26
A. Identifikasi Data Produk
1. Profil Legenda Timun Mas
a. Asal Usul Legenda Timun Mas
Legenda ini berasal dari daerah Jawa Tengah dan merupakan salah satu legenda yang cukup terkenal di masyarakat Indonesia.
b. Timun Mas dalam Beberapa Media
Kepopuleran legenda Timun Mas membuatnya diadaptasi dalam beberapa media sehingga masyarakat tidak jenuh. Selain buku cergamnya yang sudah beredar luas, Timun Mas juga telah dibuat juga animasi dua dimensi, animasi tiga dimensi dan drama musikal.
1) Media Buku Bacaan Cerita Bergambar Judul : Timun Mas yang Pemberani Pengarang : Ali Muakhir
Halaman : 32
Ukuran : 190x200 mm Penerbit : Little Serambi Edisi : Soft Cover ISBN : 979141100X Harga : Rp. 14.900 Tahun : 2010
Sinopsis :
Bercerita tentang Mbok Sirni yang mendapatkan biji timun ajaib dari Buto Ijo yang kemudian menjadi seorang anak, Timun Mas. Demi menyelamatkan Timun Mas dari santapan Buto Ijo saat berumur tujuh belas tahun, Mbok Sirni memberikan empat biji ajaib yang didapatnya dari pendeta di kaki bukit.
Gambar 1. Cover buku cergam Timun Mas
(Sumber: www.bukabuku.com diakses pada 5 Maret 2015) 2) Media Animasi Dua Dimensi
Judul : Timun Mas
Rumah Produksi : Emperor
Durasi : 52 menit 29 detik
Tahun : 1993
Sinopsis :
Bercerita Timun Mas memiliki banyak teman binatang, dan mereka sering bermain bersama. Mereka cukup ahli dalam memegang senjata juga. Buto Ijo yang biasanya menakutkan dibuat menjadi lucu dan menggemaskan. Bahkan tak ada satupun mahkluk yang takut padanya. Sehingga Buto Ijo menjadi depresi, dan berakhir dengan berusaha menakuti seluruh penduduk hutan dan menculik Timun Mas. Namun usahanya digagalkan oleh Timun Mas beserta teman-temannya.
Gambar 2. Potongan film animasi Dua Dimensi Timun Mas (Sumber: Film Timun Mas)
3) Media Animasi Tiga Dimensi
Judul : Timun Mas Tales of The Ages Durasi : 7 menit 15 detik
Studio : Glue Studios Malaysia (c) 2010 Sinopsis :
Bercerita tentang Mbok Sirni yang mendapatkan biji Timun ajaib dari Buto Ijo yang kemudian menjadi Timun Mas. Demi menyelamatkan Timun Mas dari santapan Buto Ijo saat berumur enam tahun, Mbok Sirni memberikan empat biji ajaib yang didapatnya dari pendeta di Gunung Kidul.
Gambar 3. Potongan film animasi Tiga Dimensi Timun Mas (Sumber: Film Timun Mas Tales of The Ages)
4) Media Drama Musikal
Judul : Timun Mas The Musical Sutradara : Rama Soeprapto
Pemain : Angel Pieters, Nola, Chandra Satria, Ria Irawan, Naura, Indra Birowo,Maera, Sahita Group, dan para pemain musikal lainnya.
Lokasi : Istora Senayan Tahun : 29 & 30 Juni 2013 Sinopsis :
Diceritakan Timun Mas merupakan putri di kerajaan yang telah hilang. Ratu Mawar yang merupakan penyihir jahat, ingin merebut kursi kekuasaan di Kerajaan sehingga berniat melenyapkan Timun Mas. Namun, rencananya gagal karena ternyata Timun Mas masih hidup. Maka dikirimlah tentara jahatnya guna melenyapkan Timun Mas dari muka bumi untuk selamanya, Buto Ijo.
Gambar 4. Potongan drama musikal Timun Mas (Sumber: Timun Mas the Musical) c. Cerita Legenda Timun Mas
Legenda Mas memiliki beberapa versi yang berbeda. Perbedaan terletak pada tokoh orang tua Timun Mas, asal usul kantung yang berisi kekuatan magis, dan jumlah kantung yang diberikan kepada Timun Mas.
Berikut adalah salah satu versi legenda Timun Mas yang paling populer beredar di masyarakat.
Mbok Sirni namanya, ia seorang janda yang menginginkan seorang anak agar dapat membantunya bekerja. Suatu hari ia didatangi oleh raksasa
yang ingin memberi seorang anak dengan syarat apabila anak itu berusia tujuh belas tahun harus diserahkan kepada raksasa itu untuk disantap.
Mbok Sirni pun setuju. Raksasa memberinya biji mentimun agar ditanam dan dirawat setelah dua minggu diantara buah ketimun yang ditanamnya ada satu yang paling besar dan berkilau seperti emas.
Kemudian Mbok Sirni membelah buah itu dengan hati-hati. Ternyata isinya seorang bayi cantik yang diberi nama Timun Mas. Semakin hari Timun Mas tumbuh menjadi gadis jelita. Suatu hari datanglah raksasa untuk menagih janji. Mbok Sirni amat takut kehilangan Timun Mas, dia mengulur janji agar raksasa datang dua tahun lagi, karena semakin dewasa semakin enak untuk disantap, raksasa pun setuju.
Mbok Sirnipun semakin sayang pada Timun Mas, setiap kali ia teringat akan janjinya hatinya pun menjadi cemas dan sedih. Suatu malam Mbok Sirni bermimpi, agar anaknya selamat ia harus menemui petapa di Gunung Gundul. Paginya ia langsung pergi. Di Gunung Gundul ia bertemu seorang petapa yang memberinya empat buah bungkusan kecil, yaitu biji mentimun, jarum, garam,dan terasi sebagai penangkal.
Sesampainya dirumah diberikannya empat bungkusan tadi kepada Timun Mas, dan disuruhnya Timun Mas berdoa. Paginya raksasa datang lagi untuk menagih janji. Timun Mas pun disuruh keluar lewat pintu belakang oleh Mbok Sirni.
Raksasa pun mengejarnya. Timun Mas pun teringat akan bungkusannya, maka ditebarnya biji mentimun. Sungguh ajaib, hutan
menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya. Raksasa pun memakannya tapi buah timun itu malah menambah tenaga raksasa.
Lalu Timun Mas menaburkan jarum, dalam sekejap tumbuhlah pohon-pohon bambu yang sangat tinggi dan tajam. Dengan kaki yang berdarah-darah raksasa terus mengejar. Timun Mas membuka bungkusan garam dan ditaburkannya. Seketika hutan pun menjadi lautan luas. Sambil menahan rasa raksasa dapat melewati. Yang terakhir Timun Mas akhirnya menaburkan terasi, seketika terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, akhirnya raksasa pun mati.
"Terimakasih Tuhan, Engkau telah melindungi hambamu ini", Timun Mas mengucap syukur. Akhirnya Timun Mas dan Mbok Sirni hidup bahagia dan damai.
2. Profil Penerbit Mizan
Mizan Publishing dikenal sebagai salah satu penerbit buku produktif di Indonesia. Menerbitkan karya-karya penulis lokal potensial. Haidar Bagir adalah sosok di balik penerbit yang telah berdiri selama dua puluh tujuh tahun ini.
Pada tahun 1983 Haidar Bagir bersama beberapa kawannya mendirikan Mizan. Nama penerbit itu berarti berimbang dan obyektif. Arti nama itu kemudian dijadikan prinsip penerbitan Mizan.
Mizan membuka sayap ke dunia perfilman, Mizan Cinema, yang menggarap film yang diadaptasi dari buku-buku Mizan. Beberapa tahun kemudian Mizan mulai merambah ke penerbitan buku anak. Sejak tahun 1990, Mizan mulai menerbitkan buku-buku umum. Saat ini Mizan sudah tidak bisa disebut sebagai penerbit buku Islam karena sudah menerbitkan buku dari beragam kategori.
3. Analisis Data
a. Metode Wawancara
Dilakukan dengan cara mewawancarai salah satu ilustrator Indonesia, Fajareka Setiawan. Wawancara dilakukan guna mendapatkan asupan materi dalam memvisualisasikan karya.
b. Metode Kepustakaan
Mencari referensi dari beberapa buku ilustrasi, buku komik, buku grafis, dan buku teori dari berbagai sumber dan legenda Timun Mas melalui media internet.
c. Metode Angket
Angket atau kuisioner berupa sejumlah pertanyaan yang disebarkan pada 100 orang responden yang mewakili target audience di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya untuk buku ilustrasi Legenda Timun Mas.
Berikut data identifikasi responden.
Responden perempuan berjumlah lima puluh lima. Responden laki-laki berjumlah empat puluh lima.
55% 45% Perempuan Laki-laki 5% 5% 5% 12% 9% 15% 4% 6% 18% 9% 12% 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Rata-rata umur responden adalah 21 tahun.
Dari penyebaran angket tersebut, didapatkan data-data yang dijelaskan seperti di bawah ini:
1) Seberapa sering Anda membaca buku?
Kesimpulan:
Berdasarkan data yang telah diperoleh, 60% membaca sering membaca buku, sedangkan sisanya jarang membaca buku.
2) Buku seperti apa yang biasa Anda baca?
Kesimpulan:
Berdasarkan data yang telah diperoleh, 47% lebih memilih bacaan komik. Sementara 20% memilih novel. Lainnya memilih buku akademis, cergam, majalah, ensiklopedia dan jenis bacaan lainnya.
60% 33% 7% Sering Kadang-kadang Tidak pernah / sangat jarang 20% 11% 4% 47% 18% Novel Buku Akademis Buku Cergam Komik Lainnya
3) Dimana biasa Anda membeli buku?
Kesimpulan:
Berdasarkan data yang telah diperoleh, 45% memilih toko buku Gramedia sebagai tempat yang sering dikunjungi dalam membeli buku. Sementara 37% memilih toko buku Togamas. Dan sisanya memilih toko buku lainnya, bursa buku bekas dan melalui online.
4) Apakah Anda familiar dengan cerita rakyat berikut ini?
Kesimpulan:
Berdasarkan data yang telah diperoleh, sebanyak 36% responden lebih mengenal cerita legenda Timun Mas. Sementara sisanya mengenal cerita legenda Sangkurian, Jaka Tarub, Keong Mas, Bawang Merah Bawang Putih, Malin Kundang, dan lain sebagainya.
45% 37% 7% 11% Gramedia Togamas
Toko buku lainnya Lainnya 36% 26% 20% 18% Timun Mas Sangkuriang Jaka Tarub Lainnya
5) Genre apa yang Anda suka dalam buku bacaan?
Kesimpulan:
Berdasarkan data yang telah diperoleh, sebanyak 38% memilih
genre action, sementara 32% memilih genre fantasy. Sedangkan
sisanya memilih genre romance, mistery, humor dan science fiction. 6) Apakah menurut Anda buku cerita bergambar hanya untuk anak-anak?
Kesimpulan:
Berdasarkan data yang telah diperoleh, sebanyak 90% responden mengatakan bahwa buku cerita bergambar tidak hanya untuk anak-anak semata. 38% 32% 19% 11% Action Fantasy Romance Lainnya 10% 90% Ya Tidak
7) Mungkinkah bila ada buku cerita bergambar untuk remaja untuk kedepannya?
Kesimpulan:
Berdasarkan data yang telah diperoleh, sebanyak 90% responden menjawab ada kemungkinan bila kedepannya tersedia buku cerita bergambar untuk remaja.
8) Apa yang memutuskan buku komik atau cerita bergambar layak baca atau beli saat pertama kali?
Kesimpulan:
Berdasarkan data yang telah diperoleh, sebanyak 55% responden memilih gambar saat memutuskan saat membeli buku komik atau cerita bergambar. 90% 10% Ya Tidak 45% 55% Alur Ceritanya Gambar
9) Anda lebih suka ilustrasi seperti apa untuk sebuah buku bergambar atau komik?
Kesimpulan:
Berdasarkan data yang telah diperoleh, sebanyak 29% responden memilih style Jepang untuk ilustrasi dalam sebuah buku bergambar ataupun komik. Sementara sisanya memilih detail background, style Eropa, detail ornamen, realis dan style Amerika.
Berdasarkan data-data diatas, maka dapat disimpulkan minat baca cukup tinggi dikalangan remaja, mereka lebih menyukai buku bacaan ringan seperti komik, novel atau yang lainnya. Pengaruh alur cerita dan gambar sama-sama penting, dan tidak dapat dipisahkan. Genre action, fantasy, dan
romance cukup populer dikalangan remaja. Dan cerita bergambar untuk
remaja ditanggapi secara positif.
B. Komparasi
Komparasi atau pembanding dalam buku ilustrasi Timun Mas adalah beberapa buku komik lokal yang mengangkat cerita legenda yang kemu dian
17% 19% 29% 5% 19% 11% Detail ornamen Detail background Style Jepang Style Amerika Style Eropa Realis
menambahkan plot tambahan dan/atau merubah beberapa plot dalam legenda tersebut sehingga bisa diterima dengan baik oleh target audience.
1. Komik GARUDAYANA
Judul komik : GARUDAYANA Pengarang : Is Yuniarto
Volume : 5 (on going)
Genre : Action Adventure Tahun : 2009
Penerbit : m&c! Publishing Sinopsis :
GARUDAYANA bercerita tentang petualangan Kinara seorang pencari harta karun yang pada suatu hari menemukan telur Garuda di situs kuno Lembah Para Batara. Namun ternyata situs tersebut adalah tempat persembunyian seekor Ashura Api yang sedang menantikan menetasnya telur Garuda untuk dimakan.
Gambar 5. Preview komik GARUDAYANA
2. Komik The Grand Legend RAMAYANA
Judul komik : The Grand Legend RAMAYANA Pengarang : Is Yuniarto
Volume : 7 (ongoing)
Genre : Action Adventure Romance Tahun : 2013
Serial (majalah): Re:On
Penerbit : m&c! Publishing Sinopsis :
Rama dan Laksmana, adiknya yang saat masih kecil menyelamatkan seorang gadis kecil dari serangan Yaksha (monster), kemudian mereka bertemu kembali saat remaja. Gadis itu bernama Shinta. Shinta yang merupakan putri dari kerajaan tiba-tiba diculik oleh Rahwana. Inilah aksi petualangan Rama dan Laksmana mencari Shinta yang diculik oleh Rahwana.
Gambar 6. Preview komik The GRAND LEGEND RAMAYANA (Sumber: http://reoncomics.com/ diakses pada 3 Maret 2015)
C. Analisis SWOT
Analisa SWOT dimaksudkan untuk mengetahui dan mengambil kesimpulan dari data fisik obyek perancangan maupun komparasi, yaitu metode untuk mencari kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity), dan ancaman (threat).
1. Kekuatan (Strength)
Kekuatan dalam buku ilustrasi Timun Mas adalah sebagai berikut:
a. Legenda Timun Mas merupakan salah satu legenda populer di Indonesia. Banyak orang yang sudah mengerti jalan ceritanya sehingga memudahkan dalam penggenalan buku ilustrasi ini kepada masyarakat.
b. Penambahan plot sehingga cerita tidak monoton. 2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan dalam buku ilustrasi Timun Mas adalah sebagai berikut:
a. Distribusi yang hanya di pulau Jawa. Sehingga hanya orang-orang yang pulau Jawa yang dapat membelinya.
b. Karena dikemas dalam buku ilustrasi full color mengakibatkan biaya produksi yang membengkak. Sehingga harga jual kembali menjadi lebih mahal.
3. Kesempatan (Oppurtunity)
Kesempatan dalam buku ilustrasi Timun Mas adalah sebagai berikut: a. Buku ilustrasi lebih sering ditunjukan kepada anak-anak. Buku ilustrasi
yang ditunjukkan untuk kalangan remaja ke atas di Indonesia belum ada. Dalam hal ini merupakan sesuatu yang terbilang unik. Dan remaja menyukai hal-hal yang bersifat unik.
b. Terbit dalam satu buku sehingga tidak terlalu menguras keuangan. 4. Ancaman (Threat)
Ancaman dalam buku ilustrasi Timun Mas adalah sebagai berikut: a. Keraguan publik terhadaa author yang masih baru
b. Biaya produksi dan penjualan yang mahal sehingga konsumen akan membuat pertimbangan dalam memutuskan untuk membelinya atau tidak.
Poin-poin di atas dapat dijadikan pijakan untuk melakukan komparasi dengan produk lainnya sebagai berikut:
Analisa Timun Mas Garudayana Ramayana
Strenght (S)
Legenda Timun Mas merupakan salah satu legenda yang dikenal di Indonesia. Banyak orang yang sudah mengerti jalan ceritanya sehingga memudahkan dalam penggenalan buku ilustrasi ini kepada masyarakat. Penambahan plot
sehingga cerita tidak monoton.
Legenda wayang yang populer di masyarakat. Diterbitkan dalam versi
komik yang lebih disukai oleh remaja. Harga lebih terjangkau. Alur cerita yang
menarik. Distribusi luas
mencakup seluruh Indonesia.
Mengangkat kisah romantisme Rama dan Shinta dan dibumbui oleh action. Dalam penyajiannya dilakukan penambahan plot percampuran antara unsur tradisional dan modern.
Sosialisasi yang terus menerus
(berkepanjangan) dalam sosial media. Tersedia di toko buku
besar seluruh Indonesia.
Weakness
(W)
Distribusi yang hanya di pulau Jawa. Sehingga hanya orang-orang yang pulau Jawa yang dapat membelinya.
Karena dikemas dalam buku ilustrasi full color mengakibatkan biaya produksi yang
membengkak. Sehingga harga jual kembali menjadi lebih mahal.
Ketidak tentunya jadwal terbit volume terbaru. Kurangnya promosi
komik saat terbitnya
volume terbaru.
Di muat dalam serial majalah sehingga bila ada penggemar yang hanya menyukai judul ini saja harus tetap mengkoleksi majalahnya.
Opportunity
(O)
Buku ilustrasi lebih sering ditunjukan kepada anak-anak. Buku ilustrasi yang ditunjukkan untuk kalangan remaja ke atas di Indonesia masih belum ada. Dalam hal ini
Pengarang yang sudah memiliki banyak penggemar di dunia perkomikkan di Indonesia, sehingga pembeli sudah percaya akan kualitas buku tersebut.
Pengarang yang sudah memiliki banyak penggemar di dunia perkomikkan di Indonesia, sehingga pembeli sudah percaya akan kualitas buku tersebut.
merupakan sesuatu yang terbilang unik. Dan remaja menyukai hal-hal yang bersifat unik. Terbit dalam satu buku
sehingga tidak terlalu menguras keuangan.
Sebagian besar komikus Indonesia memilih cerita yang lebih modern dan
slice of life kehidupan
sekolah, sehingga komik Garudayana menjadi salah satu komik dengan tema yang berbeda dari kebanyakan komik yang beredar dipasaran.
Majalah Re:On menggandeng Caravan Studio dalam
penggarapan ilustrasi sehingga cover yang digunakan dapat menarik perhatian target audience.
Threat (T) Keraguan publik terhadaa author yang masih baru
Biaya produksi dan penjualan yang mahal sehingga konsumen akan membuat pertimbangan lebih dalam memutuskan untuk membelinya atau tidak.
Terbit serial komik kurang pasti. Kadang kala empat bulan sekali, kadang enam bulan sekali. Sehingga penggemar kesulitan untuk mengikuti. Persaingan kuat di dunia
perkomikkan. Bagaimanapun komik Indonesia masih dianggap sebelah mata oleh para pecinta komik.
Terbit dalam majalah yang berarti dalam satu bulan hanya
menggeluarkan satu
chapter saja. Sehingga
membuat penggemar kurang puas dalam membacanya.
D. Positioning
Positioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu
produk, merek, perusahaan, individu, atau apa saja dalam alam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya (Kasali, 1993: 157).
Positioning dalam buku ilustrasi Timun Mas ini adalah menerapkan Unique Selling Preposition yaitu cerita bergambar dengan plot yang lebih rumit
untuk remaja dan dewasa yang masih langka dalam perancangan visual buku ilustrasi legenda Timun Mas.
E. USP ( Unique Selling Preposition)
Unique Selling Preposition dalam buku ilustasi Timun Mas ini adalah
cerita bergambar dengan plot yang lebih rumit untuk remaja dan dewasa yang masih langka. Ini menjadi sebuah ketertarikan tersendiri.