• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAATNYA YANG MUDA DI DEPAN SAATNYA PEMUD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SAATNYA YANG MUDA DI DEPAN SAATNYA PEMUD"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 | P a g e

SEMINAR SEHARI

SAATNYA YANG MUDA DI DEPAN

BAB I

Pendahuluan

1. Latar Belakang

Sejarah bangsa ini diawali oleh sekelompok pemuda dengan visi besarnya membangun

kesadaran cinta tanah air, akhirnya mereka mendeklarasikan sebuah janji yang kemudian

terkenal dengan sebutan Sumpah Pemuda yang terjadi pada 28 Oktober 1928. Jika kita lihat

lagi ke belakang, banyak pemuda-pemuda yang memberikan inspirasi tentang jiwa

kepahlawanan dan jiwa patriotisme yang diiringi dengan semangat membara, optimis dan

pantang menyerah. Bangsa kita sudah jelas membutuhkan generasi yang tangguh dan tahan

banting. Prinsip bagi pemuda tangguh adalah keep fight we never give up, tetap berjuang,

tidak pernah menyerah. Hal yang dipandang perlu saat ini adalah mempersiapkan diri kita

untuk menjadi solusi bagi diri sendiri, lingkungan, masyarakat, agama dan Negara.

Oleh karena itu, melalui latar belakang tentang pentingnya darah muda sebagai tombak

kemajuan suatu entitas, maka selanjutnya akan dibahas, disampaikan, dan didiskusikan pada

pelaksanaan seminar sehari yang berjudul “Saatnya Yang Muda di Depan”. Seminar ini diadakan dalam rangka mengisi agenda rutin BEM STAB Kertarajasa pada setiap akhir

bulan. Harapan diadakannya seminar sehari ini agar memberikan wawasan dan pemahaman

baru bagi kaula muda yang kemudian diterapkan dalam usaha menjadi intelektual muda yang

(2)

2 | P a g e 2. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan pemuda dan pemimpin?

2. Bagaimanakah membedakan antara bos dan pemimpin?

3. Mampukah pemuda menjadi seorang pemimpin?

4. Bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik?

3. Tujuan Penyusunan

Tujuan penyusunan makalah ini adalah:

1. Mendefinisikan pengertian pemuda dan pemimpin

2. Menjelaskan perbedaan antara bos dan pemimpin

3. Menggali potensi pemuda sebagai calon pemimpin (berani, percaya, aktif, kreatif,

inovatif)

(3)

3 | P a g e BAB II

Pembahasan

2.1. Pengertian Pemimpin

Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu

kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada

kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan

yang diinginkan kelompok.

Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk

dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak

orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan

memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan

kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan

tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam

bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

2.2. Pengertian Pemuda

Pemuda sering disebut generasi muda, atau kaum muda berarti individu yang bila

dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami

perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan

baik saat ini maupun masa datang. Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan

generasi sebelumnya. Secara internasional, WHO menyebut sebagai ”young people” dengan batas usia 10-24 tahun.

Definisi yang kedua, pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan

bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil.

2.3. Perbedaan Antara Bos dan Pemimpin

Kehidupan ini selalu menawarkan dua pilihan untuk seseorang pilih, mana yang

terbaik dan sesuai untuk diri kita. Berjuang atau menyerah, maju atau berhenti, surga atau

neraka. Kira-kira seperti itulah pilihan yang selalu dan harus kita hadapi. Lalu apa yang

(4)

4 | P a g e Demikian halnya dengan seorang harus dihadapkan dengan dua pilihan, yaitu ingin menjadi

pemimpin atau bos. Apa yang membedakan kedua karakter ini:

1. pemimpin itu adalah sosok yang dalam suatu peperangan dia selalu berada di tempat

paling depan memimpin pasukannya. Seorang Bos itu sosok pemimpin pula, namun

bedanya adalah dia berada di tempat paling belakang pasukannya. Seorang Leader

selalu mengerahkan seluruh pasukannya dengan kata-kata motivasi, seorang Boss

menyuruh pasukannya dengan kata mandat.

2. Bila anak buahnya berbuat salah, maka seorang pemimpin akan mengevaluasi dengan

halus dan memaafkan serta memberikan nasehat supaya ke depannya lebih baik lagi.

Sedangkan Bos hanya bisa marah-marah lebih dulu, merendahkan anak buahnya dan

fokus terhadap semua kesalahan yang dibuat anak buahnya.

3. Seorang pemimpin akan lebih banyak beraksi ketimbang bicaranya, dia akan maju ke

medan perang atau langsung menuju lapangan. Sedangkan Bos akan stay di tempat

dengan fasilitas serba mewah dan bisanya cuma menyuruh saja tanpa pernah tahu

kondisi lapangan seperti apa.

4. Seorang pemimpin pasti mempunyai rasa simpati dan empati terhadap bawahannya.

Sedangkan Bos tidak akan pernah memperhatikan nasib bawahannya.

2.4. Tipe Kepemimpinan

Seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi anggotanya untuk menjadi lebih baik

dan harus mampu menjadi panutan baik dalam bertindak maupun dalam memimpin. Menjadi

seorang pemimpin harus mampu melayani anggotanya. Seorang pemimpin boleh berprestasi

tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi dia harus berhasil menumbuhkan dan mengembangkan

segala yang terbaik dalam diri para anggotanya. Seorang pemimpin juga harus mampu

berkomunikasi dengan dengan anggotanya. Komunikasi harus dilakukan dengan dua arah

yaitu antara pimpinan dengan anggotannya dan anggota dengan pimpinan.

Dalam kenyataannya seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya terjadi suatu

perbedaan antara pemimpin yang satu dengan pemimpin yang lain. Hal tersebut yang

membuat tipe-tipe kepemimpinan berbeda-beda. Menurut Maman Ukas tipe kepemimpinan

dibagi menjadi enam, yaitu :

(5)

5 | P a g e Dalam tipe kepemimpinan ini segala tindakan dilakukan secara pribadi tanpa adanya

suatu musyawarah terlebih dahulu.

2. Tipe kepemimpinan non pribadi

Dalam tipe ini segala kebijakan atau keputusan dilakukan berdasarkan keputusan

bersama pada rapat yang telah titentukan.

3. Tipe kepemimpinan otoriter

Dalam tipe kepemimpinan ini biasanya bekerja secara sungguh-sunguh dan ketat,

karena kepemimpinan ini sudah diatur dan harus ditaati.

4. Tipe kepemimpinan demokratis

Dalam tipe kepemimpinan ini pemimpin menganggap dirinya sebagai bagaian dari

kelompoknya dan bersama dengan kelompoknya berusaha mencapai tujuan yang telah

disepakati bersama.

5. Tipe kepemimpinan paternalis

Dalam tipe kepemimpinan ini pemimpin mempunyai hubungan dengan anggotanya

supaya lebih mudah dalam memberi bimbingan maupun arahan terhadap bawahannya.

6. Tipe kepemimpin menurut bakat

Dalam tipe ini biasanya timbul dari seorang pemimpin yang memang sudah memiliki

kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin.

Dari tipe kepemimpinan tersebut banyak terlihat sekarang ini yang hanya menguntungkan

diri seorang pemimpin dan ada yang benar-benar menjadi seorang pemimpin.

2.5. Mampukah Pemuda Jadi Pemimpin

“Pemuda Tiang Negara, Pemudi Harapan Bangsa”, istilah yang sudah sinonim dan

menjadi klise di dalam masyarakat kita. Tidak dinafikan sepanjang babak sejarah

pembangunan dan kebangkitan suatu bangsa biasa dimulai dengan semangat kepemudaan.

Dalam sejarah bangsa, pemuda senantiasa mengambil peranan sebagai agen perubah. Pada

(6)

6 | P a g e persatuan dan kesatuan dalam bingkai “Sumpah Pemuda” (1928 – Indonesia). Pada tahun 1966 generasi muda-lah yang telah mempelopori peralihan kekuasaan dari Orde Lama ke

Orde Baru. Mereka juga telah membentuk arus reformasi meluruskan perjalanan bangsa

lewat “Gerakan Reformasi1998”.

Fakta di atas menunjukkan bahwa peran pemuda menempati posisi yang strategis.

Semua bangsa di berbagai belahan dunia mengakui semangat pemuda merupakan sumber

daya bangsa yang mampu menciptakan hal-hal luar biasa termasuk faktor perubahan yang

fundamental. yang harus dilakukan oleh bangsa demi kemajuan dan kejayaan pada masa

depan ialah memberdayakan generasi muda. Siapa yang memiliki pemuda, maka ia akan

menguasai masa depan hingga kata-kata “Pemuda Tiang Negara, Pemudi Harapan Bangsa” bukan hanya mitos dan retorika belaka. Sesungguhnya di tangan pemuda terletak nasib umat

dan di dalam kepemimpinan mereka terletak survival ( keberlangsungan ) bangsa. Bapak

Proklamator Soekarno juga pernah mengatakan yang dibutuhkan negara ini adalah pemuda

yang tangguh dan trengginas, dengan 10 pemuda saja maka akan digoncangkan dunia dan

akan dipindahkannya gunung Mahameru. Secara metaforis, ungkapan ini rasanya mewakili

betapa krusial dan starategisnya aspek generasi muda.

2.6. Cara Menjadi Pemimpin yang Baik

Sebagai seorang pemimpin harus menjadi contoh dan panutan bagi semua orang yang

dipimpinnya. Di jaman sekarang ini banyak pemimpin yang gagal menjadi pemimpin yang

baik. Kepemimpinan yang baik di dasarkan komitmen yang jelas dan sepenuh hati untuk

membantu para pengikut. Bangsa membutuhkan pemimpin yang berperasaan dan senang

menolong. Meski terdengar aneh, para pemimpin hebat mendapatkan kekuasaan dengan

menyerahkannya. Berikut ini adalah beberapa prinsip pemimpin hebat memimpin ke bawah:

1. Visi

Ini adalah yang terpenting seorang pemimpin yang baik harus memiliki visi. Dalam

bahasa yang lebih mudah, Anda harus mempunyai tujuan dalam setiap apa yang Anda

& tim Anda kerjakan.

2. Adil

Jangan pernah pilih kasih terhadap anggota tim Anda. Sengaja atau tidak sengaja,

(7)

7 | P a g e perhatian lebih kepada anggota tim yang Anda rasa kurang dalam memberinya

perhatian.

3. Tegas

Jika tim Anda melakukan kesalahan, beritahu atau tegur dia dengan kasih. Namun

untuk teguran, sebelum melakukannya Anda harus dengan jujur melontarkan

pertanyaan ini terhadap diri Anda sendiri, “Apakah saya akan menegur tim saya

dengan tujuan membangun dia?” Jangan sekali-kali menegur hanya untuk memuaskan amarah Anda.

4. Jangan pernah panik

Jika terjadi masalah di tim Anda, usahakan selalu tetap tenang dan jangan pernah

panik. Paling tidak, jangan pernah tunjukkan wajah panik Anda terhadap tim Anda.

Jika seorang pemimpin telah panik, bisa Anda bayangkan seberapa panik anggota

timnya? Ketenangan akan membawa kepada solusi, kepanikan hanya akan membawa

kita kepada masalah yang lebih besar.

5. Jaga kesatuan

Jangan pernah menjelekkan salah seorang anggota tim Anda di hadapan anggota tim

Anda yang lain, karena hal ini adalah cara tercepat memecah tim Anda sendiri.

6. Beri pujian

Jika salah seorang anggota tim Anda berhasil mencapai sesuatu, sekecil apapun itu,

berikan dia pujian. Pujian tidak harus selalu berupa kata-kata yang manis, sesekali

beberapa kata sederhana seperti, “terimakasih ya”, “sip”, “wow”, memiliki energi yang sangat besar.

7. Tim adalah segalanya

Jika tim Anda melakukan kesalahan, di hadapan orang lain Anda harus berani berkata,

“Saya yang salah”. Namun sebaliknya jika tim Anda mencapai suatu keberhasilan,

Anda harus berkata, “Bukan karena saya, namun karena tim saya”

2.6. Menerapkan Dasarajadhamma dalam Diri Pemimpin

Dalam kitab Jataka, Sang buddha memberikan sepuluh persyaratan seorang pemimpin

(8)

8 | P a g e 1. Dāna (bermurah hati): seorang pemimpin tidak boleh terlalu terikat dengan

kekayaannya, dia memberikan pertolongan baik berupa materi maupun non materi

bahkan bersedia mengorbankan hartanya demi kepentingan anggotanya.

2. Sīla (bermoral): pemimpin harus memiliki sikap yang baik dengan pikiran, ucapan,

perbuatan dan hidup berperilaku sesuai dengan aturan moralitas.

3. Paricagga (berkorban): seorang pemimpin harus rela mengorbankan kesenangan atau

kepentingan pribadi demi kepentingan orang banyak.

4. Ajjava (tulus hati dan bersih): memliki kejujuran, ketulusan sikap maupun pikiran dan

kebersihan tujuan serta cita-cita dalam kepemimpinannya.

5. Maddava (ramah tamah dan sopan santun): memiliki sikap ramah tamah, simpatik dan

menjaga sopan santun melalui pikiran, ucapan dan perbuatan.

6. Tapa (sederhana): membiasakan diri dalam hidup kesederhanaan dan tidak

berlebih-lebihan dalam kebutuhan hidup.

7. Akkodha (tidak berniat jahat, bermusuhan dan membenci): memiliki sifat pemaaf dan

bersahabat, menjauhi niat jahat, permusuhan dan kebencian.

8. Avihimsa (tanpa kekerasan): tidak menyakiti hati orang lain, memelihara sikap

kekeluargaan, senang pada perdamaian, menjauhi segala sikap kekerasan dan

penghancuran hidup.

9. Khanti (sabar dan rendah hati): memiliki kesabaran pada saat mengalami halangan

dan kesulitan. Memiliki kerendahan hati pada saat menghadapi hinaan dan celaan,

sehingga menimbulkan pengertian dan kebijaksanaan pada saat menentukan

keputusan.

10.Avirodhana (tidak menimbulkan atau mencari pertentangan): tidak menentang dan

menghalangi kehendak mereka yang dipimpinnya untuk memperoleh kemajuan sesuai

dengan tujuan dan cita-cita kepemimpinannya. Ia harus hidup bersatu dengan anggota

sesuai dengan tuntutan hati nurani.

Kesepuluh syarat di atas, sebagian besar berisikan pengendalian diri sendiri. Sang

Buddha mengajarkan cara menguasai diri sendiri sebagai dasar agar dapat menjadi pemimpin

yang baik, bukan cara menguasai atau memaksa orang lain yang dipimpin. Seni

kepemimpinan Buddhis adalah seni memimpin diri sendiri baru kemudian orang lain. Karena

keteladanan adalah cara yang paling ampuh dalam memimpin sekelompok orang atau

(9)

9 | P a g e 2.7. Potensi Pemuda Menjadi Pemimpin

Pemuda adalah tulang punggung peradaban. Kemajuan dunia sangat erat berkaitan

dengan sosok yang satu ini. Wajar bila kalangan tokoh dunia sangat mementingkan eksistensi

pemuda, sebab mereka sadar bahwa potensi yang mereka miliki sangat sanggup mengubah

jalan sejarah dunia. Guna lebih mempertajam kajian bagaimana sesungguhnya potensi

pemuda, berikut ini tulisan dari berbagai sumber rujukan otoritatif sebagai contoh.

Pernah suatu waktu, presiden pertama NKRI, Ir. Soekarno berbicara pada golongan

pemuda waktu mereka berembuk untuk mempersiapkan kemerdekaan negeri ini. Sambil

bergurau beliau berkata: “Berikan kepadaku 10 pemuda seperti Anda, hai Syahrir, maka akan

kuubah jalannya sejarah dunia ini”. Lain waktu beliau juga berujar: “Seribu orang tua hanya

dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia.” Dikutip dari buku Penyambung

Lidah Rakyat Indonesia.

Karakter yang melekat erat dalam diri pemuda pada hakikatnya adalah suluh atau jalan

terang untuk membangkitkan keterpurukan suatu bangsa. Kemauan yang keras ibarat

kekarnya karang di lautan, adalah senjata ampuh untuk memberikan jalan kemenangan dalam

suatu perjuangan. Ego yang mereka sandang adalah perentas kebuntuan pada suatu kondisi

kritis yang memerlukan jalan keluar secara spontanitas.

Generasi muda adalah the leader of tomorrow. Makanya di tangan kaum mudalah nasib

sebuah bangsa dipertaruhkan. Jika kaum mudanya memiliki semangat dan kemampuan untuk

membangun bangsa dan negaranya, maka sesungguhnya semuanya itu akan kembali

kepadanya. Hasil pembangunan dalam aspek apapun sebenarnya adalah untuk kepentingan

dirinya dan masyarakatnya.

Hampir semua hal yang menyangkut perubahan, selalu dikaitkan peranan pemuda.

Sejarah membuktikan,di berbagai belahan dunia, perubahan sosial-politik menempatkan

pemuda pada baris terdepan. Peranannya menyeluruh, tak hanya mata air, tapi juga hulu, hilir

sampai muara, bahkan pemuda sebagai sumber energi perubahan itu sendiri. Pemimpin besar

seperti Bung Karno (Presiden RI Pertama) pernah mengungkapkan kata-kata tentang

besarnya kekuatan pemuda, “Berikan aku 100 orang tua, maka akan kupindahkan Mahameru.

(10)

10 | P a g e yang gagal membina generasi muda, baik dari segi moralitas maupun kapabilitas, akan

menjadi bangsa pecundang di kemudian hari.

2.7. Bahaya-Bahaya Bagi Seorang Pemimpin

Seorang pemimpin juga tidak lepas dari yang namanya bahaya. Adapun 7 hal yang

menjadi momok bahaya bagi seorang pemimpin:

1. Kesombongan

Seorang pemimpin yang puas akan diri sendiri dan kebanggan yang terselubung jika

tidak dibendung maka akan diserang oleh kesombongan.

2. Mementingkan Diri Sendiri

Mementingkan diri sendiri berarti berpikir dan berbicara banyak mengenai diri

sendiri, kebiasaan untuk membesarkan prestasi dan kepentingan diri sendiri. Ada

ujian yang akan menilai kita apakah kita adalah orang yang mementingkan diri sendiri

atau tidak, yaitu dengan memperhatikan respons kita ketika kita mendengar pujian

buat orang lain yang setara dengan diri kita.

3. Iri Hati

Iri hati sangat erat dengan kesombongan. Orang yang iri hati akan bersikap kuatir dan

curiga terhadap saingan bahkan rekan sekerjanya.

4. Kepopuleran

Kepopuleran juga akan menyerang pemimpin yang tidak matang secara rohani dan

jasmani. Memberi hormat secara berlebihan terhadapa salah seorang pemimpin

mempunyai potensi bahaya laten yang tersembunyi. Memang tidak salah mempunyai

pemimpin yang dicintai oleh orang-orang yang sudah dilayani dengan kesungguhan

hati, tetapi selalu ada bahaya bahwa pemujaan itu akan dibelokkan.

5. Tidak Bersalah

Seroang pemimpin tidak mungkin lepas dari yang namanya kesalahan. Seorang

pemimpin yang baik akan berani mengakui kesalahan yang telah diperbuatnya.

Menanggap diri tidak dapat bersalah malah akan menyebabkan hilangnya keyakinan.

Sikap mengakui seperti ini hanya dapat dilakukan jika kita memiliki kerendahan hati

(11)

11 | P a g e 6. Merasa Sangat Diperlukan

Banyak pemimpin yang jatuh di area ini diman mereka merasa tidak ada seorangpun

yang dapat menggantikannya. Menganggap dirinya sangat diperlukan bahkan merasa

tanpa dirinya pelayanan yang dipimpinnya akan berhenti.

7. Kegirangan dan Kemurungan

Seorang pemimpin di dalam pelayanannya mau tidak mau pasti akan menemukan

moment-moment dimana dia akan mengalami kemurungan atau kekecewaaan,

maupun hari-hari dimana menanjak dan membuat prestasi. Tidak mudah bagi kita

untuk menemukan jalan tengah untuk terus constant mengalami kegirangan maupun

kemurungan. Hal yang perlu kita sadari adalah cukup realistis untuk menghadapi

(12)

12 | P a g e BAB III

Penutup

1. Simpulan

Mendefinisikan pemuda (termasuk putra dan putri) bukanlah persoalan

sederhana. Definisi klasik yang kita kenal selama ini hanya berkutat pada faktor

demografis dimana pemuda dikatakan orang yang berusia antara 17 hingga 30 tahun.

Mestinya definisi pemuda tidak terbatas pada aspek demografis namun yang lebih

penting adalah pada aspek psikologis. Pemuda adalah pemimpin masa depan yang

merupakan sumber daya bangsa yang mampu menciptakan hal-hal luar biasa

termasuk faktor perubahan yang fundamental. Yang harus dilakukan oleh bangsa

demi kemajuan dan kejayaan pada masa depan ialah memberdayakan generasi muda.

Siapa yang memiliki pemuda, maka ia akan menguasai masa depan.

2. Saran

Sebagai seorang pemuda pemimpin masa depan yang memiliki kemampuan

menciptakan hal-hal yang luar biasa, sudah sewajarnya kita sebagai penerus dari

cita-cita luhur memperjuangkannya. Cita-cita-cita untuk menjadi bangsa yang besar, bangsa

yang disegani oleh bangsa-bangsa lainnya, bangsa yang mampu menjadikan

rakyatnya sejahtera, adil, dan makmur. Dengan harapan dan kemauan serta usaha

yang nyata untuk mewujudkannya. Seorang pemuda juga harus memahami bahwa

segala sesuatu butuh perjuangan No sacrifice no victory, bahkan untuk mendapatkan

(13)

13 | P a g e Referensi

- Widya, Dharma K. 2007. Dharma Ajaran Mulia Sang Buddha. Jakarta: PP MAGABUDHI.

- Hansen, Sasanasena Seng. 2008. Ikhtisar Ajaran Buddha. Yogyakarta: Vidyasena Production.

- Wijaya, Willy Yandi. Ulasan Sutta: Anak Perempuan.

- Maxwell, John C. 2010. The Maxwell Daily Reader. Diterjemahkan oleh Paul A. Rajoe. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

- Dharma K, Widya. Penuntun Berorganisasi. Jakarta: Pemuda Theravada Indonesia DKI Jakara.

- Liaw, Ponijam. 2007. Understanding Your Communication Styles. Jakarta: PT Gramedia.

- Tim Penyusun. 2003. Materi Kuliah Agama Buddha Untuk Perguruan Tinggi Agama Buddha. Jakarta: CV. Dwi Kayana Abadi.

- Pandita Dhammavisarada Drs. Teja S. M. Rashid. 1997. Sila dan Vinaya, Bodhi. - http://dhammacitta.org/artikel/puasa-dalam-agama-buddha/ diakses pada hari kamis

Referensi

Dokumen terkait

bahwa sehubungan dengan peningkatan kelas sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka untuk menyesuaikan kebutuhan dan beban kerja organisasi serta untuk memenuhi mutu

Biji maupun stek batang dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman jarak pagar, namun memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang beragam pada media

Temuan artefak ataupun sisa-sisa fosil manusia prasejarah seperti yang ditemukan di wilayah Asia Tenggara (Thailand, Philippine, dan Malaysia) serta wilayah lain bagian

Fraktur tengkorak yang menyertainya dijumpai pada 85-95% kasus, sedang sisanya (9%) disebabkan oleh regangan dan robekan arteri tanpa ada fraktur terutama pada kasus

Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), Materi Pokok/Pembelajaran,

Korelasi antara variabel ini memiliki arah yang negatif yang berarti bila salah satu variabel mengalami peningkatan maka akan menurun variabel yang lain, hal ini

Maksud dari uraian diatas adalah bahwa dengan penggunaan media gambar, dapat menarik perhatian, jika perhatian anak sudah tertarik, maka anak semangat untuk

Setelah mengikuti program penyuluhan tentang pengembangan jambu kristal, ternak kelinci dan pembuatan pupuk kompos, peserta teratur dalam melakukan kegiatan usaha?.