• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hama Penting Tanaman Utama .

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hama Penting Tanaman Utama ."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Hama Penting Tanaman Utama

A. HAMA TANAMAN CABAI

1. Aphis gossypi

Sumber : http://prgdb.crg.eu/private/organisms/images/80765.jpg

Ciri-ciri: Berukuran kecil, hidup berkoloni di permukaan bawah daun yang sudah tua, memproduksi alellokimia, paurometabola, tipe alat mulut haustelata.

Gejala seranggan: Bagian tanaman yang diserang oleh nimfa dan imago biasanya pucuk tanaman dan daun muda. Daun yang diserang akan mengkerut, mengeriting dan melingkar, menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat dan tanaman menjadi kerdil. Hama ini juga mengeluarkan cairan manis seperti madu, yang biasanya disebut dengan embun madu. Embun madu menarik datangnya semut dan cendawan jelaga. Adanya cendawan pada buah dapat menurunkan kualitas buah.

Pengendalian: Pengendalian dapat dilakukan dengan menginfestasikan musuh alami seperti, parasitoid Aphelinus gossypi (Timberlake), Lysiphlebus testaceipes (Cresson), predator Coccinella transversalis atau cendawan entomopatogen Neozygites fresenii.

(2)

2. Dacus dorsalis

Sumber : http://prgdb.crg.eu/private/organisms/images/80765.jpg

Ciri-ciri: Imago lalat berwarna coklat gelap dengan kuning cerah pada bagian thorax, lebar sayap imgo sekitar 15 mm, panjang tubuh sekitar 8 mm, masa hidup imago 5-7 hari, dan pupa berada ditanah, Imago betina memiliki ovipositor.

Gejala kerusakan: Imago betina meletakkan telur pada kulit buah, membuat cairan getah keluar. Larva memakan daging buah, dan menyebabkan lubang pada kulit buah sehingga memicu pertumbuhan jamur dan bakteri.

Pengendalian: Sanitasi lingkungan, secara hayati dengan parasitoid dan kimiawi dengan malation, antraktan kimiawi

3. Thrips parsivipus

Sumber : http://www.ozthrips.org/wp-content/uploads/2012/05/Thrips_parvispinus.jpg

(3)

berwarna coklat kehitaman, dengan abdomen berbentuk kerucut berwarna gelap (Moritz et al. 2004). Hama ini merupakan vektor penyakit virus mosaik dan virus keriting. Pada musim kemarau perkembangan hama sangat cepat, sehingga populasi lebih tinggi sedangkan pada musim penghujan populasinya akan berkurang karena banyak thrips yang mati akibat tercuci oleh air hujan (BPTP Jambi, 2014)  Gejala Serangan: Kerusakan yang diakibatkan oleh serangan T. parvispinus

adalah berupa lapisan keperakan pada permukaan bawah daun yang sering menyebabkan daun menjadi keriting, kerdil dan tidak dapat membentuk buah secara normal (Sastrosiswojo, 2000).

Pengendalian: Pengendalian trips dapat dilakukan dengan pemanfaatan musuh alami seperti Neoseiulus sp. (Acarina: Phytoseidae). Selain itu juga dapat menggunakan insektisida berbahan aktif malathion, salithion, bromofos, phenothate, cartap dan methomil (Chang 1991 dalam CABI, 2005).

B. HAMA TANAMAN TIMUN

1. Agrotis ipsilon

Sumber :http://bugwoodcloud.org/images/768x512/1435113.jpg

(4)

lebih tua bersifat geotaksis sehingga pada siang hari bersembunyi di dalam tanah dan muncul kembali untuk makan pada malam hari. Satu generasi dapat berlangsung 4–6 minggu.

Gejala Serangan: Ulat dapat merusak tanaman muda dengan jalan memotong bagian pangkal batangnya. Penyerangan terjadi pada sore hari antara pukul 17.00-19.00, dan bersembunyi di dalam tanah di sekitar tanaman.

Pengendalian: Pengendalian dilakukan dengan sistem PHT, melalui kegiatan pemantauan dan pengamatan, pengambilan keputusan, dan tindakan pengendalian dengan memperhatikan keamanan bagi manusia serta lingkungan hidup secara berkesinambungan. Pemantauan dan pengamatan dilakukan terhadap perkembangan OPT dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Pengambikan keputusan dilakukan berdasarkan hasil analisis data pemantauan dan pengamatan. Keputusan dapat berupa : diteruskannya pemantauan dan pengamatan, atau tindakan pengendalian. Pemantauan dan pengamatan dilanjutkan jika populasi dan atau tingkat serangan OPT tidak menimbulkan kerugian secara ekonomis. Pengendalian dilakukan jika populasi dan atau tingkat serangan OPT dapat menimbulkan kerugian secara ekonomis.

2. Dacus curcubitae

Sumber : https://www.cdfa.ca.gov/plant/images/melonfly/1317036-melon-fly_forestryimages_ScottBauer-USDA-Ag-Research-Service-260w.jpg

(5)

hialin dengan garis coklat gelap disebelah kanan sampai ujung sayap, Imago menghisap nektar, memakan kotoran burung, getah tanaman dan cairan yang berasal dari jaringan tanaman yang rusak atau buah yang busuk.

Gejala seranggan: Imago betina menusukan ovipositor pada kulit buah dan meletakkan telur didalamnya, setelah menetas 2-3 hari,Larva mulai menggerek buah, lalau buah akan terkontaminasi oleh kotorannya dan menyebabkan buah tersebut rentan terinfeksi bakteri dan jamur yang menyebabkan buah membusuk. Buah yang belum matang dapat rusak dalam beberapa hari, buah yang matang menunjukkan gejala yang kurang jelas, tetapi apabila dilihat di dalam buah, terdapat banyak larva pada daging buahnya.

Pengendalian: Pemusnahan buah terserang, penggunaan perangkap atraktan metil eugenol (ME) atau petrogenol sebanyak 1 ml/perangkap, merotasi tanaman, pemanfaatan musuh alami antara lain parasitoid larva dan pupa (Biosteres sp, Opius sp), predator semut, Arachnidae (laba – laba),

Staphylinidae (kumbang) dan Dermatera (Cecopet).Kutu daun (Aphis gossypii)

3. Aphis gossypi

Sumber : http://prgdb.crg.eu/private/organisms/images/80765.jpg

(6)

lain (CABI, 2005). A. gossypii berukuran 1-2 mm, berwarna kuning atau kuning kemerahan atau hijau gelap sampai hitam (Mossler et al. 2007). Gejala Serangan: Daun keriput, keritting dan menggulung, selain itu kutu ini

juga merupakan vektor virus (Mossler et al. 2007).

Pengendalian: Pemanfaatan musuh alami antara lain serangga dari Famili Coccinellidae, Syrphidae, Chrysopidae, Hemerobiidae, serta beberapa jenis laba-laba predator. Selain pemanfaatan musuh alami, dapat juga dengan cara menggunakan tanaman resisten dan penggunaan insektisida. Jenis insektisida yang dapat digunakan antara lain aldicarb , bifenthrin, chlorpyrifos, deltamethrin, diazinon, endosulfan dan malathion (CABI 2005).

4. Aulocophora similis

Sumber : Koleksi Pribadi

Ciri-ciri: Aulacophora similis tersebar luas di kawasan Asia dan Pasifik, terutama Asia Selatan, Asia tenggara dan Asia Timur. Aulocophora sp. merupakan hama utama pada tanaman Famili Cucurbitaceae, seperti mentimun, semangka, dan melon (CABI, 2005). A. similis berukuran 1 cm dengan elitron berwarna kuning polos.

Gejala serangan: Gejala kerusakan yang ditimbulkan adalah adanya daun yang berlubang akibat aktifitas makan kumbang, pada serangan berat dapat menyebabkan banyak lubang pada daun dan terkadang hanya meninggalkan tulang daunnya, selain itu larva juga dapat menyerang tanaman dengan menggerek akar dan batang (Kalshoven, 1981).

(7)

C. HAMA TANAMAN TERONG 1. Amrasca devastans

Sumber : Koleksi Pribadi

Ciri-ciri: Serangga dewasa meletakkan telur disepanjang vena lateral dari daun. Lamanya periode telur berlangsung antara 4 sampai 11 hari. Nymfa menyerupai serangga dewasa, tetapi tidak mempunyai sayap namun mempunyai sedikit bantalan tempat perpanjangan sayap. Nimfa berwarna hijau pucat. Jika diganggu dia bergerak kesamping. Periode nimfa berlangsung antara satu sampai empat minggu tergantung pada temperatur. Serangga dewasa berwarna hijau pucat. Sayap berkembang secara sempurna dengan bintik hitam menonjol disetiap bagian sayap luar. Lamanya serangga dewasa hidup antara satu sampai dua bulan (Srinivasa. R, 2009).

Gejala serangan: Baik serangga dewasa maupun nimfa keduanya mempunyai tipe mulut menusuk dan mengisap. Serangga mengisap cairan tanaman dari bagian bawah permukaan daun. Pada saat mengisap cairan tanaman, serangga ini mengeluarkan kelenjar ludah yang bersifat racun dan masuk ke bagian jaringan tanaman sehingga meyebabkan jaringan tanaman menguning. Jika beberapa serangga mengisap cairan dari daun yang sama akan menyebabkan bintik-bintik kuning pada daun, kemudian diikuti daun mengerut, mengeriting, memerah dan kering atau gejala terbakar, wereng daun juga merusak kacang-kacangan, kapas dan kentang.

(8)

Kalyanipur T3 dan varietas dari Banglades seperti Bagun 6 dilaporkan relatif toleran atau agak tahan terhadap hama wereng ini (Parker et al.

2005; Rashid et al. 2003). Diskusikan dengan penyuluh pertanian setempat tentang ketersediaan varietas tahan atau toleran. Memantau serangga dengan perangkap perekat kuning (570-580 nm) yang diletakkan secara acak di lapangan. Tanamlah tanaman perangkap berupa kacang okra yang ditanam di bagian pinggir tanaman terong, kemudian gunakan insektisida untuk mengendalikan hama wereng yang berada pada tanaman perangkap (Srinivasa. R, 2009).

2. Bemicia tabaci

Sumber : Koleksi Pribadi

Ciri-ciri: Serangga Betina umumnya meletakkan telur di bawah permukaan daun di dekat venasi daun. Hama ini lebih menyukai permukaan daun yang banyak berbulu untuk meletakkan telurnya lebih banyak. Seekor betina selama hidupnya dapat meletakkan telur kira-kira 300 butir. Telur berukuran kecil kira-kira 0.25 mm, bebentuk seperti buah pir, dan diletakkan dibawah permukaan daun secara vertical melalui pedicel. Telur yang baru diletakkan berwarna putih dan kemudian berubah menjadi kecoklatan. Telur tidak mudah dilihat dengan mata telanjang dan hanya dapat dilihat dibawah mikroskop atau kaca pembesar. Fase telur berlangsung kirakira tiga sampai lima hari pada musim panas dan 5 sampai 33 hari pada musim dingin (David, 2001).

(9)

pertama sudah mempunyai antene, mata dan tiga pasang kaki yang sudah berkembang dengan baik. Nimfa berbentuk oval, pipih dan berwarna hijau kekuning-kungan. Dewasa: Serangga dewasa mempunyai tubuh yang lunak, berbentuk seperti ngengat. Serangga dewasa diselimuti oleh lapisan lilin yang bertepung dan tubuhnya berwarna kuning terang. Sayapnya terletak diatas tubuh menyerupai tenda. Serangga jantan sedikit lebih kecil dibandingkan serangga betina. Serangga dewasa dapat hidup selama satu sampai tiga minggu (Srinivasa. R, 2009).

Gejala serangan: Baik nimfa maupun serangga dewasa mengisap cairan tanaman dan mengurangi vigor tanaman. Pada saat serangan berat daun berubah menjadi kuning dan kemudian gugur. Jika populasi hama ini tinggi maka akan terlihat embun tepung yang berasal dari sekresi serangga. Embun tepung merupakan tempat yang baik untuk berkembangnya jamur jelaga pada daun tanaman sehingga akan mengurangi efisiensi fotosintesa dari tanaman (Srinivasa. R, 2009).

Pengendalian: Tanamlah bibit tanaman terong didalam rumah kaca(50–64 mesh), rumah sereh, naungan atau rumah plastik. Jika benih kecambah terong ditanam di lapangan terbuka, gunakan perangkap kuning rata-rata 1-2 perangkap/50-100 m2 untuk memerangkap kutu kebul. Pasang perangkap sedikit diatas atau sejajar dengan tingginya kanopi tanaman. Bersihkan gulma pada areal pembibitan terong untuk mengurangi inang alternatif kutu kebul. Tanamlah lebih dulu tanaman pinggir seperti jagung, sorgum atau jagung manis untuk mengurangi infestasi kutu kebul. Pantulan plastic mulsa jerami dapat mengurangi kedatangan kutu kebul ke tanaman terong (Srinivasa. R, 2009).

(10)

(Srinivasa. R, 2009)

Ciri-ciri: Telur: Serangga betina umumnya meletakkan telur dibawah permukaan daun. Jumlah telur yang diletakkan seekor betina kira-kira 100-400 butir. Telur diletakkan secara berkelompok dan berwarna kuning. Telur yang diletakkan perkelompok telur berkisar antara 10-40 butir. Lamanya fase telur berkisar antara dua sampai lima hari.

Larva berwarna putih atau kekuning-kuningan dengan dengan rambut seperti duri berwarna hitam pada tubuhnya. Lamanya fase larva berkisar antara dua sampai lima minggu tergantung pada temperatur. Larva membentuk pupa yang diletakkan pada daun atau batang.

Pupa bentuknya menyerupai larva tetapi kebanyakan berwarna gelap, atau berwarna terang, walapun kadangkadang ada yang berwarna kuning. Pupa mempunyai rambut seperti duri pada bagian posterior tetapi tidak pada bagian anterior tubuh. Lamanya fase pupa berkisar antara satu sampai dua minggu.

Subfamili Epilachninae ada juga yang pemakan tanaman, sebab kebanyakan kumbang lembing ini bersifat predator dan bukan merupakan hama tanaman. Kumbang dewasa berwarna kecoklatan atau oranye, berbentuk bulat pipih (Gambar 24) dan lebih besar dari kumbang predator. E. vigintioctopunctata (mempunyai 28 bintik pada elytra sayap luar. E. dodecastigma (mempunyai 12 bintik pada bahagian elyra). Hasil pengamatan dilapangan ditemukan juga kumbang ini yang mempunyai bintik 14, 16, 18, 20, 22, 24 or 26 yang merupakan hasil perkawinan antara betina dari E. dodecastigma betina dengan jantan dari E. vigintioctopunctata (Srinivasa. R, 2009).

Gejala serangan: Larva dan dewasa mempunyai tipe mulut pengunyah. Oleh karena itu serangga ini akan menggores klorofil dari lapisan epidermis daun. Akibat makan serangga ini maka akan terbentuk jendela-jendela yang berlubang. Daun yang berlubang akan mengering dan gugur. Bila serangan berat daun yang berlubang akan menyatu dan akan menyisakan tulang-tulang daun (Srinivasa. R, 2009).

(11)

(Crawford). Kurangi penggunaan pestisida sintetik untuk menjaga jangan terbunuhnya parasitoid.

4. Leucinodes orbonalis

(Srinivasa. R, 2009)

(12)

Gejala serangan: Pada awal fase reproduksi larva kadang-kadang memakan kuncup atau bunga. Walaupun demikian serangga ini lebih menyukai buah untuk dimakan dibandingkan dengan kuncup bunga atau bunga pada saat tanaman berbuah. Kerusakan pada buah dari permukaan luar akan terlihat pada bekas lobang gerakan, yang sering ditutupi oleh bekas kotorannya. Larva memakan bagian buah tanaman dan membentuk terowongan-terowongan yang berisi kotorannya. Akhirnya buah yang terserang tidak layak untuk dikonsumsi dan dijual di pasar.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah pemberian terapi antihipertensi dan antidiabetes pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan komplikasi hipertensi diperoleh perbaikan kadar protein urin

Dari definisi-definisi yang telah dikemukakan para ahli bahasa tersebut, dapat disimpulkan bahwa sintaksis adalah bagian dari tata bahasa yang membicarakan kaidah kombinasi

Selain itu, ditanam pula JVM (Java Virtual Machine) sebagai sistem yang mampu menjalankan aplikasi-aplikasi java yang berbasis mobile yang dikenal dengan sebutan J2ME (Java

Untuk Struktur pada bangunan menggunakan bahan baa menggun 2012. Sistem istem stru struktur ktur yang yang pada pada dasar dasarnya nya mem memi#iki i#iki rang rangka ka rua

Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran dipondok pesantren Iqra‟ pada tahun 2007 yang menjadi guru untuk mata pelajaran pondok adalah Azwar Munaf sendiri beserta

Perusahaan non regulated, dengan alasan pada umumnya perusahaan milik pemerintah ( regulated ) cenderung membagikan deviden yang konstan, berapapun besarnya keuntungan

Manba’ul Fa lah Gerit di tahun ajaran2012/2013 sebelum menggunakan Contextual Teaching and Learning, (2) Untuk menemukan Penguasaan dari Kosa Kata Bahasa Inggris dari

Tahun 1960 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara dan Daerah Tingkat I Sulawesi Utara Tengah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1960