• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wahyuni. Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Wahyuni. Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN E-SYSTEM PERPAJAKAN TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMBAYAR PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP)

PRATAMA SINGARAJA

1

Luh Putu Kania Asri Wahyuni Pratami,

1

Ni Luh Gede Erni Sulindawati,

2

Made Arie Wahyuni

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: {[email protected], [email protected], [email protected]}@undiksha.ac.id

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari penerapan e-system (e- registration, e-filling, e-SPT dan e-billing) perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam membayar pajak. Lokasi penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singaraja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan sumber data primer. Data primer yang digunakan berupa penyebaran kuesioner sebanyak 100 wajib pajak orang pribadi sebagai responden Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling incidental . Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows

Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa, penerapan e-Registration, penerapan e-Filling, penerapan e-SPT, dan penerapan e-Billing berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Sedangkan hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa penerapan seluruh e-system berpengaruh positif terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

Kata Kunci: e-Registration, e-Filling, e-SPT, e-Billing, Kepatuhan

Abstract

This research was conducted to find out the effect of the implementation of e-taxation system (e-registration, e-filling, e-SPT, e-billing) on the fidelity level of individual taxpayers in paying taxes. The research was conducted at KPP Pratama (Tax Office) Singaraja. This research was a quantitative research using primary data. The data was collected through distributing questionnaires to 100 taxpayers as respondents. The sampling technique applied in this research was incidental sampling. The technique of data analysis applied was double linear regression analysis assisted by SPSS 17.0 for windows program.

The results of the analysis showed that partially the implementation of e-Registration, the implementation of e-Filling, the implementation of e-SPT, the implementation of e-Billing had positive and significant effect on the fidelity level of the individual taxpayers. The results of the analysis also showed that simultaneously the implementation of the entire e-system had positive effect on the fidelity level of the individual taxpayers.

Key words: e-Registration, e-Filling, e-SPT, e-Billing, Fidelity

(2)

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara sedang berkembang, yang menggunakan pajak sebagai salah satu pendapatan utama untuk membiayai segala macam kebutuhan. Peran pajak sangat besar dalam penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) setiap tahun.

Besarnya kontribusi pajak dapat menjamin kestabilan bagi tersedianya sumber penerimaan negara. Pengelolaan pajak di Indonesia berkembang dengan dinamis melalui perubahan seperti organisasi, sistem, sarana dan prasarana kerja, peraturan maupun aparat yang mengelola pajak, yang telah memberikan kontribusi pada penerimaan negara. Penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singaraja pada tahun 2013 sebesar Rp 197.198.383.696, tahun 2014 sebesar Rp 265.531.221.329 sehingga dari tahun 2013 ke 2014 mengalami peningkatan sebesar Rp 68.332.837.633 dengan persentase sebesar 0,74 %. Sedangkan pada tahun 2015 penerimaan pajak sebesar 258.294.630.189, sehingga dari tahun 2014 ke 2015 mengalami penurunan sebesar (Rp 7.236.591.140) dengan persentase 0,76 %. Maka dari itu penerimaan negara mengalami penurunan jika penerimaan pajak tidak sesuai dengan apa yang ditargetkan. Dari masalah tersebut maka pemerintah mencoba untuk mengoptimalkan pendapatan dari sektor pajak dengan melakukan perubahan- perubahan dari semua aspek menuju kearah yang lebih baik, jadi dari masa ke masa reformasi perpajakan selalu dilakukan. Reformasi itu bertujuan untuk dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak, terutama dalam hal pembayaran pajak.Reformasi perpajakan adalah perubahan pada sistem administrasi perpajakan yang dapat mengubah pola pikir dan perilaku aparat. Sedangkan tujuan reformasi perpajakan adalah untuk menegakkan kemandirian ekonomi dalam membiayai pembangunan nasional. Dalam pemungutan pajak terdapat 3 sistem yaitu, Official Assesment System, Self Assesment System, serta With Holding System.

Menurut Setiadi (2010), upaya untuk menilai keberhasilan penerimaan pajak

ada beberapa sasaran administrasi perpajakan yang perlu diingat seperti (1) meningkatkan kepatuhan para pembayar pajak; dan (2) melaksanakan ketentuan perpajakan secara seragam untuk mendapatkan penerimaan maksimal dengan biaya yang optimal. Kepatuhan Wajib Pajak (Tax Compliance) dapat diidentifikasi dari kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri, kepatuhan untuk melaporkan kembali Surat Pemberitahuan (SPT), kepatuhan dalam menghitung dan membayar pajak terhutang.

Ketidakpatuhan Wajib Pajak yang terjadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singaraja dapat dilihat dari penerimaan SPT pada tabel 1.

Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar Wajib SPT pada tahun 2013 sebanyak 44.097 tetapi yang melapor SPT hanya 29.656. Sedangkan pada tahun 2014 jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar SPT sebanyak 44.257 tetapi yang melapor SPT hanya 29.925.

Pada tahun 2015 jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar SPT sebanyak 41.732 tetapi yang melapor SPT hanya 28.516. Dilihat dari jumlah Wajib Pajak yang terdaftar dengan jumlah Wajib Pajak yang melapor SPT, masih banyak Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak patuh untuk melaporkan SPT-nya.

Menurut Dini (2012), salah satu cara untuk dalam membantu dalam meningkatkan kualitas pelayanan, maka setiap Kantor Pelayanan Pajak modern dibentuk Account Representative (AR) yang bertanggung jawab dalam melayani dan mengawasi kepatuhan wajib pajak, serta berperan penting dalam sebagai penghubung KPP dengan wajib pajak.

Beberapa wajib pajak mempunyai kepatuhan yang buruk dengan tidak membuat dan menyampaikan laporan kegiatan usaha secara periodik, baik laporan bulanan maupun tahunan. Yang memprihatinkan adalah wajib pajak semacam ini berjumlah paling banyak dari seluruh wajib pajak terdaftar. Patut menjadi perhatian lebih serius bagi Direktorat Jenderal Pajak agar masalah ini bisa diatasi.

(3)

Tabel 1

Data Kepatuhan Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Singaraja Tahun 2013-2015

Sumber: (Data diolah), 2016

Maka dari itulah tahun 2015 Direktur Jenderal Pajak mengeluarkan program baru yang memanfaatkan teknologi dengan lebih baik, yakni E-System.

Dimana dalam E-System ini, terdapat e- registration, e-filling, e-SPT, dan e-billing.

Dengan pembaharuan sistem yang ada pada kantor pajak, diharapkan akan meningkatkan kemudahan wajib pajak untuk membayar pajak dan akan mempermudah pada penerimaan pajak yang akan membantu roda perekonomian.

Technology Acceptance Model (TAM) adalah suatu model untuk memprediksi dan menjelaskan bagaimana pengguna teknologi menerima dan menggunakan teknologi tersebut dalam pekerjaan individual pengguna. Model Theory of Planned Behavior adalah suatu model yang digunakan untuk mempelajari perilaku manusia.

Pengertian pajak menurut Prof. Dr.

Rochmat Soemitro, SH, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Fungsi pajak menurut Supramono dan Damayanti (2005), ada empat fungsi dari pajak yaitu: (1) Fungsi Anggaran (Budgetair) sebagai sumber pendapatan negara, pihak berfungsi untuk membiayai pengeluaran negara. (2) Fungsi Mengatur (Regulered) pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial ekonomi. (3) Fungsi Stabilitas pemerintah dapat menggunakan sarana perpajakan untuk stabilisasi ekonomi.

Sebagai contoh untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan menjaga agar defisit perdagangan tidak semakin melebar, pemerintah dapat menetapkan kebijakan pengenaan dan (4) fungsi redistribusi pendapatan.

Menurut Mardiasmo (2009:7-8) sistem pemungutan pajak dibedakan menjadi tiga yaitu: Official Assessment System adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. Self Assessment System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. Dan With Holding System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak) yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib pajak.

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang “Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan”, Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Menurut Rahman (2010:32), kepatuhan perpajakan dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana Wajib Pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya.

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh penerapan e- Registration terhadap Tingkat Kepatuhan No Tahun Jumlah Wajib Pajak

Terdaftar SPT Yang Melapor SPT %

1. 2013 44.097 29.656 0,67

2. 2014 44.257 29.925 0,67

3. 2015 41.732 28.516 0,68

(4)

Wajib Pajak Orang Pribadi Membayar Pajak. (2) Untuk mengetahui pengaruh penerapan e-Filling terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Membayar Pajak. (3) Untuk mengetahui pengaruh penerapan e-SPT terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Membayar Pajak. (4) Untuk mengetahui pengaruh penerapan e-Billing terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Membayar Pajak. Dan untuk mengetahui pengaruh penerapan seluruh e-System perpajakan terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Membayar Pajak.

e-Registration atau Sistem Pendaftaran Wajib Pajak secara Online adalah sistem aplikasi bagian dari Sistem Informasi Perpajakan di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak dengan berbasis perangkat keras dan perangkat lunak yang dihubungkan oleh perangkat komunikasi data yang digunakan untuk mengelola proses pendaftaran Wajib Pajak. Sistem ini terbagi dua bagian, yaitu sistem yang dipergunakan oleh wajib pajak yang berfungsi sebagai sarana pendaftaran Wajib Pajak secara online dan sistem yang dipergunakan oleh Petugas Pajak yang berfungsi untuk memproses pendaftaran Wajib Pajak. Menurut Aini (2013) kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan secara sukarela merupakan tulang punggung self assessment system, dimana Wajib Pajak bertanggung jawab menetapkan sendiri kewajiban perpajakannya dan kemudian secara akurat dan tepat waktu membayar serta melaporkan pajaknya tersebut.

Menurut penelitian Putra (2015), mengkaji tentang Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi e-Registration, e-SPT, dan e-Filling Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Studi pada Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singosari). Hasil penelitian tersebut adalah penerapan sistem administrasi e- Registration mempunyai pengaruh yang dominan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak.

H1 : e-Registration Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak.

e-Filing merupakan suatu cara penyampaian SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui internet pada website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id diakses tanggal 19 September 2016). Implementasi e-Filing dimulai pada tahun 2014. Implementasi e- Filing ini di harapkan dapat berperan dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT tahunan.

Menurut Aini (2013) kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan secara sukarela merupakan tulang punggung self assessment system, dimana Wajib Pajak bertanggung jawab menetapkan sendiri kewajiban perpajakannya dan kemudian secara akurat dan tepat waktu membayar serta melaporkan pajaknya tersebut.

Menurut Nurhidayah (2015) dalam penelitian tentang Pengaruh Penerapan Sistem E-Filling Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Pemahaman Internet Sebagai Variabel Pemoderasi Pada KPP Pratama Klaten. Hasil dari penelitiannya bahwa e-filling berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak Hal ini berarti semakin baik penerapan e-filling maka kepatuhan Wajib Pajak akan meningkat.

H2 : e-Filling Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak.

Aplikasi e-SPT adalah aplikasi yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan untuk digunakan oleh Wajib Pajak untuk kemudahan dalam menyampaikan SPT. Dasar penerapan e- SPT didasarkan pada peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor 6/PJ/2009 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan, dan mulai diterapkan pada tanggal 1 Juli 2009. Kelebihan aplikasi e-SPT adalah Wajib Pajak akan dituntun langsung mengenai cara pengisian SPT, sehingga dapat dikerjakan secara mudah, cepat, dan akurat, selain itu kelebihan e-SPT lainnya yaitu efisien dalam penyimpanan data Wajib Pajak, jika dibandingkan dengan cara manual dimana Wajib Pajak harus mengisi sendiri form SPT dengan tidak adanya panduan langsung dalam menghitung besaran pajak, maka e-SPT jauh lebih unggul.

(5)

Menurut Aini (2013) kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan secara sukarela merupakan tulang punggung self assessment system, dimana Wajib Pajak bertanggung jawab menetapkan sendiri kewajiban perpajakannya dan kemudian secara akurat dan tepat waktu membayar serta melaporkan pajaknya tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Gustiyanti (2014), menunjukkan bahwa penerapan e-SPT berpengaruh positif pada kepatuhan perpajakan. Suhartono (2011) dalam penelitiannya juga menunjukkan bahwa e-SPT memiliki pengaruh yang positif terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak secara parsial.

H3 : e-SPT Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak.

Menurut Direktorat Jenderal Pajak yang dimaksud dengan billing system adalah metode pembayaran elektronik dengan menggunakan kode billing. Kode billing adalah kode identifikasi yang diterbitkan melalui billing system atas suatu jenis pembayaran atau setoran yang akan dilakukan Wajib Pajak. Transaksi pembayaran atau penyetoran pajak secara elektronik, dilakukan melalui bank atau pos persepsi dengan menggunakan kode billing. Jadi, dapat disimpulkan e- Billing adalah pembayaran pajak melalui media elektronik dengan memanfaatkan kode billing sebagai kode transaksi.

Seluruh Kantor Pelayanan Pajak di Indonesia turut serta dalam pelaksanaan uji coba penerapan sistem pembayaran pajak secara elektronik (billing system) sejak 12 April 2013, sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Pajak Nomor KEP -359/PJ/2013 tentang Penunjukan Kantor Pelayanan Pajak dan Wajib Pajak dalam Rangka Uji Coba Penerapan Sistem Pembayaran Pajak Secara Elektronik (billing system) dalam Sistem Modul Penerimaan Negara (Andrian dkk.,2013). Berdasarkan Peraturan Direktur Jendral Pajak Nomor PER-26/PJ/2014 Pasal 1 angka 1, Sistem pembayaran pajak secara elektronik adalah bagian dari sistem Penerimaan Negara secara elektronik yang diadministrasikan oleh Biller Direktorat Jenderal Pajak dan menerapkan Billing

System;Pasal 1 angka 2, Billing System adalah metode pembayaran elektronik dengan menggunakan Kode Billing; dan Pasal 1 angka 5. Menurut Aini (2013) kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan secara sukarela merupakan tulang punggung self assessment system, dimana Wajib Pajak bertanggung jawab menetapkan sendiri kewajiban perpajakannya dan kemudian secara akurat dan tepat waktu membayar serta melaporkan pajaknya tersebut.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Samsiyah (2013) menunjukkan bahwa payment online system berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Sagita (2008) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa adanya proses modernisasi pajak (e-Registation, e-SPT, dan e-Payment) berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

H4 : e-Billing Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak.

Beberapa penelitian mengenai e- System perpajakan telah dilakukan sebelumnya, misalnya penelitian yang dilakukan Putra (2015), tentang Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi e- Registration, e-SPT, Dan e-Filling Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Studi pada Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singosari).

Hasil penelitian tersebut adalah penerapan sistem administrasi e- Registration mempunyai pengaruh yang dominan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Samsiyah (2013) menunjukkan bahwa payment online system berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Sagita (2008) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa adanya proses modernisasi pajak (e-Registation, e-SPT, dan e-Payment) berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

H5 : Pengaruh Penerapan e-System Perpajakan dapat berpengaruh signifikan

(6)

Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Membayar Pajak.

METODE

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Singaraja. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data sekunder. Data primer yang diperoleh adalah pengisian kuesioner oleh responden, yaitu para Wajib Pajak Orang Pribadi di Singaraja. Data primer yang telah diolah lebih lanjut dan telah disajikan oleh peneliti, misalnya dalam bentuk tabel ataupun dalam bentuk diagram.

Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Teknik sampling incidental. Sampling incidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2011:85).

Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan, yaitu uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Uji kualitas data terdiri dari uji validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan setiap item-item pertanyaan dengan total setiap variabel dengan metode “Pearson Correlation”, dengan ketentuan sebagai berikut: jika r- hitung > r-tabel maka item pernyataan dinyatakan valid. Sedangkan uji reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha dengan bantuan software SPSS versi 17.

Suatu instrumen dikatakan reliabel atau andal jika jawaban dari responden adalah konsisten. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 (Umar, 2011:173). Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi normalitas data, pada penelitian ini akan

dilakukan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov Test (K-S). Apabila nilai probabilitas signifikan K-S ≥ 5% atau 0.05, maka data berdistribusi normal (Umar, 2011:180). Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai toleransi lebih besar dari 10% (0,10) dengan Variace Inflation Faktor (VIF) kurang dari 10, maka tidak terdapat multikolinearitas (Ana Fajriasari, 2013).

Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dari tabel glejser. Uji hipotesis terdapat uji regresi berganda, uji regresi parsial (t), uji regresi simultan (F), serta koefisien determinasi adjusted R Square, yang bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara variabel independen.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian dilakukan dengan menyebar kuesioner sebanyak 100 kuesioner, tidak terdapat kuesioner yang tidak kembali dan tidak terdapat kuesioner gugur, sehingga total kuesioner yang dapat diolah adalah sebanyak 100 kuesioner (100%). Setelah semua data terkumpul selanjutnya dilakukan pengujian yang dibantu dengan menggunakan SPSS 17.

Menurut Ghozali (2011: 52-53) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 5%

dengan kriteria pengujian apabila nilai pearson correlation < r tabel maka butir pernyataan dikatakan tidak valid, sedangkan apabila nilai pearson correlation > r tabel maka butir pernyataan dapat dikatakan valid. Jumlah responden kuesioner sebanyak 100 responden, sehingga r tabel yang diperoleh adalah 0,197. Hal ini berarti masing-masing item dari variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah valid.

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsisten atau tidaknya responden terhadap kuesioner penelitian.

Pengujian reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha.

Hasil uji reliabilitas instrument menunjukkan bahwa semua variabel memiliki koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Jadi instrument, e- Registration, e-Filling, e-SPT, e-Billing,

(7)

dan Kepatuhan Wajib Pajak adalah reliabel.

Uji normalitas sebaran data yang dilakukan pada data Instrumen e- Registration, e-Filling, e-SPT, e-Billing, dan Kepatuhan Wajib Pajak, berdasarkan hasil uji normalitas data menunjukkan bahwa angka-angka signifikansi lebih besar dari 0,05 yang dilakukan dengan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal.

Uji multikolinieritas dapat diuji dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) untuk masing-masing variabel bebas. Berdasarkan hasil uji multikolinieritas nilai VIF dari masing- masing variabel bebas berjumlah kurang

dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data tidak mempunyai gejala multikolinearitas atau tidak ada hubungan antar variabel independen.

Untuk menguji heteroskedastisitas dapat digunakan uji Glejser. Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas diketahui bahwa nilai signifikansi antar variabel independen dengan absolut residual lebih besar dari 0,05. maka dari itu dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya Heterokedastisitas.

Setelah data yang diuji memenuhi persyaratan untuk uji kualitas data dan uji asumsi klasik, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis yakni dalam penelitian ini menggunakan uji regresi berganda.

Tabel 2 Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 0,754a 0,569 0,551 2,628

Sumber: Data diolah, 2016

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui hasil uji koefisien determinasi untuk keempat variabel bebas terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak terlihat bahwa nilai adjusted R Square sebesar 0,569 yangmengandung arti bahwa variabel independen yaitu e-Registration, e-Filling, e-SPT, dan e-Billing dapat menerangkan variabel dependen yaitu tingkat kepatuhan wajib pajak 55,1 % sisanya sebesar 44,9

%, oleh variabel-variabel lain yang tidak

dijelaskan dalam penelitian ini.

Pengaruh Penerapan e-Registration Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara variabel penerapan e-Registration terhadap tingkat Kepatuhan Wajib Pajak.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel e- Registration mempunyai tingkat

Tabel 3 Hasil Uji Statistik t

Model

Unstandardized Coefficients

Standardiz ed Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -10,597 5,070 -2,090 0,039

E-

Registration

0,909 0,161 0,421 5,629 0,000

E-Filling 0,185 0,071 0,202 2,604 0,011

E-SPT 0,489 0,170 0,225 2,876 0,005

E-Billing 0,479 0,137 0,251 3,487 0,001

Sumber: Data diolah, 2016

(8)

signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti H1 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa e-Registration berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak karena tingkat signifikansi yang dimiliki oleh variabel e-Registration lebih kecil dari 0,05.

Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putra (2015), mengkaji tentang Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi e- Registration, e-SPT, dan e-Filling Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Studi pada Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singosari).

Hasil penelitian tersebut adalah penerapan sistem administrasi e- Registration mempunyai pengaruh yang dominan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak.

Jika dikaitkan dengan teori penelitian ini yaitu Technologi Acceptance Model (TAM) teori ini menjelaskan bahwa bagaimana pengguna teknologi menerima dan menggunakan teknologi tersebut dalam pekerjaan individual pengguna. Jika teknologi ini diterima dan digunakan secara baik oleh Wajib pajak yang terdatar di KPP Pratama Singaraja maka akan mempermudah meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak.

Pengaruh Penerapan e-Filling Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara variabel penerapan e-Filling terhadap tingkat Kepatuhan Wajib Pajak.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel e- Filling mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,011. Hal ini berarti H2 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa e-Filling berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel e- Filling lebih kecil dari 0,05

Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayah (2015) dalam penelitian tentang Pengaruh Penerapan Sistem E-Filling Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Pemahaman Internet Sebagai Variabel

Pemoderasi Pada KPP Pratama Klaten.

Hasil dari penelitiannya bahwa e-filling berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak Hal ini berarti semakin baik penerapan e-filling maka kepatuhan Wajib Pajak akan meningkat.

Jika dikaitkan dengan teori penelitian ini yaitu Technologi Acceptance Model (TAM) teori ini menjelaskan bahwa bagaimana pengguna teknologi menerima dan menggunakan teknologi tersebut dalam pekerjaan individual pengguna. Jika teknologi ini diterima dan digunakan secara baik oleh Wajib pajak yang terdatar di KPP Pratama Singaraja maka akan mempermudah meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak.

Pengaruh e-SPT Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara variabel penerapan e-SPT terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel e- SPT mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,005. Hal ini berarti H3 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa e-SPT berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak karena tingkat signifikansi yang dimiliki oleh variabel e-SPT lebih kecil dari 0,05.

Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gustiyanti (2014), menunjukkan bahwa penerapan e- SPT berpengaruh positif pada kepatuhan perpajakan. Suhartono (2011) dalam penelitiannya juga menunjukkan bahwa e- SPT memiliki pengaruh yang positif terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak secara parsial.

Jika dikaitkan dengan teori penelitian ini yaitu Technologi Acceptance Model (TAM) teori ini menjelaskan bahwa bagaimana pengguna teknologi menerima dan menggunakan teknologi tersebut dalam pekerjaan individual pengguna. Jika teknologi ini diterima dan digunakan secara baik oleh Wajib pajak yang terdatar di KPP Pratama Singaraja maka akan mempermudah meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak.

(9)

Pengaruh e-Billing Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara variabel penerapan e-Billing terhadap tingkat Kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel e-Billing mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,001. Hal ini berarti H4 diterimasehingga dapat dikatakan bahwa e-Billing berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak karena tingkat signifikansi yang dimiliki oleh variabel e-Billing lebih kecil dari 0,05.

Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Samsiyah (2013) menunjukkan bahwa payment online system berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Sagita (2008) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa adanya proses modernisasi pajak (e-Registation, e-SPT, dan e-Payment) berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

Jika dikaitkan dengan teori penelitian ini yaitu Technologi Acceptance Model (TAM) teori ini menjelaskan bahwa bagaimana pengguna teknologi menerima dan menggunakan teknologi tersebut dalam pekerjaan individual pengguna. Jika teknologi ini diterima dan digunakan secara baik oleh Wajib pajak yang terdatar di KPP Pratama Singaraja maka akan mempermudah meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak.

Pengaruh Penerapan e-System Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara variabel penerapan e-System (e- Registration, e-Filling, e-SPT, dan e- Billing). Hal ini menunjukkan nilai F diperoleh sebesar 31,336 dengan tingkat signifikan 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa hipotesis H5

diterima, yaitu e-Registration, e-Filling, e- SPT, dan e-Billing berpengaruh secara

simultan dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik penerapan e-Registration, e-Filling, e- SPT, dan e-Billing (e-System) maka Kepatuhan Wajib Pajak juga akan semakin baik. Jika, Wajib Pajak memiliki minat untuk menerapkan e-System yang telah disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak maka Kepatuhan Wajib Pajak untuk mendaftarkan diri dan membayar pajaknya semakin meningkat.

Penutup Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa setiap variabel berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak. Sedangkan Hasil uji F menyatakan bahwa Penerapan e-System (e-Registration (X1), e-Filling (X2), e-SPT (X3), dan e-Billing (X4)) dalam membayar pajak berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Ini dapat diartikan bahwa semakin baik penerapan e-Registration, e-Filling, e-SPT, e-Billing (e-System) maka Kepatuhan Wajib Pajak juga akan semakin meningkat.

Saran

Penulis memiliki beberapa saran yang dapat membantu penelitian selanjutnya antara lain; (1) disarankan pihak Direktorat Jenderal Pajak untuk meningkatkan penyuluhan mengenai peraturan perpajakan dan sistem-sistem perpajakan yang baru, khususnya pada program e- System; (2) untuk penelitian berikutnya dapat menggunakan variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini seperti kepuasan wajib pajak, administrasi modern, kemudahan informasi perpajakan, dan lainnya. Oleh karena itu penelitian selanjutnya sebaiknya juga menggunakan variabel-variabel lain; dan (3) hendaknya Wajib Pajak memanfaatkan teknologi yang tersedia untuk dapat menambah pengetahuan mengenai e- System dan peraturan perpajakan.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Qurrotul. 2013. Peran Sosialisasi E- Registration Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus Di Kpp Pratama Surabaya Wonocolo). E- Jurnal. Universitas Negeri Surabaya

Davis, F.D., 1989, “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Acceptance of Information System Technology,” MIS Quarterly, Vol.13, No.3, pp.319- 339.

Direktorat Jenderal Pajak. 2012.

Pendaftaran NPWP Online (e- Registration). Tersedia pada http://www.

pajak.go.id/content/pendaftaran- npwp-online-eregistration

(diakses tanggal 20 September 2016)

Direktorat Jenderal Pajak. 2013.

Kepatuhan Membayar Pajak.

Tersedia pada

http;//www.pajak.go.id/content/art icle/membangun-kepatuhan- menuju-masyarakat-sadar-pajak (diakses tanggal 27 September 2016)

Direktorat Jenderal Pajak. 2014. Aplikasi e-Registration. Tersedia pada http://www.pajak.go.id/content/32 41-secara-elektronik-aplikasi-e- registration (diakses tanggal 9 Oktober 2016)

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariante dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro:

Semarang

Handayani, Novita Milan dan Naniek Noviari. (2016). “Pengaruh Persepsi Manajemen Atas Keunggulan Penerapan E-Billing dan E-Spt Pajak Pertambahan Nilai Pada Kepatuhan

Perpajakan”. E-Jurnal Akuntansi.

Universitas Udayana

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2014. Aplikasi Elektronik e-Spt Orang Pribadi.

Tersedia pada

http://www.kemenkeu.go.id/Laya nan/aplikasi-elektronik-e-spt-0 (diakses tanggal 10 September 2016)

Mardiasmo. 2009. Perpajakan Edisi Revisi 2009. Yogyakarta: Andi Offes.

Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011. Yogyakarta: Andi.

Pujiani, Melli dan Rizal Effendi. 2009.

“Analisis Efektivitas Penggunaan E-System Terhadap Penerimaan Pajak Di Kpp Pratama Palembang Ilir Timur”. E-Jurnal Akuntansi. STIE MDP

Putra ,Toma Yanuar. 2015.” Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi eRegistration, e-SPT, e-Filiing terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singosari”. E-Jurnal Perpajakan.

Universitas Brawijaya

Rahman, Abdul. 2010. Panduan Pelaksanaan Administrasi Perpajakan Untuk Karyawan, Pelaku Bisnis dan Perusahaan.

Bandung : Nuansa

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D.

Bandung :Alfabeta

Sri Rahayu. 2009. “Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei atas Wajib Pajak Badan pada KPP Pratama Bandung ”X”)”. E-Jurnal

(11)

Akuntansi. Univ.Kristen Maranatha

Umar, Husein. (2011). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.

Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

pelatihan dan pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) Distribusi Bali karena variabel partisipasi pemakai

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi pelayanan publik dan kualitas sistem informasi akuntansi terhadap kinerja organisasi sektor publik dengan

Persepsi Fiskus mempunyai pengaruh positif terhadap besarnya Penggunaan E-System artinya apabila pegawai pajak memiliki persepsi yang positif mengenai keengganan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel kualitas sumber daya manusia, sistem informasi pengelolaan keuangan daerah, pemanfaatan teknologi informasi

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas kecanggihan teknologi informasi, perlindungan sistem informasi,

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan karyawan bagian akuntansi terhadap efektivitas sistem

hasil ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Arta dan Kesuma (2013) menyatakan bahwa tingkat suku bunga kredit berpengaruh positif

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap analisis penerapan akuntansi lingkungan pada unit Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Badan Usaha Milik