• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

27 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. PTK adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model dari Kemmis dan Mctaggart dimana satu siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Penelitian Bekerja sama dengan guru dalam merancang dan merefleksikan tindakan. Guru kelas bertindak sebagai observer dan peneliti sebagai pelaksana penelitian.

3.1.2. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap yaitu pada tahun ajaran 2013/2014 di SDN Gendongan 03 yang terletak di jalan Margorejo No.581 Salatiga.

3.2. Subjek Penelitian

Penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 Salatiga yang jumlah muridnya 31 murid yang terdiri dari 17 murid laki-laki dan 14 murid perempuan.

3.3. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dilakukan dalam dua siklus. Tiap tahap terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

1. Siklus 1 dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dengan tahapan sebagai berikut : a. Perencanaan

(2)

Pada tahap ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran Matematika materi pecahan,

2) Mengembangkan skenario pembelajaran,

3) Menyiapkan sumber belajar dan media pembelajaran

4) Menyusun lembar soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa

5) Menyusun instrumen/rubrik penilaian yang akan digunakan untuk penilaian

6) Membuat lembar observasi

b. Implementasi Tindakan dan Pengamatan

Pada tahap ini peneliti melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah dibuat dalam satu siklus dengan tiga kali tatap muka dengan alokasi waktu tiap pertemuan 2 x35 menit. Pada Siklus 1ni pembelajaran dilakukan oleh peneliti sedangkan guru lain sebagai observer terhadap proses pembelajaran.

Adapun langkah-langkah pembelajaran yang ditempuh adalah sebagai berikut:

Pertemuan 1

1) Memotivasi siswa dengan melakukan kegiatan menggunakan roti yang membantuk pecahan.

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran,

3) Membagi siswa menjadi dalam beberapa kelompok, 4) Membagi lembar kerja siswa pada setiap kelompok,

5) Meminta siswa mengerjakan lembar kerja siswa tantang pecahan 6) Mengawasi kerja dari setiap kelompok

7) Mengumpulkan dan membahas lembar kerja , Pertemuan 2

1) Memotivasi siswa dengan pertanyaan –pertanyaan yang telah dipelajari pada pertemuan pertama

2) Membagi siswa menjadi 6 kelompok

(3)

3) Meminta siswa melakukan percobaan kembali mengenai perbandingan pecahan dan letakknya pada garis bilangan;

4) Mengawasi cara kerja siswa

5) Perwakilan siswa mempresentasikan hasil kerjanya 6) Membahas hasil kerja siswa

Pertemuan 3

1) Guru mengulas sedikit materi pada pertemuan 1 dan 2 guna mengingatkan siswa mengenai pelajaran

2) Guru memberikan soal evaluasi kepada seluruh siswa.

3) Guru menanyakan materi mana yang sulit bagi siswa.

4) Guru bertanya kepada siswa mengenai kegiatan pembelajaran pada siklus pertama, dan apa manfaat yang diperoleh bagi setiap siswa.

c. Observasi

Pengamatan dilakukan secara cermat atas semua tindakan yang dilakukan. Pengamatan ini diikuti dengan pencataan /rekaman yang memungkinkan peneliti mempunyai laporan temuan tindakan seperti

1) Melakukan observasi kegiatan pembelajaran matematika dnegan pendekatan realistic pada materi operasi bilangan pecahan

2) Pengamatn terhadap kemampuan siswa di dalam menyelesaikan soal operasi bilangan pecahan dan aktifitas guru selama pembelajaran.

d. Refleksi

Pada tahap ini peneliti dan teman sejawat dengan cara menganalisis hasil pekerjaan siswa dan hasil observasi. Dengan demikian, analisis dilakukan terhadap proses dan hasil pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis tersebut akan diperoleh kesimpulan hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki atau disempurnakan pada Siklus 2.

2. Siklus 2

Rancangan pelaksanaan siklus 2 dilakukan setelah mengevaluasi tindakan pada siklus 1. Pada siklus 2 dilakukan tahapan-tahapan seperti siklus 1 tetapi didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh siklus

(4)

1 dan refleksi, sehingga kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus 1 tidak terjadi kembali pada siklus 2.

a. Perencanaan

Pada siklus ini peneliti ingin meningkatkan pemahaman siswa tentang pembelajaran Matematika materi pecahan. Peneliti terlebih dahulu menyiapkan perangkat pembelajaran dan merancang rencana pelaksanaan pembelajaran untuk program perbaikan dan pengayaan dengan menggunakan Pendekatan Matematika Realistik.

b. Implementasi Tindakan

Pembelajaran pada siklus 1ni dilaksanakan seperti pada siklus 1. Tetapi pada siklus 2 ini akan dilakukan perbaikan agar hasil belajar Matematika khususnya materi pecahan meningkat dan masih menggunakan Pendekatan Matematika Realistik sebagai metode belajar. adapun langkah - langkah yang ditempuh antara lain :

Pertemuan 1

1. Tanya jawab tentang perbandingan pecahan. Bandingkan mana yang lebih besar, pecahan atau Karena 1< 2 maka <

2. Guru menerangkan materi menggunakan garis bilangan untuk membandingkan nilai pecahan yang tidak sejenis;

3. Guru melakukan Tanya jawab mengenai materi tersebut;

4. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum jelas.

5. Siswa membuat kesimpulan dibimbing oleh guru.

Pertemuan 2

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan 2 sebagai berikut : 1. Apersepsi guru menerangkan materi yang lalu.

2. Guru menjelaskan materi tentang operasi penjumlahan bilangan berpenyebut sama,siswa diminta untuk menyimak

(5)

3. Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 6 siswa.

4. Kemudian guru memberikan soal, setiap kelompok mempresentasikan hasil jawaban dan berdiskusi dengan kelompok yang lainnya.

5. Siswa membuat kesimpulan dibimbing oleh guru

6. Guru bertanya pada siswa apa saja yang didapat dari pembelajaran kali ini.

Pertemuan 3

1. Guru menerangkan sedikit materi pada pertemuan pertama dan kedua, guna mangingatkan siswa mengenai pelajaran

2. Guru memberikan soal evaluasi kepada seluruh siswa.

3. Guru menanyakan materi mana yang sulit bagi siswa

4. Guru bertanya kepada siswa mengenai kegiatan pembelajaran pada siklus pertama, dan apa manfaat yang diperoleh bagi setiap siswa.

c. Observasi/pengamatan

1. Melakukan observasi kegiatan pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistic Indonesia pada pokok bahasan operasi bilangan pecahan

2. pengamatan terhadap kemampuan siswa dalam poko bahasan operasi bilangan pecahan dan katifitas guru selama pembelajaran.

d. Refleksi

Peneliti dibantu oleh teman sejawat menganalisis hasil penilain sebagai umpan balik yang diperoleh pada Siklus 2. Dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam menjumlahkan bilangan pecahan melalui pendekatan matematika realistik.Di dalam kegiatan refleksi juga dipaparkan tentang hambatan dan solusi penyelesaiannya.

3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

(6)

Agar dapat mengetahui perkembangan aktivitas belajar siswa dilakukan teknik observasi. Orang yang melakukan observasi disebut observer. Observer bertugas melakukan pengamatan dan penilaian melalui pengisian lembar aktivitas siswa dan kegiatan mengajar guru pada setia pertemuan.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru

Aspek Indikator Nomor

Pra pembelajaran - Menyampaikan tujuan pembelajaran - Menyampaikan langkah-langkah

pembelajaran

1, 2, 3

Penggunaan konteks

Menyampaikan apersepsi yang berupa pengaitan materi dengan masalah kontekstual yang dapat dipahami oleh siswa

4

Penggunaan media sebagai alat peraga 6,7 Interaktivitas Memberikan materi pembelajaran

dengan melibatkan peserta didik

5, 8, 9, 10 Bimbingan

siswa/kelompok

Memberikan arahan bagi siswa yang mengalami kesulitan

11, 12, 13, 14, Menggunakan

kontribusi siswa

Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mendiskusikan jawaban siswa

15, 16, 17 18

Total 18

(7)

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa

Aspek Indikator Nomor

Pra pembelajaran - Menyimak tujuan pembelajaran - Menyimak langkah-langkah

pembelajaran

1, 2

Penggunaan konteks

Menyimak apersepsi yang disampaikan oleh guru kepada siswa

3 Interaktivitas Mengikuti segala aktivitas yang

disampaikan oleh guru kepada siswa

4, 5, 6 Menjawab pertanyaan yang disampaikan

guru atau teman mengenai materi

7 Bimbingan

siswa/kelompok

Berkelompok 8

Menyimak arahan yang diberikan guru 9, 10 Menggunakan

kontribusi siswa

membandingkan hasil diskusi kelompok 11, 12, 13, 14, 15

Total 15

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kondisi Lingkungan

Aspek Indikator Nomor

Pra pembelajaran Kesiapan alat dan media dalam pembelajaran

1 Kenyamanan siswa dalam pembelajaran 2,3,4,5 Penggunaan

konteks

Ketersediaan media pembelajaran yang berkaitan dengan pembelajaran

6 Interaktivitas Pengaturan tempat duduk di kelas 7 Bimbingan

siswa/kelompok

Suasana belajar yang terkendali 8 Adanya arahan dalam memahami suatu materi

9 Menggunakan

kontribusi siswa

Adanya keakraban di dalam pembelajaran

10 Adanya timbal balik dalam presentasi 11

Total b. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan pada akhir kegiatan tiap-tiap siklus (post test) dengan memberikan sebuah soal tes kepada subjek penelitan. Dalam

(8)

pengumpulan data alat yang digunakan dalam soal tes sesuai dengan materi.

Tabel 3.4. Kisi-kisi Soal Tes Siklus I Standar

Kompetensi

Kompetensi dasar

Indikator No Soal Menggunakan

konsep pecahan dalam penyelesaian masalah.

Menjelas- kan arti pecahan dan urutannya

- Mengenal arti pecahan - Menghitung pecahan

sebagai operasi pembagian

- Membandingkan dan mengurutkan pecahan - Menentukan letak

pecahan pada garis Bilangan

1 7,8,9

3,4,5,6 2

Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Tes Siklus II Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator No Soal Menggunakan

konsep pecahan dalam penyelesaian masalah

Menjumlahkan bentuk pecahan

- Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan penyebut sama - Melakukan

operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama

1,2,3,4,5

6,7,8,9,10

c. Dokumentasi

Dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data awal tentang nama siswa no induk, nilai hasil ulangan

(9)

siswa kelas 4 SDN Gendongan 03 khususnya pada mata pelajaran matematika semester II tahun 2013/2014.

3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang penliti gunakan adalah kisi-kisi, Tes dan Observasi. Selain itu pengumpulan data dapaat diperoleh dari hasil tes yang dilaksanakan setelah pembelajaran ditentukan.

3.5. Indikator Kinerja

Penggunaan pendekatan matematika realistik pada pelajaran matematika tentang pecahan dikatakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa apabila hasil belajar siswa pada tiap siklus yang mencapai nilai KKM (70) minimal 75 % dari jumlah siswa

3.6. Teknik Analisis data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik diskriptif komparatif yang merupakan teknik statistik dengan membandingkan hasil penelitian antar siklus yaitu rata-rata, skor minimal, skor maksimal dan persentase.

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa
Tabel 3.4. Kisi-kisi Soal Tes Siklus I  Standar  Kompetensi  Kompetensi dasar  Indikator  No Soal  Menggunakan  konsep  pecahan  dalam  penyelesaian  masalah

Referensi

Dokumen terkait

Pola serupa dijumpai pula pada domba Targhee (R AMSEY et al., 1997), dimana induk beranak kembar mempunyai produksi susu lebih banyak dibandingkan dengan produksi susu

Bandingkan kekenyalan sampel sashimi dan ranking kesukaan terhadap rasa sampel tersebut (ranking tidak boleh sama) dengan mengisikan kode sampel sesuai dengan tingkat kesukaan

HIZBUL WATHON HASIL EVALUASI KUALIFIKASI HASIL PEMBUKTIAN KUALIFIKASI KETERANGAN 2 PEMBUKAAN DOKUMEN PELELANGAN HARGA PENAWARAN TERKOREKSI (Rp) HASIL EVALUASI ADMINISTRASI

b) Meleong, mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah, yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social secara alamiah dengan

Adapun judul skripsi ini adalah “ Hubungan Antara Motivasi Mengajar Pesantren Kilat Dengan Sikap Sosial Mahasiswa Aktivis Lembaga Dakwah Kampus (LDK) IAIN Salatiga

Sebagai contoh, sekiranya ahli keluarga telah sengaja menyebabkan kecederaan fizikal kepada seorang warga tua yang tinggal bersama, maka ia telah memenuhi definisi

jumlah sudut bias dengan sudut datang adalah 90 o yang termuat dalam bentuk. garafik

[r]