• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DESKRIPSI PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DESKRIPSI PT. ANGKASA PURA II (PERSERO)

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Angkasa Pura II (Persero), selanjutnya disebut “Angkasa Pura II” atau “Perusahaan” merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.

Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari Perusahaan Umum dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984, kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18 November 2008 sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor 38 resmi berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).

Berdirinya Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara, dengan mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki dan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan agar dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya

(2)

saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai Perusahaan dan kepercayaan masyarakat. Kiprah Angkasa Pura II selama 29 tahun, telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan usaha yang pesat dalam bisnis jasa kebandarudaraan melalui penambahan berbagai sarana prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan pada bandara yang dikelolanya.

Angkasa Pura II telah mengelola 13 Bandara, antara lain yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang) dan Silangit (Tapanuli Utara).

Selama kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir, Angkasa Pura II telah berhasil memperoleh berbagai penghargaan dari berbagai instansi. Penghargaan yang diperoleh merupakan bentuk apresiasi kepercayaan masyarakat atas performance perusahaan dalam memberikan pelayanan, diantaranya adalah

a. “The Best BUMN in Logistic Sector” dari Kementerian Negara BUMN RI (2004-2006).

b. “The Best I in Good Corporate Governance” (2006).

c. Juara I “Annual Report Award” kategori BUMN Keuangan Non-Listed (2007).

d. BUMN Terbaik dan Terpercaya dalam bidang Good Corporate Governance pada Corporate Governance Perception Index (2007) e. 1st The Best Non Listed Company dari Anugerah Business Review

(3)

f. The World 2nd Most On Time Airport untuk Bandara Soekarno-Hatta dari Forbestraveller.com (2009).

g. Juara III “Annual Report Award” kategori BUMN Non- Keuangan Non-Listed (2009).

h. The Best Prize ‘INACRAFT Award 2010’ in category natural fibers. i. GCG Award 2011 as Trusted Company Based on Corporate

Governance Perception Index (CGPI) 2010,

j. “Penghargaan Penggunaan Bahasa Indonesia” dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2011).

k. Bandara Internasional Minangkabau Padang sebagai Indonesia Leading Airport dalam Indonesia Travel & Tourism Award (2011). l. Kecelakaan Nihil (Zero Accident) selama 2.084.872 jam kerja

terhitung mulai 1 Januari 2009-31 Desember 2011 untuk Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru

m. “Best Airport” untuk Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang (2012).

n. “Good Airport Services” untuk Bandara Internasional Minangkabau dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 Cengkareng (2012).

o. “Progressive Airport Service” untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 Cengkareng (2012).

Angkasa Pura II memiliki komitmen kuat untuk senantiasa memberikan manfaat kepada para pemangku kepentingan secara luas. Filosofi ini dianut agar dalam setiap kegiatan pembangunan yang dilakukan senantiasa dapat memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. Dalam perjalanannya, kepedulian

(4)

ini telah ada sejak awal pendirian, dan semakin diperkuat dengan terbitnya UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas terbit dan konsep yang dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR).

Angkasa Pura II menyadari bahwa kegiatan operasional yang dijalankannya dapat memberikan dampak bagi masyarakat di sekitar lokasi bandara, baik dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kegiatan CSR yang dilaksanakan Angkasa Pura II mencerminkan tanggung jawab moralnya terhadap para pemangku kepentingan, yang akan tetap dijunjung dengan atau tanpa adanya aturan hukum.

Secara keseluruhan, kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dilaksanakan sepanjang tahun 2012, mencakup program pelestarian lingkungan hidup, program di bidang ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, program pengembangan sosial dan kemasyarakatan dan program yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen.

2.2. Lingkup Bidang Usaha

Sebagai badan usaha milik negara yang mengelola jasa kebandarudaraan, Angkasa Pura II bergerak dalam bidang jasa kebandarudaraan. Pelayanan jasa kebandarudaraan adalah sebagai sebagai berikut :

a. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir dan penyimpanan pesawat udara.

b. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas teknis untuk pelayanan angkutan penumpang, kargo dan pos.

(5)

c. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas elektronika, listrik, air dan instalasi limbah buangan.

d. Jasa penunjang kegiatan penerbangan dan kebandarudaraan.

e. Penyediaan lahan untuk bangunan yang berhubungan dengan kelancaran angkutan udara.

f. Jasa konsultasi, pendidikan dan dapat menunjang tercapainya tujuan yang diinginkan oleh perusahaan.

2.3. Sumber Daya

Saat ini Angkasa Pura II Soekarno Hatta memiliki jumlah karyawan dengan total 4373 yang terdiri dari karyawan tetap, karyawan PKWT dan karyawan OS (Outsourcing). Jumlah karyawan dapat dilihat dari data dibawah ini:

Tabel 2.1.Jumlah Karyawan Angkasa Pura II

(6)

Karyawan Angkasa Pura II dibagi menjadi beberapa kelompok jabatan yaitu : jabatan manajerial, administrasi dan operasional. Kelompok jabatan manajerial merupakan kelompok jabatan yang membawahi kelompok jabatan operasional ataupun administrasi dimana kelompok jabatan ini diberikan kepada seseorang yang terpilih yang dianggap memiliki kompetensi untuk memimpin suatu unit atau dinas. Pada dasarnya kelompok jabatan manajerial adalah setingkat line manager (supervisor) hingga top manager tertinggi.

Karyawan operasional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan yang diatur dalam perusahaan. Sesuai dengan profesi dan fungsinya yaitu melaksanakan sebagian tugas dinas sesuai dengan LOA (letter of agreement) yang disepakati oleh perusahaan. Karyawan operasional bertanggung jawab langsung kepada kepala dinas, sesuai dengan struktur yang berlaku. Kelompok jabatan ini dikatakan operasional karena mengikuti jam kerja operasional perusahaan yaitu untuk yang dinas pagi bertugas dari pukul 07:00 – 19:00, dan untuk yang dinas malam bertugas dari pukul 19:00 – 07:00. Karyawan operasional terdiri dari petugas komersil, keamanan bandara, teknisi bandara, petugas AMC, petugas pelayanan operasional terminal dan lain nya yang bertugas untuk operasional bandara.

Karyawan administrasi (staff) tugas dn fungsinya sama dengan karyawan operasional, namun yang membedakan hanya waktu bekerja sehari hari. Karyawan administrasi bertugas pukul 07:30 – 16:30. Karyawan administrasilebih kepada pengelolaan manajemen perusahaan, diantaranya dinas sumber daya manusia, dinas hukum, dinas tata usaha dan lain sebagainya.

(7)

Angkasa Pura II mempunyai struktur organisasi yang telah ditetapkan sesuai dengan surat keputusan nomor: KEP.01.01/11/2012.2 Tentang Perubahan Struktur Direksi, seperti gambar bagan di bawah ini.

Gambar 2.1

Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura II

(8)

2.4. Tantangan Bisnis Perusahaan

2.4.1. Analisis Lingkungan Internal Perusahaan 2.4.1.1 Analisis SWOT

Analisis strategis dilakukan dengan menganalisis lingkungan internal meliputi kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses), serta lingkungan external peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) yang dihadapi Angkasa Pura II. Dengan memahami adanya peluang-peluang kunci dan ancaman-ancaman kunci, maka kita akan dapat mengidentifasi pilihan-pilihan yang realistis dalam menentukan strategi bisnis yang sesuai. adalah sebagai berikut :

a. Strength :

Kekuatan yang dimiliki oleh PT. Angkasa Pura II adalah sebagai berikut: 1. Pengalaman di bidang pengelolaan bandar udara Angkasa Pura II

merupakan perusahaan pengelolaan bandar udara terbesar di indonesia dan mempunyai pengalaman dalam bidangnya.

2. Reputasi dan image perusahaan yang baik, sebagai perusahaan yang besar Angkasa Pura II mempunyai brand image perusahaan yang baik dalam lingkungan bisnis.

3. Kekuatan finansial dan aset perusahaan Angkasa Pura II, merupakan perusahaan BUMN dimana finansial dibantu oleh pemerintah dan aset perusahaan yang terjamin.

b. Weakness :

Kelemahan yang dimiliki oleh PT. Angkasa Pura II adalah sebagai berikut: 1. Fasilitas pendukung yang belum memadai, dengan teknologi informasi yang

(9)

masih belum modern.

2. Kapasitas Bandar udara sudah tidak sebanding dengan utilitasnya sehingga kapasitas bandara tidak bisa menyeimbangkan dengan fungsi atau aktivitas bisnis yang berjalan dalam kegiatan kebandar udaraan.

3. Pelayanan yang masih belum optimal karena masih bersifat birokratif sehingga kefektifitasan dan kefisienan layanan belum bisa di capai.

4. Sistem teknologi informasi belum memadai di bandingkan dengan kebutuhan akan teknologi informasi untuk mencapai proses bisnis yang efektif dan efisien.

c. Opportunities :

Peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Angkasa Pura II yaitu: 1. Pertumbuhan angkutan udara yang pesat, karena dengan seiringnya waktu

sarana transportasi udara semakin bertumbuh dan berkembang.

2. Hubungan baik dengan pemerintah, sebagai perusahaan BUMN Angkasa Pura II tentu saja mempunyai hubungan yang baik dengan pemerintah. 3. Open Sky Policy, peraturan global penerbangan terbuka yang membuat

berkembangnya pertumbuhan moda transportasi udara meningkat. d. Threats :

Kemungkinan ancaman-ancaman yang dihadapi oleh PT. Angkasa Pura II adalah sebagai berikut :

1. Industri bandar udara yang sangat ketat oleh regulasi atau aturan-aturan pemerintahan.

(10)

dalam aktivitas pengelolaan kebandar udaraan.

3. Kondisi keamanan di Indonesia yang kurang kondusif, sehingga diperlukan tingkat keamanan yang ketat dalam pengamanan pengelolaan kebandar udaraan.

Perkembangan moda transportasi lain tentu menjadi sebuah ancaman bagi pengelola bandar udara karena dapat mengurangi kuantitas aktivitas layanan bandar udara.

2.5. Proses Bisnis Perusahaan 2.5.1. Kegiatan Pelayanan

Angkasa Pura II mempunyai beberapa produk berupa layanan pengelolaan kebandarudaraan yang meliputi pelayanan seperti pelayanan pengelolaan parking stand pesawat, dan penyewaan areal sisi udara bandara dan kargo.

Angkasa Pura II juga telah mengembangkan layanan jasa kebandarudaraannya menjadi : jasa landing, parking, hangar, parking surcharge, counter, checkin system, aviobridge, PSC dan BHS.

Angkasa pura II telah mengembangkan layanan jasa kargo atau bisnis pengiriman atau pengangkutan barang memiliki prospek usaha yang sangat strategis termasuk bisnis pengiriman barang melalui angkutan udara (cargo). Peluang bisnis yang strategis ini, dimanfaatkan oleh Angkasa Pura II dengan mengoperasikan terminal kargo yang dimulai sejak tahun 2007. Angkasa Pura II membentuk unit bisnis strategis yang mengelola pelayanan kargo di setiap bandara yang dikelola. Dalam rangka memastikan terpenuhinya aspek kelancaran, keamanan dan keselamatan operasional pengiriman barang dari mulai proses penggudangan sampai dengan penerbangan.

(11)

Angkasa Pura II melakukan pengawasan kepatuhan terhadap prosedur dan standar yang berlaku, yaitu dengan melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kargo di bandara-bandara yang dikelola seperti peningkatan kapasitas pergudangan kargo yang dapat menampung peningkatan volume transaksi.

2.5.2 Keuangan PT. Angkasa pura II

PT. Angkasa Pura II jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis di dunia, memiliki kinerja keuangan yang cukup baik dan berada pada posisi moderat dibandingkan dengan perusahaan sejenis seperti (Changi, Incheon, Memphis,Kuala Lumpur, dan Beijing). Namun demikian, CSI (Customer Satisfaction Index) yang sebesar 3.57(korporat) dan 3.49 (Bandara Soekarno - Hatta ), lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan/bandara kelas dunia, mendorong pencapaian target CSI sebesar 4.0 (korporat) dan 4.5 (Bandara Soekarno - Hatta ) pada 2016 untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan kelas dunia.

Tabel 2.2 Pendapatan Angkasa Pura II selama 2010-2012.

Gambar

Tabel 2.1.Jumlah Karyawan Angkasa Pura II
Tabel 2.2 Pendapatan Angkasa Pura II selama 2010-2012.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi masyarakat mengenai fenomena pengaruh shopping lifestyle dan fashion involvement terhadap impulse buying

Aloka si waktu Sumber/ bahan Memahami sikap dan semangat Wirausaha Mengenal Peluang usaha Mengidentifikasi peluang menjadi usaha yang menghasilkan uang Arti dan makna

Power merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara individu

Akan tetapi, berdasarkan penelusuran yang dilakukan pada tahapan deskripsi tersebut dapat diketahui bahwa pembuat wacana mengonstruksi ideologinya melalui

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan yang dimiliki Reksa Dana yang bukan diukur pada nilai wajar, memiliki nilai yang

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan aset keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing- masing sebagai

Masalah pertolongan persalinan di daerah pedesaan sangat memprihatinkan, hal ini semakin diperparah apabila selama masa kehamilan seorang ibu juga tidak pernah melakukan

(2) Tim monitoring dan evaluasi kebersihan, keindahan dan kesehatan lingkungan pada semua tingkat pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf k, dibentuk untuk