Sesuai UU No. 23 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 Tentang Pemerintahan Daerah diamanatkan bahwa kewenangan pembangunan bidang Cipta
Karya merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten/
Kota terus didorong untuk meningkatkan belanja pembangunan prasarana Cipta Karya agar kualitas
lingkungan permukiman di daerah meningkat. Di samping membangun prasarana baru, pemerintah
daerah perlu juga perlu mengalokasikan anggaran belanja untuk pengoperasian, pemeliharaan dan
rehabilitasi prasarana yang telah terbangun.
Namun, seringkali pemerintah daerah memiliki keterbatasan fiscal dalam mendanai pembangunan
infrastruktur permukiman. Pemerintah daerah cenderung meminta dukungan pendanaan pemerintah
pusat, namun perlu dipahami bahwa pembangunan yang dilaksanakan Ditjen Cipta Karya dilakukan
sebagai stimulan dan pemenuhan standar pelayanan minimal. Oleh karena itu, alternatif pembiayaan
dari masyarakat dan sektor swasta perlu dikembangkan untuk mendukung pembangunan bidang Cipta
Karya yang dilakukan pemerintah daerah. Dengan adanya pemahaman mengenai keuangan daerah,
diharapkan dapat disusun langkah-langkah peningkatan investasi pembangunan bidang Cipta Karya di
daerah.
Pembahasan aspek pembiayaan dalam RPIJM bidang Cipta Karya pada dasarnya bertujuan untuk:
1. Mengidentifikasi kapasitas belanja pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan bidang
Cipta Karya.
2. Mengidentifikasi alternatif sumber pembiayaan antara lain dari masyarakat dan sektor swasta untuk
mendukung pembangunan bidang Cipta Karya.
3. Merumuskan rencana tindak peningkatan investasi bidang Cipta Karya.
5.1 Potensi Pendanaan APBD
Bagian ini menggambarkan struktur APBD Kabupaten Hulu Sungai Utara selama 5 (lima) tahun
terakhir dengan sumber data berasal dari dokumen Realiasasi APBD dalam 5 (lima) tahun terakhir.
Komponen yang dianalisis berdasarkan format Permendagri No. 13 Tahun 2006 adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Pendapatan
Lain yang Sah.
2. Belanja Daerah yang meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tak Langsung.
3. Pembiayaan Daerah meliputi: Pembiayaan Penerimaan dan Pembiayaan Pengeluaran.
5.1.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu
Sebagaimana dijelaskan dalam PP 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Permendagri No. 13 tahun 2006, tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Menjelaskan bahwa kebijakan
perencanaan pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah,
yang menambah ekuitas dana dan merupakan hak daerah dalam 1 (satu) tahun anggaran. Seluruh
pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD secara bruto mempunyai arti pendapatan yang
dianggarkan tidak boleh dikurangi dengan belanja yang digunakan dalam rangka menghasilkan
pendapatan tersebut dan/atau dikurangi dengan bagian pemerintah pusat/daerah lain dalam rangka bagi
hasil. Pendapatan daerah ini ditetapkan berdasarkan perkiraan terukur secara rasional yang dapat
dicapai setiap sumber pendapatan.
Sumber Penerimaan Keuangan Daerah Kabupaten Mahakam Ulu pada tahun 2013 sebagai
daerah otonomi baru berasal dari sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan
(APBD-P) Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Kutai Barat masing-masing sebesar Rp. 100 Miliar
dari APBD-P Provinsi Kalimantan Timur (72,99 persen) dan Rp. 37 Miliar dari APBD-P Kabupaten Kutai
Barat (27,01 persen). Realisasi Penerimaan Keuangan daerah Kabupaten Mahakam Ulu hanya sebesar
Rp. 100 Miliar yang bersumber dari APBD-P Provinsi Kalimantan Timur, sedangkan Rp. 37 Miliar.
Sumber pendapatan lainnya berasal dari pajak daerah dan retribusi daerah. Pada tahun 2013 diperoleh
pendapatan dari sumber tersebut sebesar 3.672.500.
Mulai tahun 2014 sampai dengan pertengahan tahun 2015, struktur dari sumber penerimaan
keuangan daerah Kabupaten Mahakam Ulu telah mengalami penambahan sumber sesuai aturan
pemerintah. Berdasarkan laporan realisasi APBD dapat dilihat bahwa secara umum kinerja keuangan
daerah berada pada tren peningkatan dari sisi sumber penerimaan hal ini mengindikasikan bahwa
wilayah Kabupaten Mahakam Ulu sebagai kabupaten baru di Provinsi Kalimantan Timur dalam kurun
waktu 3 tahun telah mengalami perkembangan dengan rata-rata capaian sebesar 58.80 persen. Selama
periode tersebut akumulasi pendapatan daerah yang menjadi target sebesar 2.446.335.193.580 dan baru
teralisasi sebesar 1.438.501.691.631. Berikut disampaikan posisi target dan realisasi penerimaan daerah
untuk periode 2013 – 2015.
Tabel 5. 1 Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Mahakam Ulu
Tahun Anggaran 2013 - 2015
Tahun
Anggaran Target Realisasi % Capaian
Bertambah/ (Berkurang)
2013 137.000.000.000 100.003.672.500 73,00% (36.996.327.500)
2014 880.380.302.580 798.143.093.721,71 90,66% (82.237.208.858,29)
Tahun
Anggaran Target Realisasi % Capaian
Bertambah/ (Berkurang)
Jumlah 2.446.335.193.580 1.438.501.691.631,34 58,80%
Sumber : DPKAD Kabupaten Mahakam Ulu (diolah)
Berdasarkan pencermatan terhadap realisasi Pendapatan Daerah, proporsi komponen
pendapatan terhadap total pendapatan Daerah Kabupaten Mahakam Ulu selama Tahun Anggaran
2013-2015 ditunjukkan pada berikut.
Tabel 5.2 Persentase Proporsi Realisasi Komponen Pendapatan Terhadap Total Pendapatan
Daerah Kabupaten Mahakam Ulu Tahun Anggaran 2013 - 2015
Jenis Penerimaan Proporsi Terhadap Total Pendapatan Daerah (%)
2013 2014 2015
PAD 0.0037% 0.4665% 0.9733%
Pendapatan Transfer 0.0000% 74.0942% 96.5176%
Pendapatan Lainnya yang sah 99.9963% 25.4394% 2.5091%
Total 100% 100% 100%
Sumber : DPKAD Kabupaten Mahakam Ulu (diolah)
Dari tabel di atas terlihat bahwa proporsi PAD cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya
meskipun tidak terlalu besar. Kontribusi PAD Kabupaten Mahakam Ulu yang sebesar 0,9733% di Tahun
2015 ini relatif lebih baik, hal ini dapat dilihat dari posisi laporan kinerja keuangan yang disampaikan
belum merupakan hasil akhir. Rata-rata kontribusi PAD dalam kurun waktu 3 tahun adalah 0,4812 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa rasio ketergantungan daerah Kabupaten Mahakam Ulu (ditunjukkan oleh
rasio PAD terhadap total pendapatan) masih jauh bila dibandingkan dengan rata-rata kabupaten/kota lain
secara nasional. Dengan semakin besar kontribusi PAD atas pendapatan daerah, maka kemandirian
daerah semakin besar.
Pada tahun 2013, proporsi pendapatan lainnya yang sah merupakan sumber pendapatan yang
tertinggi, nilai tersebut diperoleh dari pendapatan hibah dari pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
sebagai modal awal yang diberikan untuk pembangunan wilayah Kabupaten Mahakam Ulu. Pada tahun
2014 dan 2015 Pendapatan Transfer berupa dana perimbangan, dana pemerintah pusat dan dana dari
pemerintah provinsi semakin meningkat seiring kegiatan pembangunan yang dilakukan di Kabupaten
Tabel 5.3 Proporsi Realisasi Komponen Pendapatan Terhadap Total Pendapatan Daerah
Kabupaten Mahakam Ulu Tahun Anggaran 2013 - 2015
Jenis Penerimaan Proporsi Terhadap Total Pendapatan Daerah (%)
2013 2014 2015
PAD 3,672,500.00 3,723,189,618.96 5,259,473,059.63
Pendapatan Transfer - 591,377,379,102.75 521,537,390,850.00
Pendapatan Lainnya
yang sah 100,000,000,000.00 203,042,525,000.00 13,558,061,500.00
Total 100,003,672,500.00 798,143,093,721.71 540,354,925,409.63
Sumber : DPKAD Kabupaten Mahakam Ulu (diolah)
Secara terperinci, target dan realisasi pendapatan daerah selama periode Tahun Anggaran
2013-2015 tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut :
A. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah terdiri atas: (a) Pajak Daerah, (b) Retribusi Daerah, dan (c) Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah yang Sah. Selama periode Tahun Anggaran 2013-2015, dari hasil akumulasi
target tahunan sebesar Rp 13,922,580,520.00 realisasinya berada dibawah target yang ditetapkan, yaitu
tercapai sebesar Rp 8,986,335,178.59 atau 64,55persen, seperti dijelaskan pada tabel berikut.
Tabel 5.4 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Mahakam Ulu
Tahun Anggaran 2013 – 2015
Tahun
2014 1,897,944,520.00 3,723,189,618.96 196.17% 1,825,245,098.96 2015* 12,024,636,000.00 5,259,473,059.63 43.74% (6,765,162,940.37) Jumlah 13,922,580,520.00 8,986,335,178.59 64.55%
Realisasi Pajak Daerah selama periode Tahun Anggaran 2013-2015 masih berada dibawah target
yang telah ditentukan, dimana dari total target Pajak Daerah sebesar Rp 10,479,626,000.00, terealisasi
sebesar Rp 255,627,072.44 atau tercapai hanya sebesar 2,44 persen dan disajikan pada tabel di bawah.
Umumnya Pajak Daerah diperoleh dari Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame,
Pajak Penerangan Jalan, dan lainnya yang merupakan pemasukan bagi daerah. Perolehan pajak daerah
yang masih rendah dikarenakan belum berkembang pusat-pusat bisnis yang di wilayah Kabupaten
Mahakam Ulu, sehingga untuk kemajuan wilayah perlu pengembangan kegiatan-kegiatan bisnis baik
Tabel 5.5 Target dan Realisasi Pendapatan Pajak Daerah Kabupaten Mahakam Ulu
Tahun Anggaran 2013 – 2015
Tahun Anggaran Target Realisasi % Capaian Bertambah/
(Berkurang)
2013 - 34,500.00 34,500.00
2014 172,526,000.00 170,715,759.84 98.95% (1,810,240.16)
2015* 10,307,100,000.00 84,876,812.60 0.82% (10,222,223,187.40)
Jumlah 10,479,626,000.00 255,627,072.44 2.44%
Selama periode Tahun Anggaran 2013-2015, target Retribusi Daerah secara akumulasi sebesar
Rp. 187,589,320.00 dan realisasinya belum mencapai target sesuai dengan yang ditetapkan, yaitu
sebesar Rp. 112,408,200.00 atau 59,92 persen, disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.6 Target dan Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah Kabupaten Mahakam Ulu Tahun
Anggaran 2013 – 2015
Tahun
Anggaran Target Realisasi % Capaian
Bertambah/ (Berkurang)
2013 - 3,638,000.00 3,638,000.00
2014 127,589,320.00 62,798,900.00 49.22% (64,790,420.00) 2015* 60,000,000.00 45,971,300.00 76.62% (14,028,700.00)
Jumlah 187,589,320.00 112,408,200.00 59.92%
Penerimaan Lain-lain PAD yang sah utamanya bersumber dari: (a) Hasil Penjualan Aset Daerah
yang Tidak Dipisahkan; (b) Jasa Giro; (c) Pendapatan Bunga; (d) Tuntutan Ganti Rugi (TGR); (e)
Komisi,(f) Potongan dan Keuntungan Selisih Nilai Tukar Rupiah; (g) Pendapatan Denda atas
Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan; (h) Pendapatan Denda Pajak; (i) Pendapatan Denda Retribusi;
(j) Pendapatan Hasil Eksekusi atas Jaminan; (k) Pendapatan dari Pengembalian; (l) Fasilitas Sosial dan
Fasilitas Umum; (m) Pendapatan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan; (n) Pendapatan dari
Angsuran/Cicilan Penjualan; dan (o) Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Selama
periode Tahun Anggaran 2013-2015, target Penerimaan dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah
sebesar Rp. 3,255,365,200.00 sedangkan realisasinya mencapai Rp. 8,618,299,906.15 atau mengalami
pencapaian yang melampaui target sebesar 264,74 persen, disajikan pada tabel berikut.
Tabel 5.7 Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Kabupaten Mahakam Ulu Tahun Anggaran 2013 – 2015
Tahun
Anggaran Target Realisasi % Capaian
Bertambah/ (Berkurang)
-Tahun
Anggaran Target Realisasi % Capaian
Bertambah/ (Berkurang) 2014 1,597,829,200.00 3,489,674,959.12 218.40% 1,891,845,759.12
2015* 1,657,536,000.00 5,128,624,947.03 309.41% 3,471,088,947.03 Jumlah 3,255,365,200.00 8,618,299,906.15 264.74%
B. Dana Perimbangan
Dana Perimbangan yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terdiri
atas: (a) Dana Bagi Hasil Pajak/Dana Bagi Hasil Bukan Pajak, (b) Dana Alokasi Umum dan (c) Dana
Alokasi Khusus. Secara keseluruhan, target pendapatan daerah yang bersumber dari Dana Perimbangan
selama periode Tahun Anggaran 2013-2015 sebesar Rp. 1,837,852,575,060.00 Sesuai dengan Surat
Keputusan Menteri Keuangan yang setiap tahun diterbitkan, akumulasi Dana Perimbangan yangdapat
direalisasikan sebesar Rp. 1,031,442,588,021.00 atau 56,12 persen dari target, disajikan pada tabel
berikut.
Tabel 5.8 Target dan Realisasi Dana Peimbangan Kabupaten Mahakam Ulu
Tahun Anggaran 2013 – 2015
Tahun
2014 529,712,442,060.00 524,404,607,171.00 99.00% (5,307,834,889.00) 2015* 1,308,140,133,000.00 507,037,980,850.00 38.76% (801,102,152,150.00) Jumlah 1,837,852,575,060.00 1,031,442,588,021.00 56.12%
Secara keseluruhan, target penerimaan Dana Perimbangan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil
Pajak/Dana Bagi Hasil Bukan Pajak selama periode Tahun Anggaran 2013-2015 adalah sebesar Rp.
1,370,583,522,060.00 sedangkan realisasinya mencapai sebesar Rp. 713,683,414,021.00 atau 52,07
persen dari target, disajikan pada tabel berikut.
Tabel 5.9 Target dan Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak Kabupaten
Mahakam Ulu Tahun Anggaran 2013 – 2015
Tahun
2014 382,539,159,060.00 380,906,730,171.00 99.57% (1,632,428,889.00)
2015* 988,044,363,000.00 332,776,683,850.00 33.68% (655,267,679,150.00)
Penerimaan Dana Perimbangan yang bersumber dari Dana Alokasi Umum selama periode Tahun
Anggaran 2013-2015 adalah sebesar Rp. 440,656,363,000.00 sedangkan realisasinya mencapai sebesar
Rp. 316,184,000,000.00 atau 71,75 persen dari target, disajikan pada tabel berikut.
Tabel 5.10 Target dan Realisasi Dana Alokasi Umum Kabupaten Mahakam Ulu
Tahun Anggaran 2013 – 2015
Tahun
2014 141,922,703,000.00 141,922,703,000.00 100.00%
-2015* 298,733,660,000.00 174,261,297,000.00 58.33% (124,472,363,000.00) Jumlah 440,656,363,000.00 316,184,000,000.00 71.75%
Dana Perimbangan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus dimulai pada tahun 2014, dengan
target dan realisasi penerimaan selama periode Tahun Anggaran 2013-2015 adalah sebesar Rp.
26,612,690,000.00 dan Rp. 1,575,174,000.00 atau tercapai sebesar 5,92 persen, disajikan pada tabel
berikut
Tabel 5.11 Target dan Realisasi Dana Alokasi Khusus Kabupaten Mahakam Ulu
Tahun Anggaran 2013 – 2015
Tahun
2014 5,250,580,000.00 1,575,174,000.00 30.00% (3,675,406,000.00)
2015* 21,362,110,000.00 - 0.00% (21,362,110,000.00)
Jumlah 26,612,690,000.00 1,575,174,000.00 5.92%
Realisasi Dana Alokasi Khusus pada Tahun 2014 hanya mencapai 30.00%, bahkan pada tahun
2015 sampai dengan posisi pelaporan bulan Juni belum terealisasikan sama sekali. Anggaran Dana
Alokasi Khusus umumnya diperuntukkan bagi sektor Kesehatan, infrastruktur jalan, transportasi dan
Keluarga Berencana.
C. Belanja Daerah
Belanja Tidak Langsung yang didalamnya terdiri atas Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja
Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten
D. Belanja Langsung
Belanja Langsung yang didalamnya terdiri atas Belanja Tanah, Belanja Peralatan dan Mesin,
Belanja Bangunan dan Gedung, Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan, dan Belanja Aset Tetap lainnya.
E. Komponen Pembiayaan
Komponen pembiayaan terdiri dari:
1. Penerimaan Pembiayaan Daerah yang didalamnya terdiri atas Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
(SILPA) Tahun Anggaran Lalu;
2. Pengeluaran Pembiayaan Daerah yang didalamnya terdiri atas Penyertaan Modal (Investasi)
Pemerintah Daerah
5.1.2 Target dan Realisasi APBD
Ringkasan target dan realisasi APBD Kabupaten Mahakam Ulu berdasarkan rincian obyek
pendapatan, belanja dan pembiayaan pada periode tahu 2013 – 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
Tabel 5. 12 Target APBD Kabupaten Mahakam Ulu Tahun Anggaran 2013 - 2015
URAIAN 2013 2014 2015
PENDAPATAN 137,000,000,000.00 880,380,302,580.00 1,428,954,891,000.00
PENDAPATAN ASLI
DAERAH
- 1,897,944,520.00 12,024,636,000.00
Pendapatan Pajak Daerah 0.00 172,526,000.00 10,307,100,000.00
Pendapatan Retribusi
Daerah
0.00 127,589,320.00 60,000,000.00
Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah
- 1,597,829,200.00 1,657,536,000.00
PENDAPATAN TRANSFER - 601,439,833,060.00 1,367,037,555,000.00
Transfer Pemerintah Pusat
-Dana Perimbangan
- 529,712,442,060.00 1,308,140,133,000.00
- Dana Bagi Hasil Pajak - 26,124,238,021.00 33,757,524,000.00
- Dana Bagi Hasil Bukan
Pajak (Sumber Daya Alam)
- 356,414,921,039.00 954,286,839,000.00
- Dana Alokasi Umum - 141,922,703,000.00 298,733,660,000.00
- Dana Alokasi Khusus - 5,250,580,000.00 21,362,110,000.00
Transfer Pemerintah Pusat
-Lainnya
- 15,417,528,000.00 4,529,775,000.00
URAIAN 2013 2014 2015
Transfer Pemerintah Provinsi - 56,309,863,000.00 54,367,647,000.00
- Pendapatan Bagi Hasil
Pajak
- 56,309,863,000.00 50,762,215,000.00
- Pendapatan Bagi Hasil
Lainnya
- - 3,605,432,000.00
LAIN-LAIN PENDAPATAN
YANG SAH
137,000,000,000.00 277,042,525,000.00 49,892,700,000.00
Pendapatan Hibah 137,000,000,000.00 241,000,000,000.00 12,000,000,000.00
Pendapatan Lainnya 36,042,525,000.00 37,892,700,000.00
BELANJA 137,000,000,000.00 832,745,114,578.00 1,598,335,205,599.00
BELANJA OPERASI 108,186,274,375.00 500,517,384,931.00 853,308,433,099.00
Belanja Pegawai 60,829,730,500.00 261,379,879,903.40 389,616,332,103.00
Belanja Barang 30,320,949,175.00 174,104,095,771.00 338,090,565,996.00
Belanja Subsidi - 3,459,174,500.00 7,486,090,000.00
Belanja Hibah 8,918,594,700.00 22,514,444,756.60 36,911,000,000.00
Belanja Bantuan Sosial 6,867,000,000.00 19,124,590,000.00 50,687,245,000.00
Belanja Bantuan Keuangan 1,250,000,000.00 19,935,200,000.00 30,517,200,000.00
BELANJA MODAL 28,813,725,625.00 301,323,936,097.00 741,526,772,500.00
Belanja Tanah - 1,772,587,088.00 2,428,044,500.00
Belanja Peralatan dan Mesin 9,833,625,150.00 50,442,225,561.00 50,510,038,500.00
Belanja Bangunan dan
Gedung
2,779,780,100.00 84,563,811,478.00 146,491,759,000.00
Belanja Jalan, Irigasi dan
Jaringan
11,469,065,375.00 133,968,228,470.00 541,231,560,500.00
Belanja Aset Tetap Lainnya 4,731,255,000.00 30,577,083,500.00 865,370,000.00
BELANJA TAK TERDUGA - 30,903,793,550.00 3,500,000,000.00
Belanja Tak Terduga - 30,903,793,550.00 3,500,000,000.00
SURPLUS / (DEFISIT) - 47,635,188,002.00 (169,380,314,599.00)
PEMBIAYAAN
PENERIMAAN DAERAH - 26,364,811,998.00 169,380,314,599.00
Penggunaan Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran
(SiLPA)
26,364,811,998.00 169,380,314,599.00
PENGELUARAN DAERAH - 74,000,000,000.00
-Penyertaan Modal (Investesi)
Pemerintah Daerah
-URAIAN 2013 2014 2015
PEMBIAYAAN NETTO - (47,635,188,002.00) 169,380,314,599.00
SISA LEBIH PEMBIAYAAN
ANGGARAN (SILPA)
- -
-Sumber : DPKAD Kabupaten Mahakam Ulu
Tabel 5.13 Realisasi APBD Kabupaten Mahakam Ulu Tahun Anggaran 2013 - 2015
URAIAN 2013 2014 2015*
PENDAPATAN 100,003,672,500.00 798,143,093,721.71 540,354,925,409.63
PENDAPATAN ASLI DAERAH 3,672,500.00 3,723,189,618.96 5,259,473,059.63
Pendapatan Pajak Daerah 34,500.00 170,715,759.84 84,876,812.60
Pendapatan Retribusi Daerah 3,638,000.00 62,798,900.00 45,971,300.00
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang Sah
- 3,489,674,959.12 5,128,624,947.03
PENDAPATAN TRANSFER - 591,377,379,102.75 521,537,390,850.00
Transfer Pemerintah Pusat - Dana
Perimbangan
- 524,404,607,171.00 507,037,980,850.00
- Dana Bagi Hasil Pajak - 24,414,748,393.00 14,367,467,850.00
- Dana Bagi Hasil Bukan Pajak
(Sumber Daya Alam)
- 356,491,981,778.00 318,409,216,000.00
- Dana Alokasi Umum - 141,922,703,000.00 174,261,297,000.00
- Dana Alokasi Khusus - 1,575,174,000.00
-Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - 11,898,396,000.00
-- Dana Penyesuaian - 11,898,396,000.00
-Transfer Pemerintah Provinsi - 55,074,375,931.75 14,499,410,000.00
- Pendapatan Bagi Hasil Pajak - 55,074,375,931.75 13,722,704,000.00
- Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - - 776,706,000.00
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG
SAH
100,000,000,000.00 203,042,525,000.00 13,558,061,500.00
Pendapatan Hibah 100,000,000,000.00 167,000,000,000.00
-Pendapatan Lainnya 36,042,525,000.00 13,558,061,500.00
BELANJA 73,638,860,502.00 484,776,657,462.25 146,192,539,071.00
BELANJA OPERASI 63,899,660,852.00 341,120,371,456.25 140,896,236,071.00
Belanja Pegawai 38,386,382,050.00 188,715,867,252.00 91,207,457,751.00
Belanja Barang 21,365,272,802.00 112,530,926,680.25 25,807,028,320.00
-URAIAN 2013 2014 2015*
Belanja Hibah 968,000,000.00 14,802,011,500.00 15,800,000,000.00
Belanja Bantuan Sosial 1,980,006,000.00 4,704,569,024.00 2,272,250,000.00
Belanja Bantuan Keuangan 1,200,000,000.00 19,389,300,000.00 5,809,500,000.00
BELANJA MODAL 9,739,199,650.00 143,656,286,006.00 5,296,303,000.00
Belanja Tanah - 1,005,927,247.00
-Belanja Peralatan dan Mesin 5,911,770,650.00 43,791,107,540.00 4,391,210,000.00
Belanja Bangunan dan Gedung 299,501,000.00 28,492,727,941.00 732,443,000.00
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 166,958,000.00 47,025,484,775.00 122,650,000.00
Belanja Aset Tetap Lainnya 3,360,970,000.00 24,346,965,750.00 50,000,000.00
BELANJA TAK TERDUGA - -
-Belanja Tak Terduga - -
-SURPLUS / (DEFISIT) 26,364,811,998.00 313,366,436,259.46 394,162,386,338.63
PEMBIAYAAN
PENERIMAAN DAERAH - 26,364,811,998.00
-Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran (SiLPA)
- 26,364,811,998.00
-PENGELUARAN DAERAH - -
-Penyertaan Modal (Investesi)
Pemerintah Daerah
-
-PEMBIAYAAN NETTO - 26,364,811,998.00
-SISA LEBIH PEMBIAYAAN
ANGGARAN (SILPA)
26,364,811,998.00 339,731,248,257.46 394,162,386,338.63
Keterangan : *) posisi sampai dengan bulan Juni 2015
Dari profil potensi pendanaan APBD Kabupaten Mahakam Ulu di atas maka seberapa besar
proporsi pendanaan untuk pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya yang nantinya dapat
diproyeksi 5 tahun yang akan dating seberapa besar pendanaan yang akan digunakan untuk
pembangunan. Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu memiliki tugas untuk membangun prasarana
permukiman di daerahnya. Untuk melihat upaya pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan
bidang Cipta Karya perlu dianalisis proporsi belanja pembangunan Cipta Karya terhadap total belanja
daerah dalam 4 tahun terakhir. Proporsi belanja Cipta Karya meliputi pembangunan infrastruktur baru,
operasional dan pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada. Berikut ini akan dijabarkan perkembangan
Tabel 5.14 Matriks Potensi Pendanaan APBD Kabupaten Mahakam Ulu
Sektor Realisasi Proyeksi
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Pengembangan
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran
Data pendanaan APBD untuk bidang Cipta Karya Kabupaten Mahakam Ulu hanya didapat untuk
data tahun 2015. Untuk Cipta Karya realisasi pendanaannya yaitu sebesar Rp. 343.928.241.758, atau
sebesar 81,57 % dari total realisasi pendanaan di Kabupaten Mahakam Ulu. Pembangunan infrastruktur
yang paling besar yaitu untuk sektor penengembangan kawsan permukiman, hal ini karena wilayah
Kabupaten Mahakam Ulu yang merupakan kabupaten pemekaran baru dan memerlukan pembangunan
di bidang pengembangan kawasan permukiman untuk menunjang kemudahan akses aksesbilitas dan
pengembangan wilayah.
5.2 Potensi Pendanaan APBN
Pembangunan infratruktur permukiman merupakan tanggung jawab Pemda, Ditjen Cipta Karya
juga turut melakukan pembangunan infrastruktur sebagai stimulan kepada daerah agar dapat memenuhi
SPM. Setiap sektor yang ada di lingkungan Ditjen Cipta Karya menyalurkan dana ke daerah melalui
Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) sesuai dengan peraturan yang berlaku (Permen PU No. 14 Tahun
2011). Data dana yang dialokasikan pada suatu kabupaten/kota perlu dianalisis untuk melihat trend
alokasi anggaran Ditjen Cipta Karya dan realisasinya di daerah tersebut.
Di samping APBN yang disalurkan Ditjen Cipta Karya kepada SNVT di daerah, untuk mendukung
pendanaan pembangunan infrastruktur permukiman juga dilakukan melalui penganggaran Dana Alokasi
Khusus. DAK merupakan dana APBN yang dialokasikan ke daerah tertentu dengan tujuan mendanai
kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah sesuai prioritas nasional.
Prioritas nasional yang terkait dengan bidang Cipta Karya adalah pembangunan air minum dan
sanitasi. DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan sistem penyediaan air minum
daerah pesisir dan permukiman nelayan. Sedangkan DAKSanitasidigunakanuntuk memberikan akses
pelayanan sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan kepada
masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan yang diselenggarakan melalui proses pemberdayaan
masyarakat. Besar DAK ditentukan oleh Kementerian Keuangan berdasarkan Kriteria Umum, Kriteria
Khusus dan Kriteria Teknis.
Tabel 5.15 Matriks Potensi Pendanaan Bersumber APBN
Sektor Realisasi (Rp. X 1.000)
2012 2013 2014 2015 2016
Pengembangan Kawasan Permukiman
Penataan Bangunan Dan Lingkungan 799.260
Pengembangan SPAM
Pengembangan PLP 753.500
DAK Air Minum 3.829.671
DAK Sanitasi 2.085.275
Total Alokasi APBN 1.552.760 5.914.946
Sumber : Laporan e-Monitoring
5.3 Alternatif Sumber Pendanaan
Sehubungan dengan terbatasnya kemampuan pendanaan yang dimiliki pemerintah, maka dunia
usaha perlu dilibatkan secara aktif dalam pembangunan infrastruktur Cipta Karya melalui skema
Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) untuk kegiatan yang berpotensi cost-recovery atau Corporate
Social Responsibility (CSR) untuk kegiatan non-cost recovery. Dasar hukum pembiayaan dengan
skema KPS adalah Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha
Dalam Penyediaan Infrastruktur serta Permen PPN No. 3 Tahun 2012 Tentang Panduan Umum
Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. Sedangkan
landasan hukum untuk pelaksanaan CSR tercantum dalam UU No. 40 tahun 200 tentang Perseroan
Terbatas (PT) dan UU No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
Tabel 5.16 Matriks Potensi Alternatif Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur
Bidang Cipta Karya melalui KPS
NAMA KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
BIAYA KEGIATAN (RP)
KELAYAKAN
FINANSIAL KETERANGAN
5.4 Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya
Dalam rangka percapatan pembangunan bidang Cipta Karya di daerah dan untuk memenuhi
kebutuhan pendaanan dalam melaksanakan usulan program yang ada dalam RPIJM, maka Pemerintah
Daerah perlu menyusun suatu set strategi untuk meningkatkan pendanaan bagi pembangunan
infrastruktur permukiman. Oleh karena itu pada bagian ini, Satgas RPIJM daerah agar merumuskan
strategi peningkatan investasi pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya, yang meliputi beberapa
aspek antara lain:
1. Strategi peningkatan DDUB oleh kabupaten dan provinsi; yaitu dengan memperhatikan kemampuan
keuangan daerah yang ada sebagai pendamping bantuan dari APBN dalam investasi di bidang cipta
karya di daerah;
2. Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi pengunaan anggaran; dalam hal ini adalah
dengan menggali potensi daerah dalam penerimaan asli daerah ataupun penerimaan yang syah
lainnya dan memperketat pengawasan penggunaan dana anggaran;
3. Strategi peningkatan kinerja keuangan perusahaan daerah, yaitu dengan :
a. meningkatkan pendapatan,
b. meningkatkan effisiensi penerimaan operasi,
c. mengurangi tingkat kehilangan air,
d. menambah sambungan pelanggan pada daerah yang mampu dilayani,
e. effisiensi biaya operasi dan pemeliharaan,
4. Strategi peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan pembangunan bidang
Cipta Karya;
5. Strategi pendanaan untuk operasi, pemeliharaan dan rehabiltasi infrastruktur permukiman yang
sudah ada; dan
6. Strategi pengembangan infrastruktur skala regional.
Dalam upaya peningkatan investasi Bidang Cipta Karya di Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah
dengan melihat potensi keuangan yang ada maka diupayakan dengan menggunakan sumber-sumber
1. APBN
2. APBD Provinsi
3. Pinjaman Perbankan
4. Pinjaman melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP)