PROGRAM
PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK
(OBSERVASI GURU YUNIOR)
OLEH :
MAMAT RAHMAT SETIAWAN S.Pd.SD
PESERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian supervisi akademik dipahami sebagai proses membantu dan membina guru dalam rangka meningkatkan kwalitas proses pembelajaran agar diperoleh hasil pembelajaran peserta didik yang lebih optimal. Tujuan supervisi akademik adalah untuk meningkatkan kemampuan profesioanlisme guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran. Oleh sebab itu supervisi akademik harus dipahami dengan benar sebagai upaya memperbaiki atau meningkatkan kwalitas proses pembelajaran.
Sebagai calon kepala sekolah tentunya diwajibkan untuk memiliki kompetensi yang telah ditentukan dalam perundangan atau peraturan yang berlaku. Dalam hal ini kompetensi supervisi menjadi persoalan utama yang harus dikembangkan oleh calon kepala sekolah. Oleh karena itu yang melakukan supervisi dalam kegiatan ini adalah calon kepala sekolah secara langsung kepada guru yunior di sekolah dan bukan kepala sekolah. Supervisi guru yunior ini dilakukan pada semester pertama tahun pelajaran 2015-2016 terhadap seorang guru yang disupervisi melalui kunjungan kelas dengan menggunakan instrumen supervisi yang sesuai dengan Standar Proses Pembelajaran.
B. Tujuan Supervisi Akademik
Tujuan dilaksanakan supervisi akademik adalah untuk membantu memperbaiki dan meningkatkan pengelolaan pembelajaran di sekolah sehingga tercapai kondisi belajar mengajar yang sebaik-baiknya. Kegiatan supervisi akademik juga akan meningkatkan kemampuan profesionalisme guru, mengembangkan kwalitas pengawasan, dan menumbuhkan motivasi untuk mengelola kegiatan pembelajaran yang lebih baik.
C. Manfaat Supervisi Akademik 1. Bagi Guru Yunior
Supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah akan sangat bermanfaat jika dilaksanakan sebagaimana mestinya. Bagi guru yunior diantaranya bermanfaat sebagai umpan balik yang sangat penting untuk meningkatkan kinerja guru tersebut maupun bagi guru yang lainnya. Sebagaimana ditulis oleh Sujana (2008) tentang pentingnya konsep dan teknik supervisi akademik, mengatakan bahwa supervisi akademik sebagai kegiatan terencana, terpola, dan terprogram akan mengubah perilaku guru agar dapat mengubah kwalitas pembelajaran.
Sementara itu bagi calon kepala sekolah akan bermanfaat sebagai pembelajaran dalam melaksanakan tugasnya menjalankan supervisi akademik. Supervisi akademik juga bermanfaat sebagai masukan tentang kinerja guru yang selanjutnya dapat digunakan sebagai sumber data dalam pengelolaan pembelajaran dan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan atau kebijakan penyusunan program sekolah pada masa yang akan datang.
D. Metode/Teknik Supervisi Akademik
Dalam kegiatan supervisi yang akan diselenggarakan di sekolah ini menggunakan metode :
1) Kunjungan kelas, dengan pemberitahuan terlebih dahulu agar guru yang bersangkutan mengetahui maksud dan tujuan yang akan dicapai.
2) Wawancara pribadi, yaitu berdialog dengan guru secara khusus untuk memperjelas maksud dan tujuan supervisi akademik.
3) Observasi kelas, yaitu kegiatan untuk mengamati pelaksanaan proses pembelajaran sehingga diperoleh data dan gambaran yang terjadi di kelas, dan dapat disepakai rencana tindak lanjut/umpan balik.
-=0=-BAB II
PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK
A. Waktu dan Sasaran Supervisi Akademik
Waktu supervisi akademik dirancang berdasarkan jadwal pelajaran guru tatap muka di kelas, mulai hari Senin sampai dengan Sabtu. Adapun sasaran yang akan disupervisi adalah guru yunior di SD Negeri Sagara 2. Tabel berikut menjelaskan jadwal waktu dan sasaran supervisi akademik selengkapnya :
Nama Guru Sasaran Kelas Hari / Tanggal Jam ke Siklus Mumun Muntaha III Senin, 27 Juli 2015 3 dan 4 1
Kamis, 30 Juli 2015 3 dan 4 2
B. Ruang Lingkup Supervisi Akademik
Ruang lingkup supervisi guru yunior meliputi hal-hal sebagai berikut :
No
. Kegiatan Tujuan Sasaran Indikator
1. Pra Supervisi
b. tersusunnya RPP yang memadai.
No
. Kegiatan Tujuan Sasaran Indikator
Supervisi gambaran kinerja guru yunior pada
3. Pasca Supervisi
atau tindak lanjut Merefleksi kinerjaguru yunior pada saat melaksanakan
Pada kegiatan supervisi akademik ini digunakan instrumen untuk penelaahan RPP yang akan digunakan pada saat pra supervisi. Untuk menelaah RPP yang dibuat oleh guru yang akan disupervisi pengkajian dilakukan sebelum pelaksanaan pembelajaran. Instrumen lain yang digunakan yaitu instrumen pengamatan pelaksanaan pembelajaran yang digunakan pada saat observasi kunjungan kelas. Sedangkan instrumen yang digunakan pada tahap pasca supervisi menggunakan instrumen wawancara. (Instrumen terlampir pada bagian akhir)
-=0=-BAB III
HASIL DAN TINDAK LANJUT
A. Hasil yang Diharapkan
Seorang guru yunior yang disupervisi melalui kunjungan kelas oleh calon kepala sekolah dengan menggunakan instrumen supervisi yang sesuai dengan standar proses pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan kompetensinya dalam membuat perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, sesuai dengan tujuan supervisi akademik. Hasil supervisi yang didasarkan pada instrumen yang disepakati di tingkat sekolah, akan dianalisa dan dihitung pencapaiannya secara umum per aspek, dan ditulis saran pembinaan berdasarkan pencapaian yang dirasa masih kurang oleh calon kepala sekolah. Hasil supervisi akademik yang terkumpul dapat direkap dalam format yang tersedia sehingga diperoleh gambaran kinerja guru secara keseluruhan, baik pada saat persiapan atau penyusunan RPP maupun ketika pelaksanaan dan sesudah pelaksanaan pembelajaran.
Sedangkan calon kepala sekolah yang melakukan supervisi dengan menggunakan format instrumen yang sesuai dengan Standar Proses Pembelajaran diharapkan meningkat pada aspek kompetensi supervisi. Sebagaimana disebutkan pada teori belajar yang menjelaskan bahwa dengan belajar/praktek langsung diharapkan diperoleh hasil belajar yang sangat optimal.
B. Rencana Kegiatan Tindak Lanjut
cukup maka akan diikutsertakan dalam pendidikan dan pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensinya sebagai guru di sekolah. Pendidikan dan pelatihan yang dimaksud dapat dilaksanaka di tingkat satuan pendidikan, KKG di gugus, atau yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan. Selain itu, pembinaan untuk meningkatkan kompetensi guru dapat dilakukan melalui kegiatan In House Training (IHT), workshop, bimbingan teknis, atau supervisi klinis.
Mengetahui :
Kepala SD Negeri Sagara 2
Wati Nenawati, S.Pd.SD
NIP. 196210151984102002
Garut,27.Juni 2015 Calon Kepala Sekolah
Mamat Rahmat Setiawan S.Pd.SD