• Tidak ada hasil yang ditemukan

Operasi Limit Dan Kekontinuan Fungsi Vektor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Operasi Limit Dan Kekontinuan Fungsi Vektor"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MAKALAH

OPERASI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN

OPERASI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN

FUNGSI VEKTOR

FUNGSI VEKTOR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kalkulus Lanjut I Mata Kuliah Kalkulus Lanjut I Dosen Pengampu : Dra. Emi Pu

Dosen Pengampu : Dra. Emi Puji Astutiji Astuti

Disusun oleh: Disusun oleh: Wahyu

Wahyu Nugroho Nugroho S. S. (4101409007)(4101409007) Gilang

Gilang Muhammad Muhammad Bintang Bintang (4101409078)(4101409078) Gilang

Gilang Anjar Anjar Permatasari Permatasari (4101409(4101409083)083)

Suryati (4101409088)

Suryati (4101409088)

Setiasih

Setiasih Alfindah Alfindah (4101409096)(4101409096) Fenti

Fenti Nugraheni Nugraheni (4101409100)(4101409100)

JURUSAN MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(2)
(3)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A.

A. LATAR LATAR BELAKANGBELAKANG

Pemahaman tentang pengertian dan konsep-konsep fungsi vektor, Pemahaman tentang pengertian dan konsep-konsep fungsi vektor, operasi-operasi vektor, limit dan kekontinuan fungsi vektor sangat penting operasi-operasi vektor, limit dan kekontinuan fungsi vektor sangat penting untuk dipelajari, karena akan mendasari pembelajaran lain seperti untuk dipelajari, karena akan mendasari pembelajaran lain seperti keterdifferensialan dan integral fungsi vektor beserta sifat-sifatnya serta keterdifferensialan dan integral fungsi vektor beserta sifat-sifatnya serta  penggunaan konsep kalkulus differensial fungsi vektor.

 penggunaan konsep kalkulus differensial fungsi vektor.

B.

B. RUMUSAN RUMUSAN MASALAHMASALAH

1.

1. Apa pengertian fungsi vektor dan konsep-konsepnya?Apa pengertian fungsi vektor dan konsep-konsepnya? 2.

2. Bagaimana operasi aljabar pada fungsi vektor?Bagaimana operasi aljabar pada fungsi vektor? 3.

3. Apa pengertian limit dan kekontinuan Apa pengertian limit dan kekontinuan fungsi vektor beserta sifat-sifatnya?fungsi vektor beserta sifat-sifatnya?

C.

C. TUJUAN TUJUAN PENULISANPENULISAN

1.

1. Memenuhi tugas kalkulus lanjut 1.Memenuhi tugas kalkulus lanjut 1. 2.

(4)
(5)

BAB II

ISI

A. FUNGSI VEKTOR BESERTA OPERASINYA

Suatu kurva di bidang datar dapat kita tampilkan sebagai fungsi real baik  eksplisit maupun implisit. Tetapi banyak ilustrasi yang tidak dapat terlihat dalam  penampilan ini. Sebagai contoh: aturan lingkaran

2 +

2 =

2,

> 0, belum memperlihatkan apakah setiap titik pada lintasannya dijalani tepat satu kali, apakah lintasannya dijalani searah atau berlawanan arah dengan putaran jarum  jam serta di manakah titik pangkal dan titik ujung dari lintasannya. Bila lingkaran

tersebut ditampilkan dalam bentuk :



=



+

        

,

> 0, 0

 2  

dimana

parameter dan

,

        

adalah vektor basis untuk 

2 terlihat bahwa lintasannya dimulai dari titik pangkal (

, 0) dan berakhir di titik (

, 0) serta setiap titik dijalani tepat satu kali kecuali titik pangkal dan titik ujung dengan orientasi  berlawanan arah dengan jarum jam.

Misalkan

=

(

) =



;

> 0 , 0

 2  

=

(

) =



;

> 0 , 0

 2  

dengan mensubtitusi

dari kedua persamaan ini diperoleh

2 +

2 = (

cos

)2 + (

sin

)2 =

2,

> 0

yang merupakan persamaan lingkaran. Penampilan lingkaran sebagai suatu fungsi vektor di bidang tidak tunggal , beberapa bentuk lain adalah

(

) = (



2

)

+ (



2

)

        

,

> 0, 0

  

(

) = (



)

 −

(



)

        

,

> 0, 0

2  

Dengan mengeliminasi

dari setiap persamaan terakhir, kita akan memperoleh lingkaran

2 +

2 =

2. Terlihat bahwa penampilan suatu kurva bidang sebagai fungsi vektor dapat memperlihatkan arah gerakan dan berapa kali lengkungan tersebut dijalani. Kelemahannya adalah penampilan suatu kurva dapat dibuat dengan lebih dari satu cara.

1. Fungsi Vektor di Bidang dan Ruang

Grafik fungsi vektor di dalam ruang dan bidang dinamakan kurva  bidang di bidang dan ruang. Kurva ini dapat didefinisikan sebagai berikut:

(6)
(7)

Definisi 1.1.1

1. Misalkan fungsi

=

(

) dan

=

(

) terdefinisi pada himpunan

⊆ℝ

dengan

parameter. Fungsi

:

→ℝ

2.

(

) =

(

)

+

(

)

        

dimana(

,

        

) basis baku untuk 

2 dinamakn fungsi vektor bidang.

2. Misalkan fungsi

=

(

),

=

(

) dan

=

(

) terdefinisi pada himpunan

⊆ℝ

dengan t parameter. Fungsi

:

→ℝ

3.

(

) =

(

)

+

(

)

        

+

(

)

dimana(

,

        

,

) basis baku untuk 

3. dinamakan fungsi vektor di ruang. Diagram panah dari definisi 1.1.1 diperlihatkan pada Gb.1 dan Gb.2 di  bawah.

Catatan :

1. Bila diketahui kurva

sebagai fungsi vektor di

2 atau

3, arah dan  berapa kali kurva dijalani sudah tertentu.

2. Bila diketahui kurva

dalam kartesius, arah dan berapa kali dijalani  belum diketahui.

3. Fungsi vektor di bidang memuat pengertian

sebagai fungsi implisit dari

. fungsi vektor di ruang peubah

,

,

terlibat, peubah yang satu merupakan fungsi implisit dari peubah lainnya.

4. Fungsi vektor sering kali dinamakan fungsi parameter. Istilah yang lengkap adalah fungsi bernilai vektor dengan peubah real 

Contoh 1.1 :

Diketahui fungsi vektor di bidang



=

−

1



+



2

1

        

,

2

≤≤

2

a. Jika

=

−

1 dan

=

2

1, nyatakan

secara eksplisit sebagai

(8)
(9)

 b. Gambarkan grafik fungsi

di bidang XOY sebagai kurva

. Penyelesaian:

a. Mengeliminasi

dari persamaan yang diberikan. Dari

=

–

1 diperoleh

=

+ 1 yang bila digantikan ke persamaan

=

2

1 menghasilkan

= (

+ 1)2

1 =

2 + 2

karena

2

≤≤

2 maka

3

≤−

1

1, sehingga

3

≤≤

1.  jadi fungsi parameter 

dapat ditampilkan sebagai

=

2 + 2

,

3

≤≤

1

 b. Perhatikan bahwa disini arah kurva

adalah dari titik pangkal (

3,3) ke titik ujung (1,3) dengan setiap titik pada kurva dijalani satu kali. Kurva

yang berbentuk parabola diperlihatkan pada gambar di bawah ini:

Jelas

=

2 + 2

,

3

≤≤

1, dan



=

−

1



+



2

1

        

,

2

≤≤

2.

Jelas gambar grafik 

atau fungsi

(

) mempunyai titik pangkal di (

3,3), ini bisa dihitung dengan menggunakan

=

2 + 2

, dengan cara memasukkan

=

3 sehingga diperoleh

= (

3)2+ 2

−

3

= 9

6 = 3. Juga bisa dihitung dengan menggunakan

=

2, sehingga diperoleh

=

2

1 =

3 dan

= (

2)2

1 = 3. Dan cara yang sama kita dapat mencari titik ujung kurva, sehngga di dapat titik ujung kurva (1,3). Jelas disini arahnya  berlawanan dengan jarum jam.

(10)
(11)

 Titik potong dengan sumbu

0 =

2 + 2

0 =

(

+ 2)

1 = 0;

2 =

2

 Titik potong dengan sumbu

= 02 + 2.0

= 0

 Koordinat titik balik (

1,

1)

=

−

2

=

2 2

1 =

1

= (

1)2 + 2(

1) = 1

2 =

1 Contoh 1.2

 Nyatakan lingkaran yang berpusat di titik (0,0,0), berjari-jari 4 satuan dan terletak pada bidang

=1

3

      

3

sebagai suatu fungsi vektor di ruang.

Penyelesaian:

Perhatikan gambar di bawah ini yang memperlihatkan lingkaran berpusat di titik (0,0,0), berjari-jari 4 satuan dan terletak pada bidang

Γ

:

=

1 3

      

3

.

(12)
(13)

Cara pertama

Lingkaran berpusat di (0,0,0) dengan jari-jari 4, terletak pada bidang

Γ

:

=1 3

      

3

. Jelas

= 1 3

      

3

⇔



=

      

3 3

⟶∠

=

6.

Kita dapatkan gambar sketsanya seperti pada gambar 4.

 Mencari

Perhatikan persegi panjang OQPZ,

(OQPZ persegi panjang karena

⊥

dan

⊥

sehingga OQPZ tegak lurus dengan semua garis yang ada di bidang OXQY termasuk OQ).

∠

=

Jelas



=



sin

= 4 s in

Perhatikan persegi panjang OXQY Didapat

=

∙

cos

6 = 4

sin

∙

1

2

      

3 = 2

      

3sin

.

 Mencari

Perhatikan bidang OQPZ Jelas



= 4 s in

Perhatikan bidang OXQY Didapat

=

∙

sin

6 = 4

sin

∙

1

2 = 2 s in

.

 Mencari

Perhatikan bidang ZOQP



=



cos

= 4 c os

.

Dari perhitungkan di atas kita peroleh

= 2

      

3sin

,

= 2sin

, dan

= 4 cos

disubstitusikan ke persamaan umum

(

) =



+



+



, didapat persamaan vektornya:



= (2

      

3sin

)

+(2sin

)

        

+ (4cos

)

, 0

≤≤

2

.

Cara kedua

Lingkaran di ruang berarti berbentuk bola dengan persamaan

2+

2 +

2 = 16 dan

= 1 3

      

3

.

Perhatikan persegi panjang OZPQ



=



sin

= 4 s in

.

Perhatikan persegi panjang OXQY

(14)
(15)

Ambil

= 2 sin

.

=

      

3 3

= 3

      

32sin

= 2

      

3sin

.

2 +

2 +

2 = 16. (2

      

3sin

)2 + (2 sin

)2+

2 = 16. 12



2

+ 4



2

+

2 = 16

16



2

+

2 = 16.

2 = 16

16



2

= 16

1

−

2



= 16



2

.

= 4 c os

.

Jadi



= (2

      

3sin

)

+(2sin

)

        

+ (4 cos

)

, 0

≤≤

2

Jadi suatu fungsi vektor untuk kurva ruang ini adalah :



= (2

      

3sin

)

+(2sin

)

        

+ (4 cos

)

, 0

≤≤

2

.

Cara ketiga

Perhatikan kembali Gb.4, perpotongan antara bidang

Γ

:

= 1

3

      

3

dengan bidang XOY adalah garis lurus

:



= 1 3

      

3

= 0

Garis lurus ini dan bidang r yang memuat lingkaran L memperlihatkan  pada Gb.5 dan Gb.6.

Misalkan u adalah vektor satuan sepanjang garis g, maka vektor u dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari i dan j, yaitu

= 1

2

      

3

+ 1 2

        

(16)
(17)

Suatu fungsi vektor untuk persamaan lingkaran L yang terletak pada  bidang r adalah



= (4 sin

)

+ (4 cos

)

= (4 sin

)

1

2

      

3

+ 1

2

        

+ (4 cos

)

= (2

      

3sin

)

+ (2 sin

)

        

+ (4 cos

)

, 0

≤≤

2

Perhatikan bahwa cara ini memberikan hasil yang sama.

2. Operasi Pada Fungsi Vektor

Kita telah mempelajari bahwa kurva bidang dan ruang dapat ditampilkan sebagai fungsi vektor di

2 dan

3. Selanjutnya, kita mendefinisikan fungsi vektor di

sebagai berikut.

Definisi 1. 1. 2

Misalkan

1 =

1



;

2 =

2



,

,

=

(

) terdefinisi pada himpunan

⊆ℝ

dengan

parameter dan



1,

2,

,

adalah basis baku untuk 

Fungsi

:

→ℝ

,



=

1



1 +

2



2 +

+



=



(

)

=1

Dinamakan fungsi vektor di

. Grafik fungsi ini dinamakan kurva di

. Diagram panah untuk fungsi ini diperlihatkan pada gambar berikut ini.

Definisi 1. 1. 3

Misalkan

,

⊆ℝ

,

:

→ℝ

dan

:

→ℝ

adalah fungsi vektor di

Fungsi

dikatakan sama (ekivalen) dengan

jika

dan

menjalani

dalam  jumlah yang sama dan dengan arah yang sama dari titik pangkal dan titik 

(18)
(19)

Bila kita mempunyai dua vektor di

, maka operasi aljabar yang dapat dilakukan padanya ialah penjumlahan, pengurangan, perkalian dengan skalar,  perkalian skalar, dan khusus untuk 

= 3 perkalian silang vektor.

Berikut ini adalah definisi dari semua operasi pada fungsi vektor tersebut.

Definisi 1. 1. 4

A. Operasi Aljabar pada Fungsi Vektor di

. Misalkan

,

:

→ℝ

,

⊆ℝ

;



=





1

=1

dan



=



(

)

=1

Adalah fungsi vektor di

Penjumlahan, pengurangan, perkalian dengan skalar dan perkalian skalar dari

dan

, ditulis:

+

,

– 

,



,

konstanta real dan

.

. didefinisikan sebagai berikut.

Penjumlahan :



+



=



+



=

 



+

(

)



1

=1

Pengurangan :

−

=

−

(

) =

 

−

(

)



1

=1

Perkalian dengan skalar : (



)



=



=



(

)



=1

Perkalian skalar :



.



=



(

)

.



=

[

 



.



]

∈ℝ

=1

B. Perkalian Silang Dua Fungsi Vektor di

3.

Jika



=

 

1



+

 

2

        

+

 

3



,

∈∈ℝ

dan



=

1



+

2

        

+

3



,

∈∈ℝ

maka perkalian silang (vektor) dari

dan

,

ditulis

×

didefinisikan sebagai vektor:

×

=

   

 

1(

)

 

2(

)

 

3(

)

1(

)

2(

)

3(

)

=

 

2(

)

 

3(

) 2(

)

3(

)

− 

1(

)

 

3(

)

1(

)

3(

)



+

 

1(

)

 

2(

) 1(

)

2(

)



(20)
(21)

Misalkan

,

⊆ℝ

;

:

→ℝ

,

=

(

) fungsi real dengan

=

⊆

dan

:

→ℝ

,



=

  



=1

(

)

fungsi vektor di

. Komposisi dari

dan

, ditulis F  g , didefinisikan sebagai:

∘

=



=



[



]

=1

Situasi definisi ini diperlihatkan pada gambar berikut ini: D. Operasi Perkalian Fungsi Real dengan Fungsi Vektor.

Misalkan

⊆ℝ

,

:

→ℝ

,

=



fungsi real dan

:

→ℝ

,



=

  



=1

(

)

fungsi vektor di

. Perkalian antara

dengan

, ditulis



, didefinisikan sebagai:



=



.

 



,

∈⊆ℝ

=1 Contoh: Diketahui fungsi



=

sin



+

cos

        

+



,

∈



=

cos

−

sin

        

+

−

,

∈ℝ



=

,

∈ℝ

Tentukan fungsi

+

,

−

,

∙

,

×

,

°

,

°

,



.

(22)
(23)

Penyelesaian:

Berdasarkan Definisi 1.1.4 diperoleh hasil berikut.



+



= (cos

+ sin

)

+

cos

−

sin

        

+



+

−



−

=

sin

−

cos



+

sin

+ cos

        

+

−

−



∙

= sin

cos

−

cos

sin

+



−



×



=

   

sin

cos

 

cos

 −

sin

 

−

=

cos

 

sin

 

−

−

sin

 

cos

 

−

−

sin

cos

cos

 −

sin



=(

−

cos

+

sin

)

−

(

−

sin

−

cos

)

        −

∘

=



=



= (sin

)

+ (cos

)

        

+

∘

=



=



= (cos

)

+



        

+

−



=



= (

sin

)

+ (

cos

)

        

+





=



= (

cos

)

−

(

sin

)

        

+

B. LIMIT DAN KEKONTINUAN FUNGSI

Sebelum membahas limit fungsi vektor, kita perlu mengingat kembali konsep limit fungsi real sebagai dasar atau analogi untuk mendefinisikan limit fungsi vektor. Denifisi formal limit fungsi real adalah :

Dipunyai fungsi

 

terdefinisi pada selang

yang memuat

kecuali mungkin di

sendiri. Limit fungsi

 

(

) bernilai

untuk 

mendekati

ditulis

lim

→

 

=

(24)
(25)

Pada grafik di atas terlihat bahwa nilai

 

(

) dapat dibuat sebarang dekat ke

dengan cara mengambil nilai

yang cukup dekat dengan

. Dengan kata lain,  jarak 

 

(

) ke L dapat dibuat sebarang kecil dengan cara mengambil jarak  x ke

cukup kecil. Bila ukuran jarak yang digunakan di sini adalah nilai mutlak, maka diperoleh rancangan konsep limit yang hasilnya seperti di atas.

1. Limit Fungsi Vektor

Konsep limit fungsi vektor di

dirancang serupa dengan limit fungsi real. Namun sebelumnya, perlu diterjemahkan simbol fungsi vektor yang  berbeda dengan simbol fungsi real.

Rumus fungsi vektor di masing-masing ruang dituliskan :

2:

(

) =



+

(

)

        

3:



=



+

        

+

(

)

4:



=

1



1+

2



2 +

3



3 +

4(

)

4

:



=

1



1 +

2



2 +

+

(

)



=





=1

Dimana disepakati bahwa

(

) : Komponen fungsi vektor.

(

)

: Fungsi vektor pada satu arah dengan

melambangkan fungsi,

sebagai variabel (pengganti

 pada fungsi real) dan

menyatakan arah vektor (vektor  satuan).

 Namun demikian dalam makalah ini simbol

1,

2,

,

digantikan

 

1,

 

2,

,

 

. Sehingga



=

 

1



1 +

 

2



2 +

+

 

(

)

. Disini kita

menggunakan ukuran jarak dua vektor di

sebagai berikut: Untuk 

 

= (

1,

2,

,

) dan

= (

1,

2,

,

)

Maka jarak 

 

ke

ditulis

 −

didefinisikan sebagai:

 −

=

    

(

1

−

1)2 + (

2

−

2)2 +

+ (

−

)2

Agar limit fungsi vektor 

(

) untuk 

mendekati

dapat dibahas, di sekitar 

harus terdapat tak berhingga banyaknya titik dari domain

 

. Untuk  ini kita mengambil domain

 

selang terbuka

yang memuat

kecuali mungkin di

sendiri.

(26)
(27)

Situasi yang terjadi adalah jarak 

(

) ke suatu vektor tetap

= (

1,

2,

,

) dapat dibuat sembarang dekat dengan cara membuat jarak 

ke

cukup dekat. Dengan demikian diperoleh konsep limit fungsi vektor sebagai  berikut:

Definisi 1.2.1

Misalkan fungsi vektor 

(

) =

 

1(

)

1 +

 

2(

)

2 +

+

 

(

)

terdefinisi pada selang terbuka di  D yang memuat

, kecuali mungkin di

sendiri dan

= (

1,

2,

,

) vektor di

. Limit fungsi

jika t mendekati a sama dengan L, ditulis



→

(

) =

, jika

∀

> 0

∃

> 0

0 <

−

<

⇒−

<

.

Adapun limit sepihak fungsi vektor didefinisikan sebagai berikut: lim

→

+

(

) =

⟺∀

> 0

∃

> 0

0 <

−

<

⇒−

<

lim

→

(

) =

⟺∀

> 0

∃

> 0

0 <

−

<

⇒−

<

Teorema 1.2.1

Misalkan fungsi vektor 

 

=

(

) terdefinisi pada selang terbuka

yang memuat

, kecuali mungkin di

sendiri. Maka



→

(

) =

⟺

−



(

)

−

= 0 Bukti: Dipunyai



→

(

) =

 Bukti ke kanan :

⟹∀

> 0

∃

> 0

0 <

−

<

⟹−

<

⟹−−

0

<

lim

→

−

= 0 Bukti ke kiri :

⟹∀

ε > 0

∃

> 0

0 <

a

<

⟹

F

−

L

0

<

⟹

F

−

L

<

Jadilim

aF(t) = L

(28)
(29)

Teorema 1.2.2

Misalkan fungsi vektor 

(

) =

 

1(

)

1 +

 

2(

)

2 +

+

 

(

)

terdefinisi pada selang terbuka di

yang memuat

, kecuali mungkin di

sendiri dan

= (

1,

2,

,

) suatu vektor di

. Maka

lim

→



=

⟺

lim

⟶

 



=

,

= 1,2,3,

,

Bukti :

⇒

diketahui lim

→



=

ini berarti bahwa

∀

> 0

∃

> 0

0 <

−

<

⇒−

<

Karena

 

−

= [

 

−

2]1/2

≤

[

 

−

]2

=1

1/2 =

−

Untuk 

> 0 di atas berlaku

0 <

−

<

⟺ 

−

≤−

<

Sehingga terbuktilah

lim

→

 



=

,

= 1,2,3,

,

⇒

diketahui lim

→

 



=

,

= 1,2,3,

,

dari sini diperoleh lim

→

[

 

−

] = 0 ,

= 1,2,3,

,

Sehingga lim

→

[

 

−

]2 = 0 Akibatnya lim

→

−

= lim

→



[

 

−

]2

=1

1/2 = 0 Menurut Teorema 1.2.1 terbuktilim

→



=

.

Teorema 1.2.3

Misalkan fungsi vektor 

(

) =

 

1(

)

1 +

 

2(

)

2 +

+

 

(

)

dan

(

) =

1(

)

1 +

2(

)

2 +

+

(

)

, dan fungsi real

=

(

) semua terdefinisi pada selang terbuka

yang memuat

 , kecuali mungkin di

sendiri. Jika



→

(

),



→

(

) ,



→

(

) ada dan berhingga, maka

1.



→

(

) tunggal, yaitu jika lim

→

 

(

) =

dan lim

→

 

(

) =

maka

=

. Bukti :

(30)
(31)

Dipunyailim

→

 

(

) =

dan lim

→

 

(

) =

maka

=

. Ambil sembarang

> 0.

Pilihδ1 > 0 danδ2 > 0 sehingga



(

)

−

<

/3 apabila 0 <

−

<

1 dan



(

)

−

<

/3 apabila 0 <

−

<

2. Pilih

= min(

1,

2).

Jelas

−

=

−

(

) +

(

)

−≤−

+

−

<

/3 +

/3 <

.

Dengan kata lain terbukti bahwa

=

. 2. lim

a

F

+ G



= lim

aF

+ lim

aG

Bukti :

Ambil sembarang bilangan

> 0. Menurut yang diketahui, ada bilangan

1 > 0 dan

2 > 0 sehingga



(

)

(

′ ,

′ )

=

(

1(

),

(

))

(

′ ,

′ )

<

/3

Untuk setiap

∈

 

=

 

,

 ≠ 

0 dan

−

0

<

0. Dengan mengambil

= min



1,

2

diperoleh :



(

) +

(

)

(

′ +

",

′ +

")

=



1(

),

1(

))

(

′ ,

′ ) +

(

2(

),

2(

))

(

",

")

≤

(

1(

),

1(

))

(

′ ,

′ )

+

(

2(

),

2(

))

(

",

")

<

3+

3 <

.

Untuk setiap

∈

+

=

∩

,

≠

0, dan

−

0

<

3. lim

a

F

−

G



= lim

aF

−

lim

a G

4. lim

acF(t) = lim

a F(t), c konstanta real

5.



→



.



=



→



.



→



6. lim

a

gF(t)

=

lim

ag(t)

.

lim

aF(t)

Contoh :

Hitunglah setiap limit fungsi vektor berikut. a)



→

0

1

+



1+



        

+

1+

2



b)



→

0

 

+



        

Jawab :

a) Kita hitung dahulu limit setiap komponen fungsi vek tornya.



→

0



1

 

+



1 +



         

+

1 +

2

 



1



(32)
(33)



→

0



1 +



=



→

0 1 1 +

1 = 1



→

0

1 +

2

=



→

02

= 0  jadi,



→

1

+



1+



        

+

1+

2



=

+

        

.  b) Kita hitung dahulu setiap komponen fungsi vektornya.



→

0



+



        



→

0



= 1



→

0



= 0

Jadi,



→

0

 

+



        

= 1.

2. Kekontinuan Fungsi Vektor

Seperti pada fungsi real, konsep kekontinuan fungsi vektor di satu titik  dapat di definisikan limit fungsi dititik itu, yang harus sama dengan nilai fungsinya. Berikut adalah definisi formalnya.

Definisi 1.2.2

Misalkan fungsi vektor 



=

 

1



1 +

+

 



terdefinisi pada selang terbuka

yang memuat

,

dikatakan kintinu di

 ∈ 

jika



→



=



.

Definisi 1.2.3

Misalkan fungsi vektor 



=

 

1



1 +

+

 



terdefinisi pada himpunan

yang memuat

 , fungsi

dikatakan kontinu di

 ∈ 

jika

∀

> 0

∃

> 0

∋−

<

⟹−

(

)

<

.

Definisi 1.2.4

Fungsi vektor 



=

 

1



1 +

+

 



yang terdefiinisi pada himpunan

⊆

dikatakan kontinu pada

jika fungsi

kontinu di setiap titik pada

.

Teorema 1.2.4

Fungsi vektor 



=

 

1



1 +

+

 



kontinu pada

 

fungsi

(34)
(35)

Bukti :

 Bukti ke kanan :

⟹

=

 

1



1 +

+

 



kontinu pada

⇒

kontinu pada setiap titik di

⇒

kontinu pada

 

1

…

 

,

= 1, 2 ,

,

.

⇒

(

) kontinu pada

 

⇒ 

(

) kontinu pada

 

⇒ 

(

) kontinu pada

 

=

 

1

∩…∩

 

.  Bukti ke kiri

⟸ 

(

) kontinu pada

 

=

 

1

∩…∩

 

. ⇒ 

 

(

) kontinu pada

⇒ 

 

(

) kontinu pada

⇒ 

(

) kontinu pada setiap titik di

Jadi teorema di atas terbukti kebenarannya.

Teorema 1.2.5

Misalkan fungsi vektor 



=

 

1



1 +

+

 



dan



=

1



1 +

+

(

)

dan fungsi real

=

(

) semuanya terdefinisi pada

selang terbuka

=

∩ 

∩ 

, maka fungsi

+

,

−

,



konstanta real,

.

dan



semuanya kontinu pada

.

Bukti:

Misalkan fungsi vektor 



=

 

1



1 +

+

 



dan



=

1



1 +

+

(

)

dan fungsi real

=

(

) semuanya kontinu pada

himpunan

=

∩ 

∩ 

, terdefinisi



→



=

(

)



→



=





→



=



Maka 



→



+



=



→



+



=



→



+



→



=



+



=



+



(

)

Ini menunjukan bahwa fungsi

+

kontinu pada

.

(36)
(37)

=



→

−

→

(

) =

−

=

−

(

)

Ini menunjukan bahwa fungsi

– 

kontinu pada

.



→



=



→



=



Ini menunjukan bahwa fungsi



kontinu pada

.



→



.



=



→



.

(

)

=



→

(

) .



→



=



.

(

) =



.



(

)

Ini menunjukan bahwa fungsi

.

kontinu di



→



(

) =



→



(

0.

(

)

=



→



.



→



=



.

(

) =



(

)

Ini menunjukan bahwa fungsi



kontinu pada

Teorema 1.2.6

1. Jika fungsi real

=

(

) semuanya terdefinisi pada selang terbuka

yang memuat

dengan



→

(

) =

dan fungsi vektor 

,



=

 

1



1 +

+

 



kontinu di

, maka



→

(



) =



→

(

)

=

(

)

2. Jika fungsi real u = g(t) terdefinisi pada himpunan D dengan

=g(D)⊆  

 E ⊆  R dan fungsi vektor 



=

 

1



1+

+

 



kontinu pada

,

maka fungsi vektor (

∘

) kontinu pada

. Bukti :

1. Diberikan

> 0, akan ditunjukan terdapat suatu

> 0 sehingga 0 <

−

<

⇒−

(

)

<

. diketahui

kontinu di

 , maka

∃

1 > 0

0 <

−

<

1

⟹−

(

)

<

. Dari



−

(

) =

diperoleh bahwa untuk 

1 > 0 terdapat

> 0 sehingga

(38)
(39)

=

⇒−

<

1

⇒−

<

1

⇒−

(

)

<

⇒

−

(

)

<

.

Jadi terbuktilah yang diinginkan

2. Sama seperti bukti rumus pertama dan diserahkan pada pembaca.

Contoh :

Diketahui fungsi vektor 

adalah



=

ln(1 +

2)

 

+

2

−

1

         −

sinh



,

≠

0 2

        −

,

= 0

Tentukan semua nilai

sehingga fungsi

kontinu. Penyelesaian :

Komponen fungsi vektor 

adalah



=

ln(1 +

2)

,

≠

0 0,

= 0 ;



=



2

−

1

,

≠

0 2,

= 0 ,



=

−

sinh



,

≠

0

1,

= 0 Karena setiap komponen fungsi

terdefinisi pada

, maka

terdefinisi pada

.

Sekarang selidiki kekontinuan setiap komponen fungsi

pada

. Fungsi

=

(

);

Untuk 

≠

0,

=

(

) kontinu karena merupakan hasil bagi dari dua fungsi kontinu. Untuk 

= 0, karena



→

(

) =



→



(1 +

2)

=



→

0 2

1 +

2 1 = 0 =

(0)

Maka fungsi

=

(

) juga kontinu di

= 0. Dari kedua hasil diatas diperoleh  bahwa

=

(

) kontinu pada

.

Fungsi

=

(

)

Untuk 

≠

0,

=

(

) kontinu karena merupakan hasil bagi dari dua fungsi kontinu. Untuk 

= 0, karena



→

(

) =



→

0

2

−

1

=



→

0 2

1 = 2 =

(0)

(40)
(41)

Maka fungsi

=

(

) juga kontinu di

= 0. Dari kedua hasil diatas diperoleh bahwa

=

(

) kontinu pada

.

Fungsi

=

(

)

Untuk 

≠

0,

=

(

) kontinu karena merupakan hasil bagi dari dua fungsi kontinu.

Untuk 

= 0, karena



→

(

) =



→

0

−

=



→

0

−

1 =

1 =

(0)

Maka fungsi

=

(

) juga kontinu di

= 0. Dari kedua hasil diatas diperoleh  bahwa

=

(

) kontinu pada

Karena

=

(

),

=

(

),

=

(

) semuanya kontinu pada

, maka fungsi

(42)
(43)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Konsep fungsi vektor dan operasinya ternyata serupa dengan fungsi real dalam kalkulus dan secara umum fungsi vektor dikenal dengan fungsi  parameter yakni fungsi bernilai vektor dengan peubah real. Operasi yang dapat dilakukan pada fungsi vektor adalah fungsi aljabar, dan operasi  perkalian antara fungsi real dengan fungsi vektor. Demikian juga konsep limit dan kekontinuan fungsi vektor yang didefinisikan dengan memanfaatkan konsep limit dan kekontinuan fungsi real.

B. SARAN

Konsep fungsi vektor, operasi vektor, limit dan kekontinuan harus  benar-benar dipahami karena mendasari pemahaman pembelajaran materi selanjutnya. Agar lebih mudah dalam memahami konsep-konsep tersebut, disarankan untuk terlebih dahulu memahami konsep fungsi, limit dan kekontinuan fungsi real serta materi pendukung lainnya dalam mata kuliah kalkulus 1 dan 2.

(44)
(45)

SOAL LATIHAN

1. Dipunyai fungsi vektor 



=



+ 1



+



3 + 1

        

,

∈ℛ

.

Jika

=

+ 1 dan

=

3 + 1. Tentukan persamaan koordinatnya! 2. Dipunyai fungsi vektor 



= (4 cos

)

+ ( 3sin

)

        

,



(0,2

)

Jika

= 4 c os

dan

= 3 s in

. Tentukan persamaan koordinatnya! 3. Hitunglahlim

→

0

 



2

2 .

4.

Tunjukkan bahwa lim



,

→

(0,0)



2



+

2 = 0.

5. Dipunyai fungsi vektor 



=

sin

1



+

cos

1

        

+

−

. Selidiki kekontinuan fungsi

pada daerah definisinya.

6. Dipunyai fungsi vektor 



=

sin

1(2

+ 3)



+tan

−

1

1

        

.

(46)
(47)

DAFTAR PUSTAKA

Berkey, D. Dennis.1988.Calculus, 2nd Edition. New York : Sounders College Publishing

Chotim, Moch.2008. Kalkulus 1. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Martono, K.1992. Kalkulus Lanjut 1. Bandung : Institut Teknologi Bandung.

Purcell, E & Varberg, D.1987. Kalkulus dan Geometri Analitis, Jilid 1. Terjemahan I  Nyoman Susilo, Bana Kartasasmita, dan Rawuh. Jakarta : Penerbit Erlangga. Purcell, E & Varberg, D.1987. Kalkulus dan Geometri Analitis, Jilid 2. Terjemahan I

(48)

Gambar

Diagram  panah  dari  definisi  1.1.1  diperlihatkan  pada  Gb.1  dan  Gb.2  di  bawah.
Diagram panah untuk fungsi ini diperlihatkan pada gambar berikut ini.

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab ini, kalian akan mempelajari pengertian limit, menghitung nilai limit fungsi aljabar, menghitung nilai limit mendekati tak berhingga, sifat-sifat limit, bentuk limit tak

Definisi Limit Limit -limit satu sisi Presisi limit Teorema limit Penyelesaian limit Limit tak hingga Limit fungsi trigonometri.

MATEMATIKA LANJUT Ilham Saifudin Limit Definisi Limit Limit -limit satu sisi Presisi limit Teorema limit Penyelesaian limit Limit tak hingga Limit fungsi trigonometri.

Proses simulasi konsep limit fungsi berdasarkan kesamaan nilai limit kanan dan limit kiri, maupun pada limit fungsi yang tidak terdefinisi melalui media

Peserta didik memilki kemampuan mengaplikan konsep kalkulus dalam masalah kontekstual pada topik limit fungsi aljabar... 2 | Husein Tampomas, Limit Fungsi, Soal-soal

Karena aturan fungsi tidak berubah di x=2, maka tidak perlu dicari limit kiri dan limit kanan di x=2... Diberikan grafik suatu fungsi f seperti

Dalam hal ini  disebut jari-jari (radius) persekitaran tersebut.. Catatan: Titik limit suatu himpunan belum tentu anggota himpunan tersebut. Dari a) dan b) dapat

Daftar Isi  Pengertian Sistem Operasi Menurut Para Ahli  Fungsi Sistem Operasi  Jenis Sistem Operasi Komputer Pengertian Sistem Operasi Menurut Para Ahli Selain pengertian