• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIF MAHASISWA SURABAYA MENONTON TALK SHOW KICK ANDY DI METRO TV (Studi Deskriptif Tentang Motif Mahasiswa Surabaya Dalam Menonton Talk Show Kick Andy Di Metro TV).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MOTIF MAHASISWA SURABAYA MENONTON TALK SHOW KICK ANDY DI METRO TV (Studi Deskriptif Tentang Motif Mahasiswa Surabaya Dalam Menonton Talk Show Kick Andy Di Metro TV)."

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN : “Veteran” Jawa Timur

Oleh :

DIAN EKA HP 0643010119

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SURABAYA

(2)

ANDY DI METRO TV

(Studi Deskriptif Tentang Motif Mahasiswa Surabaya Dalam Menonton Talk Show Kick Andy Di Metro TV)

Disusun Oleh : DIAN EKA H.P NPM 0643010119

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi Menyetujui,

Pembimbing Utama

Ir. H. Didiek Tranggono, M.Si NIP. 195 812 251 199 001 1001

Mengetahui, DEKAN

(3)

Oleh : DIAN EKA H.P NPM. 0643010119

Telah dipertahankan dihadapan dan dietrima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada tanggal 21 Mei 2010

Pembimbing Tim Penguji:

1. Ketua :

Ir. H. Didiek Tranggono, M.Si Ir. H. Didiek Tranggono, M.Si NIP. 1958 1225 1990 01 1001 NIP. 1958 1225 1990 01 1001

2. Sekertaris :

Drs. Syaifuddin Zuhri, M.Si

NPT. 370 069 400 351

3. Anggota :

Dr. Catur Suratnoaji, M.Si

NPT. 368 049 400 281

Mengetahui, DEKAN

(4)

Puji Syukur setinggi-tingginya serta terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT, karena berkat Rahmat serta Karunia-Nyalah skripsi ini berhasil diselesaikan. Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, karena dengan Qudrat dan Iradat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu memberi dukungan serta bantuan moral dan bimbingan dalam pembuatan dan penyelesaian skripsi ini. Serta tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Mama dan Papa tersayang yang telah memberikan doa dan kepercayaan sepenuhnya kepada penulis selama berada jauh dari kalian.

2. Dra. Hj. Suparwati. M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN ”VETERAN” Jawa Timur.

3. Juwito, S.Sos. M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UPN ”VETERAN” Jawa Timur serta dosen wali yang telah banyak membantu. 4. Ir. H. Didiek Tranggono, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah sabar

dalam memberikan masukan dan nasehat kepada penulis.

5. Kepada seluruh dosen Ilmu Komunikasi UPN ”VETERAN” Jawa Timur, terima kasih sebanyak-banyaknya atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

6. Semua keluarga yang memberi doa, dukungan, adik-adik ku Rendi, Cilla, pokoknya semuanya yang selalu menghibur.

(5)

7. Abang Adi yang selalu menemani dan masih nungguin adenya ini, makasih buat dukungan, semangat, marahnya dan doanya, sayang kamu. 8. Teman-teman yang terbaik, Icha, Julb, Venny terima kasih banyak atas

bantuan, dukungan, perhatian, kasih sayang buat temanmu ini serta semangat yang telah kalian semua berikan.

9. Anak-anak kosan Nyun, Chimie, Kiki, Lilis, Mba Rina dan Mba Ita atas kebersamaan dan berbagi apapun, keributan, jalan-jalan, makan-makan dan semuanya. makasih ya, bakal kangen dan selalu sayang kalian semua. 10. Sahabat-sahabat tercinta Lizda, Ikha, Wiwid, Dilla maksih ya cinta sudah

kasih semangat menggebu buat nyuruh pulang mulu supaya cepat selesain kuliah.

11. Anak-anak ikom ’06, teman-teman terbaik yang ada, moga semuanya berhasil dan sukses, amiiinn.

12. Semua pihak yang telah membantu yang tidak mungkin disebutkan satu persatu, terima kasih atas segala bantuan dan dukungannya.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis berserah diri, karena apa yang telah penulis kerjakan tidak luput dari kesalahan serta belum semaksimal seperti yang diharapkan. Dan juga penulis sampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam proposal ini terdapat kesalahan dan kekurangan, serta kekhilafan. Semoga Allah SWT meridhoi usaha dan amal bakti yang penulis lakukan. Amin.

Surabaya, Maret 2010

(6)

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN MENGIKUTI SEMINAR SKRIPSI ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

2.1.3. Mahasiswa Sebagai Khalayak ... 16

2.1.4. Acara Kick Andy Di Metro TV ... 19

2.1.5. Teori Kebutuhan Terhadap Media Massa ... 21

2.1.6. Motif ... 22

2.1.7. Teori Uses And Gratification ... 26

2.2. Kerangka Berfikir ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 32

3.1.1. Definisi Operasional ... 32

3.1.2. Pengukuran Variabel ... 32

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 38

(7)

3.2.1. Populasi ... 38

3.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 38

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.4. Metode Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian . ... 41

4.2. Penyajian Analisis Data . ... 44

4.2.1. Karakteristik Responden ... 44

4.2.2. Responden Dalam Menonton Talkshow Kick Andy Di Metro TV . ... 46

4.2.3. Motif Responden Dalam Menonton Talkshow Kick Andy Di Metro TV . ... 48

4.2.4. Kategorisasi Motif Secara Umum... 66

4.2.5. Kategorisasi Motif Secara Keseluruhan ... 70

4.2.6. Kategorisasi Motif Berdasarkan Universitas ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

5.1 Kesimpulan ... 76

5.2 Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1. Responden Berdasarkan Usia ... 44 Tabel 4.2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45 Tabel 4.3. Responden Berdasarkan Universitas ... 46 Tabel 4.4. Frekuensi Responden Dalam Satu Kali Menonton Talkshow

Kick Andy Di Metro TV ... 47 Tabel 4.5. Durasi Responden Dalam Satu Kali Menonton Talkshow

Kick Andy Di Metro TV ... 47

Tabel 4.6. Menambah Wawasan Atau Pengethuan Tentang Berita

Aktual Yang Terjadi ... 49 Tabel 4.7. Ingin Mendapatkan Dan Mengetahui Informasi Tentang Topik Atau Permasalahan Yang Dibicarakan Dalam Segmen Talkshow Pada Program Acara Kick Andy Di Metro TV ... 50 Tabel 4.8. Ingin Mengetahui Informasi Tentang Siapa Yang Menjadi

Narasumber Pada Program Acara Kick Andy Di Metro TV . ... 51 Tabel 4.9. Ingin Mengetahui Informasi Tentang Kegiatan-Kegiatan Yang

Dilakukan Oleh Narasumber Pada Program Acara

Kick Andy Di Metro TV ... 52 Tabel 4.10. Meningkatkan Pemahaman Tentang Kepribadian

Diri Sendiri ... 54 Tabel 4.11. Mencari Tokoh Atau Panutan Dalam Kehidupan

Sehari-Hari ... 55 Tabel 4.12. Mengidentifikasikan Diri Dengan Profil Narasumber ... 56 Tabel 4.13. Menemukan Penunjang Niilai-Nilai Pribadi ... 57 Tabel 4.14. Saling Bertukar Informasi Mengenai Program Acara

Talkshow Kick Andy Di Metro TV Dengan Keluarga, Teman,

Tetangga Atau Orang Lain ... 58 Tabel 4.15. Menemukan Bahan Percakapan Dan Berinteraksi

Dengan Lingkungan Sosial ... 59

(9)

Tabel 4.16. Ingin Mengetahui Tentang Keadaan Orang Lain

Yaitu Narasumber Dan Bersikap Empati Sosial ... 60 Tabel 4.17. Dengan Menonton Talkshow Kick Andy Bersama

Keluarga, Teman Dan Tetangga Dapat Membantu

Menjalankan Peran Sosial ... 61 Tabel 4.18. Melepaskan Kejenuhan Setelah Melakukan

Aktivitas Seharian ... 62 Tabel 4.19. Mengisis Waktu Luang Saat Bersantai

Bersama Keluarga ... 63

Tabel 4.20. Mencari Kesenangan Melalui Televisi ... 64 Tabel 4.21. Menghilangkan Stress Karena Rutinitas Yang Padat ... 65 Tabel 4.22. Motif Kognitif Responden Dalam Menonton Talkshow

Kick Andy Di Metro TV ... 66 Tabel 4.23. Motif Identitas Personal Responden Dalam Menonton

Talkshow Kick Andy Di Metro TV ... 67 Tabel 4.24. Motif Integrasi Dan Interaksi Sosial Responden Dalam

Menonton Talkshow Kick Andy di Metro TV ... 68 Tabel 4.25. Motif Diversi (Hiburan) Responden Dalam Menonton

Talkshow Kick Andy di Metro TV ... 69 Tabel 4.26. Motif Secara Keseluruhan Responden Dalam Menonton

Talkshow Kick Andy Di Metro TV ... 70 Tabel 4.27. Motif Secara Keseluruhan Responden Berdasarkan Universitas

(10)

Halaman Gambar 2.1. Theory Uses And Gratifications ... 29 Gambar 2.2. Bagan Kerangka Berfikir Penelitian Tentang Motif Mahasiswa

Surabaya Menonton Talkshow Kick Andy di Metro TV ... 31

(11)

Lampiran 1. Angket ... 81 Lampiran 2. Hasil Jawaban Responden Motif Kognitif ... 85 Lampiran 3. Hasil Jawaban Responden Motif Identitas Responden ... 87 Lampiran 4. Hasil Jawaban Responden Motif Integrasi

Dan Interaksi Sosial ... 89 Lampiran 5. Hasil Jawaban Responden Motif Diversi (Hiburan) ... 91

(12)

DIAN EKA HP. MOTIF MAHASISWA SURABAYA MENONTON TALK SHOW KICK ANDY DI METRO TV (Studi Deskriptif Tentang Motif Mahasiswa Surabaya Dalam Menonton Talk Show Kick Andy Di Metro TV).

Media massa sangat dibutuhkan oleh masyarakat guna meng up-date berbagai berita serta informasi yang ada baik berupa pengetahuan baru, berita terkini, menambah wawasan ataupun sekedar hiburan bagi khalayak. Media bisa berupa surat kabar, majalah, televisi, radio, dan film. Media massa menyajikan berbagai realitas kehidupan dalam bentuk informasi kepada masyarakat.

Kick Andy merupakan talkshow yang banyak berisi tentang kejadian seputar tokoh, orang sukses atau masyarakat yang mempunyai pengalaman lebih atau menarik sehingga dapat dijadikan contoh hidup agar memotivasi masyarakat yang menontonnya untuk melihat kehidupan orang disekeliling mereka, lebih menghargai hidup dan waktu mereka. Bersifat humanis, edukatif, informative, realistis tentang beragam sendi kehidupan.

Berkaitan dengan motif yang mendorong seseorang atau orang banyak untuk berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan, kebutuhan dan kekurangan orang berbeda satu sama lainnya dari waktu ke waktu. Demikian pula motif seseorang terhadap pengaruh yang dihadapinya, motif sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan seseorang, seperti motif kognitif, identitas personal, intergrasi dan interaksi sosial serta motif diversi.

Sesuai pendekatan Uses and Gratification bahwa model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media pada diri orang, tetapi lebih tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Anggota khalayak dianggap secara aktif dalam menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Dari sini timbul Uses and Gratification, pengunaan dan pemenuhan kebutuhan.

Objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang berusia diatas 19-28 tahun tepatnya mahasiswa yang berada di Surabaya. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Berdasarkan hasil penelitian untuk motif kognitif, mahasiswa dapat memperoleh informasi dan pengetahuan serta menambah wawasan mereka; sedangkan motif identitas personal, mahasiswa dapat mengambil pelajaran atau nilai-nilai positif dari narasumber yang dihadirkan; dan motif integrasi dan interaksi sosial, mahasiswa dapat saling bertukar informasi serta dapat menemukan bahan percakapan dan berinteraksi dengan orang lain, teman ataupun keluarga, mengetahui tentang keadaan orang lain dan bersikap empati. Untuk motif diversi, kebutuhan akan hiburan dapat terpenuhi setelah menonton talkshow Kick Andy di Metro TV.

Dari data yang dianalisis disimpulkan bahwa motif mahasiswa Surabaya menonton talkshow Kick Andy di Metro TV adalah tinggi, hasil penelitian dari keempat motif hanya identitas personal yang berada pada kategori sedang dan yang lainnya berada pada kategori tinggi. Maka dapat diketahui mahasiswa Surabaya selalu antusias karena kebutuhan mereka dapat terpenuhi setelah menonton talkshow Kick Andy di Metro TV.

(13)

1.1 Latar Belakang Masalah

Memasuki abad ke-21, industri media telah berada di dalam perubahan yang cepat. Perkembangan dunia hiburan dan informasi saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Komunikasi selalu mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan kehidupan manusia. Perkembangan dalam komunikasi ini adalah untuk didapatkannya kemudahan dalam berkomunikasi dan agar tujuan komunikasi dapat tercapai dengan mudah.

Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini tak dipungkiri lagi bahwa setiap individu dalam melakukan komunikasi tidak pernah lepas dari peran teknologi. Perkembangan teknologi komunikasi juga telah mendorong perkembangan komunikasi massa. Dengan adanya kemajuan teknologi saat ini serta ditunjang dengan rasa keingintahuan masyarakat yang sangat besar terhadap sebuah informasi terbaru, sekarang ini komunikasi massa dirasa sangat penting bagi masyarakat.

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya menginsyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama dengan anggota masyarakat (keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, RT,

(14)

RW, desa, kota, dan negara secara keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama (Mulyana, 2008:5).

Bebicara tentang definisi komunikasi, pada dasarnya komunikasi adalah suatu proses dinamis yang secara sinambungan mengubah pihak-pihak yang berkomunikasi (Mulyana, 2008:75).

Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Sebab, awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari kata media of mass communication (media komunikasi massa). Jelas media massa menunjukkan pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa (Nurudin, 2007: 3).

Satu kenyataan yang tak terbantahkan dan sangat mempengaruhi proses komunikasi dalam masyarakat modern sekarang ini adalah keberadaan media massa (cetak maupun elektronik). Media massa telah menjadi fenomena tersendiri dalam proses komunikasi massa dewasa ini. Bahkan ketergantungan manusia pada media massa sudah sedemikian besar.

(15)

Di zaman era globalisasi saat ini, tentunya media massa sangat dibutuhkan sekali oleh masyarakat guna meng up-date berbagai berita serta informasi yang ada. Berbagai macam bentuk media massa baik berupa media massa cetak, elektronik ataupun on-line tentu sudah menjadi sesuatu yang penting untuk memperoleh berbagai informasi yang dibutuhkan bagi seluruh kalangan masyarakat karena memberikan manfaat bagi khalayak media, baik berupa pengetahuan baru, berita-berita terkini, menambah wawasan ataupun sekedar hiburan bagi khalayak media tersebut.

Begitu banyaknya media massa yang ada saat ini membuat khalayak harus pintar-pintar dalam memilih serta memilah mana yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Tentunya juga dapat memberikan manfaat dan pengetahuan serta wawasan lebih terhadap khalayaknya yang sesuai dengan fungsi media massa yaitu memberikan informasi, edukasi, hiburan dan persuasif.

Secara garis besar media massa dapat dibedakan menjadi dua, yakni media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak maupun elektronik merupakan media massa yang banyak digunakan oleh masyarakat di berbagai lapisan sosial, terutama di masyarakat kota. Media massa elektronik adalah suatu media massa yang statis dan menggunakan pesan-pesan visual. Ragam media massa pada masyarakat modern sangat banyak, namun kehadiran media yang paling kontroversial sejak dahulu hingga sekarang adalah televisi (Cahyana, 1996: 17).

(16)

dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk mengobrol dengan keluarga atau pasangan mereka. Bagi banyak orang televisi adalah teman, televisi menjadi cermin perilaku masyarakat dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan, 2004: 1). Televisi sebagai salah satu media elektronik dalam komunikasi massa dianggap telah berhasil dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan siaran informasi, hiburan, dan pendidikan kepada masyarakat luas. Bila dibandingkan dengan radio yang hanya dapat didengar (audible), televisi jelas mempunyai pengaruh yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siarannya dapat didengar (audible) dan dapat dilihat (visible), siaran televisi yang memiliki sifat-sifat langsung, stimulant, intim dan nyata (Mulyana, 1997: 169).

Selama menyaksikan televisi orang dapat melakukan berbagai kegiatan sambil menonton televisi. Selain itu juga yang paling penting adalah pemirsa akan mendapatkan pengetahuan yang luas terhadap sesuatu yang disajikan oleh televisi. Tidak mengherankan televisi memiliki daya tarik yang luar biasa apabila sajian program dapat menyesuaikan dengan karakter televisi dan manusia yang sudah terpengaruh oleh televisi.

Seiiring dengan bertambahnya jumlah stasiun televisi di Indonesia, dunia pertelevisian di Indonesia menjadi semakin berkembang, menawarkan berbagai macam acara seperti musik, film, informasi khusus, acara kuis, talkshow, atau sinetron yang memberikan suguhan hiburan yang menarik untuk ditonton.

(17)

mendahului dengan mengedepankan talkshow yang dipandu seorang jurnalis, Andy F Noya. Acaranya berjudul “Kick Andy” yang mengangkat kisah hidup manusia yang terkadang sulit dipercaya benar-benar terjadi di sekitar kita. Waktu tayang yang tak biasa untuk program talkshow pukul 21.30 WIB setiap hari Jumat berdurasi satu jam dan hanya dipotong iklan 10-15 menit serta terdapat tayangan ulang setiap hari Minggu pukul 15.30 WIB. Surya Paloh sebagai pimpinan Metro TV ingin mendayagunakan kemampuan Andy F Noya untuk tampil seperti apa adanya di layar kaca. Di mata Surya Paloh, Andy F Noya yang suaranya biasa-biasa saja, bahkan cenderung cempreng, punya kemampuan luar biasa-biasa, terutama dalam menggali informasi yang disembunyikan oleh narasumber.

Kick Andy merupakan talkshow yang banyak berisi tentang kejadian seputar tokoh/orang-orang sukses atau masyarakat yang mempunyai pengalaman lebih atau menarik untuk dijadikan contoh hidup agar memotivasi masyarakat yang menontonnya dapat melihat kehidupan orang disekeliling mereka, lebih menghargai hidup dan waktu mereka.

(18)

Tayangan program acara talkshow TV swasta banyak menarik perhatian pemirsa. Namun, dibalik daya tarik itu ada beberapa potensi efek yang mengiringi paket talkshow itu. Siaran kata / talkshow alias dialog di TV dipandang dari ruang publik, tentu harus bebas dari pengaruh. Kick Andy merupakan acara yang bukan hanya memberikan hiburan semata, tetapi juga kental dengan kritik dan control social yang cenderung bersifat politis, terutama dalam menyiasati situasi kondisi politik saat itu berfungsi sebagai medium refrerensi dan korelasi terhadap persoalan masa lalu yang dikupas secara interaktif, integralistik dan menyeluruh (Kuswandi, 2008: 149).

Berdasarkan data kompas.com acara Kick Andy di Metro TV dinyatakan sebagai program televisi paling berkualitas, hasil riset rating publik II (Oktober 2008) yang dilakukan Yayasan SET bekerjasama dengan IJTI, Yayasan Tifa, dan Jaringan Masyarakat Pemerhati Televisi. Penelitian ini menunjukkan ada perbedaan antara program yang bernilai berkualitas dengan program ber- rating/share tinggi yang dikeluarkan AGB-Nielsen Media Research. Untuk program talkshow, yang paling berkualitas Kick Andy (Metro TV , 60,8%), disusul Oprah Winfrew Show (Metro TV, 10,4% ), Ceriwis (Trans TV, 4,7%), Dorce Show (Trans TV, 4,2%), Mario Teguh (Metro TV , 2,8%), dan lainnya (17,0%).

(19)

sebagai program paling berkualitas meraih 47,1 %. Jika pada Maret 2008 Liputan 6 Petang (SCTV ) nomor dua berkualitas dengan 11,0 %, maka pada Oktober 2008, Liputan 6 Petang kualitasnya berada di peringkat IV dengan 3,3 %. Setelah Kick Andy, responden memilih Si Bolang (Trans 7) sebagai program berkualitas dengan 3,8 %. Disusul Apa Kabar Indonesia Malam (TvOne), Liputan 6 Petang (SCTV), Metro Hari Ini (Metro TV), dan Para Pencari Tuhan (SCTV).

Berdasarkan hasil survei rating publik yang dilakukan tanggal 11-17 Januari 2009, program acara 'Kick Andy' di Metro TV merupakan program televisi terbaik dan ramah untuk keluarga. Yayasan SET bekerjasama dengan TIFA, IJTI dan Komunitas Pemerhati Televisi memberikan penghargaan acara televisi ramah keluarga terbaik kepada program acara Kick Andy dari Metro TV, program Seputar Indonesia dari RCTI dan Liputan 6 Petang dari SCTV. Riset rating publik ini dilakukan di 11 kota besar di Indonesia, diantaranya Jakarta, Bandung, Medan, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, Denpasar, Batam, Pontianak dan Palembang. (http://www.inilah.com/berita/politik/2009/04/02/95535/kick-andy-acara-tv-paling-nendang/ Minggu, 27 Desember 2009 Pukul 15:01)

(20)

Motif sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan seseorang, seperti motif kognitif, identitas personal, intergrasi dan interaksi sosial serta motif hiburan. Penelitian motif mahasiswa terhadap program acara talk show “Kick Andy” di Metro TV ini akan difokuskan pada keempat motif berikut ini:

1. Motif Kognitif yang lebih cenderung mengarah kepada keinginan khalayak untuk mencari informasi yang up to date. Seperti kebutuhan khalayak akan informasi yang saat ini tengah menjadi pembicaraan banyak orang. Tayangan-tayangan yang telah ada selama ini kurang dapat menyajikan informasi yang up to date sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

2. Motif Identitas Personal (Personal Identity) yaitu para pemirsa khususnya mahasiswa diharapkan dapat mengeksplorasi semua potensi, kemampuan, bakat, citra diri, kepercayaan diri dan nilai-nilai positif yang dimiliki pemirsa. Seperti kebutuhan khalayak akan tokoh-tokoh yang dihadirkan dalam acara tersebut untuk dijadikan panutan ataupun contoh bagi khalayak. Beberapa tayangan belakangan ini kurang dapat memberikan sisi positif terhadap pemirsanya sehingga tidak ada contoh yang dapat ditiru.

(21)

4. Motif Hiburan (Diversi) karena banyaknya kebutuhan mahasiswa akan informasi dan hiburan yang belum terpenuhi. Seperti kebutuhan khalayak akan hiburan atau acara yang dapat menghibur khalayak. Permasalahannya selama ini banyak tayangan yang ada kurang dapat memberikan hiburan bagi para mahasiswa. Kejenuhan akan tayangan berita yang dikemas dengan format sangat serius, sedangkan mahasiswa membutuhkan acara yang dikemas menghibur.

Memang lebih sulit untuk mengkaitkan motif, harapan, dan pemakaian dengan tipe isi tertentu, karena pada umumnya pemakaian media dapat dikatakan adakalanya memberikan semua manfaat yang telah disebutkan.

Salah satu dari teori komunikasi massa yang populer dan sering digunakan sebagai kerangka teori dalam mengkaji realitas komunikasi massa adalah uses and gratifications. Pendekatan uses and gratifications menekankan riset komunikasi massa pada konsumen pesan atau komunikasi dan tidak begitu memperhatikan mengenai pesannya. Kajian yang dilakukan dalam Uses and Gratifications mencoba untuk menjawab pertanyan : “Mengapa orang menggunakan media dan apa yang mereka gunakan untuk media?” (McQuail, 2002: 388).

(22)

Objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang berusia diatas 19-28 tahun tepatnya mahasiswa yang berada di Surabaya. Dipilihnya mahasiswa yang berusia diatas 19-28 tahun sebagai responden karena dianggap pada usia tersebut para pemirsa bisa bersifat lebih bijak lagi menanggapi suatu permasalahan yang ada di sekitarnya karena telah memiliki kemampuan intelektual maupun keterampilan dalam mengalisa sebuah informasi ditunjang dengan sikap pandang yang lebih realistis terhadap lingkungan sosial sehingga dapat mengikuti perubahan zaman (Dariyo, 2004: 66).

Dipilihnya mahasiswa sebagai objek dari penelitian ini dikarenakan peserta di acara off air Kick Andy ini lebih banyak didominasi oleh para mahasiswa (http://.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=7787 Kamis, 18 Februari 2010 Pukul 00:30). Mahasiswa dianggap mempunyai intelektual dan pemikiran lebih wajar, bijak dan modern dalam menanggapi suatu permasalahan.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengambil judul “Motif Mahasiswa Surabaya Menonton Talk Show Kick Andy di Metro TV (Studi Deskriptif Tentang Motif Mahasiswa Surabaya Dalam Menonton Talk Show Kick Andy Di Metro TV)” .

1.2 Perumusan Masalah

(23)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana motif mahasiswa Surabaya menonton talk show Kick Andy di Metro TV.

1.4 Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis

Bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu komunikasi diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan dan penerapan teori-teori tentang penelitian di bidang ilmu komunikasi, khususnya pada kajian studi deskriptif tentang motif mahasiswa Surabaya dalam menonton talk show Kick Andy di Metro TV.

2. Secara Praktis

(24)

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Komunikasi

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berati “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berati “membuat sama” (to make common). Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Komunikasi adalah interaksi antara dua makhluk hidup atau lebih. Komunikasi juga didefinisikan secara luas sebagai berbagai pengalaman (Mulyana, 2008:46).

Komunikasi sering diartikan sebagai perpindahan (transfer) informasi (pesan) dari pengirim (komunikator) kepada penerima (komunikan) melalui saluran (media) tertentu dengan tujuan mencapai saling pengertian (mutual understanding).

Komunikasi massa melibatkan banyak komunikator, berlangsung melalui sistem bermedia dengan jarak fisik yang rendah (artinya jauh), memungkinkan penggunaan satu atau dua saluran inderawi (penglihatan, pendengaran), dan biasanya tidak memungkinkan umpan balik segera (Mulyana, 2008:79).

Komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa berserta pesan yang dihasilkan, pembaca/pendengar/penonton yang akan coba diraihnya, dan efeknya terhadap mereka. Definisi lain yang pernah dikemukakan oleh Josep A.

(25)

Devito jika diterjemahkan yakni komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak meliput seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Yang kedua adalah komunikasi massa merupakan komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya (televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku, dan pita) (Nurudin, 2007:12).

Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), berbiaya relatif mahal, yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik) (Mulyana, 2008:83).

(26)

yang disampaikan melalui komunikasi massa media tersebut, hanya dapat didengar dan diliat secara sekilas. Pesan-pesan di televisi bukan hanya didengar, tetapi juga dapat dilihat dalam gambar yang bergerak (audiovisual) (Kuswandi, 1996:16).

2.1.2 Definisi Media Massa

Komunikasi massa berarti komunikasi lewat media massa. Ini berarti, komunikasi massa tidak akan ditemukan maknanya tanpa menyertakan media massa sebagai elemen terpenting dalam komunikasi massa. Sebab, tidak ada komunikasi massa tanpa media massa.

Menurut Dennis Mc.Quail, media massa merupakan sumber kekuatan sebagai alat kontrol manajemen dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya yang lain. Media merupakan lokasi (atau forum) yang semakin berperan untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun internasional. Media seringkali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol, tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan (Nurudin, 2007:34).

(27)

elektronik merupakan media massa yang banyak digunakan oleh masyarakat di berbagai lapisan sosial, terutama di masyarakat kota. Keberadaan media massa seperti halnya pers, radio, televisi, film dan lain-lainnya, tidak terlepas kaitannya dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Media massa dapat menjadi jembatan yang menghubungkan komunikator dengan komunikan yang melintas jarak, waktu, bahkan lapisan sosial dalam masyarakat (Sugiharti, 2000:3).

Televisi sebagai media massa merupakan media dari jaringan komunikasi yang berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, mempunyai pesan bersifat umum atau luas, sasarannya menimbulkan keserempakan serta komunikasinya bersifat heterogen. Kelebihan televisi yaitu bersifat audio visual, artinya dapat dilihat dan didengarkan (Effendy, 1993:24). Sedangkan siaran televisi adalah siaran-siaran dalam bentuk suara dan gambar yang dapat ditangkap oleh umum baik dengan sistem pemancaran dalam elektromagnetik maupun kabel-kabel (Kuswandi, 1996:13).

(28)

2.1.3 Mahasiswa Sebagai Khalayak

Media televisi menyediakan informasi kebutuhan manusia keseluruhan, seperti berita cuaca, informasi finansial dan sebagainya. Pemirsa akan selalu terdorong untuk mencari sesuatu yang tidak diketahui melalui media televisi. Pada akhirnya, televisi pun menjadikan pemirsa “hamba-hamba kecil” yang pola pikirnya siap diprogram oleh materi isi media tersebut (Kuswandi, 1996:30). Menonton televisi merupakan minat manusia. Pemirsa (televisi watcher, television viewer) adalah sasaran komunikasi melaui televisi siaran yang karena heterogen masing-masing mempunyai kerangka acuan (frame of reference) yang berbeda satu sama lain. Mereka berbeda bukan hanya dalam usia dan jenis kelamin, tetapi juga dalam latar belakang sosial dan kebudayaan, sehingga pada gilirannya berbeda pula dalam pekerjaan, pandangan hidup, agama dan kepercayaan, pendidikan, cita-cita, keinginan, kesenangan dan lain sebagainya (Effendy, 1993:8).

Secara universal dan sederhana khalayak media dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, penonton dan pemirsa sebagai media massa atau komponen isinya. Dalam arti yang lebih ditekankan, khalayak media ini memiliki beberapa karakteristik yaitu memiliki jumlah yang besar, bersifat heterogen, menyebar dan anonym, serta mempunyai kelemahan dalam ikatan organisasi sosial sehingga tidak konsisten dan komposisinya dapat berubah dengan cepat.

(29)

berbeda. Pemirsa televisi sebagai khalayak yang aktif dalam hal ini berusaha untuk memenuhi kebutuhannya, bebas memilih, menyeleksi, dan menggunakan berbagai media massa untuk mencapai tujuan tertentu. Media massa yang digunakan dalam penelitian ini adalah televisi, karena televisi merupakan barang yang sudah umum dan dimiliki oleh sebagaian masyarakat. Jadi khalayak disini yaitu khalayak yang memenuhi kebutuhan akan informasi dengan menggunakan media televisi.

Pemirsa merupakan sasaran komunikasi massa melalui media televisi. Komunikasi dapat efektif, apabila pemirsa terpikat perhatiannya, tertarik minatnya, mengerti, dan melakukan kegiatan yang diinginkan komunikator. Pada dasarnya pemirsa televisi dapat dibedakan dalam 4 hal yaitu heterogen, pribadi yang dapat menerima dan mengerti, akti dan selektif. Memperhatikan perbedaan tersebut, maka dalam penelitian ini difokuskan pada pemirsa televisi yaitu mahasiswa.

(30)

Susantoro (2003) mengatakan bahwa mahasiswa adalah kalangan muda yang berumur 19-28 tahun yang memang dalam usia tersebut mengalami suatu peralihan dari tahap remaja ke tahap dewasa. Susantoro menyatakan bahwa sosok mahasiswa juga kental dengan nuansa kedinamisan dan sikap keilmuannya yang dalam melihat sesuatu berdasarkan kenyataan objektif, sistematis dan rasional. Kenniston (dalam Morgan dkk, 1986) mengatakan bahwa mahasiswa (youth) adalah suatu periode yang disebutnya dengan “studenthood” (masa belajar) yang terjadi hanya pada individu yang memasuki post secondary education dan sebelum masuk kedalam dunia kerja yang menetap. Mahasiwa merupakan anggota masyarakat yang mempunyai cirri-ciri tertentu, antara lain (Kartono, 1985):

1. mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi, sehingga dapat digolongkan sebagai kaum intelegensia

2. yang karena kesempatan diatas diharapkan nantinya dapat bertindak sebagai pemimpin yang mampu dan terampil, baik sebagi pemimpin masyarakat ataupun dalam dunia kerja

3. diharapkan dapat menjadi “daya penggerak yang dinamis bagi proses modernisasi”

4. diharapkan dapat memasuki dunia kerja sebagai tenaga yang berkualitas dan professional.

(31)

jawab, dan dewasa. Secara moril mahasiswa akan dituntut tangung jawab akademisnya dalam menghsilkan “buah karya” yang berguna bagi kehidupan lingkungan.Edward Shill mengkategorikan mahasiswa sebagai lapisan intelektual yang memiliki tanggung jawab sosial yang khas. Shill menyebutkan ada lima fungsi kaum intelektul, yakni mencipta dan menyebar kebudayaan tinggi

menyediakan bagan-bagan nasional dan antar bangsa, membina keberdayan dan bersama mempengaruhi perubahan sosial dan memainkan peran politik

Mahasiswa sebagai pemirsa televisi juga mempunyai sifat yang aktif dan selektif. Dikatakan aktif karena apabila mereka menjumpai sesuatu yang menarik dari sebuah stasiun televisi, mereka berpikir aktif dan melakukan interpretasi. Mereka bertanya-tanya pada dirinya, apakah yang diucapkan oleh seorang penyiar televisi, benar atau tidak. Sedangkan selektif yaitu mereka memilih program televisi yang disukainya. Jadi tidak semua acara yang ditayangkan diberbagai stasiun televisi menjadi kesukaan mahasiswa, ada program acara yang disukai dan tidak disukai.

2.1.4 Acara Kick Andy di Metro TV

Talkshow/ perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas satu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara (host). Mereka yang diundang adalah orang-orang yang berpengalaman langsung dengan peristiwa/topik yang diperbincangkan/ mereka yang ahli dalam masalah yang tengah dibahas (Morissan, 2008:28).

(32)

sosial yang cenderung bersifat politis, terutama dalam menyiasati situasi dan kondisi politik saat itu. Dua acara itu juga berfungsi sebagai medium refleksi dan koreksi terhadap persoalan massa lalu yang dikupas secara interaktif, integralistik dan menyeluruh (Kuswandi, 2008:149).

Kick Andy segera merebut hati penonton televisi karena program ini mengangkat berbagai kisah hidup manusia yang kadang sulit dipercaya benar-benar terjadi di sekitar kita. Berbeda dengan program-program televisi lain, yang lebih mengedepankan akal, Kick Andy mengajak kita menonton dengan hati. Kick Andy adalah talkshow yang amat manusiawi dan menyentuh hati karena dalam bahasa dan caranya menggunakan hati. Kick Andy memberikan pilihan tontonan humanis dengan cara yang amat berbeda. Merupakan pembicaraan serius tentang beragam sendi kehidupan, dan menontonnya seperti menonton teater. Menonton Kick Andy adalah sebuah experience. (http://www.togamas.co.id/kick-andy/Minggu, 27 Desember 2009 Pukul 14:45)

(33)

(http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=7628, Minggu, 27 Desember 2009 Pukul 14:26)

Acara yang ditayangkan Metro TV setiap jumat malam pukul 21:30 mempunyai daya tarik tersendiri. Karena program yang dikemas dengan format talkshow ini berbeda dengan program lain yang sejenis. Selalu mengangkat sisi lain humanisme manusia yang bisa menjadi kisah inspiratif bagi siapa saja yang menonton. Menjadi penyemangat dan menjadi potret lain kisah-kisah manusia yang bisa dibilang luar biasa.

2.1.5 Teori Kebutuhan Terhadap Media Massa

Kebutuhan terhadap media massa dipenuhi melalui surat kabar, majalah, radio, televisi dan film. Baik dalam isi maupun melalui daya terpaannya secara konteks social tempat di mana terpaan berlangsung.

Secara langsung Katz dan Gurevitch dalam Effendy (1993:293) berkeyakinan terhadap tipologi kebutuhan manusia yang berkaitan dengan media diklasifikasikan dalam lima kelompok, yaitu:

1. Kebutuhan Kognitif (cognitive needs)

(34)

2. Kebutuhan Afektif (afektif needs)

Yaitu kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk memperkuat pengalaman-pengalaman yang bersifat keindahan, kesenangan dan emosional. Mencari kesenangan dan hiburan merupakan motivasi yang pada umumnya dapat dipenuhi oleh media.

3. Kebutuhan Integratif Personal (personal integrative needs)

Yaitu kebutuahn-kebutuhan yang berhubungan dengan usaha untuk memperkuat kepercayaan, kesetiaan dan status pribadi. Kebutuhan seperti ini dapat diperoleh dari keinginan setiap individu untuk meningkatkan harga diri.

4. Kebutuhan Intergratif Sosial (social integrative needs)

Yaitu kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk memperkuat kontak dengan keluarga, teman-teman dan dengan lingkungan sekelilingnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut didasarkan oleh adanya keinginan setiap individu untuk berafiliasi.

5.Kebutuhan akan pelarian (escapist needs)

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan hasrat untuk melarikan diri dari kenyataan, melepaskan ketegangan dan kebutuhan akan hiburan.

2.1.6 Motif

(35)

seseorang. Dari definisi tentang motif, maka dapat disimpulkan bahwa motif adalah sesuatu yang ada pada diri individu yang menggerakkan atau membangkitkan, sehingga individu itu berbuat sesuatu (Ahmadi, 2000:192).

Untuk memahami seseorang tidaklah cukup dengan mengamati tindak perbuatannya saja. Tetapi juga perlu melihat atau memperhatikan hal-hal yang melatarbelakanginya. Apa saja yang mendorongnya melakukan tindak perbuatan tersebut dan apa motifnya.

Purwanto (2006:70) menjelaskan bahwa fungsi dari motif adalah:

1. Motif sebagai pendorong manusia untuk bertindak atau berbuat. Motif berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi terbentang pada seseorang untuk melakukan sesuatu.

2. Motif itu menentukan arah perbuatan, yakni kearah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita.

3. Motif menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan yang serasi guna mencapai tujuan dengan mengesampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan.

(36)

Woodworth dalam Purwanto (2002:64) menggolongkan motif menjadi tiga golongan, yaitu:

1. Kebutuhan-kebutuhan organis, yakni motif-motif yang berhubungan dengan bagian dalam tubuh seperti lapar, haus, kekurangan zat pembakar, kebutuhan bergerak dan istirahat.

2. Motif-motif yang ditimbulkan secara tiba-tiba (emergency motive), yakni motif-motif yang timbul jika situasi menuntut timbulnya tindakan kegiatan yang cepat dan kuat dari diri manusia. Dalam hal ini motif timbul bukan atas kemauan dirinya, tetapi karena perangsang dari luar yang menarik, misalnya motif melarikan dari bahaya, motif berkelahi, mengejar dan motif berusaha atau beriktiar (mengatasi suatu rintangan).

3. Motif objektif, yakni motif yang diarahkan atau ditujukan kesuatu obyek atau tujuan tertentu di sekitar dirinya. Motif ini timbul karena adanya dorongan dari dalam dirinya, misalnya motif menyelidiki.

Untuk memudahkan pengukuran tentang motif, maka didasarkan pada pendapat Mc.Quail (2002:72) sebagai berikut:

1. Motif Kognitif

Kebutuhan akan informasi dan kebutuhan untuk mencapai tingkat tertentu yang diinginkan, yang terdiri dari:

a. Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia

(37)

c. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum

d. Keinginan untuk belajar (pendidikan terhadap diri sendiri) e. Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan 2. Motif Identitas Pribadi (Personal Identity)

Kebutuhan menggunakan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri, yang terdiri dari:

a. Menentukan penunjangan nilai-nilai pribadi

b. Menemukan model perilaku, panutan atau figur untuk dicontoh c. Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media) d. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri

3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial (Personal Relationships) Kebutuhan akan Integrasi dan Interaksi Sosial terdiri dari:

a. Mengetahui tentang keadaan orang lain; empati sosial

b. Mengidentifikasi diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki c. Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial

d. Memperoleh teman selain dari manusia e. Membantu menjalankan peran sosial

f. Memungkinkan individu untuk dapat menghubungi sanak-keluarga, teman, dan masyarakat.

4. Motif Hiburan (Diversi)

(38)

a. Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan b. Bersantai

c. Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis d. Mengisi waktu

e. Penyaluran emosi

f. Membangkitkan gairah seks 2.1.7 Teori Uses And Gratifications

Teori Uses dan Gratifications menunjukkan yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Jadi bobotnya adalah pada khalayak yang aktif yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus (Effendy, 2003:289). Anggota khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga timbul istilah uses and gratifications yang itu pengguna dan pemenuhan (Rakhmat, 2002:65). Teori Uses and Gratification muncul sebagai akibat ketidakpuasan pada penelitian-penelitian sebelumnya yang gagal membuktikan bahwa khalayak langsung dapat dipengaruhi oleh media massa.

(39)

kesenangan, media massa dapat memberikan kesempatan untuk melarikan diri dari kenyataan. Kita kesepian dan media massa juga berfungsi sebagai sahabat (Rakhmat, 1999:207).

Teori Uses and Gratifications menurut Kats, Gurevitch dan Haas dalam Effendy (2003:294) dimulai dengan lingkungan sosial (sosial environment) yang menentukan kebutuhan manusia. Lingkungan sosial tersebut meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Penjelasan adalah sebagai berikut: 1. Cognitive needs (kebutuhan kognitif) adalah kebutuhan yang berkaitan dengan

peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. 2. Affective needs (kebutuhan afektif)I adalah kebutuhan uyang berkaitan dengan

peneguhan pengalaman-pengalaman estetis, menyenansgkan dan emosional. 3. Personal integrative needs (kebutuhan pribadi secara intergratif) adalah

kebutuhan yang terkait dengan kreatifitas.

4. Social intergrative needs (kebutuhan sosial secara intergratif) adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia.

5. Escapist needs (kebutuhan pelepasan) adalah berkaitan dengan upaya menghindar dari tekanan, ketegangan dan hasrat akan keanekaragaman.

(40)

Konsep pemuasan kebutuhan khalayak berangkat dari beberapa asumsi dasar pendekatan Uses and Gratifications. Inti dari teori Uses and Gratifications adalah khalayak pada dasarnya menggunkan media massa berdasarkan motif-motif tertentu, dan media massa berusaha memenuhi kebutuhan tersebut. Menurut Katz, Blummer dan Guretch (Rakhmat, 1999:205), Uses and Gratifications merumuskan asumsi-asumsi sebagai berikut:

1. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagaian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan.

2. Dalam proses komunikasi massa banyak insiatif untuk mengakaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak. 3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan

kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalaj bagian dari kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan.

4. Banyak tujuan pemilihan media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak, artinya orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi tertentu.

5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak.

(41)

menggunakan isi media untuk memenuhi kebutuhannya, memiliki motif tertentu, memiliki tujuan dalam penggunaan media dan memiliki kekuatan untuk tidak dipengaruhi meskipun semenarik dan sebagus apapun media tersebut.

Untuk memperoleh kejelasan mengenai Model Uses and Gratification maka Katz, Gurevith dan Haas mengemukakan gambar model Uses and Gratification dalam Effendy (1993:293) adalah sebagai berikut:

Sumber

Pada perilaku pengguna media, teori Uses and Gratification menyatakan bahwa pemilihan dan penggunaan media massa ditentukan oleh khalayak

(42)

berdasarkan kebutuhan yang ingin dipenuhi, sehingga terfokus pada apa yang dilakukan khalayak pada media massa yang diteliti disini adalah motif mengkonsumsi media untuk mencari kepuasan.

2.2 Kerangka Berfikir

Komunikasi selalu mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan kehidupan manusia. Komunikasi dirasa sangat penting bagi masyarakat. Salah satu komunikasi yang terus mengalami perkembangan yakni komunikasi massa. Dari semua media komunikasi yang ada, televisi merupakan media yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia karena mempunyai kelebihan dari media massa lainnya.

Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang menghabiskan waktunya lebih lama di depan pesawat televisi dibandingkan waktu yang digunakan untuk mengobrol dengan keluarga atau pasangan mereka.

Dengan adanya media massa kita dapat memperoleh berbagai informasi guna memenuhi kebutuhan khalayaknya. Setiap individu memiliki kebutuhan dalam hidupnya. Kebutuhan individu tersebut beraneka ragam, mulai dari kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kebutuhan identitas personal, kebutuhan integritas sosial dan melepas ketegangan.

(43)

Kick Andy merupakan talk show yang lebih banyak berisi tentang kejadian seputar pengalaman lebih ataupun menarik yang dijadikan contoh hidup agar lebih memotivasi penontonnya untuk dapat menghargai waktu, serta hidup mereka. Kick Andy bukan hanya menampilkan narasumber yang terkenal saja seperti artis, atau tokoh-tokoh terkenal lainnya tetapi talk show ini juga menampilkan narasumber yang dapat dijadikan panutan atau contoh seputar kehidupan atau pengalaman mereka yang dapat bermanfaat bagi para penonton tayangan ini. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha melihat motif mahasiswa Surabaya dalam menonton talk show Kick Andy di Metro TV. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Motif Mahasiswa dalam

2. Motif Identitas Personal 3.Motif Integrasi dan

(44)

METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1 Definisi Operasional

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan dan menguji hipotesis, tetapi akan

menggambarkan secara sistematis tentang motif mahasiswa Surabaya dalam

menonton talk show Kick Andy di Metro TV.

Yang dimaksud dengan definisi operasional adalah segala sesuatu yang

mempunyai objek pengamatan dalam penelitian ini yang dapat diamati.

Sehubungan dengan definisi diatas maka penelitian ini ditujukan kepada

mahasiswa Surabaya yang menonton talk show Kick Andy di Metro TV.

3.1.2 Pengukuran Variabel 1. Motif

Motif adalah suatu pengertian meliputi semua penggerak alasan-alasan atau

dorongan-dorongan dari dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu

(Gerungan, 2002:142). Istilah berbuat sesuatu tersebut disebabkan adanya tujuan

yang hendak dicapai. Pencapaian tujuan itu merupakan upaya untuk memenuhi

kebutuhan.

Untuk memudahkan pengukuran, maka dalam penelitian ini digunakan

berdasarkan kategori motif Mc.Quail adalah sebagai berikut:

(45)

a. Motif Kognitif

Kebutuhan akan informasi dan kebutuhan untuk mencapai tingkat ideasional

tertentu yang terdiri dari:

1. Menambahkan wawasan atau pengetahuan baru tentang berita aktual yang

terjadi.

2. Ingin mendapatkan informasi tentang topik yang dibicarakan dalam

segmen talkshow pada progam acara Kick Andy Metro TV.

3. Ingin mengetahui informasi tentang siapa yang menjadi narasumber pada

program acara Kick Andy di Metro TV.

4. Ingin mengetahui informasi tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh

narasumber pada program acara Kick Andy di Metro TV.

b. Motif Identitas Pribadi (Personal Identity)

Kebutuhan menggunakan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan

sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri, yang

terdiri dari:

1. Meningkatkan pemahaman tentang kepribadian diri sendiri

2. Mencari tokoh atau panutan dalam kehidupan sehari-hari

3. Mengidentifikasikan diri dengan profil narasumber

4. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi

c. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial (Personal Relationships) Kebutuhan akan Integrasi dan Interaksi Sosial terdiri dari:

(46)

2. Menemukan bahan percakapan dan berinteraksi dengan lingkungan sosial.

3. Ingin mengetahui tentang keadaan orang lain yaitu narasumber dan

bersikap empati sosial.

4. Membantu menjalankan peran sosial.

d. Motif Hiburan (Diversi)

Kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan, yang

terdiri dari:

1. Melepaskan diri dari kejenuhan setelah melakukan aktivitas seharian

2. Mengisi waktu luang

3. Sebagai sarana untuk bersantai dan refreshing

4. Mencari hiburan

Pengukuran motif ini diukur melalui pemberian skor dengan menggunakan

modifikasi model skala Likert. Cara ini merupakan sebuah cara untuk mengetahui pernyataan sikap dengan menggunakan distribusi respon jawaban sebagai dasar

penentuan skalanya. Untuk melakukan pengskalaan, digunakan kuesioner yang

diberikan kepada responden mengenai motif dan setiap pernyataan akan

disediakan jawaban yang harus dipilih oleh responden untuk menyatakan

pilihannya.

Maka dalam penelitian ini ditetapkan pada empat alternatif pilihan yang dapat

dipilih oleh responden, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),

(47)

Pada tahap selanjutnya, empat kategori jawaban di atas akan diberi nilai

sesuai dengan jawaban yang dipilih oleh responden. Selanjutnya pada item-item

yang dengan masing-masing jawaban diberikan bobot skor sebagai berikut:

1. SS (Sangat Setuju) → diberi skor 4

2. S (Setuju) → diberi skor 3

3. TS (Tidak Setuju) → diberi skor 2

4. STS (Sangat Tidak Setuju) → diberi skor 1

Dalam penelitian ini tidak digunakan alternative jawaban ragu-ragu

(undecided), alasannya menurut Hadi (1981:20) adalah sebagai berikut:

a. Kategori undecided memiliki arti ganda, bisa diartikan belum dapat memberikan jawaban netral dan ragu-ragu. Kategori jawaban yang memiliki arti ganda (multi interpretable) ini tidak diharapkan dalam instrument.

b. Tersedianya jawaban ditengah menimbulkan kecenderungan menjawab

ketengah (central tendency effect), terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan jawabannya.

c. Disediakan jawaban ditengah akan menghilangkan banyaknya data penelitian,

sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring oleh responden.

Skoring dilakukan dengan cara menjumlahkan skor dari tiap-tiap indikator

motif yang diperoleh dari tiap-tiap kuesioner, sehingga diperoleh skor total dari

tiap pernyataannya tersebut untuk masing-masing responden. Selanjutnya,

tiap-tiap indikator motif diukur melalui pernyataan-pernyataan yang terdapat pada

(48)

Total skor dari tiap kategori, yang diperoleh dikategorisasikan ke dalam tiga

interval, yaitu tinggi, sedang dan rendah yang ditentukan berdasarkan jumlah skor

jawaban masing-masing responden. Jumlah skor yang menjadi batasan skor untuk

lebar interval tingkat tinggi, sedang dan rendah menggunakan rumus:

skor jawaban tertinggi – skor jawaban terendah Range (R) =

jenjang yang di inginkan

Keterangan :

Range (R) : batasan dari setiap tingkatan

Skor Tertinggi : perkalian antara nilai tertinggi dengan jumlah nilai item

pertanyaan

Skor Terendah : perkalian antara nilai terendah dengan jumlah nilai item

pertanyaan

Jenjang : tiga (3) jenjang yaitu, tinggi, sedang dan rendah

Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh lebar interval untuk mengetahui

motif mahasiswa Surabaya menonton talk show Kick Andy di Metro TV, untuk

lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Pada motif kognitif terdapat empat pertanyaan tentang responden yang

menonton talk show Kick Andy akan kebutuhan informasi yang diperoleh. (4 x 4 ) − ( 1 x 4 ) 16 − 4

Motif kognitif = = = 4

3 3

Rendah : 4−7

Sedang : 8−11

(49)

2. Pada motif identitas pribadi (personal identity) terdapat empat pertanyaan tentang responden yang menggunakan isi media untuk memperkuat atau

menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan khalayak sendiri.

(4 x 4 ) − ( 1 x 4 ) 16 − 4

Motif identitas pribadi = = = 4

3 3

Rendah : 4−7

Sedang : 8−11

Tinggi : 12−16

3. Pada motif intergrasi dan interaksi sosial terdapat empat pertanyaan tentang

responden dalam menonton talk show Kick Andy.

(4 x 4 ) − ( 1 x 4 ) 16 − 4

Motif integrasi dan interaksi sosial = = = 4

3 3

Rendah : 4−7

Sedang : 8−11

Tinggi : 12−16

4. Pada motif diversi atau hiburan terdapat empat pertanyaan tentang responden

dalam kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan.

(4 x 4 ) − ( 1 x 4 ) 16 − 4

Motif diversi/hiburan = = = 4

3 3

Rendah : 4−7

Sedang : 8−11

(50)

2. Mahasiswa

Mahasiswa merupakan sasaran komunikasi massa melalui media televisi. Mahasiswa dipilih dalam penelitian ini karena mahasiswa dinilai lebih aktif dalam

menilai permasalahan sosial yang ada dan pernah menonton talk show Kick Andy di Metro TV.

3. Acara Talk Show Kick Andy

Acara talk show Kick Andy adalah acara talk show yang memiliki acara

dengan tema yang beraneka ragam dan selalu up date. Karena program yang

dikemas dengan format talkshow ini berbeda dengan program lain yang sejenis. Selalu mengangkat sisi lain humanisme manusia yang bisa menjadi kisah

inspiratif bagi siapa saja yang menonton. Menjadi penyemangat dan menjadi

potret lain kisah-kisah manusia yang bisa dibilang luar biasa .

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.2.1 Populasi

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang bertempat tinggal di kota Surabaya yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi

yang berjumlah 151.949 jiwa (Kementrian Pendidikan Nasional, Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi www.evaluasi.or.id ). 3.2.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Dalam penelitian ini menggunakan Non Probability Sampling adalah teknik yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur anggota populasi

(51)

menggunakan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Bungin dalam Kriyantono, 2006:154).

Untuk menentukan jumlah sampel akan ditentukan dengan menggunakan

rumus Yamane (Bungin dalam Kriyantono, 2006:160) sebagai berikut:

N

n =

Nd² + 1 Keterangan :

N = ukuran populasi n = ukuran sampel

d = presisi (derajat ketelitian 0,1)

Maka jumlah sampelnya yaitu:

N 151.949

n = = = 99,93 = 100 (dibulatkan)

Nd² + 1 151.949(0,1)² + 1

Jadi jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 100 mahasiswa. Mahasiswa

yang terpilih dalam penelitian ini yaitu mahasiswa yang pernah menonton talk

show Kick Andy di Metro TV.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, cara pengumpulan data diperoleh melalui

sumber-sumber, yaitu:

1. Data primer diperoleh melalui kuesioner atau daftar pertanyaan yang dijawab

oleh responden dan dicatat oleh peneliti.

2. Data sekunder diperoleh melalui bahan-bahan pustaka yang terkait dengan

masalah-masalah yang diteliti. Bahan-bahan pustaka yang digunakan bisa

(52)

3.4 Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu penelitian dengan tanpa

mencari atau menjelaskan hubungan antar variabel, tidak menggunakan uji

hipotesis atau membuat verifikasi (Rakhmat, 1993:25). Penelitian ini menjelaskan

variabel tanpa mencari korelasi satu sama lainnya, tetapi untuk menjelaskan

variabel motif. Pengolahan data dari kuesioner terdiri dari mengedit, mengkode,

dan memasukkan data tersebut ke dalam table frekuensi berdasarkan kategori

yang telah ditentukan. Untuk mengetahui motif mahasiswa Surabaya menonton

acara talk show Kick Andy dengan rumus: F

P = x 100%

N Keterangan :

P = presentase responden

F = frekuensi responden

N = jumlah responden

Dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh apa yang diinginkan

peneliti dengan kategori tertentu. Hasil perhitungan selanjutnya dilampirkan

(53)

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Metro TV PT. Media Televisi Indonesia telah memperoleh izin penyiaran untuk Metro TV pada tanggal 25 Oktober 1999. Ini merupakan anak perusahaan dari Media Group, yang dipimpin oleh Surya Paloh, perusahaan Presiden Direktur, yang banyak pengalaman di industri media lokal dan penerbit surat kabar nasional ketiga terbesar di Indonesia. Media Indonesia. Dari memulai tenaga kerja dari 280 karyawan perusahaan kini mempekerjakan lebih dari 900 orang, sebagian besar di ruang berita dan daerah produksi.

Pada tanggal 25 Nopember. 2000. Metro TV mengudara untuk pertama kalinya dalam serangkaian uji coba siaran untuk tujuh kota. Pada awalnya hanya disiarkan dua belas jam sehari sampai tanggal 1 April, 2001 ketika 24 jam siaran dimulai.

Mungkin tantangan terbesar bagi perusahaan pada tahap awal adalah kebutuhan untuk membangun infrastruktur, fasilitas dan tim, semua dalam skala waktu pendek dari sembilan bulan. Meskipun ini adalah kerja keras pengalaman yang diperoleh sangat berharga dalam membentuk tim yang solid dari para profesional berpengalaman yang sudah diuji di bawah kondisi yang penuh tantangan.

Perusahaan ini telah membawa gelombang baru dalam gaya hidup dan kualitas program hiburan alternatif untuk melengkapi dominasinya di sektor berita

(54)

industri. Hal ini telah mempelopori perspektif baru dan unik program satu-of-a-kind sambil meningkatkan cara informasi disajikan. produksi yang canggih dan bergaya dari Metro TV telah meniupkan kehidupan baru ke dalam industri. Bahkan pemirsa yang paling cerdas memiliki pilihan untuk tidak melihat kedua. Stasiun TV ini pada awalnya memiliki konsep agak berbeda dengan yang lain, sebab selain mengudara selama 24 jam setiap hari, stasiun TV ini hanya memusatkan acaranya pada siaran warta berita saja. Tetapi dalam perkembangannya, stasiun ini kemudian juga memasukkan unsur hiburan dalam program-programnya.

Metro TV adalah stasiun pertama di Indonesia yang menyiarkan berita dalam bahasa Mandarin: Metro Xin Wen, dan juga satu-satunya stasiun TV di Indonesia yang tidak menayangkan program sinetron. Metro TV juga menayangkan siaran internasional berbahasa Inggris pertama di Indonesia Indonesia Now yang dapat disaksikan dari seluruh dunia. Stasiun ini dikenal memiliki presenter berita terbanyak di Indonesia

Metro TV juga menayangkan program e-Lifestyle, yakni program talkshow yang membahas teknologi informasi dan telekomunikasi. Metro TV dimiliki Media Group pimpinan Surya Paloh yang juga memiliki harian Media Indonesia dan Lampung Post.

(55)

Andy F Noya. Salah satu program talkshow di Metro TV yang sangat diterima baik di masyarakat adalah Kick Andy.

Waktu tayang yang tak biasa untuk program talkshow pukul 21.30 WIB setiap hari Jumat berdurasi satu jam dan hanya dipotong iklan 10-15 menit serta terdapat tayangan ulang setiap hari Minggu pukul 15.30 WIB. Kick Andy merupakan talkshow yang banyak berisi tentang kejadian seputar tokoh/orang-orang sukses atau masyarakat yang mempunyai pengalaman lebih atau menarik untuk dijadikan contoh hidup agar memotivasi masyrakata yang menontonnya untuk melihat kehidupan orang disekeliling mereka, lebih menghargai hidup dan waktu mereka.

Kick Andy adalah talkshow yang amat manusiawi dan menyentuh hati karena dalam bahasa dan caranya menggunakan hati. Kick Andy memberikan pilihan tontonan humanis dengan cara yang amat berbeda. Merupakan pembicaraan serius tentang beragam sendi kehidupan, dan menontonnya seperti menonton teater. Menonton Kick Andy adalah sebuah experience. Setiap kali tayang Kick Andy merupakan tayangan yang edukatif, informative, realistis, dan selalu menampilkan tema yang beragam dan berbeda setiap minggunya.

(56)

moral dan etika. Untuk menambahkan kehadiran berharga bagi industri televisi dengan memberikan perspektif baru, dengan meningkatkan cara informasi disajikan dan dengan menawarkan alternatif hiburan berkualitas. Untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang signifikan dengan mengembangkan dan meningkatkan aset, untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan karyawan, dan untuk menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham.

4.2 Penyajian dan Analisis Data 4.2.1 Karakteristik Responden

Pada bagian ini disajikan karakteristik responden yang terdiri dari usia, jenis kelamin, universitas, dan kelengkapannya tertera pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Responden Berdasarkan Usia

No Usia Responden Jumlah Responden Prosentase (%)

1 19 – 21th 43 43

2 22 – 24 th 52 52

3 25 – 28 th 5 5

Jumlah 100 100%

Sumber : Angket A, no 2

(57)

Banyaknya responden yang masih tergolong muda menunjukkan bahwa dengan menonton talkshow Kick Andy juga dapat menambah pengetahuan serta mengetahui informasi yang sedang terjadi. Dengan menonton talkshow tersebut responden mendapatkan pengalaman-pengalaman baru yang telah dialami oleh narasumber sehingga memotivasi mahasiswa agar lebih mengahargai waktu dan hidup mereka.

Tabel 4.2

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Responden Prosentase (%)

1 Laki-laki 46 46

2 Perempuan 54 54

Jumlah 100 100%

Sumber : Angket A, no 3

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang paling banyak dalam penelitian ini adalah para mahasiswa yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 54 responden atau 54%, sedangkan sisanya yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 46 responden dengan prosentase 46%.

(58)

Tabel 4.3

Responden Berdasarkan Universitas

No Universitas Responden Jumlah Responden Prosentase (%) 1 Universitas Katolik Widya

Mandala 15 15

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa dalam penelitian ini adalah yang kuliah di Universitas Surabaya yaitu sebanyak 27 mahasiswa atau sebesar 27%, sedangkan urutan kedua adalah UPN yaitu sebanyak 24 mahasiswa atau sebesar 24%, urutan selanjutnya adalah mahasiswa Universitas Kristen Petra dan Universitas Wijaya Kusuma yang mempunyai jumlah sama yaitu 17% atau masing-masing 17 mahasiswa.

Dan yang terakhir adalah mahasiswa Katolik Widya Mandala sebanyak 15 mahasiswa atau sebesar 15%. Banyaknya mahasiswa Universitas Surabaya dikarenakan mahasiswa selalu mengikuti atau menonton acara Kick Andy karena tayangan tersebut memberikan manfaat bagi mereka dan tentunya sangat disenangi oleh mereka.

4.2.2 Responden Dalam Menonton Talk Show Kick Andy Di Metro TV

(59)

Tabel 4.4

Frekuensi Responden Dalam Satu Minggu Menonton Talkshow Kick Andy Di Metro TV

No Kategori Jawaban Jumlah Responden Prosentase (%)

1 1 kali 64 64

2 2 kali 36 36

Jumlah 100 100%

Sumber : Angket B, no 2

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kebanyakan responden yang menonton talkshow Kick Andy dalam satu minggu yaitu kurang dari 2 kali dalam seminggu sebanyak 64 responden atau 64%, sedangkan sisanya 36 responden atau sebesar 36% menonton sebanyak 2 kali dalam satu minggu.

Berdasarkan data tersebut kebanyakan mahasiswa hanya menonton sebanyak 1 kali dalam seminggu. Dikarenakan dalam satu minggu hanya memberikan satu topik untuk di tampilkan sedangkan hari berikutnya merupakan tayangan ulang dari hari sebelumnya. Namun untuk mahasiswa yang menonton sebanyak 2 kali di karenakan ingin melihat ulang tayangan yang telah ditampilkan pada hari Jumat.

Tabel 4.5

Durasi Responden Dalam Satu Kali Menonton Talkshow Kick Andy di Metro TV

No Kategori Jawaban Jumlah Responden Prosentase (%)

(60)

menonton, dan responden yang menonton talkshow selama lebih dari 40 menit sebanyak 30 responden atau sebesar 30%, sedangkan sisanya responden yang menonton talkshow selama kurang dari 20 menit sebanyak 21 responden atau sebesar 21% kurang menikmati acara talkshow sehingga tidak sepenuhnya mengikuti acara tersebut.

Berdasarkan data diatas maka dapat diketahui bahwa para responden yang menonton acara tersebut dari awal sampai akhir cukup banyak ini membuktikan acara tersebut juga sangat dinanti-nantikan dan ditunggu oleh responden.

4.2.3 Motif Responden Dalam Menonton Talkshow Kick Andy Di Metro TV Berikut ini merupakan penjabaran data yang menunjukkan tentang motif responden dalam menonton talkshow Kick Andy di Metro TV. Motif menonton pada diri responden dapat di kategorikan menjadi empat yaitu: Motif Kognitif, Motif Identitas Personal, Motif Integrasi dan Interaksi Sosial dan Motif Diversi. 4.2.3.1 Motif Kognitif

Motif kognitif berkaitan dengan keinginan untuk menambah pengetahuan atau hal-hal baru serta pengertian tentang lingkungan kita, yaitu menonton talkshow Kick Andy di Metro TV akan di bedakan menjadi empat pernyataan yang akan di jabarkan berdasarkan frekuensi yang diperoleh pada tabel berikut ini: 1. Menambahkan Wawasan Atau Pengetahuan Baru Tentang Berita Aktual Yang Terjadi

Gambar

Gambar 2.1
Gambar 2.2
Tabel 4.1
Tabel 4.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan yang rendah pola pemikiran mereka mudah dipengaruhi oleh keadaan sosial sehingga pergaulan dalam lingkunganya mudah mengekspresikan tingkah laku yang

Bagi penelitian selanjutnya yang tertarik dengan permasalahan serupa, sebaiknya melakukan penelitian terhadap subjek lain yang lebih luas dengan mengembangkan teori-teori

Penyebab pertama adalah anak tersebut tidak percaya diri, lalu yang ke dua adalah saya tidak memiliki hubungan yang baik dengan anak tersebut, dan yang terakhir saya tidak

Buku in mernbahas tiga topik utama yang menjadi isu penting dalam ka.jian fikih nu'emalah (hubungan sosial) dan fikih slyrisah

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul ”Analisis Pengaruh Modal Awal dan Modal Pinjaman Pada Bank Syariah

(Studi Kasus Pada Pt Telkomsel Cabang Pangkalpinang) menunjukkan bahwa berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pengaruh Gaji, Insentif, Dan Jaminan

bertugas di Polsek wilayah Polres Purbalingga yang berusia madya akan. banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang

Tanpa adanya sarana atau fasilitas tersebut, tidak akan mungkin penegak.. hukum menyerasikan peranan yang seharusnya dengan peranan yang aktual.. Khususnya