• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Insidensi dan Faktor Risiko Infertilitas Pada Pria Usia Reproduktif Di Rumah Bersalin Permata Hati Bandung Periode Desember 2010 - November 2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Insidensi dan Faktor Risiko Infertilitas Pada Pria Usia Reproduktif Di Rumah Bersalin Permata Hati Bandung Periode Desember 2010 - November 2011."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

GAMBARAN INSIDENSI DAN FAKTOR RISIKO INFERTILITAS PADA PRIA USIA REPRODUKTIF YANG BEROBAT KE RUMAH BERSALIN PERMATA HATI BANDUNG PERIODE DESEMBER 2010-NOVEMBER

2011

Anggy, 2011: Pembimbing I : dr. Aloysius Suryawan. Sp OG, (K) Pembimbing II : Dr, dr. Felix Kasim. M, kes

Infertilitas adalah suatu keadaan ketidakmampuan pasangan suami istri dengan seksual aktif dan tanpa kontrasepsi untuk mendapatkan kehamilan dalam satu tahun pernikahan. Di Indonesia terjadi lebih dari 20 % pasangan usia reproduktif tidak mendapatkan keturunan

Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan data retrospektif berupa data Rekam Medik penderita infertilitas pada pria Rumah Bersalin Permata Hati Bandung periode Desember 2010 – November 2011 dengan variabel yang dicatat berupa jumlah, usia, analisis sperma, pendidikan, pekerjaan, penyakit penyerta penderita infertilitas pada pria, dan faktor risiko organik berdasarkan diagnosis klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium.

Hasil penelitian yang didapatkan 30 kasus infertilitas pria dengan jumlah terbanyak pada kelompok usia 25-29 tahun sebanyak 12 kasus (40%). Pada analisis sperma didapatkan normozoospermia (56,6%), azoospermia (3,3%), teratozoopermia (13,3%), cryptozoospermia (6,6), astheoteratozoospermia (3,3%), oligoasthenoteratozoospermia (13,3%). Serta penyakit penyerta TBC dan DM sebanyak (13,3%). Hasil tersebut merupakan Faktor risiko yang berperan pada infertilitas pria.

(2)

vii

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

INSIDENTION AND RISK FACTOR DESCRIPTION ON MALE INFERTILITY REPRODUCTIVE AGE WHO GET TREATMENT ON PERMATA HATI HOUSE OF MATERNITY BANDUNG ON DECEMBER

2010 NOVEMBER 2011PERIOD

Anggy, 2011 : 1st Advisor : dr. Aloysius Suryawan. Sp OG, (K) 2nd Advisor : Dr, dr. Felix Kasim. M, kes

Infertility is inability of a condition married couples with active sexually without contraception to get pregnant within one years of marriage. In Indonesia there is more than 20% couples of reproductive age who do not get a descent. This study is a descriptive observational study with retrospective medical record data of male infertility patients at Permata Hati Hospital of maternity Bandung on December 2010 until November 2011, which using age, sperm analysis, education, employment, co morbidities as number of variables, and organic risk factors based on clinical diagnostic and laboratory examination result.

The results obtained 30 cases of male infertility with the highest number in the group of age 25-29 years as many as 12 cases (40%). With sperm analysis and normozoospermia (56,6%), azoospermia (3,3%), teratozoospermia (13,3%),

cryptozoospermia (6,6%), astheoteratozoospermia (3,3%),

oligoasthenoteratozoospermia (3,3%). Co morbidities as well as Tuberculosis and Diabetes Mellitus as much as (13.3%). The results are the risk factors that contribute to male infertility.

(3)
(4)
(5)

3.2.5 Metode Penelitian... 3.2.6 Aspek Etik Penelitian...

(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Distribusi Kasus Pasien Infertil Pria Berdasarkan Usia

di Rumah Bersalin Permata Hati Bandung Periode Desember

2010 – November 2011... 39

4.2 Distribusi Kasus Pasien Infertil Pria Berdasarkan analisis sperma di Rumah Bersalin Permata Hati Bandung Periode Desember 2010 – November 2011... 40

4.3 Distribusi Kasus Pasien Infertil Pria Berdasarkan Faktor organik di Rumah Bersalin Permata Hati Bandung Periode Desember 2010 – November 2011... 4.4 Distribusi Kasus Pasien Infertil Pria Berdasarkan Faktor anorganik di Rumah Bersalin Permata Hati Bandung Periode Desember 2010 – November 2011... 4.5 Distribusi Kasus Pasien Infertil Pria Berdasarkan tingkat pendidikan di Rumah Bersalin Permata Hati Bandung Periode Desember 2010 – November 2011... 4.6 Distribusi Kasus Pasien Infertil Pria Berdasarkan pekerjaan di Rumah Bersalin Permata Hati Bandung Periode Desember 2010 – November 2011... BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 49

5.2 Saran... 49

DAFTAR PUSTAKA... 50

LAMPIRAN... 53

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.3.1 Semen Normal Menurut Standar WHO... 17 Tabel 4.1.1 Distribusi Kasus Pasien Infertil Pria Berdasarkan

Usia di Rumah Bersalin Permata Hati Bandung Periode Desember 2010 – November

2011... 39 Tabel 4.2.1 Distribusi Kasus Pasien Infertil Pria Berdasarkan

Analisis Sperma di Rumah Bersalin Permata Hati Bandung Periode Desember 2010 – November

2011... 40 Tabel 4.3.1 Distribusi Kasus Pasien Infertil Pria Berdasarkan

Penyakit Penyerta di Rumah Bersalin Permata Hati Bandung Periode Desember 2010 –

November 2011... 41 Tabel 4.4.1 Distribusi Kasus Pasien Infertil Pria Berdasarkan

Kebiasaan Merokok di Rumah Bersalin Permata Hati Bandung Periode Desember 2010 –

November... 41 Tabel 4.5.1 Distribusi Kasus Pasien Infertil Pria Berdasarkan

Tingkat Pendidikan di Rumah Bersalin Permata Hati Bandung Periode Desember 2010 –

November 2011... 42 Tabel 4.6.1 Distribusi Kasus Pasien Infertil Pria Berdasarkan

Pekerjaan di Rumah Bersalin Permata Hati Bandung Periode Desember 2010 – November

(8)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Anatomi Testis... 8

Gambar 2.2 Kelenjar Bulbourethralis... Gambar 2.3 Penis... 10 11 Gambar 2.4 Alat Reproduksi... 11

Gambar 2.5 Tubulus seminiferus... 13

Gambar 2.6 Proses spermatogenesis... 15

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran

1

Data rekam medik Infertilitas Pria di Rumah Bersalin Permata Hati Bandung Periode Desember 2010-November

(10)
(11)

Lampiran I Laporan data Rekam Medik penderita infertilitas pria di Rumah Bersalin Permata Hati Bandung, Periode Desember 2010 – November 2011.

(12)

53

25 SMA supir 29 - 2,3 8,0 39 <1 79 221 21 39 11 8 66 43 Normal 26 S1 Dagang

pasar

33 - 2,8 8,0 52 <1 42 194 31 44 7 13 64 31 Normal 27 S1 Buruh

pabrik tekstil

28 - Merokok 3,6 7,5 49 <1 <2 <4 - - - Cryptozoospermia

28 SMP buruh 44 DM 3,1 8,0 56 <1 69 174 30 49 9 16 68 24 Normal 29 SMP supir 39 - Merokok 2,6 8,0 59 <1 52 211 28 38 10 9 73 37 Normal 30 SMA Dagang

pasar

(13)

RIWAYAT PENULIS

Nama : Anggy Denisszia Luhulima

Nomor Pokok Mahasiaswa : 0710069

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 9 Desember 1989

Alamat : Jl. Jayagiri IV no 97, Lembang

Riwayat Pendidikan : SD Teladan Ambon

SD Negeri 2 Lembang

SMP Negeri 3 Lembang

(14)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Infertilitas adalah suatu kondisi tidak terjadinya kehamilan pada pasangan yang telah berhubungan seksual tanpa menggunakan kontrasepsi secara teratur dalam waktu satu tahun. Infertilitas terjadi lebih dari 20% pada populasi di indonesia, dan dari kasus tersebut terdapat 40% pada wanita, 40% pada pria dan 20% pada keduanya dan ini yang menyebabkan pasangan suami istri tidak mendapat keturunan. Diperkirakan 85-90% pasangan yang sehat akan mendapat pembuahan dalam 1 tahun. (DepKes, 2006).

Menurut penelitian Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) di Jakarta, 36% infertilas terjadi pada pria dan 64% terjadi pada wanita. Penelitian lain menunjukan di angka kejadian infertilitas wanita terjadi sekitar 15% pada usia produktif (30-34 tahun), meningkat sampai dengan 30% pada usia 35-39 tahun dan 64% pada usia 40-44 tahun. (PERSI, 2001)

World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa jumlah pasangan infertil sebanyak 36% diakibatkan adanya kelainan pada pria, sedangkan 64% berada pada wanita. Hal ini di alami oleh 17% pasangan yang sudah menikah lebih dari 2 tahun yang belum mengalami tanda-tanda kehamilan bahkan sama sekali belum pernah hamil. WHO juga memperkirakan sekitar 50-80 juta pasutri (1 dari 7 pasangan) memiliki masalah infertilitas, dan setiap tahun muncul sekitar 2 juta pasangan infertil. (WHO, 2011)

(15)

2

yang memadai. Salah satu faktor penting yang berperan dalam proses kejadian infertilitas pada pria usia reproduktif adalah gangguan produk sperma. Gangguan potensi seksual pada pria terdiri dari 4 kelompok yaitu gangguan gairah seksual, gangguan ereksi, gangguan ejakulasi, gangguan orgasme. Adapun beberapa faktor yang menjadi penyebab gangguan potensi seksual pada pria antara lain faktor psikis, fisik, dan sosiokultural.

Disamping gangguan potensi seksual, masalah infertilitas pada pria juga dapat disebabkan oleh gangguan kesuburan. Adapun gangguan kesuburan pada pria dapat digolongkan menjadi 3 golongan yakni gangguan pretestikuler, gangguan testikuler, gangguan post-testikuler. gangguan pre-testikuler biasanya berkaitan dengan gangguan hormonal yang mempengaruhi proses spermatogenesis misalnya menurunnya produksi hormon Folicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) sehingga menimbulkan keadaan yang disebut hipogonadism. Gangguan testikuler terjadi di dalam tubulus seminiferus misalnya testis yang megalami penurunan fungsi akibat trauma atau infeksi. Sedangkan post-testikuler adalah berbagai gangguan yang terjadi setelah spermatozoa keluar dari tubulus seminiferus misalnya gangguan viabilitas dan motilitas spermatozoa karena infeksi atau sebab lain.

Infertilitas terutama lebih banyak terjadi di kota-kota besar karena faktor gaya hidup, stress, emosional dan kerja keras serta pola makan yang tidak seimbang. Infertilitas dapat terjadi dari sisi pria, wanita, kedua-duanya. Disebut pasangan infertilitas, bila terjadi penolakan sperma suami oleh istri sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur. Hal ini biasanya disebabkan oleh ketidaksesuaian antigen antibodi pasangan tersebut. (Bambang,2006).

(16)

3

Universitas Kristen Maranatha

Walaupun masalah infertilitas tidak berpengaruh terhadap aktivitas fisik sehari-hari dan tidak mengancam jiwa, bagi banyak pasangan hal ini berdampak besar terhadap kehidupan berkeluarga. Sudah tentu faktor psikokultural mempengaruhi sikap pasangan terhadap masalah ini, termasuk upaya-upaya irasional untuk memiliki keturunan.

Di Rumah Bersalin Permata Hati Bandung terdapat 30 kasus infertilitas pada pria pada bulan Desember 2010 sampai November 2011.

Apabila kita perhatikan, banyak sekali faktor-faktor risiko yang sebetulnya dapat mencegah infertilitas. Melalui penelitian ini diharapkan bahwa pria menyadari sejak usia muda pentingnya menjaga kesehatan reproduksi untuk mencegah timbulnya kasus infertilitas pada pria.

1.2. Identifikasi Masalah

Rumusan masalah atau identifikasi masalah pada penelitian ini adalah

1. Berapa insidensi infertilitas pada pria usia reproduktif di Rumah Bersalin Permata Hati Bandung periode 2010-2011.

2. Apa saja faktor risiko yang mempengaruhi infertilitas pada pria usia reproduktif di Rumah Bersalin Permata Hati Bandung periode 2010-2011. 3. Bagaimanakah distribusi faktor risiko organik dan anorganik kasus

infertilitas pria di Rumah Bersalin Permata Hati Bandung periode 2010-2011.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah memberikan gambaran faktor risiko apa saja yang dapat menyebabkan infertilitas. Serta menilai data faktor-faktor risiko yang mempengaruhi infertilitas pada pria usia reproduktif dan tingkat kejadian infertilitas di Rumah Bersalin Permata Hati Bandung periode 2010-2011.

(17)

4

1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah ini dibagi 2 bagian, yaitu: 1.4.1 Manfaat Akademis / Ilmiah

Diharapkan pada hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan mengenai gambaran insidensi dan faktor risiko dari infertilitas dan dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut.

1.4.2 Manfaat praktis / klinis

Informasi yang didapat dari hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mencegah dan mewaspadai terjadinya peningkatan infertilitas pada pria usia reproduktif. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat membantu para klinis dalam melengkapi data yang diperlukan untuk memberi penyuluhan kepada masyarakat.

1.5. Landasan Teoritis

Infertilitas terjadi 40% pada pria d indonesia menurut Depertamen Kesehatan dan menurut WHO sebanyak 36% pada pria. Terdapat beberapa kelainan umum yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria yaitu abnormalitas sperma pada morfologi dan motilitas sperma, abnormalitas ejakulasi seperti ejakulasi retrograde dan hipospadia, abnormalitas ereksi, abnomarlitas cairan semen yaitu perubahan pH dan komposisi kimiawi, infeksi pada saluran genital yang meninggalkan jaringan parut sehingga terjadi penyempitan dan obstruksi pada saluran genital, serta lingkungan, obat-obatan anti kanker, alkohol, dan abrasi genetik.

(18)

5

Universitas Kristen Maranatha

1.6. Metodologi

Metode penelitian : Kuantitatif pendekatan deskriptif dengan data retrospektif

Rancangan penelitian : Studi retrospektif

Populasi penelitian : Pria usia reproduktif yang mengalami infertilitas dan berobat ke poli Rumah Bersalin Permata Hati periode 2010-2011.

Jumlah sampel : 30 orang (whole sample)

Teknik pengumpulan data : Observasi pada data sekunder dari rekam medik Rumah Bersalin Permata Hati Bandung.

Analisis data : Univariat dengan menggunakan statistik deskriptif disajikan dalam bentuk tabel diuntai pembahasannya.

1.7. Lokasi dan Waktu

(19)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan :

 Distribusi 30 pasien infertilitas pada pria di Rumah Bersalin Permata Hati Bandung periode Desember 2010 – november 2011, terbanyak pada kelompok usia 25 -29 tahun, dengan persentase 40%.

 Faktor risiko organik didapatkan penyakit penyerta DM sebanyak 7 kasus dengan persentase 23%, dan faktor risiko anorganik yaitu kebiasaan merokok sebanyak 13 kasus dengan persentase 43,3%.

 Analisis sperma yang didapat pada pria dengan infertilitas adalah normozoospermia dengan jumlah kasus 17 orang (56,6%), serta teratozoospermia dan oligoasthenoteratozoospermia masing-masing 4 kasus (13,3%), dan cryptrozoospermia 2 kasus (6,6%), juga azoospermia dan asthenozoospermia masing-masing 1 kasus (3,3 %).

5.2 Saran

 Dilakukan penelitian lebih lanjut dengan periode lebih lama lagi pada pengambilan data rekam medik untuk mengetahui distribusi, insidensi dan faktor risiko pada kasus infertilitas pria.

(20)

50

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

ADAM.2006. Infertility in men.

http://www.mercydesmoines.org/ADAM/WellConnected/articles/000067.asp,juy 16th, 2006.

Akmal Taher.2004. Pria sebagai penyebab sulit punya anak. http://www.balita-anda.indigoglobal.com/priapenyebab.html, 21 Agustus 2006.

Amador A.G. 1999. Semen analysis in humans. http://www.il-st-acad-sci.org/androll.html, November 8th, 2006.

Anonimus III 2003. Lead levels linked to male infertility. http://www.freerepublic.com/focus/f-news/841654/posts, may7th, 2006

Callaway J.R. 2006. Infertility site.

http://www.bellaonline.com/articles/art29799,asp, November 8th, 2006. Campana A.2003.semen analysis.

http://www.gfmer.ch/Endo/PCG_network/semen_analysis_rrumbulaku.htm, November 8th, 2006.

Cunningham F.Gary., Leveno Kenneth J,. Bloom Steven L,. Hauth John C., Rouse Dwight J., Spong Catherine Y. 2010. Williams Obstetrics. Twenty-Third Edition. United States of America: The McGraw-Hill Companies Inc: Chapter 23.

Dechanet C., Anahory T., Mathieu Daude J C., Quantin, X., Reyftmann, L., Hamamah, S., Hedon B., Dechaud, H. 2010. Effects of cigarette smoking on reproduction. Human Reproduction Update. 17 (1): 76.

Disctarra. 2000. Infertilitas pria.

(21)

51

Domar AD, Zuttermeister PC, Friedman R .1993. The psychological impact of infertility: a comparison with patients with other medical conditions. J Psychosom Obstetri Gynaecologi. 14 Suppl: 45–52.

Drake Richard L., Vogl Wayne., Mitchell Adam W.M. 2005. Gray’s Anatomy for Student. Philadhelpia: Elvesier Inc. p. 411-16; 439-441; 443-44; 456

Fauci Anthony S., Kasper Dennis L., Longo Dan L., Braunwald Eugene., Hauser Stephen L., Jameson J. Larry., Loscalzo Joseph. 2008. Harrison's Principles Of Internal Medicine. Seventeenth Edition. United States of America: The McGraw-Hill Companies Inc: Chapter 51; Chapter 341; Chapter 389.

Grayson C.E. 2003. Fertility test for men.

http://www.webmd.com/content/article/73/87986.htm, November 8th, 2006.

Guyton and Hall. 1997. Fungsi reproduksi dan hormonal pria (dan kelenjar pineal). Dalam : Irawati Setiawan,ed. Buku ajar fisiologi kedoktran, edisi 9. Jakarta:EGC. H. 1265-9. Hermawanto dan Hadiwidjaja. 2002. Analisis sperma pada infertilitas pria.

http://www.tempo.co.id/medika/arsip/102002/pus-3.htm, 5 September 2006. La Dau J. 1990. Occupational medicine. USE: Appleton & Lange. P. 306-10

Mazumdar S, Levine AS.1998. Antisperm antibodies: ertiology, pathogenesis, diagnosis, and treatment. Fertil Steril. Pp. 70: 799-810

Medicastore. 2003. Masalah kesehatan pria.

http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=18&iddtl=872, 25 Agustus 2006.

Ownby C. 1999. Spermatogenesis.

http://www.cvm.okstate.edu/instruction/mm_curr/histology/MR/HiMRP4.htm, August 25th, 2006

(22)

52

Universitas Kristen Maranatha

Slomianka L. 2004. Male reproductive system.

http://lab.anhb.uwa.edu.au/mbl140/CorePage/MaleRepro/malerepro.htm, August 21th, 2006

Speroff Leon., Fritz Marc A. 2005. Clinical gnecologic endocrinology and infertility. Seventh Edition. United States of America : Lippincott Williams & Wilkins. p. 1039-54.

The Fertility Institutes.2006 Sperm evaluation and testing.

http://www.fertility-docs.com/sperm_eval_advanced.phtml, November 8th, 2006. Wikipedia. 2006a. Testis. http://id.wikipedia.org/wiki/Testis, Agustus 25th, 2006. Yundini. 2006. Hindari pemakaian celana dalam yang ketat dan mandi sauna.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Iklim Psikologis dan Komitmen Organisasi pada Kinerja Karyawan Universitas Andalas.. Skripsi oleh Leonardo Firsta

Berdasarkan identifikasi masalah, permasalahan kemampuan Orientasi dan Mobilitas anak tunanetra sangat kompleks oleh karena itu penelitian ini dibatasi pada masalah

Dari hasil wawancara singkat penulis dengan beberapa karyawan didapatkan hasil yang cukup mengejutkan karena sebagian besar karyawan sales dan marketing PT

Saran bagi perusahaan adalah hutang harus dikelola dengan baik sehingga perusahaan mampu memenuhi kewajiban-kewajibannya dan tidak mengalami kesulitan keuangan,

4082 dan lebih ditingkatkan lagi adalah bagaimana menjaga hubungan yang baik dan benar dengan para pelanggan hotel, atau dengan kata lain dapat diartikan,

MSC2013‐010 An investigation on the practice of value management in the Libyan construction industry / by Latifa Kh Muftah Suliman

Indonesia has large geothermal energy sources as known in the world. Currently, geothermal energy plants have been installed only 1,052

.ةغللا لوصف فثكما يآا بيردتلا يو مهفلا ي ادهج ءرما فلكي ،قاش لمع ةغللا ملعت دهجا اذهو .ةفلتخما اهراهم ةلصاوتما ةيمنتللو ،ةديدجا ةغللا لامعتسا نم نكمتلل ةدع