• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN TETAP PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS D"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

KIMIA ANALISIS DASAR

Disusun oleh :

1.Ahmad Rifaldhi

2.Arizka Yulianti

3.Diah Ayu Pratiwi

4.Erika Fijria

5.Intan Farrah Diba

6.Muhammad Sabdian Harwanda

7.Ralang Puspa Pertiwi

8.Uci Melinda

Instruktur

: Ir.Hj.SofahhM.T

Judul Percobaan

:

ANALISIS AIR KRISTAL

Kelas

: 1 KB

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

(2)

ANALISIS AIR KRISTAL

1.

Tujuan Percobaan

Mahasiswa mampu menganalisis secara kualitaif dan kuantitatif suatu air Kristal

2.

Dasar Teori

Pada umumnya Kristal suatu senyawa kimia bila diletakkan beberapa lama di udara akan mengadsorbsi air pada permukaannya. Jumlah air yang diadsorbsi relative kecil dan bergantung pada kelembapan udara. Hal ini dapat dilihat dari permukaanya yang basah.

Terdapat pula Kristal yang mengandung sejumlah air yang terikat secara kimia dalam Kristal tersebut. Kristal-kristal inih biasanya merupakan garam ionic. Air yang terdapat di dalamnya disebut air Kristal dan biasanya berikatan dengan kationnya.

Air Kristal yang terdapat pada senyawah mempunyai jumlah tertentu dan relatif mudah dihilangkan melalui pemanasan pada suhu diatas titik didih air . sebagai contoh adalah hidrat tembaga (II) klorida yang dapat diubah menjadi tembaga (II) klorida melalui pemanasan pada suhu 100oC.

Reaksi penghilangan air Kristal pada pemanas :

110oC

CuCl

2

.xH

2

O → CuCl

2

+ H

2

O

Reaksi diatas dikenal dengan reaksi dehidrasi. Pada dehidrasih terjadi perubahan Kristal dan warnanya. Perubahan ini juga bergantung pada pemanasannyah apakah sempurna atau tidak. Sebagai contoh Kristal CoCl2.6H2O

bewarna merahh jika dipanaskan sampai CoCl2.6H2O akan bewarna violeth tetapi

jika dipanaskan sempurna dia akan berubah menjadi biru.

Adanya senyawa hidrat apabila diletakkan di udara terbuka akan melepaskan air. Banyak air yang dilepaskan bergantung pada kelembapan udara.h makin besar makin sedikit air yang dilepaskan. Proses pelepasan air ini disebut efflorescenceh misalnya CoCl2.6H2O. tetapi ada juga senyawa yang bila diletakkan

di udara akan menyerap air dan mencair bila diletakkan lebih lama lagi. Senyawa yang demikian disebut deliquescenceh misalnya Kristal NaOH. Tidak hanya air di udarah tetapi dapat juga menyerap air dari laruatan sedemikian rupa sehingga larutan tersebut bebas air. Senyawa yang demikian disebut desicant atau zat pengering. Jadi desicant menyerap air tidak hanya di udara tetapi dilarutan juga.

Beberapa senyawa juga menghasilkan air pada saat pemanasanh tetapi senyawa tersebut bukan senyawa hidrat yang sebenarnya. Air yang dihasilkan tersebut merupakan proses penguraian dan bukan merupakan proses penghilangan air melalui dehidrasi. Senyawa-senyawa organic terutama bersifat tersebut diatas.

(3)

Penambahan air kedalam CoCl anhidiridah akan menghasilkan CoCl.2H2O. Bila

cukup air yang ditambahkanh maka akan diperoleh larutan yang mengandung hidrat ion Cu2+ .

Semua hidrat ionic larut dalam air dan dapat diperoleh kembali melalui kristalisasi dan larutannya. Jumlah air yang terikat bergantung kepada cara pembuatan hidrat tersebut.

3.

Daftar Alat yang Digunakan

 Tabung reaksi : 4 buah

 Bunsen : 1 buah

 Kaca arloji : 4 buah

 Rak tabung reaksi : 1 buah

 Cawan penguap : 2 buah

 Krus porselin + tutup : 2 buah

 Desikator : 1 buah

 Segitiga dan kaki tiga : 1 buah

 Penjepit kayu : 2 buah

 Spatula : 2 buah

4.

Bahan yang Digunakan

4.1 Identifikasi Hidrat

 K2Cr2O7

 BaCl2. 2H2O

 Boraks ( Na2B4O7.10 H2O )

4.2 Reversibillitas Hidrat

 CoCl2.x H2O

4.3 Deliquescence dan

Efflorescence

 Na2PO4.12 H2O

 CuSO4.5 H2O

 Kal(SO4)2.10 H2O

 CaCl2

4.4 Jumlah Air Kristal

 CuCl2.x H2O

5.

Gambar Alat (Terlampir)

6.

Keselamatan Kerja

Jangan menyentuh Kristal langsung dengan tanganh gunakan spatula untuk menaganinya.

7.

Langkah Kerja

7.1 Identifikasi Hidrat

(4)

2. Mencatat jika ada tetesan air di dinding tabung

3. Mencatat perubahan yang terjadi

4. Melarutkan dalam air (amati warna)h jika perlu dipanaskan

7.2

Reversibilitas Hidrat

1. Memanaskan lebih kurang 0h3 grh Kristal di dalam cawan penguapan

1. Memempatkan tiap Kristal berikut di kaca arloji yang terpisah

2. meletakkan senyawa-senyawa tersebut ke cawan penguapan

3. mencatat perubahan yang terjadi warna dan kelembapannya

4. mengamati sample selama dilaboratorium

7.4

Jumlah Air Kristal

1. Membersihkan porselin krusibel dan tutupnya dengan HNO3 6M

2. membilas dengan aquadest

3. memanaskan krusibel beserta tutupnya di atas segitiga dan sampai

kemerahan selama 2 menit

4. menimbang setelah dingin dengan ketelitian 0h001 gr

5. memasukkan 1 gr sampel yang tidak diketahui ke dalam krusibel

6. timbang krusibel serta isinya

7. meletakkan krusibel di segitiga dengan tutup yang jauh dari pusath

panaskan lagi

8. menunggu selama 10 menith pusatkan lagi tutupnya dan dinginkan

9. menimbang lagi sampai diperoleh berat konstan

10. mengamati residu yang diperolehh menambahkan air kedalm krusibel

sampai 2/3 bagian terisi air

bila residu tidak laruth maka panaskan perlahan-lahan

(5)

dinding? air? Kristal? K2Cr2O

7

Tidak orange Larut Tidak ada Padatan orange

Cairan orange BaCl2 Ya Putih Larut Ada Putih Putih

Boraks (Na4B4

O7. 10

H2O)

Ya Putih larut Ada Putih Bening

b.

Beri kesimpulan dari pengamatan Anda !

Apakah dehidrasi dan hidrasi CoCl2, reversible?

Hasil Pengamatan :

Dapat disimpulkan bahwa CoCl2. x H2O adalah zat yang reversible

c.

Deliquescence dan Efflorescence

Setelah pengamatan di dapat data :

Pengamatan

(6)

sedikit kering

 Massa hidrat padat = (Massa crusible + tutup + hidrat) – (Massa crusible + tutup)

 Massa H2O yang hilang = massa hidrat – massa residu

(7)

Mr CoCl2.x H2O Mr CoCl2

1 gr = 0h5 1 gr

129h83 + 18h06 x gr/mol 129h83 gr/mol

X =63h6167 mol 9h18051 mol = 6h92

 % kesalahan = praktek – teori x100 praktek = 6h 92 – 6 x 100 6h92

= 13h29%

Kesalahan hasil x H2O pada COCl2 terjadi karena pada saat pemanasan

crussible htidak terjadi secara sempurna.Sehinnga masih ada kandungan air di dalamnya dan menyebabkan massa air pada hasil akhir tidak tepat/sesui dengan yang diketahui pada zat tertulis.

10. Analisa Percobaan

Dari percobaan dapat diketahui bahwa kristal yang mengandung air merupakan air hidrat yang akan menghasilkan uap air bila di panaskan.Senyawa hidrat terdiri dari 2 jenis yaitu : efflorescencce dan deliquescence.Senyawa yang melepaskan air dari udara disebut efflorescencehseddangkan senyawa yang menyerap air dari udara disebut deliwuescence.Banyaknya air yang dilepas dan diserap tergantung pada kelebaban udara.

Senyawa hidrat sebenarnya akan mengalami dehidrasi secara reversible.Sedangkan senyawa yang mengandung air secara konstitusi tidak bersifat reversiblehkarena pada senyawa konstitusi tersebut hanya terjadi reaksi penguraian.sedangkan dalam proses perihitungan terkadang nilai X yang tidak tepat dengan nilai x dalam teoritis.Hal ini mungkin dikarenakan kurangnya ketelitian pada saat menimbang massa air yang lepas sehingga nilai x secara teoritis dan praktikum berbeda.

11. Kesimpulan :

 Deliquescence adalah senyawa yang bila diletakkan di udara akan menyerap air dan mencair bila diletakkan lebih lama lagi.

(8)

 Efflorescence adalah larutan atau senyawa yang melepaskan airh dengan ditandai dengan pengurangan berat

Contoh : Na2Co3.10 H2Oh CuSO4.5 H2Oh Kal(SO4)2.10 H2O

 Larutan Reversibel adalah larutan yang dapat berubah kembali dari produk menjadi reaktan.

 Indentifkasi hidrat dilakukan untuk mengamati sifat fsik sampel ada atau tidaknya air pada dinding tabung reaksihkelarutan dan warna zat.

 Reversible hidrat dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan bahwa reaksi zat hidrat dapat dikembalikan ke bentuk asalnya.

 Jumlah air kristal di lakukan untuk mengetahui banyaknya air pada sampel yang diamati ( untuk mengetahui nilai xH2O pada COCl2. X H2O ).

12.

Pertanyaan

1) Tuliskan macam-macam air Kristal ?

2) Tuliskan 10 zat yang mengandung air Kristal? Jawab :

1) - Hidratasi adalah air yang oleh ion-ion dalam Kristal dan berbentuk H2O

- Konstitusi adalah air yang merupakan bagian mol zat padat tetapi tidak berbentuk H2O

2) CaCl2.6H2O h boraks (Na2B4O7.2H2O )h Kal(SO4)2. 3H2Oh NaOHh CuCl2. 2H2Oh

K2Cr2O7h CoCl2h BaCl2. 2H2Oh Na2Co3.5H2Oh dan CuSO4 .5H2O.

13.Daftar Pustaka

 Jobsheet kimia analis dasar 2011

(9)

Gambar alat

Gambar 1. Desikator Gambar 4. Kaca arloji

Gambar 2. Cawan penguap Gambar 5. Gelas kimia

(10)

Gambar 7. Tabung reaksi Gambar 10. spatula

Gambar 8. Segitiga Gambar Gambar 11. bunsen

Gambar

Gambar alatGambar 1. Desikator
Gambar 7. Tabung reaksi

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk dapat menghasilkan senyawa halogen yaitu senyawa iodoform dari reaksi pembentukan antara iodium

percobaan ini dapat diketahui bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan teori yang menyatakan terjadinya reaksi endoterm pada percobaan ini yakni terjadi perpindahan kalor

Dalam pembakaran khususnya sampah domestik yang terdiri dari sampah organik, akan mengandung atom karbon (C) dan uap air sebagai komponen utamanya, dapat menghasilkan hidrokarbon

Reagen Hopkins-Cole mengandung asam glioksilat (HOO-CHO). Jika reagen tersebut ditambahkan dengan senyawa yang mengandung cincin indol dan ditambahkan dengan asam

Tanggal Percobaan Praktikum : 19 Februari 2018 Tanggal Pengumpulan Laporan : 5 Maret 2017. Nama Asisten : Siti Hardianti,

Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan berat molekul dari dua senyawa volatil. Nilai BM hasil perhitungan hampir mendekati nilai yang sebenarnya

Tujuan Percobaan adalah untuk mengetahui dan mempelajari jenis dan sifat (sifat kimia dan sifat fisika) dari zat yang direaksikan, serta untuk mencari rumus senyawa