• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBALAJARAN AKTIF LEARNING START WITH A QUESTION DENGAN QUESTION STUDENTS HAVE TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS X PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN STRATEGI PEMBALAJARAN AKTIF LEARNING START WITH A QUESTION DENGAN QUESTION STUDENTS HAVE TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS X PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBALAJARAN AKTIF LEARNING START WITH A QUESTION DENGAN QUESTIONS STUDENTS HAVE TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS X PADA MATERI

PENCEMARAN LINGKUNGAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Jurusan Pendidikan Biologi

Oleh:

RESTY WIJAYANTI 0903872

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Perbandingan Strategi Pembalajaran Aktif Learning Start with a Question dengan Question Students Have terhadap Penguasaan Konsep Siswa Kelas X

pada Materi Pencemaran Lingkungan

Oleh

Resty Wijayanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam

© Resty Wijayanti 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

RESTY WIJAYANTI

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBALAJARAN AKTIF LEARNING START WITH A QUESTION DENGAN QUESTIONS STUDENTS HAVE TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS X PADA MATERI

PENCEMARAN LINGKUNGAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Dr. Hj. Widi Purwianingsih, M.Si. NIP. 196209211991012001

Pembimbing II

Dr. H. Taufik Rahman, M.Pd. NIP. 196201151987031002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

(4)

Perbandingan Strategi Pembalajaran Aktif Learning Start with a Question dengan Question Students Have terhadap Penguasaan Konsep Siswa Kelas X

pada Materi Pencemaran Lingkungan

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan strategi pembelajaran aktif learning start with a question dengan question students have terhadap penguasaan konsep siswa SMA kelas X pada materi pencemaran lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah quasy eksperimental dengan desain penelitian non equivalent pretest posttest. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Bandung tahun ajaran 2012/2013. Siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X3 dan X10. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes tertulis penguasaan konsep siswa dan angket respon siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan penguasaan konsep yang signifikan antara kedua kelas ekperimen. Kelas yang menggunakan strategi pembelajaran aktif learning start with a question lebih unggul dibandingkan kelas yang menggunakan strategi pembelajaran aktif question students have. Peningkatan penguasaan konsep menunjukan perbedaan yang signifikan. N-gain kelas yang menggunakan strategi pembelajaran aktif learning start with a question 0,58 dan kelas yang menggunakan strategi pembelajaran aktif question students have 0,51. Peningkatan penguasaan konsep siswa dengan menggunakan kedua strategi pembelajaran tersebut termasuk kedalam kategori sedang. PengGunaan strategi pembelajaran aktif learning start with a question dan question students have mendapat tanggapan positif dari siswa.

(5)

Comparison of Active Learning Strategies Learning Start with a Question With a Question Students Have toward Concept Mastery Grade X of

Students at Material Environmental Pollution

ABSTRACT

The purposes of this research were to know comparison of active learning strategies learning start with a question with a question students have toward the concept mastery garade x of students at material environmental pollution. The research methods was a quasy experiment with non equivalent pretest posttest design. This research was implemented in SMA Negeri 7 Bandung academic year 2012/2013. The samples were from class X3 and class X10. The instrument in this research was used in the form of written test concept mastery of students and student questionnaire respons. The results of research showed that there were significant differences in the concept mastery of students between the two experimental classes. The class was used active learning strategies learning start with a question better than the class was used active learning strategies question students have. Improvement concept mastery of students showed that there were significant differences. N-gain the class was used active learning strategies learning start with a question was 0,58 and the class was used active learning strategies question students have was 0,51. The improvement concept mastery of students by using both learning strategies were included into the medium category.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Batasan Masalah... 4

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Manfaat Penelitian... F. Asumsi Penelitian... G. Hipotesis Penelitian... 5

6

6

BAB II PERBANDINGAN STRATEGI PEMBALAJARAN AKTIF LEARNING START WITH A QUESTION DENGAN QUESTIONS STUDENTS HAVE TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS X PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN A. Strategi Pembelajaran Aktif... 7

B. Learning Start With a Question... 9

C. Quetion Students Have... 10

D. Penguasaan Konsep... 12

(7)

F. Penelitian yang Relevan... 21

D. Definisi Operasional... 23

E. Instrumen Penilitian... 24

F. Proses Pengembangan Instrumen... 25

a. Uji Validitas Butir Soal... 25

b. Uji Reliabilitas Instrumen... G. Teknik Pengolahan Data... 32

a. Menghitung Gain... b. Melakukan Uji Homogenitas... c. Melakukan Uji Normalitas... d. Melakukan Uji Hipotesis... e. Pengolahan Data Angket Respon Siswa... H. Prosedur Penelitian... a. Tahap Persiapan... b. Tahap Pelaksanaan Penelitian... c. Tahap Pengolahan Data Penelitian... I. Tahap Penerapan Strategi Pembelajaran...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 39

(8)

a). Data Tes Kemampuan Awal (Pretest) Penguasaan

Konsep...

b). Data Tes Kemampuan Awal (Postest) Penguasaan

Konsep...

c). Data Peningkatan Penguasaan Konsep (N-gain)...

d). Ketuntasan Belajar Siswa...

39

41

43

45

2. Analisis Respon Siswa... 46

B. Pembahasan... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 61

B. Saran... 62

DAFTAR PUSTAKA... 63

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Indikator Jenjang Kognitif Bloom... 13

2.2 3.4 Kategori Indeks Kesukaran Butir Soal... 28

3.5 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Butir Soal... 28

3.6 Klasifikasi Daya Pembeda... 29

3.7 Rekapitulasi Daya Pembeda Butir Soal... 30

3.8 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Soal Pilihan Ganda... 30

3.9 Kategori N-gain(Indeks Gain)... 32

3.10 Kriteria Presentase Angket... 34

3.11 Tahapan Penerapan Strategi Pembelajaran... 36

4.1 Rekapitulasi Nilai Pretest... 39

4.2 Uji Prasyarat Pretest... 40

4.3 Uji Hipotesis Pretest... 41

4.4 Rekapitulasi Nilai Posttest... 41

4.5 Uji Prasyarat Posttest... 42

4.6 Uji Hipotesis Posttest... 43

4.7 Rata-Rata N-gain Penguasaan Konsep Siswa... 44

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Pencemaran Udara... 16

2.2 Pencemaran tanah... 17

2.3 Pencemaran air...………. 18

2.4 Aktivitas Manusia yang Menyebabkan Pencemaran,,,,... 19

3.1 Alur Penelitian... 38

4.1 Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest... 43

4.2 Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata N-gain... 45

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A PERANGKAT PEMBELAJARAN... 67

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Learning Start with a Question... A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Question Students Have... A.3 Lembar Kerja Siswa (Pertemuan Pertama)... A.4 Lembar Kerja Siswa (Pertemuan Pertama)... A.5 Artikel Pencemaran Lingkungan... 68 79 91 96 99 B INSTRUMEN PENELITIAN... 108

(12)

D ADMINISTRASI PENELITIAN 159 D.1 Surat Ijin Penelitian...

D.2 Surat Pelaksanaan Uji Coba Instrumen Penelitian..

D.3 Surat Pelaksanaan Penelitian...

160

161

162

E DOKUMENTASI PENELITIAN... 163 E.1 Dokumentasi Kelas Eksperimen1 (LSWAQ)... 164

(13)
(14)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dari yang tidak tahu

menjadi tahu, tidak paham menjadi paham, dan tidak bisa menjadi bisa. Menurut

Sanjaya (2008) belajar merupakan suatu proses aktivitas mental seseorang dalam

berinteraksi dengan lingkunganya sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku

yang bersifat positif baik perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap, maupun

psikomotor. Proses pembelajaran melibatkan guru yang bertindak sebagai

pengajar dan juga siswa sebagai yang diajar. Proses pembelajaran merupakan

kesatuan dua proses antara siswa yang belajar dan guru yang membelajarkan

(Rustaman et al., 2003 : 3)

Pada umumnya proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah, hanya

terpusat pada guru saja (teacher center). Seperti yang diungkapkan oleh Vianata

(2012) bahwa pada kenyataannya, banyak dijumpai dikelas-kelas suatu sekolah

selama ini adalah pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered learning)

yang mana guru berperan sebagai pemberi pengetahuan bagi siswa, dan cara

penyampaian pengetahuan cendrung masih didominasi dengan metode ceramah.

Dengan begitu, pada proses pembelajaran peran siswa kurang menonjol, siswa

terkesan menjadi pasif karena segala urusan yang berkenaan dengan proses

pembelajaran dikendalikan oleh guru. Seperti yang dikemukakan Rahayu et al.

(2010) pada proses pembelajaran di dalam kelas, jelas sekali bahwa yang aktif

dikelas adalah guru, bukan siswanya.

Bila terus dibiarkan proses pembelajaran yang seperti ini tidak akan

meningkatkan pengetahuan siswa sehingga akan berpengaruh terhadap pencapaian

belajar siswa. Selain itu guru akan merasa kesulitan untuk mendiagnosa sejauh

mana letak kesulitan dan ketidakpahaman siswanya. Agar proses pembelajaran

dikelas tidak monoton dan segala sesuatunya berpusat tidak hanya pada guru,

(15)

2

penelitian tentang strategi, metode, dan model pembelajaran yang telah diterapkan

dan berdampak terhadap hasil belajar siswa. Strategi pembelajaran merupakan

suatu cara di dalam kegiatan pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan

hasil belajar pada siswa. Penggunaan strategi pembelajaran dalam proses

pembelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa (Rahayu et al., :

2010).

Salah satu upaya dari strategi pembelajaran ialah mengupayakan agar siswa

terbiasa mengajukan pertanyaan, dengan pertanyaan akan timbul proses

pembelajaran aktif dimana guru dan siswa sama-sama terlibat di dalam proses

pembelajaran.Pemberian tugas untuk membuat pertanyaan oleh siswa merupakan

salah satu cara agar siswa dapat memahami materi pelajaran (Amri,2012).

Menurut Deed (Rahayu et al., 2010) pertanyaan yang diajukan oleh siswa dapat

mendukung menuju pemahaman konseptual dalam pembelajaran. Dari

pertanyaan-pertanyanan yang diajukan oleh siswa dapat diketahui sejauh mana

siswa itu berpikir, karena bertanya bukan sekedar bertanya tetapi juga melibatkan

pikiran (Rustaman et al., 2003 : 96). Dari indentifikasi pertanyaan yang diajukan

siswa, guru dapat memperkirakan sejauh mana siswa paham dengan materi yang

telah disampaikan, dan melakuan tindak lanjut terhadap materi yang belum

dipahami siswa.

Sayangnya keinginan siswa untuk bertanya pada proses pembelajaran masih

sangat kurang. Biasanya hanya siswa-siswa tertentu saja yang berani mengajukan

pertanyaan pada gurunya selebihnya siswa yang lain hanya diam, tidak tahu

apakah diam karena mengerti atau belum paham. Sama seperti yang diungkapkan

Rahayu et al., (2010) banyak siswa yang cenderung diam membisu ketika diberi

kesempatan untuk bertanya atau mengungkapkan pendapat. Jika tidak ada siswa

yang bertanya maka guru cenderung menganggap bahwa siswa telah memahami

materi pelajaran (Amri, 2012).

Menurut Abimanyu (Marli dalam Saraswati : 2008) terdapat beberapa faktor

yang menyebabkan siswa kurang berani mengajukan pertanyaan pada saat

pembelajaran, yaitu (1) kebiasan mengajar guru dengan metode ceramah sehingga

(16)

3

berpartisipasi dalam proses pembelajaran. (2) Pengaruh lingkungan siswa yang

tidak terbiasa mengajukan gagasan dan pertanyaan. (3) Siswa memiliki rasa malu

untuk bertanya baik kepada guru maupun temanya. (4) Siswa tidak mengetahui

apa yang harus ditanyakan karena tidak menguasai materi. (5) Siswa takut

ditertawakan oleh teman-temanya.

Oleh karena alasan-alasan tersebut, sekarang ini telah banyak dikembangkan

beberapa strategi pembelajaran yang dapat dijadikan pedoman bagi guru untuk

membuat pembelajaran lebih aktif agar nantinya berpengaruh terhadap pencapaian

belajar siswa. Learning start with a question (belajar berawal dari pertanyaan)

merupakan strategi pembelajaran aktif yang dapat melatih siswa membuat

pertanyaan tanpa sebelumnya mendapat penjelasan dari guru. Silberman (2011 :

157) menyatakan bahwa proses mempelajari hal baru akan lebih efektif jika siswa

dalam kondisi aktif dengan cara menstimulir siswa untuk mempelajari sendiri

tanpa penjelasan terlebih dahulu dari guru. Penelitian Susatyo et al. (2009)

menyatakan bahwa hasil belajar siswa meningkat dengan mengunakan strategi

Learning start with a question. Question Students Have (Pertanyaan yang

dimiliki oleh siswa) merupakan strategi pembelajaran aktif yang tidak membuat

siswa merasa takut untuk bertanya setelah guru menyampaikan materi

pembelajaran. Menurut Silberman (2011 : 91) Strategi question students have

merupakan teknik bertanya yang mengundang partisipasi pertanyaan melalui

tulisan bukan pembicaraan. Menurut Vianata (2012) terdapat pengaruh

peningkatan hasil belajar dengan pemanfaatan strategi pembelajaran question

students have.

Materi pencemaran lingkungan merupakan materi yang bersifat kontekstual

yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Dalam materi tersebut, terdapat

banyak permasalahan-permasalahan lingkungan yang dapat menimbulkan

berbagai pertanyaan dari siswa. Jawaban dari pertanyaan siswa tersebut

diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi pembelajaran

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dilakukan penelitian tentang

(17)

4

question students have terhadap penguasaan konsep siswa kelas x pada materi

pencemaran lingkungan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan

masalah dari penelitian ini adalah : “ Bagaimana perbandingan strategi

pembelajaran Learning Start With a Question dan Question Students Have teradap

penguasaan konsep siswa kelas X pada materi pencemaran lingkungan ?”.

Untuk lebih memperjelas rumusan masalah tersbut, maka dimunculkanlah

pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah penguasaan konsep siswa sebelum menggunakan strategi

pembelajaran aktif Learning Start With a Question dan Question Students

Have ?

2. Bagaimanakah penguasaan konsep siswa setelah menggunakan strategi

pembelajaran aktif Learning Start With a Question dan Question Students

Have?

3. Adakah perbedaan penguasaan konsep siswa yang menggunakan strategi

pembelajaran aktif Learning Start With a Question dan Question Students

Have?

4. Adakah perbedaan peningkatan penguasaan konsep siswa yang

menggunakan strategi pembelajaran aktif Learning Start With a Question

dan Question Students Have?

5. Bagaimanakah respon siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran

aktif tipe Learning Start With a Question dan Question Students Have ?

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya kesalahan penafsiran dalam penelitian ini,

maka masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut :

1. Materi yang diteliti dalam penelitian ini yaitu Pencemaran Lingkungan,

dengan subkonsep pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran

(18)

5

2. Tipe strategi pembelajaran aktif yang digunakan untuk dua kelas yang

berbeda, yaitu Learning Start with a Question (belajar berawal dari

pertanyaan) dan Question Students Have (pertanyaan yang dimiliki

siswa).

3. Penelitian dilakukan terhadap seluruh siswa kelas X dari dua kelas yang

berbeda , yaitu kelas X3 dan kelas X10.

D. Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan umum penelitian ini

adalah untuk membandingkan penerapan strategi pembelajaran aktif Learning

Start With a Question dan Question Students Have terhadap penguasaan konsep

siswa. Adapun tujuan khusus penelitian ini, yaitu :

1. Menganalisis peningkatan penguasaan konsep siswa setelah dilakukan

pembelajaran mengunakan strategi pembelajaran aktif Learning Start with

a Question dan Question Students Have.

2. Menganalisis perbandingan strategi pembelajaran aktif Learning Start

with a Question dan Question Students Have terhadap penguasaan konsep

siswa.

3. Memperoleh informasi mengenai respon siswa terhadap penerapan strategi

pembelajaran aktif tipe Learning Start With a Question dan Question

Students Have

E. Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini diantaranya adalah :

1. Bagi siswa

Diharapkan penelitian ini memberikan manfaat bagi para siswa dalam

meningkatkan keberanian untuk bertanya pada materi yang belum dipahami

sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan penguasaan konsep siswa.

2. Bagi Guru

Diharapkan penelitian ini memberikan manfaat bagi para guru. Guru

(19)

6

sehingga guru dapat menerapkan strategi tersebut di dalam proses

pembelajaran. Selain itu, dengan penerapan penelitian ini dapat dijadikan

sebagai salah satu bahan diagnosis sejauh mana siswa paham dengan materi

pelajaran yang diberikan guru.

3. Bagi Peneliti

Diharapkan penelitian ini memberikan manfaat bagi para peneliti.

Membantu dalam menambah wawasan pengetahuan baru. Selain itu ide

penelitian ini dapat dikembangkan oleh peneliti lainya yang ingin melakukan

penelitian serupa.

F. Asumsi

1. Penggunaan strategi pembelajaran dalam proses pembelajaran sangat

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa (Rahayu et al,. : 2010)

2. Learning Start with a Question menuntut siswa untuk belajar aktif yaitu

aktif dalam bertanya, melalui bertanya akan memberikan banyak manfaat

yaitu siswa menjadi berfikir, menghilangkan perasaan malu dan takut,

serta merupakan salah satu cara untuk mengkaji ulang pelajaran (Susatyo,

2009). Strategi learning start with a question dapat menggugah peserta

didik untuk mencapai kunci belajar (Zaini, 2008).

3. Question Students Have meningkatkan kualitas pemahaman siswa dan

mendorong peserta didik untuk mengemukakan pendapat (Rahayu et al,.

2010)

G. Hipotesis

Berdasarkan asumsi di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah

“Terdapat perbedaan peningkatan penguasaan konsep siswa yang signifikan

antara kelas yang mengunakan strategi pembelajaran aktif Learning Start a

Question dengan siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif Question

(20)

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 7 Bandung yang bertempat di Jl.

Lengkong Kecil No. 53 Telepon 022 – 4239947. Penelitian ini dilakukan pada

tanggal 22 Mei 2013, 27 Mei 2013, dan 29 Mei 2013.

Populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 7 Bandung

tahun ajaran 2012/2013. Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa

dari dua kelas yang berbeda, satu kelas sebagai kelompok eksperimen1 yang

proses pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran aktif learning start

with a question dan kelas lainya sebagai kelompok eksperimen 2 dengan

menggunakan strategi pembelajaran aktif question students have. Pemilihan

sampel kelas dilakukan secara purposive. Hal tersebut di karenakan, berdasarkan

informasi yang di peroleh dari guru, bahwa kedua kelas tersebut memiliki

kemampuan akademis yang sama serta kurang aktifnya kedua kelas tersebut di

dalam kegiatan pembelajaran.

B. Desain Penelitian

Adapun desain penelitian pada penelitian ini yaitu non equivalent pretest

posttest yang ditunjukkan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian non equivalent pretest posttest

Kelompok Pre-test Treatment Pos-test

Eksperimen 1 T1 X1 T2

Eksperimen 2 T1 X2 T2

(Sugiyono, 2013)

Keterangan :

T1 = Pre-test yang diberikan kepada siswa sebelum mendapatkan perlakuan.

X1 = Perlakuan yang diberikan kepada siswa yaitu penerapan strategi bertanya learning start with a question.

(21)

23

T2 = Post-test yang diberikan kepada siswa sesudah siswa mendapatkan perlakuan.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah yang digunakan

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013 :

2). Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu quasy

eksperimental (eksperimental semu) dikarenakan banyak terdapat faktor dari

subjek penelitian yang tidak dapat dikontrol. Pada metode eksperimental semu ini

terdapat dua kelompok ekperimen, yaitu kelompok eksperimen 1 yang proses

pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran aktif learning start with a

question dan kelas lainya sebagai kelompok eksperimen 2 dengan menggunakan

strategi pembelajaran aktif question students have.

D. Definisi Operasional

Untuk membantu memperjelas data yang harus dikumpulkan dan instrumen

yang diperlukan, maka diperlukan definisi opersional yaitu definisi kata yang

terdapat dalam penelitian. Adapun definisi operasional penelitian ini, yaitu :

1. Strategi pembelajaran aktif learning start with a question merupakan suatu cara untuk membuat peserta didik belajar secara aktif dengan membuat

mereka mengajukan pertanyaan sebelum diberikan penjelasan oleh guru.

Prosedur yang digunakan dalam penerapan strategi pembelajaran aktif

learning start with a question adalah sebagai berikut :

1. Guru memberikan bacaan berupa artikel pencemaran lingkungan

2. Siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan yang tidak dipahami dari

artikel tersebut

3. Pertanyaan-pertanyaan siswa tersebut akan dikemas oleh guru, kemudian

selanjutnya akan menjadi bahan ajar di dalam kegiatan pembelajaran

2. Strategi pembelajaran aktif question students have merupakan suatu strategi pembelajaran yang mendatangkan partisipasi siswa berupa

pertanyaan dalam bentuk tulisan. Prosedur yang digunakan dalam penerapan

(22)

24

1. Guru memberikan penjelasan tentang materi pencemaran lingkungan

kepada siswa.

2. Setelah guru menjelaskan materi pencemaran lingkungan, guru

memberikan kertas kosong kepada siswa dan setiap siswa diminta untuk

menuliskan pertanyaan yang belum dipahami mengenai materi yang

telah disampaikan oleh guru.

3. Setelah masing-masing siswa menuliskan pertanyaan, siswa diminta

untuk memutarkan kertas berisi pertanyaannya (di dalam kelompok)

searah jarum jam

4. Siswa diminta untuk membaca pertanyaan yang di ajukan oleh

teman-teman sekelompoknya kemudian memberikan tanda centang pada

pertanyaan yang menurut siswa lain tidak dipahaminya

5. Pertanyaan diputar, dibaca, dan diberi centang secara terus-menerus

hingga pertanyaan kembali lagi kepada siswa yang menuliskan

pertanyaan

6. Siswa memilih pertanyaan yang mendapatkan centangan paling banyak,

kemudian guru akan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa tersebut

7. Sementara, untuk pertanyaan yang mendapatkan centangan sedikit akan

didiskusikan dan dijawab oleh kelompok lain (pertanyaan ditukarkan

dengan kelompok lain)

3. Perbandingan Penguasaan Konsep yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbandiangan nilai yang diperoleh siswa setelah dilakukan

pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran aktif learning start with

a question dan question students have. Nilai tersebut didapatkan melalui

posttest dengan bentuk soal berupa 30 butir soal pilihan ganda dengan

lima pilihan jawaban.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data agar penelitianya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam

(23)

25

(Arikunto, 2010). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

penguasaan konsep dan non-tes berupa angket respon siswa.

1. Tes

Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa tes tertulis berupa tes

objektif yang terdiri dari 30 soal pilihan ganda dengan 5 option. Tes diberikan

kepada siswa baik kelompok kelas ekperimen 1 yang menggunakan strategi

pembelajaran aktif learning start with a question dan kelompok kelas eksperimen

2 yang menggunakan strategi pembelajaran aktif question students have, sebelum

proses pembelajaran (pre-test) dan sesudah proses pembelajaran (post-test).

Pre-test diberikan untuk mengukur kemampuan awal siswa dan post-Pre-test diberikan

untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh

guru.

2. Angket respon siswa

Angket respon siswa merupakan alat instrumen yang digunakan untuk

mengetahui umpan balik dari kegiatan pembelajaran. Dalam penelitiana ini,

angket respon siswa yang digunakan berisi 14 pertanyaan yang terkait dengan

kedua strategi pembelajaran tersebut.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Sebelum instrumen penelitian dipergunakan, terlebih dahulu dilakukan uji

coba butir soal instrumen penelitian dan mengolah hasilnya dengan cara

menetukan validitas butir soal, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda

dengan bantuan program AnatesV4

a) Uji Validitas Butir Soal (menggunakan Anates V4)

Validitas merupakan derajat ketepatan suatu instrumen sehingga instrumen

tersebut mampu mengukur apa yang akan diukur. Sebuah butir soal dikatakan

valid atau memiliki validitas yang tinggi apabila mempunyai kesejajaran dengan

skor total (Arikunto, 2009). Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi

sehingga untuk mengukur validitas digunakan rumus korelasi product moment

(24)

26

XY = jumlah hasil perkalian antara variabel x dengan variabel y X = jumlah nilai setiap item

Y = jumlah nilai konstan

N = jumlah subyek penelitian

Koefisien validitas yang didapatkan dari hasil perhitungan dinterpretasi

dengan menggunakan kategori indeks validitas seperti pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Kategori Validitas Butir Soal

No Rentang Kategori

Berdasarkan perhitungan uji validitas butir soal pilihan ganda dengan

menggunakan program Anates versi 4, maka diperoleh hasil seperti Tabel 3.3

Tabel 3.3 Rekapitulasi Uji Validitas Soal

Kategori

Rendah 3,5,13,14,15,16,19,22,24,27,29,30,33,35,36,44 16 Sangat

rendah

10,21,34 3

Jelek 4,17 2

Berdasarkan data pada Tabel 3.3 terlihat bahwa dari ke 45 butir soal

instrumen yang diujikan 24 butir soal termasuk kedalam kategori cukup, 16 soal

(25)

27

rendah, dan 2 soal termasuk kedalam kategori jelek karena memiliki korelasi

negatif. Berdasarkan data tersebut maka butir soal yang akan dipergunakan dalam

penelitian adalah sebanyak 30 butir soal yang masuk kedalam kategori cukup dan

rendah. Soal dengan validitas rendah masih dapat dipergunakan seperti yang

diungkapkan Arikunto (2010 : 221) peneliti dapat menggati ataupun merevisi

butir-butir yang dimaksud.

b) Uji Reliabiltas Instrumen (menggunakan Anates V4)

Reliabilitas instrumen mempunyai pengertian bahwa suatu instrumen dapat

dipercaya atau konsisten untuk dipergunakan sebagai alat dalam pengumpulan

data. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes

tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk mengetahui reliabilitas soal

digunakan rumus K-R20 sebagai berikut :

Keterangan :

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item benar

q = proposi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p)

Ʃpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyak item

s = standar deviasi

(Arikunto, 2009 : 100)

Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen dengan bantuan program

ANATES versi 4.0, maka didapat hasil reliabilitas instrumen memiliki koefisien

reliabitas sebesar 0,93 yang tergolog dalam kategori tinggi yang berarti instrumen

tersebut reliable.

c) Taraf Kesukaran (menggunakan Anates V4)

Taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui kriteria mudah tidaknya suatu

soal. Menurut Arikunto (2009 : 207) soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu

sukar dan tidak terlalu mudah. Untuk mengetahui taraf kesukaran suatu soal

(26)

28

Keterangan : P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS : jumlah seluruh siswa peserta tes

(Arikunto, 2009 : 208)

Selanjutnya hasil perhitungan yang diperoleh dinterpretasi dengan

menggunakan indeks kesukaran pada Tabel 3.4

Tabel 3.4 Kategori Indeks Kesukaran Butir Soal

No Indeks kesukaran Kategori

1 0,00 – 0,30 Sukar

2 0,30 - 0,70 Sedang

3 0,70 – 1,00 Mudah

(Arikunto, 2009 : 210)

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan ANATES versi 4.0

didapatkan kategori tingkat kesukaran soal sebagai berikut :

Tabel 3.5 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Butir Soal

Indeks kesukaran

No soal Jumlah

Sukar 3,8 2

Sedang 5,6,7,9,10,12,16,19,21,23,24,26,27,28,30,31,32, 33,34,35,36,37,38,39,43,44,45

27

Mudah 1,2,4,11,13,14,15,17,18,20,22,25,29,40,41,42 16

Berdasarkan data pada Tabel 3.5 terlihat bahwa dari ke 45 butir soal

insterumen yang diujikan, 2 butir soal termasuk kedalam kategori sukar, 27 soal

termasuk kedalam kategori sedang, dan 16 soal termasuk kedalam kategori

mudah. Menurut Arikunto (2009 : 210) soal yang baik merupakansoal-soal yang

(27)

29

namun soal berkategori mudah dan sukarpun dapat dipergunakan tergantung dari

pengunaanya.

d) Daya Pembeda (menggunakan Anates V4)

Menurut Arikunto (2009, 211) daya pembeda merupakan kemampuan suatu

soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan

berkemampuan rendah. Untik mengetahui daya pembeda soal digunakan rumus

sebagai berikut:

Keterangan : J = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompokatas yang menjawab soal dengan benar BB = banyaknya pesertakelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

BB

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PA

PB = proporsipeserta kelompok bawah yang menjawab benar

Selanjutanya hasil perhitungan dibandingkan dengan klasifikasi daya

pembeda sebagai berikut :

Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda

No Rentang Kategori

1 Negatif Tidak baik

2 0,00 – 0,20 Jelek

3 0,20 – 0,40 Cukup

4 0,40 – 0,70 Baik

5 0,70 – 1,00 Baik sekali

(Arikunto, 2009 :218)

Berdasarkan perhitungan daya pembeda soal dengan menggunakan program

(28)

30

Tabel.3.7 Rekapitulasi Daya Pembeda Butir Soal

Klasifikasi

Cukup 2,5,10,13,14,16,18,19,20,22,25,29,34,43 14

Baik 1,4,7,8,

berkategori jelek, 14 soal berkategori cukup, 22 soal berkategori baik, dan 5 soal

berkategori baik sekali. Menurut Arikunto (2009 : 218) butir soal ang baik adalah

butir soal yang mempunyai indeks diskriminasi 0,4 - 0,7 yang termasuk kedalam

kategori baik. Sehingga dalam penelitian ini diambil soal dengan kisaran kategori

tersebut.

Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Soal Pilihan Ganda

(29)
(30)

32

Mudah

43 0,402 Cukup 0,69 Sedang 0,3 cukup Dibuang 44 0,259 Rendah 0,47 Sedang 0,4 baik Dibuang 45 0,487 Cukup 0,53 Sedang 0,5 baik Dipakai

G. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh merupakan data berupa tes penguasaan konsep yang

terdiri dari hasil pretest dan hasil postest dan juga angket respon siswa.

Selanjutnya data-data tersebut diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut

a) Menghitung Gain

Pengujian data dengan menggunakan indeks gain <N> dilakukan untuk

melihat peningkatan penguasaan konsep siswa. Adapun perhitungan Ngain

menurut Hake (1999) adalah sebagai berikut :

N

gain =

Selanjutanya hasil perhitungan diinterpretasi dengan menggunakan kriteria

pencapaian indeks gain sebagai berikut :

Tabel 3.9 Kategori Ngain (Indeks Gain)

Nilai Kriteia

Ngain ≥ 0,70 Tinggi

0,70 > Ngain ≥ 0,30 Sedang

Ngain < 0,30 Rendah

(Hake,1999 :1)

b) Melakukan Uji Homogenitas (Uji Prasyarat)

Uji homogenitas dilakukan sebagai uji prasyarat sebelum melakukan uji

hipotesis. Uji homogenitas dilakukan pada hasil pretest dan postest untuk

mengetahui apakah kedua kelas ekspeimen memiliki varians yang sama atau

tidak. Adapun dalam penelitian ini, uji homogenitas dihitung dengan

menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Adapun pasangan hipotesis nol dan

(31)

33

Ho : Variansi pada kedua kelompok eksperimen sama (homogen)

H1 : Variansi pada kedua kelompok eksperimen tidak sama (tidak homogen)

Uji statistik yang dilakukan adalah uji levene statistic dengan taraf signifikasi

sebesar (α) 0,05. Kriteria pengujianya adalah jika nilai signifikasi ≥ 0,05 Ho

dierima dan jika nilai signifikasi ≤ 0,05 H1 diterima.

c) Melakukan Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan sebagai uji prasyarat sebelum melakukan uji

hipotesis. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini diuji dengan

menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Pasangan hipotesis nol dan pasangan

hipotesis alternatifnya adalah sebagai berikut :

Ho : Sampel berdistribusi normal

H1 : Sampel tidak berdistribusi normal

Uji statistik yang dilakukan adalah uji shapiro-wilk dengan taraf signifikasi

sebesar (α) 0,05. Kriteria pengujianya adalah jika nilai signifikasi ≥ 0,05 Ho dierima dan jika nilai signifikasi ≤ 0,05 H1 diterima.

d) Melakukan Uji Hipotesis (Uji Perbedaan dua rata-rata)

Uji hipotesis dilakukan terhadap hasil pretest dan postest untuk mengetahui

apakah terdapat perbedaan mengenai penguasaan konsep pencemaran lingkungan

diantara kedua kelas. Setelah menghitung uji prasyarat normalitas dan

homogenitas, diadapatkan data yang berdistribusi normal dan variansi homogen

maka dilakukan uji statistik parametris. Uji hipotesis diuji dengan menggunakan

bantuan program SPSS 17.0. Pasangan hipotesis nol dan pasangan hipotesis

alternatifnya adalah sebagai berikut :

Ho : Tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai yang signifikan pada keduakelas

eksperimen

H1 : Terdapat perbedaan rata-rata nilai yang signifikan pada kedua kelas

(32)

34

e). Pengolahan Data Angket Respon Siswa

Angket respon siswa ini terdiri dari 14 pertanyaan pada masing-masing kelas

eksperimen, digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap strategi

pembelajaran yang digunakan. Adapun rumus yang digunakan untuk pegolahan

data melalui angket, yaitu sebagai berikut :

Keterangan :

P = Presentase setiap jawaban (dalam %)

n = Nilai yang diperoleh atau jumlah siswa pada item tersebut N = Jumlah keseluruhan siswa

(Ali, 1085 : 84)

Selanjutanya hasil perhitungan diinterpretasi dengan menggunakan kategori

presentase berdasarkan kriteria Koentjaraningrat (dalam Rif’ayunnisah 2012)

seperti pada Tabel 3.10 berikut :

Tabel 3.10 Kriteria Presentase Angket

Presentase Jawaban / P (%) Kriteria

P = 0 Tak seorang pun

0 < P < 25 Sebagian kecil

25 ≤ P < 50 Hampir setengahnya

P = 50 Setengahnya

50 < P < 75 Sebagian besar

75 ≤ p < 99 Hampir seluruhnya

P = 100 Seluruhnya

(Koentjaraningrat dalam Rif’ayunnisah 2012)

H. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam peneletian ini terdiri atas beberapa tahap yaitu, tahap

persiapan, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap pengolahan data hasil

(33)

35

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan meliputi kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum

melakukan penelitian terdiri atas :

a) Melakukan studi pendahuluan dan pustaka.

b) Mengidentifikasi masalah.

c) Penyusunan proposal yang kemudian dipresentasikan pada saat seminar

proposal

d) Menyusun instrumen penelitian

e) Melakukan proses judgement oleh dosen ahli

f) Melakukan uji coba instrument penelitian

g) Analisis hasul uji coba instrumen penelitian

h) Perbaikan instrumen penelitian sesuai dengan hasil analisis uji coba

instrumen

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahap ini merupakan pelaksanaan pembelajaran Biologi dengan

menggunakan strategi pembelajaran aktif Learning Start With a Question dan

Question Students Have pada dua kelas eksperimen yang berbeda.

3. Tahap Pengolahan Data Hasil Penelitian

Tahap pengolahan data hasil penelitian meliputi kegiatan-kegiatan dalam

mengolah data yang diperoleh setelah dilakukan penelitian mengenai penerapan

strategi pembelajaran aktif Learning Start With a Question dan Question Students

Have. Data-data yang diperoleh merupakan data hasil pretest dan postest, serta

data angket respon siswa. Tahap pengolahan data dilakukan dengan tujuan untuk

mendapatkan jawaban dari seluruh rumusan masalah serta memperoleh

(34)

36

I. Tahap Penerepan Strategi Pembelajaran

Penelitian ini melibatkan dua kelompok kelas, yaitu kelompok kelas

eksperimen 1 dimana siswa diberi perlakuan dengan strategi pembelajaran aktif

learning start with a questiom dan question students have. Strategi pembelajaran

tersebut mengalami sedikit modifikasi karena menyesuaikan keadaan dan situasi

sekolah. Hal tersebut selaras dengan apa yang dikemukakan Zaini (2008) jika

memerlukan modifikasi dalam menggunakan strategi pembelajaran aktif learning

jangan segan untuk melakukanya Tahap-tahap proses pembelajaran kedua

eksperimen adalah sebagai berikut :

Tabel 3.11 Tahapan Penerapan Strategi Pembelajaran

No Kelas Eksperimen 1 (LSWAQ)

Kelas Eksperimen 2 (QSH)

1 a. Dilakukan pre-test sebelum proses pembelajaran. kertas kosong yang di berikan guru (pada kegiatan ini,

(35)

37

pada pertemuan kedua e. Di lakukan postest dan

pemberian angket respon siswa

pertanyaan yang di ajukan oleh teman-teman sekelompoknya kemudian memberikan tanda centang pada pertanyaan yang menurut siswa, dia juga tidak memahaminya.

e. Peranyaan di putar, dibaca, dan diberi centang secara terus-menerus hingga pertanyaan kembali lagi kepada siswa yang menuliskan pertanyaan

f. Pilih 3 pertanyaan yang mendapatkan centang

terbanyak, kemudian guru akan menjawab pertanyaan siswa tersebut

g. Untuk pertanyaan yang

mendapatkan centangan sedikit, tetap dituliskan kemudian guru menukarkan pertanyaan

tersebut kepada kelompok lain dan masing-masing kelompok diminta untuk berdiskusi dan menjawabnya

h. Apabila masih terdapat waktu pertanyaan tersebut di bahas secara bersama-sama

f. Di lakukan postest dan

(36)

38

J. Alur Penelitian

K.

L.

M.

N.

Studi literatur

Menentukan masalah

Menentukan judul penelitian

Penyususnan instrumen Penyusunan RPP

Revisi proposal Seminar proposal

Penyusunan proposal penelitian

Judgement instrumen

Uji coba instrumen

Analisis data instrumen

Pengajuan surat perizinan penelitian ke sekolah

Pengolahan dan analisis data Pengumpulan data Pelaksanaan penelitian

(37)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai perbandingan strategi pembelajaran

aktif learning start with a question dengan question students have terhadap

penguasaan konsep siswa SMA kelas X pada materi pencemaran lingkungan,

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Penguasaan konsep siswa kedua kelas sebelum menggunakan strategi

pembelajaran aktif learning start with a question dan question students have

tergolong kedalam kategori rendah

2. Penguasaan konsep siswa setelah menggunakan strategi pembelajaran aktif

learning start with a question tergolong kedalam kategori baik ( ̄ =79,25).

Begitupun penguasaan konsep siswa yang menggunakan strategi

pembelajaran aktif question students have tergolong kedalam kategori baik ( ̄

=73,03)

3. Terdapat perbedaan yang signifikan (α = 0,05) terhadap penguasaan konsep

siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif learning start with a

question dengan strategi pembelajaran aktif question students have

4. Terdapat perbedaan yang signifikan (α = 0,05) terhadap peningkatan

penguasaan konsep siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif

learning start with a question ( ̄ N-gain =0,58) dengan strategi pembelajaran

aktif question students have ( ̄N-gain =0,50)

5. Respon siswa terhadap penerapan kedua strategi pembelajaran tersebut secara

umum bersifat positif. Hal ini dapat terlihat dari angket respon siswa kedua

kelas yang tergolong kedalam kriteria “hampir seluruhnya” siswa memilih

pernyataan yang positif mengenai kedua strategi pembelajaran tersebut

(38)

62

B. Saran

Di dalam pelaksanaan penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan oleh

karena itu berikut beberapa saran yang dapat dijadikan masukan kepada penelitian

selanjutnya.

1. Dalam menggunakan strategi pembelajaran aktif learning start with a

question dan question students have di sarankan agar memperhitungkan dan

mengelola waktu pembelajaran dengan baik. Agar penerapan kedua strategi

tersebut di dalam pembelajaran bisa bejalan dengan maksimal

2. Di sarankan untuk penerapan strategi learning start with a question, perlu

untuk lebih memperhatikan handout atau artikel yang akan di jadikan bahan

bacaan siswa untuk menggajukan pertanyaan. Pilihlah bacaan-bacaan yang

berupa permasalahan-permasalahaan yang menyebabkan siswa dapat

bertanya secara kritis

3. Terdapat banyak kekurangan pada soal penguasaan konsep penelitian ini. Di

harapkan kedepanya soal penguasaan konsep bisa lebih baik lagi daripda

penelitian ini

4. Di sarankan untuk mengkombinasikan strategi pembelajaran tersebut dengan

menggunakan, model atau media pembelajaran agar mendapatkan hasil

(39)

63

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1985). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: angkasa.

Arifin, M. dkk. (2003). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: IMSTEP JICA

Amri. (2012). Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Siswa antara Menerapkan Strategi Question Student Have dan Strategi Think Pair Share pada Kelas X di SMA negeri 1 dan SMA Negeri 2 Kota Solok. Jurnal Pendidikan

Ekonomi [Online], Vol 1 (1), 16 halaman. Tersedia:

http://ejournal.unp.ac.id /students [Juli, 2013]

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Akasara.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Yogyakarta : PT Asdi Mahasatya.

Aryulina, et al.(2007). Biologi 1. Jakarta: Esis.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan dasar dan Menengah. Jakarta: DEPDIKNAS.

Bonwell, C.C. & Eison, J.A. (1995). Active learning: Creating excitement in the classroom. [Online] Tersedia: http://www.ydae.purdue.edu/lct/hbcu

/documents/Active_Learning_Creating_Excitement_in_the_Classroom.pdf . [Juli, 2013]

Dahar, R.W. (1989). Teori-Teori Belajar. Bandung : Erlangga.

Darliana, I. (2004, Agustus). Pencemaran Air dan Beberapa Usaha Pencegahan dan Penanggulangannya. Wawasan Tridharma Vol XVII, 14-18. Tersedia: e-journal.kopertis4.or.id/upload.php. [Desember, 2012]

Gerung, J .(2012). Conceptual Learning and Learning Style. Dalam Jurnal

Uniera.[Online].Vol 1 (1), 16 halaman. Tersedia:

(40)

64

Hake, R.R. 1999. Analyzing Change/Gain Scores. Dept.of Physics Indiana University. [online]. Tersedia.http://www.physics.indiana.edu.[Juli, 2013].

Hartini, N. (2011.) Hasil Belajar Biologi Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Learning Starts with a Question ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi Universitas 11 Maret. Tidak diterbitkan.

Helani dkk. (2010). Penerapan srategi Question Students Have (QSH) dalam Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. Prosiding Seminar dan Rapat Tahunan BKS-PTN Wilayah Barat ke-23, hal 7, 10-11 Mei 2010.

Kheli, Nur. (2012). Penerapan Strategi LSQ (learning start with a question) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IX Mata Pelajaran Fiqih Materi Riba di MTS NU Demak. Skripsi IAIN Semarang. Tidak diterbitkan.

Napitupulu (2011). Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Question Students Have pada Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kriteis Siswa. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Nugraha. (2009). Stop Pemanasan Global. Bekasi.: PT.Cahaya Pustaka Raga.

Nurrifda. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Question Student Have untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Reaksi Reduksi Oksidasi Di Kelas X Man Kuok. Skripsi Universitas Negeri Riau. Tidak diterbitkan.

Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia [Online].. http:// kamusbahasaindonesia. org/[Juli, 2013].

(41)

65

Republik Indonesia. 1982. Keputusan Presiden No. 4 Tahun 1982 tentang Perizinan Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lembaran Negara RI tahun 1982, Nomor 12. Sekretariat Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. 2000. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 150 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa. Sekretariat Negara. Jakarta.

Rusdiana (2006). Penerapan Belajar Aktif dalam Pembelajaran. Dalam Jurnal Ittihad Jurnal Kopertis Wilayah XI Kalimantan [Online]. Vol 4 (5), 15 halaman. Tersedia: http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/45067892.pd . [Februari, 2013]

Rustaman et al.(2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung : FPMIPA.

Rif’ayunnisah. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS)

terhadap Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Konsep Perkembangan Manusia. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Saraswati, S.L. (2008) Upaya Guru Meningkatkan Keberanian Siswa SMP dalam Mengajukan Pertanyaan dan Mengemukakan Gagasan Melalui Model Latihan Inkuiri. Dalam Jurnal Pendidikan IPA. [Online]. Vol VI (7), 10 halaman. Tersedia:

isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/67082837.pdf [Desember, 2012]

Sastrawijaya (2009). Pencemaran Lingkungan.Jakarta: Rineka Cipta.

Silberman, M.L.(2011) Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia.

(42)

66

Suranto.(2010). Strategi Kooperatif Gabungan Jigsaw IV-Reciprocal Teaching dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa SMA di Jember. Dalam Internation Scientific Journal Database.[Online]. Vol 1 (1), 9 halaman. Tersedia: http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search. [Desember, 2012]

Susatyo, et al.(2009). Penggunaan Model Learning Start with a Question dan Self Regulated Learning pada Pembelajaran Kimia. Dalam Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia.[Online]. Vol 3 (1), 7 halaman. Tersedia: http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JIPK/article/view/1273

[Desember, 2012]

Susianto.(2012). Implementasi Hukum di Lingkungan Indonesia. [Online] Tersedia:http://denmassetyaki.blogspot.com/2012/02/implementasi-hukum-lingkungan-di.html. [September 2013].

Vianata, H. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Question Student Have terhadap Hasil Belajar IPS Sejarah Siswa. Dalam Indonesia Journal of History Education [Online], Vol 1 (1), 5 halaman. Tersedia: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijhe [Desember, 2012]

Widodo, A.(2006). Revisi Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. Dalam Buletin Puspendik .[Online], Vol 3 (2), 14 halaman. Tersedia: file.upi.edu/.../2006-

taksonomi_Bloom_dan_alat_evaluasi.pdf.[Desember, 2012].

Widodo, A.(2006). Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sains. Dalam Jurnal Pendidikan danPembelajaran. .[Online], Vol4(2), 139-148.Tersedia:http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLO GI/196705271992031-ARI_WIDODO/2006-profil_pertanyaan_guru_ dan__siswa_dalam_pelajaran_sains.pdf. .[Juli, 2013].

Wulan, A.R. (2005). Himpunan Materi Perkuliahan Pengetahuan Lingkungan Hidup. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel 3.1  Desain Penelitian non equivalent pretest  posttest
Tabel 3.2 Kategori Validitas Butir Soal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Melalui pembelajaran aktif tipe LSQ (Learning Start With A Question) dengan menggunakan media handout dan peta konsep, peneliti memberikan perlakuan yang sama pada

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) terdapat perbedaan pengaruh strategi Learning Start With A Question dengan Question Student Have

Questions Students Have , untuk mengetahui penguasaan konsep siswa dan perbedaan peningkatan penguasaan konsep siswa yang menggunakan strategi pembelajaran

Pengaruh strategi pembelajaran aktif metode memulai pelajaran dengan pertanyaan (Learning Start With a Question) terhadap hasil belajar siswa.. Jakarta: Skripsi

Nilma Purnama, Pengaruh strategi pembelajaran aktif metode memulai pelajaran dengan pertanyaan (Learning Start With a Question) terhadap hasil belajar siswa ,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran aktif Learning Start With a Question (LSQ) terhadap hasil belajar matematika siswa

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaraan aktif tipe Questions Students Have lebih baik dari pada pemahaman

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk: mengetahui bagaima- nakah aktivitas belajar siswa dengan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With a Question