Ibu Syartini Indrayani).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya promosi terhadap peningkatan jumlah nasabah pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) cabang Makassar.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka, seperti besarnya biaya promosi dan jumlah nasabah lima tahun terakhir yakni tahun 2010-2014 pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) cabang Makassar.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan analisis persamaan regresi linear sederhana untuk mengukur seberapa besar pengaruh promosi terhadap jumlah nasabah maka di dapat persamaan berikut ini : Y = 148,5 + 3,42 X, berdasarkan pada persamaan korelasi diperoleh korelasi antara biaya promosi dengan jumlah nasabah terdapat hubungan yang erat atau positif yaitu nilair = 0,996 atau mendekati nilai 1. Sedangkan koefisien determinasi r2 = 99,2% berarti pengaruh promosi sebesar 99,2% terhadap jumlah nasabah dan berdasarkan hasil uji-t terbukti bahwa t hit> t tab, ini berarti hipotesis yang diajukan terbukti dan dapat diterima.

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Peningkatan Jumlah Nasabah Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Makassar”sebagai tugas akhir untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelarkesarjanaan pada Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi. Peneliti menyadari bahwa tanpa dorongan dan dukungan dari orang-orang di sekitar peneliti, skripsi ini tidak akan pernah selesai. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya, perkenankan peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. H.Irwan Akib, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah banyak memberikan waktu dan kesempatan untuk mengarahkan kami sebagai peserta didik di Jurusan Manajeman.

2. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, M.A. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah banyak memberikan waktu dan kesempatan untuk mengarahkan kami sebagai peserta didik di Jurusan Manajemen.

(8)

3. Bapak Dr. H. Muhammad Rusydi, SE.M.Si selaku pembimbing I , karena bimbingan dan arahan beliaulah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Syartini Indrayani, SE.M.Si selaku pembimbing II. Terima kasih atas bimbingan dan arahan beliaulah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah mendidik dan membimbing selama proses perkuliahan.

6. Teristimewah penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sedalam-dalamnya untuk Ayahandaku tersayang Jipung dan Ibundaku tersayang Tima yang telah mendidik, membesarkan, membiayai dan senantiasa mendoakan penulis agar sukses dalam studi dan menggapai cita-cita.

7. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada saudaraku tercinta yang telah membantu dan mendukung pendidikanku selama ini hingga sekarang, Norma dan Rasni beserta kakak iparku Tarin dan keponakanku Ika, Rasyid, Intan dan Fira.

8. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada nenekku tercinta Anshar Bolo S,pd yang telah membantu membiayai kuliahku dan mendukung pendidikanku selama ini hingga sekarang.

9. Sahabat tercintaDewi, Dethy, Ika, Hipsil, Sahra, Syaiful, dan Fitrina serta seluruh sahaba-sahabat yang tidak sempat tertulis namanya, terima kasih banyak atas bantuan dan semangatnya selama ini.

(9)

10. Buat teman-teman seperjuanganku Manajemen 3, terima kasih atas kebersamaan dan perjuangan yang telah kita lewati bersama menempuh pendidikan, mudah-mudahan kita kedepannya menjadi orang yang sukses.

11. Buat semua teman – teman kontrakan yang selama ini telah memberikan dukungan dan semangat untuk menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

Akhirnya penulis hanya mampu berdo’a dan berserah diri kepada AllahSWT, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan mudah-mudahan Allah SWT, berkenaan membalas jasa-jasa setiap amal bakti hambanya. Amin.

Makassar, Juli 2015

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv ABSTRAK ... v KATA PENGANTAR ... vi DAFTAR ISI... ix BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, ... 4

A. Pengertian Pemasaran ... 4 B. Pengertian Bank ... 8 C. Pengertian Tabungan ... 10 D. Pengertian Nasabah ... 11 E. Pengertian Biaya ... 16 F. Pengertian Promosi ... 18 G. Kerangaka Fikir ... 24 H. Hipotesis ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 27

(11)

C. Jenis dan Sumber Data ... 28

D. Metode Analisis ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 32

B. Penyajian Data Hasil Penelitian ... 56

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 69

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lemahnya kondisi perekonomian Indonesia seperti ekonomi biaya tinggi, terjadinya pemborosan dan distorsi pasar dibarengi dengan krisis moneter yang melanda Indonesia membawa implikasi terhadap perbankan nasional yang baik dari segi permodalan maupun manajemen yang kemudian dilikuidasi.

Bank-Bank yang masih mampu bertahan terus membenahi diri untuk tetap eksis dalam persaingan antara bank semakin ketat dewasa ini. Bank harus mengelola usahanya dengan sehat.

Bank sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan kemudian menyalurkan kepada masyarakat yang membutuhkannya. Dari pengertian tersebut di atas jelas bahwa misi perbankan nasional ditujukan untuk kepentingan pemberian bantuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, juga melaksanakan pengumpulan dana masyarakat dalam bentuk tabungan, deposito dan giro.

Sehubungan dengan itu, PT. Bank Tabungan Negara Cabang Makassar, turut melaksanakan aktivitas yakni memberikan bantuan pembiayaan kepada badan usaha (corporate) dan nasabah perorangan, serta melaksanakan kegiatan pengumpulan dana (liabilities) dalam berbagai bentuk simpanan produk tabungan.

Bank dalam aktivitasnya menghimpun dana masyarakat melalui tabungan

(13)

kebutuhan mayarakat yang lain terhadap jasa uang, misalnya suatu bank membuat produk jasa tabungan hari tua, tabungan pendidikan, tabungan yang dikaitkan dengan asuransi dan berbagai jenis tabungan.

Seiring dengan kebijakan pemerintah yang diberikan kepada lembaga keuangan bank untuk berupaya semaksimal mungkin dalam rangka menghimpun dana masyarakat, serta peluang dalam menciptakan berbagai bentuk produk dengan label yang lebih dinamis yang didukung oleh perkembangan kebutuhan nasabah akan produk jasa yang ditawarkan, maka PT. Bank Tabungan Negara Cabang Makassar menawarkan berbagai produk tabungan.

Karena itu, untuk tetap mempertahankan atau dapat meningkatkan kemampuannya menghimpun dana dari masyarakat perlu ada kerja yang keras dari bank. Dengan kata lain, untuk tetap mempertahankan atau meningkatkan nasabah yang menyimpan dananya dibank, maka perlu promosi yang memadai dan menarik. Bank harus mengeluarkan sejumlah biaya tertentu untuk melakukan kegiatan promosi tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik memilih judul dalam penulisan ini adalah “Analisis Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Peningkatan

Jumlah Nasabah Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan penulis di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “Seberapa besar pengaruh biaya promosi

(14)

terhadap peningkatan jumlah nasabah pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Makassar”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya promosi terhadap peningkatan jumlah nasabah pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Makassar.

Sedangkan yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :

1. Untuk memberikan sumbang pikiran kepada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Makassar dalam hal mengambil kebijaksanaan sehubungan dengan pemasaran produk tabungan.

2. Sebagai bahan referensi bagi mereka yang ingin mengetahui lebih jauh tentang kebijaksanaan pemasaran dalam menjaring nasabah bank.

3. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada jurusan manajemen pada fakultas ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.

(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pemasaran

Setiap produsen selalu berusaha agar melalui produk yang dihasilkan dapat mencapai tujuan dan sasaran perusahaan, yaitu memberikan keuntungan jangka panjang yang dapat menjamin kelangsungan usahanya. Dengan demikian setiap produsen harus memikirkan kegiatan usaha jauh sebelum produk ini dihasilkan sampai produk tersebut dikonsumsi oleh si konsumen akhir.

Untuk mencapai tujuannya, setiap perusahaan mengarahkan kegiatan usahanya dalam menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Keberhasilan-keberhasilan ini ditentukan oleh ketetapan produk yang dihasilkan dari sasaran konsumen yang ditentukan (sasaran pasar). Sejalan dengan ini maka usaha pemasaran yang menunjang keberhasilan perusahaan haruslah didasarkan pada konsep pemasaran yang tepat untuk dapat menentukan pasar yang dituju. Untuk pembahan yang lebih terarah, maka terlebih dahulu penulis ingin menguraikan pemasaran secara umum.

Istilah pemasaran pada dasarnya berada dalam ruang lingkup kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan usaha untuk mengarahkan barang atau jasa yang dihasilkan pada tingkat harga yang dapat memberikan keuntungan pada perusahaan. Dari beberapa pendapat ahli yang menguraikan mengenai pengertian pemasaran terdapat perbedaan, namun pada prinsipnya pengertian tersebut mempunyai tujuan yang sama yaitu bagaimana cara agar barang-barang atau jasa-jasa yang berada pada

(16)

pihak produsen dapat dipertemukan pada pihak konsumen sebagai yang membutuhkan manfaat, waktu, jumlah, dan harga sehingga kedua sisi yang berbeda dapat dipertemukan dalam suatu kegiatan yaitu transaksi pemasaran. Pengertian pemasaran tersebut mula-mula mengenai proses pemindahan barang dari produsen ke konsumen akhir, kemudian pada lembaga-lembaga yang melaksanakan proses pemasaran dan yang terakhir pada fungsi-fungsi yang dilaksanakan pada transaksi-transaksi pemasaran. Untuk lebih jelasnya penulis ingin mengutip beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian pemasaran.

Menurut Gitusodarmo (2000:1), mengemukakan pengertian “Pemasaran sebagai suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkan itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar”.

Menurut Assauri (2001:2), menyatakan bahwa “Pemasaran adalah untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa tepat pada orang, atau konsumen pada tempatnya dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang tepat”.

Menurut Kotler (2002:5), mengemukakan bahwa “Pemasaran adalah suatu proses sosial yang memberikan kepada individu atau kelompok, apa yang mereka butuhkan, inginkan dan ciptakan serta menukarkan produk-produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya”.

Selanjutnya Nitisemito (2000:13), memberikan pengertian pemasaran yaitu “Semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan yang efektif”.

(17)

Adapun pengertian manajemen pemasaran menurut Khotler (2001:11), bahwa “Manajemen pemasaran merupakan analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program yang dirancang untuk menciptakan membuat dan menangani pertukaran yang menguntungkan dengan para pembeli, sasaran dengan maksud agar meraih tujuan perusahaan, seperti keuntungan, laju penjualan, bagian pasar dan sebagainya.

Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa, kegiatan pemasaran atau

marketing merupakan serangkaian kegiatan yang berfungsi untuk memperlancar

penjualan barang dan jasa dari produsen ke konsumen dengan menciptakan suatu permintaan yang efektif jadi pemasaran bukan semata-mata penjualan barang atau jasa, melainkan seluruh kegiatan atau proses sebelum dan sesudah penerimaan barang atau jasa merupakan suatu kegiatan pemasaran.

Pengertian pemasaran yang lain, yakni seperti yang dikemukakan oleh Stanton dalam bukunya yang dikutip oleh Basu Swasta dan Irawan (2000:5) menyatakan bahwa : “Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan -kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial”. Dalam hal ini, Stanton berpendapat bahwa “Pemasaran adalah serangkaian kegiatan-kegiatan yang melaksanakan sistem interaksi perusahaan yaitu perencanaan harga, promosi, dan distribusi barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen”.

Dari defenisi di atas dapatlah diartikan bahwa kebutuhan dan keinginan manusia adalah suatu yang harus dipenuhi oleh manusia agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan harus disesuaikan dengan keadaan. Jadi, jelaslah disini

(18)

bahwa peranan pemasaran adalah penting dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia, melalui proses pertukaran.

Berdasarkan pada defenisi-defenisi di atas, maka dapatlah dinyatakan bahwa pemasaran mempunyai pengertian yang sangat luas dan universal, bukan hanya proses pemindahan barang dan jasa antara produsen dan konsumen yang menggunakan alat atau lembaga-lembaga tertentu seperti penentuan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa dalam rangka untuk memuaskan dan menciptakan suatu kebutuhan atas permintaan konsumen. Akan tetapi pemasaran juga merupakan suatu keahlian mengombinasikan fungsi-fungsi yang ada dalam proses pemasaran, seperti bagaimana merencanakan, menganalisa, mengawasi program-program yang di susun untuk menciptakan pertukaran-pertukaran dalam hubungannya agar saling menguntungkan sehingga tercipta suatu sasaran pasar yang ditargetkan guna mencapai tujuan organisasi.

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan manusia yang berorientasi bisnis yang melakukan proses pemindahan barang dan jasa dari produsen ke konsumen dengan menggunakan lembaga-lembaga serta fungsi-fungsi dalam melakukan transaksi-transaksi agar tercipta pertukaran yang saling menguntungkan sehingga tujuan orientasi dapat tercipta.

Untuk dapat mencapai sasaran dan tujuan yang direncanakan, perusahaan dalam kegiatannya menggunakan lembaga-lembaga dan fungsi-fungsi untuk produk yang ditawarkan dapat memenuhi keinginan dan kepuasan konsumen sehingga pada akhirnya tujuan organisasi dapat tercapai.

(19)

B. Pengertian Bank

Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang.

Bank berasal dari kata italic banco yang artinya bangku. Bangku inilah yang dipergunakan oleh banker untuk melayani kegiatan operasionalnya kepada nasabah. Istilah bangku secara resmi dan popular menjadi bank.

Menurut Kasmir (2004:8), “Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa lainnya”.

Menurut Hasibuan (2001:2), bahwa “Bank adalah lembaga keuangan, penciptaan uang, mengumpul dana dan menyalurkan kredit, pelaksanaan lalu lintas pembayaran, stabilisator moneter serta dinamisator pertumbuhan perekonomian. Pengertian yang dikemukakan di atas memuat beberapa unsur yaitu :

a) Bank adalah lembaga keuangan, berarti bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk asset keuangan, yang bermotifkan profit dan juga social, jadi bukan mencari keuntungan semata.

b) Bank adalah pencipta uang yang dimaksudkan bahwa menciptakan uang giral dan mengedarkan uang tunai.

c) Bank adalah kumpulan dana dan penyaluran kredit berarti bahwa dalam operasinya mengumpulkan dana kepada SSU (Surplus Spending Unit) dan menyalurkan kredit kepada DSU (Defisit Spending Unit).

(20)

d) Bank selaku pelaksana lalu lintas pembayaran berarti bank menjadi pelaksana penyelesaian pembayaran transaksi komersial atau finansial dari pembayaran ke penerima.

e) Bank selaku stabilisator moneter diartikan bahwa bank mempunyai kewajiban ikut serta menstabilkan nilai tukar uang, nilai kurs, atau harga-harga barang relatif stabil atau tetap baik secara langsung maupun melalui mekanisme giro dan kebijakan diskonto.

f) Bank sebagai dinamisator perekonomian, maksudnya bahwa bank merupakan pusat perekonomian, sumber dana, pelaksanaan lalu lintas pembayaran, memproduktifkan tabungan dan mendorong kemajuan perdagangan nasional dan internasional.

Bank termasuk perusahaan industri jasa karena produknya hanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Agar pengertian bank menjadi jelas penulis mengutip beberapa definisi atau rumusan yang dikemukakan oleh penulis sebagai berikut :

Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 tahun 1992 tentang perbankan yang telah di ubah dengan undang-undang No.10 tahun 1998 :

a) Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

b) Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

(21)

c) Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konfensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran.

d) Bank pengkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalulintas pembayarannya.

Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bank adalah lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan kemudian menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau pembiayaan guna membantu masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya.

.

C. Pengertian Tabungan

Tabungan adalah simpanan pihak ketiga atau nasabah kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut ketentuan atau syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.

Tujuan dari simpanan tabungan yaitu untuk mengumpulkan dana-dana yang ada dalam seluruh lapisan masyarakat untuk membiayai pembangunan nasional. Selain itu juga untuk mendidik masyarakat agar hidup berhemat dengan jalan menyisihkan sebagian uangnya, agar kelak dapat membantu meringankan beban yang dihadapi dimasa yang akan datang.

Manfaat menabung ditinjau dari segi penabung adalah sangat

(22)

depan dengan penuh rasa optimis dan selain itu juga akan mendapatkan bunga. Apabila kebiasaan menabung telah tertanam dan semakin tumbuh dalam kehidupan masyarakat, maka akan meningkatkan jumlah tabungan.

Dengan demikian, tabungan adalah simpanan pihak ketiga atau nasabah kepada bank dan penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bank tersebut. Tujuannya adalah untuk membantu perekonomian nasional, dan juga untuk membiasakan masyarakat melakukan penghematan.

D. Pengertian Nasabah

Pengertian Nasabah Dalam Perbankan Umum adalah : pihak yang menggunakan jasa bank, sedangkan menurut Kasmir (2008 : 230) mengemukakan bahwa nasabah adalah raja artinya seorang raja harus dipenuhi semua keinginan dan kebutuhannya. Pelayanan yang diberikan harus seperti melayani seorang raja dalam arti masih dalam batas-batas etika dan moral dengan tidak merendahkan derajat bank atau derajat CS itu sendiri. Kedatangan nasabah ke bank adalah ingin memenuhi hasrat atau keinginannya agar terpenuhi, baik berupa informasi, pengisian aplikasi atau keluhan-keluhan. Jadi tugas petugas CS adalah berusaha memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabah karena transaksi yang dilakukan nasabah merupakan sumber pendapatan utama bank.

Jenis nasabah dalam perbankan umum antara lain :

a) Nasabah Penyimpan yaitu nasabah yang menempatkan dananya di bank dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan;

(23)

b) Nasabah Debitur adalah nasabah yang memperoleh fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan. Untuk lebih jelasnya Kasmir (2004 : 221) menguraikan sifat-sifat nasabah yang harus dikenal agar mampu memberikan pelayanan yang baik, yaitu :

a. Nasabah mau dianggap sebagai raja

Karyawan bank harus menganggap nasabah adalah raja, artinya raja harus dipenuhi semua keinginannya. Namun pelayanan yang diberikan masih dalam batas-batas etika dan moral dengan tidak merendahkan derajat bank atau derajat karyawan itu sendiri.

b. Mau dipenuhi keinginan dan kebutuhannya

Kedatangan nasabah ke bank adalah ingin memenuhi hasrat atau keinginannya, baik berupa informasi, pengisian aplikasi atau keluhan-keluhan.

c. Tidak mau didebat dan tidak mau disinggung

Sudah merupakan hukum alam bahwa nasabah paling tidak suka dibantah atau didebat. Usaha setiap pelayanan dilakukan melalui diskusi yang santai dan rileks. Pandai-pandailah mengemukakan pendapat sehingga nasabah tidak tersinggung.

d. Nasabah mau diperhatikan

Nasabah yang datang ke bank pada hakikatnya ingin memperoleh perhartian. Jangan sekali-kali menyepelekan atau membiarkan nasabah, berikan perhatian secara penuh sehingga nasabah benar-benar diperhatikan.

1) Strategi dalam Meningkatkan Jumlah Penabung Di Bank

Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana dari dan untuk masyarakat. salah satu asset penting untuk mendukung perkembangan bank adalah

(24)

banyaknya jumlah nasabah yang mempercayakan uangnya untuk ditabung di bank tersebut. Semakin banyak jumlah nasabah yang menabung maka jumlah dana yang bisa disalurkan juga akan semakin banyak. Semakin banyak penabung maka jumlah dana yang bisa disalurkan untuk kredit juga akan lebih banyak. Ini artinya, bank juga akan mendapatkan income dari pembayaran kredit setiap bulannya sehingga akan mendukung eksistensi bank. Itulah sebabnya, setiap bank harus membangun strategi yang tepat untuk meningkatkan jumlah penabung. Umumnya masyarakat memilih untuk menabung di bank tertentu karena mereka yakin bank atau lembaga keuangan tersebut adalah lembaga yang bisa dipercaya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini strategi yang bagus untuk membantu meningkatkan jumlah penabung

a. Membangun reputasi yang baik agar banyak nasabah yang bersedia menabung di bank yang kita dirikan.

b. Melakukan berbagai promosi secara maksimal, Promosi merupakan cara untuk memperkenalkan produk yang dimiliki oleh bank kepada masyarakat. Produk yang ditawarkan pastinya adalah produk yang berkaitan dengan produk untuk tabungan. Promosi yang dilakukan bisa dengan menyebarkan brosur, mengikuti berbagai pameran, dan lain sebagainya.

c. Memberikan iming-iming hadiah, Hadiah bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para nasabah. Melihat hadiah yang besar, biasanya nasabah akan lebih termotivasi untuk terus meningkatkan saldonya sehingga dana yang bisa disalurkan untuk kredit juga akan lebih banyak. Usahakan untuk menyediakan hadiahnya terlebih dahulu dan pamerkan hadiah tersebut di ruang tunggu pada bank.

(25)

d. Tingkatkan pelayanan, kepuasan pelayanan merupakan kepuasan tersendiri bagi para nasabah. Ketika mereka mendapatkan pelayanan yang baik di berbagai hal, pastinya calon nasabah akan merasa lebih nyaman untuk bertransaksi. Pelayanan dari setiap bank ini akan sangat dipengaruhi oleh SDM yang berkualitas sehingga sangat penting bagi lembaga untuk terus meningkatkan kualitas SDMnya.

e. Tawarkan berbagai kemudahan, nasabah umumnya membutuhkan pelayanan yang mudah dan aman. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen ini, bank bisa menawarkan berbagai fasilitas diantaranya adalah layanan mobile banking atau mungkin online banking. Dengan layanan ini, maka nasabah bisa melakukan berbagai transaksi untuk melakukan berbagai akses perbankan.

Strategi memang merupakan bagian yang penting dalam menentukan langkah-langkah tepat dalam mencapai sesuatu, karena tanpa strategi yang jelas akan menyebabkan tidak maksimalnya hasil yang dicapai oleh lembaga.

2) Faktor Faktor Yang Memengaruhi Loyalitas Nasabah

a. Citra Bank

Berkembangnya industri perbankan, baik di tingkat nasional maupun internasional menimbulkan persaingan yang ketat. Dengan ketatnya persaingan diantara perbankan maka salah satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan meningkatkan citra perbankan. Sejalan dengan banyaknya jumlah perbankan saat ini yang tersebar di beberapa daerah, interaksi antara masyarakat atau nasabah penabung dengan pihak perbankan adalah perlunya memberikan

(26)

pelayanan dan informasi mengenai perbankan kepada masyarakat secara benar, akurat dan dapat dipercaya. Untuk meningkatkan citra perbankan, maka bank perlu menyiapkan personel yang mampu menangani keinginan dan kebutuhan nasabahnya.

b. Kepercayaan Nasabah

Kepercayaan diartikan penabung percaya bahwa uang dan bunga tabungannya dapat ditarik kembali dari bank sesuai dengan perjanjian. Kepercayaan ini meliputi kepercayaan moral, komersial. Kepercayaan moral adalah kepercayaan masyarakat kepada pimpinan bank, misalnya karena pimpinan itu mempunyai nama baik, jujur, dan belum pernah melakukan pekerjaan tercela di masyarakat. Kepercayaan komersial diartikan masyarakat menilai bank tersebut selalu menaati ketentuan-ketentuan perdagangan dengan baik dan benar. Oleh karena itu bank perlu menjaga citra positif di mata masyarakatnya. Citra ini dapat dibangun melalui kualitas produk, kualitas pelayanan, dan kualitas keamanan.

c. Pelayanan

Pada perusahaan jasa, pelayanan yang diberikan adalah ”produk”, oleh karena itu kegiatan merancang palayanan lebih abstrak (kabur) dibandingkan dengan kegiatan merancang produk. Meskipun demikian, perusahaan jasa biasanya lebih fleksibel dan dapat lebih mudah mengubah kegiatan. Salah satu cara agar penjualan jasa suatu perusahaan lebih unggul dibandingkan para pesaingnya adalah dengan memberikan pelayanan yang berkualitas dan bermutu yang memenuhi tingkat kepentingan konsumen.

(27)

d. Kepuasan Nasabah

Secara sederhana, tingkat kepuasan seorang nasabah terhadap produk tertentu merupakan hasil dari perbandingan yang dilakukan oleh nasabah bersangkutan atas tingkat manfaat yang dipersepsikan (perceived) telah diterimanya setelah mengkomsumsikan atau menggunakan produk dan tingkat manfaat yang diharapkan (expected) sebelum pembelian jasa. Jika persepsi sama atau lebih besar dibandingkan harapan, maka nasabah akan merasa puas.

E. Pengertian Biaya

Segala aktivitas yang bertujuan untuk menghasilkan sesuatu akan meminta prestasi imbalan, baik yang bersifat material maupun inmaterial. Demikian halnya dengan perusahaan yang bertujuan untuk mencapai laba, memerlukan pengorbanan yang rasional dan ekonomis dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang terdiri dari bahan baku. Tenaga kerja dan modal keseluruhan disebut biaya. Tetapi harus di ingat bahwa tidak semua pengorbanan tersebut dapat dikategorikan sebagai biaya yang harusnya terjadi. Ini sangat penting diketahui karena penentuan harga yang sangat tepat dipengaruhi unsur biaya. Dalam penanganan konsep biaya perlu diadakan identifikasi atas pengertian biaya.

Pengertian biaya dikemukakan oleh Simamora (1999:36), bahwa “Biaya adalah kas atau nilai setara dengan kas yang dikorbankan untuk barang dan jasa yang diharapkan dapat memberikan manfaat pada saat ini atau masa mendatang bagi organisasi”.

(28)

Selanjutnya, menurut Mulyadi (1993:9), mengemukakan bahwa pengertian biaya dapat ditinjau dari dua segi lain yaitu :

a) Pengertian biaya dalam arti luas, biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan yang akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

b) Pengertian biaya dalam arti sempit, biaya merupakan bagian dari harga pokok yang dikorbankan dalam usaha untuk memperoleh penghasilan.

Pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi untuk mencapai tujuan tertentu dibagi menjadi dua golongan :

a. Pengorbanan sumber ekonomis untuk memperoleh aktiva dan kekayaan secara tidak langsung untuk mendapatkan penghasilan.

b. Pengorbanan sumber ekonomis yang secara langsung untuk memperoleh penghasilan dalam periode yang sama dengan terjadinya pengorbanan tersebut.

Menurut Halim (1996:4), bahwa “Biaya merupakan semua pengeluaran yang sudah terjadi yang digunakan untuk memproses produksi yang dihasilkan di waktu yang akan datang karena merupakan aktiva yang dicantumkan dalam neraca”.

Dan Biaya promosi menurut Kotler (2002:28), menyatakan bahwa “Biaya promosi sebagai alat yang digunakan untuk sarana penghubung terjadinya transaksi jual beli barang dan jasa”.

Jadi, biaya promosi adalah pengeluaran dalam satuan uang dan potensial dalam rangka kegiatan memperkenalkan produk, meyakinkan dan mengingatkan kembali manfaat produk kepada pembeli dengan sasaran dan harapan agar mereka tergerak hatinya dan secara sukarela membeli produk.

(29)

F. Pengertian Promosi

Promosi sebagai sebuah kata memang sudah tidak asing lagi ditelinga orang Indonesia. Kata promosi merupakan kata adopsian dari bahasa Inggris yaitu

promote. Kegiatan promosi adalah salah satu cara perusahaan memberitahukan atau

menawarkan barang atau jasa dengant tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsi untuk meningkatkan volume penjualan produknya.

Istilah promosi menurut Alma (2005:178) mengartikan sebagai berikut: "Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan”.

Menurut Kotler (2000:34), bahwa ”Promosi merupakan salah satu variabel

marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi

dengan pasarnya. Promosi juga sering dikatakan sebagai ”proses berlanjut” karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan”.

Selain itu, menurut Cannon dalam Philip (2000:4) “Promosi (promotion) adalah kegiatan mengomunikasikan informasi dari penjual kepada pembeli atau pihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku”. Promosi merupakan usaha dalam bidang informasi dan komunikasi guna untuk menarik minat nasabah untuk membeli produk.

Dari beberapa pengertian promosi di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa

(30)

menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa, dan ide dari perusahaan dengan cara mempengaruhi para konsumen agar mau membeli produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahan

Pada umumnya yang dimaksud dengan promosi adalah semua kegiatan dunia usaha yang ditujukan untuk meningkatkan nasabah dan pendapatan perusahaan. Adapun tujuan promosi menurut Harini dalam Philip (2000:45), adalah sebagai berikut :

a. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial

b. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit

c. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan

d. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar

e. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing

f. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan oleh pasar secara luas.

Strategi Promosi adalah untuk dapat menciptakan permintaan atas suatu produk yang dihasilkan, maka perusahaan harus berusaha untuk mempengaruhi para nasabah atau calon nasabah melalui kegiatan yang disebut promosi. Kegiatan promosi dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruhan, yang kemudian diarahkan serta dikendalikan dengan baik dan nantinya diharapkan untuk meningkatkan penjualan.

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan atau perbankan dalam rangka mempengaruhi calon nasabah tidak lepas dari kebijakan menyeluruh dari

(31)

bauran pemasaran atau marketing mix, sehingga keberhasilan perusahaan tidak lepas dari kegiatan pemasaran lainnya. Dalam menjalankan kegiatan promosi perusahaan menggunakan kombinasi dari peralatan promosi, sebagaimana yang diungkapkan oleh Assauri (2009:234), yaitu antara lain :

1. Advertensi, adalah setiap bentuk pelayanan yang bukan bersifat pribadi dari gagasan promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan melalui sponsor tertentu. Media yang sering digunakan dalam advertensi berupa TV, radio, surat kabar, majalah dan lain-lain. Tujuan advertensi untuk membentuk kesadaran, pengertian dan keyakinan kepada nasabah atau calon nasabah.

2. Personal Selling, adalah promosi yang langsung dilakukan dalam bentuk pembicaraan antara petugas bank dengan nasabah atau calon nasabah. Keberhasilan personal selling tergantung pengaruh pribadi sipenjual, untuk setiap penjual dituntut untuk memiliki percaya diri, berjiwa wirausaha, cerdas, mampu merencanakan dan lain sebagainya.

3. Sales Promotion (promosi penjualan) , adalah bentuk promosi yang tidak termasuk advertensi, personal selling dan publisitas dalam kegiatan pemasaran yang mampu merangsang pembelian oleh nasabah atau calon nasabah dengan cara : pemberian hadiah, seminar, mendemonstrasikan kepada masyarakat keunggulan dari produk tersebut, dan lain sebagainya. Kesemuanya ini harus dilakukan secara kontinyu dan teratur.

4. Publik Relation (Publisitas), adalah merupakan usaha untuk merangsang permintaan dari suatu produk atau unit usaha non personal dengan membuat baik dalam bentuk berita maupun hasil wawancara yang dilakukan dalam media

(32)

cetak. Pembuatan berita ini tidak dibayar oleh perusahaan sponsor, publisitas lebih efektif karena cara penyampaiannya dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat diterima sebagai bahan berita baru oleh pembacanya.

Dan menurut Kasmir (2014:198), paling tidak ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap perusahaan dalam mempromosikan produknya, baik barang maupun jasa, keempat macam sarana promosi yang dapat digunakan adalah :

1. Advertensi (iklan)

Iklan merupakan sarana promosi yang sering digunakan oleh perusahaan untuk

menginformasikan, menarik, dan memengaruhi calon konsumennya.

Penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media seperti:

a. Pemasangan billboard di jalan, tempat, atau lokasi yang strategis;

b. Pencetakan brosur untuk ditempel atau disebarkan di setiap cabang, pusat perbelanjaan, atau di berbagai tempat yang dianggap strategis;

c. Pemasangan spanduk atau simbol-simbol di jalan, tempat, atau lokasi yang strategis;

d. Pemasangan iklan melalui media cetak seperti koran, majalah, tabloid, buku, atau lainnya.

e. Pemasangan iklan melalui media elektronik, seperti televisi, radio, internet, film, atau lainnya.

(33)

Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan atau meningkatkan jumlah pelanggan. Promosi ini dilakukan untuk menarik pelanggan agar segera membeli setiap produk atau jasa yang di tawarkan, agar pelanggan tertarik untuk membeli, promosi penjualan harus dibuat semenarik mungkin.

Adapun jenis promosi penjualan yang dapat dilakukan adalah :

a. Pemberian harga khusus atau potongan harga untuk produk tertentu

b. Memberikan undian untuk setiap pelanggan yang membeli produk dalam jumlah tertentu

c. Pemberian cindera mata serta kenang-kenangan lainnya kepada konsumen yang layak dan

d. Promosi penjualan lainnya. 3. Publisitas

Merupakan kegiatan promosi untuk merangsang pelanggan melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, serta kegiatan lainnya. Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor perusahaan di mata para konsumennya. Oleh karena itu, promosi melalui publisitas perlu diperbanyak.

4. Penjualan pribadi (Personal Selling)

Dalam dunia bisnis penjualan pribadi dilakukan oleh salesman dan salesgirl dengan cara door to door. Personal Selling ini dapat terjadi di toko, di rumah-rumah atau ditempat-tempat perusahaan yang dikunjungi oleh agen-agen sipenjual.

(34)

Dari uraian-uraian tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan oleh pihak perbankan dalam upayanya membujuk para calon nasabah terhadap produk yang dipasarkan, yaitu melakukan komunikasi dengan para nasabah dan calon nasabah. Melakukan komunikasi dalam lingkungan perbankan pada dasarnya bertujuan untuk memperkenalkan dan menjual produk atau jasa yang dihasilkan kepada para nasabah selama menjalankan usaha pemasarannya. Oleh karena itu pelaksanaan komunikasi dalam pemasaran perlu dilakukaan secara efektif agar dapat mendatangkan hasil atau keuntungan yang diharapkan oleh bank penyelenggara.

Aktivitas perbankan dalam mengelola produk yang akan dipasarkan mencakup didalamnya adalah tenaga-tenaga pemasaran yang pada umumnya terdiri dari pejabat-pejabat yang menempati job marketing, sesuai dengan struktur organisasi perbankan yang dikenal dengan nama marketing lending officer, yang secara khusus mengelola aktivitas pemasaran. Selain mengandalkan tenaga manusia dalam aktivitas pemasarannya perbankan juga mengandalkan sarana diluar manusia yang dikenal dengan periklanan dan advertensi yang merupakan unsur utama dalam

promotional mix melalui TV, radio, majalah, surat kabar, papan reklame, serta

suasana dari lingkungan kerja pada kantor-kantor cabang yang melakukan fungsi-fungsi operasional. Dalam hal ini peranan bank sebagai pelopor pada misinya untuk memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada para nasabah atau calon nasabah perlu bekerja secara efektif dalam rangka menghimpun dana dari masyarakat.

(35)

Dengan demikian, pelaksanaan strategi promosi dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruhan serta diarahkan dan dikendalikan dengan baik dalam mengembangkan lajunya penjualan hasil produk.

G. Kerangka Pikir

Peranan dunia usaha merupakan keberhasilan pertumbuhan ekonomi nasional, hal terpenting dan mendasar dari peranan tersebut adalah konstribusi sector swasta terhadap berbagai bidang perekonomian, terutama menyangkut tentang peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Pada umumnya suatu perusahaan mempunyai sasaran tertentu yang ingin dicapai. Karena itu dilakukan kerja sama yang teratur dan terintegrasi antara fungsi-fungsi yang terdapat dalam perusahaan.

Industri perbankan yang kedudukannya sebagai badan usaha yang bergerak pada bidang pelayanan jasa, dimana kegiatan pemasarannya diarahkan pada usaha memuaskan nasabah dalam bentuk pelayanan, setiap lembaga keuangan baik bank maupun non bank mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimiliki baik langsung maupun tidak langsung agar dapat menarik para calon nasabah karena promosi merupakan sarana paling ampuh dalam mencari dan mempertahankan nasabah dan dalam peranan promosi itu sendiri tidak lepas dari dukungan biaya atau pengeluaran dalam tujuannya meningkatkan jumlah nasabah sehingga dengan biaya promosi tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah nasabah.

(36)

SKEMA KERANGKA PIKIR

H. Hipotesis

Dalam kaitannya dengan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : “Diduga bahwa biaya promosi berpengaruh pada peningkatan jumlah nasabah pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Makassar”

PT. BANK TABUNGAN

NEGARA (PERSERO) 1.ADVERTENSI BIAYA PROMOSI (X) 2. SALES PROMOTION 3.PUBLIC RELATION 4.PERSONAL SELLING PENINGKATAN JUMLAH NASABAH (Y) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA TAHUN 2011 - 2014

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Daerah atau obyek penelitian dalam penulisan ini adalah PT. Bank Tabungan Negara Cabang Makassar, yang terletak di Jl. Kajaolalido dan waktu yang digunakan dalam penelitian ini dilaksanakan selama 2 ( dua ) bulan, mulai 1 april - 30 mei tahun 2015.

B. Metode Pengumpulan Data

Untuk menunjang penelitian ini, maka metode pengumpulan data yang ditempuh sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan ( Field Research ),

a. Dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan sebagai bahan penulisan, maka penulisan mengadakan observasi langsung ke perusahaan (Bank) dengan melakukan wawancara terhadap pemimpin bank dan staf, serta karyawan. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh gambaran yang jelas mengenai kebijaksanaan promosi yang diterapkan perusahaan.

b. Observasi yaitu, penulis mengamati secara langsung keadaan perusahaan khususnya penerapan kebijaksanaan promosi yang dilakukan oleh perusahaan.

(38)

2. Penilaian Pustaka (Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan melalui penelahaan atau membaca buku-buku literatur yang relevan dan ada kaitannya dengan topik dan masalah yang diteliti atau dibahas.

C. Jenis Dan Sumber Data

1. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai

berikut :

a. Data kualitatif, yaitu berupa keterangan-keterangan yang diperoleh melalui

inter view seperti jenis kebijaksanaan pemasaran yang digunakan.

b. Data Kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka seperti besarnya biaya promosi, jumlah nasabah lima tahun terakhir yakni 2010 sampai dengan 2014.

2. Sumber Data

Sedangkan sumber data yang diperoleh dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

a. Data primer yaitu data yang diperoleh responden atau wawancara dengan pemimpin perusahaan/bank yakni mengenai kebijaksaan pemasaran yang dilakukan.

b. Data sekunder yaitu data yang tertulis berupa bahan-bahan dokumentasi (sejarah perusahaan) dalam hal ini berkaitan dengan kebijaksanaan pemasaran, dan ditambah dengan bahan-bahan kuliah yang diperoleh selama perkuliahan.

(39)

D. Defenisi Operasional Variabel

Untuk memmberikan persamaan persepsi kepada pembaca, maka penulis menggunakan definisi operasional, yaitu :

1. Biaya Promosi adalah segala sesuatu yang dikeluarkan oleh perusahaan yang diukur dalam satuan uang dan potensial dalam rangka memasarkan produknya, meyakinkan dan mengingatkan kembali manfaat produk kepada pembeli dengan sasaran dan harapan agar mareka tergerak hatinya dan secara sukarela membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.

2. Peningkatan Jumlah Nasabah yaitu banyaknya jumlah orang yang tertarik atau bersedia menggunakan produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.

E. Metode Analisis

Untuk mempermudah pembahasan dan menguji hipotesis yang diajukan dalam penulisan skripsi ini, maka penulis menggunakan :

1. Analisis deskriptif, yaitu menjelaskan tentang pengaruh biaya promosi terhadap peningkatan jumlah nasabah.

2. Analisis regresi linear sederhana oleh Sugiyono (2004:244), yaitu suatu analisis untuk melihat bagaimana pola pengaruh biaya promosi terhadap peningkatan jumlah nasabah dengan rumus.

Rumus :

Dimana:

(40)

Y= Jumlah Nasabah X= Biaya Promosi b = Koefisiensi Korelasi a = Konstanta

3. Analisis Koefisiensi Korelasi menurut Sugiyono (2004:245) yaitu suatu analisis untuk mengetahui bagaimana hubungan antara total dana yang terhimpun

Dengan menggunakan rumus:

Dimana:

r = Koefisien Korelasi x = Biaya Promosi y = Jumlah Nasabah n = Jumlah Tahun

4. Untuk menguji hipotesis yang signifikan antara biaya promosi dengan peningkatan jumlah nasabah maka dilakukan dengan uji-t yang dikemukakan oleh Sugiyono (2004:215), dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

t hit = r n - 2 1 - r2 Dimana: t = Nilai t hitungn n = Jumlah Tahun r = Koefisien Korelasi n



XY -

(

X

)

(

Y

)

r =

n



X2 -

(

X

)

2

n

Y2 - (

Y

)

2

(41)

Kriteria pengujian untuk taraf signifikan α = 0,05 hipotesis nol (H0) diterima dan hipótesis alternative (H1) ditolak jika nilai thit ≤ ttab atau sebaliknya hipótesis alternative (H0) ditolak dan hipótesis alternative (H1) diterima jika nilai thit ≥ ttab. 5. Analisis Determinasi, analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara

biaya promosi dengan peningkatan jumlah nasabah, maka digunakan rumus sebagai berikut :

r ² = ( r ) ² x 100% Dimana :

r ² = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi

(42)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Singkat Bank Tabungan Negara

Dalam perkembangannya Bank Tabungan Negara telah melalui beberapa fase, yang diawali pada masa kemerdekaan. Dimulai pada tanggal 1 oktober 1897 pemerintah Hindia Belanda melakukan Koninklijk Besluit no. 27 dengan mendirikan

Postpaarbank yang berkedudukan di Batavia (Jakarta), dengan maksud untuk

mendidik masyarakat agar gemar menabung, Postspaarbank kemudian terus hidup dan berkembang hingga tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki empat cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makassar.

Pada Tahun 1947, Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah Jepang. Jepang membekukan kegiatan Postspaarbank dan pada tanggal 1 april 1947 pemerintah Jepang mendirikan Tyokin Kyoku sebuah Bank yang bertujuan untuk menarik dana dari masyarakat melalui tabungan.

Selanjutnya, dengan Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 memberikan inspirasi kepada Bapak Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambil alihan Tyokin Kyoku dari pemerintah Jepang ke pemerintah RI, terjadilah pergantian nama menjadi Bank Tabungan Pos dan pada tahun 1949 nama Bank Tabungan Pos diganti menjadi Bank Tabungan RI, lalu kembali menjadi Bank Tabungan Pos pada tahun 1950.

Banyak kejadian bernilai sejarah sejak 1950, tetapi yang terpenting bagi sejarah Bank Tabungan Negara (BTN) adalah dikeluarkannya UU darurat No. 9

(43)

tahun 1950 tanggal 9 Februari 1950 yang mengubah nama “Postspaarbank Indonesia” berdasarkan Staasbalt No. 295 tahun 1941 menjadi Bank Tabungan Pos dan memidahkan induk kementrian keuangan dibawah menteri urusan Bank Sentral. Tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan tanggal BTN. Nama Bank Tabungan Pos menurut UU darurat tersebut dikukuhkan dengan UU No. 36 tahun 1953. Perubahan nama dari Bank Tabungan Pos menjadi Bank Tabungan Negara didasarkan pada Perpu No. 4 tahun 1964 tanggal 23 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan dengan UU No. 2 tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964 dengan UU No. 8 tahun 1965 ditetapkan pengintegrasian Bank Umum Negara Dan Bank Tabungan Negara ke dalam Bank Sentral.

Status BTN sebagai Bank Tabungan milik negara ditetapkan dengan UU No. 20 tahun 1968 di dalam undang-undang tersebut dinyatakan tugas pokok Bank Tabungan Negara di arahkan pada perbaikan ekonomi rakyat dan pembangunan nasional dengan jalan menghimpun dana-dana dari masyarakat terutama dalam bentuk tabungan.

Pada tahun 1974 menetapkan kebijakan pembangunan perumahan untuk masyarakat menengah kebawah. Dan Bank Tabungan Negara ditunjuk sebagai wadah pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) berdasarkan Surat Keputusan Mentri Keuangan RI No. B–49/MK/IV/I/1974 tanggal 29 Januari 1974. Berdasarkan surat keputusan tersebut maka Bank Tabungan Negara mempunyai tugas baru yaitu sebagai pemberi kredit perumahan dengan jaminan rumah dan tanah yang dibeli oleh kredit tersebut dan realisasi KPR pertama terjadi pada tanggal 10 Desember 1976.

Pada tanggal 29 April 1989, Bank Tabungan Negara ditingkatkan oleh pemerintah menjadi Bank Umum dan mulai menerbitkan obligasi diijinkannya Bank

(44)

Tabungan Negara melaksanakan kegiatan penerimaan simpanan dalam bentuk giro dan keikutsertaan dalam Kliring. Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992 yaitu dengan dikeluarkannya PP No. 24 tahun 1992 tanggan 29 April 1992 yang merupakan pelaksanaan dari UU No. 7 tahun 1992 bentuk hukum Bank Tabungan Negara berubah menjadi Perseroan. Sejak nama Bank Tabungan Negara menjadi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) dengan call name Bank BTN (Persero). Berdasarkan kajian konsultan Independent, Price Water House Coopers, pemerintah melalui menteri BUMN dalam surat No. 5–544/MMBU/2002 memutuskan Bank BTN (Persero) sebagai Bank umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi.

Pada tahun 1994, BTN mendapat ijin sebagai bank devisa. Sedangkan pada tahun 2002, BTN sebagai bank umum dengan fokus pada pinjaman tanpa subsidi untuk perumahan, hal tersebut berdasarkan surat menteri BUMN tanggal 21 Agustus 2002. Dan pada tahun 2005 bank BTN membuka unit usaha syariah.

Pada tahun 2009 Bank BTN menjadi bank pertama di Indonesia yang melakukan sekuritisasi Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragunan Aset (KIK BA) di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun yang sama Bank BTN melepaskan 2.360.057.000 lembaran saham setara dengan 27.08% dari total saham Bank BTN tercatat sebagai emisi IPO terbesar di tahun 2009 dengan nilai saham sebesar Rp.1,88 triliun. Dan pada tahun 2012 Bank BTN berhasil melaksanakan Right Issue pada bulan November 2012 dengan menerbitkan sebanyak 1.512.857.500 lembar saham tambahan. Terakhir pada tahun 2013 Bank BTN mulai melakukan transformasi menuju World Class Banking.

(45)

2. Visi Dan Misi Bank BTN

f. Visi

Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan. g. Misi

1) Menyediakan produk dan jasa yang inofatif serta layanan unggul yang fokus pada pembiayaan perumhan dan tabungan.

2) Mengembangkan human capital yang berkualitas dan memiliki integritas yang tinggi, serta penerapan Good Corporate Governance dan Compliance. 3) Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui Tekhnologi Informasi terkini. 4) Memedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.

3. Budaya Perusahaan

a. Mengedepankan Integritas Makna nilai strategis :

Konsisten antara pikiran, perkataan dan tindakan sesuai dengan ketentuan perusahaan, kode etik profesi dan prinsip-prinsip kebenaran yang terpuji.

Perilaku utama :

1. Konsisten dan disiplin 2. Jujur dan berdedikasi b. Bekerja Propesional

Makna nilai strategis :

Visioner, kompeten di bidangnya, selalu mengembangkan diri dengan tekhnologi terkini sehingga menghasilkan kinerja terbaik .

(46)

Perilaku utama :

1. Kompeten, intrapreneurship dan bertanggung jawab 2. Bekerja cerdas dan berorientasi pada hasil

c. Bersemangat Melayani Makna nilai strategis :

Memberikan pelayanan yang melebihi harapan pelanggan (internal dan eksternal).

Perilaku utama :

1. Ramah dan rendah hati 2. Antusias dan proaktif d. Selalu Berinovasi

Makna nilai strategis :

Senantiasa mengembangkan gagasan baru dan penyempurnaan berkelanjutan yang memberi nilai tambah bagi perusahaan.

Perilaku utama :

1. Tanggap terhadap perubahan

2. Kreatif melakukan penyempurnaan yang bernilai tambah e. Bekerja Sama Untuk Berhasil

Makna nilai strategis :

Membangun hubungan yang tulus dan terbuka dengan sesama insan Bank BTN dan pihak lain dilandasi sikap saling percaya dan menghargai untuk mencapai tujuan bersama.

Perilaku utama :

(47)

2. Saling percaya dan menghargai

4. Produk Dan Jasa Bank Tabungan Negara

Bank sebagai suatu lembaga keuangan bertujuan untuk menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat melalui produk dan jasa bank. Oleh karena itu Bank BTN menawarkan berbagai macam produk dan jasa bank yang dimiliki kepada masyarakat sehingga peranannya sebagai bank dapat terpenuhi. Adapun jenis produk dan jasa Bank BTN adalah sebagai berikut:

1) Produk Dana BTN

a. Tabungan BTN Batara

Tabungan dengan berbagai kemudahan transaksi untuk menunjang aktivitas keuangan anda.

b. Tabungan BTN Prima

Tabungan investasi dengan berbagai keuntungan yang mengantarkan anda pada kehidupan lebih baik.

h. Tabungan BTN Batara Payroll

Tabungan untuk pembayaran payroll karyawan dengan berbagai kemudahan transaksi untuk menunjang aktivitas keuangan anda.

i. Tabungan BTN Junior

Tabungan untuk edukasi menabung bagi anak-anak usia 0 sampai 12 tahun.

(48)

Tabungan untuk edukasi dan sesuai dengan kebutuhan generasi muda usia 12 sampai 23 tahun.

k. Tabungan BTN Pos

Merupakan produk Tabungan Bank BTN yang diselenggarakan bekerja sama dengan PT. Pos Indonesia (persero) melalui loket kantor Pos yang telah ditentukan.

l. Tabunganku

Tabungan perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan untuk menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

m. Tabungan BTN Haji Regular

Merupakan tabungan yang diperuntukan kepada calon jemaah haji yang akan mempersiapkan ibadah haji dengan program penyelenggaraan haji regular. n. Tabungan BTN Haji Plus

Tabungan haji yang diperuntukan kepada calon jemaah haji yang akan menjalankan ibadah haji dengan program penyelenggaraan Haji Khusus yang diselenggarakan oleh kantor Kementrian Agama.

o. Tabungan BTN Batara Pensiunan

Tabungan yang diperuntukkan bagi para pensiunan sebagai sarana penerimaan pensiun setiap bulan yang dibayarkan oleh PT. Taspen (Persero).

2) Jasa Dan Layanan BTN a. Kartu Debit BTN

(49)

Kartu ATM BTN juga berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar transaksi dan keperluan belanja di toko berlogo Visa di seluruh dunia dengan mudah, aman dan cepat.

b. Kartu Kredit BTN c. iMobile BTN

Aplikasi perbankan bagi nasabah perorangan untuk kenyamanan dalam melakukan transaksi Finansial (non tunai) dan non Finansial dimana saja dan kapan saja.

d. CMS (cast manajement system BTN)

Layanan bagi nasabah lembaga untuk melakukan swakelola transaksi perbankan melalui koneksi internet.

e. Internet Banking Individual

Layanan perbankan bagi nasabah perorangan Bank BTN untuk dapat memperoleh informasi keuangan dan melakukan swakelola transaksi perbankan melalui media internet.

f. Virtual Account

Nomor identifikasi pelanggan perusahaan untuk selanjutnya diberikan oleh perusahaan kepada pelanggannya (perorangan maupun non perorangan) sebagai identifikasi penerimaan.

g. EDC (Electronic Data Capture)

Lebih dikenal dengan ATM mini adalah mesin yang berfungsi sebagai sarana penyedia transaksi dan alat pembayaran yang penggunaannya dengan cara memasukkan atau menggesek kartu ATM, kartu debit maupun kartu kredit

(50)

dalam suatu bank maupun antar bank, serta dilengkapi dengan fasilitas pembayaran lainnya yang terkoneksi secara realtime.

h. E-KIOS

Mesin yang berfungsi sebagai sarana penyedia transaksi dan alat pembayaran yang penggunaannya dengan cara memasukkan atau menggesek kartu ATM, kartu debit maupun kartu kredit dalam suatu bank maupun antar bank, serta dilengkapi dengan fasilitas pembayaran lainnya yang terkoneksi secara realtime dengan tambahan fungsi top up kartu prepaid baik menggunakan kartu ATM maupun uang tunai.

i. FIBB (Financial Inclusion Branchless Banking)

Layanan jasa perbankan bagi nasabah bank yang dilakukan diluar jaringan kantor bank melalui kerja sama pemanfaatan jaringan tekhnologi informasi dengan perusahaan telekomunikasi dan atau kerjasama dengan agen yang bertindak untuk dan atas nama bank dalam rangka memperluas jangkauan layanan perbankan dan mendorong terwujudnya keuangan inklusift.

j. BTN Payroll

Jasa layanan berupa transaksi pembayaran gaji karyawan secara online

realtime pada saat tanggal efektif gaji.

k. Edu Payment BTN (SPP Online BTN )

Jasa layanan bagi lembaga pendidikan berupa penerimaan setoran biaya pendidikan dan biaya lainnya dengan penyelenggaraaan pendidikan secara

online realtime.

l. Penyaluran APBN Melalui Span (Bank BTN Sebagai Bank Operasional I/non gaji dan Bank Operasional II/Gaji)

(51)

Layanan terpuat bagi lembaga / satuan kerja sama penerima dan penyalur dana APBN, khususnya lembaga pemerintahan/kementrian melalui SPAN (Sistem Perbendaharaan Dan Anggaran Negara) dan Non SPAN.

m. Program Pengembangan OperasiOnal Lembaga (PPO Lembaga)

Fasilitas yang diberikan oleh bank BTN kepada lembaga yang telah melakukan kerja sama pengelolaan dan operasionalnya untuk mempermudah aktivita operasional lembaga dan mendukung kelancaran operasional nasabah yang nilainya dihitung seperti tambahan jasa giro.

n. Payment System

1. Pembayaran tagihan gas rumah tangga PGN (Perusahaan Gas Negara) 2. Pembayaran Pajak Daerah

3. Pembayaran oleh SPBU dan lainnya atas pembelian produk Pertamina 4. Pembayaran tagihan PDAM

5. Pembayaran tagihan Rumah Sakit 3) Produk Kredit

a. KPR BTN Sejahtera FLPP

Kredit pemilikan rumah program kerja sama dengan kementrian perumahan rakyat dengan suku bunga rendah dan cicilan ringan dan tetap sepanjang jangka waktu kredit, terdiri atas KPR Sejahtera Tapak untuk pembelian rumah tapak dan KPR Sejahtera Susun untuk pembelian rumah susun dengan jangka waktu maksimal sampai 20 tahun.

(52)

b. PUMP – kerjasama Bank

Fasilitas pinjaman uang muka perumahan kerjasama Bank BTN dengan BPJS Ketenaga kerjaan yang diperuntukan bagi seluruh peserta Program Jaminan Sosial dengan jangka waktu sampai 25 tahun.

c. Kredit Ruko (KP Ruko) BTN

Fasilitas untuk membeli unit rumah toko, rumah usaha, rumah kantor, maupun kios dengan pelayanan yang cepat dan mudah dengan jangka waktu maksimal sampai 15 tahun.

d. Kredit Agunan Rumah (KAR) BTN

Fasilitas kredit multiguna yang dapat digunakan untuk renovasi rumah, pembelian isi rumah, biaya pendidikan, dan kebutuhan lainnya, dengan cara agunan rumah/apartement/ruko dengan jangka waktu maksimal sampai 10 tahun.

e. Kredit Bangun Rumah BTN

Fasilitas kredit untuk membangun rumah idaman diatas lahan milik sendiri dengan jangka waktu maksimal sampai 10 tahun.

f. Kredit Swadana BTN

Fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah yang membutuhkan dana cepat tanpa harus mengurangi deposito atau tabungannya selama jangka waktu tertentu dengan jangka fleksibel 1–12 bulan dan dapat diperpanjang. g. Kredit Ringan (KRING) BTN

Fasilitas kredit yang ditujukan bagi karyawan perusahaan/instansi guna memenuhi berbagai kebutuhannya tanpa agunan cukup hanya memanfaatkan SK pegawai pemohon dengan jangka waktu maksimal sampai 5 tahun.

(53)

h. Kredit Ringan (KRING) Pensiunan BTN

Fasilitas kredit yang ditujukan bagi para pensiunan PNS, TNI/POLRI, maupun janda/duda-nya yang manfaat pensiunannya dibayarkan melalui rekening di bank BTN dengan jangka waktu maksimal sampai 10 tahun. i. KMK Kontruksi BTN (KYG)

Modal kerja pembangunan landed house, apartement, rumah susun, hotel, dll. Dengan jangka waktu sampai 48 bulan.

j. Kredit Linkage BTN

Kepada koerasi/BPR untuk diteruspinjamkan ke anggota/nasabah dengan jangka waktu maksimal sampai 60 bulan.

k. Kredit Pemilikan Lahan (KPL) BTN

Pembelian lahan untuk perumahan sederhana/bersubsidi sesuai dengan jangka waktu KYG.

l. Kredit Investasi BTN

Pembiayaan barang modal atau investasi dalam bentuk investasi baru, perluasan, modernisasi, rehabilitasi atau kebutuhan khusus terkait investasi dengan jangka waktu sesuai cashflow, maksimal sampai 15 tahun.

m. Kredit Modal Kerja (KMK) BTN

Pembiayaan usaha industri perdagangan dan jasa atau yang berhubungan dengan pengadaan maupun proses produksi sampai dengan barang tersebut di jual dengan jangka waktu maksimal 36 bulan dan maksimal 12 bulan (PRK).

(54)

Pembayaran modal kerja kontraktor dengan jangka waktu sesuai periode SPK.

o. KUR BTN

Pembiayaan modal kerja/investasi usaha produktif dalam kategori usaha mikro, usaha kedit kecil, usaha menengah, koperasi, kelompok usaha dan lembaga linkage dengan jangka waktu KUMK Modal Kerja Maksimal sampai 3 tahun dan KUMK Investasi Maksimal sampai 5 tahun.

p. Kredit Usaha Mikro dan Kecil ( KUMK ) BTN

Pembiayaan modal kerja/investasi sektor usaha kecil, mikro dan menengah dengan jangka waktu KUMKM Modal Maksimal sampai 3 tahun dan KUMKM Investasi Maksimal sampai 5 tahun.

5. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah merupakan salah satu syarat untuk dapat mewujudkan tujuan dari salah satu peusahaan. Struktur organisasi adalah kesatuan yang menunjukkan hubungan antara fungsi-fungsi dan otoritas relative dan tanggung jawab individu yang memimpin dan bertanggung jawab atas masing-masing fungsi-fungsi tersebut.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda itu setiap bagian harus menjalin hubungan kerja sama yang harmonis, sehingga semua kebijaksanaan perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik dan tujuan dapat tercapai. Kejelasan struktur organisasi ini berarti memperjelas spesifikasi pekerjaan dari setiap karyawan dalam melaksanakan tugas masing-masing. Selain itu mempermudah pengawasan atas terjadinya penyelewengan-penyelewengan didalam perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian struktur organisasi yang baik

(55)

haruslah menggambarkan suatu kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian yang menunjukkan tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda.

(56)

STRUKTUR ORGANISASI PT. BANK TABUNGAN NEGARA CABANG MAKASSAR TAHUN 2014

BRANCH MANAGER Secretary DBM Supporting Accounting Control Unit Operation Unit Accounting & Reporting Internal Control Transaction

Processing Sub Unit

Clearing Transaction Processing & IT Support Teller Service Sub Unit Teller Vault

Loan Administration & Dokumen Sub Unit

Loan Administration Loan Document General Adminitration Sub Unit Human Capital Support Logistic Support DBM Commercial Housing & Commercial Lending Unit Relationship Management Commercial Loan Analyst Commercial Funding & Serv

Unit Govern & Corp Comm

Fund Mark Edu Inst & Oth Comm Fund Mark DBM

Consumer

Mortage & Consumer Lending Unit Mortage & Consumer Loan Marketing Consumer Loan Service Consumer Loan Analyst RFSU Head RM Bisnis Pos Consumer Funding Mark Consumer Care Unit

Customer Service Service

Referensi

Dokumen terkait

Ini dikarenakan oleh hasil penelitian ini menunjukkan bahwa financial distress, disclosure, dan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern

SensorML provides a common framework for any process and process chain, but is particularly well-suited for the description of sensor and systems and the processing of

The research method in this study covers research design, unit of analysis, source of data, technique of data collection and technique of data analysis.. Based o the theo ies above,

Kewenangan yang dipunyai KPPU ini tidak sebatas pada melakukan monitoring, penyelidikan dan/atau pemeriksaan terhadap kasus dugaan praktik monopoli dan/atau persaingan

AlhamdulillahiRobbil‘Alamin Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, oleh karena anugerah-Nya yang melimpah, kemurahan dan kasihsetia yang besar, penulis

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor : 016/006/KLP-RSUD/POKJA-II/2016 tanggal 24 Februari 2016, maka Pokja II Pengadaan Barang/Jasa Kantor Layanan Pengadaan Kabupaten

Penjaminan Stabilitas Harga Pangan, melalui : (1) pemberlakuan Harga Pembelian Pemerintah pada komoditas pangan strategis , (2) perlindungan harga domestik dari pengaruh harga dunia

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang di lakukan oleh Reni Yendrawati dengan judul penelitian : Pengaruh Sistem Pengendalian Intern