LAPORAN TETAP PRAKTIKUM
KIMIA TERAPAN
Disusun oleh :
1.Alifanto Diasthama
(061440410790)
2.Astri Widya Sartika
(061440410791)
3.Dhea Isra Atmika Kintani
(061440410792)
4.Dina Saftri
(061440410793)
5.Katarina Putri CM
(061440410795)
6.M. Anjas Abdul Kholik
(061440410796)
7.Nyimas Jannatu Adnin
(061440411738)
Instruktur
: Ir.Erlinawati,M.T
Judul Percobaan
: ANALISIS AIR KRISTAL
Kelas
: 1 EG B
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Tahun Akademik 2014 - 2015
I.
Tujuan Percobaan
Mahasiswa mampu menganalisis secara kualitaif dan kuantitatif suatu air Kristal
Segitiga dan kaki tiga : 1 buah
Penjepit kayu : 2 buah lama di udara akan mengadsorbsi air pada permukaannya. Jumlah air yang diadsorbsi relative kecil dan bergantung pada kelembapan udara. Hal ini dapat dilihat dari permukaanya yang basah.
Air Kristal yang terdapat pada senyawa, mempunyai jumlah tertentu dan relatif mudah dihilangkan melalui pemanasan pada suhu diatas titik didih air . sebagai contoh adalah hidrat tembaga (II) klorida yang dapat diubah menjadi tembaga (II) klorida melalui pemanasan pada suhu 100oC.
Reaksi penghilangan air Kristal pada pemanas :
110oC
bewarna violet, tetapi jika dipanaskan sempurna dia akan berubah menjadi biru.
Adanya senyawa hidrat apabila diletakkan di udara terbuka akan melepaskan air. Banyak air yang dilepaskan bergantung pada kelembapan udara., makin besar makin sedikit air yang dilepaskan. Proses pelepasan air ini disebut eforescence, misalnya CoCl2.6H2O. tetapi ada juga senyawa
yang bila diletakkan di udara akan menyerap air dan mencair bila diletakkan lebih lama lagi. Senyawa yang demikian disebut deliquescence, misalnya Kristal NaOH. Tidak hanya air di udara, tetapi dapat juga menyerap air dari laruatan sedemikian rupa sehingga larutan tersebut bebas air. Senyawa yang demikian disebut desicant atau zat pengering. Jadi desicant menyerap air tidak hanya di udara tetapi dilarutan juga.
Beberapa senyawa juga menghasilkan air pada saat pemanasan, tetapi senyawa tersebut bukan senyawa hidrat yang sebenarnya. Air yang dihasilkan tersebut merupakan proses penguraian dan bukan merupakan proses penghilangan air melalui dehidrasi. Senyawa-senyawa organic terutama bersifat tersebut diatas.
Penguraian dengan menghasilkan air, bukan merupakan proses reversible. Penambahan air kedalam senyawa yang terurai tersebut, tidak akan mengembalikan senyawa ke bentuk asalnya. Senyawa yang merupakan senyawa hidrat yang sebenarnya, akan mengalami dehidrasi secara reversible. Penambahan air kedalam CoCl anhidirida, akan menghasilkan CoCl.2H2O. Bila cukup air yang ditambahkan, maka akan
diperoleh larutan yang mengandung hidrat ion Cu2+ .
V.
Gambar Alat (Terlampir)
VI.
Keaelamatan Kerja
Jangan menyentuh Kristal langsung dengan tangan, gunakan spatula untuk menaganinya.
VII.
Langkah Kerja
7.1 Identifkaai Hidrat
1. Memanaskan sejumlah air Kristal 0.5 gr di dalam tabung reaksi
2. Mencatat jika ada tetesan air di dinding tabung
3. Mencatat perubahan yang terjadi
4. Melarutkan dalam air (amati warna), jika perlu dipanaskan
7.2
Reveraibilitaa Hidrat
1. Memanaskan lebih kurang 0,3 gr, Kristal di dalam cawan penguapan
sampai warnanya
berubah sempurna
2. Melarutkan residu dengan air di dalam cawan penguapan
3. Memanaskan larutan sampai mendidih dan kering
4. Mencatat perubahan warna
5. Membiarkan dan mencatat perubahan warna
7.3
Deliqueacence dan Effloreacence
1. Memempatkan tiap Kristal berikut di kaca arloji yang terpisah
2. Meletakkan senyawa-senyawa tersebut ke cawan penguapan
3. Mencatat perubahan yang terjadi warna dan kelembapannya
4. Mengamati sample selama dilaboratorium
7.4
Jumlah Air Kriatal
1. Membersihkan porselin krusibel dan tutupnya dengan HNO3 6M
2. Membilas dengan aquadest
3. Memanaskan krusibel beserta tutupnya di atas segitiga dan sampai
kemerahan
4. Menimbang setelah dingin dengan ketelitian 0,001 gr
5. Memasukkan 1 gr sampel yang tidak diketahui ke dalam krusibel
6. Menimbang krusibel serta isinya
7. Meletakkan krusibel di segitiga dengan tutup yang jauh dari pusat,
panaskan lagi
8. Menunggu selama 10 menit, pusatkan lagi tutupnya dan dinginkan
9. Menimbang lagi sampai diperoleh berat konstan
10. Mengamati residu yang diperoleh, menambahkan air kedalm
krusibel sampai 2/3 bagian terisi air.
Bila residu tidak larut, maka panaskan perlahan-lahan
VIII.
Data Pengamatan
BaCl2 Ya Putih Larut Ada
Boraks
b.
-
Beri keaimpulan dari pengamatan Anda !
Zat
CoCl2.x H2O yang awalnya serbuk Kristal berwarna ungu, setelahdipanaskan didalam cawan penguapan warna zat CoCl2.x H2O berubah
menjadi biru. Ketika dicampurkan dengan sedikit aquades dan dilarutkan warnanya kembali menjadi warna ungu. Saat dipanaskan sampai mendidih berubah menjadi biru, lama kelamaan menjadi ungu dan setelah zat kering akibat dipanaskan zat tersebut berubah menjadi biru.
Ya, karena setelah direaksi zat tersebut mampu kembali ke warna semula. Seperti yang kita ketahui bahwa larutan reversible adalah larutan yang dapat berubah kembali dari produk menjadi reaktan. Dapat disimpulkan bahwa CoCl2. x H2O adalah zat yang reversibel.
c.
Deliqueacence dan Effloreacence
Zat Pengamatan Kesimpulan
CuSO4.5H2O -Senyawa melepaskan air, hal ini
dibuktikan
dengan tidak adanya air pada kaca arloji
-Senyawa melepaskan air, hal ini dibuktikan
dengan tidak adanya air pada kaca arloji.
-Senyawa melepaskan air, hal ini dibuktikan
dengan tidak adanya air pada kaca arloji.
Jumlah air Kristal (perbandingan a:b) = 6,7
Perhitungan
Massa residu = (Massa crusible + tutup + residu) – (Massa crusible + tutup)
= 52,3921 gr – 51,8745 gr = 0,5176 gr
Massa H2O yang hilang = massa hidrat padat – massa residu
2) 1. CaCl2
2. BaCl2
3. boraks (Na2B4O7.2H2O)
4. NaOH 5. CuSO4
6. CoCl2
7. Na2Co3
8. Kal(SO4)2 9. CuCl2
10. CoSO4
X. Analiaia Data
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat dianalisa bahwa, pada percobaan identifkasi hidrat. K2Cr2O7 yang berwarna oranye
dipanaskan, yang kemudian pada dinding tabung reaksi tidak terdapat tetesan H2O pada dinding tabung reaksi. BaCl2 dan boraks mempunyai air
Kristal, hal itu dibuktikan dari pengamatan. Saat dipanaskan BaCl2 langsung
berwarna ungu, dan setelah dipanaskan menjadi biru. Ketika dicampurkan aquades warnanya ungu kembali, tetapi setelah kering zat itu berubah menjadi biru.
Eforescence dan Deliquescence, dari ketiga zat yang dibiarkan di udara terbuka yaitu Na2CO3 CuSO4 dan Kal(SO4)2 ternyata tidak mencair dan
zat CaCl2 mencair setelah dibiarkan lama diudara terbuka. Ternyata Na2CO3
CuSO4 dan Kal(SO4)2 bersifat Eforescence dan CaCl2 bersifat Deliquescence.
Jumlah air Kristal terjadi perbedaan pada jumlah pengikatan H2O antara
teori dan praktek. Kesalahan pada praktikum kali ini sebesar 10%.
XI. Keaimpulan
Air Kristal adalah air yang terkandung dalam Kristal-kristal yang berupa garam ionic dan biasanya mengikat kationnya. Dari hasil praktikum zat K2Cr2O7, BaCl2 dan boraks memiliki air Kristal. Larutan reversibel adalah
larutan yang dapat berubah kembali dari produk menjadi reaktan, seperti CoCl2. x H2O. Deliquescence adalah senyawa yang apabila diletakkan di
Eforescence adalah larutan atau senyawa yang melepaskan air, dengan ditandai pengurangan berat. Dari zat yang diuji yaitu Na2CO3 CuSO4 dan
Kal(SO4)2 bersifat Eforescence dan satu zat CaCl2 bersifat Deliquescence.
Daftar Puataka
Gambar alat
Gambar 1. Desikator Gambar 2. Kaca arloji Gambar 3. Gelas Kimia
Gambar 4. Cawan penguap Gambar 5: rak tabung Gambar 6. Crussible