SKRIPSI
PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT RATIO, DAN TOTAL ASSETS TURNOVER TERHADAP RETURN ON INVESTMENT
PADA PT. ASAM JAWA MEDAN
Oleh :
SITI MARYAM 150522033
PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2017
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Current Ratio, Debt Ratio, dan Total Assets Turnover Terhadap Return On Investment Pada PT. Asam Jawa
Medan” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/ atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/ atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, Februari 2017
Siti Maryam NIM: 150522033
ABSTRAK
PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT RATIO, DAN TOTAL ASSETS TURNOVER TERHADAP RETURN ON INVESTMENT
PADA PT. ASAM JAWA MEDAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh current ratio, debt ratio, dan total assets turnover terhadap return on investment melalui metode analisis statistik selama periode 2010-2015.
Penelitian ini dilakukan di PT. Asam Jawa Medan yang berlokasi di Jl.
Gajah Mada No. 40 Medan. Latar belakang penelitian ini adalah fluktuasi current ratio, debt ratio, dan total assets turnover terhadap return on investment. PT.
Asam Jawa Medan merupakan usaha di bidang perkebunan.
Penelitian ini membuktikan bahwa current ratio pada PT. Asam Jawa Medan memiliki hubungan negatif dan tidak signifikan terhadap return on investment. Debt ratio pada PT. Asam Jawa Medan memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap return on investment. Total assets turnover memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap return on investment.
Kata kunci: Current Ratio, Debt Ratio, Total Assets Turnover, dan Return On Investment
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan, rezeki dan izin-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini, serta shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW, Nabi junjungan umat yang telah memberikan suri tauladan yang baik bagi manusia dan semoga kita mendapat syafaatnya di Yaumil Akhir.
Amiin.
Sebagai salah satu persyaratan untuk dapat menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana, maka penulis melakukan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh current ratio, debt ratio, dan total assets turnover terhadap return on investment pada PT. Asam Jawa Medan”. Dengan segala
keterbatasan yang ada penulis berusaha menyelesaikan skripsi ini, sehingga mungkin skripsi ini terdapat banyak kekurangan baik dari segi isi maupun metode penulisannya. Oleh karena itu, penulis mohon maaf dan dengan senang hati menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa sebagai manusia memiliki keterbatasan sehingga membutuhkan bantuan banyak pihak untuk menyelesaikan skripsi ini. Bantuan tersebut berupa bantuan moril dan materil. Untuk itu sudah selayaknyalah dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa penghargaan dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Kedua Orang Tua tercinta, H. Zulkifli Syarkawi dan Hj. Asiah Yusuf atas cinta yang tulus dan doa yang tidak pernah putus. Terima kasih atas motivasi dan dukungan selama ini baik moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan skripsi ini dengan baik.
2. Prof. Dr. Ramli, SE, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak. selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Dra. Mutia Ismail, MM, Ak. selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
5. Dra. Nurzaimah, MM, Ak. selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, pengarahan dan kritikan selama proses pengerjaan skripsi ini.
6. Bapak/Ibu Dosen yang telah membimbing penulis selama perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
7. Seluruh Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan.
8. Para pimpinan dan pegawai di PT. Asam Jawa Medan, khususnya Bapak Amiruddin Pulungan dan Bang Dedy Dhamora yang telah memberikan kesempatan riset dan data-data dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Seluruh keluarga besar, terima kasih atas seluruh bantuan, dukungan serta doanya.
10. Teman-temanku dan kepada seluruh mahasiswa S1 Akuntansi, terima kasih atas semuanya. Semoga sukses selalu.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya selama ini.
Semoga Allah SWT membalas semua amal dan budi baik yang telah diberikan oleh berbagai pihak untuk penulis selama ini. Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi penulis serta bagi para pembaca.
Medan, Februari 2017
Siti Maryam NIM: 150522033
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii KATA PENGANTAR ... iii DAFTAR ISI ... vi DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 7
1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 7
1.3.1. Tujuan Penelitian ... 7
1.3.2. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1.Tinjauan Pustaka ... 9
2.1.1. Rasio Likuiditas ... 9
2.1.1.1. Rasio lancar (current ratio) ... 9
2.1.1.2. Rasio cepat (quick ratio) ... 9
2.1.1.3. Rasio kas atas aktiva lancar ... 10
2.1.1.4. Rasio kas atas utang lancar ... 10
2.1.1.5. Rasio aktiva lancar dan total aktiva ... 10
2.1.1.6. Rasio aktiva lancar dan total utang ... 11
2.1.2. Rasio Leverage ... 11
2.1.2.1. Debt ratio ... 11
2.1.2.2. Debt to equity ratio ... 12
2.1.2.3. Capital adequacy ratio ... 12
2.1.2.4. Capital formation ... 13
2.1.3. Rasio Aktivitas ... 13
2.1.3.1. Inventory turnover ... 13
2.1.3.2. Receivable turnover ... 14
2.1.3.3. Fixed asset turnover ... 14
2.1.3.4. Total assets turnover ... 14
2.1.3.5. Periode penagihan piutang ... 15
2.1.4. Rasio Profitabilitas ... 15
2.1.4.1. Margin laba (profit margin) ... 15
2.1.4.2. Asset turnover ... 16
2.1.4.3. Return on investment ... 16
2.1.4.4. Return on equity ... 16
2.1.4.5. Basic earning power ... 17
2.1.4.6. Earning per share ... 17
2.1.4.7. Contribution margin ... 17
2.2. Hubungan Antara Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat .. 18
2.2.1. Hubungan Current Ratio terhadap Return On Investment 18 2.2.2. Hubungan Debt Ratio terhadap Return On Investment ... 18
2.2.3. Hubungan Total Assets Turnover terhadap Return On Investment ... 18
2.3. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 19
2.4. Kerangka Konseptual ... 23
2.5. Hipotesis ... 24
BAB III METODE PENELITIAN ... 25
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 25
3.1.1. Variabel Independen ... 25
3.1.1.1. Current ratio ... 25
3.1.1.2. Debt ratio ... 25
3.1.1.3. Total assets turnover ... 26
3.1.2. Variabel Dependen ... 26
3.1.2.1. Return on investment ... 26
3.2. Batasan Operasional ... 27
3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27
3.4. Jenis dan Sumber Data ... 28
3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 28
3.6. Populasi dan Sampel ... 29
3.6.1. Populasi ... 29
3.6.2. Sampel ... 29
3.7. Metode Analisis Data ... 29
3.7.1. Uji Asumsi Klasik ... 29
3.7.1.1. Uji Normalitas ... 30
3.7.1.2. Uji Multikolinearitas ... 31
3.7.1.3. Uji Heteroskedastisitas ... 31
3.7.1.4. Uji Autokorelasi ... 32
3.7.2. Uji Hipotesis ... 33
3.7.2.1. Uji Determinasi (R2) ... 33
3.7.2.2. Uji Signifikansi Simultan (f) ... 34
3.7.2.3. Uji Signifikansi Parsial (t) ... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35
4.1. Hasil Penelitian ... 35
4.1.1. Sejarah Perusahaan ... 35
4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan ... 38
4.2. Analisis Statistik Deskriptif ... 39
4.2.1. Uji Asumsi Klasik ... 40
4.2.1.1. Uji Normalitas ... 40
4.2.1.2. Uji Multikolinearitas ... 41
4.2.1.3. Uji Heteroskedastisitas ... 42
4.2.1.4. Uji Autokorelasi ... 43
4.2.2. Uji Hipotesis ... 44
4.2.2.1. Uji Koefisien Determinasi ... 44
4.2.2.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji f) ... 44
4.2.2.3. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 45
4.3. Pembahasan ... 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 49
5.1. Kesimpulan ... 49
5.2. Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 52
LAMPIRAN ... 54
DAFTAR TABEL
No. Judul
Halaman
1.1. Current Ratio, Debt Ratio, Total Assets Turnover, dan Return On
Investment pada PT. Asam Jawa Medan sepanjang tahun 2010-2015 . 4
2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 22
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 27
3.2. Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin Watson ... 32
4.1. Statistik Deskriptif dari Current Ratio, Debt Ratio, Total Assets Turnover, dan Return On Investment ... 40
4.2. Uji Normalitas ... 41
4.3. Uji Multikolinearitas ... 42
4.4. Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser) ... 42
4.5. Uji Autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson ... 43
4.6. Koefisien Determinasi ... 44
4.7. Uji Pengaruh Simultan dengan Uji f ... 45
4.8. Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t) ... 45
DAFTAR GAMBAR
No. Judul
Halaman
2.1. Kerangka Konseptual ... 23 4.1. Struktur Organisasi PT. Asam Jawa Medan ... 39
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul
Halaman
1. Laporan Laba Rugi PT. Asam Jawa Medan Periode 2010-2011 ... 54
2. Laporan Neraca PT. Asam Jawa Medan Periode 2010-2011 ... 55
3. Laporan Laba Rugi PT. Asam Jawa Medan Periode 2012-2013 ... 56
4. Laporan Neraca PT. Asam Jawa Medan Periode 2012-2013 ... 57
5. Laporan Laba Rugi PT. Asam Jawa Medan Periode 2014-2015 ... 58
6. Laporan Neraca PT. Asam Jawa Medan Periode 2014-2015 ... 59
7. Analisis Statistik Deskriptif ... 60
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Laba atau keuntungan merupakan salah satu tujuan utama perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Perusahaan haruslah menghasilkan keuntungan, sehingga diharapkan akan berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan dan kesejahteraan masyarakat luas. Dalam rangka mencapai tujuan ini, suatu perusahaan perlu mengelola sumber daya yang dimilikinya dengan baik. Metode pengukuran tertentu diperlukan untuk menilai sejauh mana efektivitas operasi perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan memperhatikan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari total aktiva yang ditanamkan yaitu melalui return on investment. Return on investment (ROI) atau yang sering juga disebut dengan “return on total assets” adalah merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan (Syamsuddin, 2007:63). Return on investment yang tinggi menunjukkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan aktiva dan pengelolaan pendanaan yang baik.
Perusahaan yang ingin mencapai laba maksimal haruslah melakukan kegiatan secara efisien dan efektif. Efektif berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai dan efisien berkaitan dengan biaya yang tidak berlebihan, sesuai aturan dan prosedur yang ada dalam usaha pencapaian tujuan.
Kebijakan keuangan perusahaan dan pemanfaatan sumber daya yang efisien dan efektif dapat menciptakan laba yang maksimal. Unsur-unsur aktiva seperti kas, piutang, persediaan, dan aktiva lainnya mempunyai hubungan yang erat dengan tingkat laba yang diperoleh perusahaan melalui kegiatan penjualannya.
Pencerminan efektif tidaknya pemanfaatan sumber daya keuangan tersebut akan terlihat dari tingkat penjualan yang tinggi dan perputaran aktiva tentu saja akan mendukung pencapaian laba maksimal.
Kondisi likuiditas yang diukur dengan current ratio yang tinggi mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Current ratio yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan sangat baik dalam memenuhi segala kewajiban jangka pendeknya. Namun jika rasio ini terlampau tinggi dapat menyebabkan penurunan kemampuan perusahaan memperoleh laba.
Hal ini dikarenakan tidak produktifnya sebagian aktiva lancar. Current ratio adalah mengukur kemampuan perusahaan memenuhi utang jangka pendeknya (jatuh tempo kurang dari satu tahun) dengan menggunakan aktiva lancar (Hanafi, 2004:37).
Kondisi leverage yang diukur dengan debt ratio yang tinggi akan meningkatkan profitabilitas. Semakin tinggi debt ratio maka semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Rasio ini didapat dari membagi total utang perusahaan dengan total aktivanya (Horne, 2005:209). Rasio ini mengukur berapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kreditur. Sebuah perusahaan tidak dibenarkan menambah pinjaman sepanjang pinjaman tersebut tidak memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Kondisi aktivitas yang diukur dengan total assets turnover yang tinggi akan meningkatkan profitabilitas. Artinya, semakin tinggi total assets turnover berarti semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan. Total assets turnover dapat mengukur perputaran dari semua aset perusahaan, yang dihitung dengan cara membagi penjualan dengan total aktiva (Warsono, 2003:36).
PT. Asam Jawa Medan merupakan suatu perusahaan besar swasta nasional yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, yaitu pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha PT. Asam Jawa Medan mencakup usaha budi daya dan industri pengolahan tanaman kelapa sawit berupa tandan buah segar (TBS) untuk menghasilkan minyak sawit (crude palm oil), inti sawit (kernel), PKO (palm kernel oil), dan PKM (palm kernel meal). Perusahaan berusaha untuk terus memperbaharui cara-cara pengolahan dan manajemennya sesuai dengan perkembangan teknologi. Kualitas yang unggul akan mempengaruhi peningkatan laba perusahaan, sehingga menuntut perusahaan untuk bisa mengelola aktivanya secara efektif untuk menghasilkan laba.
PT. Asam Jawa Medan memiliki pergerakan return on investment yang berfluktuasi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015. Tabel 1.1 menunjukkan kondisi current ratio, debt ratio, total assets turnover, dan return on investment pada PT. Asam Jawa Medan.
Tabel 1.1.
Current Ratio, Debt Ratio, Total Assets Turnover, dan Return On Investment pada PT. Asam Jawa Medan sepanjang tahun 2010-2015
Tahun Current Ratio (%)
Debt Ratio (%)
Total Assets Turover (x)
Return On Investment (%)
2010 9,22 4,70 1,17 23,75
2011 9,65 3,71 1,34 25,87
2012 4,84 5,07 1,20 23,50
2013 9,87 2,54 1,39 21,61
2014 12,95 2,53 1,38 19,55
2015 6,96 4,44 1,17 17,20
Sumber: laporan keuangan PT. Asam Jawa Medan, 2016 (data diolah)
Current ratio pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 pada PT. Asam Jawa Medan mengalami fluktuasi. Peningkatan current ratio pada tahun 2011 diikuti dengan peningkatan return on investment, demikian juga sebaliknya, penurunan current ratio pada tahun 2012 diikuti dengan penurunan return on investment. Tetapi berbeda halnya pada tahun 2013 dan tahun 2014, peningkatan current ratio diikuti dengan penurunan return on investment. Kemudian pada tahun 2015, penurunan current ratio diikuti dengan penurunan return on investment. Fenomena ini berbeda dengan pendapat Hanafi (2004:37) yang mengatakan bahwa rasio lancar yang tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar (likuiditas tinggi dan resiko rendah), tetapi mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan.
Debt ratio pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 pada PT. Asam Jawa Medan juga mengalami fluktuasi. Penurunan debt ratio pada tahun 2011 diikuti dengan peningkatan return on investment, dan sebaliknya, peningkatan debt ratio diikuti dengan penurunan return on investment pada tahun 2012. Tetapi berbeda halnya pada tahun 2013 dan tahun 2014, penurunan debt ratio diikuti juga dengan penurunan return on investment. Kemudian pada tahun 2015,
peningkatan debt ratio diikuti dengan penurunan return on investment. Fenomena ini berbeda dengan pendapat Hanafi (2004:41) yang mengatakan bahwa penggunaan utang yang tinggi akan meningkatkan profitabilitas.
Total assets turnover pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 pada PT.
Asam Jawa Medan juga mengalami fluktuasi. Peningkatan total assets turnover pada tahun 2011 juga diikuti dengan peningkatan return on investment, demikian juga sebaliknya, penurunan total assets turnover pada tahun 2012, tahun 2014 dan tahun 2015 juga diikuti dengan penurunan return on investment. Tetapi berbeda halnya pada tahun 2013 terjadi peningkatan total assets turnover yang diikuti dengan penurunan return on investment. Fenomena ini berbeda dengan pendapat Syamsuddin (2007:62) yang mengatakan bahwa total assets turnover menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan di dalam menghasilkan volume penjualan tertentu. Semakin tinggi total assets turnover, berarti semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva di dalam menghasilkan penjualan.
Penelitian yang dilakukan oleh Herwidy (2014) yang berjudul “Analisis current ratio, debt to equity ratio, dan total asset turnover ratio terhadap return on investment perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia (studi kasus tahun 2007-2012)”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara simultan current ratio, debt to equity ratio, dan total asset turnover signifikan berpengaruh terhadap return on investment. Secara parsial, current ratio memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap return on investment, dan debt to equity ratio memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap return on investment, serta total asset turnover ratio memiliki pengaruh yang signifikan dan
positif terhadap return on investment. Current ratio menjadi variabel paling dominan dalam mempengaruhi return on investment perusahaan.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Ludijanto (2014) yang berjudul
“Pengaruh analisis leverage terhadap kinerja keuangan perusahaan (studi pada perusahaan property dan real estate yang listing di BEI tahun 2010-2012)”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara simultan debt ratio, debt to equity ratio, dan long-term debt to equity ratio berpengaruh signifikan dan positif terhadap return on investment. Secara simultan debt ratio, debt to equity ratio, dan long-term debt to equity ratio berpengaruh signifikan dan positif terhadap return on equity. Secara parsial debt ratio, debt to equity ratio, dan long-term debt to equity ratio berpengaruh signifikan dan positif terhadap return on investment.
Secara parsial debt ratio, debt to equity ratio, dan long-term debt to equity ratio berpengaruh signifikan dan positif terhadap return on equity.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Julita (2014) yang berjudul “Pengaruh debt to equity ratio dan debt to assets ratio terhadap profitabilitas pada perusahaan transformasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa debt to equity ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas dan debt to assets ratio secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas. Secara simultan debt to equity ratio dan debt to assets ratio berpengaruh terhadap profitabilitas.
Berdasarkan perbedaan antara penelitian terdahulu dan fenomena yang ada, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam tentang pengaruh current ratio, debt ratio, dan total assets turnover terhadap return on investment pada PT.
Asam Jawa Medan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Apakah current ratio berpengaruh terhadap return on investment pada PT.
Asam Jawa Medan ?
b. Apakah debt ratio berpengaruh terhadap return on investment pada PT. Asam Jawa Medan ?
c. Apakah total assets turnover berpengaruh terhadap return on investment pada PT. Asam Jawa Medan ?
d. Apakah current ratio, debt ratio, dan total assets turnover secara simultan mempunyai pengaruh terhadap return on investment pada PT. Asam Jawa Medan ?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Mengetahui pengaruh current ratio terhadap return on investment pada PT. Asam Jawa Medan.
b. Mengetahui pengaruh debt ratio terhadap return on investment pada PT. Asam Jawa Medan.
c. Mengetahui pengaruh total assets turnover terhadap return on investment pada PT. Asam Jawa Medan.
d. Mengetahui pengaruh current ratio, debt ratio, dan total assets turnover secara simultan terhadap return on investment pada PT.
Asam Jawa Medan.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Bagi perusahaan
Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan current ratio, debt ratio, total assets turnover, dan return on investment.
b. Bagi peneliti
Memperkaya wacana ilmiah, khususnya di bidang analisis pengaruh current ratio, debt ratio, dan total assets turnover terhadap return on investment.
c. Bagi pihak lain
Sebagai bahan informasi yang diperlukan sebagai referensi dan perbandingan bagi penelitian di masa yang akan datang yang berkaitan dengan analisis pengaruh current ratio, debt ratio, dan total assets turnover terhadap return on investment.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Rasio Likuiditas
Harahap (2008:301) berpendapat bahwa “rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kewajiban jangka pendeknya. Rasio- rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos- pos aktiva lancar dan utang lancar”. Beberapa rasio likuiditas diantaranya sebagai berikut:
2.1.1.1. Rasio lancar (current ratio)
Menurut Harahap (2008:301) mengatakan bahwa: “Rasio lancar menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar.
Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapat dibuat dalam bentuk berapa kali atau dalam bentuk persentasi. Apabila rasio lancar ini 1:1 atau 100%, ini berati bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua utang lancar. Rasio lancar yang lebih aman adalah jika berada di atas 1 atau 100%.
Artinya aktiva lancar harus jauh di atas jumlah utang lancar”.
Rumus :
aktiva lancar Rasio lancar (current ratio) =
utang lancar 2.1.1.2. Rasio cepat (quick ratio)
Harahap (2008:302) mengatakan bahwa “rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi utang lancar.
Semakin besar rasio ini akan semakin baik. Rasio ini disebut juga acid test ratio.
Angka rasio ini tidak harus 100% atau 1:1”.
Rumus :
aktiva lancar– (persediaan+prepaid expense) Rasio cepat =
utang lancar 2.1.1.3. Rasio kas atas aktiva lancar
Harahap (2008:302) mengatakan bahwa “rasio ini menunjukkan porsi jumlah kas dibandingkan dengan total aktiva lancar”.
Rumus :
kas Rasio kas atas aktiva lancar =
aktiva lancar 2.1.1.4. Rasio kas atas utang lancar
Harahap (2008:302) mengatakan bahwa “rasio ini menunjukkan porsi kas yang dapat menutupi utang lancar”.
Rumus :
kas Rasio kas atas utang lancar =
utang lancar
2.1.1.5. Rasio aktiva lancar dan total aktiva
Harahap (2008:302) mengatakan bahwa “rasio ini menunjukkan porsi aktiva lancar atas total aktiva”.
Rumus :
aktiva lancar Rasio aktiva lancar dan total aktiva =
total aktiva
2.1.1.6. Rasio aktiva lancar dan total utang
Harahap (2008:303) mengatakan bahwa “rasio ini menunjukkan porsi aktiva lancar atas total kewajiban perusahaan”.
Rumus :
aktiva lancar Rasio aktiva lancar dan total utang =
total utang jangka panjang
2.1.2. Rasio Leverage
Menurut Harahap (2008:306) berpendapat bahwa: “Rasio leverage menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset.
Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity)”.
Perusahaan yang baik semestinya memiliki komposisi modal yang lebih besar dari utang. Beberapa rasio leverage diantaranya sebagai berikut:
2.1.2.1. Debt ratio
Syamsuddin (2007:54) berpendapat bahwa “rasio ini mengukur berapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kreditur. Semakin tinggi debt ratio, semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan di dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan”.
Rumus :
total liabilities Debt ratio =
total asset
2.1.2.2. Debt to equity ratio
Syamsuddin (2007:54) berpendapat bahwa “rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh para kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan.
Hal ini biasanya digunakan untuk mengukur financial leverage dari suatu perusahaan”.
Rumus :
long term debt Debt to equity ratio =
stockholders equity
2.1.2.3. Capital adequacy ratio
Harahap (2008:307) mengatakan bahwa: “Capital adequacy ratio menunjukkan kecukupan modal yang ditetapkan lembaga pengatur yang khusus berlaku bagi industri-industri yang berada di bawah pengawasan pemerintah misalnya bank dan asuransi. Rasio ini dimaksudkan untuk menilai keamanan dan kesehatan perusahaan dari sisi modal pemiliknya. Di Indonesia standar CAR adalah 9-12%. Rasio ini menunjukkan sejauh mana modal pemilik saham dapat menutupi aktiva beresiko”.
Rumus :
stockholders equity Capital adequacy ratio =
total risk weighted assets
2.1.2.4 Capital formation
Harahap (2008:307) mengatakan bahwa “rasio ini mengukur tingkat pertumbuhan suatu perusahaan (khususnya usaha bank) sehingga dapat bertahan tanpa merusak capital adequacy ratio”.
Rumus :
laba bersih dividen yang dibayar Capital formation =
rata-rata modal pemilik 2.1.3. Rasio Aktivitas
Harahap (2008:308) berpendapat bahwa “rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya”. Beberapa rasio aktivitas ini adalah sebagai berikut:
2.1.3.1. Inventory turnover
Harahap (2008:308) mengatakan bahwa “rasio ini menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat”.
Rumus :
harga pokok penjualan Inventory turnover =
rata-rata persediaan barang
Rata-rata persediaan dihitung dengan cara :
persediaan awal + persediaan akhir Rata-rata persediaan =
2
2.1.3.2. Receivable turnover
Harahap (2008:308) mengatakan bahwa “rasio ini menunjukkan berapa cepat penagihan piutang. Semakin besar semakin baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat”.
Rumus :
penjualan kredit bersih Receivable turnover =
rata-rata piutang 2.1.3.3. Fixed asset turnover
Harahap (2008:309) mengatakan bahwa “rasio ini menunjukkan berapa kali nilai aktiva berputar bila diukur dari volume penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Artinya kemampuan aktiva tetap menciptakan penjualan tinggi”.
Rumus :
penjualan Fixed asset turnover =
aktiva tetap bersih
2.1.3.4. Total assets turnover
Harahap (2008:309) mengatakan bahwa “rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan, dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik”.
Rumus :
penjualan Total assets turnover =
total assets
2.1.3.5. Periode penagihan piutang
Harahap (2008:309) mengatakan bahwa “angka ini menunjukkan berapa lama perusahaan melakukan penagihan piutang. Semakin pendek periodenya semakin baik”.
Rumus :
piutang (rata-rata) Periode penagihan piutang =
penjualan per hari
2.1.4. Rasio Profitabilitas
Harahap (2008:304) mengatakan bahwa “rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga Operating Ratio”.
Beberapa rasio profitabilitas adalah sebagai berikut : 2.1.4.1. Margin laba (profit margin)
Harahap (2008:304) mengatakan bahwa “angka ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi”.
Rumus :
pendapatan bersih Profit margin =
penjualan
2.1.4.2 Asset turnover
Harahap (2008:305) mengatakan bahwa “rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba”.
Rumus :
penjualan bersih Asset turnover =
total aktiva
2.1.4.3. Return on investment
Syamsuddin (2007:63) megatakan bahwa “return on investment merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan”.
Rumus :
net profit after taxes Return on investment =
total assets
2.1.4.4. Return on equity
Syamsuddin (2007:64) mengatakan bahwa “return on equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. Semakin tinggi return atau penghasilan yang diperoleh semakin baik kedudukan pemilik perusahaan”.
Rumus :
net profit after tax
Return on equity =
stockholders equity 2.1.4.5. Basic earning power
Harahap (2008:305) mengatakan bahwa “basic earning power menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba diukur dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aktiva. Semakin besar rasio ini semakin baik”.
Rumus :
laba sebelum bunga dan pajak Basic earning power =
total aktiva
2.1.4.6. Earning per share
Harahap (2008:306) mengatakan bahwa “rasio ini menunjukkan berapa besar kemampuan per lembar saham menghasilkan laba”.
Rumus :
laba bagian saham bersangkutan Earning per share =
jumlah saham 2.1.4.7. Contribution margin
Harahap (2008:306) mengatakan bahwa “rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan melahirkan laba yang akan menutupi biaya-biaya tetap atau biaya operasi lainnya. Dengan pengetahuan atas rasio ini kita dapat
mengontrol pengeluaran untuk biaya tetap atau biaya operasi sehingga perusahaan dapat menikmati laba”.
Rumus :
laba kotor Contribution margin =
penjualan
2.2. Hubungan Antara Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat 2.2.1. Hubungan current ratio terhadap return on investment
Hanafi (2004:37) mengatakan bahwa “current ratio yang tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar (likuiditas tinggi dan resiko rendah), tetapi mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan”.
Besarnya hasil perhitungan current ratio menunjukkan besarnya aktiva lancar yang dapat menjamin kewajiban lancar. Semakin besar current ratio, maka likuiditas perusahaan semakin tinggi (Warsono, 2003:35).
2.2.2. Hubungan debt ratio terhadap return on investment
Hanafi (2004:41) tentang debt ratio berpendapat bahwa “rasio yang tinggi berarti perusahaan menggunakan utang yang tinggi. Penggunaan utang yang tinggi akan meningkatkan profitabilitas, di lain pihak, utang yang tinggi juga akan meningkatkan resiko”.
2.2.3. Hubungan total assets turnover terhadap return on investment
Syamsuddin (2007:62) mengatakan bahwa “total assets turnover menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva di dalam menghasilkan volume penjualan tertentu. Semakin tinggi total assets turnover berarti semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva di dalam mnghasilkan penjualan. Total assets turnover ini penting bagi kreditur dan pemilik perusahaan,
tetapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan, karena hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva di dalam perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas”.
2.3. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain:
a. Penelitian yang dilakukan oleh Herwidy (2014) yang berjudul
“Analisis current ratio, debt to equity ratio, dan total asset turnover ratio terhadap return on investment perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia (studi kasus tahun 2007-2012)”. Data yang digunakan bersumber dari laporan perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa current ratio, debt to equity ratio, dan total asset turnover berpengaruh sebesar 94,8% terhadap return on investment, sedangkan 5,2% sisanya dijelaskan oleh sebab atau variabel lain di luar model penelitian ini. Dengan persamaan regresi ROI = 0,390 + 0,254 CR – 0,006 DER + 0,128 TATO + e.
Secara simultan current ratio, debt to equity ratio, dan total asset turnover signifikan berpengaruh terhadap return on investment. Secara parsial, current ratio memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap return on investment, dan debt to equity ratio memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap return on investment, serta total asset turnover ratio memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap return on investment. Current ratio menjadi variabel paling dominan dalam mempengaruhi return on investment perusahaan.
b. Penelitian lain yang dilakukan oleh Ludijanto (2014) yang berjudul
“Pengaruh analisis leverage terhadap kinerja keuangan perusahaan (studi pada perusahaan property dan real estate yang listing di BEI tahun 2010-2012)”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara simultan debt ratio, debt to equity ratio, dan long-term debt to equity ratio berpengaruh signifikan dan positif terhadap return on investment. Secara simultan debt ratio, debt to equity ratio, dan long- term debt to equity ratio berpengaruh signifikan dan positif terhadap return on equity. Secara parsial debt ratio, debt to equity ratio, dan long-term debt to equity ratio berpengaruh signifikan dan positif terhadap return on investment. Secara parsial debt ratio, debt to equity ratio, dan long-term debt to equity ratio berpengaruh signifikan dan positif terhadap return on equity.
c. Penelitian lain yang dilakukan oleh Julita (2014) yang berjudul
“Pengaruh debt to equity ratio dan debt to assets ratio terhadap profitabilitas pada perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa debt to equity ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas dan debt to asset ratio secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas. Dan secara simultan menunjukkan bahwa debt to equity ratio dan debt to asset ratio berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011.
d. Penelitian lain yang juga dilakukan oleh Hidayati (2014) yang berjudul
“Pengaruh leverage, likuiditas, dan aktivitas terhadap profitabilitas (studi empiris pada perusahaan yang termasuk dalam Indeks LQ45 Non Bank di Bursa Efek Indonesia)”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas, likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas, dan aktivitas berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.
Tabel 2.1.
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama Judul
Variabel yang digunakan
Hasil Penelitian Herwidy
(2014)
Analisis current ratio, debt to equity ratio, dan total asset turnover ratio terhadap return on investment perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia (studi kasus tahun 2007- 2012)
Current ratio, debt to equity ratio, total asset turnover ratio, dan return on investment
Secara simultan current ratio, debt to equity ratio, dan total asset turnover signifikan berpengaruh terhadap return on investment.
Secara parsial, current ratio memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap return on investment, dan debt to equity ratio memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap return on investment, serta total asset turnover ratio memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap return on investment
Ludijanto (2014)
Pengaruh analisis leverage terhadap kinerja keuangan perusahaan (studi pada perusahaan property dan real estate yang listing di BEI tahun 2010- 2012)
Debt ratio, debt to equity ratio, long- term debt to equity ratio, return on investment dan return on equity
Secara simultan debt ratio, debt to equity ratio, dan long-term debt to equity ratio berpengaruh signifikan dan positif terhadap return on investment. Secara simultan debt ratio, debt to equity ratio, dan long- term debt to equity ratio berpengaruh signifikan dan positif terhadap return on equity. Secara parsial debt ratio, debt to equity ratio, dan long-term debt to equity ratio berpengaruh signifikan dan positif terhadap return on investment. Secara parsial debt ratio, debt to equity ratio, dan long- term debt to equity ratio berpengaruh signifikan dan positif terhadap return on equity
Julita (2014)
Pengaruh debt to equity ratio dan debt to assets ratio terhadap
profitabilitas pada perusahaan transformasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Debt to
equity ratio, debt to assets ratio dan return on asset
Debt to equity ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas dan debt to assets ratio secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas. Secara simultan debt to equity ratio dan debt to assets ratio berpengaruh terhadap profitabilitas
Hidayati (2014)
Pengaruh leverage, likuiditas, dan aktivitas terhadap profitabilitas (studi empiris pada perusahaan yang termasuk dalam Indeks LQ45 Non Bank di Bursa Efek Indonesia)
Debt asset ratio, current ratio, total asset
turnover, dan return on equity
Debt asset ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap return on equity, current ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap return on equity, dan total asset turnover berpengaruh positif signifikan terhadap return on equity
2.4. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual digunakan untuk memahami hubungan antara teori dan berbagai faktor yang diidentifikasi sebagai hal yang penting sehingga dapat menjelaskan hubungan antara teori dengan variabel yang akan diteliti.
Berdasarkan latar belakang dan tinjauan teoritis, variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah current ratio, debt ratio, dan total assets turnover. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return on investment. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1 di bawah ini:
H1
H2
H3
H4
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Current Ratio (X1)
Debt Ratio (X2)
Total Assets Turnover (X3)
Return On Investment
(Y)
2.5. Hipotesis
a. Current ratio yang akan diteliti berpengaruh terhadap return on investment pada PT. Asam Jawa Medan.
b. Debt ratio yang akan diteliti berpengaruh terhadap return on investment pada PT. Asam Jawa Medan.
c. Total assets turnover yang akan diteliti berpengaruh terhadap return on investment pada PT. Asam Jawa Medan.
d. Current ratio, debt ratio, dan total assets turnover yang akan diteliti secara simultan berpengaruh terhadap return on investment pada PT.
Asam Jawa Medan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.1.1.1. Current ratio
Rasio ini adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi utang jangka pendeknya (jatuh tempo kurang dari satu tahun) dengan menggunakan aktiva lancar (Hanafi, 2004:37).
Dihitung dengan rumus sebagai berikut : aktiva lancar Current ratio =
utang lancar
3.1.1.2. Debt ratio
Rasio ini adalah rasio yang menekankan pada peran penting pendanaan utang bagi perusahaan dengan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh pendanaan utang yang diperoleh dari membagi total utang perusahaan dengan total aktivanya (Horne, 2005:209).
Dihitung dengan rumus sebagai berikut : total liabilities Debt ratio =
total asset
3.1.1.3. Total assets turnover
Rasio ini adalah rasio untuk menunjukkan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba (Sartono, 2001:120).
Dihitung dengan rumus sebagai berikut : penjualan Total assets turnover =
total assets
3.1.2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return on investment.
3.1.2.1. Return on investment
Rasio ini merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan (Syamsuddin, 2007:63).
Dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Return on investment = net profit after taxes total assets
Tabel 3.1.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
X/Y Variabel Definisi Rumus Skala
X1 Current Ratio
Mengukur kemampuan perusahaan memenuhi utang jangka pendeknya (jatuh tempo kurang dari satu tahun) dengan menggunakan aktiva lancar
Aktiva lancar
Utang lancar Rasio
X2 Debt Ratio
Menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh pendanaan utang yang diperoleh dari membagi total utang perusahaan dengan total aktiva
Total liabilities Total assets
Rasio
X3 Total Assets Turnover
Menunjukkan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba
Penjualan
Total assets Rasio
Y Return On Investment
Pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam
menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan
Net profit after taxes Total assets
Rasio
Sumber: Data diolah peneliti, 2016
3.2. Batasan Operasional
Batasan penelitian yang penulis tetapkan adalah terbatas pada hubungan rasio likuiditas (current ratio), rasio leverage (debt ratio), dan rasio aktivitas (total assets turnover) dengan rasio profitabilitas (return on investment). Data laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 di PT. Asam Jawa Medan.
3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada PT. Asam Jawa Medan yang berlokasi di Jl. Gajah Mada No. 40 Medan, Telp. 4155217 – 4156600. Penelitian dimulai dari
bulan Agustus sampai dengan bulan November 2016.
3.4. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, karena data yang diperoleh berupa angka. Dari angka yang diperoleh akan dianalisis lebih lanjut dalam analisis data.
Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh peneliti dari PT. Asam Jawa Medan berupa laporan keuangan auditor independen.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi :
a. Metode Dokumentasi, yaitu mempelajari dokumen yang berkaitan dengan seluruh data yang diperlukan dalam penelitian. Dokumentasi dari asal kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis (Sukardi, 2003). Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti laporan keuangan perusahaan serta dokumen lain dalam perusahaan yang relevan dengan kepentingan penelitian.
b. Studi Pustaka, yaitu dengan melakukan telaah pustaka, eksplorasi dan pengkajian dari berbagai literatur pustaka seperti buku-buku, jurnal, majalah, literatur, dan sumber-sumber lain yang dapat menunjang penelitian.
3.6. Populasi dan Sampel 3.6.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan PT. Asam Jawa Medan periode 2010 sampai dengan 2015 yaitu sebanyak 6 populasi. Karena dalam penelitian ini data yang dibutuhkan peneliti terdapat pada laporan keuangan tahunan yaitu sebanyak 6 tahun.
3.6.2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel dari penelitian ini adalah sebanyak 6 sampel. Apabila populasi kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2006:134).
3.7. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis statistik. Dalam melakukan analisis data peneliti menggunakan program SPSS (Statistical Package Social Science).
3.7.1. Uji Asumsi Klasik
Model analisis regresi berganda disebut sebagai model yang baik jika memenuhi asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
3.7.1.1. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2006), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal adalah dengan melakukan uji Kolmogrov- Smirnov terhadap nilai signifikansi atau probabilitas > 0,05, menunjukkan data terdistribusi dengan normal. Sedangkan bila nilai signifikansi atau probabilitas < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal. Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan melakukan analisis grafik histogram dan normal probability plot.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas (Ghozali, 2006) sebagai berikut:
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan,
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.7.1.2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Menurut Sarjono (2011), salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF (variance infliating factor), dasar dalam mengambil keputusan adalah:
a. Jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas di antara variabel bebas dan,
b. Jika nilai VIF > 10 maka terjadi gejala multikolinearitas di antara variabel bebas.
3.7.1.3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2006), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas salah satunya adalah dengan menggunaka uji Glejser.
Menurut Gujarati (2003), uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan nilai absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
3.7.1.4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya), (Ghozali, 2006). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena
“gangguan” pada seorang individu/kelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individu / kelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan uji Durbin Watson.
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dalam tabel 3.2.
Tabel 3.2.
Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin Watson
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl<d<du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 - dl< d < 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 - du < d < 4 - dl Tidak ada korelasi, positif atau negatif Tidak ditolak Du < d < 4 - du Sumber: Ghozali (2006:96)
3.7.2. Uji Hipotesis
Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Model persamaannya adalah sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Dimana:
Y = Return On Investment
α = Konstanta
β1, β2, β3 = Koefisien regresi
X1 = Current Ratio
X2 = Debt Ratio
X3 = Total Assets Turnover e = Faktor penganggu (error)
3.7.2.1. Uji Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2006:83) pengujian determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji R2 berkisar antara nol sampai dengan 1 (0 < Adjusted R2 < 1). Hal ini berarti bila R2 = 0 maka ini menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Bila R2 semakin besar mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dan bila R2 semakin kecil mendekati 0, maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
3.7.2.2. Uji Signifikansi Simultan (f)
Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan f-test.
Menurut Ghozali (2006 : 84) “uji statistik f pada dasamya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen / terikat”. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi fhitung dengan ketentuan:
a. Jika fhitung < ftabel pada α = 0.05, maka Hi ditolak dan,
b. Jika fhitung > ftabel pada α = 0.05, maka Hi diterima.
3.7.2.3. Uji Signifikansi Parsial (t)
Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan t-test.
Menurut Ghozali (2006:84), uji statistik t pada dasamya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/
independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi thitung dengan ketentuan :
a. Jika thitung < ttabel pada α 0.05, maka Hi ditolak dan, b. Jika thitung > ttabel pada α 0.05, maka Hi diterima.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Sejarah Perusahaan
PT. Asam Jawa merupakan suatu perusahaan besar swasta nasional yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahan hasil perkebunan berupa tandan buah segar (TBS) untuk menghasilkan minyak sawit (CPO), inti sawit (kernel), PKO dan PKM. Hasil produksi ini kemudian dijual di pasaran dalam negeri.
Alasan pemberian nama Asam Jawa pada perusahaan ini adalah karena pada saat perumusan nama perusahaan tersebut, rapat diadakan di Desa Asam Jawa, Kecamatan/Kota Pinang. Perusahaan ini memiliki kantor pusat di Medan, sedangkan areal perkebunan dan pabrik berlokasi di Kecamatan/Kota Pinang, Kabupaten Labuhan Batu.
Perusahaan ini didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 dan No. 12 tahun 1970. Dan didirikan dengan Akta Notaris No. 37 tanggal 16 Januari 1982 dan Akta No. 53 tanggal 24 Oktober 1983 dihadapan notaris Barnang Armino Poeloeng, SH di Medan. Kemudian mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman RI dengan surat keputusan No.
C2.3259 HT 01.01 tanggal 6 Juni 1984 yang dimuat dalam Lembaran Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 3 Agustus 1984. Sesuai dengan bunyi Surat Keputusan Menteri Pertanian, perusahaan perkebunan ini dinyatakan
sebagai perkebunan besar swasta nasional. Sedangkan legalitas usaha sebagai PMDN didapat berdasarkan Surat Persetujuan Tetap Badan Koordinasi Penanaman Modal Dalam Negeri Pusat No. 261/PMDN/1983 dengan Nomor Proyek 1110/3115-07-13669 tanggal 13 Desember 1983.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 2 Juli 1984, deposito pemegang saham telah dikonfersikan menjadi setoran saham PT.
Asam Jawa Medan yang ditetapkan berdasarkan Surat Ketetapan Ketua Pengadilan Negeri Medan. Kemudian berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham, modal dasar perseroan telah ditetapkan besarnya, yakni modal dasar perusahaan sebesar Rp 6.000.000.000,00 terdiri atas 6.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000,00 per lembar yang telah ditetapkan, ditempatkan, dan disetor per tanggal 31 Desember 1986 sebesar Rp 6.000.000.000,00.
Kemudian anggaran perseroan telah mengalami perubahan yaitu Akta No.
127 tanggal 12 April 1989 notaris Rahmat Santoso, SH di Jakarta, tentang peningkatan modal dasar perusahaan dari Rp 6.000.000.000,00 menjadi Rp 8.200.000.000,00 terbagi atas 8.200 lembar saham, masing-masing dengan nilai nominal Rp 1.000.000,00 per lembar saham. Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor: C2-5284.HT.01.04.TH.89 tanggal 16 Juni 1989 menggantikan surat keputusan sebelumnya dan kemudian perubahan anggaran dasar perusahaan terakhir dari Rp 8.200.000.000,00 menjadi Rp 10.200.000.000,00 terbagi atas 10.200 lembar saham, masing-masing dengan nilai
nominal Rp 1.000.000,00 per lembar saham yang dituangkan dalam Akta Perubahan No. 1 tanggal 9 Juni 2000 dihadapan Nadira, SH, KN notaris pengganti dari Harun Kamil, SH di Jakarta, yang akta perubahannya telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2366.HT.01.04.TH.2000 tanggal 12 Oktober 2000.
Adapun luas areal perkebunan ini seluruhnya mula-mula 8.500 Ha dengan berbagai variasi. Dimana dengan adanya legalitas, sebenarnya perusahaan ini sudah mulai mengerjakan lahan sejak tahun 1982 di Imas Tumbang atau yang biasa disebut juga dengan Land Clearing karena lahannya sendiri sudah berada di atas lahan gambut yang cukup kering dan relatif tidak mempunyai hambatan yang berarti didalam pengolahannya. Tetapi di dalam pengembangan dan pengusahaannya lebih lanjut, ternyata menghadapi gambut basah atau tanah rawa sehingga membutuhkan pengeringan yang efektif.
Rencana produksi komersial tahap pertama dimulai pada bulan ke-48 dan tahap kedua pada bulan ke-72 terhitung sejak tanggal surat persetujuan tetap Badan Penanaman Modal (BPM) yang baru diperoleh seluas 7.350 Ha sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 07/HGU/1986, sedangkan sisanya masih dalam penyelesaian.
Secara garis besar proses pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) sampai menghasilkan produksi akhir adalah sebagai berikut: TBS diolah di pabrik kelapa sawit I dan II, pengolahan ini menghasilkan dua macam produk yaitu berupa minyak sawit (CPO) dan inti sawit (kernel). Seluruh produk CPO dan sebagian
produk kernel diolah di pabrik Palm Kernel Oil (PKO) dan dihasilkan PKO dan PKM yang siap untuk dijual. Jadi produk akhir dari proses pengolahan TBS ada empat jenis, yaitu: CPO, Kernel, PKO, dan PKM.
Adapun tenaga kerja yang diserap pada awal pendirian perusahaan perkebunan PT. Asam Jawa ini berjumlah 1.881 orang, yang terdiri dari:
1. Karyawan Organik 257 Orang
2. Karyawan Harian Tetap 249 Orang
3. Karyawan Harian Lepas 1.375 Orang
Perusahaan didalam mengolah perkebunan kelapa sawitnya dengan memakai sistem swakelola. Dalam mengelola kelapa sawitnya, perusahaan menghasilkan produksi yang bermutu untuk mendapatkan kualitas minyak kelapa sawit yang baik agar dalam melaksanakan transaksi baik dalam negeri maupun luar negeri tidak mengecewakan konsumen.
4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu struktur yang menggambarkan pola hubungan kerja antara dua badan atau lebih dalam suatu susunan hirarki serta pertanggung jawaban dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula.
Salah satu cara untuk mengetahui organisasi serta bentuk organisasi yang digunakan dalam suatu perusahaan adalah dengan melihat struktur organisasi perusahaan yang bersangkutan. Dimana tanpa adanya struktur organisasi, perusahaan akan kesulitan menentukan batasan wewenang dan tanggung jawab masing-masing personil di dalamnya.
Adapun struktur organisasi pada PT. Asam Jawa Medan adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1.
Struktur Organisasi PT. Asam Jawa Medan Sumber: PT. Asam Jawa Medan
4.2. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum (max), nilai minimum (min), nilai rata-rata
DEWAN KOMISARIS PEMEGANG SAHAM
KOP DIRKU I DIROPS YDP
DIRUT
SES
ROKU ROPERS
STAFF SUS BANG PRO
ESTATE DPT TRADING DPT
PROCESSING PDT
(mean), dan nilai standar deviasi, dari variabel current ratio, debt ratio, total assets turnover, dan return on investment.
Tabel 4.1.
Statistik Deskriptif dari Current Ratio, Debt Ratio, Total Assets Turnover, dan Return On Investment
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
ROI 6 17.20 25.87 21.9133 3.14449
CR 6 4.85 12.95 8.9178 2.76457
DR 6 2.53 5.07 3.8317 1.09864
TATO 6 1.17 1.39 1.2750 .10597
Valid N (listwise) 6
Sumber : Pengolahan Data SPSS, 2016
Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui return on investment mempunyai nilai minimum 17,20 dan nilai maksimum 25,87. Sementara nilai rata-rata dan standar deviasi dari return on investment adalah 21,9133 dan 3,14449. Current ratio mempunyai nilai minimum 4,85 dan nilai maksimum 12,95. Sementara nilai rata- rata dan standar deviasi dari current ratio adalah 8,9178 dan 2,76457. Diketahui debt ratio mempunyai nilai minimum 2,53 dan nilai maksimum 5,07. Sementara nilai rata-rata dan standar deviasi dari debt ratio adalah 3,8317 dan 1,09864.
Diketahui total assets turnover mempunyai nilai minimum 1,17 dan nilai maksimum 1,39. Sementara nilai rata-rata dan standar deviasi dari total assets turnover adalah 1,2750 dan 0,10597.
4.2.1. Uji Asumsi Klasik 4.2.1.1. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang digunakan